Anda di halaman 1dari 18

JENIS-JENIS DAN KRITERIA MEDIA PEMBELAJARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Media Pembelajaran

DosenPengampu :Heri Purnomo, M.pd

DisusunOleh :

1. Marsella Indah Pawestri 19144600125


2. Aida Tsabita 19144600132
3. Eliza DevianaPutri 19144600138
4. Yoga VentiLuksi 19144600152
5. DestiHandayani 19144600153

(Kelompok 1, Kelas A4-19)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA


TAHUN 2020

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Media Pembelajaran dengan judul ‘’ jenis-jenis dan criteria
media pembelajaran ‘’ dengan tepat waktu.

Makalah ini akan membahas mengenai jenis dan criteria media


pembelajaran yang relevan di yang bisa digunakan saat pembelajaran di kelas,
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta menambah
pengetahuan pembaca.

Penulis mengucapakan terima kasih kepada pihak yang membantu


terselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan makalah sangat penulis harapkan.

Yogyakarta, September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Media Pembelajaran................................................................


1. Jenis Media Visual..............................................................................
2. Jenis Media Audio...............................................................................
3. Jenis Media Audio-Visual...................................................................
4. Jenis Media Multimedia......................................................................
B. Kriteria Media Pembelajaran yang Relevan di Sekolah Dasar.................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Perkembangan teknologi pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan teknologi pada umumnya. Berbagai perangkat dan sarana
pendidikan yang modern berperan untuk mendukung optimalisasi proses
pembelajaran, baik di tingkat sekolah maupun dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam proses pembelajaran, pengembangan materi/bahan ajar
dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya adalah pengembangan
bahan ajar dengan optimalisasi media. Media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau penyalur pesan. Gerlach dan Ely dalam Azhar
Arsyad (2007:3) mengatakan bahwa secara garis besar media adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa/mahasiswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Media yang digunakan untuk mempermudah komunikasi dan
pemahaman pembelajaran diistilahkan sebagai media pembelajaran. Media
pembelajaran memiliki peranan penting dalam menunjang kualitas proses
belajar mengajar. Berbagai upaya dilakukan untuk menumbuhkan
kreativitas dan motivasi guru dalam memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Media juga
dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.
Diharapkan agar program media pembelajaran yang direncanakan
selayaknya berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa, sehingga
tujuan pembelajaran akan tercapai dengan maksimal. Oleh karena itu,
diperlukan pemahaman luas mengenai jenis-jenis media pembelajaran dan
kriteria yang cocok bagi kebutuhan dan karakteristik siswa.

C. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk ke dalam jenis-jenis media pembelajaran?
2. Bagaimana kriteria media pembelajaran yang relevan di sekolah dasar?

D. Tujuan

1. Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran.


2. Untuk mengetahui bagaimana kriteria media pembelajaran yang
relevan di sekolah dasar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. JENIS MEDIA PEMBELAJARAN


Asyhar (2012:45) menjelaskan media pembelajaran dikelompokkan
menjadi 4, yaitu: jenis media visual, jenis media audio, jenis media audio-
visual dan jenis media multimedia.
1. Jenis Media Visual
Media visual merupakan media yang bisa dilihat. Media ini
mengandalkan indra pengelihatan. Contoh,: media gambar, foto,
komik, gambar temple, poster, majalah, buku, miniature, alat peraga.
Media visual merupakan sumber belajar yang berisikan pesan atau
materi pelajaran yang dibuat secara menarik dalam bentuk kombinasi
gambar, teks, gerak, dan animasi yang disesuaikan dengan usia peserta
didik sehingga pembelajaran akan menyenangkan dan tidak
menjenuhkan. Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran
maka pembelajaran itu akan menarik, efektif dan efesien karena
peserta didik terutama siswa sekolah dasar masih berfikir konkrit.
Visual adalah penggunaan materi yang penyerapannya melalui
pandangan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dinamakan
media pembelajaran visual adalah proses penyampaian pesan dari
sumber ke penerima pesan melalui media penglihatan, sehingga dapat
merangsang fikiran, perasaan dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Media pembelajaran
visual memegang peranan yang sangat urgen dalam kegiatan
pembelajaran karena media pembelajaran visual dapat memperlancar
pemahaman dan memperkuat ingatan, visual dapat pula menumbuhkan
motivasi siswa serta dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya
ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi
dengan visual itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan
kepada siswa dapat dikembangkan dalam bentuk foto, grafik atau
ilustralisasi, dan lain-lain. Foto menghadirkan ilustrasi melalui gambar
yang hampir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau situasi.
Sementara itu, grafik merupakan representasi simbolis atau artistik
sesuatu objek atau situasi
Fungsi media visual ada 4, yaitu Fungsi atensi, Fungsi afektif,
Fungsi kognitif, dan Fungsi kompensatoris. Fungsi Atensi merupakan
inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pengajaran. Sering
kali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran
karena itu merupakan pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka
sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar yang
diproyeksikan dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka
kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian untuk
memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar. Fungsi
Afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar (membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang
visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Fungsi Kognitif,
media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual dapat memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi Kompensatoris, media
pembelajaran visual terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual
yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa
yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi
dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media
pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lambat
menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
secara verbal. Selain itu media visual berfungsi untuk menyalurkan
pesan yang akan disampaikan dari sumber ke penerima pesan. Pesan
yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk – bentuk visual.
Selain itu, media visual juga berfungsi untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin dapat
mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual.
Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa
dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat
mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan,
mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa. Salah satu alasan tersebut berkenaan dengan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, antara lain: a) Proses
pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa b) Bahan pengajaran
akan lebih mudah difahami oleh siswa c) Metode pembelajaran akan
lebih bervariasi. Dengan media proses pembelajaran tidak akan bersifat
verbalistik d) Siswa akan dapat melakukan aktivitas, karena siswa
tidak hanya mendengarkan tetapi juga dapat mengamati,
mendemonstrasikan, dan memerankan. Dari sini dapat diketahui,
bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran
dapat menarik perhatian siswa sehingga peserta didik dapat lebih
mudah memahami materi yang disampaikan guru. Media pembelajaran
juga dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui
kata-kata atau kalimat yang bersifat verbalistik, bahkan keabstrakan
bahan dapat dikonkritkan dengan menghadirkan media.
Jenis media berbasis visual yang paling tepat dalam proses
kegiatan belajar mengajar, contohnya yaitu,:
a) Gambar atau Foto
Diantara media pembelajaran, media gambar atau foto
merupakan media yang paling umum dipakai, karena media
tersebut merupakan media yang umum, yang mudah dinikmati
dan dimengerti. Gambar yang dimaksud di sini termasuk foto,
gambar, sketsa, dan lain-lain. Tujuannya yaitu untuk
memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada
siswa. Gambar atau foto ini merupakan alat visual yang efektif
karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan
dengan lebih konkrit dan realistik. Informasi yang disampaikan
dapat dimengerti dengan mudah, karena hasil yang diragakan
lebih mendekati kenyataan, dan hasil yang diterima oleh siswa
akan sama. Kelebihan atau keuntungan yang dapat diperoleh
dari media gambar atau foto dalam hubungannya dengan
kegiatan pembelajaran, antara lain: 1) Lebih konkrit dan realistik
dalam memunculkan pokok masalah, 2) Dapat mengatasi ruang
dan waktu, 3) Dapat mengatasi keterbatasan mata, 4)
Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan dapat
digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur.
Sekalipun demikian setiap media pembelajaran selalu
mempunyai kelemahankelemahan tertentu. Kelemahan media
foto, yaitu: 1) Hanya menekankan persepsi indera mata, 2)
Benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran, 3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok
besar. Ada beberapa jenis media gambar atau foto yang layak
untuk digunakan dalam mempertinggi kualitas belajar mengajar,
di antaranya yaitu: 1) Foto dokumentasi, yaitu gambar yang
mempunyai nilai sejarah, 2) Foto aktual, yaitu gambar yang
menjelaskan sesuatu kejadian yang meliputi berbagai aspek
kehidupan, seperti: Gempa dan topan, 3) Foto pemandangan,
yaitu gambar yang melukiskan pemandangan sesuatu daerah
atau lokasi, 4) Foto iklan atau reklame, yaitu gambar yang
digunakan untuk mempengaruhi orang atau masyarakat
konsumen, 5) Foto simbolis, yaitu gambar yang menggunakan
bentuk simbol atau tanda yang mengungkapkan pesan tertentu
dan dapat mengungkapkan kehidupan manusia yang mendalam
serta gagasan-gagasan atau ide-ide anak didik.
b) Chart atau Bagan
Bagan atau chart ialah suatu media pengajaran yang
penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan
lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah
informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek,
lambang ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Pesan yang
akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu
proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.
Fungsinya yang pokok adalah untuk menyajikan ide-ide
atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan
secara tertulis atau lisan secara visual. Menurut Asnawir
dan Usman ada empat macam jenis bagan atau chart yang
umumnya sering digunakan dalam pengajaran, di antaranya
yaitu bagan pohon, bagan arus, bagan garis waktu, dan
bagan organisasi.29 Bagan pohon, sesuai dengan namanya,
bagan pohon dikembangkan dari dasar yang terdiri atas
beberapa akar menuju batang tunggal. Kemudian cabang-
cabang tersebut menggambarkan perkembangan serta
hubungan. Biasanya bagan ini dipakai untuk menunjukkan
sifat, komposisi atau hubungan antar kelas atau keturunan.
Silsilah termasuk bagan pohon. Bagan arus, bagan ini
menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula
menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antara
berbagai bagian atau seksi suatu organisasi. Tanda panah
sering kali untuk menggambarkan arah arus tersebut. Bagan
garis, waktu adalah bagan yang menggambarkan kronologi
atau hubungan peristiwa dalam suatu priode atau waktu.
Pesan yang disampaikan biasanya disajikan dalam bagan
secara kronologis. Bagan organisasi, adalah suatu bagan
yang menggambarkan susunan dan hirarki suatu organisasi.
Bagan semacam ini dihubungkan oleh garis-garis, dan
masing-masing garis mempunyai arti tertentu.
c) Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang disusun
menurut prinsip matematik, dengan menggunakan data
berupa angka-angka. Grafik mengandung ide-ide, objek dan
hal-hal yang dinyatakan dengan simbol dan disertai dengan
keterangan-keterangan secara singkat. Fungsi grafik adalah
untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti,
menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu objek
atau peristiwa yang saling berhubungan secara jelas dan
singkat. Sudjana dan Rivai mengungkapkan ada 4 jenis
media grafik yang telah lazim dan umum untuk diketahui,
yaitu grafik garis, grafik batang, grafik lingkungan, dan
grafik gambar.32 Grafik garis, termasuk dalam kelompok
dua skala atau dua proses yang dinyatakan dalam garis
vertikal dan horizontal yang saling bertemu. Dalam garis
ini dicantumkan angkaangka yang akan menyampaikan
informasi tertentu dari pesan yang akan disajikan.
Penggambarannya dengan menggunakan garis lurus dan
garis patah yang dimulai dari kiri ke kanan, naik, turun, dan
mendatar. Grafik batang, menggunakan proses vertikal dan
horizontal. Grafik jenis ini bermanfaat untuk
membandingkan suatu objek, peristiwa yang sama dalam
waktu yang berbeda, dan menggambarkan berbagai hal atau
objek yang berbeda tantang sesuatu yang sama. Grafik
lingkaran, grafik ini menunjukkan hubungan yang bersifat
presentasi atau hubungan frekuensi. Grafik ini berupa
gambar lingkaran yang dibagi-bagi menjadi beberapa
sektor, tiap sektor menggambarkan kategori data yang telah
diubah menjadi bentuk grafik lingkaran. Grafik gambar,
merupakan bentuk alternatif dari grafik batang, di mana
serangkaian gambar sederhana digunakan untuk
melukiskan nilai. Grafik gambar secara visual menarik dari
berbagai tipe siswa, terutama yang berusia muda. Grafik
gambar cepat popular karena bentuk dan lambang yang
digunakan dapat membentuk bahasa yang sama di mana-
mana. Namun demikian, grafik gambar lebih sulit dibaca
dan dimengerti daripada gambar batang.
d) Peta dan Globe
Peta disebut juga kartogram, yang melukiskan
keadaan hubungan dengan tempat kejadiannya. Pada
dasarnya peta dan globe befungsi untuk menyajikan data-
data lokasi. Secara khusus peta dan globe tersebut
memberikan informasi tentang: keadaan permukaan bumi,
tempat-tempat serta arah dan jarak, data-data budaya
kemasyarakatan dan data-data ekonomi. Peta dan globe
berguna sekali bagi pendidik untuk menjelaskan pelajaran
seperti sejarah dan ilmu bumi. Peta dapat juga dibuat bukan
dalam bentuk gambar atau skema saja, tetapi dalam bentuk
miniatur, itu dapat dibuat sendiri oleh siswa secara
bersama-sama. Manfaat/ kelebihan dari peta dan globe
sebagai media dalam kegiatan belajar mengajar adalah,
sebagai berikut: 1) Memungkinkan siswa mengerti posisi
dari kesatuan politik, daerah, kepulauan, dan lainlain, 2)
Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-
pengaruh geografis, 3) Memungkinkan siswa memperoleh
gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk,
tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi
yang sebenarnya.
Kelebihan media visual, yaitu:
a) Repeatable, dapat dibaca berkali kali dengan
menyimpannya dan mengelipingnya,
b) Analisa lebih tajam, dapat membuat orang orang mengerti
isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat
membuat orang berfikir lebih spesikif tentang isi tulisan,
c) Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki
oleh peserta didik,
d) Media visual memungkinkan adanya interaksi antara
peserta didik dengan lingkungan sekitarnya,
e) Dapat menanamkan konsep yang benar,
f) Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru,
g) Dapat meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
Kekurangan media visual, yaitu:
a) Lambat dan kurang praktis
b) Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan
tentu tidak dapat didengar sehingga kurang mendetail
materi yang disampaikan
c) Visual yang terbatas, media ini hanya memberikan visual
berupa gambar yang mewakili isi berita
2. Jenis Media Audio
3. Jenis Media Audio-Visual

Media audio-visual adalah media penyampai informasi yang


memiliki karakteristik audia (suara) dan visual (gambar), atau dapat
juga diartikan sebagai jenis media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan dalam
satu proses atau kegiatan sekaligus.Themistoklis Semenderiads
(2009:68) berpendapat bahwa media audio-visual memainkan peran
penting dalam proses pendidikan, terutama ketika digunakan oleh guru
dan siswa. Media audio-visual memberikan banyak stimulus kepada
siswa, karena sifat audio-visual (suara-garmbar). Audio-visual
memperkaya lingkungan belajar, memelihara eksplorasi, eksperimen
dan penemuan, dan mendorong siswa mengembangkan pembicaraan
dan mengungkapkan pikirannya. Media audio-visual terbagi menjadi
dua kategori, yaitu:

a. Media audio-visual diam


Media audio-visual diam merupakan media yang memuat suara
dan gambar diam, seperti: film bingkai suara, film rangkai suara,
dan cetak suara.
b. Media audio-visual gerak
Media audio-visual gerak merupakan media yang memuat suara
dan gambar yang bergerak, seperti: film suara dan video kaset,
televises, OHP, dan computer. Syaiful Bahri (2002:141)

Djamarah S, B, dkk (Juliantara, 2010:22) menyatakan bahwa


sebagai media pembelajaran dalam pendidikan dan pengajaran, media
audio-visual mempunyai sifat sebagai berikut:

a. Kemampuan untuk meningkatkan persepsi.


b. Kemampuan untuk meningkatkan pengertian.
c. Kemampuan untuk meningkatkan pengalihan (transfer) belajar.
d. Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau
pengetahuan hasil yang dicapai.
e. Kemampuan untuk meningkatkan ingatan (retensi).
f. Dengan menggunakan media audio-visual, pembelajaran akan
memberikan pengalaman langsung dan membuat pembelajaran
lebih menyenangkan bagi siswa.

Kelebihan media audio-visual

Atoel (2011:20) menyatakan bahwa media pembelajaran audio-visual


memiliki beberapa kelebihan dan kegunaan, antara lain:

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis


(dalam bentuk kata-kata, tertulis, atau lisan)
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
objek yang terlalu besar diubah dengan realitas, gambar, film
bingkai, film atau model.
c. Media audio-visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.

Kekurangan media audio-visual

a. Terlalu menekankan pentingnya materi dibandingkan proses


pengembangannya.
b. Media audio-visual cenderung menggunakan model komunikasi
satu arah.
c. Media audio-visual tidak dapat digunakan di mana saja dan kapan
saja, karena media audio-visual cenderung tetap di tempat.

4. Jenis Media Multimedia

B. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Yang Baik


Untuk mendapatkan kualitas media pembelajaran yang baik agar dapat
memberikan pengaruh yang signifikan dalam proses belajar mengajar, maka
diperlukan pemilihan dan perencanaan penggunaan media pembelajaran yang
baik dan tepat. Pemilihan media pembelajaran yang tepat ini menjadikan
media pembelajaran efektif digunakan dan tidak sia-sia jika diterapkan.
Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media pembelajaran
merupakan bagian dari sistem intruksional secara keseluruhan. Maka beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran yang
baik. Adapaun beberapa kriteria pemilihan media pembelajaran, yaitu kriteria
umum dan kriteria khusus.

1. Kriteria Umum Pemilihan Media


Ada beberapa kriteria umum yang diperhatikan dalam pemilihan
media, kriteria umum tersebut ialah sebagai berikut :

a. Kesesuaian dengan Tujuan (Instructional Goals).

Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam


suatu kegiatan pembelajaran. Dari kajian Tujuan Instruksional Umum
(TIU) atau Tujuan Instrusional Khusus (TIK) ini bisa di analisis media
apa yang cocok guna mencapai tujuan tersebut.

b. Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran (Instructional Content)

Kesesuaian dengan materi pembelajaran yaitu bahan atau


kajian apa yang akan diajarkan pada program pembelajaran tersebut.
Pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok bahasan tersebut sejauh
mana kedalaman yang harus dicapai,dengan demikian kita bias
mempertimbangkan media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan
tersebut.

c. Kesesuaian dengan Karakteristik Pemebelajar atau Siswa.

Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik


siswa/guru. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang akan
digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif
(jumlah) ataupun kualitatif (kualtas, ciri, dan kebiasaan lain) dari
siswa terhadap media yang akan digunakan. Terdapat media yang
cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok untuk siswa yang
lain. Misalnya, seorang guru tidak akan menggunakan media video
atau film walaupun media tersebut secara secara umum dipandang
baik apabila akan diajarkan pada siswa yang memiliki gangguan pada
indera penglihatannya. Demikian juga untuk media audio untuk siswa
yang mengalami gangguan penedengaran. Dengan demikian
pemilihan media harus melihat kondisi siswa secara fisik terutama
keberfungsian alat indera yang dimilikinya.

d. Kesesuaian dengan Teori

Pemilihan media harus didasarkan atas kesesuaian dengan


teori. Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatu
media yang dianggap paling disukai dan paling bagus, namun
didasarkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga
telah teruji validitasnya. Pemilihan media bukan pula karena alasan
selingan atau hiburan semata, melainkan media harus merupakan
bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran, yang fungsnya
untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas pembelajaran.

e. Kesesuaian dengan Gaya belajar Siswa

Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis siswa, bahwa


siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa. Bobbi De
Porter (1999:117) dalam buku “Quantum Learning” mengemukakan
terdapat tiga gaya belajar siswa, yaitu: tipe visual, auditional dan
kinestik. Siawa yang memiliki tipe visual akan mudah memahami
materi jika media yang digunakan adalah media visual seperti TV,
video, grafis dan lain-lain. Berbeda dengan siswa yang tipe auditif,
lebih menyukai cara belajar dengan mendengarkan dibanding menulis
dan melihat tayangan. Untuk mengidentifikasi tipe auditorial ini dapat
dillihat dari kebiasaan belajarnya, misalnya: berbicara kepada diri
sendiri saat bekerja, mudah terganggu oleh keributan, senang
membeca keras dan mendengarkannya, merasa kesultan dalam
menulis namun memiliki kecerdasan dalam berbicara, belajar dengan
cara mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan. Tipe
kinestik lebih suka melakukan dibandingkan dengan membaca dan
mendengarkan. Ciri-ciri tipe ini diantaranya: berbicara dengan
perlahan, menanggapi perhatian fisik, menyentuh orang untuk
memperoleh perhatian dari orang lain, belajar melalui manipulasi dan
praktek, belajar dengan cara berjalan dan melihat, menggunakan jari
telunjuk ketika membaca dan lain-lain.

f. Kesesuaian dengan Kondisi Lingkungan, Fasilitas Pendukung, dan


Waktu yang Tersedia.
Bagaimana bagusnya sebuah media apabila tidak didukung
oleh fasilitas dan waktu yang tersedia, maka kurang efektif. Misalnya
guru IPA merencanakan untuk mengadakan pembelajaran dengan
memanfaatkan TV Edu, tentu saja guru tersebut harus mengalokasikan
waktu yang tepat sesuai dengan jam tayang dalam TV edu tersebut.
Media juga terkait dengan dengan user atau penggunanya dalam hal
ini guru, jika guru tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan
media tersebut dengan baik, maka akan sia-sia, begitu halnya dengan
fasilitas lainnya, misalnya sekolah disebuah desa terpencil membeli
perangkat komputer untuk mata pelajaran TIK, namun hak itu menjadi
tidak berfungsi dengan baik, karena ternyata di sekolah tersebut belum
terpasang aliran listrik.

2. Kriteria Khusus Pemilihan Media


Sanjaya (2008) mengungkapkan dalam memilih media pembelajaran
yang tepat, yaitu dengan menggunakan kata ACTION (Access, Cost,
Technology, Interactivity, Organization, Novelty).

a. Access, artinya kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama


dalam pemilihan media. apakah media yang diperlukan itu tersedia,
mudah, dan dapat dimanfaatkan? akses juga menyangkut aspek
kebijakan, apakah media tersebut diizinkan untuk digunakan?
b. Cost, artinya pertimbangan biaya. Biaya yang dikeluarkan untuk
penggunaan suatu media harus seimbang dengan manfaatnya.
c. Technology, artinya ketersediaan teknologinya dan kemudahan dalam
penggunannya.
d. Interactivity, artinya mampu menghadirkan komunikasi dua arah atau
interaktivitas.
e. Organization, artinya dukungan organisasi atau lembaga dan cara
pengorganisasiannya.
f. Novelty, artinya aspek kebaruan dari media yang dipilih. Media yang
lebih baru biasanya lebih menarik dan lebih baik

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Asyhar, Rayandra. 2017. Kreatif Mengembangkan Media Pelajaran. Jakarta :


Referensi Jakarta

Azhar Arsyad. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Haryoko, S. 2012. Efetivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual sebagai Alternatif


Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi Elektro, 5(1)

Mumtahanah,Nurotun.2014.Penggunaan Media Visual dalam Pembelajaran


PAI.Jurnal Studi Keislaman.Vol 4(1). Hal 97-101

Purwono, J. 2014. Penggunaan Media Audio-Visual pada Mata Pelajaran Ilmu


Pengetahuan Alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan. Jurnal
Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, 2(2):142050

Saifuddin. 2018. Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis. Yogyakarta:


CV Budi Utama

Satrianawati. 2018. Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: CV Budi Utama

Themistoklis Semenderiadis. 2009. Using Audiovisual Media in Nursery School


Within the Framework of the Interdiciplinary Approach. Synergies Sud-Est
européen nº 2-2009

Umar, M. P. I. JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI METRO 2019-2020 M/1441 H.

Ummyssalam. 2017. Kurikulum Bahan dan Media Pembelajaran PLS.


Yogyakarta: CV Budi Utama

Anda mungkin juga menyukai