Anda di halaman 1dari 23

UPAYA MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR

BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 4


PAYAKUMBUH MELALUI PENGGUNAAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Dosen pengampu: Dra. Yendrita,M.Pd

FIRA YULFANI
20100077710105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
STKIP ABDI PENDIDIKAN
PAYAKUMBUH
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, Hidayah dan Ridhonya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal

yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Aktifitas Dan Prestasi Belajar Biologi Pada

Siswa Kelas XI Ipa 2 Di Sma Negeri 4 Payakumbuh Melalui Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw”. Sholawat beriring salam semoga tetap

tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhamad SAW, sahabat serta kaum

muslimin yang tetap istiqomah di jalan kebenaran,

Dalam penulisan proposal ini penulis banyak banyak mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Drs. Elijhonnahdi Selaku ketua jurusan pendidikan biologi stkip

yayasan abdi pendidikan payakumbuh

2. Ibu Dra.Yendrita M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Penelitian

Tindakan Kelas

3. Teman-teman angkatan 2020 program studi pendidikan biologi yang telah

memberikan dukungan, motivasi dan do’a pada penulis.

Penulis menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari sempurna. Untuk

itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan proposal ini.

Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi

yang memerlukan.

Payakumbuh, …., Mei, 2023

Peneliti

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah........................................................................................................3
C. Batasan Masalah..............................................................................................................3
D. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
E. Hipotesisi Tindakan........................................................................................................4
F. Tujuan Penelitian............................................................................................................4
G. Manfaat Penelitian..........................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
KAJIAN TEORI.........................................................................................................................5
A. Kajian Teori....................................................................................................................5
B. Penelitian relevan............................................................................................................8
C. Kerangka Konseptual......................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................11
METODELOGI PENELITIAN...............................................................................................11
A. Jenis Penelitian..............................................................................................................11
B. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................................................11
C. Subjek Penelitian...........................................................................................................11
D. Desain Penelitian...........................................................................................................11
E. Tahapan Penelitian........................................................................................................12
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA.............................................................................15
G. TEKNIK ANALISIS DATA.........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
Lembar Observasi....................................................................................................................17

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2. 1: Kerangka Konseptual..............................................................................9

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kecenderungan pembelajaran di kelas XI IPA 2 saat ini, siswa hanya

mempelajari Biologi sebagai produk, menghapalkan konsep, teori dan hukum, serta

berorientasi pada hafalan. Akibatnya, sikap, proses, dan aplikasi tidak tersentuh dalam

pembelajaran. Pengalaman belajar yang diperoleh di kelas tidak utuh dan tidak

berorientasi tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pada pembelajaran

ini suasana kelas cenderung teacher-centered, guru hanya menyampaikan Biologi sebagai

produk dan siswa menghapal informasi faktual. Fakta di lapangan menunjukan bahwa

siswa cenderung malas berfikir secara mandiri.

Berdasarkan observasi yang dilakukan maka akan ditemukan bahwa rendahnya

hasil belajar siswa diduga disebabkan antara lain karena: (1) rendahnya pemahaman

siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga sulit menjawab

pertanyaanpertanyaan; (2) belum terjadi suasana aktif dalam diskusi, dan (3) kurangnya

keterlibatan siswa secara langsung. Beberapa siswa menjawab pertanyaan dengan ragu-

ragu, keberanian siswa untuk mengajukan pendapat dan bertanya juga kurang. Guru juga

lebih sering mengajar dengan metode ceramah. Selain itu, kurangnya fasilitas

laboratorium yang menyebabkan jarang melakukan kegiatan praktikum. Karena

jarangnya kegiatan praktikum maka guru hanya mengevaluasi pada aspek kognitif.

Melihat kondisi di atas proses pembelajaran IPA di SMA Negeri 4 Payakumbuh

tahun ajaran 2023/2024 aktivitas belajarnya masih rendah, sehingga hasil belajar siswa

rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya inovasi metode belajar yang

1
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dengan adanya aktivitas yang tinggi

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagaimana yang telah disarankan

para ahli pendidikan adalah pembelajaran kooperatif learning Tipe jigsaw yang artinya

pertukaran tim ahli. pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw adalah model

pembelajaran dengan menggunakan pengkelompokkan /tim kecil yaitu yang terdiri

antara empat, enam, bahkan sampai delapan orang yang mempunyai latar belakang yang

berbeda. Dan sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok dan setiap kelompok akan

memperoleh penghargaan, jika kelompok dapat menunjukkan prestasi yang persyaratkan.

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran yang mampu

mengajak mahasiswa untuk berpikir secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.

Model ini mampu mengembangkan kemampuan intelektual dan seluruh potensi yang

ada. Dengan menerapkan model pembelajaran ini akan melatih siswa berani

mengemukaan pendapat, bekerja sama, mengembangkan diri, dan bertanggungjawab

secara individu, saling ketergantungan positif, interaksi personal dan proses kelompok.

Penggunaan model pembelajaran ini secara efektif dan efisien akan mengurangi

monopoli guru dalam penguasaan jalannya proses pembelajaran, dan kebosanan siswa

dalam menerima pelajaran akan berkurang.

Dari permasalahan yang dipaparkan diatas, perlu suatu upaya untuk dapat

meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa yaitu dengan pemilihan model

pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan di capai. Serta, juga

harus disesuaikan dengan jenis materi, karekteristik siswa, dan situasi atau kondisi

dimana proses pembelajaran tersebut akan berlangsung. Sehingga direncanakan

penggunaan model Kooperatif tipe Jigsaw. Karena dengan menggunakan model

2
pembelajaran Jigsaw akan menyebabkan siswa aktif dalam belajar sehingga pembelajar

tersebut lebih bermakna bagi siswa.

Berdasarkan uraian diatas maka akan dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul

”Upaya Meningkatkan Keaktifan dan prestasi Belajar Biologi siswa Kelas XI Ipa 2

Di Sma Negeri 4 Payakumbuh Melalui Penggunaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai

berikut:

1. Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 4

Payakumbuh pada mata pelajaran Biologi.

2. Siswa sulit menjawab pertanyaan-pertanyaan.

3. Siswa tida berani untuk mengajukan pendapat dan bertanya.

4. Guru Biologi SMA Negeri 4 Payakumbuh belum menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

C. Batasan Masalah

Penelitian tindakan kelas ini memusatkan batasan masalah pada:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa di kelas XI MIPA 2 di SMAN 4 Payakumbuh.

2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi system pencernaan pada

kelas XI MIPA 2 di SMAN 4 Payakumbuh.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah Apakah penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dapat

3
meningkatkan Keaktifan dan Prestasi belajar Biologi siswa kelas XI IPA 4 di SMAN 5

Payakumbuh?

E. Hipotesisi Tindakan Kelas

Penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan

keaktifan dan prestasi belajar biologi siswa kelas XI MIPA 2 di SMAN 4 Payakumbuh.

F. Tujuan Penelitian

Meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam belajar biologi di kelas XI

IPA 2 di SMAN 4 Payakumbuh menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe

Jigsaw.

G. Manfaat Penelitian

Adanya penelitian ini bermanfaat untuk beberapa pihak terkait, di antaranya yaitu

sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang

penggunaan model pembelajaran, khususnya model pembelajaran Kooperatif tipe

Jigsaw.

2. Manfaat praktis

a. Bagi sekolah, dapat digunakan sebagai acuan dalam penggunaan model

pembelajaran, khususnya model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw.

b. Bagi guru mata pelajaran biologi, dapat digunakan sebagai pilihan dalam

penggunaan model pembelajaran yang baik agar proses pembelajaran menjadi

menarik, tidak monoton dan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

peserta didik.

4
BAB II

KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Model pembelajaran Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diuji coba oleh

Elliot Aronson dan teman-temannya di Universitas Texas. Model Kooperatif Tipe

Jigsaw adalah sebuah model pembelajaran yang menitik beratkan kerja kelompok

siswa dalam bentuk kelompok kecil.

Seperti yang diungkapkan oleh Lie bahwa model pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw merupakan sebuah model belajar kooperatif dengan cara siswa

belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa

secara heterogen dan juga siswa bekerja sama serta saling ketergantungan positif

dan bertanggung jawab secara mandiri,(Lie,2002:73)

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa model

Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran yang mengandalkan

kelompok sebagai sumber belajarnya. Dimana dalam kelompok tersebut siswa

diberi kebebasan untuk mencari dan menuangkan ide-idenya untuk disampaikan

secara aktif kepada teman-teman yang lain dengan bahasa yang mudah dipahami.

Selain itu model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan siswa

dalam berkomunikasi karena dalam aplikasiannya model Jigsaw ini memberikan

banyak kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat guna

tercapainya tujuan dari sebuah pembelajaran, (Afabet, 2012:90)

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

5
Menurut Rusman langkah-langkah model pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw adalah sebagai berikut:

Dalam pembelajaran siswa dibentuk dalam beberapa kelompok yang terdiri

dari empat sampai enam orang masing-masing anggota kelompoknya, kemudian

tiap orang di dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda sedangkan anggota

tim yang berbeda dengan penugasan yang sama akan membentuk kelompok baru

yang disebut kelompok ahli. Selanjutnya kelompok ahli berdiskusi setelah itu

setiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota

kelompok tentang subbab yang telah mereka kuasai yang kemudian tim ahli tadi

mempresentasikan hasil diskusinya dan kemudian dibahas secara bersama-sama,

setelah semuanya sudah selesai maka diakhiri dengan penutup.

Selanjutnya langkah-langkah model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

diantaranya adalah: (1) Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim. (2) Tiap

orang dalam tim diberi bagian yang berbeda. (3) Tiap orang dalam tim diberi

bagian materi yang ditugaskan. (4) Anggota dari tim yang berbeda yang telah

mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok

ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka. (5) Setelah selesai diskusi sebagai tim

ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu

tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya

mendengarkan dengan sungguh-sungguh. (6) Tiap tim ahli mempresentasikan

hasil diskusi. (7) Guru memberi evaluasi. Dan terkhir penutup,( Rajawali Pers,

2013:218)

c. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Adapun kelebihan pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ialah dapat

menumbuhkan semangat kerja sama dan kegairahan dalam belajar bagi siswa,

6
meningkatkan motivasi dan saling menghargai antar sesama siswa, memberikan

peluang untuk menyampaikan gagasan secara terbuka karena jumlah siswa yang

terbatas dalam setiap kelompok, dan melatih siswa agar mampu berkomunikasi

secara efektif,(Ibrahim,2000:5)

d. Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Menurut Shoimin kekurangan model Kooperatif Tipe Jigsaw adalah sebagai

berikut: 1. Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan

keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing,

dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi. 2. Jika anggota

kelompoknya kurang akan menimbulkan masalah. 3. Membutuhkan waktu yang

lebih lama, apalagi bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik sehingga

perlu untuk mengubah posisi yang dapat menimbulkan kegaduhan,

(Shoimin,2014:93)

2. Teori Tentang Siswa Yang Beraktifitas Dan Berprestasi

a. Ciri – ciri Siswa Yang Beraktifitas Dalam Belajar

Adapun ciri-ciri siswa yang aktif sebagai berikut:

1) Siswa selalu bertanya atau meminta penjelasan dari gurunya apabila

ada materi/persoalan yang tidak dapat dipahami dan dipecahkan

olehnya.

2) Siswa dalam mengemukakan gagasan dan mendiskusikan gagasan

orang lain dengan gagasannya sendiri.

3) Siswa mengerjakan semua tugas mereka harus menggunakan otak,

mengkaji gagasan, memecahkan masalah dan menerapkan apa yang

telah mereka pelajari. Belajar aktif harus gesif, menyenangkan,

bersemangat dan penuh gairah.

7
Sedangkan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran ditandai dengan:

1) Siswa aktif bertanya kepada guru maupun kepada teman sekelompok.

2) Siswa aktif mengemukakan pendapat.

3) Siswa aktif memberikan sumbangan terhadap respons siswa yang kurang

relevan atau salah.

4) Siswa aktif dalam memecahkan masalah yang diberikan guru.

5) Siswa aktif secara mandiri mengerjakan tugas yang diberikan guru,

(Melvin L. Silberman, 2009:101)

b. Ciri – ciri Siswa Yang Berprestasi Dalam Belajar

Adapun beberapa ciri-ciri siswa berprestasi sebagai berikut:

1) Memiliki sikap dan pikiran positif untuk meningkatkan belajar

2) Menerima berbagai pembaharuan dan mengidentifikasi kemajuan belajar

3) Menanggapi berbagai permasalahan belajar yang dihadapi.

4) Memiliki keyakinan akan keberhasilan belajar yang di selenggarakan.

5) Mampu menerapkan karya dengan baik.

6) Tekun dan teliti dalam melaksanakan tugas dan belajar,(Tabrani Rusyan

2007:74)

B. Penelitian Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh (Pujiningsih,2021) tentang penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran matematika yang menyimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar

siswa yang dalam pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw lebih

baik dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa menggunakann model

8
konvensional. Demikian pula yang terjadi dengan hasil penelitian (Widarta,2020) dalam

penelitiannya tentang penggunaan model pembelajaran Jigsaw untuk peningkatan

motivasi belajar MIPA pada siswa SMA Negeri 1 Marga tahun pelajaran 2019/2020,

menyimpulkan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran Jigsaw dalam

pembelajaran MIPA dapat meningkatkan motivasi belajar siswa SMA Negeri 1 Marga.

Peningkatan motivasi belajar ini berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar. Hal

ini ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata nilai siswa.

C. Kerangka Konseptual

Berdasarkan hasil mengajar di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Payakumbuh

ternyata aktifitas dan prestasi belajar siswa dalam belajar biologi masih rendah. Upaya

yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan penggunaan

model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2

siklus, yang mana 1 siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu, perencanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi. Sebelum melakukan penelitian ini, telah didapatkan hasil

refleksi awal yaitu tingkat aktifitas dan prestasi belajar siswa yang masih rendah. Pada

siklus 1 siswa akan akan dibentuk perkelompok sebanyak 6 orang, Hasil refleksi pada

siklus 1 didasari oleh hasil refleksi awal yang telah didapatkan. Selanjutnya pada siklus 2

siswa akan dibentuk kelompok sebanyak 4 orang per kelompok. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada bagan berikut :

9
REFLEKSI
AWAL

GURU MEMBAGI
SISWA MENJADI 6
ORANG SIKLUS 1
PERKELOMPOK

GURU MEMBAGI
SISWA MENJADI 4
ORANG SIKLUS 2
PERKELOMPOK

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

Tingkat Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa

BAB III

10
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian pada semester 2 tahun pelajaran 2023 yang dimulai pada tanggal

X XX XXXX. Penelitian ini diadakan di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Payakumbuh.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 5 Payakumbuh. yang

berjumlah 30 orang.

D. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui 2 siklus. Untuk setiap siklus

terdapat empat tahap yaitu 1) Perencanaan tindakan (plan), 2) Pelaksanaan tindakan

(action) 3) Pengamatan (observation), dan 4) Refleksi (reflection). Kegiatan pada masing-

masing siklus bertujuan untuk melihat upaya meningkatkan konsentrasi belajar biologi

melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. Untuk lebih jelas berikut disajikan

dengan gambar. :

11
E. Tahapan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari

empat fase; perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Siklus I

a. Perencanaan

1. Guru merumuskan tujuan pembelajaran biologi dengan menggunakan model

Kooperatif tipe Jigsaw

2. Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP).

3. Guru membuat potongan-potongan kertas untuk dibagikan kepada setiap

kelompok.

b. Tindakan

1. Guru memberikan apersepsi dan motivasi.

2. Guru menyajikan informasi tentang materi pembelajaran

3. Guru memberikan informasi kepada siswa tentang prosedur pelaksanaan

pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

12
4. Guru Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 6

orang siswa

5. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi yang berbeda-

beda.

6. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain

untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari dalam kelompok. 

7. Kembalikan suasana kelas seperti semula, kemudian tanyakan sekiranya ada

persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. 

8. Beri siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap

materi yang baru saja dipelajari. Pengecekan pemahaman siswa dilakukan untuk

mengetahui sejauhmana kemampuan mereka dalam memahami materi. 

9. Memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok

c. Pengamatan

Observasi pada siklus I dilakukan oleh guru biologi yang tidak mengajar pada

kelas tersebut. Observasi pada penelitian ini dilakukan terhadap aktifitas dan prestasi

siswa dalam kelompok dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

d. Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis keaktifan dan prestasi siswa.

Analisis dilakukan untuk mengukur kelebihan maupun kekurangan yang terdapat

pada siklus I. Hasil dari siklus I digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan siklus

berikutnya, yaitu siklus II.

Siklus II

a. Perencanaan

1. Guru merumuskan tujuan pembelajaran biologi dengan menggunakan model

kooperatif tipe Jigsaw.

13
2. Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP).

3. Guru membuat potongan-potongan kertas untuk dibagikan kepada setiap

kelompok.

b. Tindakan

1. Guru memberikan apersepsi dan motivasi.

2. Guru menyajikan informasi tentang materi pembelajaran

3. Guru memberikan informasi kepada siswa tentang prosedur pelaksanaan

pembelajaran Jigsaw.

4. Guru Membagi siswa ke dalam kelompok-kelok belajar yang terdiri dari 4

orang siswa

5. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi

yang berbeda-beda

6. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain

untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari dalam kelompok.

7. Kembalikan kelas seperti semula, kemudian tanyakan sekiranya ada

persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.

8. Beri siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap

materi yang baru saja dipelajari. Pengeceka pemahaman siswa dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mereka dalam memahami materi.

9. Memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok

c. Pengamatan

Observasi pada siklus II dilakukan oleh guru biologi yang tidak mengajar pada

kelas tersebut. Observasi pada penelitian ini dilakukan terhadap aktifitas dan prestasi

siswa dalam kelompok dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

d. Refleksi

14
Menganalisis kembali untuk mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis

tindakan tercapai atau tidak. Maka diharapkan pada akhir siklus II keaktifan dan

prestasi belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Payakumbuh dapat meningkat.

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data dikumpulkan pada penelitian ini melalui lembaran observasi.

G. TEKNIK ANALISIS DATA


Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis persentase. Analisis persentase

digunakan untuk mendapatkan seberapa besar peningkatan konsentrasi belajar biologi

siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 5 Payakumbuh menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw

Menurut Arikunto (2006;81) rumus persentase sebagai berikut:

F
P= ×100 %
N

Keterangan: P : Persentase Jawaban


F : Frekuensi Jawaban
N : Jumlah Responden

15
DAFTAR PUSTAKA

Asmara, D. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa. Journal of Education and Instruction (JOEAI), 3(1),

36-45.

Arikuanto, dkk. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta : Rineka cipta.

Dasim Budimansyah, 2009, PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan, Bandung : PT Genesindo, h. 70

Melvin L. Silberman, 2009,Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nusa

Media,h.

Fitriani, E., Mahsup, M., & Ibrahim, I. (2018). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Untuk Meningkatkan Pemahaman. Justek: Jurnal Sains Dan Teknologi, 1(2),

01-08.

Kahar, M. S., Anwar, Z., & Murpri, D. K. (2020). Pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw terhadap peningkatan hasil belajar. AKSIOMA: Jurnal Program Studi

Pendidikan Matematika, 9(2), 279-295

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme


Guru Abad 21, (Bandung: Afabet, 2012), hlm 90

16
Lembar Observasi

A. Petunjuk Observasi :

Isilah tabel dibawah ini dengan memberikan tanda centang (✓) pada kolom atau tempat yang

sesuai pada kondisi tersebut,jika aktif beri tanda centang pada angka 4, jika cukup aktif

beri angka 3. Jika kurang aktif beri angka 2 dan jika tidak aktif beri angka 1.

B. Pertanyaan Observasi

Skor
No. Indikator
4 3 2 1

1. Siswa selalu bertanya atau meminta penjelasan

dari gurunya apabila ada materi/persoalan yang

tidak dapat dipahami dan dipecahkan olehnya.

2. Siswa dalam mengemukakan gagasan dan

mendiskusikan gagasan orang lain dengan

gagasannya sendiri.

3. Siswa mengerjakan semua tugas mereka harus

menggunakan otak, mengkaji gagasan,

memecahkan masalah dan menerapkan apa yang

telah mereka pelajari. Belajar aktif harus gesif,

menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah.

4. Siswa aktif bertanya kepada guru maupun

kepada teman sekelompok.

5. Siswa aktif mengemukakan pendapat.

17
6. Siswa aktif memberikan sumbangan terhadap

respons siswa yang kurang relevan atau salah.

7. Siswa aktif dalam memecahkan masalah yang

diberikan oleh guru.

8. Siswa aktif secara mandiri mengerjakan tugas

yang diberikan guru.

Payakumbuh, Mei 2023


Observer

……………………..

18

Anda mungkin juga menyukai