Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MINI RISET

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KEKONDUSIFAN BELAJAR

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

CATHERINE ANANTA SIPAYUNG 4183141040


ERNAWATI NAINGGOLAN 4183141071
GIVINDA SITOMPUL 4183341004
SILVIA ANGGRENI 4183341016

DOSEN PENGAMPU : Dr. Widya Arwita, S.Pd.,M.Pd


MATA KULIAH : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat kasih dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah laporan mini riset ini. Adapun
penyelesaian laporan mini riset ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar. Judul dari laporan mini riset ini adalah Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap
Kekondusifan Belajar.

Penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. Penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini dan makalah-makalah selanjutnya.

Medan, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4

1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 5

2.1 Pengertian Ruang Kelas .............................................................................................. 5

2.2 Tujuan Pengeolaan Kelas ............................................................................................ 5

2.3 Ruang Lingkup Pengelolaan Kelas ............................................................................. 5

2.4 Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas .............................................................................. 6

2.5 Indikator Pengelolaan Kelas ....................................................................................... 6

2.6 Langkah-langkah Pengelolaan Kelas .......................................................................... 6

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 7

3.1 Jenis Penelitian............................................................................................................ 7

3.2 Sumber Data................................................................................................................ 7

3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................... 7

3.4 Analisis Data ............................................................................................................... 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 10

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................................... 10

4.2 Pembahasan............................................................................................................... 10

BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 12

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan belajar
mengajar karena lingkungan dapat diartikan sebagai tempat atau sarana untuk menuntut ilmu
sehingga dengan adanya keadaan lingkungan yang baik dapat membuat proses belajar dengan
baik pula.
Pendidikan merupakan pengalihan pengetahuan, kebudayaan serta hal-hal lainnya dari
sejak masih kecil hingga akhir hayat. Menurut perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
mengenai pendidikan yakni Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikam Nasional yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif
mengaktifkan diri dan kekuatan spiritual emosionalnya, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan dan lain sebagainya.
Pendidikan memiliki banyak hal yang saling berkaitan baik antara peserta didik, guru,
bahkan lingkungan sekitar, termasuk konsentrasi siswa. Semua hal tersebut saling berkaitan
antara satu dengan yang lain untuk menentukan keberhasilan proses pembelajaran, maka perlu
adanya kontribusi antara lingkungan belajar baik itu lingkungan fisik maupun non fisik, serta
kecerdasan peserta didik untuk membuat proses belajar mengajar berjalan dengan baik.
Adanya keadaan sarana prasarana yang kurang lengkap dan keadaan sekolah yang berada
di daerah yang kurang mendukung misalnya sekolah berada di sekitar jalan raya atau tempat-
tempat ramai (sekolah lain, pasar, dll) menyebabkan siswa terganggu saat belajar. Tidak hanya
siswa, terkadang guru juga merasa terganggu. Kondisi lingkungan fisik dapat membuat siswa
mengalami penurunan tingkat konsentrasi saat belajar, hal ini bisa membuat potensi yang ada
di diri siswa menjadi sulit untuk di kembangkan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang diangkat pada makalah ini, yaitu:

1. Apakah yang dimaksud dengan lingkungan fisik dan kelas?


2. Bagaimana keterkaitan lingkungan fisik dengan kekondusifan kelas?
3. Bagaimana cara agar kelas menjadi kondusif?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari makalah mini riset ini adalah:

1. Mengetahui apakah yang dimaksud dengan lingkungan fisik dan kelas


2. Menjelaskan keterkaitan lingkungan fisik dengan kekondusifan kelas
3. Mengetahui cara agar kelas menjadi kondusif
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ruang Kelas

Kelas merupakan wadah atau tempat yang paling dominan bagi terjadinya sekelompok
siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Sudarwan Danim1 “kelas merupakan wahana
paling dominan bagi terselenggaranya proses pembelajaran bagi anak-anak sekolah”. Dengan
demikian kedudukan kelas dalam pembelajaran sangat penting untuk menentukan keberhasilan
belajar siswa pada tingkat tertentu. Kelas yang efektif sangat dibutuhkan dalam pencapaian
tujuan pembelajaran. Indikator kelas yang efektif ditandai dengan adanya peran aktif siswa
dalam belajar. Secara teori, ruang kelas merupakan suatu ruangan dalam bangunan sekolah,
yang berfungsi sebagai tempat untuk bertatap muka antara guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Untuk menciptakan kelas yang efektif sangat diperlukan keterampilan guru
yang dapat dan mampu dalam mengelola kelas pembelajaran agar selalu dapat terpelihara
dengan baik.

2.2 Tujuan Pengelolaan Kelas

Agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapai tujuan
pengajaran secara efisien dan efektif. Untuk itu peran guru akan sangat menentukan hasil dari
proses belajar mengajar dikarenakan guru disini adalah sebagai pemimpin pendidikan diantara
siswa disuatu kelas.

2.3 Ruang Lingkup Pengelolaan Kelas

Pada umumnya pengelolaan kelas dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Pengelolaan secara akademik : meliputi kegiatan perencanaan pembelajaran,


pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran.
b. Pengelolaan secara non akademik : meliputi pengelolaan siswa, pengelolaan fasilitas
dan pengelolaan kelas secara fisik6.

2.4 Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas

Terdapat beberapa asumsi untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum suatu pengelolaan


kelas yang baik. Asumsi berikut dikembangkan oleh Good dan Brophy (1991: 199), yaitu:

1) Anak-anak itu suka mengikuti aturan karena memang mereka itu mengerti dan
menerimanya.
2) Masalah disiplin kelas dapat dikurangi manakala si anak terlibat secara teratur
dalam aktivitas (belajar) yang bermakna yang mendorong minat dan sikapnya.
3) Manajemen atau pengelolaan (kelas) hendaklah lebih didekati dari tujuan
memaksimalkan atau menghabiskan banyaknya waktu anak untuk terlibat dalam

2
kegiatan produktif; daripada mendasarkan pada sudut pandangan yang negatif
menekankan pengawasan atas perilaku anak yang menyimpang, dan
4) Tujuan guru adalah mengembangkan self control dalam diri anak dan bukan
semata-mata melakukan pengawasan yang menekan atas diri mereka.

2.5 Indikator Pengelolaan Kelas

Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan
Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar
dengan baik oleh peserta didik
Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
peserta didik;
Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan
pada peraturan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran;
Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
Guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis
kelamin, dan status sosial
ekonomi
Guru menghargai pendapat peserta didik;
Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang diampunya
Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.

2.6 Langkah-langkah Pengelolaan Kelas

Langkah-langkah kegiatan manajemen kelas adalah penyusunan rangkaian kegiatan yang


dilakukan guru sebagai manajer/pemimpin pembelajaran di kelas adalah:

1. Merencanakan Pembelajaran

Berkenaan dengan perencanaan, William H. Newman18 menyatakan, “perencanaan adalah


menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan
yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program,
penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal
sehari-hari”.

3
2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Dalam hal ini, guru dituntut untuk menguasai dan mengetahui tentang tujuan yang selama ini
menjadi acuan dalam rumusan pencapain tujuan pembelajaran. Berdasarkan taksonomi
Bloom21, klasifikasi rumusan tujuan pembelajaran dapat dikelompokan ke dalam tiga ranah,
yaitu: (1) Ranah kognitif, yang mencakup tujuan yang berhubungan dengan ingatan (recall),
pengetahuan, kemampuan intelektual. (2) Ranah afektif, yang mencakup tujuan yang
berhubungan dengan perubahan-perubahan sikap, nilai, perasaan, dan minat. (3) Ranah
psikomotorik, yang mencakup tujuan yang berhubungan dengan kemampuan gerak dalam
keterampilan.

3. Memilih Materi Pokok Pembelajaran

Materi pokok yang dibuat berdasarkan pada pencapaian tujuan pembelajaran. Materi pokok
pembelajaran merupakan alat bahkan sekaligus yang menjadi proses pengalaman bagi siswa
selama mengikuti proses pembelajaran. Dengan kata lain, materi pokok pembelajaran adalah
pokopokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana dalam pencapaian kompetensi
dasar yang disusun berdasarkan indikator hasil belajar.

4. Menentukan Strategi Pembelajaran

Yaitu, merupakan upaya guru dalam cara penyampaian materi yang telah dibuat tadi untuk
lebih mudah disampaikan kepada siswa dengan cara seefektif mungkin.

5. Membuat Evaluasi/Penilaian

Evaluasi di sini merupakan alat untuk mengetahui atau mengukur sejauhmana kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan apakah tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan
ataukah tidak. Dalam proses pembelajaran kegiatan evaluasi sangat perlu dilakukan oleh guru.
Moh. Surya berpendapat, “salah satu kegiatan yang harus dilakukan guru dalam melaksanakan
tugas dan peranannya ialah kegiatan evaluasi”.

6. Melaksanakan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan realiasi kegiatan yang telah direncanakan atau


dipersiapkan sebelumnya. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pembelajaran faktor guru sangat
dominan berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa.

2.7 Syarat-syarat Lingkungan Fisik Kelas

Adapun syarat-syarat lingkungan fisik kelas yang membntu kegiatan belajar mengajar adalah
sebagai berikut:

a. Lingkungan harus bersih dan sehat, hal ini merupakan syarat mutlak untuk
kenyamanan anak dalam belajar.

4
b. Kelas diusahakan luas, jangan terlalu sempit, sehingga anak tidak
berdesakdesakan.
c. Kelas diusahakan agar nampak indah dan juga menyenangkan bagi
penghuninya
d. Kelas hendaknya luas/lebar, sehingga anak-anak dapat bergerak dengan bebas.
e. Kelas berisi benda-benda menarik seperti dekorasi yang mndorong minat
belajar siswa.
f. Hiasan dapat dirubah dalam waktu tertentu supaya tidak membosankan.
g. Lingkungan fisik mengandung unsur kesehatan.
h. Kelas terang, hangat dan penuh kekeluargaan.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-
Eksperimen atau Survey. Non Eksperimen atau Survey merupakan penelitian yang melakukan
kegiatan berupa observasi, wawancara dan angket yang dilaksanakan di sekolah untuk
memeperoleh data untuk membandingkan 2 variabel. (Sugiyono, 2011: 7).

5
3.2 Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah angket yang dituangkan dalam google form.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan disini adalah dengan
menggunakan angket. Angket yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mendukung
dan menambah bukti yang diperoleh dari sumber yang lain seperti jurnal yang kami dapat.
Angket kami sebar secara online melalui google form, dan responden menjawab beberapa
pertanyaan yang ada didalam angket yang berkaitan dengan lingkungan fisik.

3.4 Analisis Data

Dengan cara deskriptif, dimana prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian yang dapat berupa orang,
lembaga, masyarakat, dan yang lain yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
tampak atau apa adanya.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

6
4.1 Hasil Pengamatan

7
8
4.2 Pembahasan

Belajar pada hakikatnya adalah suatu interkasi antara individu dan lingkungan. Lingkungan
menyediakan rangsangan terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respon
terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu
berupa tingkah laku. Dapat juga terjadi, individu memnyebabkan terjadinya perubahan
lingkungan, baik yang positif atau negative. Hal ini menunjukan bahwa fungsi lingkungan
merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar.

“Lingkungan Belajar adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan
pengaruh tertentu kepada individu” (Oemar Hamalik, 2010: 195). Sementara itu, Lingkungan
Belajar oleh para ahli sering disebut sebagai Lingkungan Pendidikan. Menurut Dwi Siswoyo
(2007: 148) “Lingkungan Pendidikan pada hakikatnya merupakan sesuatu yang ada di luar
individu, walaupun ada juga yang mengatakan bahwa ada lingkungan yang terdapat dalam
individu”. Oemar hamalik menyatakan “Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
pada individu melalui interaksi dengan lingkungannya” (Oemar Hamalik, 2010: 28).
Sementara itu, inti dari Belajar adalah pengalaman, dan pengalaman ini diperoleh melalui
interaksi dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Berdasarkan
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa indikator Lingkungan Belajar adalah Lingungan
Keluarga, Lingkungan Sekolah, dan Lingkungan Masyarakat.

Berdasarkan layout angket yang telah kami sebar pada satu sekolah yaitu di sekolah SMA
Negeri 2 Kab. Tebo, ada sebanyak 27 responden yang menanggapi angket kami yang mana
dari ke-27 responden ini terdiri dari 19 orang wanita dan 8 orang pria. Disini kami menyebarkan
angket melalui google form secara online kemudian meminta responden menjawab beberapa
pertanyaan yang telah tersedia di dalam layout angket tersebut, dimana pertanyaan itu ada 2
tipe menjawabnya yaitu secara isian singkat dan multiple choices. Pertanyaan di dalam layout
angket tersebut mengenai lingkungan fisik kelas mereka. Adapun pertanyaan yang kami
berikan diawali dengan pertanyaan “menurut anda kelas yang nyaman dan kondusif itu seperti
apa? Sebanyak 100% menjawab kelas yang indah, yang bersih, kelas yang fasilitasnya
memadai”. Kemudian kami menanyakan pertanyaan yang menggambarkan kondisi kelas
mereka seperti apa? Sebagian besar mengatakan bahwa kelas mereka sudah memadai seperti
tong sampah, hiasan dinding, tumbuhan hidup (bunga) dan lain sebagainya. Kemudian kami
menanyakan kondisi belajar mereka bagaimana, apakah mereka memperhatikan gurunya saat
mengajar? Sebagaian besar menjawab ya.

Maka dari pengamatan kami mengenai pengaruh lingkungan fisik terhadap kekondusif-an
belajar, itu sangat berpengaruh, yang mana dengan lingkungan fisik kelas yang indah dan
bersih dapat membuat siswa nyaman dan kondusif dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena
itu, untuk mengawali sebuah pembelajaran kita awali dengan lingkungan fisiknya terlebih
dahulu agar siswa nyaman berada di rungan tersebut, jika siswa sudah nyaman dengan
lingkungannya maka dalam mengikuti proses pembelajaran siswa pun nyaman. Maka dari itu
kita sebagai pendidik sebelum mengajar alangkah lebih baiknya kita memperhatikan
lingkungan fisik kelas kita atau ruangan yang akan dijadikan sebagai tempat pembelajaran.
Dengan begitu kita sudah membuat lingkungan yang indah dan nyaman bagi siswa.

9
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
Pengelolaan kelas berkarakter siswa adalah tugas dan tanggung jawab guru yang sangat
mendasar bagi terciptanya kondisi belajar yang kondusif dengan memperhatikan latar
belakang siswa baik secara individu maupun kelompok. Dengan terciptanya suasana
belajar yang kondusif siswa dapat terangsang mengikuti pembelajaran dengan rasa senang,
sehingga proses pembelajaran akan terwujud dengan kelancaran sesuai ke arah tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam pengelolaan kelas guru berfungsi sebagai manajer atau seorang
pemimpin di kelas yang bertanggung jawab terhadap siswa dalam melakukan kegiatan
belajar, dengan kata lain selain mengajar guru harusmdapat membelajarkan siswa secara
aktif. Fungsi guru dalam pengelolaan kelas secara sederhana dapat dikategorikan sebagai
fungsi, merencanakan pembelajaran, fungsi melaksanakan pembelajaran, dan fungsi
mengawasi atau mengendalikan pelaksanaan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Rachmadyanti. (2017). Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kelas Melalui Manajemen
Display Kreatif Bagi Kelompok Kerja Guru Sd Kecamatan Pakal Kota
Surabaya. Esj .Volume 7, No. 1.
Rachman, Maman.1998/1999. Manajemen Kelas. Depdikbud. Ditjen. Dikti. Proyek Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
Saifuddin, M.2014. Pengelolaan pembelajaran teoretis dan praktis.jakarta : Deepublish
Sumantri, Mulyani; Permana, Johar. 1998/1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.,
Ditjen Dikti., Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

10

Anda mungkin juga menyukai