SKRIPSI
Oleh:
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis
Nearpod pada materi Bagian–bagian Tumbuhan kelas IV SD Negeri 065013
Medan Tahun Ajaran 2023/2024”. Proposal penelitian ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Strata-1 Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Quality
Medan. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang turut
serta membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan proposal penelitian ini, Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Dedi Holden Simbolon, S.Si, M.Pd selaku Rektor Universitas
Quality.
2. Ibu Rita Herlina BR PA, M.Pd selaku Wakil Rektor Universitas Quality.
3. Ibu Dr. Gemala Widiyarti S.Sos, M.Pd selaku Dekan Universitas Quality.
4. Ibu Restio Sidebang S.Pd, M.Pd selaku Kaprodi Universitas Quality.
5. Ibu Siti Rakiyah S.Pd.,M.Hum sebagai dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan, motivasi, dan saran kepada penulis
sehingga proposal penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
6. Bapak Muhammad Daliani S.Pd.,M.Si sebagai dosen Pembimbing II yang
telah banyak memberikan bimbingan, motivasi, dan saran kepada penulis
sehingga proposal penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
7. Bapak dan Ibu dosen beserta staff pengajar/administrasi di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Quality.
8. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih banyak kepada orangtua tercinta
Manahara Tambunan S.Pd dan Emmi Gultom S.Pd yang senantiasa selalu
memberikan doa, motivasi dan dukungan baik secara moril maupun
material kepada penulis.
i
9. Kepada kakak tercinta, Martina Tambunan S.Pd.,M.Pd, yang selalu
mendukung dan juga turut mendoakan.
10. Kepada teman dekat penulis, Sarina Sormin, yang saling mendukung dan
memberi motivasi.
11. Kepada Kepala Sekolah dan Guru kelas V SD Negeri 173210 Sigotom
12. Kepada diri saya sendiri yang telah mampu bertahan, berjuang dan
berusaha bertanggung jawab dengan apa yang yang sudah saya mulai
diperkuliahaan ini. Terimakasih karena sudah tetap kuat.
Ardi HaryantoTambunan
NPM: 1905030198
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................28
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
suatu konteks bagi siswa untuk belajar berfikir kreatif, inovatif, dan kritis. Problem
Based Learning juga melatih siswa mendorong untuk mempunyai inisiatif berfikir dalam
keterampilan pemecahan masalah pada pembelajaran siswa sehingga pola pikir siswa dapat
meningkat serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi yang
di ajarkan kepada siswa itu sendiri.
Berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning .
Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa model pembelajaran Problem Based
Learning memang memberikan pengaruh yang segnifikan terhadap keterampilan berfikir
kritis yang dicapai oleh siswa. Diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Shofiyah
Muqbullah, Tati Sumiati dan Idat Muqodas dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning berpengaruh terhadap kemamuan berfikir kritis pada pembelajaran
IPA Sekolah Dasar kelas VB tahun Pelajaran 2018.10 Selanjutnya penelitian yang dilakukan
oleh Susi Muryaningsih ditemukan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa materi akhlak terpuji kelas IV
MI Al-Khoiriyya Semarang.
Harapannya adalah semoga dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning dapat meningkatkan siswa untuk berfikir inovatif. Sehingga
menjadikan siswa lebih aktif dan mandiri dalam memecahkan masalah dengan cara berfikir
kreatif yang diharapkan mereka dapat menerapkan dalam kondisi nyata pada kehidupan
sehari-hari agar siswa mampu meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan secara umum masalah pada penelitian
ini adalah Bagaimana ”Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
Terhadap Hasil Belajar IPA Dalam Materi Peredaran Darah Manusia Pada Siswa
Kelas V SD Negeri No 173208 Sigotom T.A 2023/2024”. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran Problem Bases Learning
terhadap hasil belajar siswa.
3. Kurang maksimalnya hasil belajar IPA sehingga siswa masih banyak memiliki nilai
dibawah KKM.
4. learning terhadap hasil belajar siswa pada Materi Peredaran Darah Manusia Pada
Siswa Kelas V SD Negeri No 173208 Sigotom T.A 2023/2024
6
7
sehingga memperoleh hasil dalam bentuk tingkah laku yang baru atau dengan kata
lain dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan siswa setelah proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Menurut Sudjana
(2009: 22) hasil belajar adalah pkemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Dalam sisitem pendidikan nasional mengguanakan
klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Blomm yang secara garis besar membaginya menjadi
tiga rana, yaitu:
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif menitikberatkan pada proses intelektual. Terdapat enam tingkatan
dalam ranah pengetahuan, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, dan
kreasi (Anderson dan Krathwohl, 2001).
Masing-masing tingkatan dijelaskan sebagai berikut :
a) Mengetahui
Mengetahui merupakan kemampuan siswa dalam mengambil pengetahuan dari memori
jangka panjangnya.
b) Memahami
Memahami diartikan dengan mengkonstruksi makna materi pembelajaran, termasuk apa
yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru.
c) Mengaplikasikan
Mengaplikasikan adalah kemampuan menerapkan atau menggunakan suatu prosedur
dalam keadaan tertentu.
d) Menganalisis
Memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian penyusunnya.
e) Mengevaluasi
Mengevaluasi artinya mengambil keputusan berdasarkan kriteria atau dengan kata lain
mampu menilai suatu topik permasalahan dan memberikan solusi untuk pemecahannya.
f) Mencipta
Memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau membuat
suatu produk yang original.
2. Ranah afektif
Ranah afektif adalah sikap, perasaan, emosi, dan karakteristik moral yang merupakan
aspek-aspek penting perkembangan siswa. Berbagai tingkatan yang dinilai yaitu (Sunarti dan
Rahmawati, 2014) :
8
kemampuan berpikir kritis karena dapat berkembang sesuai dengan komponen berpikir kritis,
yaitu (1) PBL dapat memberikan pemahaman yang kuat dari pengetahuan dasar faktual dan
penerapan, (2) memberikan peluang bagi pengembangan kemampuan berpikir kritis, (3)
mendorong siswa untuk bertanya, (4) dalam PBL guru tidak mendominasi aktivitas kelas,
guru mengarahkan siswa untuk belajar. Hal ini berarti pembelajaran berbasis masalah
berfokus pada tantangan untuk membuat siswa berpikir. Berdasarkan beberapa definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning (PBL) adalah suatu pembelajaran yang
berpusat pada siswa disajikan dengan beragam masalah nyata untuk memotivasi siswa dalam
belajar dan mengarahkan siswa menuju pemahaman yang lebih besar.
2. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Menurut Baden mengemukakan bahwa ada lima karakteristik dalam Problem Based Learning
yaitu:
a. Kompleks, kenyataanya bahwa tidak hanya satu jawaban benar yang menjadi focus
pengorganisasian untuk pembelajaran
b. Siswa bekerja dalam tim untuk menyelesaikan masalah, mengidentifikasi kesenjangan
belajar unuk mengembangkan solusi yang layak
c. Siswa mendapat informasi yang baru meskipun belajar sendiri
d. Pengajar bertindak sebagai fasilitator
e. Masalah mengarah ada pengembangan klinis kemampuan pemecahan masalah.
a. Dimana siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah
yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa susah untuk mencoba.
b. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui pemecahana masalah membutuhkan cukup
waktu untuk persiapan.
c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari nyata.
5. Sintak Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Pada model pembelajaran Problem Based Learning terdapat langkah-langkah untuk sebuah
proses pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran tersebut menjelaskan tahapantahapan proses
pembelajaran yang akan dilakukan seperti yang dikemukakan E. Kokasih, langkah-langkah model
pembelajaran Problem Based Learning dapat dilihat pada tabel berikut:
Fungsi atau peranan oegan peredaran darah pada manusia adalah sebagai berikut:
Bilik Kiri Arteri Besar (aorta) arteri Seluruh Tubuh Vena serambi kanan
1. Jantung
Jantung adalah organ tubuh manusia yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung memompa darah dengan cara berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian,
14
sehingga jantung berdenyut, mengembang, dan mengempis. Jantung terletak di dalam rongga
dada sebelah kiri. Ukuran jantung kira-kira sebesar kepalan tangan pemiliknya. Jantung
tersusun atas kumpulan otototot yang sangat kuat yang disebut miokardium. Jantung terdiri
atas empat ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri.
3. Paru-Paru
sel darah merah lebih banyak, ini yang menyebabkan hematokrit pada pria lebih tinggi.
1) Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan berwarna bening kekuningan, mengandung 92% air, 7% protein
plasma, 1% bahan campuran kompleks organik, anorganik dan gas darah. Terdapat tiga jenis
protein plasma yang utama, yaitu albumin, globulin, dan fibrinogen. Albumin dan globulin
merupakan protein penyusun serum. Cairan serum tidak mengandung fibrinogen. Plasma darah
juga mengandung serum lipoprotein, yaitu senyawa biokimiawi yang mengandung protein dan
lemak. Serum lipoprotein dapat berbentuk enzim, antigen, dan toksin.
2) Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah memiliki bentuk seperti cakram dengan cekungan di bagian sentralnya
(bikonkaf). Membran sel darah merah juga bersifat elastik dan fleksibel, sehingga
memungkinkan sel untuk menembus kapiler (pembuluh darah terkecil). Setiap eritrosit
mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin yang dapat mengikat oksigen.
keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar juga bersama darah kemudian menyentuh
permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan
mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase.
c. Kelainan Sistem Peredaran Darah
Terdapat beberapa kelainan pada sistem peredaran manusia, menyangkut darah,
pembuluh darah, dan jantung. Kelainan-kelainan pada pembuluh darah manusia meliputi:
1) Anemia
Anemia adalah suatu keadaan penurunan kapasitas sel darah merah atau kekurangan sel darah
merah dalam mengikat oksigen karena rendahnya konsentrasi hemoglobin di dalam darah.
penyakit anemia disebabkan makanan yang dikonsumsi kurang mengandung zat besi.
2) Leukimia
Leukimia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan kenaikan jumlah leukosit dalam darah
secara drastis atau sering disebut dengan kelebihan sel darah putih (Leukosit). Penyakit leukimia
disebabkan papara radiasi, virus, dan pendirita sindrom down.
18
dilakukan peneliti dalam hal variabelnya tentang Model Pembelajaran Problem Based
Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Perbedaan terletak pada
metode penelitian yang digunakan peneliti adalah eksperimen dengan mata pelajaran
Tematik tema 3 dan sujeknya adalah kelas V MI.
tertentu. Pada penelitian ini metode tes digunakan untuk mengetahui peningkatan
kemampuan berpikir kritis siswa pada materi peredaran darah, teknik yang digunakan berupa
tes pilihan ganda. Tes yang digunakan adalah post-test.
3.4.2 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Dalam
penelitian ini dokumen-dokumen yang dikumpulkan meliputi foto pelakasanaan
pembelajaran di kelas V SD Negeri 173208 Sigotom, data nama-nama dan jumlah siswa,
catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan lain sebagainya,
sehingga akan diperoleh data yang lengkap dan tidak berdasarkan perkiraan semata.
3.5 Jenis dan Desain Penelitian
3.5.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment (eksperimen semu) yaitu penelitian yang
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari sesuatu yang dikenakan pada subjek yaitu
siswa. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran
Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa.
3.5.2 Desain Penelitian
Penelitian ini melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kedua
kelas ini diberi perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning berbasis eksperimen sedangkan kelas kontrol diajarkan
dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diperoleh dengan dua perlakuan tersebut, maka
siswa diberikan tes sebanyak dua kali yaitu tes yang diberikan sebelum perlakuan (T 1) yang disebut
pretes dan tes sesudah perlakuan (T2) yang disebut postes. Rancangan penelitian ini sebagai berikut :
Tabel 3.3. Two group pre test-post test design
Kelas Pretes Perlakuan Postes
Eksperimen T1 X T2
Kontrol T1 O T2
Keterangan :
T1 = Tes awal (Pre-tes)
T2 = Tes akhir (Post-tes)
X1 = Pembelajaran dengan model Problem Based Learning
O = Pembelajaran dengan model konvensional
23
Studi Pendahuluan
Wawancara
Pretes
Analisis data
Postes
Analisis data
Kesimpulan
x 1=
∑ x1
n
Dimana :
x1 = Rata-rata hasil belajar fisika kelas eksperimen
𝚺xi = Jumlah skor siswa kelas eksperimen
n = Jumlah siswa
s=
√
n ∑ xi 2 −( ∑ xi ) 2
n ( n−1 )
c. Standart deviasi dan varians dari masing-masing kelompok dengan rumus:
n1 ∑ x 2 −( ∑ x1 )2
1
S 2=
1 n1 ( n1−1 )
Dengan
S12 = Varians kelompok 1 kelas eksperimen
𝚺x1 = jumlah skor sampel 1 (Sudjana, 2005: 67)
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data mempunyai varians yang homogen
atau tidak. Uji ini dilakukan pada saat pengumpulan data tes awal (pretes).
26
Keterangan :
S 2
1 = Varians dari kelompok besar
S 2
2 = Varians dari kelompok kecil
√
S 1 1
+
n1 n2
Dengan standar deviasi gabungan:
x = Harga t perhitungan
t
Kriteria pengujian adalah : Ho diterima jika – 1 − 1/2 α
< t < t1 − 1/2 α dimana t 1 − 1/2 α didapat dari
n +n
daftar distribusi t dengan dk = ( 1 2 - 2) dan peluang (1− 1/2 α ) dan α = 0, 05 . Untuk harga t
lainnya Ho ditolak (Sudjana, 2005: 239).
DAFTAR PUSTAKA
A.M., Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Anderson, L.W. dan D.R. Krathwohl. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing:
A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Addison Wesley
Longman, Inc
Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sudjana. 2001. Metode dan Tehnik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production
Sunarti, Selly Rahmawati. (2014). Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Penerbit
ANDI.
Tarihoran, N. (2016). Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Motivasi Siswa
Terhadap Hasil Belajar PAI di SMA Negeri 1 Ciruas Serang. Jurnal Kajian Keislaman.
Vol. 3 No. 2 Hal. 15
28