Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN STUDI LAPANGAN

MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI SMA PANGUDI LUHUR ST. YUSUP


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan
Dosen Pembimbing:
Baiquni Rahmat, M.Pd.

Oleh
Addin Delia Nur Azfi Muhajir (15301241037)
Galih Ardhy Pratama (15301241050)
Indriani Fatmi (133012440310)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017

1
ABSTRAK

Manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan


yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk sampai dengan keluar dari
suatu lembaga pendidikan/sekolah. Manajemen peserta didik tidak semata pencatatan data
peserta didik akan tetapi meliputi aspek yang lebih luas yaitu dapat membantu upaya
pengembangan kemampuan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Maka dari
itu, untuk mengetahui bagaimana manajemen peserta didik di SMA Pangudi Luhur St.
Yusup Yogyakarta dilakukanlah studi lapangan dan dari hasil data dibuatlah laporan ini.
Studi lapangan ini juga dilaksanakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Pendidikan.
Metode yang digunakan dalam studi lapangan ini adalah, metode wawancara
dengan narasumber Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Bapak Drs. Ign. Suroto.
Dari hasil studi lapangan didapatlah data mengenai manajemen peserta didik di SMA
Pangudi Luhur. Data tersebut berisikan mengenai keadaan manajemen peserta didik di
SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta.
.

2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadiran Allah SWT sang Maha Pencipta alam
beserta isinya, karena atas karunia serta rahmat-Nya laporan hasil studi lapangan mengenai
Manajemen Peserta Didik ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini berisikan Manajemen Peserta Didik di SMA Pangudi Luhur St. Yusup
Yogyakarta yang diharapkan dapat membantu mahasiswa, dosen, masyarakat dan
khususnya untuk kami para peneliti dalam memahami lebih dalam mengenai manajemen
peserta didik. Diharapkan pula, laporan ini dapat mempermudah para mahasiswa
mengetahui tata cara manajemen peserta didik yang baik dan benar.
Dalam penyelesaian laporan ini, peneliti banyak mengalami kesulitan. Namun
berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya, walaupun masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sepatutnya
peneliti mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Ayah dan Ibu yang banyak memberikan dorongan dan bantuan baik dalam secara
moral, material, maupun spiritual
3. Bapak Baiquni, M.Pd, selaku dosen Mata KuliahManajemen Pendidikan.
4. Bapak Drs. Ign. Suroto, selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, yang
telah memberikan kesempatan kepada peneliti dalam melakukan studi lapangan di
SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta.
5. Semu apihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung
yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Akhir kata kami selaku peneliti memohon kritik dan saran untuk lebih
sempurnanya laporan ini.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan kami peneliti.

Yogyakarta, Maret 2017

Peneliti

3
DAFTAR ISI

ABSTRAK..................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR.................................................................................................... 3
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 4
BAB IPENDAHULUAN............................................................................................... 5
A. Latar Belakang Studi Lapangan............................................................................... 5
B. Tujuan Studi Lapangan............................................................................................ 5
C. Manfaat Studi Lapangan.......................................................................................... 6
D. Lokasi dan Sumber Studi Lapangan........................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................... 7
A. Pengertian Manajemen Peserta Didik...................................................................... 7
B. Kegiatan Manajemen............................................................................................... 8
1. Perencanaan Terhadap Peserta Didik................................................................ 8
2. Pembinaan Peserta Didik .............................................................................10
3. Evaluasi Peserta Didik .............................................................................11
4. Mutasi Peserta Didik .............................................................................13
BAB III: DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL STUDI LAPANGAN.................... 14
A. Profil Lembaga........................................................................................................ 14
B. Deskripsi Hasil Studi Lapangan.............................................................................. 14
C. Analisis Hasil Studi Lapangan................................................................................. 17
BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................... 19
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 19
B. Saran .................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 20
LAMPIRAN................................................................................................................... 21

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakangStudiLapangan

Manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang
berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk sampai dengan keluar dari suatu
sekolah. Manajemen peserta didik tidak semata pencatatan data peserta didik akan tetapi
meliputi aspek yang lebih luas yaitu membantu upaya pertumbuhan anak melalui proses
pendidikan di sekolah.
Tujuan dari manajemen peserta didik yaitu untuk mengatur kegiatan-kegiatan peserta
didik agar kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di sekolah agar berjalan
lancar, tertib, dan terartur sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Oleh karena itu dilakukanlah studi lapangan di SMA Pangudi Luhur St. Yusup
Yogyakarta. Studi lapangan ini juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana manajemen
peserta didik di sekolah tersebut. Studi lapangan ini juga dilakukan untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah pengelolaan pendidikan dalam prakteknya di sekolah-sekolah.
Sebelum melakukan kegiatan apapun ada baiknya untuk menyusun kerangka atau
design persiapan agar kegiatan yang akan dilakukan terarah dan berjalan lancer atau sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, begitu juga dengan kegiatan studi lapangan banyak hal
yang harus dipersiapkan agar tujuan dari kegiatan itu dapat terlaksana dengan baik.
B. TujuanStudiLapangan
Tujuan dilaksanakannya studi lapangan ini:

1. Untuk mengetahuimanajemenpesertadidik di SMA Pangudi Luhur St. Yusup


Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui proses penerimaan siswabaru di SMA Pangudi Luhur St. Yusup
Yogyakarta.
3. Untuk mengetahui pelaksanaan masa orientasi siswa baru di SMA Pangudi Luhur
St. Yusup Yogyakarta.
4. Untuk mengetahui penempatan siswa di SMA Pangudi Luhur St. Yusup
Yogyakarta.
5. Untuk mengetahui tata cara penilaian di SMA Pangudi Luhur St. Yusup
Yogyakarta.
6. Untuk mengetahui pembinaan ekstrakulikuler di SMA Pangudi Luhur St. Yusup
5
Yogyakarta.
7. Untuk mengetahui bimbingan dan layanan khusus yang diberikan pihak sekolah
terhadap siswanya.
8. Untuk mengetahui pembinaan disiplin di SMA Pangudi Luhur St. Yusup
Yogyakarta.
C. Manfaat Studi Lapangan
Adanya manfaat studi lapangan adalah:
1. Manfaat bagi sekolah:
Manfaat bagi sekolah yang menjadi objek studi lapangan kali ini diantaranya
adalah sekolah mampu memberikan informasi secara lengkap dan
mempublikasikannya kepada masyarakat.
2. Manfaat bagi mahasiswa:
Selain member wawasan dan pengetahuan, studi lapangan ini bisa merangsang
mahasiswa untuk lebih aktif dalam bertanya mengenai manajemen sekolah, serta
mengetahui situasi sekolah lebih terperinci. Selain itu setiap mahasiswa dapat
bereksplorasi dan mengimplementasikan materi di dalam kelas di lapangan
sekreatif mungkin.
D. Lokasi dan Sumber Studi Lapangan
Studi lapangandilaksanakan diSMA Pangudi Luhur St. Yusup, yang berlokasi di Jalan
P. Senopati No.18, Prawirodirjan, Gondomanan,Yogyakarta.Studi lapangan ini
menggunakan metode wawancara dengannarasumber Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kesiswaan, BapakDrs. Ign. Suroto.

6
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Manajemen Peserta Didik


Berdasarkan asal katanya, Manajemen Peserta didik merupakan penggabungan dari
kata Manajemen dan Peserta Didik. Manajemen sendiri dapat diartikan secara bermacam-
macam. Andrew F. Sikula mengemukakan bahwa Manajemen umumnya dikaitkan dengan
aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan,
pemotivasian, komunikasidan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap
organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki
oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
Kemudian dalam pengertian peserta didik, menurut UU RI. No. 20 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa peserta
didik adalah seseorang yang terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan jenis lembaga
pendidikan tertentu, yang selalu ingin mengembangkan potensi dirinya baik pada aspek
akademik maupun non akademik melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan.
Komponen peserta didik keberadaanya sangat dibutuhkan di lembaga pendidikan
karena siswa merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi dan transfer
ilmu, keterampilan, dan nilai-nilai atau budi pekerti. Keberhasilan dalam penyelenggaraan
pendidikan akan sangatbergantung dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.
Dengan penjelasan pengertian dari Manajemen dan Peserta didik, akhirnya dapat
dijelaskan bahwa manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk sampai dengan
keluar dari suatu sekolah. Manajemen peserta didik tidak semata pencatatan data peserta
didik akan tetapi meliputi aspek yang lebih luas yaitu dapat membantu upaya pertumbuhan
anak melalui proses pendidikan di sekolah.
Manajemen peserta didik merupakan hal yang sangat dibutuhkan di dalam lembaga
pendidikan. Hal ini dikarenakan siswa merupakan subjek sekaligus objek dalam proses
transformasi ilmu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan nilai-nilai (value).
Apalagi, menurut Amirin (2015) keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan akan

7
sangat bergantung dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,
emosional, dan kejiwaan peserta didik. Jadi, outputdan bahkan outcome dari peserta didik
merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang terpenting
bagi lembaga pendidikan.
B. Kegiatan Manajemen Peserta Didik
1. Perencanaan Peserta Didik
Perencanaan terhadap peserta didik menyangkut perencanaan penerimaan siswa
baru, kelulusan, jumlah putus sekolah dan kepindahan. Khusus mengenai perencanaan
peserta didik akan langsung berhubungan dengan kegiatan penerimaan dan proses
pencatatanatau dokumentasi data pribadi siswa, yang kemudian tidak dapat dilepaskan
kaitannya dengan pencatatan atau dokumentasi data hasil belajar dan aspek-aspek lain
yang diperlukan dalam kegiatan kurikuler dan ko-kurikuler.
Langkah yang pertama yaitu, perencanaan terhadap peserta didik, yang meliputi
kegiatan;
a. Analisis kebutuhan peserta didik
Analisis kebutuhan peserta didik yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh
lembaga pendidikan yang meliputi;
1. Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima dengan pertimbangan
daya tampung kelas/jumlah kelas yang tersedia, serta pertimbangan rasio
murid dan guru.
2. Menyusun program kegiatan kesiswaan yaitu visi dan misi sekolah, minat dan
bakat siswa, sarana dan prasarana yang ada, anggaran yang tersedia dan
tenaga kependidikan yang tersedia.
b. Rekruitmen peserta didik
Rekruitmen peserta didik pada hakikatnya proses pencarian, menentukan peserta
didik yang nantinya akan menjadi peserta didik di lembaga sekolah yang
bersangkutan. Langkah-langkah dalam kegiatan ini adalah:
1. Membentuk panitia penerimaan peserta didik baru yang meliputi dari semua
unsur guru, tenaga TU dan dewan sekolah/komite sekolah;
2. Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru
yang dilakukan secara terbuka. Informasi yang harus ada dalam pengumuman
tersebut adalah gambaran singkat lembaga, persyaratan pendaftaran siswa
baru (syarat umum dan syarat khusus), cara pendaftaran, waktu pendaftaran,
tempat pendaftaran, biaya pendaftaran, waktu dan tempat seleksi dan
pengumuman hasil seleksi.
8
c. Seleksi peserta didik
Seleksi peserta didik merupakan kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk
menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di
lembaga pendidikan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Adapun cara-cara seleksi
yang dapat digunakan adalah:
1. Melalui tes atau ujian, yaitu tes psikotest, tes jasmani, tes kesehatan, tes
akademik, atau tes ketrampilan;
2. Melalui penelusuran bakat kemampuan, biasanya berdasarkan pada prestasi
yang diraih oleh calon peserta didik dalam bidang olahraga atau kesenian;
3. Berdasarkan nilai STTB atau nilai UAN.
d. Orientasi
Orientasi peserta didik baru merupakan kegiatan mengenalkan situasi dan kondisi
lembaga pendidikan tempat peserta didik menempuh pendidikan. Lingkungan yang
dimaksud adalah lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Tujuan
dengan orientasi tersebut adalah agar siswa mengerti dan mentaati peraturan yang
berlaku di sekolah, peserta didik dapat aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan
sekolah, dan siap menghadapi lingkungan baru secara fisik, mental dan emosional.
e. Penempatan peserta didik
Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas) yaitu, kegiatan pengelompokan
peserta didik yang dilakukan dengan sistem kelas, pengelompokan peserta didik bisa
dilakukan berdasarkan kesamaan yang ada pada peserta didik yaitu jenis kelamin dan
umur. Selain itu juga pengelompokan berdasar perbedaan yang ada pada individu
peserta didik seperti minat, bakat dan kemampuan.
f. Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dan pelaporan peserta didik dimulai sejak peserta didik diterima di
sekolah sampai dengan tamat atau meninggalkan sekolah. Tujuan pencatatan tentang
kondisi peserta didik dilakukan agar lembaga mampu melakukan bimbingan yang
optimal pada peserta didik. Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai bentuk tanggung
jawab lembaga dalam perkembangan peserta didik di sebuah lembaga. Adapun
pencatatan yang diperlukan untuk mendukung data mengenai siswa adalah:
1. Buku induk siswa, berisi catatan tentang peserta didik yang masuk di sekolah
tersebut, pencatatan diserta dengan nomor induk siswa/nomor pokok;
2. Buku klapper, pencatatannya diambil dari buku induk dan penulisannya
diurutkan berdasar abjad;

9
3. Daftar presensi, digunakan untuk memeriksa kehadiran peserta didik pada
kegiatan sekolah;
4. Daftar catatan pribadi peserta didik berisi data setiap peserta didik beserta
riwayat keluarga, pendidikan dan data psikologis. Biasanya buku ini
mendukung program bimbingan dan penyuluhan di sekolah.
2. Pembinaan Peserta Didik
Langkah kedua dalam manajemen peserta didik adalah pembinaan terhadap
peserta didik yang meliputi layanan-layanan khusus yang menunjang manajemen
peserta didik. Layanan-layanan yang dibutuhkan peserta didik di sekolah meliputi:
a. Layanan bimbingan dan konseling
Layanan BK merupakan proses pemberian bantuan terhadap siswa agar
perkembangannya optimal sehingga anak didik bisa mengarahkan dirinya dalam
bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat. Fungsi bimbingan di sini adalah membantu peserta
didik dalam memilih jenis sekolah lanjutannya, memilih program, lapangan
pekerjaan sesuai bakat, minat, dan kemampuan. Selain itu bimbingan dan
konseling juga membantu guru dalam menyesuaikan program pengajaran yang
disesuaikan dengan bakat minat siswa, serta membantu siswa dalam
menyesuaikan diri dengan bakat dan minat siswa untuk mencapai perkembangan
yang optimal.
b. Layanan perpustakaan
Diperlukan untuk memberikan layanan dalam menunujang proses
pembelajaran di sekolah, melayani informasi yang dibutuhkan serta memberikan
layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka. Keberadaan perpustakaan
sangatlah penting karena perpustakaan juga dipandang sebagai kunci dalam
pembelajaran siswa di sekolah. Bagi siswa, perpustakaan bisa menjadi penyedia
bahan pustaka yang memperkaya dan memperluas cakrawala pengetahuan,
meningkatkan ketrampilan, membantu siswa dalam mengadakan penelitian,
memperdalam pengetahuannya berkaitan dengan subjek yang diminati, serta
meningkatkan minat baca siswa dengan adanya bimbingan membaca, dan
sebagainya.
c. Layanan kantin
Kantin diperlukan di tiap sekolah agar kebutuhan anak terhadap makanan
yang bersih, bergizi dan higienis tersedia sehingga, kesehatan anak terjamin

10
selama di sekolah. Guru bisa mengontrol dan berkonsultasi dengan pengelola
kantin dalam menyediakan makanan yang sehat dan bergizi. Peranan lain dengan
adanya kantin di dalam sekolah anak didik tidak berkeliaran mencari makanan
dan tidak harus keluar dari lingkungan sekolah.
d. Layanan kesehatan
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk dalam sebuah wadah yang
bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Sasaran utama UKS untuk
meningkatkan atau membina kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya.
e. Layanan transportasi
Sarana transport bagi peserta didik sebagai penunjang untuk kelancaran
proses belajar mengajar. Penyelenggaraan transportasi sebaiknya dilaksanakan
oleh sekolah yang bersangkutan atau pihak swasta.
f. Layanan asrama
Bagi siswa, layanan asrama sangat berguna untuk mereka yang jauh dari
keluarga, sehingga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman untuk mereka
beristirahat. Biasanya layanan asrama ada di tingkat sekolah menengah dan
perguruan tinggi.
3. Evaluasi Kegiatan Peserta Didik
Evaluasi hasil belajar peserta didik berarti kegiatan menilai proses dan hasil
belajar siswa baik yang berupa kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, maupun
ekstrakurikuler. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar
peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai
dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, ada tujuan umum dan tujuan
khusus diadakannya evaluasi.
Tujuan umum dari evaluasi peserta didik adalah:
Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan peserta didik
dalam mencapai tujuan yang diharapkan
Memungkinkan pendidik/guru menilai aktifitas/pengalaman yang didapat
Menilai metode mengajar yang digunakan.
Tujuan khusus dari evaluasi peserta didik adalah:
Merangsang kegiatan peserta didik
Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan belajar peserta didik
Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan
bakat siswa yang bersangkutan
Untuk memperbaiki mutu pembelajaran/cara belajar dan metode mengajar.
11
Berdasarkan tujuan penilaian hasil belajar tersebut, ada beberapa fungsi penilaian
yang dapat dikemukakan antara lain:
a. Fungsi selektif
Dengan mengadakan evaluasi, guru mempunyai cara untuk mengadakan
seleksi atau penilaian terhadap peserta didiknya. Evaluasi dalam hal ini bertujuan
untuk: (1) memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu, (2)
memilih peserta didik yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya, (3) memilih
siswa yang seharusnya mendapat beasiswa, (4) memilih siswa yang sudah berhak
meninggalkan sekolah, dan lain-lain.
b. Fungsi diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan,
dengan melihat hasilnya guru akan dapat mengetahui kelemahan peserta didik,
sehingga lebih mudah untuk mencari cara mengatasinya.
c. Fungsi penempatan
Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan peserta didik
adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti
kelompok mana seorang peserta didik harus ditempatkan.
d. Fungsi pengukur keberhasilan program
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program
berhasil diterapkan.
Secara garis besar ada dua macam alat evaluasi, yaitu tes dan non tes, Dalam
penggunaan alat evaluasi yang berupa tes, hendaknya guru membiasakan diri tidak
hanya menggunakan tes obyektif saja tetapi juga diimbangi dengan tes uraian. Tes
adalah penilaian yang komprehensif terhadap seorang individu atau keseluruhan usaha
evaluasi program.
Dalam suatu kelas, tes mempunyai fungsi ganda, yaitu untuk mengukur
keberhasilan peserta didik dan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran.
Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur keberhasilan peserta didik, ada tiga jenis
tes, yaitu:
a. Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan peserta didik sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat
dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Kedudukan diagnosis terletak pada

12
menemukan letak kesulitan belajar peserta didik dan menentukan kemungkinan
cara mengatasinya dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi
kegiatan belajar.
b. Tes formatif
Tes formatif atau evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana peserta didik telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu. Jenis
penilaian ini juga berfungsi untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
c. Tes sumatif
Tes sumatif atau evaluasi sumatif dilaksanakan setelah berakhir pemberian
sekelompok program atau pokok bahasan. Jenis penilaian ini berfungsi untuk
menentukan angka kemajuan hasil belajar peserta didik.
Hasil evaluasi terhadap peserta didik tersebut selanjutnya ditindak lanjuti dengan
memberikan umpan balik. Umumnya ada tiga hal mengenai tindak lanjut evaluasi
siswa:
a. Remedial
b. Pengayaan
c. Percepatan/ akselerasi
4. Mutasi Peserta Didik
Dalam Mutasi Peserta Didik, terdapat dua macam mutasi, yaitu:
a. Mutasi Eksternal: Perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain.
b. Mutasi Internal: Perpindahan peserta didik yang berlangsung di sekolah,
contohnya kenaikan kelas.

13
BAB III
DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL STUDI LAPANGAN

A. Profil Lembaga
1. Profil Umum
SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta adalah sekolah menengah atas swasta
yang terletak di Jalan P. Senopati No.18, Prawirodirjan, Gondomanan,Yogyakarta.
SMA Pangudi Luhur St. Yusup ini merupakan sekolah Katolik yang tentu saja hampir
keseluruhan siswa dan staff pengajar beragama Katolik. Akan tetapi, SMA Pangudi
Luhur St. Yusup juga tidak menolak apabila ada siswa non-Katolik yang mendaftar di
sekolah ini.
2. Visi dan Misi Sekolah
Visi SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta, adalah Membentuk pribadi
beriman, berbudi pekerti luhur, cerdas, terampil dan terbuka dalam menghadapi
tantangan zaman.
Misi SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta, adalah:
1. Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang beriman.
2. Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang berbudi pekerti luhur
3. Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang cerdas
4. Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang terampil
5. Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang terbuka menghadapi
tantangan zaman
B. Deskripsi Hasil Studi Lapangan
1. Penerimaan Peserta Didik Baru
Penerimaan peserta didik pada SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta
dilaksanakan dalam beberapa tahap. Tahap pendaftaran dilaksanakan secara online.
Setelah proses pendaftaran, diadakan tes tertulis dan wawancara yang harus dihadiri
oleh calon siswa. Proses penerimaan peserta didik baru dibagi menjadi tiga
gelombaPing dan satu jalur khusus. Gelombang I dilaksanakan pada November
sampai Januari. Gelombang II pada Februari. Gelombang III pada Bulan Mei
mendatang. Sedangkan jalur khusus, diperuntukkan untuk calon siswa dari luar DIY.
Calon siswa yang mendaftar melalui jalur khusus tidak menggunakan tes, hanya
dengan menginput biodata dan nilai rapor.

14
Daya tampung siswa dalam setiap penerimaan peserta didik baru adalah 6 kelas
dengan setiap kelasnya berisi 36 siswa atau 216 siswa keseluruhan.
2. Orientasi Peserta Didik Baru
SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta melaksanakan PLS (Pengenalan
Lingkungan Sekolah) sebagai kegiatan orientasi peserta didik baru. Kegiatan ini
dilaksanakan selama tiga hari di awal tahun pelajaran. Pada PLS, peserta didik baru
dikenalkan dengan perangkat keras yang ada di lingkungan sekolah (lingkungan,
fasilitas, dan lain sebagainya) dan perangkat lunak (peraturan, staff, tenaga pendidik,
dan lain sebagainya) di sekolah.
3. Penempatan dan Pengelompokkan Peserta Didik
Penempatan peserta didik atau pembagian kelas peserta didik dilakukan secara
acak. Pada awalnya disusun dengan nilai hasil tes masuk, kemudian diacak ke dalam
enam kelas tersebut. SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta tidak mengadakan
kelas unggulan karena pihak sekolah tidak terlalu mementingkan pada prestasi siswa,
tetapi lebh mengutamakan perkembangan akhlak dan karekater peserta didik.
Penjurusan peserta didik dilaksanakan pada awal kelas XI, sesuai dengan kurikulum
2006 yang masih digunakan pihak SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta.
4. Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Terdapat 31 ekstrakurikuler yang disediakan oleh SMA Pangudi Luhur St. Yusup
Yogyakarta untuk menyalurkan bakat dan minat siswa. Juga terdapat ekstrakurikuler
wajib yaitu pramuka untuk siswa kelas X dan Laboratorium untuk siswa kelas XI
jurusan IPA.Siswa SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta wajib mengikuti
minimal satu ekstrakurikuler sebagai salah satu syarat naik kelas. Namun siswa kelas
XII semester 2 tidak diperkenankan untuk mengikuti ekstrakurikuler maupun lomba
agar fokus untuk ujian akhir nasional.
5. Fasilitas, Bimbingan, dan Layanan Khusus
Beberapa fasilitas dan layanan khusus yang terdapat di SMA Pangudi Luhur St.
Yusup Yogyakarta adalah:
a. Laboratorium IPA dan Komputer
b. Ruang UKS

c. Ekstrakurikuler bimbingan olimpiade

d. Lapangan upacara dan Olahraga

15
e. Layanan Bimbingan dan Konseling

f. Kantin

g. Perpustakaan
SMA Pangudi Luhur St. Yusuf, Yogyakarta sebenarnya menginginkan adanya
asrama untuk memfasilitasi peserta didiknya yang berasal dari luar Yogyakarta selain
itu juga sebagai saran pemantauan dan pendidikan karakter peserta didik. Apabila
asrama telah terbangun sekolah akan memberikan fasilitas berupa transportasi antar
jemput juga.

6. Pembinaan Disiplin Peserta Didik


SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta memiliki layanan khusus lain seperti
layanan disiplin siswa (terlambat, bolos, dan lain-lain). Layanan disiplin mengurusi
masalah kedisiplinan siswa yaitu terlambat dan membolos. Siswa yang terlambat akan
mendaat sanksi berupa peringatan, dipanggil kedua orang tuanya, hingga tidak dapat
naik kelas jika sudah mencapai beberapa kali membolos. Mekanisme pemberian poin
pelanggaran siswa terlambat di SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta juga sangat
menarik karena setelah 5 kali terlambat siswa akan mendapat 1 poin alpa dengan
sanksi pemanggilan orangtua. Poin alpa akan bertambah setiap dua kali keterlambatan.
Siswa dapat tidak naik kelas apabila memiliki 5 poin alpa.
7. Evaluasi dan Penilaian Peserta Didik
Sistem evaluasi pada SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta dilaksanakan
dengan UTS pada tiap pertengahan semester dan UAS pada akhir semester. Evaluasi
juga dilaksanakan pada kegiatan ekstrakurikuler. Nilai minimum kelulusan (KKM)
pada SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta adalah 75. Pelaksanaan remidial juga
diadakan untuk siswa yang belum mencapai nilai minimum. Remidial dilaksanakan
dengan tes dan juga pengayaan. Dalam pelaksanaannya salah satu syarat kenaikan
kelas bagi peserta didik adalah mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler.
Pelaksanaan lain yang unik adalah guru tidak boleh memberi nilai pada rapor kurang
dari 20 poin kurangnya dari KKM atau kurang dari 55, karena apabila siswa mendapat
nilai kurang dari 55 maka siswa harus melaksanakan program remidial.
Syarat kenaikan kelas untuk siswa SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta
yaitu nilai pada mata pelajaran jurusan (biologi, fisika, kimia, dan matematika untuk

16
jurusan IPA dan sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah untuk jurusan IPS) harus
diatas KKM dan hanya dua nilai mata pelajaran di luar mata pelajaran jurusan yang
dibawah KKM. Kedisiplinan siswa juga menjadi salah satu syarat. Jika siswa memiliki
5 alfa pada keterlambatannya, siswa tersebut tidak dapat naik kelas.
8. Mutasi Peserta Didik
Proses mutasi eksternal peserta didik ke SMA Pangudi Luhur St. Yusup
Yogyakarta dilaksanakan dengan mengecekkan berkas siswa dari sekolah asal dan juga
dengan tes. SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta hanya menerima mutasi
eksternal dari sekolah-sekolah di luar DIY. Kedisiplinan siswa juga menjadi salah satu
syarat diterimanya mutasi ke SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta. Jika pada
sekolah awal calon siswa tersebut memiliki tingkat keterlambatan yang cukup tinggi,
SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta tidak menerima mutasi tersebut. Selama
ini, mutasi ekternal paling banyak ke SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta
berasal dari SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan.
Syarat-syarat mutasi eksternal ke SMA Pangudi Luhur yaitu nilai rapor, tes tulis
dan wawacara, serta kedisiplinan siswa pada sekolah sebelumnya.
C. ANALISIS HASIL STUDI LAPANGAN
Metode yang digunakan untuk menganalisis hasil studi lapangan ini adalah analisis
SWOT. Analisis SWOT ini bertujuan untuk mengetahui Strength (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunities (Kesempatan) dan Threat (Tantangan) manajemen peserta
didik di SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta. Adapun hasil dari analisis tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Kekuatan (Strength)
Secara umum manajemen peserta didik di SMA Pangudi Luhur St. Yusup
Yogyakarta sudah sesuai dengan maksud dari manajemen peserta didik yakni
memberikan layanan yang sebaik mungkin kepada peserta didik. Kekuatan lain yang
dimiliki Pangudi Luhur St. Yusup, Yogyakartaadalah terpenuhinya standar dan kriteria.
Hal tersebut dapat dilihat darikelengkapan instrumen yang digunakan dalam proses
manajemen peserta didik yang sesuai dengan teori yang telah dipaparkan pada BAB II.
Dalam aspek kelengkapan instrumen proses manajemen perserta didik contohnya
adalah cukup lengkapnya fasilitas dan layanan sekolah yang diberikan kepada peserta
didik, adanya perincian sistem penilaian, pencatatan dan pelaporan serta adanya
pembinaan peserta didik yang intensif. Dalam aspek teknologi, proses

17
pembelajarannya pun sudah memanfaatkan teknologi dengan baik, yakni bisa terlihat
dengan adanya Laboratorium Komputer. Kekuatan lain dari SMA Pangudi Luhur St.
Yusup Yogyakarta, ini adalah adanya peraturan kedisplinan yang baik, contoh
pemberian poin alpa apabila telah melewati batas terlambat masuk, hal ini akan
memberikan efek jera bagi peserta didik.

b. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan dalam manajemen peserta didik yang terdapat di SMA Pangudi Luhur
St. Yusup Yogyakarta, adalah kurang tertatanya mekanisme pencatatan mengenai
prestasi siswa. Dalam aspek kelengkapan instrumen, belum adanya asrama dan
transportasi sekolah sebagai penunjang/fasilitas bagi peserta didik dari luar daerah.
c. Kesempatan (Opportunity)
Secara umum manejemen peserta didik di SMA Pangudi Luhur St. Yusup
Yogyakarta memiliki kesempatan yang banyak untuk lebih dikembangkan ke arah
yang lebih baik. Seperti meningkatkan mekaisme pencatatan dan meningkatkan
fasilitas.
d. Tantangan (Threat)
Secara umum, pihak sekolah tidak memiliki tantangan yang berarti karena
peraturan kedisplinan yang baik yang diterapan sekolah. Namun, hal ini menjadi
tantang tersendiri bagaimana agar sekolah mampu mendapatkan hasil (output) yang
baik melalui peraturan-peraturan yang diterapkan tersebut.

18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang
berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk sampai dengan keluar dari suatu
sekolah.
Berdasarkan hasil studi lapangan yang dilakukan di SMA Pangudi Luhu St. Yusup
Yogyakarta, peneliti berkesimpulan bahwa standar manajemen peserta didik di sekolah
tersebut telah terpenuhi.

B Saran

Bagi sekolah:
Dalam manajemen peserta didik diharapkan sekolah bisa mempertahankan kualitas
dan keunggulannya. Diharapkan pula agar sekolah bisa lebih meningkatkan diri dalam
manajemen peserta didik khususnya.
Bagi pembaca:
Proses manajemen peserta didik di SMA Pangudi Luhur St. Yusup Yogyakarta, dapat
dijadikan tuntunan dan acuan untuk pembangun sekolah yang lebihbaik, khususnya dalam
bidang manajemen peserta didik.

19
DAFTAR PUSTAKA

Amirin, Tatang M, dkk. 2013. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.


http://www.smaplyk.sch.id/profil/visi diakses pada Rabu, 15 Maret 2017 pukul 20.00.

20

Anda mungkin juga menyukai