Anda di halaman 1dari 34

Penerapan Strategi Pembelajaran Reciprocal Learning untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa di Kelas X SMAN 1 Pancur Batu

Dosen Pengampu : Indayana Febriani Tanjung M,Pd Mata


Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Kelompok 5

Siti Nurbaya (0310193066)

Jeneri Puspita Sari (0310192060)

Halimatussya’diyah Hasibuan (0310193072)

Sauda Julia Intanna Hasibuan (0310193065)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2022
ABSTRAK

Penerapan Strategi Pembelajaran Reciprocal Learning untuk Meningkatkan Hasil


Belajar Siswa di Kelas X SMAN 1 Pancur Batu

Oleh:

Halimatussya’diyah, Jeneri Puspita Sari, Sauda Julia Intanna, Siti Nurbaya

SMAN 1 PANCUR BATU

“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Stategi Pembelajaran Reciprocal


Learning Pada mata pelajaran Biologi kelas X MIA 3”. Miniriset, Program Studi
Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara, 2022.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan observasi.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA SMA NEGERI 1 PANCUR BATU
Tahun ajaran 2021 / 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa kelas X MIA pada mata pelajaran Biologi melalui Strategi pembelajaran
(Reciprocal Learning). Instrumen yang digunakan berupa observasi, Pretest dan Postes.
Lembar observasi siswa Indikator keberhasilan penelitian ini dilihat dari ketuntasan
belajar siswa yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 80. Dari
hasil penelitian, pada siklus pertama ketuntasan belajar siswa yang dicapai yaitu sebanyak
75%, dan siklus kedua sebanyak 85%, dimana peningkatan persentase hasil belajar siswa
dari siklus I ke siklus II mencapai 10%. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi dapat meningkat
melalui strategi pembelajaran Reciprocal Learning, serta memiliki kelebihan
mengembangkan pengetahuan siswa, membentuk kerja sama antara siswa dan
menciptakan rasa ingin tahu siswaa terutama dalam lingkungan sekitar sekolah di SMA
NEGERI 1 PANCUR BATU.

i
Kata kunci :Penelitian Tindakan Kelas, Hasil belajar siswa, Model pembelajaran
Terbalik (Reciprocal Learning)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang
dianugerahkan sehingga penelitian ini dapat selesai dengan lancar.Dengan terselesainya
Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Indayana Febriani Tanjung, M.Pd selaku Ketua Prodi Program Studi Pendidikan
Biologi yang telah memberikan arahan dan petunjuk dalam pembuatan Laporan
Penelitian Tindakan Kelas.

2. Bapak Dr. Joni, M. Si, selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Pancur Batu yang telah
memberi izin, dukungan dan Fasilitas dan yang telah bersedia menjadi pengamat dan
membantu mengadakan observasi inter prestasi dan refleksi selama pelaksanaan
penelitian.

6. Rekan guru SMAN 1 Pancur Batu,Yang telah bersedia membantu kami dalam peroses
penelitian tindakan kelas

Penulis Menyadari bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, demi lebih sempurnanya, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Akhirny,
dengan segala keterbatasan yang ada, semoga penelitian Tindakan Kelas ini dapat
bermanfaat.

Medan, 3 Juni 2022

Penulis

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

DAFTAR TABELBAB I PENDAHULUAN .....................Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Masalah............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahanya ....................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 2

D. Manfaat Hasil Penelitian............................................................................................. 2

E. Hipotesis........................................................................................................................ 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ................................................................................................................. 4

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................... 6

C. Kerangka Pikir ............................................................................................................ 7

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................................. 9

B. Subyek Penelitian....................................................................................................... 9

C. Prosedur Penelitian ................................................................................................... 10

D. Teknik Analisi Data …………………………………………………………………12

iii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.,,13

B. Hasil Penelitian .......................................................................................................... 13

C .Pembahasan..................................................................................................................20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 21

B. Saran............................................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................23

LAMPIRAN..................................................................................................................... 24

DAFTAR TABEL

Tabel 1 ............................................................................................................................. 12

Table II ............................................................................................................................. 16

Tabel III ............................................................................................................................. 17

Hasil Pretes Siklus II .......................................................................................................... 18

Rekap Hasil postes siswa pada Siklus II .......................................................................... 19

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam pelajaran biologi, hampir semua komponen yang ada di lingkungan


sekolah menjadi objek pengamatan dalam pembelajaran, baik itu komponen biotik yang
berupa makhluk hidup, seperti tumbuhan dan hewan maupun komponen abiotik yang
berupa benda mati, seperti tanah, air, batu, dan angin. Pembelajaran biologi di jenjang
SMA pada hakikatnya meliputi empat unsur utama, yaitu sikap, proses, produk, dan
aplikasi. Pembelajaran biologi menekankan pada pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu memahami alam sekitar melalui
proses “mencari tahu” dan “berbuat” (Tim Konsorsium, 2013 : 159).

Proses ini akan membantu peserta didik untuk memperoleh pengetahuan yang
mendalam dan tinggi tingkatannya. Idealnya, proses pembelajaran biologi yang dilakukan
di sekolah dapat menempatkan peserta didik sebagai subyek atau pelaku yang berproses
untuk mendapatkan pengetahuan, memperkaya pengalaman, dan menerapkan
pengetahuan yang diperolehnya, sehingga tertanam sikap ilmiah. Oleh karena itu, peserta
didik perlu diarahkan untuk memanfaatkan sumber belajar dan jaringan sosialnya,
sehingga bisa mendapatkan jawaban atas masalah yang dihadapi. Pembelajaran dengan
pendekatan student centered learning adalah pembelajaran yang memfokuskan peserta
didik sebagai subyek belajar.

Pembelajaran dengan dengan pendekatan ini akan menempatkan peserta didik


sebagai subyek yang melakukan kegiatan pembelajaran secara aktif. Pembelajaran aktif
adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan otak untuk mengkaji gagasan,
memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang dipelajari. Indikasi lain yang
menunjukkan pembelajaran berlangsung secara aktif adalah adanya aktivitas diri yang
gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah.

Fakta di lapangan menunjukkan, umumnya pembelajaran biologi di kelas


berlangsung dengan dominasi siswa guru hanya memantau dari apa kegiatan yang

1
dilakukan siswa sebagai sumber informasi. Akibatnya, peserta didik mendapat
kesempatan

“belajar melakukan” untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Ada semacam


kecenderungan guru yang menghendaki peserta didik harus menguasai semua materi
biologi, dan merasa bahwa metode pembelajaran yang paling tepat adalah dengan cara
melakukan observasi lapangan.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah pada penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:

1. Bagaimana Penerapan Strategi Pembelajaran Reciprocal Learning dalam meningkatkan


Hasil Belajar Siswa kelas X SMAN 1 Pancur Batu?
2. Bagaimana teknik Penerapan Strategi Pembelajaran Reciprocal Learning dalam
meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas X SMAN 1 Pancur Batu?

C. Tujuan Penelitian

1. Penerapan Strategi Pembelajaran Reciprocal Learning dalam meningkatkan Hasil Belajar


Siswa kelas X SMAN 1 Pancur Batu yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar lebih aktif dan kreatif.
2. Teknik penerapan strategi pembelajaran reciprocal learning yaitu dimana siswa diberi
kesempatan untuk mempelajari materi terlebih dahulu kemudian siswa menjelaskan
materi yang dipelajari kepada siswa yang lain.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru,
dan sekolah

a. Manfaat bagi siswa

1. Manfaat bagi siswa memperoleh pengetahuan baru dan melatih keterampilan,


pembelajaran kelompok terfokus,dan membuka wawasan siswa dan pengetahuaanya

2
2. Siswa lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat nya

3. Menjadikan siswa aktif, serta memberikan umpan balik yang fositif

b. Manfaat bagi Guru

1. Guru dapat mengajar lebih efektif, karena siswa telah aktif dalam pembelajaran
2. Guru mendapatkan pengetahuan yang lebih kongret mengenai Pembelajaran Reciprocal
Learning dalam meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas X SMAN 1 Pancur Batu

c. Manfaat bagi Sekolah


1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan kajian dalam melaksanakan pembelajaran biologi
khususnya menggunakan Strategi Pembelajaran Reciprocal Learning dalam
meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas X SMAN 1 Pancur Batu

E. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori, dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Penerapan Strategi Pembelajaran Reciprocal Learning dalam meningkatkan Hasil Belajar


Siswa kelas X SMAN 1 Pancur Batu mendapatkan hasil yang baik dan maksimal
dikarenakan siswa juga sangat berperan aktif pada saat pembelajaran.
4. Penerapan Strategi Pembelajaran Reciprocal Learning dapat meningkatkan kemampuan
siswa baik itu pengetahuan baru dan melatih keterampilan, pembelajaran kelompok
sangat aktif ,dan membuka wawasan siswa dan pengetahuaanya

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.kajian Teori

Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Iakandar wassid dan dadang sunandar Kata belajar berarti perubahan tingkah laku
pada peserta didik akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui
pengalaman dan latihan. Perubahan ini terjadi secara menyeluruh, menyangkut aspek kognitif,
efektif dan psikomotor. “Belajar (Learning) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi
pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat
nanti”.Bahkan hal ini dijelaskan dalam hadis yang berbunyi “utlubul ilma minal mahdi ilal
lahdi”.

“Menurut banbang wasita Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya”.

Witherington, dalam buku Education Psychology mengemukakan“Belajar adalah suatu


perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi
yang berupa kecakapan,sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”.

Menurut Slameto “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baik secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Adapun menurut nana sudjana belajar adalah ”Perubahan tingkah laku secara relatif permanen
dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktek atau penguatan (reinforce practice) yang
dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu”.

4
Sedangkan Garry dan Kisley menyatakan bahwa “belajar adalah proses perubahan tingkah
laku yang orisinal melalui pengalaman dan latihan-latihan”.

Lif khoiri Ahmad,dkk mengemukakan bahwa belajar adalah “Suatu aktivitas mental/psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang menghasilkan
perubahanperubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap”.

Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari
yang belum bisa menjadi bisa melalui pengalaman dan latihan-latihan. Belajar akan dikatakan
berhasil apabila seseorang mampu mengulangi kembali materi-materi yang telah dipelajarinya,
serta mampu menyampaikan dan mengekspresikannya dalam bahasa sendiri. Secara psikologis,
bahwa orang belajar ada kaitannya dengan kematangan baik jasmaniah maupun rohaniahnya.
Dengan demikian, inti dari belajar adalah adanya perubahan tingkahlaku karena adanya suatu
pengalaman. Perubahan tingkah laku tersebut berupa perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap,
pengetahuan,pemahaman, dan apersepsi. Adapun pengalaman dalam proses belajar ialah bentuk
interaksi antara individu dengan lingkungannya.

Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah
kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris”.Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi
tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian,
(c) sikap dan cita-cita.Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a)
kemamuan intelektual, (b) strategi kognitif, (c) informasi verbal, (d) keterampilan motorik, (e)
sikap dann nilai.14

Menurut Abdurrahman, “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar”

Sudjana berpendapat bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman kerjanya”.

5
Hamalik menyatakan bahwa, “hasil belajar adalah perubahan tingkah laku subjek yang meliputi
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotordalam situasi tertentu berkat pengalamannya
berulang-ulang”.

Winkel menyatakan “bahwa, hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia
berubah dalam sikap dan tingkah lakunya”.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalahpencapaian bentuk perubahan
perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses
belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi
milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Hasil belajar dapat
dikelompokkan ke dalam dua macam yaitu pengetahuan dan keterampilan.Dapat dikatakan
bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang diketahui,diperoleh atau didapat setelah melalui proses
belajar baik karena ada guru yang mengajar ataupun siswa sendiri yang memanfaatkan
lingkungannya untuk belajar. Dalam dunia pendidikan hasil belajar digunakan sebagai
pendorong bagi siswa dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berperan
sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hasil belajar terlihat dari perubahan
tingkah laku maupun kemampuan kognitifnya.

Hasil belajar dapat diketahui dari evaluasi yang diadakan. Evaluasi atau penilaian hasil belajar
merupakan usaha guru untuk mendapatkan informasi tentang siswa, baik kemampuan
penguasaan konsep, sikap maupun keterampilan. Hal ini digunakan sebagai umpan balik yang
sangat diperlukan dalam menentukan strategi belajar siswa.

B.Temuan Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini berjudul “Penerapan Strategi Reciprocal Learning untuk Meningkatakn


Hasil Belajar Siswa di Kelas X SMAN 1 Pancur Batu” Miniriset ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Pancur Batu di kleas MIA 3 pada mata
pelajaran Biologi melalui Strategi pembelajaran (Reciprocal Learning). Instrumen yang
digunakan berupa observasi, Pretest dan Postes. Lembar observasi siswa Indikator keberhasilan
penelitian ini dilihat dari ketuntasan belajar siswa yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) sebesar 80. Dari hasil penelitian, pada siklus pertama ketuntasan belajar siswa

6
yang dicapai yaitu sebanyak 75%, dan siklus kedua sebanyak 85%, dimana peningkatan
persentase hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mencapai 10%. Berdasarkan hasil
penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi dapat
meningkat melalui strategi pembelajaran
Reciprocal Learning, serta memiliki kelebihan mengembangkan pengetahuan siswa, membentuk
kerja sama antara siswa dan menciptakan rasa ingin tahu siswaa terutama dalam lingkungan
sekitar sekolah di SMAN 1 Pancur Batu.

C.Kerangka Pikiran

Belajar sebagai proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu. Dan dari
tidak bisa menjadi bisa. Belajar akan dikatakan berhasil apabila seseorang mampu mengulangi
kembali materi-materi yang telah dipelajarinya, serta mampu menyampaikan dan
mengekspresikannya dalam bahasa sendiri. Secara psikologis, bahwa orang belajar ada kaitannya
dengan kematangan baik jasmaniah maupun rohaniahnya. Perubahan tersebut dilihat melalui
hasil belajar.

Hasil belajar adalah sesuatu yang diketahui, diperoleh atau didapat setelah melalui proses
belajar baik karena ada guru yang mengajar ataupun siswa sendiri yang memanfaatkan
lingkungannya untuk belajar. Dalam dunia pendidikan hasil belajar digunakan sebagai pendorong
bagi siswa dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berperan sebagai umpan
balik dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hasil belajar terlihat dari perubahan tingkah laku
maupun kemampuan kognitifnya.

Jadi dalam penelitian ini yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah
kurangnya hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Pancur Batu. Hal tersebut terjadi karena
faktorfaktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor intern dan faktor ekstern. Faktor interen
adalah faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah
faktor yang ada di luar individu. Dalam faktor interen terdapat faktor jasmaniah yang meliputi
kesehatan, cacat tubuh. Kemudian faktor psikologis yang meliputi inteligensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, kesiapan dan yang terakhir adalah faktor kelelahan. Selain faktor
intern juga terdapat faktor ekstern diantaranya adalah faktor keluarga meliputi cara orang tua

7
mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orang tua, latar belakang kebudayaan.

Di samping itu, terdapat juga faktor sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar tugas rumah, dan yang
terakhir adalah faktor masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, teman
bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Berdasarkan pendapat para ahli tentang hasil belajar
dan faktorfaktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar maka penelitian ini mengacu pada teori
Nawawi dalam K. Brahim pada 2007:39

(dalam Susanto 2015:5) yang mengatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.Pada akhir hasil
pembelajaran siswa meningkat dan dan memberikan manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai.

8
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Di SMA Negeri Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang tahun
2022 dengan jumlah siswa 15 dikarenakan keputusan Kemendikbut PTM 50%.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini kami lakukan selama 4 hari yang mana dilaksanakan mulai hari Rabu
tanggal 24 Mei 2022 s/d Sabtu 27 Mei 2022. Waktu penelitian dilaksanakan pada
semester genap tahun 2021/2022 bulan Mei dari Tanggal 24 Mei 2022 sampai Tanggal
27 Mei 2022 yaitu :

a. Siklus I : Rabu, 24 Mei 2022

b. Siklus II : Sabtu, 27 Mei 2022

3. Lama penelitian

Lama penelitian 4 hari pada semester genap tahun 2021/2022

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pncur Batu Kecamatan Pancur


Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kelas yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian adalah kelas X MIA. Kegiatan – kegiatan dalam rentang waktu
tersebut mencakup persiapan, pelaksanaan tindakan, hingga penyelesaian.

B. Subjek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X MIA SMA Negeri 1 Pancur
Batu. Siswa di kelas ini memiliki kemampuan dalam menganalisa dari topik yang
jelaskan sebelumnya sehingga ketika melakukan observasi para siswa sudah paham apa
yang harus dilakukan. Kelas X MIA sebagai tempat penelitian, karena dipandang ada

9
potensi – potensi siswa yag perlu ditingkatkan khususnya yang berkaitan dengan hasil
belajar.

Kedudukan peneliti adalah sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran, pengatur


pelaksanaan refleksi dan umpan balik. Hasil diskusi digunakan untuk menetukan langkah –
langkah penelitian pada setiap siklus. Peneliti melibatkan rekan peneliti sekelompok sebagai
kolaborator yang bertugas sebagai pengamat dan rekan dalam pelaksanaan pembelajaran.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan proses Penerapan strategi Resiprocal learning yang mana
pembelajaran Reciprocal Learning adalah strategi pembelajaran yang dirancang untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan memberikan manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai
Adapun langkah-langkah Strategi Reciprocal Learning, yaitu :

1. Langkah 1 - Memperbaiki proses pengajaran

2. Langkah 2 - Adanya kegiatan Bimbingan belajar

3. Langkah 3 - Pengadaan Umpan Balik (Feedback) dalam Belajar

4. Langkah 4 - Menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah

1. Memperbaiki proses pengajar pada peserta didik


Pada langkah ini Guru meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar. Proses
pengajaran tersebut meliputi: memperbaiki tujuan pembelajaran, bahan (materi)
pembelajaran, strategi, metode dan media yang tepat serta pengadaan evaluasi belajar.
Yang mana evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar siswa
terhadap materi yang di berikan .

2. Meningkatkan kegiatan bimbingan belajar peserta didik


Pada tahap ini guru meningkatkan kegiatan bimbingan belajar peserta didik dengan cara
pembentukan kelompok serta melakukan observasi di sekitar lingkungan sekolah agar
mencapai tahap perkembangan dalam proses pembelajaran.

10
3. Pengadaan Umpan Balik (Feedback) dalam Belajar pada peserta didik

Pada tahap ini melihat hasil belajar peserta didik terhadap kegiatan proses dalam
pembelajaran oleh karena itu peserta didik harus sering mengadakan umpan balik sebagai
pemantapan belajar. Hal ini dapat memberikan kepastian kepada siswa terhadap hal-hal yang
masih dibingungkan terkait materi yang dibahas dalam pembelajaran. Yang paling penting
adalah dengan adanya umpan balik, jika terjadi kesalah pahaman pada siswa, siswa akan segera
memperbaiki kesalahannya

4. Menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah


Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses dan hasil
penyelidikan yang mereka lakukan. Dari perlakuan ini akan didapatkan hasil dimana siswa
dituntut untuk berpikir kritis dan aktif sehingga meningkatnya hasil belajar siswa

Siklus I

1) Perencanaan, meliputi kegiatan (a) menyusun skenario pembelajaran, (b) membuat


Lembar Pengamatan, (c) menyiapkan alat pembelajaran. 2) Pelaksanaantindakan, yakni
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario secara aktual. 3)
Observasiinterpretasi: dalam waktu yang bersamaan, pelaksanaan pembelajaran
diobservasi menggunakan lembar pengamatan, kemudian hasilnya diinterpretasikan.
4) Analisis dan refleksi, hasil observasi yang telah diinterpretasikan dianalis
dan direfleksi untuk menentukan langkah-langkah tindakan pada sikluske-2.

Siklus II

1) Perencanaan, (a) menyiapkan skenario pembelajaran dengan memperhatikan hasil


refleksi pada siklus ke-1, (b) menyiapkan alat pembelajaran. 2) Pelaksanaan
tindakan, yakni melaksanakan tindakan perbaikan sesuai dengan skenario pembelajran
yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus ke-1. 3) Observasi-
interpretasi dalam waktu yang bersamaan, pelaksanaan pembelajaran diobservasi
menggunakan lembar pengamatan, kemudian hasilnya diinterpretasikan. 4) Analisis dan
refleksi, hasil analisis data pada siklus ke-2 ini digu sebagai acuan untuk menentukan

11
tingkat ketercapaian tujuan dilakukan guru dalam upaya peningkatan hasil belajar
peserta didik.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data angket pada hasil belajar siswa
Penilaian angket yang sudah diperoleh dapat diolah dengan
menggunakan rumus :
NP = R x 100 %
SM
Keterangan
NP : Nilai persen yang dicari
R : Skor mentah yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 : bilangan tetap

Dari hasil perhitungan data angket seluruh siswa terhadap


pengukuran motivasi belajar dikelas maka akan memperoleh persentase
nilai, yang dapat diinformasikan pada penentuan patokan skala persentase.

TABEL I

Tabel kriteria keberhasilan hasil belajar siswa

Persentase Kriteria

86-100 % Baik

76-85% Cukup

60-75 % Kurang

55-59 % Kurang Sekali

12
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

SMAN 1 PANCUR BATU beralamat di jl. Jamin Ginting No. 22


PANCURBATU, Kampung Tengah, Kec. Pancur Batu, Kab. Deli
Serdang, Sumatera Utara, dengan kode pos 20353. SMAN 1 Pancur Batu
memiliki akreditasi A. Kurikulum yang diterapkan yaitu menggunakan
kurikulum 2013 dengan 2 program studi yaitu jurusan IPA dan IPS.
SMAN 1 Pancur Batu merupakan salah satu satuan pendidikan
dengan jenjang SMA di Kampung Tengah, Kec. Pancur Batu, Kab. Deli
Serdang, Sumatera Utara. Dalam menjalankan kegiatannya, SMAN 1
Pancur Batu berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
SMA Negeri 1 Pancur Batu memiliki tujuan membantu Pemerintah
dalam bidang pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, namun
sehubungan dengan tujuan tersebut terdapat masalah yang dihadapi
mengenai pengembangan koleksi diperpustakaan sekolah tersebut.
B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi awal pada tanggal 27 Mei 2022 yang dilakukan oleh peneliti
sebelum melakukan penelitian hasil pengamatan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran
pada kondisi awal dapat dideskripsikan bahwa masih banyak siswa yang melakukan kebiasaan-
kebiasaan belajar yang salah sehingga sangat mengahambat hasil belajar siswa terhadap. Mereka
tampak kurang memanfaatkan waktu dengan baik terbukti masih banyak siswa yang tidak segera
melakukan kegiatan belajar sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Mereka tampak kurang
antusias karna seakan-akan tidak mengetahui apa yang, tidak mengetahui apa yang seharusnya
dikerjakan.

Berdasarkan hasil penelitu KKM disekolah SMAN 1 Pancur Batu yaitu 75 menujukkan
bahwa hasil belajar siswa secara intensif pada kondisi awal yang, mencapai nilai di atas 70
berjumlah 11 siswa dari 15 siswa secara keseluruhan. Sedangkan rata-rata nilai kemampuan

13
belajar siswa Kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus I dapat dideskripsikan sebagai
berikut:

Diskripsi Siklus I
Kegitan penelitian tindakan kelas pada siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Perencanaan
Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus 1 meliputi kegiatan- kegiatan sebagai
berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus I mencakup kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
a) Tahap Pendahuluan:
1) Guru memasuki kelas, mengabsen, dan mengondisikan siswa agar dengan segera siap
menerima materi pelajaran.
2) Guru berdialog dengan siswa berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa, kemudian
diarahkan kepada materi pembelajaran membaca siswa diarahkan untuk menyebutkan
halhal yang berkaitan dengan kegiatan membaca.
3) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran membaca intensif. Metode yang digunakan
adalah metode informasi dan bertanya. Sedangkan waktu yang dialokasikan untuk tahap
pendahuluan adalah 15 menit.
b) Tahap Inti :
Pada tahap inti, yang dilakukan siswa adalah
1) Siswa mengamati dan memahami permasalahan yang diberikan oleh guru 2)
Siswa menyelesaikan soal yang ada di LKS.
3) Siswa bertanya kepada guru jika ada permasalahan/soal yang belum/sulit
dipecahkan.
4) Siswa memahami masalah secara individu
5) Siswa menyelesaikan laporan hasil diskusi
6) Siswa menjawab pertanyaan yang ada di Lembar Kerja Siswa
7) Siswa mempresentasikan hasil dari laporan LKS
5) Siswa memberikan tanggapan terhadap apa yang dipresentasikan

14
8) Siswa membuat kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari
Metode yang digunakan adalah penugasan, diskusi, observasi. Waktu yang dialokasikan
untuk tahap inti 40 menit.
c) Tahap Penutup
1) Siswa dan guru merefleksi kegiatan membaca intensif.
2) Siswa dan guru menyimpulkan hasil dari diskusi
3) Guru menugasi siswa berlatih dengan memberikan pretes dan postes.
4) Metode yang digunakan adalah refleksi dan penugasan. Waktu yang dialokasikan untuk
tahap penutup adalah 15 menit.
b. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
c. Menyiapkan lembar observasi.
Lembar observasi yang digunakan untuk merekam sepia aktivitas selama pelaksanam
pembelajaran.
Lembar pengamatan untuk memantau kegiatan siswa dititik beratkan pada aktivitas siswa
selama mengikuti pembelajaran. Lembar pengamatan yang digunakan untuk guru meliputi
bagaimana guru mengajar, liar, bagaimana perannya sebagai motivator dan fasilitator,
memberikan kesempatan bertanya, dan bagaimana guru `memenej' waktu dalam pembelajaran.
1) Pelaksanaan Tindakan
Sebagaimana telah diuraikan pada RPP, pelaksanaan tindakan pada pertemuan pada
siklus I diawali dengan informasi
2) Observasi — Interpretasi
Hasil observasi terahadap pelaksanan tindakan pada siklus I dapat dideskripsikan bahwa
siswa mengikuti pembelajaran sungguh- sungguh. Namun, mereka belum dapat melakukan
kegiatan membaca intensif dengan baik. Kebiasaan membaca yang salah sebagaimana dilakukan
pada kondisi awal masih terjadi pada siklus I ini. Siswa belum melakukan perbaikan secara
optimal sehingga hasil membacanya pun juga masih di bawah batas tuntas yang telah ditetapkan.
Kegiatan pembelajaran berikutnya adalah tahap inti, yang diawali dengan Guru
memberikan pretes untuk menilai kemampuan hasil belajar terhadap konsep materi
Keanekaragaman gen dam jenis hewan dan tumbuhan. Guru meminta siswa untuk membentuk
Kelompok diskusi, masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang. Guru meminta siswa untuk
melakukan observasi di lapangan sekitar sekolah. Kemudian Guru membagikan lembar observasi

15
kepada setiap kelompok. Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi menyelesaikan lembar
observasi pada kelompok diskusi pada tahap ini guru memberikan Pretes untuk masing-masing
anggota kelompok di akhir pembelajaran. Pada tahap selanjutnya siswa kembali ke kelompok,
kemudian menyampaikan atau mendiskusikan kembali semua materi dan informasi yang
diperoleh selama dalam diskusi kelompok, sehingga diharapkan semua anggota kelompok
diskusi memperoleh informasi yang sama. Pada tahap selanjutnya guru kembali memberikan
postes untuk masing masing siswa. Postes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasan
materi setelah melakukan diskusi kelompok. Pada tahap selanjutnya berdasarkan hasil dari postes
pada tahap sebelumnya, guru dapat mengetahui bagian materi mana yang belum dipahami oleh
siswa sehingga guru dapat mrngetahui tingkatan hasil belajar tiap siswa. Pada tahap ini guru
memberikan penjelasan terhadap materi yang belum dipahami oleh siswa. Setelah penyampaian
informasi. Setelah proses pembelajaran selesai guru memberikan postest yang bertujuan untuk
menilai hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini digunakan sejumlah instrumen yang digunakan
sebagai alat untuk mengumpulkan data. Jenis instrumen yang dikembangkan meliputi perangkat
tes.
Selajutnya data tentang aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran pada siklus 1
dapat disajikan pada tabel berikut:

TABEL II

Rekap Hasil pretes siswa pada Siklus I

No Peserta Didik Presentase Individu %

1 PD 1 65
2 PD2 80
3 PD 3 65
4 PD 4 63
5 PD 5 67
6 PD 6 70
7 PD 7 72
8 PD8 69
9 PD 9 82
10 PD10 76
11 PD 11 81

16
Nilai Rata-rata 71,81%

Tabel di atas dapat dideskripsikan bahwa jumlah siswa yang, mendapat nilai kurang dari
75 sebanyak 8 siswa. Sedangkan yang mendapatkan nilai lebih dari 75 sebanyak 3 siswa. Tingkat
ketuntasan klasikal 71,81%
Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan pada pembelajaran materi keanekaragaman gen
dan jenis pada siklus I siswa yang mendapatkan yang mendapatkan nilai di atas 75 berjumlah 3
siswa, dari 11 siswa secara keseluruhan. Rata-rata nilai kemampuan siswa sebesar 71,81%
dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 80%.
Dari hasil penilaian pada siklus I pretest dikatakan belum berhasil karena masih banyak
siswa yang belum memenuhi kriteria nilai si peneliti yaitu sebesar 80%.

TABEL III

Rekap Hasil postes siswa pada Siklus I

No Peserta Didik Presentase Individu %

1 PD 1 81
2 PD2 78
3 PD 3 77
4 PD 4 79
5 PD 5 75
6 PD 6 82
7 PD 7 72
8 PD8 70
9 PD 9 83
10 PD10 76
11 PD 11 80

Nilai Rata-rata 77,54%

17
Hasil pembelajaran pada siklus I terdapat 9 siswa mendapat nilai diatas 75 dan siswa mendapat
nilai di bawah 75 terdapat 2, maka dikatakan pada posttest siklus I belum dikatakan berhasil
karena belum mencapai kriteria peneliti yaitu mencapai 80%.

Diskusi Siklus II

Pembelajaran membaca intensif pada silkus II dilaksanakan dengan lanskah-langkah sebagai


berikut.

1) Perencanaan

Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II meliputi kegiatan-kegiatan :

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus II mancakup.

a) Tahap pendahuluan

b) Tahap Inti

c) Tahap Penutup

b. Mempersiapkan fasilitas & saraan prasarana

c. Menyiapkan lembar observasi

d. Pelaksanana Tindakan

e. Observasi – Interprestasi

Hasil Pretes Siklus II

Peserta
No Presentase Individu %
Didik

1 PD 1 80
2 PD2 87
3 PD 3 83
4 PD 4 85
5 PD 5 75

18
6 PD 6 82
7 PD 7 87
8 PD8 81
9 PD 9 79
10 PD10 81
11 PD 11 76
12 PD 12 78
13 PD 13 77
14 PD 14 88
15 PD 15 82

Nilai Rata-rata 81,4%

Pada siklus II,Hasil belajar siswa dengan Strategi reciprokal Learning dapat berjalan dengan
lancar. Siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan aktif dan obsevasi yang sudah
dilakukan dan telah diterapkan dengan baik oleh siswa.Dan nilai siswa pada siklus II mencapai
kriteria dari peneliti yaitu 80%

Rekap Hasil postes siswa pada Siklus II

Peserta
No Presentase Individu %
Didik

1 PD 1 81
2 PD2 90
3 PD 3 80
4 PD 4 78
5 PD 5 83
6 PD 6 82
7 PD 7 87
8 PD8 81
9 PD 9 83
10 PD10 91
11 PD 11 76
12 PD 12 87
13 PD 13 79
14 PD 14 88
15 PD 15 80

19
Nilai Rata-rata 83,06%

Dari hasil pembelajaran pada siklus II,Hasil belajar siswa dengan Strategi reciprokal Learning
dapat berjalan dengan lancar. Siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan aktif dan
obsevasi yang sudah dilakukan dan telah diterapkan dengan baik oleh siswa. Dan nilai siswa
pada siklus II mencapai kriteria dari peneliti yaitu 80%.Dari hasil nilai postest dan pretest pada
siswa nilai pada siklus II mendapatkan kriteria dan naik sebesar 1,66%.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi tentang hasil belajar siswa dapat dideskripsikan bahwa pada siklus I
penilaian pada pretest dikatakan belum berhasil karena masih banyak siswa yang belum
memenuhi kriteria nilai si peneliti yaitu sebesar 80%.sedangkan nilai siswa preteset pada siklus I
yaitu sebesar 71,81% maka dikatakan pada pretest siklus I belum dikatakan berhasil karena
belum mencapai kriteria peneliti yaitu mencapai 80%. Sedangkan pada posttest siklus I yaitu
sebesar 77,54% masi dikatakan belum berhasil.

Pada siklus II Hasil belajar siswa dengan Strategi reciprokal Learning dapat berjalan dengan
lancar. Siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan aktif dan obsevasi yang sudah
dilakukan dan telah diterapkan dengan baik oleh siswa.Dan nilai siswa pada siklus II mencapai
kriteria yaitu 81,4% maka dapat dikatakan pretest pada siklus II ini memnuhi kriteria peneliti
yang nilainya 80% sedangkan pada penilaian posttest mencapai kriteria yaitu 83.06% maka dapat
dikatakan posttest pada siklus II memenuhi kriteria peneliti.

Bahwa dengan strategi pembelajaran Reciprocal Learning dapat meningkatkan hasil


belajar siswa. Peserta didik merasa lebih mudah memahami isi materi karrena sebelum
melaksakan obsevasi terlebih dahulu mereka mengerjakan pretest dengan tujuan agar
meningkatan hasil belajar siswa kelas X MIA pada mata pelajaran Biologi melalui Strategi
pembelajaran (Reciprocal Learning). Karena sebelumnya sudah dilakukan pengamatan di sekitar
lingkungan sekolah .Dengan disusun pertanyaan-pertanyaan, dibuat catatan-catatan ketika
kegiatan observasi berlangsung dapat membantu memfokuskan pikiran terhadap isi materi yang
di ajarkan.

20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil miniriset yang peneliti lakukan sebagai berikut:
Hasil belajar siswa pun meningkat. Mereka antusias melaksanakan, kegiatan obsevasi
sehingga alokasi waktu yang tersedia dimanfaatkan secara optimal. Siswa menyadari bahwa
dengan strategi pembelajaran Reciprocal Learning kegiatan hasil belajar siswa dapat berjalan
dengan maksimal. Mereka merasa lebih mudah memahami isi materi karrena sebelum
memlaksakan obsevasi terlebih dahulu mereka mengerjakan pretest dengan tujuan agar
meningkatan hasil belajar siswa kelas X MIA pada mata pelajaran Biologi melalui Strategi
pembelajaran (Reciprocal Learning).oleh siswa karena sebelumnya sudah dilakukan pengamatan
di sekitar lingkungan sekolah .Dengan disusun pertanyaan-pertanyaan, dibuat catatan-catatan
ketika kegiatan observasi berlangsung dapat membantu memfokuskan pikiran terhadap isi materi
yang di ajarkan.

Berdasarkan hasil observasi tentang hasil belajar siswa dapat dideskripsikan bahwa pada
siklus I penilaian pada pretest dikatakan belum berhasil karena masih banyak siswa yang belum
memenuhi kriteria nilai si peneliti yaitu sebesar 80%.sedangkan nilai siswa preteset pada siklus I
yaitu sebesar 71,81% maka dikatakan pada pretest siklus I belum dikatakan berhasil karena
belum mencapai kriteria peneliti yaitu mencapai 80%. Sedangkan pada posttest siklus I yaitu
sebesar 77,54% masi dikatakan belum berhasil.

Pada siklus II Hasil belajar siswa dengan Strategi reciprokal Learning dapat berjalan
dengan lancar. Siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan aktif dan obsevasi yang
sudah dilakukan dan telah diterapkan dengan baik oleh siswa.Dan nilai siswa pada siklus II
mencapai kriteria yaitu 81,4% maka dapat dikatakan pretest pada siklus II ini memnuhi kriteria
peneliti yang nilainya 80% sedangkan pada penilaian posttest mencapai kriteria yaitu 83.06%
maka dapat dikatakan posttest pada siklus II memenuhi kriteria peneliti.

21
B.SARAN
Saran untuk Penelitian Lanjut Karena keterbatasan-keterbatasan yang ada, penelitian ini
masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu disempurnakan. Maka dari itu, kepada peneliti
lain yang akan mengadakan penelitian lanjut yang sejenis diSarankan:
a. Menyusun perencanaan dan perancangan yang matang dan sitematis agar benar benar
dapat diperoleh hasil yang lebih optimal.
b. Tindakan perbaikan tiap-tiap siklus pada penelitian ini belum optimal. Maka dari itu,
kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian sejenis perlu memberikan penekanan pada
segisegi observasi dan interpretasi sehingga perefleksian basil observai dari satu siklus dapat
ditindak lanjuti pada siklus berikutnya.

22
DAFTAR PUSTAKA
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 5.

Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2008), hal 62

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),cet. 5
hal 2

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya,2009), h. 22

Iif Khoiri Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka

Publisher, 2011), h. 39./9Asep Jihad-Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Multi Press),
h. 14

23
LAMPIRAN

Link Video :

https://drive.google.com/file/d/1AMbyAVRiCUQnIZxJOFoVBPIjxoZNU7V/view?

usp=drivesdk

24
\

25
26
27
28
29

Anda mungkin juga menyukai