Anda di halaman 1dari 54

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATERI SISTEM

RESPIRASI MANUSIA DI SMA NEGERI 11 KONAWE SELATAN

PROPOSAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi pada program

studi Tadris Biologi

OLEH :

PUPUT ISMAYANTI

NIM. 19010108010

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

KENDARI

2022
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAIN) NEGERI KENDARI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Sultan Qaimuddin No. 17 Baruga Kendari Telp.(0401)3192081 Fax.3193710
Email: Fatik iain@yahoo.co.id - Website: http;//fatik.iainkendari.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Materi Sistem Respirasi

Manusia Di SMA Negeri 11 Konawe Selatan” yang ditulis oleh saudari Puput

Ismayanti, Nim 19010108010, Mahasiswa Program Studi Tadris Biologi

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Kendari, telah dikonsultasikan dan disetujui oleh Pembimbing I dan Pembimbing

II, Untuk Selanjutnya siap mengikuti seminar proposal.

Kendari, 10 Januari 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Muragmi Gazali M.Ed. Hasrin Lamote S.Pd., M.Sc.


NIP. 196608231991031015 NIP. 198006122003121003

Mengetahui,

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dan penulisan proposal penelitian dengan judul "Pengaruh Media

Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Materi Sistem

Respirasi di SMA Negeri 11 Konawe Selatan” ini. Shalawat serta salam tak

lupa juga penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Nabi Muhammad

SAW, yang telah menjadi suri tauladan bagi kita semua sehingga pada saat ini

kita masih merasakan keindahan islam yang sesungguhnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari adanya

bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu saya

berterimakasih pada:

1. Ibu Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M. Pd. Selalu Rektor Institut Agama

Islam Negeri Kendari yang telah memberikan dukungan berupa sarana dan

fasilitas yang mendukung penulis dalam menyelesaikan studi.

2. Bapak Dr. Masdin, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Institut Agama Islam Negeri Kendari yang juga telah

memberikan dukungan.

3. Ibu Rosmini, S. Si., M. Si. selaku Ketua Program Studi Tadris Biologi

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

Kendari.

4. Bapak Ir. Muragmi Gazali M.Ed. selaku pembimbing satu dan Bapak

Hasrin Lamote, S. Pd., M. Sc. selaku pembimbing dua yang telah

memberikan ilmu, didikan, motivasi, dan arahan serta berkenan

iii
meluangkan waktu, tenaga untuk membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan yang telah memberikan Ilmu selama perkuliahan serta

membantu kelancaran administrasi akademik penulis.

6. Bapak Sudarsono, S. Pd, M. Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 11

Konawe Selatan yang telah mengizinkan penulis untuk meneliti di Sekolah

yang dipimpinnya.

7. Kedua orang tua dan juga keluarga yang selalu mendampingi, merangkul

dan menjadi motivasi utama Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh rekan Biologi angkatan 2019, atas semua bantuan dan cerita

berkesan yang terangkai selama bersama-sama menjalani perkuliahan.

9. Kepada diri sendiri yang tidak putus asa dan terus meniti dunia pendidikan

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat

perjalanan kelulusan.

Penulis berharap semua bantuan dan dukungan yang telah dicurahkan

kepada penulis dapat bernilai pahala dan mendapat hal-hal baik disegala

aktivitasnya. Dengan ini penulis mengucapkan permohonan maaf atas segala

kesalahan yang dilakukan baik sengaja maupun tidak sengaja.

Kendari, 25 November 2022

Penulis

Puput Ismayanti

NIM: 19010108010

iv
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Indentifikasi Masalah...........................................................................................4
1.3 Batasan Masalah..................................................................................................4
1.4 Rumusan Masalah................................................................................................5
1.5 Tujuan Penelitian.................................................................................................5
1.6 Manfaat Penelitian...............................................................................................6
1.7 Definisi Operasional............................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................8
2.1 KAJIAN TEORI..................................................................................................8
2.2 Media Pembelajaran.............................................................................................8
2.3 Hasil Belajar.......................................................................................................20
2.4 PENELITIAN RELEVAN.................................................................................24
2.5 KERANGKA BERFIKIR..................................................................................25
2.6 HIPOTESIS PENELITIAN...............................................................................26
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................28
3.1 Rancangan Penelitian.........................................................................................28
3.2 Populasi dan Sampel..........................................................................................30
3.3 Instrumen penelitian...........................................................................................32
3.4 Teknik pengumpulan data..................................................................................33
3.5 Teknik analisis data............................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................40

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skema pretest posstest non equivalent group design …………...
…….29
Tabel 3.2 Populasi Penelitian ................................................................................30

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 : kerangka berfikir ..............................................................................26

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ...................................................................... 42


Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran media pembelajaran
interaktif .................................................................. 44
Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran media pembelajaran
konvensional ............................................................ 49
Lampiran 4 Kisi- kisi instrumen soal .......................................... 59
Lampiran 5 Instrumen soal .......................................................... 69

viii
Lampiran 6 Kartu soal ................................................................ 75
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan

sumber belajar. Interaksi yang dapat dilakukan dengan tatap muka atau jarak

jauh. Kurangnya sumber informasi belajar dapat menghambat tercapainya

tujuan proses pembelajaran, untuk itu diperlukan strategi dalam proses

pembelajaran diantaranya dengan memanfaatkan media pembelajaran sebagai

alat bantu dalam menyampaikannya (Fifit Firmadani, 2014).

Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan untuk

memperagakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih

nyata/konkrit. Alat-alat bantu itu dimaksudkan untuk memberikan pengalaman

lebih konkrit, memotivasi serta meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa

dalam belajar. Media dapat menumbuhkan sikap siswa terhadap proses

belajar. Dengan demikian, melalui media pembelajaran dapat membuat proses

belajar mengajar lebih efektif dan efisien serta terjalin hubungan baik antara

pengajar dan peserta didik (Nursamsu, 2017).

Dalam proses pembelajaran juga memerlukan model pembelajaran.

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan

prosedur sistematik (teratur) dalam pengorganisasian kegiatan (pengalaman)

belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran yang akan

digunakan disekolah adalah model pembelajaran discovery learning dengan

menggunakan media pembelajaran konvensional pada kelas kontrol dan media

pembelajaran interaktif pada kelas eksperimen.

1
Penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran biologi merupakan

salah satu solusi dari berbagai masalah yang terkait dengan hasil belajar siswa.

Penggunaan media yang tepat akan meningkatkan perhatian siswa pada topic

yang akan dipelajari, dengan bantuan media hasil belajar siswa dapat

ditingkatkan, siswa akan lebih konsentrasi dan diharapkan proses

pembelajaran menjadi lebih baik sehingga pada akhirnya prestasi belajar siswa

dapat ditingkatkan. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran sebagai

alat bantu dalam pembelajaran harus dipilih yang sesuai dan benar-benar dapat

membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan (Amna Emda,

2011).

Ada beberapa macam media pembelajaran yang dapat digunakan dalam

menyongsong kegiatan belajar mengajar. Satu diantaranya yaitu dengan media

pembelajaran interaktif. Media pembelajaran interaktif adalah integrasi dari

media digital termasuk kombinasi dari electronic text, graphic, moving

images, dan sound,kedalam lingkungan digital yang terstruktur yang dapat

membuat intersaksi dengan data dan tujuan yang tepat (Rudi Yulio Arindiono

& Nugrahadi Ramadhani, 2013).

Beberapa media pembelajaran interaktif yang dapat diterapkan yaitu

salah satunya media pembelajaran berbasis video dan powerpoint. Video

merupakan media memuat gerakan atau animasi. Powerpoint merupakan salah

satu program yang sering digunakan sebagai media untuk kebutuhan

presentasi dalam bentuk slide, sehingga dapat membantu guru dalam

menampilkan materi yang mencakup teks, gambar, suara dan bahkan animasi.

Hal ini sesuai dengan pendapat Wet (2006) dalam Ayu & Qohar (2019)

2
bahwa dalam pembelajaran, teknologi dapat digunakan sebagai cara untuk

menyajikan materi yang dapat diakses oleh siswa (Angga Arista, dkk, 2021).

Media pembelajaran interaktif sangatlah penting untuk membantu

kegiatan siswa di dalam kelas selama proses pembelajaran. Namun tidak

semua sekolah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran interaktif yang sesuai dengan kebutuhan siswa salah satunya di

SMA Negeri 11 Konawe Selatan. Penggunaan media pembelajaran di SMA

Negeri 11 konawe selatan masih cenderung menggunakan media

pembelajaran konvensional. Selain menunjukan bahwa guru belum

menggunakan media pembelajaran interaktif pada pembelajaran, kurangnya

bahan ajar juga menjadi hambatan untuk mengoptimalkan pembelajaran itu

sendiri, hal ini menjadi salah satu rintangan kesulitan bagi guru dalam

mengajar.

Media ini memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara

efektif dan dirancang secara sistematis serta menarik untuk mencapai

kompetensi yang diharapkan sesuai dengan materi ajar, metode, batasan-

batasan dan cara mengevaluasinya. Sehingga media pembelajaran ini

digunakan untuk meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar siswa khususnya

pada pembelajaran biologi pada materi sistem respirasi.

Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 11 Konawe Selatan pada 8

desember 2022, menunjukan bahwa hasil belajar siswa yang diaambil dari

nilai ulangan harian siswa kelas XI MIPA pada mata pelajaran biologi

semester ganjil hanya 41 siswa yang nilainya tuntas dari jumlah total siswa

125 siswa. Sejumlah 84 lainnya memiliki nilai ulangan harian dibawah KKM

3
(kriteria ketuntasan minimal). Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa

pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 11 Konawe Selatan masih

tergolong rendah.

Melalui media pembelajaran interaktif ini, peneliti berharap dapat

membantu para pendidik untuk menambah alat atau sumber belajar sebagai

alternatif yang baru yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran biologi,

serta dapat mendidik dan mengembangkan pengetahuan siswa khususnya pada

pembelajaran biologi materi system respirasi.

Berdasarkan data observasi awal diatas yakni di SMA Negeri 11

Konawe Selatan, menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran

interaktif sangat diperlukan dalam pembelajaran biologi khususnya dalam

materi sistem respirasi. Untuk itu penulis tertarik mengadakan penelitian

dengan mengangkat judul "Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Materi Sistem Respirasi di

SMA Negeri 11 Konawe Selatan".

1.2 Indentifikasi Masalah

1. Penggunaan media pembelajaran belum optimal dilakukan di sekolah

SMA Negeri 11 Konawe Selatan.

2. Penggunaan media pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik

dan tujuan pembelajaran siswa di SMA Negeri 11 Konawe Selatan.

3. Rata-rata hasil belajar belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan

Maksimal).

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini, yaitu:

4
1. Penelitian ini berfokus pada pengaruh media pembelajaran interaktif

terhadap hasil belajar siswa kelas XI

2. Media pembelajaran interaktif yang digunakan adalah menggunakan jenis

media video dan powerpoint

3. Proses pembelajaran di khususkan pada mata pelajaran Biologi materi

system respirasi di kelas XI MIPA

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana hasil belajar antara kelas siswa yang menggunakan media

pembelajaran interaktif dengan kelas siswa yang menggunakan media

pembelajaran konvensional dalam pembelajaran biologi di SMA Negeri 11

Konawe Selatan?

2. Apakah ada pengaruh hasil belajar antara kelas siswa yang menggunakan

media pembelajaran interaktif dengan kelas siswa yang menggunakan

media pembelajaran konvensional di SMA Negeri 11 Konawe Selatan?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar antara kelas siswa yang menggunakan

media pembelajaran interaktif dengan kelas siswa yang menggunakan

media pembelajaran konvensional dalam pembelajaran biologi di SMA

Negeri 11 Konawe Selatan.

2. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar antara kelas siswa yang

menggunakan media pembelajaran interaktif dengan kelas siswa yang

menggunakan media pembelajaran konvensional di SMA Negeri 11

5
Konawe Selatan

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memmpunyai manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Memperkaya khasanah pengetahuan tentang media

pembelajaran interaktif

b. Memberikan susmbang pemikiran mengenai media

pembellajaran interaktif

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan penulis dibidang

penelitian dan membantu penulis dalam menambah wawasan

agar siap menjadi calon pendidik

b. Bagi Pendidik

Membantu menambah media atau sumber belajar yang

dapat menunjang proses pembelajaran.

c. Bagi Peserta Didik

Untuk menambah pengetahuan siswa dan membantu

dalam memahami materi dalam pembelajaran biologi.

d. Bagi Sekolah

Membantu untuk melengkapi media dan meningkatkan

kualitas pendidikan di sekolah.

1.7 Definisi Operasional

1. Media pembelajaran interaktif berbasis powerpoint merupakan aplikasi

6
pembantu untuk membuat paparan dalam bentuk slide presentasi yang

interaktif dengan menambahkan animasi, gambar dan video didalam

powerpoint sehingga materi dapat ditampilkan lebih efektif.

2. Media pembelajaran interaktif berbasis video merupakan media

pembelajaran yang didalamnya mengkombinasikan unsur suara, gerak,

gambar, teks, ataupun grafik yang bersifat interaktif, video akan

ditambahkan pada slide powerpoint untuk menghubungkan media

pembelajaran tersebut dengan penggunanya.

3. Hasil belajar adalah perwujudan prilaku belajar yang biasanya terlihat

dalam perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan dan

kemampuan. Hasil belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai setelah

mengalami proses belajar atau setelah mengalami interaksi dengan

lingkungannya guna untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang akan

menimbulkan tingkah laku sesuai dengan tujuan pembelajaran.

4. Materi Sistem Respirasi atau sistem pernafasan merupakan suatu materi

yang membahas sistem biologis yang terdiri dari organ dan struktur-

struktur lain yang digunakan untuk pertukaran gas pada manusia.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.2 Media Pembelajaran

1. Pengertian media pembelajaran

Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen

sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya

merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses

pembelajaran secara menyeluruh. Kata media berasal dari bahasa

latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau

“pengantar”. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Jadi, media

adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan

pengajaran (Teni, nurrita. 2018).

AECT (association for education communication technologi)

memberikan batasan media sebagai segala bentuk dan satuan yang

digunakan orang untuk mengeluarkan pesan atau informasi.

Sedangkan Gerlach dan Ely, mengatakan bahwa media adalah

manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,

atau sikap (Azhar Arsyad, 2009).

Menurut Septian Raibowo & Yahya Eko Nopiyanto (2020)

proses belajar biasanya difokuskan pada kegiatan pembelajaran

dalam pendidikan. Sedangkan proses mengajar biasanya

8
difokuskan pada kegiatan pengajar dalam pembelajaran. Dengan

seiringnya perkembangan zaman, kegiatan belajar dan mengajar

dapat dilakukan oleh semua pelaku pendidikan tidak hanya guru

dan siswa.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa

media pembelajaran merupakan segala bentuk baik berupa

manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi tertentu

sebagai sarana perantara dalam proses belajar mengajar untuk

mencapai suatu tujuan pembelajaran yang memiliki manfaat yaitu

dapat memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi

keterbatasan, memberi rangsangan yang dapat menyamakan

pemahaman siswa serta dapat memberikan pembelajaran yang

efektif dan efisien.

Menurut Naeklan Simbolon (2014) Belajar adalah suatu

aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,

meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap dan

memperkokoh kepribadian. Proses belajar merupakan sebuah

langkah untuk memperoleh pengetahuan. Berdasarkan uraian

diatas belajar adalah sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh

seseorang untuk tujuan perubahan tingkah laku melalui interaksi

dengan lingkungan.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

9
berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar adalah hal

memperoleh kebiasaan, pengetahuan sikap. Dengan belajar

seseorang akan menghasilkan ide-ide baru yang sejalan dengan apa

yang ia peroleh selama belajar (Moh.Zaiful,dkk. 2019).

Beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertia

belajar adalah cara diri seseorang untuk melakukan perubahan

padda sikap dan pengetahuan untuk kegiatan pembelajaran. Belajar

merupakan kegiatan mental dan psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan

pengertian, pemahaman, keterampilan, niilai sikap yang bersikap

lebiih relative lebih konstan dan berbekas.

Pembelajaran menurut Muh. Sain Hanafy (2014) merupakan

usaha pendidik untuk mewujudkan terjadinya proses pemerolehan

pengetahuan, penguasaan kemahiran, dan pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran

adalah proses yang memfasilitasi peserta didik agar dapat belajar

dengan baik. Sehingga dengan demikian untuk dapat menghasilkan

proses pembelajaran yang efektif sebagaimana yang diharapkan,

maka pendidik perlu memahami teori-teori belajar yang dapat

menjadi landasan pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan paparan tersebut maka dapat diambil kesimpulan

bahwa media pembelajaran merupakan salah satu komponen

komunikasi yang sangat penting dalam menyampaikan suatu

materi yang disampaikan komunikator (guru) pada komunikasi

10
(siswa) untuk dapat memberikan rangsangan yang sama,

mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang

sama dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran atau dapat dikatakan bahwa media pembelajaran

merupakan serangkaian proses atau aktifitas belajar, dimana siswa

aktif dalam mempelajari materi pelajaran yang disampaikan oleh

guru sehingga dapat mencapai suatu tujuan pembelajaran yang

baik.

2. Fungsi media pembelajaran

Dalam kegiatan interaksi antara siswa dan lingkungan, fungsi

media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan

hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran.

Fungsi media pembelajaran dalam proses pembelajaran, media

pembelajaran memiliki beberapa fungsi. Wina sanjaya (2014)

meenjabarkan fungsi tersebut dalam beberapa jenis yaitu:

1. Fungsi komunikatif

Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan

komunikasi antara penyampai pesan dan penerima pesan.

2. Fungsi motivasi.

Dengan menggunakan media pembelajaran, diharapkan

siswa akan lebih termotivasi dalam belajar. Dengan demikian,

pengembangan media pembelajaran tidak hanya mengandung unsur

artistik saja akan tetapi juga memudahkan siswa mempelajari

materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan gairah belajar siswa.

11
3. Fungsi kebermaknaan.

Melalui penggunaan media, pembelajaran bukan hanya

dapat meningkatkan penambahan informasi berupa data dan fakta

sebagai pengembangan aspek kognitif tahap rendah, akan tetapi

dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis dan

mencipta sebagai aspek kognitif tahap tinggi. Bahkan lebih dari itu

dapat meningkatkan aspek sikap dan keterampilan.

4. Fungsi penyamaan persepsi.

Melalui pemanfaatan media pembelajaran, diharapkan dapat

menyamakan persepsi setiap siswa, sehingga setiap siswa

memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang

disuguhkan.

5. Fungsi individualitas.

Pemanfaatan media pembelajaran berfungsi untuk dapat

melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya

belajar yang berbeda.

Berdasarkan paparaan diatas, fungsi media pembelajaran

memiliki kemampuaan fiksatif, manipulting daan distributive

yaitu menangkap, menyimpan, menampilkan suatu objek,

memanipulasi obyek sesuai kebutuhan serta mampu

menjangkau audiens. Sedangkan hambatan-hambatan dalam

pembelajaraan yaitu terletak pada verbalisme, salah tafsir,

perhatian tidak terpusat dan tidak terjadinya pemahaman. Dari

12
hal tersebut maka dalam penelitian ini bermaksud untuk

melakukan fungsi media tetapi juga mengurangi hambatan

yang terjadi dalam pembelajaran.

3. Klasifikasi media pembelajaran

Perkembangan media pembelajaran saat ini dipengaruhi oleh

banyak hal seperti perkembangan teknologi, ilmu cetak mencetak,

tingkah laku, dan komunikasi. Salah satu hal yang berkembang

dari media adalah munculnya keberagaman jenis dan

format media seperti modul cetak, film, televisi, program komputer

dan lain sebagainya. Berdasarkan hal tersebut akhirnya

dilakukanlah pengelompokan yang didasarkan kesamaan ciri atau

karakteristik dari media. Dalam jurnalnya Rizqi Ilyasa (2018)

menjelaskan beberapa pengelompokan media tersebut terbagi

dalam beberapa kelompok berikut :

1. Klasifikasi Media Berdasarkan Perkembangan Teknologi

Media dibagi berdasarkan perkembangan teknologi dalam dua

klasifikasi, yaitu:

a. Media Tradisional,

a) Visual diam yang diproyeksikan : proyeksi overhead,

slides, film stripe.

b) Visual yang tak diproyeksikan : gambar, poster,

foto,chart, grafik

c) Audio : rekaman piringan, pita kaset.

d) Penyajian multimedia : slideplus suara

13
(tape), multiimage

e) Visual dinamis yang diproyeksikan : film, televisi,

video.

f) Cetak : buku teks, modul, majalah ilmiah.

g) Permainan : teka-teki, simulasi.

h) Realia : model, specimen (contoh), manipiulatif (peta,

boneka)

b. Media Teknologi Mutakhir

a) Media berbasis telekomunikasi : telekonferensi, kuliah

jarak jauh.

b) Media berbasis mikroprosesor : komputer,

interaktif, compact disk.

2. Klasifikasi Media Berdasarkan Karakterisktik Stimulus yang

Ditimbulkan.

Klasifikasi ini dikemukakan dalam jurnal Rizqi (2018)

dimana dikatakan bahwa pengelompokan media lebih mengarah

pada karakteristik siswa, tugas instruksional, bahan dan

transmisinya. Briggs mengklasifikasikan 13 macam media yang

digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu:

a) objek,

b) suara langsung,

c) media cetak,

d) papan tulis,

e) media transparansi,

14
f) film bingkai,

g) film rangkai,

h) film gerak,

i) televisi

j) gambar.

k) model,

l) rekaman audio,

m) pelajaran terprogram

3. Klasifikasi Media Berdasarkan Indera yang Terlibat

Klasifikasi media ini dikatakan bahwa terdapat tiga ciri utama

dalam pembagian media yaitu;

a. Ciri berdasarkan suara,

b. Ciri berdasarkan visual, yaitu;

a) Gambar

b) Garis

c) Simbol

c. Ciri berdasarkan gerak.

Selain berdasarkan ciri di atas, Bertz juga membedakan

antara media siar (telecommunication) dan media rekam

(recording), sehingga terdapat delapan klasifikasi media yaitu;

1) Media audio visual gerak

2) Media semi gerak,

3) Media audio visual diam,

4) Media audio, dan

15
5) Media visual gerak

6) Media cetak.

7) Media visual diam

Dari beberapa pengelompokkan media tersebut,

pengembangan media dalam penelitian ini merujuk pada

pengelompokkan media proyeksi audio visual diam dan media

audio visual gerak karena pada pengembangan media terdapat

slide, gambar, serta suara yang dibua menggunakan computer.

Sedangkan pada media audio visual gerak terdapat pengembangan

media berupa video.

4. Multimedia pembelajaran interaktif

Model pembelajaran multimedia interaktif adalah proses

pembelajaran dimana penyampaian materi, diskusi, dan kegiatan

pembelajaran lain dilakukan melalui media computer (Wawan

Saputra, 2012).

Paduan untuk menguasai multimedia harus dimulai dengan

definisi multimedia. Menurut Meyly, dkk (2021) dalam jurnalnya,

“Multimedia berasal dari kata multi dan media. Multi berasal dari

bahasa latin, yang berarti banyak atau macam-macam, sedangkan

kata media berasal dari bahasa latin, yaitu medium yang berarti

perantara atau yang dipakai untuk menghantarkan, menyampaikan

atau membawa sesuatu”. Kata medium dalam American Heritage

Electronic Dictionary (dalam munir, 2012) diartikan sebagai alat

untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi.

16
Berdasarkan itu, multimedia merupakan perpaduan antara berbagai

media (format file) yang berupa teks, gambar, grafik, suara,

animasi, video, audio, dan animasi secara terintegrasi.

Menurut Rizqi (2018) multimedia adalah jenis media

paling konmpleks dari keseluruhan jenis media yang ada. Karakter

utama multimedia adalah adanya interaksi dan kesempatan

pengguna untuk mengontrol media yang menggunakan alat control

yang tersedia pada media.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa multimedia adalah penggabungan dari teks, gambar, grafik,

suara, animasi dan video untuk menciptakan suatu presentasi yang

dinamis, sehingga mampu mengendalikan elemen-elemen

mmultimedia yang beragam untuk memungkinkan pengguna

melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.

Istilah interaktif terdiri dari dua kata yaitu ‘inter’ dan

‘aktif’. Inter yang memiliki arti antar dua pihak atau lebih yang

dilibatkan dalam proses. Dan aktif berarti tidak diam, yang

dimaksud tidak diam dalam merespon. Berdasarkan definisi

tersebut dapat disimpulkan bahwa kata interaktif memiliki makna

yaitu secara aktif saling memberikan respon dari aksi-aksi yang

dilakukan antara pengirim aksi dan penerima aksi (Atika, dkk.

2020).

Media Interaktif menurut Rudi & Nugrahaddi (2013)

adalah integrasi dari media digital termasuk kombinasi dari

17
electronic text, graphics, moving images dan sound ke dalam

lingkungan digital yang terstruktur yang dapat membuatt orang

berinteraksi dengan data untuk tujuan yang tepat.

Jadi dari paparan diatas, definisi interaktif adalah hubungan

timbal balik antara computer dengan pengguna melalui alat-alat

perantara (keyboard, mouse dan sebagainya) untuk mendapatkan

respon yang diinginkan berupa teks, gambar, suara, membuka atau

menutup suatu program, dan untuk mengontrol atau menentukan

urutan materi pembelajaran yang sesuai dengan keinginan atau

kebutuhannya.

Untuk itu secara keseluruhan multimedia pembelajarran

interaktif berarti suatu pembelajaran yang menggunakan koomputer

sebagai media dalam menyampaikan materi dengan

menggabungkan teks, gambar, grafik, suara, animasi, dan video,

serta dalam menyajikannya, peserta didik berinteraksi langsung

dengan computer untuk mendapatkan respon yang diinginkan.

5. Peranan multimedia dalam pembelajaran

Siti namiro,dkk (2018) menyatakan bahwa teknologi

identic dengan penggunaan computer, interaktif dan mandiri.

Sudah banyak multimedia yang digunakan dalam proses belajar

mengajar. Proses pembelajaran berdasarkan multimedia adalah

sebuah desain pembelajaran yang dibuat guna untuk menjembatani

dan memudahklan peserta didik dalam belajar. dengan

menggunakan multimedia sangat memungkinkan partisipasi,

18
konsentrasi dan minat siswa dapat meningkat. Dalam proses

pembelajaran siswa dapat berinteraksi dengan multimedia secara

individual. Dengan penggunaan multimedia dalam proses

pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Multimedia dalam pembelajaran telah banyak digunakan

bahkan juga banyak digunakan oleh perusahan- perusahan untuk

menyampaikan bahan-bahan pelatihan para karyawan , juga oleh

para guru dan dosen untuk menyampaikan materi ajarnya kepada

para siswa dan mahasiswa. Diyakini bahwa penggunaan

multimedia dalam suatu kegiatan belajar (disekolahh maupun

dalam kegiatan pelatihan) mampu meningkatkan hasil kegiatan

hasil belajar. riset tentang multimedia dan teknologi pembelajaran

yang berkaitan dengan multimedia selama bertahun-tahun

menunjukan penemuan yang tidak konsisten effek multimedia

terhadap kegiatan belajar (Islahuben & C. Catur, 2021).

Menurut Biya,dkk (2017) menyatakan bahwa dengan

penggunaan multimedia interaktif mampu membuat kualitas

pembelajarran baik proses maupun hasil menjadi lebih baik.

Multimedia dapat mengembangkan kemampuan indera ddan

menarik perhatian serta minat. Selain itu, multimedia dapat

menyajikan informasi yang dapat dilihat, didengar dan dilakukan

sehingga multimedia sangatlah efektif untuk menjadi alat yang

lengkap dalam proses pengajaran dan pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan

19
bahwa multimedia berbasis video dan powerpoint dalam

pembelajaran memberikan suasana baru untuk membuat kegiatan

belajar mengajar menjadi lebih interaktif, efektif, efisien dan

menarik. Kegiatan belajar mengajar dengan multimedia berbasis

video dan powerpoint juga dapat digunakan untuk pembelajaran

mandiri maupun kelompok tergantung permasalah yang harus

dipecahkan.

2.3 Hasil Belajar

1. Pengertian hasil belajar siswa

Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk

mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang diajarkan.

Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil

(product) merupakan suatu perolehan akibat dilakukannya suatu

aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara

fungsional (Purwanto, 2013). Sedangkan belajar adalah tahapan

perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai

hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan

proses kognitif. Perubahan tingkah laku dalam hal ini seperti tingkah

laku yang diakibatkan oleh proses kematangan fisik, keadaan mabuk,

lelah, dan jenuh tidak dipandang sebagai proses belajar. Sebelum

ditarik kesimpulan tentang pengertian hasil belajar, terlebih dahulu

dipaparkan beberapa pengertian hasil belajar dari beberapa ahli,

diantarannya (Syah, 2012):

a) Menurut Sukmadinata (2005) hasil belajar merupakan

20
realisasi potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.

Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari

prilakunya, baik prilaku dalam bentuk penguasaan

pengetahuan, keterampilan berfikir maupun keterampilan

motorik.

b) Menurut Rosma (2010) hasil belajar adalah sebagai

kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti

proses belajar.

c) Menurut Jihad (2009) hasil belajar adalah perubahan

tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses

belajar mengajar yang sesuai tujuan pembelajaran.

Dari uraian definisi-definisi di atas dapat ditarik

kesimpulan hasil belajar adalah suatu hasil yang telah

dicapai setelah mengalami proses belajar atau setelah

mengalami interaksi dengan lingkungannya guna untuk

memperoleh ilmu pengetahuan yang akan menimbulkan

tingkah laku sesuai dengan tujuan pembelajaran.

a. Ruang Lingkup Hasil Belajar

Ruang lingkup hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan

yang akan diubah dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu

diklasifikasi dalam tiga domain yaitu yakni ranah kognitif, ranah

afektif, dan ranah psikomotorik. Menurut Blomm hasil belajar

mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain

kognitif mencakup Knowledge (pengetahuan, ingatan),

21
Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh),

Application (menerapkan), Analysis ( meguraikan, menentukan

hubungan), Synthesis ( mengorganisasikan, merencakan, membetuk,

banguna baru), Evaluating (menilai). Domain afektif adalah Receiving

(sikap menerima), Responding (memberikan respons), Valuing (nilai),

Organization (organisasi), Characterizati (karakteristik). Domain

psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,

sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara, menurut Lindgren hasil

pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, penertian, dan sikap

(Suprijono, 2009).

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Keberhasilan proses pembelajaran merupakan suatu tujuan dari

seluruh aktivitas yang dilakukan guru dengan siswa pada saat proses

pembelajaran. Jadi apapun yang sudah direncanakan guru,

dipersiapkan hingga diarahkan untuk mencapai keberhasilan belajar

siswa. Namun sekeras apapun guru merancang dan melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan baik, pada kenyataannya tidak semua

siswa berhasil dalam proses belajarnya.

Ada bebrapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa,

yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal (Syah, 2012).

a) Faktor Internal

Faktor yang berasal dari dalam siswa sendiri yang

meliputi dua faktor yaitu faktor fisiologis (jasmani) dan

faktor psikologis (rohani). Aspek fisiologis meliputi

22
jasmaniah secara umum dan kondisi panca indra. Anak

yang segar jasmaninya dan kondisi panca indra yang

baik akan memudahkan anak dalam proses belajar

sehingga hasil belajarnya dapat optimal. Sedangkan

aspek psikologis banyak faktor yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas dalam

pembelajaran siswa. Namun, di antara faktor-faktor

rohaniah siswa yang dipandang umumnya adalah sebagai

berikut: tingkat kecerdasan atau intelegensi siswa, sikap

siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.

b) Faktor Eksternal

Faktor terdiri atas dua faktor yang meliputi faktor

lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf

administrasi, dan teman-teman sekelas dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa. Keluarga, ayah, ibu,

saudara, masyarakat, tetangga, dan lingkungan fisik atau

alam dapat juga mempengaruhi hasil belajar siswa.

Sedangkan Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non

sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat

tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar,

keadaan cuaca dan waktu yang digunakan belajar siswa.

Faktor-faktor yang di atas menentukan tingkat

keberhasilan belajar siswa.

23
2.4 PENELITIAN RELEVAN

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Penelitian yang dilakukan Biya Ebi Praheto, Andayani, Muhammad

Rohmadi, dan Nugraheni Eko Wardani (Voteknika, vol.7. No.3, 2019)

dengan judul Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Terhadap Hasil

Belajar KBGT di SMKN 1 Padang. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian yang akan saya lakukan adalah media pembelajaran

interaktif yang akan digunakan berupa media pembelajaran

macromedia flash. Hasil dari penelitian ini memiliki perbedaan hasil

dari nilai belajar siswa kelas X di SMKN 1 Padang dan dari hasil rata-

rata nilai kelas eksperimen dan kelas control memiliki pengaruh

sebesar 5,13% (Biya, dkk. 2019).

2. Penelitian yang dilakukan Udi Budi Harsiwi dan Liss Dyah Dewi Arini

(Jurnal Basicedu, vol. 4, no. 4, 2020:1104-1113) dengan judul

Pengaruh pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif

terhadap hasil belajar siswa di sekolah dasar. Hasil penelitian

menunjukan terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang belajar

menggunakan multimedia pembelajaran interaktif dengan siswa yang

belajar menggunakan modul. Secara umum juga dikatakan bahwa

model pembelajaran melalui media pembelajaran interaktif dapat

memotivasi siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

(Udi & Liss, 2020).

3. Penelitian yang dilakukan Ketut Sepdyana Kartini dan I Nyoman Tri

Anindia Putra ( Jurnal Redoks, vol. 3, no. 2, 2020) dengan judul

24
Pengaruh Penggunaan Media Interaktif Berbasis Android Terhadap

Hasil Belajar Siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi

media interaktif berbasis android terhadap hasil belajar siswa pada

materi tata nama IUPAC senyawa anorganik terdapat perbedaan yang

signifikan antara rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas

eksperimen yang ditunjukan dengan uji t dengan t hitung. Sehingga,

kelas eksperimen dengan penggunaan media pembelajaran interaktif

berbasis android memiliki pengaruh yang signifikan pada hasil belajar

siswa (Ketut & Nyoman, 2020).

2.5 KERANGKA BERFIKIR

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan menunjukan bahwa

uuntuk mencapai tujuan pembelajaran, penting memperhatikan pemilihan

dan penggunaan media pembelajaran dengan baik sesuai dengan tujuan

pembelajaran atau koompetensi yang akan dicapai serta bagaimana

penyajiannya karena media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap

perhatian siswa.

Berdasarkan kajian pustaka yang sudah dipaparkan sebelumnya

diketahui bahwa media pembelajaran berbasis video dan powerpoint

sangat tepat digunakan dalam pembelajaran karena berkaitan dengan

proses pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran

konvensional, bahkan media yang digunakan dominan buku teks dan white

board sehingga mengakibatkan beberapa siswa kurang mengikuti

pembelajaran. Media pembelajaran powerpoint dan video bisa membantu

meningkatkan daya ingat siswa. Dengan demikian perlu adanya

25
pengembangan dari media yang sudah ada.

Pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis

video dan powerpoint ini siswa diharapkan mampu mencapai kompetensi

yang telah ditetapkan sesuai dengan standar kriteria ketuntasan minimal.

Selain itu, dengan adanya media pembelajaran juga dapat membantu guru

dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya dalam materi sistem respirasi

manusia.

Observasi Awal

Pretest Kelas Eksperimen Pretest Kelas Kontrol

Penerapan media pembelajaran


interaktif

Postest Kelas Eksperimen Postest Kelas Kontrol

Hasil Belajar Siswa

Adanya pengaruh media pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar


siswa kelas XI Materi sistem respirasi manusia di SMA Negeri 11
Konawe Selatan.

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

2.6 HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan uraian pada deskripsi teori dan kerangka berfikir yang

telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ada pengaruh hasil belajar antara kelas siswa yang menggunakan media

pembelajaran interaktif dengan kelas siswa yang menggunakan media

pembelajaran konvensional di kelas XI pada materi sistem respirasi di

SMA Negeri 11 konawe selatan.


26
Hipotesis 1.

Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol sebelum perlakuan.

H1: Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan

kelas kontrol sebelum perlakuan.

Hipotesis 2.

Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol setelah perlakuan.

H1: Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan

kelas kontrol setelah perlakuan.

Hipotesis 3.

Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah perlakuan

pada kelas eksperimen.

H1: Ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah perlakuan pada kelas

eksperimen.

27
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, bertujuan untuk

mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap subjek penelitian.

Penelitian eksperimen dapat dilakukan untuk mengetahui hubungan

sebab–akibat dari dilakukannya perlakuan. Penelitian dengan

pendekatan eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan

sebab akibat antara dua factor yang sengaja ditiimbulkan oleh peneliti

(Suharsimi Arikunto, 2011).

Pada penelitian ini termasuk eksperimen semu (quasi

experimental), karena pada desain tersebut mempunyai kelompok

kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol

variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Menurut

Hadjar (1996) bahwa pada dasarnya kerangka desain penelitian ini

sama dengan desain penelitian eksperimen sejati pre test-post test,

hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol bisa dipilih secara random.

2. Desain Penilitian

Eksperimen semu (quasi experimental) mempunyai tiga bentuk

desain. Yang pertama adalah posttest Only Non Equivalent Kontrol

Grup Design. Desain penelitian ini terdiri dari satu atau beberapa

kelompok eksperimen dan satu kelompok control. Kelompok yang

28
digunakan merupakan intact group dan dependent variabel diukur satu

kali, yaitu setelah perlakuan (treatment) eksperimen diberikan. Yang

kedua adalah Pretest—posttest Non Equivalent Kontrol Group Design.

Desain ini dibedakan dengan adanya pre-test sebelum perlakuan

(treatment) diberikan. Karena adanya pre-test, maka pada desain

penelitian tingkatt kesetaraan kelompok turut diperhitungkan. Dan

yang ketiga adalah Time Series Design. Design Time Series sebagai

kuasi eksperimen memiliki ciri adanya pengukuran yang berulang-

ulang, baik sebelum maupun sesudah perlakuan (treatment) terhadap

satu ataau beberapa intact group.

Dalam penelitian ini menggunakan desain pretest-posttest Non

Equivalent Kontrol Group Design. Penelitian ini menggunakan dua

kelas yaitu kelas pertama yang menggunakan media pembelajaran

interaktif sebagai kelas eksperimen dan kelas yang kedua yang

menggunakan media pembelajaran konvensional (model/peraga)

sebagai kelas kontrol. Dalam penelitian ini digunakan pre-test dan

post-test untuk mengukur kemampuan awal dan akhir siswa.

Tabel 3.1 Skema Pretest-Posttest Non Equivalent Group Design

Kelas kelompok Pre-test Treatment Post-test

Kelas Eksperimen O1 X O2

(E)

Kelas Kontrol (K) O3 - O4

29
Keterangan:

E= Kelompok siswa yang menggunakan media pembelajaran interaktif

K= Kelompok siswa yang menggunakan media pembelajarann

konvensional (model/peraga)

X = Perlakuan/treatment (penerapan media pembelajaran interaktif)

- = Penerapan media pembelajaran konvensional

O1= Pre-Test kelas eksperimen

O2= Post-test kelas eksperimen

O3= Pre-Test kelas kontrol

O4= Post-test kelas kontrol

3.2 Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono,2009).

Populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No. Kelas Jumlah Nilai rata-rata Uji homogenitas


siswa
1. XI MIPA 1 29 73,71 0,287 > 0,05 (data
kelas homogen)
2. XI MIPA 2 31 71,20

3. XI MIPA 3 35 74,27

4. XI MIPA 4 31 73,33

30
Jumlah 125

total

2. Sampel Penelitian

Sugiyono (2015) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apa yang

dipelajari oleh sampel kesimpulannya akan dapat diberlakukan oleh

populasi. Oleh sebab itu sampel yang diambil dari populasi harus betul

betul representative (mewakili). Hal ini sesuai dengan Arikunto

(2010), yang berpendapat bahwa sampel adalah sebagaian atau wakil

populasi yang diteiliti. Jadi, sampel adalah bagian atau wakil populasi

dan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi.

Sampel ditetapkan menjadi wakil populasi yang diteliti. Tujuan

dari penentuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai

objek yang diteliti dengan cara mengamati hanya sebagian dari

populasi. Tujuan lain dari sampel adalah untuk mengetahui sifat-sifat

umum dari populasi untuk menarik generalisasi dari hasil

penyelidikan, mempermudah penafsiran, peramalan, dan pengujian

hipotesis.

Pada penelitian ini penarikan sampel ditentukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling dengan cara menetukan topik

dan tujuan dari penelitian, kemudian menentukan kriteria dari sampel

yang dibutuhkan secara spesifik dan menentukan populasi yang akan

diambel sampelnya. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

31
kelas XI MIPA 1 yang berjumlah 29 siswa sebagai kelas eksperimen

dan kelas XI MIPA 4 yang berjumlah 31 siswa sebagai kelas kontrol.

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang.

3.3 Instrumen penelitian

Instrument penelitian menurut Sugiyono (2012), adalah suatu alat

yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati. Pada penelitian ini instrument yang digunakan dalam

pengambilan data dalam penelitian adalah menggunakan instrument

tes.

Cara menyusun ini adalah dengan cara mendefinisikan operasional

variabel, selanjutnya menentukan indikator yang akan diukur. Dari

indikator kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau

pernyataan. Untuk mempermudah penyusunan instrument maka perluu

digunakan matrik pengembangan instrument atau kisi-kisi instrument

(Sugiyono,2012). Penelitian ini terdapat satu instrument penelitian

yaitu instrument hasil belajar yaitu hasil yang telah dicapai dari

kegiatan belajar pada pelajaran sistem respirasi di SMA Negeri 11

Konawe Selatan. Data mengenai hasil belajar ini ditunjukan dari nilai

tes yang diambil oleh peneliti setelah materi pelajaran selesai

diajarkan. Hasil belajar yang ada dinyatakan dalam bentuk skor yang

diubah ke dalam bentuk nilai.

Instrument yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan soal tes kemampuan.

Soal tes pada penelitian ini yaitu soal pre-test dan post-test. Soal yang

32
digunakan uuntuk pre-test dan post-test sama sehingga dapat diketahui

perubahan hasilnya setelah siswa melalui proses pembelajaran dan

perlakuakn (treatment). Dalam pembuatan soal tersebut semuanya

mengacu pada kisi-kisi soal yang sudah disusun sesuai dengan silabus

yang digunakan di SMA Negeri 11 Konawe Selatan.

Soal tes untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran

system respirasi berupa soal pilihan ganda sebanyak 25 butir soal

dengan lima pilihan jawaban. Materi soal dikembangkan dari deskripsi

materi pelajaran sistem respirasi.

3.4 Teknik pengumpulan data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik tes, tes adalah

serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Cara penguumpulan

data dalam penelitian ini yaitu diadakan uji tes dan melihat hasilnya,

apakah ada perbedaan hasil belajar siswa saat mengguunakan media

pembelajaran interaktif dan yang tidak menggunakan media.

3.5 Teknik analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Tahapan penelitian kuantitatif adalah tahapan kuantitatif

dengan demikian maka tahapan-tahapan itu adalah yang dilaksanakan

peneliti pada setiap tahapan penelitiannya setelah data terkumpul baik

bersumber dari buku, hasil penelitian yang relevan dari internet,

ataupun observasi langsung di lapangan digambarkan sesuai dengan

33
masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dideskripsikan sesuai

dengan variabel, dalam penelitian ini menjelaskan satu variabel yaitu

hasil belajar yang diadakan dengan uji tes, mula-mula memberikan

kepada seluruh siswa beberapa pertanyaan lalu melihat hasil dari uuji

tes pada kemampuan masing-masing siswa. Lalu menyimpulkan

apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media

pembelajaran interaktif dan tidak menggunakan media pembelajaran.

Jika ada perbedaan hasil belajar siswa dan hasilnya dipengaruhi

dengan adanya media pembelajaran interaktif maka akan diberlakukan

terus menerus media pembelajaran interaktif untuk menunjang hasil

belajar siswa.

a. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap keadaan

subjek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Langkah-

langkah penyusunan data hasil pengamatan sebagai berikut:

 Membuat tabel distribusi frekuensi, dengan

langkah-langkah:

1) Menentukan rentang atau range

R = Xt –Xr

Keterangan:

R = Rentang

34
Xt = Nilai terbesar

Xr = Nilai terkecil

2) Menghitung kelas interval

K = 1 + 3.3 log n

Keterangan:

K = Jumlah kelas interval

n = Jumlah data keseluruhan

3) Menghitung panjang kelas P

Keterangan:

P = Panjang kelas interval

R = Rentang nilai

K = Jumlah kelas interval

b. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dapat dibedakan atas beberapa jenis,

yaitu normalitas data, dan uji homogenitas data,. Adapun

pengertian dan uji prasyarat analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Uji Normalitas

Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan

data untuk di analisis dengan menggunakan statistik

parametrik atau nonparametrik. Melalui uji ini sebuah data

hasil penelitian dapat diketahui bentuk distribusi data

tersebut, yaitu berdistribusi normal atau tidak normal.

Statistik parametrik dapat digunakan sebuah data lolos uji

35
normalitas dan ini berdistribusi normal, dalam hal ini peneliti

menggunakan aplikasi IBM SPSS 22.0 Statistics For

Windows dengan Uji Kolmogrov-Smirnov, apabila nilai

signifikansi lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal,

tetapi apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka data

tidak berdistribusi normal.

 Uji homogenitas

Uji homogenitas data adalah uji persyaratan analisis tentang

kelayakan data untuk dianalisis dengan menggunakan uji

statistik tertentu. Uji ini berkaitan dengan penggunaan uji

statistik parametrik, seperti uji komparatif (penggunaan

Anova) dan uji independen sampel t test dan sebagainya.

Peneliti menggunakan aplikasi IBM SPSS 22.0 Statistics

For Windowsdengan dasar pengambilan keputusan dalam uji

homogenitas jika nilai signifikansi < 0,05 maka varian dari

dua atau lebih kelompok populasi data tidak sama, jika nilai

signifikansi > 0,05 maka varian dari dua atau lebih kelompok

populasi data adalah sama.

c. Uji N-Gain

Uji Normalitas Gain/n-gain menurut hake (2012) adalah

sebuah uji yang bisa memberikan gambaran umum

peningkatan skor hasil pembelajaran antara sebelum dan

sesudah diterapkannya metode tersebut. Peningkatan hasil

belajar siswa dapat dilihat dari nilai N-Gain yang diperoleh

36
siswa tersebut. Uji N-Gain dipergunakan untuk mengukur

peningkatan penguasaan konsep siswa. Setelah didapat nilai

pre-test dan post-test,kita dapat mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa yaitu dengan menghitunPerhitungan skor

Normalized Gain (N-Gain) dapat dinyatakan dalam rumus

berikut:

g = ____sf – si______
maximum skor – Si

keterangan:

g : Normalized Gain (N-Gain)


Sf : Skor Posttest
Si : Skor Pretest

d. Uji Hipotesis

Setelah dilakukannya uji normalitas dan uji homogenitas,

maka untuk menguji data yang diperoleh digunakan rumus uji

hipotesis. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata sampel bebas

(independent)

Analisis data atau uji hipotesis menggunakan t-test

karena data yang digunakan adalah data interval. Uji

yang digunakan adalah uji dua pihak menggunakan t-

test dua sampel berkorelasi, yaitu (Sugiyono, 2014):

37
X 1 −X 2
t=


2 2
( n 1−1 ) S1 + ( n1 −1 ) S2
n1 +n2 −2 ( 1 1
+
n1 n2 )
Keterangan:

t = Korelasi antara dua sampel

X1 = Rerata sampel 1

X2 = Rerata sampel 2

S1 = Simpangan baku sampel 1

S2 = Simpangan baku sampel 2

n1 = Jumlah sampel 1

n2 = Jumlah sampel 2

S21 = Varians sampel 1

S22 = Varians sampel 2

b. Uji t Berpasangan

Uji t berpasangan (paired sample t-test) adalah

salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang

digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang

paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan

adalah satu individu (objek peneleitian) dikenal 2 buah

perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan

individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2

macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama

dan data dari perlakuan kedua.

38
XD
thitung=

√ ∑d2
N ( N −1)

Keterangan:

XD=rata-rata dari pengurangan data pertama dan data kedua

d= D-Xd

N= Banyaknya data

39
DAFTAR PUSTAKA

Aghni, Rizky Ilyasa. 2018. “Fungsi dan Jenis Media Pembelajaran Dalam
Pembelajaran Akuntansi”. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol
16 (1), 101.

Ahmad, atika puspitasari, dkk. 2020. “Aplikasi Pembelajar Interaktif Ttarian Adat
Sajojo”. Jurnal Teknik Informatika. Vol 15 (4), 306.

Arikunto, suharsimi, 2011. Penilaian dan penelitian bidang bimbingan dan


konseling. Yogyakarta: Aditya Media.

Arindino,Rudi Yulio & Nugrahadi Ramadhani. 2013. “Perancangan Media


Pembelajaran Interaktif Matematika Untuk Siswa Kelas 5 SD. Jurnal
Sains dan Seni Pomits. Vol 2(1), 2

Arista,Angga,dkk. 2021. “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis


Power Point Padda Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung”. Konferensi
Ilmiah Pendidikan Universitas Pekalongan 2021. ISBN:978-602-6779-
47-2.

Azhar, Arsyad. 2009. Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Perssada


Rineka Cipta.

Emda, Amna. 2011. “Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran Biologi di


Sekolah”. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. Vol 12(1), 150.

Firmadani, fifit. 2014. “Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Sebagai Inovasi


Pembelajaran Era Revolusi Indsutri 4.0”. Prosiding konferrensi
pendidikan nasional. ISSN:2654-8607

Hanafy, Muh.Sain. 2014. “Konsep Belajar dan Pembelajaran”. Lentera


Pendidikan. Vol 17(1), 74

Hague,C & Payton, S. Digital literacy across the curriculum. Bristol: Futurelab

Islahulben, islahuulben & C. Catur widayati. 2021. “Peran Multimedia Dalam


Perkuliahan E-Learning: Kajian Penerapan Dalam Proses Pembelajaran
di Perguruan Tinggi”. Education and language international conference
procedings. Vol 2 (4), 176

40
Jihad,A & A Haris, 2009. Evaluasi pendidikan. Yogyakarta: Malti pressiado

Namiroh, siti. Dkk. 2018. “Peran Multimedia Dalam Pembelajaran”. Prosiding


seminar dan diskusi nasional pendidikan dasar. ISSN:2528-5564.

Nursamsu & Teuku Kusnafizal. 2017. “Pemanfaatan Media Pembbelajaran ICT


Sebagai Kegiatan Pembelajaran Siswa di SMP Negeri Aceh Tamiang”.
Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA. Vol 1(2), 156.

Nurrita, Teni. 2018. “Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Siswa”. Misykat. Vol 3(1), 173.

Raibowo, Septian & Yahya Eko Nopiyanto. 2020. “Proses Belajar Mengajar
PJOK di Masa Pandemi Covid-19”. Journal Stand:Sport and
development. Vol 1(2), 114.

Rosyid, Moh. Zaiful, dkk. 2019. Prestasi Belajar. Malang:Literasi Nusantara

Sanjaya,wina. 2014. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta:Kencana

Saputra,wawan. 2012. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk


Mata Kuliah Organisasi Komputer”. Journal Speed- Sentra Penelitian
Engineering dan Edukasi. Vol 4(2), 61.

Simbolon, Naeklan. 2014. “Faktor Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar


Peserta Didik”. Elementary School Journal PGSG FIP Unimed.

Sukmadinata, SN. 2005. Metode penelitian. Bandung: PT Remaja rosdakarya

Praheto, biya ebi, dkk. 2017. “Peran Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran
Keterampilan Berbahasa Indonesia di PGSD”. Education and language
international conference procedings. ISSN: 173-177

Purwanto, andik & Resty Sasmita. 2013. “Pembelajaran fisika dengan


menerapkan model inkuiri terbimbing dalam menumbuhkan kemampuan
berfikir logis siswa di SMA Negeri 8 bengkulu”. Prosiding seminar
FMIPA universitas lampung.

Worang, meyly Olivia,dkk. 2021. “Media Pembelajaran Berbasis Multimedia


Untuk Mata Kuliah Multimedia”. Jurnal Pendidikan Teknologi
Inforrmasi dan Komuunikasi. Vol 1(5), 584.

41
42
LAMPIRAN 1

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 11 Konawe Selatan

Kelas/ Semester : XI/2

Mata Pelajaran : Biologi

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Kompetensi Inti :

KI 1:1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2:2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3:3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4:4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Materi
Indikator Kegiatan Pembelajaran
Dasar Pokok
3.8  Menemukan letak Struktur  Mengamati carta dan/atau
dan struktur organ dan torso sistem pernapasan
Mengan pernapasan manusia Fungsi untuk menemukan letak
alisis dan hewan Sel pada dan struktur organ
hubunga  Menjelaskan struktur Sistem pernapasan manusia dan
n antara dan fungsi organ Pernapasa hewan serta mengkaji
struktur pernapasan pada n. informasi mengenai fung-
jaringan manusia dan hewan  Struktu sinya, proses pertukaran
penyusu  Menjelaskan proses r dan O2, CO2 dari alveolus ke
n organ pertukaran O2, CO2 fungsi kapiler, kandungan zat
pada dari alveolus ke organ dalam rokok yang dapat
sistem kapiler, kandungan pernap mengganggu sistem

43
Kompetensi Materi
Indikator Kegiatan Pembelajaran
Dasar Pokok
respirasi zat dalam rokok yang asan pernapasan
dalam dapat mengganggu pada  Melakukan percobaan
kaitanny sistem pernapasan manusi untuk menentukan
a dengan  Menganalisis a dan kapasitas paru-paru dan
bioprose mekanisme hewan penghasilan CO2 dalam
s dan pernapasan pada (serang proses pernapasan,
ganggua manusia dan hewan ga dan melakukan pengamatan
n fungsi (serangga dan burung mikroskopis sediaan
yang burung) ) jaringan paru-paru dan
dapat  Menganalisis  Mekani menemukan faktor yang
terjadi kelainan dan penyakit sme mempengaruhi volume
pada terkait sistem pernap udara pernapasan pada
sistem pernapasan asan manusia dan hewan
respirasi  Menjelaskan pada melalui percobaan
manusia pengaruh merokok manusi  Menghitung volume udara
dengan kesehatan a dan pernapasan pada serangga/
pernapasan hewan hewan dan menemukan
 Menjelaskan (serang hal-hal yang
hubungan kondisi ga dan mempengaruhinya
udara lingkungan burung  Membahas, menganalisis,
yang tidak bersih ) menyimpulkan secara
 Kelain berkelompok dan
 Menjelaskan
keterkaitan perilaku an dan mempresen-tasikan
merokok dengan penyak tentang keterkaitan hasil
struktur organ it pengamatan sistem
pernapasan terkait pernapasan manusia
sistem maupun hewan, pengaruh
4.8  Mempresentasikan pernap merokok dengan kesehatan
keterkaitan hasil asan
Menyaji pernapasan, hubungan
pengamatan sistem
kan hasil kondisi udara lingkungan
pernapasan manusia
analisis yang tidak bersih, perilaku
maupun hewan,
pengaru merokok dengan struktur
pengaruh merokok
h organ pernapasan, fungsi
dengan kesehatan
pencema sel penyusun jaringan pada
pernapasan,
ran organ pernapasan dengan
hubungan kondisi
udara penyakit/kelainan yang
udara lingkungan
terhadap terjadi pada saluran
yang tidak bersih,
kelainan pernapasan dalam
perilaku merokok
pada berbagai bentuk media
dengan struktur organ
struktur pernapasan, fungsi sel
dan penyusun jaringan
fungsi pada organ
organ pernapasan dengan
pernapas penyakit/kelainan
an yang terjadi pada
manusia saluran pernapasan
berdasar
kan studi
literatur

44
LAMPIRAN
2
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

Sekolah: SMA Negeri 11 Kelas/Semester: KD: 3.8(Struktur dan


Konawe Selatan XI/2 Fungsi Sel pada Sistem
Pernapasan)
Mata Pelajaran: Biologi Alokasi Waktu: 2 × Pertemuan : 1
60 Menit
Materi: Struktur dan Fungsi Sel Pada Sistem Pernapasan
1. Struktur dan fungsi Organ sistem pernapasan pada manusia
2. Mekanisme pernapasan pada manusia
3. Kelainan dan penyakit terkait sistem pernapasan

A. Tujuan
1. Mendeskripsikan letak dan struktur organ pernapasan manusia
dan menjelaskan struktur dan fungsi organ pernapasan pada
manusia
2. menjelaskan proses pertukaran O2, CO2 dari alveolus ke kapiler,

Model Media Alat dan Bahan


Pembelajaran
Model Discovery 1. Projektor/LCD 1. Papan Tulis, Spidol,
Learning 2. Microsof Power Penghapus
Point 2. Laptop
3. Video

Guru memulai kegiatan pembelajaran


B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Stimulation dengan mengajukan pertanyaan, anjuran
(Pemberian membaca buku, dan aktivitas belajar 15 Menit
Rangsangan) lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah
Guru memberi kesempatan kepada
KEGIATAN INTI

peserta didik untuk mengidentifikasi


Problem sebanyak mungkin agenda-agenda
statement masalah yang relevan dengan bahan
(Identifikasi pelajaran, kemudian salah satunya 20 Menit
Masalah) dipilih dan dirumuskan dalam bentuk
hipotesis (jawaban sementara
atas pertanyaan masalah).

45
Ketika eksplorasi berlangsungguru juga
Data collection memberi kesempatan kepada
(Pengumpulan para peserta didik untuk mengumpulkan 15 Menit
Data) informasi yang relevan sebanyak-
banyaknya untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis.
Data processing Guru melakukan bimbingan pada saat
(Pengolahan peserta didik melakukan pengolahan 30 Menit
Data) data.
Verifikasi bertujuan agarproses belajar
akan berjalan dengan baik dan kreatif
Verification jika guru memberikan kesempatan
(Pembuktian) kepada peserta didik untuk menemukan 20 Menit
suatu konsep, teori, aturan atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang
ia jumpai dalam kehidupannya.
Guru dan peserta didik membuat
kesimpulan tentang hal-hal yang telah
Generalization dipelajari terkait materi (Bagian-bagian
(Menarik darah(sel-sel darah dan plasma darah), 10 Menit
Kesimpulan) golongan darah, dan pembekuan darah).
Peserta didik kemudian diberi
kesempatan untuk menanyakan kembali
hal-hal yang belum dipahami
Proses menarik sebuahkesimpulan yang
dapat dijadikan prinsip umum
PENUTUP dan berlaku untuk semua kejadian atau 10 Menit
masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi.

C. Penilaian
 Sikap: Lembar pengamatan
 Keterampilan: Kinerja dan observasi diskusi
 Pengetahuan: LKS
Kendari, Januari 2023
Mahasiswa Penelitian,

Puput Ismayanti
Nim. 19010108010

46

Anda mungkin juga menyukai