Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Tentang
MANUSIA MINANGKABAU

Disusun Oleh : Ratna Sartika Dewi (16050010)


Anggun Permata Sari (18050035)
Viola Wulandari Syabri (18050042)
Melisha Apriliani (18050051)

Dosen Pengampu : M. Khudri Alqodri


Mata kuliah : Kebudayaan MinangKabau

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PGRI SUMATERA BARAT
2020
Kata Pengantar

Penulis sampaikan rasa syukur atas kehadiran Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan rahmat, hidayah dan fadhal-Nya, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan, yang mana makalah ini membahas tentang Manusia MinangKabau.
Kendala dan kesulitan yang ada selama penulisan makalah ini menjadi tantangan
dan ujian tersendiri, demi mewujudkan harapan cit-cita penulis. Shalawat serta
salam semoga tercurahkan terhadap junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta
Keluarga dan Sahabatnya. Seiring dengan rasa syukur, penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama
penulisan makalah.
Penulis menyadari, bahwa penyusunan makalah ini mungkin masih banyak
kekurangan. Karena itu penulis berharap kritik dan saran dari berbagai pihak,
utamanya pembaca makalah ini sangat penulis harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah.
Akhirnya, semoga makalah ini benar-benar dapat memberi sumbangsih dan
bermanfaat, baik bagi penulis sendiri maupun pada pembaca umumnya.

Padang, 18 februari 2020


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BABI PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. ASAL USUL ORANG MINANGKABAU...............................
B. IDENTITAS ORANG MINANGKABAU
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran dan Kritik
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya manusia telah diberi rahmat dan berkah oleh Allah SWT
berupa akal dan nafsu, akal dan nafsu inilah yang mendorong manusia untuk
menciptakan sesuatu yang dapat mewujudkan cita-cita atau
penghargaannya. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut manusia telah
menciptakan sains, teknologi dan seni sebagai salah satu sarana sehingga sejak
saat itu kehidupan manusia mulai berubah. Selain itu sains, teknologi, dan seni
juga telah mempengaruhi peradaban manusia dalam kehidupannya terutama
dalam bidang budaya.
Banyak sekali pengertian tentang manusia maupun penggolongannya.
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani dan
istilah kebudayaan atau secara campuran. Terkhususnya orang Minang Kabau dan
Kebudayaannya yang mempunyai banyak varian dan banyak keunikan. Namun,
seiringnya waktu banyak kebudayaan atau tradisi di Minang Kabau yang mulai
hilang atau ditinggalkan karna beberapa alasan.
Dengan ada nya mata kuliah Kebudayaan MinangKabau, diharapkan agar
manusia dizaman modren masih dapat mengetahui dan bahwakan mewarisi
berbagai hal tentang kebudayaan Minang Kabau.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana asal usul orang MinangKabau berdasarkan temuan empiris ?
2. Bagaimana asal usul orang MinangKabau berdasarkan histiriografi ?
3. Bagamana tentang identitas orang MinangKabau ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui asal usul orang MinangKabau.
2. Untuk mengetahui identitas orang MinangKabau.
3. Mengetahui temuan empiris.
BAB II
PEMBAHASAN

A. ASAL USUL ORANG MINANGKABAU


a. Asal usul orang MinangKabau berdasarkan temuan Empiris
Menelusuri sejarah asal usul orang MinangKabau berdasarkan temuan
empiris didasarkan buku-buku yang jelas dan otentik, dapat berupa peninggalan-
peninggalan masa lalu, prasasti, batu tagak (menhir), batu bersurat, naskah-
naskah, dan catatan tertulis lainnya.
Menurut Amir, 2007 : 35 Prof.,Drs.Soekarno (ahli purbakala) yang
menyatakan bahwa orang MinangKabau datang dari India belakang dan dari
Yunnan (China sekarang) serta termasuk ras melayu muda (dentra melayu)
dengan kebudayaan megalitikum yang mulai tersebar kira-kira tahun 500 SM
sampai abad 1 SM. Pendapat yang diutarankan ini kemungkinan ada enarnya jika
dilihat dari temuan peninggalan prasejarah diwilayah MinangKabau yang serupa
atau setidaknya sama degan wilayah itu. Adapun peninggalan jaman prasejarah
berupa situs-situs menhir hanya ditemukan dikabupaten 50 kota (kecamatan
Suliki dan Guguak).
Menurut Boedhisampurno (1991 : 41) terdapat pula buku arkeologi yang
kemudian dapat memberi kesimpulan bahwa memang benar nenenk moyang
orang MinangKabau berasal dari Yunnan adalah ekskavasi arkeologi yang
dilakukan disitus megalitikum Ronah, Bawah parit, Belubus yang berhasil
ditemukan rangka manusia dari penggalian menhir dilokasi tersebut, serta
dibawah parit dan belubus ditemukan kerangka manusia yng dapat digolongkan
sebagai ras mongoloid.
Buku linguistik rupanya juga membuktikan bahwa nenek moyang orang
MinangKabau memang berasal dari Yunnan, dengan bukti adanya ke-identikan
bahasa yang digunakan. Menurut Sumantho (2015) bahasa MinangKabau
didominasi oleh pengaruh beberapa unsur yang terlihat dari beberapa kata seperti
kata Uni yang berarti kakak perempuan, atau kata wa ang yang berasal dari basaha
Mandarin yaitu wang dan berarti panggilan lain untuk laki-laki di mongolithis.
Pendapat ini didukung oleh Bellwod (1985) yang menyatakan bahwa penduduk
Sumatera adalah Imigran dari Taiwan dngan jalur dari Taiwan ke Philipina,
melalui luzon dn terus ke Kalimantan dan kemudian ke Sumatera. Kesimpulan ini
diambil Bellwon berdasarkan perbandingan bahasa.

b. Asal usul orang MinangKabau berdasarkan histiriografi atau tradisi


Berdasarkan tambo yang hidup dan berkembang ditengah-tengah masyarakat
MinangKabau mereka mengenal bahwa raja pertama yang datng ke MinangKabau
bernama Suri Maharajo Dirajo anak bungsu dari Iskandar Zulkarnaini, seseorang
raja besar di Makedonia, Romawi Timur. Sedangkan dua saudaranya , Sultan
Maharaja Alif mewarisi kerajaan ayahnya dan Sultan Maharaja dipanggil kembali
untuk jadi Raja di China.
Suri Maharao Dirajo, meninggalkan seorang putra bernama Sutan Maharajo
Basa yang kemudian dikenal dengan Datuk Katumangguang, pendiri sistem
kelarasan koto piliang. Puti Indo Jalito adalah istri dari Suri Maharajo Dirajo
sepeninggalan kawin dengan Cati Bilang pandai dan melahirkan tiga orang anak,
yaitu Sutan Balun, Sutan Bakilap Alam dan Puti Jamilan. Sutan Balun kemudian
dikenal dengan gelar datuak Parpatiah Nan Sabatang pendiri kelarasan bodi
caniago.
Datuak Katumangguang meneruskan pemerintahannya yang berpusat di
Pariangan, Padang Panjang, kemudian mengalihkan ke Bungo Satangkai di
Sungai Tarab sekarang, menguasi daerah sampai ke bukit batu patah dan terus ke
Pagaruyuang.

B. IDENTITAS ORANG MINANGKABAU


Dalam kajian budaya, identitas dari budaya tertentu dapat dipahami dan salah
satu aspek bahasa, meskipun identitas diri sepenuhnya tidak ada yang universal.
Ubtuk itu dicoba digali masalah identitas diri sebagai sesuatu aspek budaya yang
terekspresi dalam teks sastra. Keinginan penggalian untuk melihat perspektif
identitas diri tokoh dalam teks tersebut. Identitas diri dan perilaku berbudaya tidak
dapat dilepaskan dari adat istiadat, kebiasaan yang terdapat dalam kebudayaan itu
termasuk sastra ( Donanjaya : 1982 : 6).
Kesedaran identitas diri tidak pernah permanen. Identitas diri adalah bagian
dan ideologi, sedangkan ideologi dibangun olah kesadaran manusia. Identitas diri
terlihat dan perilaku manusia yang terkadang-kadang manusia sadar dengan
perilaku sesuai dengan pikirannya, terkadang sukar dipahami, gaib, abstrak yang
menonjol sifat kerohanian, hal ini brsifat transpendentalitas sifat yang imanen dan
transpendalitas ini yang sangat manusiawi, sifat manusia ini perlu dikaji dalam
studi kemanusiaan. Selanjutnya pembentukan identitas diri dapat dicari maknanya
dengan dua kategori, yaitu : sebagai alat agensi lokal (kearifan lokal) terhadap
proses sosial, budaya, polotik yang terjadi dalam budaya tersebut, selanjutnya
sebagai resistensi terhadap sergapan budaya asing (liesyati : 165-166).
Identitas keminangan mengacu pada identitas budaya minang itu sendiri.
Minang yang matrilinial mempunyai ciri keunikan tersendiri. Secara konseptual
pengertian identitas keminangan mengimplikasikan adanya sikap mental orang
minang untuk menjadi dirinya sebagaimana aplikasikan oleh adat dan budayanya
sendiri. Dalam pernyataan ini terkandung sikap politik, mental, pikiran, siasat,
strategi dan sebagainya yang menyangkut perilaku orang minang, dengan
demikian terdapat proses untuk menjadi orang yang mengetahui liku-liku serta
seluk beluk yang melingkupi budayanya tersebut.
Keminangan adalah sebuah proses yang terinternalisasi melalui produk
budaya. Identitas keminangan terus berkembang dan tercermin dari produk
budayanya, “ sakali aia gadang, sakali tapian barubah” .
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Asal usul orang MinangKabau berdasarkan temuan Empiris, yang disebutkan
dalam buku linguistik rupanya juga membuktikan bahwa nenek moyang orang
MinangKabau memang berasal dari Yunnan, dengan bukti adanya ke-identikan
bahasa yang digunakan.
Asal usul orang MinangKabau berdasarkan histiriografi atau tradisi,
berdasarkan tambo yang hidup dan berkembang ditengah-tengah masyarakat
MinangKabau yang menjadi bukti dari asal usul orang MinangKabau.
DAFTAR PUSTAKA

Amir, Adriyetti,dkk ; 1998. “PEMETAAN SASTRA LISAN


MINANGKABAU” laporan penelitian, Jakarta ; Asosiasi Tradisi Lisan
Soekarno. 1973. “PENGANTAR SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA
2” Jakarta

Anda mungkin juga menyukai