Anda di halaman 1dari 26

RANCANG BANGUN TIMBANGAN CERDAS BAHAN

PANGAN DIGITAL BERBASIS ARDUINO UNO


UNTUK OPTIMALISASI INSTALASI GIZI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Syarat Melakukan Penelitian


Untuk Tugas Akhir

Oleh:

TANGGUH PRIBADI
2040121020

PROGRAM STUDI DIPLOMA III – TEKNOLOGI


ELEKTROMEDIS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan Rahmat dan Karunia - Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Rancang Bangun Timbangan Cerdas

Bahan Pangan Digital Berbasis Arduino Uno Untuk Optimalisasi Instalasi

Gizi” guna memenuhi salah satu pernyaratan dalam menyelesaikan pendidikan

pada Program Teknologi Elektromedis di STIKES MUHAMMADIYAH ACEH.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saran-saran dari semua pihak yang

sifatnya membangun untuk meningkatkan mutu dari Penulisan ini sangat Penulis

harapkan.

Pada kesempatan ini menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada Bapak Indra Jaya, ST, MT selaku Pembimbing I dan kepada

Ibu Erly Mauvizar, S.Psi.,M.Pd. selaku Pembimbing II, juga kepada Bapak

Abdul Rahman, S.T,.M.T selaku pembimbing modul atas semua waktu, tenaga

dan pikiran yang telah diberikannya dalam membimbing, mengarahkan,

memberi saran maupun kritik sehingga Karya Tulis Ilmiah ini menjadi lebih

baik.

Tak lupa pula Penulis haturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Ketua STIKES Muhammadiyah Aceh.

2. Para Wakil Ketua STIKES Muhammadiyah Aceh.

i
ii

3. Para Ketua Lembaga (LPPM, LPM) STIKES Muhammadiyah Aceh.

4. Ketua Prodi Tekhnologi Elektromedis STIKES Muhammadiyah Aceh.

5. Para Tim penguji Karya Tulis Ilmiah

6. Seluruh dosen dan staf/karyawan STIKES Muhammadiyah Aceh yang telah

banyak membantu Penulis semasa pendidikan.

7. Ayah dan ibu tercinta yang telah merawat dengan kasih dan sayang,

mendoakan dan meridhoi setiap langkah dalam hal apapun, telah menjadi

garda terdepan untuk tempat anaknya pulang. Terimakasih telah memberikan

dukungan moril serta materil selama jenjang perkuliahan hingga pelaksanaan

penulisan Karya Tulis Ilmiah.

8. Teman tercinta yang setia menemani yaitu Nurul Khaira Munira L, Kamalia

Putri Salamah, Nur Fadhilah, serta Dora yang selalu membantu memberikan,

masukan, arahan, motivasi, semangat dan hiburan selama

proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

9. Kawan - Kawan seangkatan 2020, yang telah membantu memberikan

masukan, arahan, motivasi, semangat dan hiburan selama proses pembuatan

Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini Penulis ucapkan banyak terima kasih dan

semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Banda Aceh,19 januari 2024

Tangguh Pribadi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v

DAFTAR TABEL...................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2

1.3 Batasan Masalah.............................................................................................3

1.4 Tujuan Penelitian............................................................................................3

1.4.1. Tujuan Umum.................................................................................................3

1.4.2. Tujuan Khusus................................................................................................3

1.5 Manfaat Penelitian..........................................................................................3

1.5.1. Bagi Penulis....................................................................................................3

1.5.2. Bagi Pendidikan..............................................................................................4

1.5.3. Bagi Rumah Sakit...........................................................................................4

1.5.4. Bagi Ahli Gizi.................................................................................................4

BAB II TEORI DASAR..........................................................................................5

2.1 Timbangan......................................................................................................5

2.1.1 Timbangan Manual.........................................................................................6

2.1.2 Timbangan Digital..........................................................................................6

2.2 Bahan Pangan.................................................................................................6

2.3 Gizi.................................................................................................................7

2.4 Angka Kecukupan Gizi..................................................................................8

iii
iv

2.5 Massa..............................................................................................................9

BAB III METODE PERANCAGAN MODUL....................................................10

3.1 Alur Penelitian..............................................................................................10

3.2 Blok Diagram...............................................................................................10

3.3 Flow Chart....................................................................................................11

3.4 Pembuatan Modul.........................................................................................13

3.4.1. Rangkaian Catu Daya...................................................................................13

3.4.2. Rangkaian LCD 20x4 dan I2C.....................................................................14

3.4.3. Rangkaian Sensor Loadcell HX711..............................................................14

3.5 Alat dan Bahan.............................................................................................15

3.5.1. Alat...............................................................................................................15

3.5.2. Bahan............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Timbangan (Sumber: Internet, 2024).................................................5


Gambar 3. 1. Alur Penelitian (Sumber: Data Pribadi, 2024).................................10
Gambar 3. 2. Blok Diagram Timbangan Cerdas (Sumber: Data Pribadi, 2024). . .11
Gambar 3. 3. Flowchart Timbangan Cerdas (Sumber: Data Pribadi, 2024)..........12
Gambar 3. 4. Rangkaian Catu Daya (Sumber: Data Pribadi, 2024)......................13
Gambar 3. 5. Rangkaian LCD 20x4 dan I2C ke Arduino Uno (Sumber: Internet,
2024)......................................................................................................................14
Gambar 3. 6. Rangkaian Sensor Loadcell HX711 (Sumber: Internet, 2024)........14

v
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (sumber: Panganku, 2018)...........8
Tabel 3. 1. Bahan (Sumber: Data Pribadi, 2024)...................................................15

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gizi memainkan peran penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan

produktivitas manusia. Malnutrisi dapat menyebabkan gangguan kesehatan

bahkan kematian dini. Gizi memegang peranan penting dalam pertumbuhan,

perkembangan, produktivitas dan aspek lainnya (Essy Zulfiani & Lina Layinatul,

2024).

Selain itu gizi juga berkaitan dengan potensi ekonomi individu karena

mempengaruhi perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktivitas kerja.

Oleh karena itu, gizi dianggap sebagai penggerak utama pembangunan, khususnya

pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Ahli gizi mempunyai

peranan penting dalam manajemen gizi klinis, manajemen pelayanan gizi

masyarakat, manajemen gizi rumah sakit, dan manajemen pangan institusi.

Mereka juga terlibat dalam pendidikan, penelitian, komersialisasi produk nutrisi,

kegiatan kewirausahaan, dan kolaborasi dengan kelompok medis dan

interdisipliner(Essy Zulfiani & Lina Layinatul, 2024).

Ahli gizi umumnya menganggap semua nutrisi itu penting, namun dalam

konteks diet, kalori dan protein sering kali dianggap sebagai dua komponen

utama. Diet tinggi kalori dan tinggi protein seringkali digunakan untuk memenuhi

kebutuhan nutrisi pasien, mencegah kerusakan jaringan tubuh, menormalkan

jumlah sel darah putih akibat infeksi, dan mengontrol berat badan (Sabrina et al.,

2023). Oleh karena itu, kalori dan protein merupakan nutrisi yang sebenarnya

1
2

dibutuhkan oleh ahli gizi dalam diet.

Namun dalam penerapannya, keterbatasan alat seperti timbangan untuk

bahan pangan menjadi masalah bagi para ahli gizi karena mereka harus

dihadapkan dengan pemaksimalan waktu dalam mengatur diet pasien. Timbangan

konvensional dianggap sudah tidak efektif lagi untuk menimbang besaran karena

pada saat menimbang besaran, kesalahan dalam proses penimbangan bisa saja

terjadi karena faktor manusia (Candra et al., 2015).

Selain daripada permasalahan efektivitas timbangan konvensional terhadap

besaran dan kesalahan dalam proses penimbangan berat, permasalahan yang

terjadi adalah tidak diterapkannya timbangan cerdas yang dapat menampilkan

nilai gizi terhadap bahan pangan pada instalasi gizi. Hal ini juga akan berdampak

terhadap kualitas gizi daripada bahan pangan yang akan digunakan karena masih

harus dihitung nilai gizinya secara manual.

Kualitas gizi makanan sangat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas

manusia. Oleh karena itu, pengembangan alat timbang pintar ini diharapkan dapat

membantu para ahli gizi dalam menimbang berat bahan pangan tanpa harus

menghitung nilai gizi seperti kalori dan protein yang terdapat pada bahan

makanan tertentu, sehingga dapat mendukung optimalisasi basis instalasi gizi.

Dengan latar belakang di atas penulis mencoba untuk merancang membuat

suatu alat dalam bentuk modul dengan judul : “Rancang Bangun Timbangan

Cerdas Bahan Pangan Digital Berbasis Arduino Uno Untuk Optimalisasi

Instalasi Gizi”
3

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana membuat timbangan cerdas bahan pangan digital berbasis

arduino uno dalam optimalisasi basis instalasi gizi ?

2. Bagaimna prinsip kerja timbangan cerdas bahan pangan digital

berbasis arduino uno dalam optimalisasi basis instalasi gizi?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah pada karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini terbatas untuk mengukur parameter berat, kalori, dan
protein pada bahan pangan seperti jagung rebus, nasi putih matang,
nasi merah matang, kentang, dan ubi rambat matang dengan
pengukuran masing-masing adalah 100gr, 200gr, dan 300gr.
2. Penelitian ini terbatas pada pengukuran parameter berat, kalori, dan
protein pada bahan pangan yang telah disebutkan di atas dengan
pengukuran masing-masing adalah 100gr, 200gr, dan 300gr.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penyusunan karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:
1.4.1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini merupakan syarat yang diperlukan

untuk menyelesaikan tugas akhir Teknik Elektromedik di STIKes Muhammadiyah

Aceh. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengaplikasikan pengetahuan

yang lebih mendalam pada isu-isu terkait topik Timbangan Bahan Pangan Digital.

1.4.2. Tujuan Khusus.


1. Merancang dan membuat suatu alat timbangan cerdas bahan pangan digital

berbasis arduino uno.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat dari karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:
4

1.5.1. Bagi Penulis


Penelitian ini akan membantu penulis mengembangkan profesionalismenya,
khususnya keterampilan teknis dalam merancang alat teknologi dan
pemahamannya di bidang nutrisi dan teknologi informasi. Selain itu, penelitian ini
juga akan meningkatkan kontribusi ilmu pengetahuan di bidang teknologi pangan
dan gizi melalui publikasi hasil penelitian.
1.5.2. Bagi Pendidikan
Manfaat penelitian ini terhadap pendidikan adalah untuk memperkaya
program dan meningkatkan pembelajaran. Penelitian ini dapat memberikan
kontribusi terhadap pengembangan teknologi dan program pendidikan gizi dengan
memperkenalkan penerapan praktis teknologi di bidang gizi. Selain itu, penelitian
ini juga akan memberikan sumber belajar praktis yang dapat meningkatkan
pemahaman siswa tentang hubungan teknologi dan gizi.
1.5.3. Bagi Rumah Sakit
Studi ini akan memberikan kontribusi bagi rumah sakit dalam meningkatkan
efisiensi instalasi gizi dan pemantauan status gizi pasien. Dengan dilakukannya
penelitian ini, diharapkan bisa meningkatkan tingkat efisiensi dan keakuratan
dalam mengukur porsi makanan pasien, sehingga dapat mendukung peningkatan
kinerja instalasi gizi di rumah sakit. Disamping itu, riset ini juga akan
memungkinan pemantauan nutrisi pasien dengan lebih tepat dan efektif, yang
dapat memberikan kontribusi pada perawatan dan penyembuhan pasien.
1.5.4. Bagi Ahli Gizi
Manfaat penelitian ini bagi ahli gizi adalah menyediakan alat bantu yang
inovatif dan akurat untuk membantu ahli gizi dalam mengukur dan memantau
asupan gizi pasien. Selain itu, penelitian ini juga akan mendorong pengembangan
metode pengukuran gizi yang lebih canggih dan efisien, yang dapat meningkatkan
kualitas layanan ahli gizi.
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Timbangan

Timbangan adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda.

Ada berbagai jenis timbangan, seperti timbangan gantung, timbangan digital, dan

timbangan mekanik, tetapi prinsip dasar timbangan adalah mengukur gaya yang

dihasilkan oleh benda yang diletakkan di atasnya dan kemudian mengkonversi

gaya tersebut menjadi nilai massa. Timbangan digunakan di berbagai industri,

laboratorium, dan perdagangan (Britannica, 2023).

Menurut (Britannica, 2023), Timbangan adalah alat yang digunakan untuk

mengukur massa suatu benda. Cara kerja timbangan adalah dengan

membandingkan gaya yang dihasilkan oleh benda yang akan diukur dengan gaya

yang dihasilkan oleh satu atau beberapa benda biasa. Dengan demikian,

timbangan memainkan peran penting dalam memastikan akurasi dan konsistensi

dalam pengukuran massa benda di berbagai konteks.

Gambar 2. 1. Timbangan
(Sumber: Internet, 2024)

5
6

Berdasarkan jenisnya, timbangan konvensional terbagi atas timbangan


analog dan digital. Dimana keduanya merupakan jenis timbangan yang memiliki
prinsip kerja yang sama namun menampilkan hasil timbangan dengan cara yang
berbeda.
2.1.1 Timbangan Manual
Timbangan Manual adalah tipe timbangan yang beroperasi secara mekanis
dengan menggunakan sistem pegas. Umumnya, timbangan ini dilengkapi dengan
indikator berupa jarum yang menunjukkan ukuran massa yang telah terkalibrasi.
Dengan menggunakan prinsip dasar mekanika, timbangan manual mampu
memberikan hasil pengukuran yang akurat dan handal (Hulu, 2018).
2.1.2 Timbangan Digital
Timbangan Digital adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur

massa benda atau zat dengan tampilan digital. Alat ini memiliki beragam

pemanfaatan di berbagai bidang, mulai dari bidang medis/kesehatan, perdagangan,

industri, hingga perusahaan jasa. Keunggulan utama timbangan digital adalah

kemampuannya untuk memberikan hasil pengukuran yang akurat dan presisi,

serta kemudahan dalam membaca hasil pengukuran (Hulu, 2018).

2.2 Bahan Pangan


Definisi pangan tidak hanya merujuk pada makanan pokok, tetapi juga
mencakup makanan yang terkait dengan masalah sosial dan budaya seperti
kebugaran, kesenangan, dan kecantikan. Pangan juga mencakup makanan yang
penting bagi kesehatan dan produktivitas manusia, seperti keseimbangan kalori,
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serat, dan zat esensial lainnya(Ernawati,
2016).
Berdasarkan (Fauzi et al., 2019), bahan pangan dapat didefinisikan sebagai
segala bahan yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
gizi dan energi. Definisi ini mencakup bahan pangan nabati dan hewani, yang
meliputi biji-bijian, buah-buahan, sayuran, daging, ikan, telur, kacang-kacangan,
produk susu, serta bahan pangan olahan.
7

Pangan, yang berasal dari sumber air dan hayati, merupakan kebutuhan
dasar manusia. Kondisi di mana ketersediaan pangan tidak terpenuhi dari tingkat
negara hingga individu dikenal sebagai kondisi kerawanan pangan, menurut Pasal
1 Ayat (1) Undang-Undang Pangan. Peningkatan ketahanan pangan diperlukan
untuk mengatasi kerawanan pangan. Tujuan ketahanan pangan dalam
pembangunan nasional, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015,
adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia secara merata dan adil,
berdasarkan kemandirian, dan tanpa bertentangan dengan keyakinan masyarakat
(Pemerintah Republik Indonesia, 2015).
2.3 Gizi
Gizi adalah proses di mana makhluk menggunakan makanan yang biasanya
dikonsumsi melalui pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan,
metabolisme, dan sekresi zat yang tidak digunakan untuk bertahan hidup,
pertumbuhan, dan fungsi normal organ, serta produksi energi. Kata "gizi" berasal
dari kata "ghidza", yang berarti "makanan" (Kemenkes, 2022).
Kualitas sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh gizi. Makanan
sehari-hari harus mengandung zat gizi yang diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan optimal, mencegah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan
nutrisi, menghindari keracunan, dan mencegah penyakit yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup anak. Dengan asupan gizi yang memadai, seseorang dapat
tumbuh dan berkembang dengan optimal dan meminimalkan risiko terkena
berbagai penyakit (Ernawati, 2016).
Gizi merupakan faktor kunci dalam menentukan kualitas sumber daya
manusia. Makanan yang dikonsumsi sehari-hari harus mengandung zat gizi sesuai
dengan kebutuhan, sehingga dapat mendukung pertumbuhan yang optimal,
mencegah penyakit akibat defisiensi, menghindari keracunan, dan juga membantu
mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang dapat mengganggu kelangsungan
hidup anak (Hidayanti et al., 2015). Dengan asupan gizi yang memadai, seseorang
memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal serta
meminimalkan risiko terkena berbagai penyakit.
Asupan gizi sangat memengaruhi kualitas sumber daya manusia. Makanan
8

sehari-hari yang mengandung zat gizi yang diperlukan dapat membantu


pertumbuhan optimal, mencegah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan
nutrisi, menghindari keracunan, dan mencegah penyakit yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup anak. Dengan asupan gizi yang cukup, seseorang dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal serta meminimalkan risiko terkena
berbagai penyakit(Dwi Jayanti & Elsa Novananda, 2019). Hal ini menunjukkan
betapa pentingnya gizi untuk menjaga kesejahteraan dan kesehatan manusia.
Pengetahuan gizi merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan
status gizi. Hubungan antara pengetahuan gizi dan status gizi terlihat pada pola
konsumsi makanan. Jika pengetahuan gizi yang dimiliki adalah baik, maka pola
konsumsi makanan akan juga baik. Sebaliknya, jika pengetahuan gizi yang
dimiliki kurang cukup, maka pola konsumsi makanan akan juga kurang
baik(Lestari et al., 2022). Kesalahan dalam memilih makanan dan kurang
cukupnya pengetahuan tentang gizi akan mengakibatkan timbulnya masalah gizi
yang akhirnya berhubungan dengan status gizi.
2.4 Angka Kecukupan Gizi
Angka Kecukupan Gizi (AKG) merupakan nilai yang digunakan untuk
menilai seberapa besar jumlah zat gizi yang diserap oleh tubuh dan jenis zat gizi
apa yang diperlukan oleh tubuh kita. Pengetahuan yang memahami dengan jelas
cara menghitung kebutuhan nutrisi sangat penting untuk kelangsungan hidup
(Idtesis, 2014). Berikut adalah AKG berdasarkan (Panganku, 2018) :

Tabel 2. 1. Tabel Komposisi Pangan Indonesia


(sumber: Panganku, 2018)

Bahan Kalori Karbohidrat Nilai Protein Serat


Makanan (kKal) (gram) Glikemik (gram) (gram)
Kentang
87 20.1 82 1.9 1.8
Rebus
Beras Putih
129 28 73 2.38 0.2
Masak
Beras
Merah 149 32.5 50 2.8 0.3
Masak
Jagung 142 30.3 55.31 5 0.8
9

Bahan Kalori Karbohidrat Nilai Protein Serat


Makanan (kKal) (gram) Glikemik (gram) (gram)
Rebus

2.5 Massa
Massa jenis adalah perbandingan antara massa suatu zat dan volumenya,
sehingga nilai massa jenisnya tetap dan konsisten. Pengukuran massa jenis dapat
dilakukan dengan neraca atau timbangan dengan tingkat ketelitian tertentu, dan
satuan internasional (SI) untuk massa jenis adalah kilogram per meter kubik
(Mansyla, 2018). Rumus untuk menghitung massa jenis ini adalah sebagai
berikut:

massa benda
Massa Jenis=
volume benda
BAB III
METODE PERANCAGAN MODUL
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan dari pembuatan KTI
yang akan penulis buat. Perencanaan pembuatan KTI ini dimulai dari blok
diagram, kemudian dari blok diagram tersebut dikembangkan lagi ke dalam
bentuk rangkaian yang digabung sehingga membentuk rangkaian Timbangan
Cerdas.

3.1 Alur Penelitian

Gambar 3. 1. Alur Penelitian


(Sumber: Data Pribadi, 2024)

10
11

3.2 Blok Diagram

Gambar 3. 2. Blok Diagram Timbangan Cerdas


(Sumber: Data Pribadi, 2024)
Suplai listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar 220 VAC akan
disearahkan menjadi tegangan Direct Current (DC) sebesar +5VDC. Penyearahan
tegangan difungsikan untuk memberi suplai tegangan pada Arduino Uno. Pada
bagian input tombol dan sensor loadcell yang memiliki output analog akan
diproses oleh mikrokontroller Arduino Uno menjadi digital input. Pemrosesan ini
dimaksudkan agar sensor dapat mengkonversi data analog menjadi digital
sehingga dapat menghasilkan data yang terbaca pada sensor serta memfungsikan
tombol agar dapat digunakan sesuai instruksi pada pemrograman. Pada bagian
output, terdapat display Liquid Crystal Display (LCD) Karakter 20x4 untuk
menampilkan nama bahan pangan, berat bahan pangan, kalori bahan pangan
dengan satuan kilo kalori (kKal) dan protein pada bahan pangan dengan satuan
gram (gr).
12

3.3 Flow Chart

Gambar 3. 3. Flowchart Timbangan Cerdas


(Sumber: Data Pribadi, 2024)
Pada saat alat dinyalakan, maka alat akan dalam mode standby. User harus
melakukan pemilihan bahan pangan yang akan diukur terlebih dahulu dalam
13

menentukan bahan pangan yang akan dilakukan pengukuran menggunakan


tombol Up, Down dan Enter. Ketika bahan pangan telah dipilih, maka user harus
meletakkan bahan pangan pada wadah timbangan. Pada saat user meletakkan
bahan pangan, sensor loadcell akan bekerja untuk memberikan data kepada
Arduino Uno yang kemudian akan diproses. Setelah diproses, maka pada display
timbangan cerdas akan tertampil nama bahan pangan yang telah dipilih, berat
bahan pangan, kalori pada bahan pangan dan protein pada bahan pangan.
3.4 Pembuatan Modul
Pada bagian ini akan dibahas tentang cara pembuatan modul perblok

rangkaian, pembuatan modul perblok akan mempermudah analisa dan pengecekan

jika ada kesalahan yang ditemui.

3.4.1. Rangkaian Catu Daya

Gambar 3. 4. Rangkaian Catu Daya


(Sumber: Data Pribadi, 2024)
Tegangan 220 VAC akan diberi pengaman berupa fuse 2A serta sakelar.
Tegangan akan diturunkan oleh transformator stepdown yang kemudian akan
disearahkan menjadi gelombang DC oleh Dioda Bridge. Kapasitor 2.2KuF akan
berfungsi untuk menghilangkan rippel pada gelombang DC. Output DC akan
ditahan tegangannya menjadi 5 VDC Menggunakan IC Regulator 7805 yang
menggunakan pengaman berupa dioda IN4007 pada grounding. Keluaran pada
7805 akan kembali dihilangkan rippelnya pada kapasitor 220uF serta melakukan
penyimpanan tegangan pada kapasitor.
14

3.4.2. Rangkaian LCD 20x4 dan I2C

Gambar 3. 5. Rangkaian LCD 20x4 dan I2C ke Arduino Uno


(Sumber: Internet, 2024)
Pada Chip IC PCF8574 yang diproduksi oleh NXP berfungsi sebagai
kontroller modul pengubah I2C. IC ini adalah pengembang 8 bit I/O untuk bus
I2C, yang pada dasarnya adalah shift register. LCD 20x4 yang sudah
diintegrasikan melalui I2C, Pin power berupa VCC dan GND akan dihubungkan
ke power Arduino UNO. Kemudian pin SCL pada I2C dihubungkan ke SCL (Pin
A5) Arduino dan pin SDA pada I2C dihubungkan ke SDA (Pin A4) Arduino Uno.
3.4.3. Rangkaian Sensor Loadcell HX711

Gambar 3. 6. Rangkaian Sensor Loadcell HX711


(Sumber: Internet, 2024)
Sensor HX711 adalah sensor berat yang dapat dihubungkan ke pin Arduino
Uno. Cara kerja sensor HX711 adalah dengan mengukur perubahan resistansi
15

pada strain gauge yang terdapat pada sensor ketika terjadi perubahan beban pada
sensor. Data yang dihasilkan oleh sensor kemudian diolah oleh mikrokontroler
Arduino Uno menggunakan library HX711 untuk menghasilkan nilai berat yang
akurat. Sensor HX711 dapat dihubungkan ke pin digital dan analog pada Arduino
Uno, dan memerlukan dua pin khusus yaitu DT dan SCK. DT digunakan untuk
membaca data dari sensor, sedangkan SCK digunakan untuk mengirimkan sinyal
clock ke sensor.
3.5 Alat dan Bahan
Pada bagian ini dituliskan semua peralatan dan bahan-bahan yang
digunakan dalam menyelesaikan modul secara keseluruhan.
3.5.1. Alat

1. Tool kit, yang berisi seperti solder, tang, obeng, bor dan lain-lain.

2. Avometer digunakan untuk mengukur arus, tegangan, titik pengukuran.

3.5.2. Bahan
Tabel 3. 1. Bahan
(Sumber: Data Pribadi, 2024)

No Nama Bahan Jumlah


1 Arduino Uno 1
2 Sensor HX711 1
3 Kabel Power 1
4 Fuse 2A 1
5 Transformator Step Down 1
6 Dioda Bridge 1
7 Kapasitor 2.2KuF 1
8 Kapasitor 220uF 1
9. IC Regulator 7805 1
10. Dioda IN4007 1
11. Kabel Jumper Secukupnya
12. Konektor Pin male/female Secukupnya
13. Tombol 3
16

14. Sakelar 1
DAFTAR PUSTAKA

Britannica. (2023). Balance Measuring Instrument. Britannica.

Https://Www.Britannica.Com/Technology/Balance-Measuring-

Instrument

Candra, A., Gozali, F., & Wibowo, J. K. (2015). Sistem Penimbangan

Berat Barang Berbasis Komputer Pc. Tesla: Jurnal Teknik

Elektro, 17(2), 196–209.

Http://Journal.Untar.Ac.Id/Index.Php/Tesla/Article/View/289%0a

http://Journal.Untar.Ac.Id/Index.Php/Tesla/Article/Viewfile/

289/233

Dwi Jayanti, Y., & Elsa Novananda, N. (2019). Hubungan

Pengetahuan Tentang Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Pada

Remaja Putri Kelas Xi Akuntansi 2 (Di Smk Pgri 2 Kota Kediri).

Jurnal Kebidanan, 6(2), 100–108.

Https://Doi.Org/10.35890/Jkdh.V6i2.38

Ernawati, N. (2016). Kemiskinan Di Desa Pesisir Penghasil Tanaman

Pangan (Kasus : Desa Poncosari, Srandakan, Kabupaten Bantul.

Universitas Gadjah Mada.

Essy Zulfiani, F., & Lina Layinatul. (2024). Peran Gizi Dan Ahli Gizi

Dalam Upaya Pembangunan Nasional Di Indonesia. 6(1), 211–

217.

Fauzi, M., Kastaman, R., & Pujianto, T. (2019). Pemetaan Ketahanan

Pangan Pada Badan Koordinasi. Industri Pertanian, 01, 1–10.

17
18

Http://Www.Iptek.Its.Ac.Id/Index.Php/Jsh/Article/View/633/355

Hidayanti, R. N., Riyanto, S., & Rahma, A. (2015). Hubungan

Pengetahuan Ibu Tentang Infeksi Kecacingan Dengan Status Gizi

Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gambut Kabupaten Banjar

Tahun 2015. Jurkessia, 6(1), 26–31.

Hulu, F. N. (2018). Analisis Perbandingan Tingkat Akurasi Timbangan

Digital Dan Manual Sebagai Alat Pengukur Berat Badan Anak.

Jurnal Ilmu Komputer Dan Bisnis, 9(1).

Https://Doi.Org/10.47927/Jikb.V9i1.120

Idtesis. (2014). Pengertian Angka Kecukupan Gizi (Akg) Dan

Kegunaan Akg Yang Dianjurkan. Idtesis.

Https://Idtesis.Com/Pengertian-Angka-Kecukupan-Gizi-Akg-Dan-

Kegunaan-Akg-Yang-Dianjurkan/

Kemenkes, Y. (2022). Konsep Dasar Dan Sejarah Perkembangan Ilmu

Gizi. Kemenkes Ri.

Https://Yankes.Kemkes.Go.Id/View_Artikel/728/Konsep-Dasar-

Dan-Sejarah-Perkembangan-Ilmu-Gizi#:~:Text=Gizi Atau

Nutrition Adalah Suatu,Dari Organ-Organ%2c Serta

Menghasilkan

Lestari, P. Y., Tambunan, L. N., & Lestari, R. M. (2022). Hubungan

Pengetahuan Tentang Gizi Terhadap Status Gizi Remaja. Jurnal

Surya Medika, 8(1), 65–69.

Https://Doi.Org/10.33084/Jsm.V8i1.3439
19

Mansyla. (2018). Modul I Massa Jenis (Pp. 1–8).

Panganku. (2018). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Kemenkes Ri.

Https://Www.Panganku.Org/Id-Id/

Pemerintah Republik Indonesia. (2015). Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015 Tentang Ketahanan

Pangan Dan Gizi. Lembaga Negara Ri, 1–63.

Https://Peraturan.Bpk.Go.Id/Home/Details/5581

Sabrina, H. N., Rachmah, Q., & Adila, Y. (2023). Pelaksanaan Asuhan

Gizi Terstandar Melalui Pemberian Diet Tinggi Kalori Tinggi

Protein Pada Pasien Dengan Kejadian Dengue Fever (Df):

Laporan Magang Kasus Dietetik Demam Berdarah (Studi Di Rs X

Kota Sidoarjo). Media Gizi Kesmas, 12(1), 84–93.

Https://Doi.Org/10.20473/Mgk.V12i1.2023.84-93

Anda mungkin juga menyukai