ANDAYANI
1601412090
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Cokroaminoto Palopo
ANDAYANI
1601412090
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
vi
8. Semua pihak yang terkait yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu
persatu yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya
sebagai manusia biasa apabila dalam penulisan skripsi ini ada kata-kata yang
salah.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Andayani
vii
RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI ................. iii
HALAMAN KETERANGAN UJI SIMILARITY .................................. iv
ABSTRAK ............................................................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori .............................................................................. 5
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................... 18
2.3 Kerangka Pikir .......................................................................... 19
2.4 Hipotesis ................................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian ........................................ 22
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 22
3.3 Populasi dan sampel ................................................................... 23
3.4 Variabel Penelitian ..................................................................... 23
3.5 Definisi oprasional ..................................................................... 24
3.6 Prosedur Penelitian ..................................................................... 25
3.7 Instrumen Penelitian ................................................................... 26
3.8 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 26
ix
3.9 Teknik Analisis Data Penelitian .................................................. 27
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Silabus ............................................................................................ 44
2. Rpp Kelas Eksperimen.................................................................... 52
3. Indikator Soal dan Kisi-Kisi............................................................ 67
4. Soal Pretest/Posttets ....................................................................... 69
5. Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran ................................ 76
6. LKPD ............................................................................................. 79
7. Nilai Pretest/Posttest ...................................................................... 92
8. Daftar Hadir Siswa Kelas Eksperimen ............................................ 94
9. Hasil Analisis Statistik Deskriptif dan Inferensial ........................... 97
10. Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
....................................................................................................... 103
11. Pengajuan Judul .............................................................................. 105
12. Surat Keterangan Melakukan Penelitian .......................................... 107
13. Surat Telah Melaksanakan Penelitian .............................................. 109
14. Dokumentasi Proses Pembelajaran .................................................. 111
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar.
Tingkah laku sebagai hasil dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif,
efektif, dan psikomotorik.
Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan ditingkat
Sekolah Menengah Atas dengan frekuensi jam pelajaran 4x90 menit.
Pembelajaran biologi banyak yang menganggap bahwa pelajaran biologi adalah
mata pelajaran yang sulit yang dimengerti dan kurang diminati, bahkan sebisa
mungkin dihindari oleh sebagian besar jiwa peserta didik melalui model guided
discovery learning dalam pembelajaran biologi peserta didik dapat aktif serta
dapat mengembangkan kreativitas untuk mencapai hasil belajar yang baik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi SMA Negeri 11 Luwu,
di sekolah tersebut masih jarang menggunakan model pembelajaran dalam
pembelajaran biologi. Proses pembelajaran biologi yang sudah disampaikan
sebenarnya sudah baik karena guru tidak terpaku hanya menggunakan metode
ceramah saja, namun juga diselipkan dengan penggunaan model pembelajaran
dengan diskusi, hanya saja siswa masih kurang aktif dalam kegiatan belajar,
sebagian siswa melakukan aktifitas lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan
pembelajaran, begitupun pada saat persentasi yang memaparkan dan menjawab
pertanyaan dari audiens hanya beberapa orang saja, sehingga siswa yang tidak
aktif dalam kelompok diskusi tersebut tidak memiliki keberanian dalam
mengemukakan pendapatnya, kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran juga
menyebabkan beberapa siswa memiliki nilai yang rendah. Hal inilah yang
membuat sebagian besar peserta didik memiliki nilai rata-rata hasil belajar jauh
dari nilai KKM (70).
Dilihat dari permasalahan yang telah teridentifikasi, agar peserta didik
mampu mengemukakan pendapat mereka masing-masing guru perlu
menggunakan model atau cara mengajar yang tepat. Agar seluruh peserta didik
mampu aktif saat proses pembelajaran berlangsung. Salah satu model yang bisa
digunakan adalah model pembelajaran guided discovery learning. Model ini
adalah model yang membuat peserta didik memperoleh pengetahuan yang belum
diketahuinya.
3
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini akan menambah khzanah teoritis dibidang
pendidikan dan diharapkan dapat memberikan kontibusi positif bagi
pengembangan ilmu pendidikan, khususnya dalam rangka meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Secara praktis
a. Bagi Siswa
Menciptakan suasana yang menyenangkan dan bervariasi serta dapat
memperoleh pengalaman belajar sehingga meningkat hasil belajar siswa.
b. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan metode
pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran biologi.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dalam perbaikan pengajaran biologi di SMA Negeri 11 Luwu.
d. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan dan pembanding kepada peneliti lain yang ingin
meneliti permasalahan yangsama di masa yang akan datang.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
c) Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan
lebih lama hilang, karena siswa dilibatkan langsung dalam proses
penemuannya.
d) Mendukung kemampuan berpikir kreatif siswa.
e) Siswa memahami benar bahan pelajaran, karena siswa mengalami sendiri
proses menemukan, sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat.
f) Menemukan sendiri menimbulkan rata puas, kepuasan batin ini mendorong
ingin melakukan penemuan lagi hingga minat belajar meningkat.
g) Siswa yang memperoleh pengetahuan dengan model penemuan akan lebih
mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks.
h) Metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri.
i) Situasi belajar menjadi lebih menggairahkan.
2) Kekurangan model pembelajaran guided discovery learning
a) Model ini banyak menyita waktu, dan tidak menjamin siswa bersemangat
mencari penemuan-penemuan.
b) Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini.
c) Tidak semua topik cocok disampaikan dengan metode ini.
d) Tidak setiap guru mempunyai selera atau kemampuan mengajar dengan cara
penemuan.
e) Tidak semua anak mampu melakukan penemuan. Apabila bimbingan guru
tidak sesuai dengan kesiapan intelektual siswa, ini dapat merusak struktur
pengetahuannya, dan bimbingan yang terlalu banyak dapat mematikan
inisiatifnya.
f) Kelas yang banyak siswanya akan sangat merepotkan guru dalam memberikan
bimbingan dan pengarahan belajar dengan penemuan.
3. Materi Ekskresi Pada Manusia
Sistem pengeluaran pada manusia bersifat komplek dan terdiri dari alat
alat pengluaran berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati setiap pengeluaran
tersebut berfungsi mengeluarkan metabolisme tubuh yang berbeda.Kerusakan
pada alat pengeluaran yang dapat menyebabkan terjadinya keracunan.
9
1. Ginjal
Alat pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia adalah ginjal.Ginjal atau
buah pinggang manusia berbentuk seperti kacang merah, berwarna keunguan, dan
berjumlah dua buah.Ginjal terletak didaerah pinggang, disebelah kiri dan kanan
tulang belakang. Ginjal orang dewasa beratnya lebih kurang 200 gram.
dari badan malpighi disebut tubulus distal. Tubula proksimal dan tubulus distal
dihubungkan oleh lengkung henle atau angsa henle.Lengkung henle ini berupa
pembuluh yang menyerupai leher angsa yang turun kearah medula ginjal
kemudian naik kembali menuju kortek ginjal.Bagian ahir dari tubulus ginjal
adalah saluran pengumpul yang letaknya pada sumsum ginjal.
b. Kerja ginjal
Ginjal berperan untuk menyaring darah. Bagimana sebenarnya proses
penyaringan darah tersebut berlangsung?
Darah yang akan disaring dialirkan kedalam ginjal melalui arteri ginjal
(arteri renlis). Penyaringan darah pertama kali terjadi di badan malpighi. Plasma
darah dan zat yang terlarut di dalamnya di saring oleh glomerulus didalam badan
malpighi. Setelah disaring oleh badan Malpighi darah keluar melalui vena ginjal
(vena renalis).Hasil saringan (fitrat) Berupa fitrat glomoruli selanjutnya masuk
kedalam simpai bowmen.Kemudian fitrat glomoruli tersebut mengalir ke tubula
menuju kebagian rongga ginjal.Dari sini terbentuk urin yang mengalir ke kantong
kemih melalui ureter.
Pada saat fitrat glomoruli berada di dalam tubulus terjadi proses
penyerapan kembali (reabsorpsi) zat yang masih berguna dan menghasilkan urin.
Zat yang diserap kembali adalah garam (NaCL), air, glukosa, dan asam amino.Zat
zat tarsebut masuk kembali kedalam pembuluh darah yang terdapat di sekitar
tubulus.Selain terjadi penambahan zat-zat yang tidak berguna dari pembuluh
darah di sekitar tubula. Zat-zat tersebut antara lain ion Hitrogen ( H+), racun
misalnya amonia, dan obat-obatan, misalnya pinisilin. Kemudian urea dalam urin
yang berada didalam tubula pengumpulan lebih tinggi dari pada fitrat glomoruli.
Urin akan mengalir kerongga ginjal selanjutnya menuju kekantong kemih melalui
saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh urin, maka dinding kantong kemih
akan tertekan, karena itu dinding otot pada kantong kemih meregang sehingga
timbul rasa ingin buang air kecil. Selanjutnya urin akan keluar melalui saluran
kencing (uretra)
c. Kandungan urin
Urin yang normal mengandung bahan-bahan:
1) Air, urea, dan amonia yang merupakan sisa-sisa pembongkaran protein
2) Garam garam mineral terutam garam dapur
11
4. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Berbicara mengenai hasil belajar, hal tersebut tidak lepas dari pengertian
belajar. Dalam kegiatan pendidikan di sekolah, kegiatan belajar ini merupakan
17
kegiatan yang paling utama, dan ini berarti berhasil atau tidaknya tujuan
pendidikan tidak lepas dari bagaimana proses belajar yang diterapkan kepada
siswa sebagai peseeta didik. Kita ketahui bahwa belajar tidak hanya dilakukan di
kelas, tetapi juga dapat terjadi dimana saja.
Menurut Hamalik (2001) bahwa hasil belajar menunjukkan kepada
prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat
perubahan tingkah laku siswa.
Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan
kelakuan (Oemar Hamalik, 2013). Hasil merupakan suatu nilai atau apresiasi dari
sesuatu yang telah dilakukan baik berupa angka atau bukan. Berdasarkan kamus
lengkap bahasa Indonesia, hasil merupakan sesuatu yang diperoleh dari suatu
usaha. Jadi hasil adalah hal-hal yang timbul atau muncul baik skor atau nilai
kemampuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah melakukan
usaha atau setelah mempelajari mempelajari materi dari lingkungan belajar.
Bloom (1956) membagi menjadi tiga ranah, sebagai berikut:
1) Kognitif
Hasil belajar aspek kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan
kemampuan berpikir seseorang atau intelektual seseorang, mulai dari kegiatan
mengingat sampai pada kemampuan dalam pemecahan masalah.
2) Afektif
Hasil belajar aspek afektif merupakan aspek yang berkaitan dengan sikap
atau perilaku siswa yang mengarah pada emosi serta motivasi yang dimiliki oleh
siswa.
3) Psikomotor
Hasil belajar aspek psikomotor yaitu aspek berhubungan dengan
keterampilan siswa setelah siswa tersebut menerima pembelajaran, berupa
kemampuan gerak.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah skor
yang diperoleh dari kemampuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh
siswa.setelah memperoleh perlakuan dari lingkungan belajar sehingga dapat
menerapkan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
18
learning siswa terlihat lebih aktif dan menguasai konsep dalam penyelesaian
masalah.
4. Penelitian menurut Dahliana dkk (2018) berdasarkan hasil penelitian ini di
simpulkan bahwa menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis
sebesar 64% pada peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran
guided discovery learning, sedangkan peningkatan rata-rata kemampuan
berpikir kritis peserta didik yang diajar menggunakan model konvensional
hanya sebesar 50%.
5. Penelitian menurut Maya dkk (2016) berdasarkan hasil penelitian ini di
simpulkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
model Guided Discovery Learning lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.
2.4 Hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan, maka hipotesis dalam penelitian
ini yaitu terdapat pengaruh model pembelajaran guided discovery learning dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran guided discovery learning dalam
pembelajaran terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik baik dari
segi aktivasi dan peningkatan hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Adanya pengaruh hasil belajar siswa pada materi Sistem Ekskresi kelas XI
SMA Negeri 11 Luwu yang diterapkan dengan model pembelajaran guided
discovery learning
22
BAB III
METODE PENELITIAN
Keterangan:
O1 = Pretest (tes awal kelas eksperimen).
O2 = Posttest (tes akhir kelas eksperimen).
X = Perlakuan model pembelajaran Guided Discovery Learning.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 LUWU yang berada
di Jl. Andi Jemma Lamasi , Desa Seriti , Kecamatan Lamasi , Kabupaten Luwu ,
Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal
02 Maret sampai 14 Maret semester genap tahun ajaran 2019/2020. Pada
pertemuan I dimulai pada tanggal 02 maret 2020 dengan menjelaskan materi
organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia, pertemuan II dimulai pada
tanggal 06 dan 07 maret 2020 dengan menjelaskan materi struktur dan fungsi
organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia, pertemuan III dimulai pada
tanggal 09 maret 2020 dengan menjelaskan materi proses pengeluaran zat sisa
23
pada sistem ekskresi pada manusia, sedangkan pada pertemuan IV dimulai pada
tanggal 13 dan 14 maret 2020 dengan menjelaskan materi gangguan/penyakit
pada sistem ekskresi pada manusia.
Y X
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut :
a) Menentukan kelas sebagai kelas eksperimen yang akan diberikan perlakuan.
b) Menentukan materi yang diajarkan.
c) Membuat rencana pembelajaran yang mencerminkan model pembelajaran
guided discovery learning.
d) Membuat tes yaitu tes pretest dan posttest untuk melakukan evaluasi.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan sebagai berikut:
a. Peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri kepada siswa dan sekaligus
menjelaskan tujuan mengenai kegiatan yang akan dilakukan peneliti.
b. Penelitian dilakukan pada kelas eksperimen.
c. Peneliti memberikan tes awal (pretest) kepada siswa tanpa melakukan
pengajaran sebelumnya pada kelas eksperimen.
d. Setelah tes awal dilakukan, kemudian hasilnya dikumpulkan ke dalam daftar
nilai.
e. Selanjutnya melakukan kegiatan pengajaran kepada siswa yang disesuaikan
dengan jadwal mata pelajaran pada sekolah tempat dilakukannya penelitian.
f. Peneliti melakukan kegiatan pengajaran dengan model pembelajaran guided
discovery learning pada kelas eksperimen.
g. Setelah melakukan pengajaran maka tahap selanjutnya dilakukan tes akhir
(posttest) untuk mengukur ada tidaknya peningkatan hasil belajar sebelum dan
setelah menggunakan model pembelajaran guided discovery learning.
3. Tahap Pengumpulan Data
Setelah pelaksanaan pembelajaran, data hasil belajar siswa dikumpulkan
melaui pemberian tes. Tes diberikan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum proses
pembelajaran berlangsung tes awal (pretest) dan setelah proses pembelajaran
berlangsung tes akhir (posttest). Tes awal dan tes akhir ini merupakan tes yang
sama.
26
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
analisis statistik deskriptif dan teknik analisis statistik inferensial yang bertujuan
untuk mengkaji variabel penelitian dengan bantuan program Statistical Product
and Service Solutions (SPSS).
3.9
1) H0 : µA = 0 Lawan H1 = µA > 0
Keterangan:
H0 : Tidak ada pengaruh.
H1 : Ada pengaruh.
2) H0 : µB = 0 Lawan µB > 0
Keterangan :
µA : Prameter skor rata-rata minat belajar siswa setelah diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Guided Discovery Learning.
µB : Prameter skor rata-rata hasil belajar siswa setelah diajar dengan
menggunakan model pembelajaran Guided Discovery Learning.
Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05 dengan kriteria kesimpulan
sebagai berikut:
1) H0 diterima dan H1 ditolak jika probabilitas (p) hitung ≥ 0,05 (p ≥ 0,05).
2) H1 diterima dan H0 ditolak jika probabilitas (p) hitung ≤ 0,05 (p ≤ 0,05).
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel tersebut menunjukkan gambar dari nilai statistik hasil pretest kelas
eksperimen dengan jumlah sampel 35 memperoleh nilai rata-rata yaitu 40,71, nilai
tengah median diperoleh dari jumlah keseluruhan 35 siswa yaitu 40,00, nilai
tertinggi diperoleh dari jumlah 35 siswa yaitu 60, nilai terendah diperoleh dari
jumlah keseluruhan 35 siswa yaitu 20, rentang (range) diperoleh dari jumlah
keseluruhan 35 siswa yaitu 40, dan standar deviasi diperoleh dari jumlah
keseluruhan 35 siswa yaitu 9,005.
Tabel 7. Batasan kriteria hasil belajar siswa pretest kelas eksperimen
No Interval nilai Frekuensi Kategori Persentase (%)
1 0-54 33 Sangat rendah 94,3
2 55-64 2 Rendah 5,7
3 65-79 - Sedang -
4 80-89 - Tinggi -
5 90-100 - Sangat Tinggi -
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
31
Tabel 10. Distribusi ketuntasan hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran guided discovery learning.
Nilai Pretest Posttest
KKM Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
<70 35 100 0 -
≥70 0 − 35 100
Jumlah 35 100 35 100
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
keputusan yang diambil dari output SPSS 25 yaitu nilai signifikan dari tabel test
of normality.
Tabel 12.Hasil analisis uji normalitas kelas eksperimen
Hasil data Kolmogorov-smirnov
Statistic Df Sig
Pretest 132 35 .131
Posttest 143 35 .067
Sumber: Data primer setelah diolah
assume
d
Sumber:Data primer setelah diolah
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka pada bagian ini
akan diuraikan pembahasan tentang hasil penelitian yaitu hasil uji instrumen
analisis statistik deskriptif dan hasil analisis statistik inferensial.
mandiri dalam menemukan suatu konsep atau teori, pemahaman, dan pemecahan
masalah. Proses penemuan tersebut membutuhkan guru sebagai fasilitator dan
pembimbing untuk mencoba menemukan sendiri informasi maupun pengetahuan
yang diharapkan dengan bimbingan dan petunjuk yang diberikan guru. Hal ini
sejalan dengan penelitian David (dalam Widhiyantoro, 2012) pada saat
menerapkan model guided discovery learning, guru lebih sedikit menjelaskan dan
lebih banyak untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan sehingga siswa cenderung
aktif dan memotivasi siwa dalam kegiatan pembelajaran. Model guided discovery
learning menghadapkan siswa kepada situasi dimana ia bebas menyelidiki dan
menarik kesimpulan. Terkaan, intuisi dan mencoba-coba (trial and error)
hendaknya dianjurkan. Guru bertindak sebagai petunjuk jalan, ia membantu siswa
agar mempergunakan ide, konsep, dan keterampilan yang sudah mereka pelajari
sebelumnya untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Guru sebagai instruktur
memberikan suatu pernyataan atau permasalahan kemudian mengarahkan siswa
berpikir tahap demi tahap sehingga dapat memecahkan permasalahan tersebut.
Model guided discovery learning dapat disimpulkan sebagai pembelajaran yang
menempatkan guru sebagai instruktur dan fasilitator untuk mengembangkan
kemampuan berpikir siswa dalam menemukan konsep dan prinsip sendiri dengan
cara pemecahannya ditentukan oleh guru seperti dengan melakukan eksperimen,
diskusi dan lain-lain.
b. Pengamatan pengelolaan pembelajaran
Pada observer dilakukan oleh guru biologi SMA Negeri 11 luwu
1. Pertemuan ke-1
Berdasarakan tabel hasil pengelolaan, pengambilan keputusan mengacu pada
BAB III yang menunjukan bahwa skor rata-rata pada pertemuan ke-1 yaitu 4,00.
Hasil tersebut berada pada interval 3,50≤ x ≤ 4,50 Maka sesuai dengan
pengambilan keputusan yang mengacu pada BAB III pengelolaan pembelajaran
pada materi pencemaran lingkungan pertemuan ke-1 masuk kategori terlaksana
dengan baik
2. Pertemuan ke-2
Berdasarakan tabel hasil pengelolaan, pengambilan keputusan mengacu pada
BAB III yang menunjukan bahwa skor rata-rata pada pertemuan ke-2 yaitu 3,56.
38
Hasil tersebut berada pada interval 3,50≤ x ≤ 4,50 Maka sesuai dengan
pengambilan keputusan yang mengacu pada BAB III pengelolaan pembelajaran
pada materi pencemaran lingkungan pertemuan ke-2 masuk kategori terlaksana
dengan baik.
3. Pertemuan ke-3
Berdasarakan tabel hasil pengelolaan, pengambilan keputusan mengacu pada
BAB III yang menunjukan bahwa skor rata-rata pada pertemuan ke-3 yaitu 3,50.
Hasil tersebut berada pada interval 3,50≤ x ≤ 4,50 Maka sesuai dengan
pengambilan keputusan yang mengacu pada BAB III pengelolaan pembelajaran
pada materi pencemaran lingkungan pertemuan ke-3 masuk kategori terlaksana
dengan baik.
4. Pertemuan ke-4
Berdasarkan tabel hasil pengelolaan pengambilan keputusan mengacu pada
BAB III yang menunjukan bahwa skor rata-rata pada pertemuan ke-4 yaitu 3,50.
Hasil tersebut berada pada interval 3,50≤ x ≤ 4,50 Maka sesuai dengan
pengambilan keputusan yang mengacu pada BAB III pengelolaan pembelajaran
pada materi pencemaran lingkungan pertemuan ke-4 masuk kategori terlaksana
dengan baik.
Berdasarkan interval nilai pengelolaan pembelajaran yang mengacu pada
BAB III yaitu apabila interval nilai berada 3,50 ≤ skor 4,50 tergolong terlaksana
dengan baik. Dilihat dari skor rata-rata pengelolaan pembelajaran yang diperoleh
pada setiap pertemuan berada pada interval 3,50 ≤ skor 4,50. Maka sesuai dengan
pengambilan keputusan yang mengacu pada BAB III dapat disimpulkan
pengelolaan pembelajar dengan menggunakan model pembelajaran guided
discovery learning terlaksana dengan baik.
2. Hasil Analisis Inferensial
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas untuk mengetahui data tentang hasil pretest dan
posttest berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Hasil perhitungan
dengan menggunakan program SPSS 25 diperoleh taraf signifikansi pretest kelas
eksperimen didapatkan nilai signifikansi yaitu ,131. Hal ini berarti data yang
diambil berdistribusi normal.
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
N
44
LAMPIRAN 1
SILABUS
45
SILABUS
Kompotensi Inti
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pelajaran Proses Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
3.9 Menganalisis 3.9.1 Mengidentifikasi 1. Organ-organ Observasi untuk Buku guru dan
hubungan letak dan struktur ekskresi pada menemukan masalah : buku buku biologi
antara struktur organ ekskresi manusia Guru menjelaskan mengenai siswa kelas XI
jaringan pada manusia 2. Struktur dan fungsi organ-organ sistem ekskresi SMA/MA
46
Menarik kesimpulan:
Setalah menarik kesimpulan
peserta didik
mempresentasikan hasil
diskusi secara lisan.
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pelajaran Proses Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
3.9.3 Menganalisis 1. Mekanisme Observasi untuk Buku guru dan
kerja ginjal pada ekskresi pada menemukan masalah : buku buku biologi
proses ginjal Guru menjelaskan mengenai siswa kelas XI
pengeluaran urin 2. Percobaan organ ginjal SMA/MA
melalui penyaringan darah Merumuskan masalah:
pengamatan Memberikan sejumlah
pertanyaan kepada peserta
didik
Mengajukan hipotesis:
Peserta didik dibagi
kelompok untuk melakukan
diskusi
Merencanakan pemecahan
masalah melalui percobaan
atau cara lain:
Peserta didik mendiskusikan
hasil temuannya
48
Melaksanakan
pembelajaran:
Mempersilahkan siswa untuk
memulai kegiatan
pembelajaran
Melaksanakan pengamatan
dan pengumpulan data:
Membimbing siswa dalam
mengamati dan mencatat
hasil yang sudah
didiskusikan
Analisis data:
Membimbing siswa dalam
menganalisis data hasil
diskusi
Menarik kesimpulan:
Setalah menarik kesimpulan
peserta didik
mempresentasikan hasil
diskusi secara lisan.
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pelajaran Proses Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
3.9.4 Menganalisis Mekanisme ekskresi Observasi untuk Buku guru dan
kerja kulit, hati pada hati, kulit, dan menemukan masalah : buku buku biologi
49
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pelajaran Proses Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
3.9.5 Menganalisis Ganguan/kelaian Observasi untuk Buku guru dan
masalah mengnai fungsi sistem ekskresi menemukan masalah : buku buku biologi
gangguan fungsi pada manusia Guru menjelaskan mengenai siswa kelas XI
pada ginjal kelaianan penyakit sistem SMA/MA
3.9.6 Mengidentifikasi ekskresi
kelainan dan Merumuskan masalah:
penyakit yang Memberikan sejumlah
terjadi pada pertanyaan kepada peserta
sistem ekskresi didik
3.9.7 Menyebutkan Mengajukan hipotesis:
berbagai pola Peserta didik dibagi
hidup untuk kelompok untuk melakukan
menjaga diskusi
kesehatan sistem Merencanakan pemecahan
ekskresi masalah melalui percobaan
atau cara lain:
Peserta didik mendiskusikan
51
hasil temuannya
Melaksanakan
pembelajaran:
Mempersilahkan siswa untuk
memulai kegiatan
pembelajaran
Melaksanakan pengamatan
dan pengumpulan data:
Membimbing siswa dalam
mengamati dan mencatat
hasil yang sudah
didiskusikan
Analisis data:
Membimbing siswa dalam
menganalisis data hasil
diskusi
Menarik kesimpulan:
Setalah menarik kesimpulan
peserta didik
mempresentasikan hasil
diskusi secara lisan.
52
LAMPIRAN 2
A. Kompetensi Inti
1.5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
1.7. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
1.8. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
melakukan pengamatan,
percobaan, dan berdiskusi.
3 3.9 Menganalisis hubungan 3.9.1 Mengidentifikasi letak dan
antara jaringan penyusun struktur organ ekskresi pada
organ struktur jaringan manusia melalui
penyusun organ pada carta/gambar/torso
sistem ekskresi dan 3.9.2 Mengidentifikasi fungsi masing-
mengaitkannya masing organ ekskresi pada
bioprosesnya sehingga manusia
dapat menjelaskan 3.9.3 Menganalisis kerja ginjal pada
mekanisme serta gangguan proses pengeluaran urin melalui
fungsi yang mungkin pengamatan
terjadi pada sistem 3.9.4 Menganalisis kerja kulit, hati dan
ekskresi manusia melalui paru-paru pada proses
studi literasi, pengamatan, pengeluaran keringat, cairan
percobaan, dan simulasi. empedu, dan CO2 melalui
gambar/video/torso
3.9.5 Menganalisis masalah mengnai
gangguan fungsi pada ginjal
3.9.6 Mengidentifikasi kelainan dan
penyakit yang terjadi pada
sistem ekskresi
3.9.7 Menyebutkan berbagai pola
hidup untuk menjaga kesehatan
sistem ekskresi
C. Materi
1. Pertemuan Pertama
Sistem ekskresi merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk
mengeluarkan zat sisa metabolisme, zat sisa metabolisme ini bersifat
beracun bagi tubuh jika zat sisa tidak dikeluarkan, secara terus menerus
akan merusak berbagai organ dalam tubuh. Organ-organ ekskresi dalam
tubuh manusia berupa organ paru-paru yang mengeluarkan zat sisa CO2,
ginjal yang akan mengekskresikan urin, kulit yang akan mengekskresikan
keringat dan hati yang akan mengeluarkan bilirubin yang merupakan
bahan sisa dari pemecahan sel darah merah yang sudah tua
2. Pertemuan Kedua
Proses pembentukan urin di dalam ginjal melalui tiga tahap yaitu 1)
Filtrasi atau penyaringan yang terjadi di dalam glomerolus, sehingga
terbentuk urin primer yang mengandung urea, glukosa, air, ion-ion
anorganik seperti Na, K, Ca, dan Cl. Pada proses ini darah dan protein
akan tetap. tertinggal pada glomerolus. 2) Reabsobsi atau penyerapan
kembali yang terjadi di dalam Tubulus Kontortus Proksimal. Pada proses
ini terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh ,
zat yang
diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino, dan ion-ion organik.
Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. 3) Augmentasi terjadi di
tubulus kontortus distal dan juga disaluran pengumpul. Pada bagian ini
55
juga masih ada proses penyerapan ion natrium, clor serta urea. Cairan yang
dihasilkan sudah keluar berupa urin sesungguhnya yang kemudian
disalurkan ke rongga ginjal.Urin yang terbentuk dan terkumpul akan
dibuang melalui ureter, kandung kemih dan uretra. Urin akan masuk
kedalam kandung kemih yang merupakan tempat menyimpan urin
sementara. Kemudian urin dikeluarkan melewati uretra yang kemudian
dikeluarkan.
Hati berperan dalam merombak sel darah merah yang telah tua dan
rusak, perombakan dilakukan oleh sel-sel hati yang disebut dengan sel
histosit yang dipecah menjadi zat besi, globin dan hemin. Globin akan
dibentuk menjadi Hb baru. Sementara hemin dipecah menjadi bilirubin
dan biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu dikeluarkan ke
usus 12 jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna kuning
kecoklatan. Warna ini akan memberikan warna khas tersendiri pada feses
dan urine yang akan dikeluarkan setiap harinya.
Kulit terdiri atas lapisan epidermis (kulit ari), epidermis tersusun
oleh sejumlah lapisan sel. Lapisan atas yang disebut dengan lapisan tanduk
tidak terdapat pembuluh darah, serabut saraf dan lapisan malpihi. Pada
lapisan Dermis terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah dan
limfa, indera, kelenjar minyak dan kelenjar keringat. Kelenjar keringat
mengeluarkan keringat yang dipengaruhi oleh suhu, saat suhu meningkat
maka kelenjar keringat akan aktif dan pembuluh darah akan melebar
sehingga aliran darah lebih banyak. Hal tersebut menyebabkan
penyaringan air dan sisa metabolisme oleh kelenjar keringat meningkat.
Meningkatnya aktifitas kelenjar keringat menyebabkan keluarnya keringat
dari kulit dengan cara penguapan. Penguapan pada permukaan kulit akan
menurunkan suhu sehingga akan mengurangi rasa panas pada tubuh.
Paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan CO2 dan H2O. Didalam
alveolus terjadi proses pertukaran gas O2 dan CO2 setelah membebaskan
O2, sel-sel darah merah menangkap CO2 sebagai hasil metabolisme tubuh
yang akan dibawa keparu-paru. Dialveolus CO2 dan uap air dieksresikan
oleh kapiler darah, lalu dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.
3. Pertemuan Ketiga
Hati berperan dalam merombak sel darah merah yang telah tua dan
rusak, perombakan dilakukan oleh sel-sel hati yang disebut dengan sel
histosit yang dipecah menjadi zat besi, globin dan hemin. Globin akan
dibentuk menjadi Hb baru. Sementara hemin dipecah menjadi bilirubin
dan biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu dikeluarkan ke
usus 12 jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna kuning
kecoklatan. Warna ini akan memberikan warna khas tersendiri pada feses
dan urine yang akan dikeluarkan setiap harinya.
Kulit terdiri atas lapisan epidermis (kulit ari), epidermis tersusun
oleh sejumlah lapisan sel. Lapisan atas yang disebut dengan lapisan tanduk
tidak terdapat pembuluh darah, serabut saraf dan lapisan malpihi. Pada
lapisan Dermis terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah dan
limfa, indera, kelenjar minyak dan kelenjar keringat. Kelenjar keringat
mengeluarkan keringat yang dipengaruhi oleh suhu, saat suhu meningkat
maka kelenjar keringat akan aktif dan pembuluh darah akan melebar
56
4. Pertemuan Keempat
Kelainan/ penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi adalah nefritis,
albuminaria, batu ginjal, hematuria, diabetes melitus, diabetes insipidus,
biang keringat dan penyakit kuning.
Pola hidup yang bisa diterapkan dalam menjaga kesehatan sistem
ekskresi yaitu menjaga pola makan dan minum, menghindari merokok,
menghindari minum-minumal alkohol dan kafein dan berolahraga dengan
rutin.
D. Strategi/Metode Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi, percobaan dan penugasan
2. Model : Guided Discovery Learning(Penemuan Terbimbing)
E. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Papan tulis
2. Komputer
3. LCD
4. Buku
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama( 2 JP )
Kegiatan Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru: 10
Menyiapkan peserta didik secara menit
psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran;
Mengajukan pertanyaan, coba
bayangkan apa yang akan terjadi jika
tubuh kita tidak memiliki organ yang
mengeluarkan sisa metabolisme
tubuh?
Menyampaikan garis besar cakupan
materi dan tujuan pembelajaran serta
penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan atau
tugas.
Guru menginformasikan pada peserta
didik bahwa akan dibagi kelompok
57
Pertemuan Kedua ( 2 JP )
Kegiatan Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru: 10
Menyiapkan peserta didik secara menit
psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran;
Guru melakukan apersepsi
mengaitkan meteri pertemuan 1
dengan materi yang akan dipelajari
dengan menanyakan “pada pertemuan
lalu telah dibahas salah satu zat yang
harus dikeluarkan dari dalam tubuh
adalah urin, komponen apa saja
menyusun urin kita, sehingga harus
dikeluarkan dari dalam tubuh kita?
dan coba jelaskan bagaimana urin itu
terbentuk?
Guru menginformasikan pada peserta
didik bahwa ada 2 kegiatan yang akan
diselesaikan pada pertemuan hari ini,
Melakukan penyaringan darah
sederhana yang menunjukkan proses
yang ada pada ginjal dan
menganalisis pengeluaran urin
Inti Guru menjelaskan tentang: 60
Mekanisme ginjal menit
Observasi Untuk Memberikan sejumlah pertanyaan kepada
60
Pertemuan Keempat ( 2 JP )
Kegiatan Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahul Dalam kegiatan pendahuluan, guru: 10
uan Menyiapkan peserta didik secara psikis menit
dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
Guru melakukan apersepsi dengan
menunjukkan kondisi hati manusia pada
saat kondisi orang sehat dan efek yang
dihasilkan ketika pengkonsumsian
alkohol secara terus-menerus, yang
mengakibatkan terjadi gangguan pada
hati.
Guru mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik bagaimanapendapatnya
setelah melihat fenomena itu? Mengapa
bisa merusak hati?
Guru menginformasikan kepada peserta
didik bahwa kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan adalah menyusun
kegiatan yang harus dilakukan untuk
menjaga kesehatan sistem ekskresi.
Inti Guru memberikan stimulasi pada peserta didik: 60
Guru menyampaikan tentang kesehatan pada menit
organ ekskresi.
Observasi Untuk Memberikan sejumlah pertanyaan kepada peserta
Menemukan didik tentang:
Masalah apa yang akan terjadi jika banyak
mengkonsumsi alkohol?
Merumuskan Guru membimbing peserta didik untuk
Masalah menemukan rumusan masalah jawaban
berdasarkan dengan :
Peserta didik secara berkelompok melakukan
kegiatan berdiskusi pola/aktivitas sehari-hari
yang akan menjaga kesehatan pada sistem
65
ekskresi.
Setelah peserta didik membahas mengenai
proses pengeluaran zat sisa di dalam tubuh
dan sudah mengetahui berbagai macam
penyakit yang muncul di dalam sistem
ekskresi
Peserta didik merancang pola hidup sehat
apakah yang bisa dilakukan untuk menjaga
sistem ekskresi.
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban
yang paling tepat
1. Berikut ini adalah organ tubuh manusia
1. Mata
2. Ginjal
3. Usus
4. Kulit
5. Paru-paru
6. Jantung
7. Hati
8. Pancreas
Dari data tersebut, manakah yang merupakan alat ekskresi?
a. 1,3,6,8
b. 2,4,5,7
c. 1,2,3,4
d. 5,6,7,8
2. Paru-paru merupakan organ respirasi dan ekskresi. Mengapa paru-paru disebut
sebagai organ ekskresi?
a. Karena mengeluarkan karbondioksida dan uap air sisa pembakaran bahan
makanan
b. Karena menghasilkan empedu
c. Karena menghasilkan keringat
d. Karena mengeluarkan urin
3. Zat-zat metabolisme harus dikeluarkan dari tubuh karena..
a. Dapat menguatkan jantung
b. Dapat menginfeksi tubuh
c. Dapat mengganggu pencernaan
d. Dapat meracuni tubuh
4. Data:
1. Menghasilkan cairan empedu
2. Menawarkan racun
3. Menyaring darah
71
4. Mengeluarkan minyak
5. Pengatur suhu tubuh
Manakah pernyataan yang benar tentang fungsi hati?
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 5
5. pernyataan berikut ini yang tidak berhubungan dengan sistem ekskresi pada
manusia adalah…
a. ginjal menghasilkan urine
b. kulit menghasilkan keringat
c. pankreas menghasilkan enzim amylase
d. bagian kulit yang berperan sebagai alat ekskresi adalah kelenjar keringat
6. zat sisa berasal dari sel-sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan oleh
hati berupa…
a. urine
b. empedu
c. karbondioksida
d. keringat
7. pak joni memeriksa penyakitnya kedokter. Ketika dokter memeriksa , dokter
melihat bahwa warna kulit tubuh pak joni pucat, bagian bola mata berwarna
kekuningan tersebut kuku jari juga berwarna kuning. Dokter menjelaskan
bahwa warna kuning tersebut disebabkan oleh kandungan bilirubin dalam
tubuh melebihi kapasitas normal. Berdasarkan keterangan tersebut,
simpulkanlah organ apakah yang terserang penyakit tersebut/ dan apakah
penyakit yang diderita pak joni?
a. Kulit, penyakit kuning
b. Kulit, hepatitis
c. Hati, penyakit kuning
d. Hati, hepatitis
8. Urine sekunder merupakan hasil proses ekskresi dibawa oleh tubulus
pengumpul ke..
72
a. Korteks
b. Medulla
c. Pelvis ginjal
d. Ureter
9. Berikut ini adalah bagian-bagian pada ginjal:
1. Tubulus kontortus proksimal
2. Kapsula bowman
3. Tubulus kontortus distal
4. Tubulus pengumpul
5. Lengkung henle
Urutan jalur yang dilalui urine saat mengalami penyaringan adalah:
a. 2,3,1,5,4
b. 1,3,2,4,5
c. 2,1,5,3,4
d. 2,1,4,3,5
10. Cara kulit mengatur suhu tubuh dengan…
a. Mengelurkan minyak
b. Mengeluarkan air
c. Mengeluarkan panas
d. Mendirikan bulu-bulu
11. Ketika cuaca dingin pengeluaran zat sisa metabolisme lebih banyak
melalui…
a. Kulit’
b. Paru-paru
c. Hati
d. Ginjal
12. Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan bahwa di dalam urine
mengandung darah .dari hasil pemeriksaan tersebut dapat disimpulkan bahwa
seseorang mengalami…
a. Albuminuria
b. Hematuria
c. Nefritis
73
d. Gagal ginjal
13. Organ tubuh yang mempunyai fungsi menghasilkan bilirubin adalah…
a. Hati
b. Kulit
c. Paru-paru
d. Ginjal
14. Data;
1. Mengeluarkan keringat
2. Tempat pembentukan vitamin A
3. Pengatur suhu tubuh
4. Menghasilkan empedu
5. Tempat pembentukan vitamin D
6. Tempat penyimpanan lemak
Manakah yang merupakan fungsi kulit?
a. 1,2,3,4
b. 2,3,4,5
c. 1,3,5,6
d. 2,4,5,6
15. bagian terpenting dari kulit kita yang mendukung proses ekskresi
adalah….
a. Kelenjar keringat
b. Kelenjar minyak
c. Lapisan tanduk
d. Saraf
a. 2,3,5
b. 1,2,3
c. 1,3,5
d. 2,3,4
76
LAMPIRAN 5
Petunjuk :
Berilah tanda (√) pada kolom “Ya” jika langkah pembelajaran terlaksana
dan “tidak” jika tidak terlaksana.Berikan tanda centang dalam tabel kolom nilai.
4 = Terlaksana dengan baik 2 = Kurang terlaksana
3 = Terlaksana 1 = Tidak terlaksana
didik.
8. Memberikan sejumlah pertanyaan kepada peserta didik
9. Guru membimbing peserta didik untuk membuat
rumusan masalah jawaban berdasarkan kegiatan tentang
pembelajaran ekskresi.
10. Setelah mengumpulkan informasi yang didapat dari
diskusi, dalam kelompok peserta didik.
11. Guru membagikan LKPD kepada peserta didik.
Palopo,……………2020
Observer
(………….)
79
LAMPIRAN 6
KEGIATAN I
Kompetensi Dasar:
Indikator:
Tujuan:
PENDAHULUAN
1. Ekskresi yaitu pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak dipakai lagi
oleh tubuh, berupa keringat, urin dan CO2.
2. Sekresi yaitu proses pengeluaran getah oleh sel dan kelenjar, getah ini
masih diperlukan oleh tubuh berupa enzim dan hormone.
3. Defekasi adalah proses pengeluaran zat sisa pencernaan makanan berupa
feses.
Ayo pikirkan...!
……………………………………………………………………………………
……...……………………………………………………………………………
………………………………………………………….........................................
.................................................................................................................................
......................................
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………............................
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
.............……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….................
.
83
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
KEGIATAN 2
Kompetensi Dasar:
Indikator:
Tujuan:
Seperti halnya sampah yang perlu dibuang dari dalam rumah agar tetap layak huni,
maka tubuh kita juga harus membuang sampah dari dalam tubuh agar tetap sehat, setelah
kita minum, bernapas, dan berlari ternnyata banyak bahan yang dikeluarkan tubuh.Tubuh
memiliki sistem tersendiri untuk mengatur kondisinya.Sistem ini berfungsi untuk
mengeluarkan zat sisa dalam tubuh.
…………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
Zat diekskresikan keluar oleh tubuh dari organ-organ ekskresi. Zat sisa yang
dikeluarkan dari organ-organ tersebut merupakan bahan sisa dari proses metabolisme.
Organ-organ ekskresi dalam tubuh manusia berupa organ paru-paru yang mengeluarkan
zat sisa CO2, ginjal yang akan mengekskresikan urin, kulit yang mengekskresikan
keringat dan hati yang akan menghasilkan bilirubin yang merupakan bahan sisa dari
pemecahan sel darah merah yang sudah tua.
Ginjal
Ginjal terletak dikanan dan kiri tulang pinggang, yaitu didalam rongga perut pada
dinding tubuh bagian belakang (dorsal).Ginjal sebelah kiri letaknya lebih tinggi dari pada
ginjal sebelah kanan.Ginjal berfungsi untuk menyaring darah yang mengandung limbah
sisa metabolisme dari sel. Ginjal berwarna merah karena banyak darah yang masuk
kedalam ginjal. Darah akan masuk kedalam ginjal melalui arteri besar dan akan keluar
dari ginjal melalui pembuluh vena besar.
Kulit
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
Ketika siang hari tubuh diterpa oleh sinar matahari, kita akan mengeluarkan
banyak keringat. Berbeda kettika musim hujan, jarang sekali kamu mengeluarkan
keringat. Kamu akan lebih sering mengeluarkan urin, mengapa hal itu terjadi? Siapa
yang mengatur pengeluaran air dalam tubuh kita ?dan jelaskan kronologi
pembentukan keringan dibawah ini.
Kelenjar keringat
bradikinin
hipotalamus
HATI
Hati merupakan kelenjar terbesar yang terdapat di dalam tubuh manusia, selain
sebagai organ dalam sistem pencernaan makanan, juga sebagai organ dalam sistem
eksresi.Letaknya didalam rongga perut sebelah kanan.Berwarna merah tua dengan berat
mencapai 2 kilogram pada orang dewasa.Hati terbagi atas dua lobus, kanan dan kiri.
Struktur hati pada gambar berikut ini:
Paru-paru
Ayo pikirkan
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………….……………………………………………………………………………………
…………………….………………………………………………………………………………
………………………….…………………………………………………………………………
…………………………
KEGIATAN 3
Kompetensi Dasar:
Indikator:
Tujuan:
Sistem urinaria terdiri atas beberapa organ antara lain ginjal, ureter, kandungan
kemih, dan uretra.Bentuk ginjal meyerupai kacang dengan panjang sekitar 10 cm. ginjal
89
berada tepat di atas pinggang di kedua sisi tulang punggung.Ginjal kanan terletak lebih
atas dari ginjal kiri.
Struktur penampang ginjal membagi dua daerah, yaitu bagian luar yang disebut
korteks dan bagian dalam yang disebut medulla.Setiap ginjal terdiri atas sejumlah besar
unit fungsional tubular yang tipis dan mikroskopis yang disebut nefron.Setiap nefron
terdiri atas dua bagian, yaitu berbentuk bulat cangkir yang disebut kapsula bowman dan
bagian tubular, yaitu tubulus pengumpul (tubulus kolektivus) dan tubulus kontortus.
Kapsul bowman terletak dibagian atas korteks, sedangkan bagian medulla terdiri
atas bagian-bagian utama berbentuk tubular.Kapsula bowman terdiri atas bola-bola
kapiler darah yang saling terikat.
Bola kapiler itu dibentuk oleh percabangan dari arteri ginjal.Struktur ini disebut
glomerulus.Kapsula bowman bersama dengan glomerulus disebut badan Malpighi atau
kapsul ginjal.
Bagian tubulus merupakan bagian yang melingkar.Bagian tubulus ini terdiri atas
tubulus kontortus proksimal atau saluran pertama, lengkung henle yang berbentuk ‘U’
dan tubulus kontortus distal atau saluran kompleks (tubulus kedua).
1. Sebutkan bagian-bagian yang terdapat pada gambar dibawah ini?
KEGIATAN 4
Kompetensi Dasar:
Indikator:
Tujuan:
Ginjal merupakan organ yang sangat penting untuk hidup sehat karena
menghindari tubuh dari substansi beracun. Namun apa yang terjadi ketika ginjal
tidak mampu menjalankan fungsinya?
Pada saat ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya, misalnya karena infeksi
atau kecelakaan, maka dapat berakibat fatal, kecuali memperoleh penanganan
medis secara khusus.Salah satu bentuk penanganan medis yang bisa dilakukan
adalah melakukan cuci darah.
1. Seorang terdampar ditengah lautan karena perahu yang ditumpanginya rusak.
Ia sangat haus karena berhari-hari tidak minum dan dia pun kemudia
meminum air laut yang ada disekitarnya. Bagaimana pengaruh meminum air
laut terhadap fungsi ginjal?
2. Jelaskan apa penyebab penyakit tersebut dan bagaimana cara mengobati!
3. Menurut kalian kelaianan penyakit apa yang paling berbahaya pada sistem
ekskresi? Jelaskan mengapa berbahaya!
4. Bagaiaman cara mencegah munculnya penyakit ginjal yang dapat
menyebabkan gangguan pada sistem ekskresi?
5. Apakah tanda-tanda seseorang mengalami dehidrasi?
92
LAMPIRAN 7
NILAI NILAI
NO NIS NAMA PRETEST POSTTEST
1 1071 AMANDA PUSPITA 50 90
2 1072 ANATASYA 45 85
3 1073 ANGELIKA SANGGANA 35 75
4 1074 AYU INDIRA CAMBULONG 50 90
5 1075 BAYU SEGARA 60 95
6 1076 CHAIRUNNISA 35 75
7 1077 CHESY PRATAMI 40 80
8 1078 DARNIANTI 30 70
9 1079 DIMAS RANBE LIMBONG 30 70
10 1080 ECI 40 80
11 1081 EVA LUTFIYANA 50 90
12 1082 HASTRID HASAN 50 90
13 1083 JUWITA BARRI 60 95
14 1084 LESTARI BALITO 50 90
15 1085 LINDA KHOIRUNNISA 40 80
16 1086 MUH.RIZAL BASRI 30 70
17 1087 MURNIATI 45 85
18 1088 NIRWANA BINTI DAVIT.R 35 70
19 1089 NUR HIJRA 35 70
20 1090 NURSARIPA 40 80
21 1091 NURUL ADHA 40 80
22 1092 OKTOVIANUS 20 70
23 1093 REVI FIRDAYANTI RISA 45 80
24 1094 RISKIYANTO 45 80
25 1095 RIVALDI SATRIA PUTRA 30 70
26 1096 SHILVI NUR AINI 35 75
27 1097 SRIMULIANI GALBI SIRUPA 30 70
28 1098 TRIA MARTINUS 50 85
29 1099 VINA PANDUWINATA 50 90
30 1100 VIVI KHAIRUNNISA 40 85
31 1101 WINDI ANGRAINI 45 80
32 1102 YALDI SAMAR 40 80
33 1103 YOLANDARI LILING 35 75
34 1104 YOLANDA 30 75
35 1105 YUNIASRI 40 85
94
LAMPIRAN 8
1 2 3 4
NO NIS NAMA
1 1071 AMANDA PUSPITA
2 1072 ANATASYA
6 1076 CHAIRUNNISA
8 1078 DARNIANTI
10 1080 ECI
17 1087 MURNIATI
20 1090 NURSARIPA
22 1092 OKTOVIANUS
96
24 1094 RISKIYANTO
34 1104 YOLANDA
35 1105 YUNIASRI
97
LAMPIRAN 9
Frequency Table
Pretest
Freque Percent Valid Cumulative
ncy Percent Percent
Valid 20 1 1,4 2,9 2,9
30 6 8,6 17,1 20,0
35 6 8,6 17,1 37,1
40 8 11,4 22,9 60,0
45 5 7,1 14,3 74,3
50 7 10.0 20,0 94,3
60 2 2,9 5,7 100,0
Total 35 50,0 100,0
Missing System 35 50,0
Total 70 100,0
99
Frequency Table
Posttest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid 70 8 11,4 22,9 22,9
75 5 7,1 14,3 37,1
80 9 12,9 25,7 62,9
85 5 7,1 14,3 77,1
90 6 8,6 17,1 94,3
95 2 2,9 5,7 100,0
Total 35 50,0 100,0
Missing System 35 50,0
Total 70 100,0
100
2. AnalisisInferensial
a. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelas Statistic Df Sig. Statistic Df Sig
.
hasil Pretest eksperimen .132 35 .131 .955 35 .156
a. Lilliefors SignificanceCorrection
b. UjiHipotesis
Group Statistics
LAMPIRAN 10
LAMPIRAN 11
PengajuanJudul
106
107
LAMPIRAN 12
Surat Keterangan Melaksanakan
Penelitian
108
109
LAMPIRAN 13
Surat Telah Melaksanakan Penelitian
110
111
LAMPIRAN 14
Dokumentasi Proses Pembelajaran
112
Gambar 3 Gurumenjelaskan
Gambar 7 PembagianPosttest
115