Anda di halaman 1dari 75

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN


BERBANTUAN MODEL C . OOPERATIVE LEARNING TIPE
GI (GRUP INVESTIGATION) PADA SISWA KELAS XI RPL 3
DI SMK MARHAS MARGAHAYU
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah PTK matematika
Diampu oleh:
M. Afrilianto, M.Pd

Oleh:
VEPBRI SETYOWATI SUTRASNO
16510237

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MARHAS MARGAHAYU


KOTA BANDUNG
PROVINSI JAWABARAT
2019
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, masalah yang dirumuskan
dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan pendekatan saintifik dan
berbantuan model pembelajaran kooperatif learning tipe GI (grup investigation)
pada siswa kelas XI RPL3 di SMK MARHAS Margahayu dapat meningkatkan
hasil belajar siswa? Tujuannya adalah untuk melihat peningkatan hasil belajar
siswa menggunakan pendekatan saintifik dan berbantuan model pembelajaran
kooperatif learning tipe GI (grup investigation) pada siswa kelas XI RPL3 di
SMK MARHAS Margahayu. Hipotesis tindakan penlitian ini adalah hasil belajar
siswa kelas XI di SMK MARHAS Margahayu dapat di tingkatkan melalui
pendekatan saintifik dengan berbantuan model pembelajaran GI. Penelitian ini
dilaksanakan pada siswa kelas XI RPL 3 SMK Marhas MArgahayu tahun
pelajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa 35 orang. Instrument yang digunakan
adalah tes hasil belajar sebagai tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir
siswa. Prosedur penelitian ini terdiri dari: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan
tindakan, (3) observasi dan evaluasi, dan (4) refleksi. Dalam pertemuan pertama
guru masih kurang maksimal dalam mengajar seperti masih ada langkah-langkah
pembelajaran dalam scenario pembelajaran yang tidak terlaksana dengan baik.
Seperti, tidak menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian tidak menyampaikan
kesimpulan pembelajaran hari ini dan tidak menyampaikan materi selanjutnya
untuk pertemuan kedua. Kemudian pada pertemuan kedua dengan pendekatan dan
model yang sama seperti pertemuan pertama, kelemahan pada saat pertemuan
pertama dapat diperbaiki. Selain itu siswa dapat Nampak lebiah aktif dan antusias
dalam diskusi dan berkelompok. Bahkan kepercayaan diri siswapun meningkat
dengan mempersentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan berbantuan
model pembelajaran grup investigasi untuk I siklus yaitu pertemuan pertama dan
pertemuan kedua. Hasil penelitian ini menujukkan adanya peningkatan hasil
belajar siswa setelah menggunakan pendekatan saintifik berbantuan model
pembelajaran grup investigation ini dari nilai rata-rata tes awalnya adalah 24,99

i
menjadi 77,96 dan peningkatannya sebesar 52,97. Berdasarkan kinerja tersebtu
dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belakar siswa dalam materi
transformasi geometri khususnya translasi dan refleksi pada siswa kelas XI RPL 3
SMK Marhas Margahayu dapat ditingkatkan melauli penggunaan pendekatan
saintifik berbantuan model pembelajaran grup investigasi.

Kata kunci: peningkatan hasil belajar, pendekatan saintifik model grup investigasi,
transformasi geometri.

ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan ke Hadirat Allah SWT atas rahmat hidayah
dan karunia-Nya sehingga saya menyelesaikan laporan hasil penelitian tindakan
kelas ini yang berjudul :

“MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN


PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN BERBANTUAN MODEL
KOOPERATIVE LEARNING TIPE GI (GRUP INVESTIGATION) PADA
SISWA KELAS XI RPL 3 DI SMK MARHAS MARGAHAYU”

Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal begitupun dengan


bantuan dari berbagai referensi dari jurnal, buku dan internet sehingga dapat
memperlancar pembuatan laporan ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki rangkuman ini.

Akhir kata, saya berharap semoga laporan penelitian ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, 07 Desember 2019

Vepbri Setyowati S

iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1
A. Latar Belakang masalah ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................3
BAB I I KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................................5
A. Kajian Pustaka ........................................................................................................5
1. Pendekatan Saintifik ...........................................................................................5
2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Grup Investigation (GI) ............................9
B. Penelitian yang Relevan .......................................................................................10
C. Kerangka berfikir ..................................................................................................11
D. Hipotesis Tindakan ...............................................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................................................12
A. Jenis Penelitian .....................................................................................................12
B. Setting Penelitian .................................................................................................12
C. Faktor yang Diselidiki ...........................................................................................12
D. Prosedur Penelitian ..............................................................................................12
E. Data dan teknik pengambilan data ......................................................................14
F. Indikator kinerja ...................................................................................................15
G. Alur penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research .................15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................................16
A. Hasil penelitian .....................................................................................................16
1. Kegiatan pendahuluan .....................................................................................16
2. Tindakan siklus I ...............................................................................................17
B. Pembahasan .........................................................................................................24
BAB V PENUTUP ..............................................................................................................27
A. Kesimpulan ...........................................................................................................27

iv
B. Saran ....................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................29
Lampiran ..........................................................................................................................31

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah


Belajar merupakan kegiatan yang sangat penting dalam proses
pendidikan di sekolah. (Materi, Fungsi, & Sman, 2019) Artinya, berhasil
tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana
proses belajar yang dialami siswa (Slameto, 2015). Maka dari itu agar proses
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik adalah dengan perbaikan kualitas
belajar siswa dan proses mengajar guru.
Dengan demikian adapun salah satu factor yang ada dalam diri siswa
yang menyebabkan hasil belajar kurang baik adalah perasaan matematika itu
menyeramkan dan dianggap sulit karena adanya perhitungan dan rumus-
rumus. Factor tersebutpun terjadi di SMK MARHAS Margahayu di kota
Bandung. Pada studi awal yang dilakukan di sekolah tersebut tepatnya pada
tanggal 22 november 2019, diperoleh masalah yang sering dihadapi dalam
pembelajaran matematika adalah siswa belum bisa menyelesaikan soal-soal
mengenai materi translasi dan refleksi. Dan juga dikarenakan proses
pembelajaran yang kurang efektif. Padahal seharusnya dalam pembelajaran
matematika, guru tidak cukup tefokus hanya pada satu model dan metode
tertentu saja. Penggunaan pendekatan dan strategi dalam pembelajaran
matematika menentukan hasil yang dicapai. Seperti yang dikatakan Syaiful
(2003:68) adalah sebagai aktifitas guru dalam memilih kegiatan
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran sebagai penjelas dan juga
mempermudah bagi para guru memberikan pelayanan belajar dan juga
mempermudah siswa untuk memahami materi ajar yang disampaikan guru,
dengan memelihara suasana pembelajaran yang menyenangkan. pemilihan
model atau metode yang tepatpun akan dapat meningkatkan pencapaian hasil
belajar sesuai dengan yang diharapkan. Guru pun perlu mencoba untuk

1
2

menerapkan berbagai model dan metode yang sesuai dengan materi


pembelajaran.
Salah satu yang mendukung Proses pembelajaran yang baik dan
efisien adalah dengan belajar kelompok. Karna dengan berkelompok akan
terjadi komunikasi atau musyawarah antara individu dengan yang lainnya.
Seperti yang di jelaskan oleh Pratikno (2012: 22) menjelaskan bahwa belajar
kelompok adalah serangkaian kegiatn yanag dilakukan dengan logis dan
sistematis yang di lakukan oleh beberapa orang dengan memiliki kemampuan
untuk berbuat dengan kesatuannya agar memperoleh perubahan tingkah laku
dan belajar menjadi lebih efektif. Begitupun yang dikemukaan oleh Radno
Harsanto (2007: 44) mengatakan bahwa adanya belajar dalam suatu
kelompok dapat meningkatkan nilai kerjasama, kekompakan, partisipasi aktif
siswa, keintensifan siswa, kemampuan akademis, rasa percaya diri, dan
keterampilan dasar dalam hidup.
Oleh karena itu model pembelejaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran yang tepat untuk masalah diatas adalah model pembelajaran
kooperatif tipe GI(Group Investigation). Menurut Slavin (dalam Maesaroh
2005:12) menyatakan bahwa Cooperative Learning adalah “suatu model
pembelajaran dimana pebelajar belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 (empat)
sampai 6 (enam) orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.”
Dalam pembelajaran kooperatif grup investigasi menurut
Ibrahim,dkk.(2000;23) menyatakan “dalam kooperatif tipe GI guru membagi
kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5 atau 6 siswa heterogen
dengan mempertimbangkan keakraban dan minat yang sama dalam topik
tertentu. Siswa memilih sendiri topik yang akan dipelajari, dan kelompok
merumuskan penyelidikan dan menyepakati pembagian kerja untuk
menangani konsep-konsep penyelidikan yang telah dirumuskan. Dalam
diskusi kelas ini diutamakan keterlibatan pertukaran pemikiran para siswa.”
Dan juga Slavin (dalam Siti Maesaroh 2005:28) mengemukakan hal penting
untuk melaksanakan pembelajaran Group Investigation antara lain: “1)
3

membutuhkan kemampuan kelompok,2) membutuhkan rencana kooperatif, 3)


membutuhkan peran guru sebagai penyedia sumber dan fasilitator.”
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu ditemukan solusi yang tepat,
sehingga peneliti dipandang perlu melakukan sesuatu penelitian tindakan
kelas, maka melalui diskusi dengan guru mata pelajaran matematika di kelas
XI RPL 3 SMK MARHAS Margahayu, disepakati untuk menggunakan
pendekatan saintifik dan berbantuan model pembelajaran kooperatif tipe grup
investigasi sebagai salah satu cara atau solusi untuk meningkatkan hasil
belajar siswa yang ditawarkan penulis dengan melalui model PTK yang
berjudul: “Meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan pendekatan
daintifik dengan berbantuan model kooperatif learning tipe GI (grup
investigation) pada siswa kelas XI RPL3 di SMK MARHAS Margahayu”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukaan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah dengan menggunakan
pendekatan saintifik dan berbantuan model pembelajaran kooperatif learning
tipe GI (grup investigation) pada siswa kelas XI RPL3 di SMK MARHAS
Margahayu dapat meningkatkan hasil belajar siswa?”

C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa menggunakan
pendekatan saintifik dan berbantuan model pembelajaran kooperatif learning
tipe GI (grup investigation) pada siswa kelas XI RPL3 di SMK MARHAS
Margahayu.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat:
1. Bagi siswa yaitu dapat meningkatkan hasil belajar matematika
khususnya pada materi Translasi dan Refleksi melalui pendekatan
saintifik yang berbantuan model GI
4

2. Bagi guru yaitu melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui


pendekatan pembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan
pembelajaran di kelas, sehingga permasalahan yang dihadapi oleh
siswa maupun oleh guru dapat teratasi
3. Bagi sekolah yaitu melalui penelitian ini diharapkan hasil belajar
matematika dapat ditingkatkan. Selain itu, hasil penelitian ini akan
memberikan dampak yang baik pada sekolah dalam rangka perbaikan
pembelajaran matematika
4. Bagi peneliti yaitu melalui penelitian tindakan kelas ini dapat
diketahui secara langsung permasalahan pembelajaran matematika
yang ada di kelas, khususnya dalam hal meningkatkan hasil belajar
matematika siswa
BAB I I
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Pendekatan Saintifik
Menurut Fadlillah (2014:176). Pendekatan Saintifik adalah proses
pembelajaran yang kegiatannya meliputi kegiatan mengamati (observing),
kegiatan mengajukan pertanyaan (questioning), melakukan percobaan
(experimenting), mengasosiasi (associating), dan memberikan hasil
(communication). Pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan
susunan pembelajaran yang dibuat untuk mendorong peserta didik menjadi
lebih aktif dalam membangun konsep, hokum atau prinsip dengan proses
melakukan pengamatan pada masalah, menyusun permasalahan, menyusun
hipotesis, mencari data dan menggabungkannya memakai beberapa
teknjik, mengolah data, kemudian membuat kesimpulan serta
menginformasikan hasil yang telah ditemukan. (Daryanto, 2014: 51).
Langkah-langkah pendekatan saintifik menurut para ahli dalam
proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Mengamati
Pada kegiatan inti, aktifitas pertamakali yang peserta didik lakukan
yaitu melakukan pengamatan, menurut Hosnan (2014). Mengamati
(Observing) adalah satu setrategi belajar yang menggunakan
pendekatan kontekstual dan media asli dalam rangka membelajarkan
siswa yang mengutamakan kebermaknaan proses belajar. Dalam bagian
awal ini siswa di harapkan untuk mengamati dengan baik, agar siswa
dapat mengerti pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam kegiatan
mengamati guru membuka pelajaran secara luas dan bervariasi
kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui suatu
kegiatan : melihat, menyimak, mendengar dan membaca.

5
6

b. Menanya
Menurut Hosman (2014), proses yan selanjutnya saat pembelajaran
saintifik yaitu mengajukan pertanyaan (questioning). Kegiatan
belajarnya mengenai mengajukan pertanyaan tentang informasi yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.
Kompetensi yang dikembangkan adalah kreatif, rasa ingin tau,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran yang
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
c. Mengumpulkan Informasi
Menurut Daryanto (2014) proses mengumpulkan informasi adalah
proses lanjut dari mengajukan pertanyaan. Kegiatan ini dilakukan
dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapatmembaca buku
yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih
teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut
terkumpul sejumlah informasi.
d. Mengasosiasi
Kemampuan mengasosiasi informasi melalui penalaran dan berfikir
rasional merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa.
Data yang didapat dari proses mengamati atau uji coba merupakan data
yang harus dikumpulkan untuk mendapatkan data yang relevan (Sani :
2014).
e. Mengkomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang
di temukan dalam kegiatan mencariinformasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil di sampaikan di dalam kelas agar semua
temannya mengerti dan tau mengenai informasi yang di butuhkan dan
guru menilai bagai mana siswa tersebut menjelaskan informasi yang di
dapat secaara individu maupun secara berkelompok.
7

Menurut Hosnan (2014) pendekatan saintifik memiliki karakteristik


sebagai berikut: 1) Berpusat pada siswa; 2) Melibatkan keterampilan
proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip; 3)
Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelektual, khususnya keterampilan berpikir tingkat
tinggi siswa, dan; 4) Dapat mengembangkan karakter siswa. Tujuan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah untuk
mengembangkan karakter siswa. Selain itu juga untuk meningkatkan
kemampuan berpikir siswa sehingga siswa memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya dan memiliki hasil
belajar yang tinggi. Menurut Hosnan (2014), tujuan pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:
1) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa. 2) Untuk membentuk kemampuan siswa
dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. 3) Terciptanya
kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan. 4) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5) Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah. 6) Untuk mengembangkan karakter siswa.
Beberapa prinsip pendekatan Saintifik dalam kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut (Hosnan, 2014): 1) Pembelajaran berpusat pada
siswa. 2) Pembelajaran membentuk students self concept. 3)
Pembelajaran terhindar dari verbalisme. 4) Pembelajaran memberikan
kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi
konsep, hukum, dan prinsip. 5) Pembelajaran mendorong terjadinya
peningkatan kemampuan berpikir siswa. 6) Pembelajaran meningkatkan
motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru. 7) Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam
komunikasi. 8) Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan
prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
8

Setiap pendekatan selalu ada kelebihan dan kekurangannya, dapat


diketahui bahwa menurut Manis (2019) kelebihan pendekatan saintifik
meliputi: 1) Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasan. 2) Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas
inisiatif sendiri. 3) Mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan
hipotesis sendiri. 4) Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik. 5)
Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang. 6) Proses belajar
meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia
seutuhnya. 7) Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa. 8)
Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis
sumber belajar. 9) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan
individu. Adapula kelemahannya sebagai berikut: 1) Menimbulkan
asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang
kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berpikir atau
mengungkapkan hubungan antara konsep yang tertulis atau lisan,
sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi. 2) Tidak efisien
untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu
yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan
masalah lainnya. 3) Harapan yang terkandung dalam model pendekatan
ini bisa buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang sudah terbiasa
dengan cara belajar yang lama. 4) Tidak menyediakan kesempatan
untuk berpikir yang akan ditemukan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan
saintifik adalah cara belajar yang dapat mendorong siswa mencari
pengetahuan dari berbagai sumber dengan harapan siswa mampu
merumuskan masalah serta menyelesaikan masalah tersebut secara
mandiri tanpa mengandalkan informasi yang diberikan guru.
9

2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Grup Investigation (GI)


Model pembelajaran ini dikembangkan oleh Sharan & Sharan pada
tahun 1970. Model ini melibatkan siswa dalam perencanaan baik pada
topic yang akan dipelajari dan cara-cara untuk memulai investigasi
mereka. Model ini juga menuntut bahwa siswa diajarkan komunikasi dan
keterampilan-keterampilan proses kelompok sebelum mereka
menggunakan strategi ini (Killen, 1998:99).
Dalam model GI ini guru biasanya membagi siswa dalam beberapa
kelompok heterogen yang terfiri dati 5-6 orang dalam satu kelompok.
Kemudian kedudukan guru dalam model pembelajaran ini, dijelaskan oleh
joyce & Weil (1980: 240) bahwa guru berperan sebagai fasilitator yang
mengarahkan proses yang terjadi dalam kolompok (membantu siswa
merumuskan rencana, melaksanakan, mengelola kelompok). Atau juga
dapat berfungsi sebagai pembimbing akademik atau sebagai konselor,
konsultan dan pasilitator saja. Dalam rangka ini guru syogyanya
membimbing dan mengarahkan kelompok melalui tiga tahap (Suherman,
1992: 63):
a. Tahap pemecahan masalah,
b. Tahap pengelolaan kelas,
c. Tahap pemaknaan secara perseorangan.

Berkenaan dengan tahapan model pembelajaran investigasi


kelompok ini, Sharan (dalam Killen, 1998: 99-100) mendeskripsikan atau
menjelaskan enam langkah dalam pendekatan investigasi kelompok:

a. Pemilihan topic
Siswa memilih sub topic tertentu dalam suatu bidang masalah
secara umum, biasanya dijelaskan oleh guru. Siswa kemudian mengatur
diri mereka kedalam kelompok tugas kecil yang terdiri dari dua sampai
enam anggota.
b. Perencanaa Cooperative
10

Siswa di masing-masing kelompok dan guru merencanakan


prosedur belajar tertentu, tugas-tugas dan tujuan-tujuan sesuai dengna
sub topic masalah yang dipilih pada tahap satu.

c. Penerapan
Siswa melaksanakan rencana yang telah diformulasikan pada tahap
kedua. Belajar harus melibatkan berbahai aktivitas dan keterampilan
dan harus mengarahkan siswa kepada berbagai jenis sumber informasi
yang berbeda-beda baik di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara
ketat mengikuti kemajuan atau perkembangan masing-masing
kelompok dan menawarkan bantuan bilamana diperlukan.
d. Analisis dan sintesis
Siswa menganalisis dan mengevaluasi indormasi yang diperoleh
pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana hal itu dapat
dirangkum dalam berbagai penampilan atai sajian yang menarik bagi
anggota kelas.
e. Prestasi produk akhir
Sebagian atau seluruh kelompok di dalam kelas memberikan
perstasi yang menarik atas topic-topik yang di pelajari agar dapat
melibatkan seluruh kelas dalam perkerjaan kelompok lain dan
memperoleh pandangan yang lebih luas atas topic tersebut. Perstasi
kelompok dikoordinasikan oleh guru.
f. Evaluasi
Guru dan siswa mengevaluasi kontribusi masing-masing kelompok
terhadap kerja kelas secara keseluruhan. Evaluasi dapat secara
individual atau penilaian kelompok atau keduanya.

B. Penelitian yang Relevan


Penelitian yang dilakukan oleh Irma ayuwanti (2016) di SMK Tum’ninah
Yasin Metro menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan
menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran GI berpengruh
11

secara signifikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Seperti yang


dikatakan Irma dalam jurnalnya yaitu dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar
siswa yang meningkat dari 27,5% pada siklus I menjadi 54,54% pada siklus II,
dan dari 54,54% pada siklus II menjadi 81,81% pada siklus III. Bagi guru
bidang studi matematika kiranya dapat menerapkan model pembelajaran
kooperatif model tipe Group Investigation (GI) dalam pembelajaran sebagai
salah cara untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

C. Kerangka berfikir
Hasil belajar dan proses merupakan hal penting yang harus ditindak
lanjuti. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa
pada sat pembelajaran berlangsung. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa
maka lebih ditekankan pada aktivitas atau proses belajar yang diberikan kepada
siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran. Dalam hal ini, guru harus
menggunakan pendekatan dan model pembelajaran yang tepat yaitu
pendekatan saintifik dengan model pembelajaran GI.
Berdasarkan informasi dan penelitian relevan yang diperoleh, diketahui
bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan saintifik
dan model pembelajaran GI dilakukan dengan mengamati aktivitas atau
perilaku siswa dalam proses pembelajaran dan menilai hasil belajar siswa yang
diukur dengan nilai tes. Tes dilakukan setiap akhir siklus dan observasi
dilakukan dengan memberi tanda checklist pada aspek yang diobservasi dalam
lembar observasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan
saintifik dan model pembelajaran GI dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas X di SMK Tuma’ninah Yasin Metro.

D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka, kerangka berpikir dan adanya penelitian yang
relevan di atas, maka hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah hasil belajar
siswa kelas XI di SMK MARHAS Margahayu dapat di tingkatkan melalui
pendekatan saintifik dengan berbantuan model pembelajaran GI.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom
action research yaitu penelitian yang dimaksud untuk memberikan informasi
bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan guru dan
keaktifan siswa. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada tindakan-
tindakan sebagai usaha yang tepat untuk meningkatkan kemampuan guru
dalam mengajar dan peningkatan hasil belajar siswa khususnya dalam
pembelajaran matematika.

B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 22 November 2019 sampai 29
November 2019 pada semester ganjil tahun akademik 2019/2020 di SMK
MARHAS Margahayu Kota Bandung dengan subjek penelitian adalah siswa-
siswi kelas XI RPL 3 dengan jumlah siswa 33 orang terdiri dari 21 orang laki-
laki dan 11 orang perempuan.

C. Faktor yang Diselidiki


Factor-faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Faktor siswa yaitu dengan melihat apakah dengan menggunakan
pendekatan saintifik dan berbantuan model pembelajaran kooperatif
learning tipe GI (grup investigation) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa,
b. Factor gutu yaitu dengan melihat persiapan dan pelaksanaan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran
kooperatif tipe GI yang dilakukan guru dalam kelas.

D. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini di rencanankan terdiri dari 2(dua) siklus
yang didasarkan pada silabus pengajaran guru matematika kelas XI RPL 3.

12
13

Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, Sebelum
melaksanakan penelitian ini terlebih dahulu diberikan tes awal dengan maksud
untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan berkaitan dengan topic yang
akan diajarkan yaitu translasi dan refleksi.
Pembelajaran dilakukan setelah tes awal yaitu sebanyak 4 kali, setiap
pembelajaran dalam penelitian ini meliputi prosedur berikut (Tim Proyek
PGSM, 1999) :
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi:
a) Membuat skenario pembelajaran,
b) Membuat lembar observasi,
c) Mendasain alat evaluasi, untuk melihat apakah materi matematika
telah di kuasai siswa,
d) Membuat jurnal, untuk mengetahui refleksi diri.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap imi adalah melaksanakan skenario
pembelajaran yaitu 2 kali pertemuan untuk setiap siklus.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan sebagai acuan penyusunan
scenario pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan pendahuluan
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan
motivasi.
b) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas tiap kelompok.
2. Kegiatan inti
a) Guru menyampaukan informasi atau materi yang akan dipelajari.
b) Mengidentifikasi topic dan membagi kelas dalam beberapa
kelompok heterogen
c) Guru memanggil ketua membagi materi tugas yang berbeda
d) Masing-masing kelompok secara kooperatif menginvestigasi tugas
e) Membuatu sintesis hasil investigasi kelompok
14

f) Masing-masing kelompok menyampaokan hasil pembahasan


kelompok
g) Evaluasi ( setelah semua kelompok mempersentasikan hasil
kerjanya, guru dan peserta didik berkolaborasi dalam membuat
kesimpulan dan evaluasi pembelajaran peserta didik)
3. Kegiatan penutup
a) Peserta didik dan guru merangkum isi pembelajaran
b) Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik untuk
pembelajaran yang telah dilakukan
c) Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.
c. Observasi dan evaluasi
Kegaitan pada tahap ini adalah melakukan pengamatan pada saat
pelaksanaan tindakan yaitu apakah pelaksanaan tindakan sudah sesuai
scenario pembelajaran yang telah dibuat. Setelah itu dilakukan evaluasi,
yaitu untuk melihat keberhasilan pelaksanaan tindakan.
d. Refleksi
pada tahap ini hasil yang diperoleh setelah pelaksanaan tindakan,
observasi dan evaluasi, didiskusikan, dianalisis, dan dilihat kelemahan-
kelemahan yang ada pada pembelajatan sebelumnya dan akan di perbaiki
pada pembelajaran berikutnya.

E. Data dan teknik pengambilan data


1. Sumber data yaitu personil penelitian yang terdiri dari siswa dan guru,
2. Jenis data yaitu data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh melalui lembar
observasi, tes hasil belajar dan jurnal,
3. Cara pengumpulan data :
1) Data tentang kondisi pelaksanaan pembelajaran translasi dan refleksi
dengan pendekatan saintifik yang berbantuan model kooperatif tipe GI
dengan menggunakan lembar observasi meliputi observasi terhadap guru
dan siswa,
15

2) Data tentang prestas belajar diambil dengan menggunakan tes meliputi


tes awal, dan pada saat pembelajaran.
3) Data tentang refleksi diri diambil dengan menggunakan jurnal/ lembar
observasi.

F. Indikator kinerja
Keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari dua segi yaitu dari segi
proses dan hasil atau nilai yang diperoleh siswa. Pertama, dari segi proses
dikategorikan berhasil apabila minimal 85% proses pelaksanaan tindakan telah
sesuai dengan scenario pembelajaran. Kedua, dari segi hasilnya tindakan
dikategorikan berhasil apabila minimal 85% siswa telah memperoleh nilai
minimal 65 secara perorangan. Hal ini merupakan ketentuan musyawarah guru
mata pelajaran (MGMP) matematika yang diterapkan di SMK MARHAS
Margahayu.

G. Alur penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research


Alur penelitian tindakan kelas dengan 1 siklus

Permasalah Alur Pemecahan Pelaksanaan


an (Rencana Tindakan 1) Tndakan I

Pertemuan I

Terselesaikan Refleksi I Analisis Data I Observasi I


(Monitoring)

Belum Alternatif Pemecahan Pelaksanaan


Terselesaikan (Rencana Tindakan II) Tndakan II

Pertemuan II

Terselesaikan Refleksi II Analisis Data II Observasi II


(Monitoring)

Belum Siklus Selanjutnya


Terselesaikan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Kegiatan pendahuluan
Penelitian ini diawali dengan kegiatan observasi awal dan wawancara
dengan guru bidang studi matematika SMK MARHAS Margahayu pada hari
Kamis, tanggal 21 November 2019 pada semester ganjil tahun akademik
2019/2020. Hasil observasi awal dan wawancara, masalah yang dirasakan
oleh guru tersebut adalah kesulitan dalam menerapkan pendekatan dan model
pembelajaran yang tepat, sehingga mengakibatkan siswa tidak mampu
menerima pengetahuan matematika dengan baik.
Masalah lainnya adalah rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada
materi translasi dan refleksi karena aktivitas siswa yang di rasa kurang. Siswa
kesulitan dalam menentukan macam-macam translasi dan refleksi. Namun
masalah semakin konkret ketika hasil ulangan harian siswa menunjukkan
bahwa nilai hasil belajar siswa khususnya pada kemampuan menyelesaikan
soal translasi dan refleksi salangatlah rendah. Kemudian peneliti dan guru
telah sepakat untuk menggunakan pendekatan saintifik dengan berbantuan
model pembelajaran GI dalam pembelajaran matematika di kelas XI RPL 3
dalam rangka mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Berdasarkan pertemuan tersebut antara guru dan peneliti, telah
disepakati untuk menggunakan materi translasi dan refleksi . kemudian pada
hari Kamis, 21 November 2019 peneliti memperoleh ijin dari kepala sekolah
untuk melakukan penelitian di SMK MARHAS Margahayu khususnya di
kelas XI RPL 3, yang didasarkan pada pertimbangan untuk mengatasi
permasalahan guru yang bersangkutan dalam suatu pelaksanaan penelitian
tindakan kelas.
Sebelum memasuki tahap pemberian tindakan, pada hari Jum’at
tanggal 22 November 2019 pada jam pelajaran ke 1 dan 2 dilakukan tes awal

16
17

untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa kelas XI RPL 3 terhadap materi


translasi dan refleksi. Prnrliti memberikan tes awal ssecara tertulis.
Pelaksanaan tes menggunakan 2 jam pelajaran dan berlangsung dengan lancer
dan terkendali. Pemberian tes awal ini dimaksudkan sebagai acuan awal
untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar matematika siswa
kelas XI RPL 3 SMK MARHAS Margahayu selama pendekatan saintifik dan
model pembelajaran GI diterapkan. Secara sederhana, nilai awal diperlukan
dalam pengilahan nilai peningkatan (Improvement point) setelah pemberian
tindakan pada siklus yang telah direncanakan.
Oleh karena itu, dari nilali tes awal yang diperoleh menunjukkan
bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas XI RPL 3 SMK
MARHAS Margahayu masih rendah yaitu 24,99 dari nilai maksimal yang
dicapai yaitu 100.

2. Tindakan siklus I
a. Perencanaan
Hal-hal uang dilakukan pada tahap ini adalah pembuatan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus yang dijadikan acuan
penelitian. RPP yang dibuat untuk siklus I terdiri dari 2 pertemuan pada
materi “Translasi”, dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model
pembelajaran GI. Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran pada RPP
siklus I, kemudian disusun scenario pembelajaran untuk setiap pertemuan.
Penerapan pendekatan saintifik dan model pembelajaran GI pada siklus I
dilakukan dengan metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi seertta
memiliki indikator: 1). Menjelaskan konsep translasi dan refleksi, 2).
Menerapkan konsep translasi dan refleksi, 3). Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan translasi dan refleksi, 4). Menyelesaikan masalah
kontekstual tentang translasi geometri dan refleksi.
Kemudian peneliti membuat lembar observasi yang ditunjukkan
pada guru dan siswa (aspek yang diobservasi didaasarkan pada langkah-
18

langkah pembelajaran pada RPP), menyiapkan lembar jurnal refleksi, dan


merancang perangkat evaluasi untuk tes akhir.
Persiapan lainnya adalah lebih memantapkan pengetahuan dan
pemahaman guru mengenai pelaksanaan pembelajaran dengna pendekatan
saintifik dan model pembelajaran GI.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti di kelas XI RPL 3
SMK MARHAS Margahayu. Pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam
dua kali pertemuan.
1) Penyajian kelas pertama (pertemuan pertama)
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jum’at, 22 November
2019 pada jam pelajaran ke 5 dan 6 dengan materi “Translasi”. RPP
yang telah dipersiapkan sebelumnya menggunakan pendekatan Saintifik
dengan metode ceramah dan diskusi.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dengan mengucapkan salam dan dengan
berdoa bersama dan seharusnya menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai pada pertemuan pertam, tapi hal itu tidak dilakukan
oleh peneliti. Selanjutnya, guru memberikan stimulus dengan
menjelaskan sedikit kepada siswa mengenai transformasi geometri.
Tetapi beberapa siswa yang duduk di bagian belakang asyik
menceritakan hal lain di luar materi yang sedang dibahas. Setelah itu
peneliti melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai transformasi
geometri yang tadi sudah siulas sebelumnya. Tahap pendahuluan ini
cukup terlaksana dengan baik sesuai scenario pembelajaran dengan
beberapa modifikasi dan penyampaian yang tidak mengubah sasaran
kegiatan yang dituju.
Dengan demikian mengawali kegiatan inti ialah, peneliti
mengarahkan siswa untuk berkelompok yang beranggotakan 4-5 orang,
kemudian siswa diarahkan untuk mempersiapkan kelompoknya
berdiskusi dan peneliti memberikan LKS kepada masing-masing
19

kelompok untuk di diskusikan dan diselesaikan. Setelah mereka


menerima LKS peneliti mengawahkan siswa untuk mengamati LKS
bersama dengan kelompoknya dan siswa bersamaan dengan
kelompoknyapun merencanakan bagaimana solusi penyelesaian
permasalahan yang ada di LKS. Setelah siswa selesai berdiskusi untuk
mengamati, merencanakan, mengumpulkan informasi dan lainnya.
Kemudian guru merangsang siswa agar bertanya tentang apa yang
masih belum dipahami dari persoalan yang diberikan, tetapi masih
banyak siswa yang kurang percaya diri dan kurang berani karna takut
akan di tunjuk dan diminta peneliti untuk menjeleaskan. Terakhir
peneliti meminta salah satu kelompok untuk mempersentasikan hasil
diskusinya di depan kelas, namun ada beberapa siswa pada saat di
depan merasa kurang percaya diri dan sulit untuk mengungkapkan hasil
diskusi kelompoknya. Pada kegiatan inti ini sudah sesuai dengan
scenario pembelajaran walau siswa masih banyak yang merasa takut
untuk berpendapat dan kurangnya memahami persoalan yang diberikan.
Pada scenario pembelajaran selanjutnya, guru/peneliti tidak
mengajak siswa untuk menyimpulkan tentang pembelajaran hari ini
karena bel pergantian jam pelajaran berbunyi menandakan jam
pelajaran untuk hari ini telah selesai sehingga kesimpulan tidak
terlaksana serta tidak menyampaikan juga materi pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
Setelah penyajian kelas pertemuan pertama ini, peneliti mrefleksi
diri dalam beberapa kekurangan yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran kali ini. Dari hasil mereffleksi diri ini peneliti sebagai
guru akan memperbaiki kekurangannya pada pertemuan berikutnya
agar tidak terjadi kekurangan seperti pada pertemuan hari ini.
2) Penyajian kelas kedua (pertemuan kedua)
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 29 November
2019 pada jam pelajaran ke 1 dan 2 dengan materi “Refleski”. RPP
20

yang telah dipersiapkan sebelumnya menggunakan pendekatan Saintifik


dengan metode ceramah dan diskusi.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dengan mengucapkan salam dan dengan
berdoa bersama dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada pertemuan kedua. Selanjutnya, guru mengulas kemabali
materi pertemuan kemarin mengenai translasi dan membahas sedikit
mengenai refleksi. Setelah itu peneliti melakukan tanya jawab kepada
siswa mengenai apa itu refleksi yang sebelumnya telah diulas. Tahap
pendahuluan ini terlaksana dengan baik sesuai scenario pembelajaran.
Dengan demikian mengawali kegiatan inti ialah siswa kembali
duduk dengan berkelompok sesuai kelompok yang pertemuan
sebelumnya telah ditentukan, kemudian siswa diarahkan untuk
mempersiapkan kelompoknya berdiskusi dan peneliti memberikan LKS
kepada masing-masing kelompok untuk di diskusikan dan diselesaikan.
Setelah mereka menerima LKS peneliti mengawahkan siswa untuk
mengamati LKS bersama dengan kelompoknya dan siswa bersamaan
dengan kelompoknyapun merencanakan bagaimana solusi penyelesaian
permasalahan yang ada di LKS. Setelah siswa selesai berdiskusi untuk
mengamati, merencanakan, mengumpulkan informasi dan lainnya.
Kemudian guru merangsang siswa agar bertanya tentang apa yang
masih belum dipahami dari persoalan yang diberikan. Terakhir peneliti
meminta salah satu kelompok untuk mempersentasikan hasil
diskusinya di depan kelas. Pada kegiatan inti ini sudah sesuai dengan
scenario pembelajaran dan siswa sudah mulai percaya diri untuk
mempersentasikan hasil diskusinya.
Pada scenario pembelajaran selanjutnya, guru/peneliti mengajak
siswa untuk menyimpulkan tentang pembelajaran hari ini dan
menyampaikan juga materi pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
Setelah penyajian kelas pertemuan kedua ini, peneliti menyiapkan juga
21

lembar observasi untuk peneliti/guru dan untuk siswa, sama halnya


yang telah dilakukan pada pertemuan pertama.

c. Observasi dan evaluasi


Pada setiap pertemuan, pengamatan dilakukan sejak awal sampai
akhir pembelajaran menggunakan lembar observasi. Setiap aspek yang
diamati disusun mengacu pada RPP yang ditunjukkan terhadap guru
matematika dan siswa kelas XI RPL 3 SMK MARHAS Margahayu.
1. Observasi
Hasil observasi terhadap pembelajaran dan siswa menunjukkan hal-
hal sebagai berikut:
1) Pertemuan I (Jum’at, 22 November 2019)
a) Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai,
b) Guru tidak mengajak siswa untuk menyimpulkan apa yang
telah dipelajari hari ini
c) Guru tidak menyampaikan materi pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
d) Guru sudah memberikan apresiasi kepada tiap kelompokn
dengan cara mengajak teman teman lain untuk bertepuk
tangan setelah kelompok yang persentasi selesai.
Secara umum, ketuntasan scenario pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan guru baru mencapai 80%
Sementara itu, hasil observasi terhadap siswa menunjukkan hal-
hal sebagai berikut:
a) Siswa masih asing dan tidak memperhatikan guru pada saat
guru menjelaskan apersepsi
b) Pada saat penyampaian tujuan pembelajaran sebagian siswa
terlihat masih cuek
c) Tidak semua siswa memperhatikan guru dalam penhyampaian
materi, ada sekelompok siswa melakukan kegiatan di luar
22

pembelajaran seperti membahas yang bukan berkaitan dengan


materi pembelajaran,
d) Sebagian siswa kurang aktif dalam berdiskusi dengan
kelompoknya dan bertanya kepada guru,
e) Tampak saat persentasi sebagian siswa masih tidak percaya
diri untuk tampil di depan dan mengungkapkan hasil
diskusinya dan siswa lain pun sama masih belum aktif dalam
merespon temannya yang sedang persentasi
f) Siswa tidak antusias dengan pembelajaran karna masih asing
dengan pembelajaran berkelompok
g) Siswa masih kesulitan untuk mengulangi dan menjelaskan
kembali pengetahuan yang telah diperolehnya. Apa lagi pada
saat guru meminta siswa
2) Pertemuan II (Senin, 29 November 2019)
a) Peneliti/guru sudah mampu mengkoordinasikan waktu
pembelajaran dengan baik dan langkah-langkah pembelajaran
telah sesuai dengan RPP,
b) Peneliti juga sudah menerapkan langkah-langkah
pembelajaran denga baik sesuai dengan RPP yang telah
disiapkan
c) Peneliti telah mampu meneraplan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik berbantuan model saintifik yang
menyenangkan bagi siswa sehingga siswa sangat antusias
mengikuti pembelajaran.
Secara umum, ketuntasan scenario pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan guru baru mencapai 99%
Sementara itu, hasil observasi terhadap siswa menunjukkan hal-
hal sebagai berikut:
a) Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan baik
23

b) Siswa sudah bisa mengikuti pembelajaran yang diterapkan


guru dalam pendekatan saintifik yang dikolaborasikan melalui
model kelompok grup investigasi
c) Siswa siswa sudah mampu mengikuti berjalannya diskusi
kelompok dengan baik
d) Siswa di beberapa kelompok sudah mulai aktif .
2. Evaluasi
Setelah dua kali pertemuan untuk menyelesaikan Indikator: 1).
Menjelaskan konsep translasi dan refleksi, 2). Menerapkan konsep
translasi dan refleksi, 3). Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan translasi dan refleksi, 4). Menyelesaikan masalah kontekstual
tentang translasi geometri dan refleksi, yang merupakan penjabaran dari
kompetensi dasar: 1). Menentukan masalah kontekstual yang berkaitan
dengan transformasi geometri, 2). Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan transformasi geometri, dilaksanakan evaluasi
dengan sebutan tes siklus I pada hari Senin, 25 November 2019.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan
konssep matematika siswa pada materi “Translasi dan Refleksi” dengan
tes berupa sebuah LKS yang akan dikerjakan berkelompok dan di
perssentasikan oleh perwakilannya saja setelah pertemuan sebelumnya
dilakukan pembelajaran dengan pendekatan siantifik dan model
pembelajaran GI.
Hasil persentasi menunjukkan bahwa sudah banyak siswa yang
mampu menunjukkan peningkatan hasil belajar. Hasil persentasi dan
LKS ini juga menunjukkan penguasaan siswa secara klasikal terhadap
materi pelajaran. Namun demikian, belum secara keseluruhan siswa
menguasainya, sehingga perlu ada pembahasan tindakan agar mereka
betul-betul memeahami materi “Translasi dan Refleksi” ini.
24

B. Pembahasan
Penelitian tiandakan kelas (Classroom action research) ini terdiri dari 1
siklus. 1 siklus terdiri dari 2 kali pertemuan yang dilaksanakan sesuai prosedur
penelitian. Kuantitas pertemuan dalam setiap siklus didasarkan pada kepadatan
materi yang dibahas.

Pembelajaran yagn dilakukan menggunakan pendekatan saintifik dengan


5 langkah pembelejaran yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengolah informasi, dan mengkomunikasikan serta model pembelajaran grup
investigasi yang terdiri dari 6 langkah yaitu membentuk kelompok,
perencanaan, penyelidikan, pengorganisasian, persentasi dan evaluasi dari
materi pembelajaran terutama materi “transformasi geometri”.

Sebelum dilaksanakannya tindakan kelas terlebih dahulu siswa diberikan


tes awal dengan tujuan untuk mengetahui ssejauh mana pengetahuan awal yang
dimiliki siswa. Hasil tes siswa menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa masih
rendah yaitu masih dibawah 65. Tentu hal ini mengaharuskan perlu adanya
suatu tindakan dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
matematik siswa di kelas tersebut.

Berdasarkan observasi pelaksanaan pembelajaran matematika pada


materi translasi untuk pertemuan pertama, menunjukkan bahwa pembelajaran
dengan pendekatan saintifik berbantuan model grup investigasi masih belum
sempurna dilaksanakan sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah di
susun, guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, tidak memberikan
kesimpulan dan tidak menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

Kemudian, guru merefleksi dari lembar observasi bahwa pada pertemuan


pertama guru belum bisa mengorganisasikan waktu dengan baik sehingga
sebagian kegiatan pendahuluan dan akhir kegiatan pembelajaran tidak
terlaksana dengan baik. Kemudian, hamper disetiap pertemuan guru masih
25

belum terampil dalam memandu diskusi siswa. Padahal aktivitas ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi yang diajarkan.

Namun setelah di analisis cara penyampaian guru dalam belajar masih


kurang terampil dan juga masih banyak siswa yang tidak kondusif dan serius
dalam belajar. Kemudian kesulitan siswa pun cukup banyak dimulai dari siswa
kurang focus dalam belajar, siswa masih belum aktif dan malu bertanya pada
saat diskusi dan pembelajaran, serta siswa masih kurang percaya diri dalam
mengemukakan pendapat dan persentasi di depan kelas.

Kemudian pada pertemuan kedua guru sudah memperbaiki-memperbaiki


kesalahan dan hal-hal yang terlewatkan pada pertemuan sebelumnya ssehingga
pembelajaran pada pertemuan kedua ini sudah sirasa sesuai dengan scenario
yang dibuat. Untuk siswa sendiri dari hasil observasi siswa terlihat banyak
kemajuan yang siswa buat pada pertemuan ini yaitu siswa mulai semangat
untuk memulai pembelajaran, kemudian siswa mulai focus dalam belajar,
siswa juga mulai aktaif dalam diskusi dan pada saat persentasi siswa mulai
percaya diri dalam mempersentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya dan
murid lain pun mulai memperhatikan dan menanggapi temannya yang sedang
persentasi.

Maka dari itu secara umum ketuntasan scenario pelaksanaan


pembelajaran yang dilakukan peniliti sebagai guru rata-rata mencapai 99%. Hal
ini karena guru mampu mengorganisasikan waktu pembelajaran dengan baik.
Guru pun sudah cukup baik dalalm meengelolah semua kegiatan dikelas dan
menyampaikan kegiatan awal serta akhir pembelajaran dengan baik. Sementara
itu, hasil observasi terhadap siswa secara umum menunjukkan siswa lebih
antusias belajar, berdiskusi dan berkegiatan belajar berkelompok. Berdasarkan
hasil observasi siswa terhadap pelaksanaan tindakan dalam scenario
pembelajaran pada pertemuan dua ini telah mencapaik ketuntasan yaitu 99%.

hasil tes akhir dari siklus ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa
meningkat yaitu menjadi 77. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajara siswa
26

pada materi transformasi geometri kelas XI RPL 3 SMK MARHAS


Margahayu sudah meningkat sebesar 52,97 dari rata-rata tes awal. Berdasarkan
uraian terssebut, maka daei segi hasil evaluasi yang diperoleh siswa sudah
mencapai indikator kinerja yang diterapkan. Demikian juga dengan ketuntasan
scenario pembelajaran yang diterapkan peneliti selaku guru telah mencapai
indikator kinerja.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika melalui


pendekatan saintifik berbantuan model pembelajaran grup investigasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI RPL 3 SMK Marhas Margahayu
terhadap pokok bahasan transformasi geometri.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa pada materi transformasi geometri pada siswa kelas
XI RPL 3 SMK Marhas Margahayu dapat ditingkatkan menggunakan
pendekatan saintifik berbantuan model pembelajaran grup investigation. Hal
ini diketahui dengan semakin banyak menunjukkan semangat dan antusias
siswa serta keaktifan dan percaya diri maka dapat disimpulkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dari yang sebelumnya mereka kurang sekali
dalam materi transformasi geometri ini.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Bagi guru mata pelajaran, diharapkan dapat menerapkan pembelajaran
dengna pendekatan saintifik berbantuan model pembelajaran grup
investigation khususmya dalam kegiatan pemecahan masalah matematika
dalam rangak berkelompok untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Serta
upaya untuk meningkatakan hasil belajara matematika siswa dalam materi
dan soal matematika yang sulit dapat disolusikan dengan pembelajaran
berkelompok agar mempermudah siswa untuk memecahkan sebuah
permasalahan bersama-sama
2. Perbaikan dari proses dan akhir dari hasil pembelajaran ini dapat terus
dikembangkan dan diterapkan oleh pihak sekolah khususnya guru
matematika di kelas. Salah satunya yaitu dengan pendekatan saintifik
berbantuan model pembelajaran grup investigasi.
3. Terakhir bagi teman-teman yang berminat melakukan penelitian yang
relevan dengan penelitian ini, kiranya dapat menerapkan pembelajaran
matematika dengan pendekatan saintifik berbantuan model pembelajaran
grup investigasi, karena pemecahan masalah dapat dipecahkan dengan

27
28

mudah dengan cara berdiskusi secara berkelompok, karna masih banyak


siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah dan
nantinya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Syafii, M., & Yulianti, Y. (2019). Penerapan Pembelajaran Aktif dan Menarik
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Materi Turunan Fungsi di SMAN 1
LEUWILIANG. JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia), 4(1), 24-
28.

Rejeki, N. E. S. (2009). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas Viii G Semester 2
Smp Negeri 2 Toroh Grobogan. Media Penelitian Pendidikan: Jurnal
Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran, 3(2).

Harsanto, R. (2007). Pengelolaan Kelas yang Dinamis, paradigm baru


pembelajran menuju kompetensi siwa. Diterbitkan oleh Yogyakarta:
Kanisius.

Jumri. Husni. (2013). Model pembelajaran cooperative grup investigation.


(online). Tersedia: https://jumridahusni2.wordpress.com/2013/11/24/model-
pembelajaran-cooperative-grup-investigation/. (diakses 07 desember 2019)

Fadillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Sd/Mi,


Smp/Mts, & Sma/Ma.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saentifik Kurikulum 2913.
Yogyakarta: Gava Media.

Hosnan.(2014). Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad


21.Bogor: Ghalia Indonesia.

Manis, Si. (2019). Pengertian Pendekatan Saintifik, Karakteristik, Tujuan, Prinsip


dan Langkah Pendekatan Saintifik Lengkap. Artikel. [Online]. Tersedia:
www.pelajaran.co.id/2019/01/pengertian-pendekatan-saintifik-
karakteristik-tujuan-prinsip-dan-langkah-pendekatan-saintifik.html.

29
Sani, A. R. (2014). Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi 2013.Pt Bumi
Aksara

Ruseffendi,E.T. 1992. Materi Pokok Pendidikan Matematika 3. Proyek


Pendidikan Tenaga Pendidikan Tinggi. Jakarta : Depdikbud

Killen, R. 1998. Effective Teaching Strategies. Second Edition. Australia :


Social Science Press.

Joyce & Weil. 1980. Models of Teaching, Second Edition. New Jersey :
Prentice-Hall.

Laila Fitriana, 2010. Pengaruh model pembelajaran cooperative tipe group


investigation (GI) dan stad terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari
kemandirian belajar siswa. Tesis: tidak di terbitkan. Program studi
pendidikan matematika program pascasarjana Universitas sebelas maret.

Irma ayuwati, 2016. Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika


menggunakan model pmbelajaran kooperatif tipe group investigation di smk
tuma’ninah yasin metro. Jurnal SAP Vol. 1 No. 2 Desember 2016. ISSN:
2527-967X. program studi pendidikan matematika, universitas ulama
lampung.

30
Lampiran

31
Jadwal Penelitian

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA


SISWA KELAS XI RPL 3 SMK MARHAS MARGAHAYU

No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan Pendahuluan
1 Observasi awal Kamis, 21 November 2019
2 Tes Awal Jum’at, 22 November 2019 (Jam ke 1 dan 2)
Tindakan siklus I
1 Pertemuan I Jum’at, 22 November 2019 (Jam ke 5 dan 6)
2 Pertemuan II Jum’at, 29 November 2019 (Jam ke 1 dan 2)
3 Tes Akhir Jum’at, 29 November 2019 (Jam ke 5 dan 6)
Silabus Pembelajaran

SATUAN PENDIDIKAN : SMK MARHAS Margahayu


MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
KELAS, SEMESTER : XI - SEMESTER 3 dan 4

KOMPETENSI INTI

KI – 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
dan santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
KI – 2 berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI − 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional
dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
KI − 4 :Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian matematika
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami
dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
INDIKATOR PENDEKATAN,
KOMPETENSI MATERI ALOKASI SUMBER
PENCAPAIAN MODEL, METODE PENILAIAN
DASAR POKOK WAKTU BELAJAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
3.2O Menganalisi Komposisi Menentukan konsep Pendekatan Tes tertulis 8 jp Buku Teks
s operasi dan Invers komposisi fungsi dan pembelajaran : bentuk uraian Matematik
komposisi Fungsi invers fungsi Sicientific Learning a kelas XII
dan operasi
invers pada Menganalisis operasi Model pembelajaran Referensi
fungsi pada komposisi fungsi : Discovery Learning lain,
dan invers fungsi dan Problem Based internet
Learning
4.2O Menyelesai Menyelesaikan Metode
kan masalah masalah yang pembelajaran :
operasi berkaitan dengan ceramah, tanya
komposisi komposisi dan invers jawab, tugas,
dan operasi fungsi diskusi, latihan
invers pada Menyelesaikan
fungsi masalah yang
berkaitan dengan
operasi pada
komposisi dan invers
fungsi
3,21 Menentukan Persamaan Menjelaskan konsep Pendekatan Tes tertulis 8 jp Buku Teks
persamaan Lingkaran persamaan lingkaran pembelajaran : bentuk uraian Matematik
lingkaran Sicientific Learning a kelas XII
Menerapkan konsep Model pemb :
persamaan lingkaran Discovery Learning
dalam dan PBL
penyelesaianmasalah

4,21 Menyajikan Menyelesaikan Metode Referensi


penyelesaia masalah tentang pembelajaran : lain,
n masalah persamaan lingkaran ceramah, tanya internet
yang Menyelesaikan jawab, tugas,
berkaitan masalah tentang diskusi, latihan
dengan unsur-unsur pada
persamaan lingkaran
lingkaran
3,22 Menentukan Logika Menjelaskan konsep Pendekatan Tes tertulis 12 jp Buku Teks
masalah Matematik logika matematika pembelajaran : bentuk uraian Matematik
kontekstual a yang mencakup Sicientific Learning a kelas XII
yang pernyataan, negasi,
berkaitan pernyataan majemuk,
dengan dan penarikan
logika kesimpulan
matematika Menerapkan konsep Model pembelajaran Referensi
(pernyataan logika matematika : Discovery Learning lain,
sederhana, yang mencakup dan Problem Based internet
negasi pernyataan, negasi, Learning
pernyataan pernyataan majemuk,
sederhana, dan penarikan
pernyataan kesimpulan
majemuk,
negasi
pernyataan
majemuk
dan
penarikan
kesimpulan)

4,22 Menyelesai Menyelesaikan Metode


kan masalah masalah logika pembelajaran :
yang matematika yang ceramah, tanya
berkaitan mencakup pernyataan, jawab, tugas,
dengan negasi, pernyataan diskusi, latihan
logika majemuk, dan
matematika penarikan kesimpulan
(pernyataan Menyelesaikan
sederhana, masalah yang
negasi berkaitan dengan
pernyataan logika matematika
sederhana, yang mencakup
pernyataan pernyataan, negasi,
majemuk, pernyataan majemuk,
negasi dan penarikan
pernyataan kesimpulan
majemuk
dan
penarikan
kesimpulan
)
3,23 Menganalisi Geometri Menjelaskan konsep Pendekatan Tes tertulis 12 jp Buku Teks
s titik, garis Dimensi titik, garis dan bidang pembelajaran : bentuk uraian Matematik
dan bidang Tiga pada geometri dimensi Sicientific Learning a kelas XII
pada tiga
geometri Memecahkan masalah Model pemb :
dimensi tiga titik, garis dan bidang Discovery Learning
pada geometri dimensi dan PBL
tiga
4,23 Menyajikan Menyelesaikan Metode Referensi
penyelesaia masalah titik, garis pembelajaran : lain,
n masalah dan bidang geometri ceramah, tanya internet
yang dimensi tiga jawab, tugas,
berkaitan Menyelesaikan diskusi, latihan
dengan masalah kontekstual
jarak antara tentang titik, garis dan
titik ke titik, bidang
titik ke garis
dan garis ke
bidang pada
geometri
dimensi tiga
3,24 Menentukan Transform Menjelaskan konsep Pendekatan Tes tertulis 16 jp Buku Teks
masalah asi transformasi geometri pembelajaran : bentuk uraian Matematik
kontekstual Geometri Sicientific Learning a kelas XII
yang Menerapkan konsep Model pemb :
berkaitan transformasi geometri Discovery Learning
dengan dalam penyelesaian dan PBL
transformasi masalah
geometri

4,24 Menyelesai Menyelesaikan Metode Referensi


kan masalah masalah yang ber- pembelajaran : lain,
kontekstual kaitan dengan ceramah, tanya internet
yang transformasi geometri jawab, tugas,
berkaitan Menyelesaikan diskusi, latihan
dengan masalah kontekstual
transformasi tentang transformasi
geometri geometri
3,25 Menganalisi Kaidah Menjelaskan konsep Pendekatan Tes tertulis 8 jp Buku Teks
s kaidah Pencacaha kaidah penca-cahan, pembelajaran : bentuk uraian Matematik
pencacahan, n, permutasi, dan Sicientific Learning a kelas XII
permutasi Permutasi kombinasi
dan dan Menerapkan konsep Model pemb :
kombinasi Kombinasi kaidah penca-cahan, Discovery Learning
pada permutasi, dan dan PBL
masalah kombinasi
kontekstual
4,25 Menyajikan Menyelesaikan Metode Referensi
penyelesaia masalah tentang pembelajaran : lain,
n masalah pencacahan, ceramah, tanya internet
kontekstual permutasi, kombinasi jawab, tugas,
berkaitan Menyelesaikan diskusi, latihan
dengan masalah nyata tentang
kaidah pencacahan,
pencacahan, permutasi, kombinasi
permutasi
dan
kombinasi
3,26 Menentukan Peluang Menjelaskan konsep Pendekatan Tes tertulis 8 jp Buku Teks
peluang Kejadian peluang suatu pembelajaran : bentuk uraian Matematik
kejadian kejadian Sicientific Learning a kelas XII
Meneraplan konsep Model pembelajaran Referensi
kaidah penca-cahan, : Discovery Learning lain,
permutasi, dan dan Problem Based internet
kombinasi Learning
4,26 Menyelesai Menyelesaikan Metode
kan masalah masalah yang pembelajaran :
yang berkaitan dengan ceramah, tanya
berkaitan peluang suatu jawab, tugas,
dengan kejadian diskusi, latihan
peluang Menyelesaikan
kejadian masalah kontekstual
yang berkaitan dengan
peluang suatu
kejadian

Bandung, Juli 2018

Guru mata pelajaran,

Asep Sopian, S.Pd


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk Siklus l
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMK MARHAS Margahayu


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Transformasi Geometri
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit (2 pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. KI 1 dan KI 2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang


dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.

2. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah

3. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menentukan masalah 1. Menjelaskan konsep translasi dan
kontekstual yang berkaitan refleksi,
dengan transformasi 2. Menerapkan konsep translasi dan
geometri. refleksi,
3.3 Menyelesaikan masalah 3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
kontekstual yang berkaitan dengan translasi dan refleksi,
dengan transformasi 4. Menyelesaikan masalah kontekstual
geometri. tentang translasi geometri dan refleksi.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik
dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI peserta didik dapat mengamati
permasalahan (membaca) dan dapat memecahkan masalah yang berkaitan
dengan materi Translasi dengan rasa percaya diri, kerjasama, dan tanggung
jawab.

D. Materi Pembelajaran

1. Translasi

Translasi merupakan perubahan objek dengan cara menggeser objek dari


satu posisi lainnya dengan jarak tertentu.
Pergeseran atau translasi
A yang terdapat pada tabel
tersebut ialah:

B
a. Translasi dari A(4,1) ke B(0,-4)

( ) ( ) ( ) jadi translasi dari A ke B adalah (4,-3)

2. Refleksi
Refleksi atau pencerminan seperti halnya bayangan benda yang terbentuk
dari sebuah cermin. Sebuah objek yang mengalami refleksi akan memiliki
bayangan benda yang dihasilkan oleh sebuah cermin.
Contoh:
Refleksikan titik Aterhadap sumbu
x!
Jawab:

( ) ( )

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : Group Investigation

F. Media Pembelajaran

Alat dan Bahan :

1. Worksheet atau lembar kerja siswa

2. Lembar penilaian

3. Penggaris, spidol, papan tulis


G. Sumber Belajar

1. Sinaga, Bornok, dkk. 2018. Matematika SMA/MA/SMK/MAK kelas XI.


Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Jakarta: pusat kurikulum dan
pembukuan, balitbag, kemdikbud.
2. Buku referensi lain

3. Pengalaman peserta didik dan guru

4. Internet

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1

Alokasi
Fase/Sintaks GI Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan 10 menit
a. Guru memberikan salam dan mengajak
siswa berdoa.
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
Apersepsi:
c. Siswa diberikan stimulus dengan
menjelaskan sedikit mengenai
transformasi geometri
d. Guru mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk mengarahkan siswa
mengaitkan translasi yang pernah
mereka perlakari di SMP dan
permasalahan di sekitar lingkungan
siswa.
e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Membentuk Kegiatan inti: 60 menit
kelompok f. Siswa duduk berkelompok yang
beranggotakan 4-5 orang secara
heterogen
g. Guru memberikan arahan pada siswa
apa yang harus dilakukan selanjutnya
h. Guru membagi LKS (Lembar Kerja
Siswa) pada masing-masing kelompok
Perencanaan Mengamati:
i. Guru meminta siswa untuk mengamati
LKS yang telah di berikan bersama
dengan kelompoknya
j. Selanjutnya siswa bersama dengan
kelompok merencanakan bagaimana
cara menyelesaikan persoalan yang ada
di LKS secara berkelompok
Menanya:
k. Siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan terkait hal-hal yang diamati
dan di rencanakan.

Penyelidikan Mengumpulkan informasi:


l. Secara berkelompok, siswa
mengerjakan LKS yang terkait dengan
pertanyaan-pertanyaan pada contoh
permasalahan yang ada di LKS
m. Siswa juga diarahkan untuk
mengumpulkan informasi dengn
membaca buku paket dan mencari
referensi lain tentang cara
menyelesaikan masalah yang ada di
LKS yang berkaitan dengan Translasi.
n. Setiap anggota kelompok dipastikan
paham mengeneai permasalahan yang
sedang didiskusikan
Pengorganisasian Mengolah informasi/mengasosiasikan:
o. Melakkukan diskusi dalam kelompok,
siswa menginvestigasi, menganalisis,
menalar, menyimpulkan, informasi
yang telah diperoleh/dikumpulkan
melalui LKS
Persentasi Mengkomunikasikan:
p. Secara klasikal, perwakilan setiap
kelompok mengkomunikasikan hasil
diskusinya didepan kelas
Evaluasi Kegiatan penutup: 10 menit
q. Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan apa yang telah
diperlajari hari ini
r. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya yaitu mengenai materi
refleksi
s. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucap Alhamdulillah bersama-
sama.
Pertemuan ke-2

Alokasi
Fase/Sintaks GI Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan 10 menit
a. Guru memberikan salam dan mengajak
siswa berdoa.
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
Apersepsi:
c. Siswa diberikan stimulus dengan
mengingatakan kembali materi
sebelumnya yaitu mengenai translasi
d. Guru mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk mengarahkan siswa
mengaitkan refleksi yang pernah
mereka perlakari di SMP dan
permasalahan di sekitar lingkungan
siswa.
e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Membentuk Kegiatan inti: 60 menit
kelompok f. Siswa duduk berkelompok yang
beranggotakan 4-5 orang secara
heterogen
g. Guru memberikan arahan pada siswa
apa yang harus dilakukan selanjutnya
h. Guru membagi LKS (Lembar Kerja
Siswa) pada masing-masing kelompok
Perencanaan Mengamati:
i. Guru meminta siswa untuk mengamati
LKS yang telah di berikan bersama
dengan kelompoknya
j. Selanjutnya siswa bersama dengan
kelompok merencanakan bagaimana
cara menyelesaikan persoalan yang ada
di LKS secara berkelompok
Menanya:
k. Siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan terkait hal-hal yang diamati
dan di rencanakan.
Penyelidikan Mengumpulkan informasi:
l. Secara berkelompok, siswa
mengerjakan LKS yang terkait dengan
pertanyaan-pertanyaan pada contoh
permasalahan yang ada di LKS
m. Siswa juga diarahkan untuk
mengumpulkan informasi dengn
membaca buku paket dan mencari
referensi lain tentang cara
menyelesaikan masalah yang ada di
LKS yang berkaitan dengan Refleksi.
n. Setiap anggota kelompok dipastikan
paham mengeneai permasalahan yang
sedang didiskusikan
Pengorganisasian Mengolah informasi/mengasosiasikan:
o. Melakkukan diskusi dalam kelompok,
siswa menginvestigasi, menganalisis,
menalar, menyimpulkan, informasi
yang telah diperoleh/dikumpulkan
melalui LKS
Persentasi Mengkomunikasikan:
p. Secara klasikal, perwakilan setiap
kelompok mengkomunikasikan hasil
diskusinya didepan kelas
Evaluasi Kegiatan penutup: 10 menit
q. Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan apa yang telah
diperlajari hari ini
r. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya yaitu mengenai materi
Rotasi
s. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucap Alhamdulillah bersama-
sama.

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian sikap: teknik non tes, bentuk pengalaman sikap dalam
pembelajaran
2. Penilaian pengetahuan: teknik tes tertulis, bentuk LKS
3. Penilaian keterampilan: teknik non tes, bentuk kinerja.

No Aspek yang diamati/dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian


1 Sikap Lembar Selama
a. Bertanggung jawab pengamatan, pembelajaran
dalam kelompok Rubrik dan diskusi
belajarnya (terlampir)
b. Disiplin dalam
menyelesaikan
persoalan transformasi
geometri (translasi dan
refleksi).
2 Pengetahuan Lembar Penyelesaian
a. Dapat menyelesaikan pengamatan, tugas individu
permasalahan yang Rubrik dan kelompok
berkaitan dengan (terlampir)
transformasi geometri
(translasi dan refleksi).
3 Keterampilan Lembar Penyelesaian
a. Mampu menyelesaikan pengamatan, tugas individu
masalah yang berkaitan Rubrik dan kelompok
dengan transformasi (terlampir)
geometri (translasi dan
refleksi).
I. Instrument penilaian
1. Sikap
a. Tanggungjawab
skor
No Aspek pengamatan
1 2 3 4
1 Melaksanakan tugas individu dengan baik
2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
3 Tidak menuduh orang lain tanpa bukti akurat
4 Mengembalikan barang yang dipinjam
5 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
b. Disiplin
skor
No Aspek pengamatan
1 2 3 4
1 Disiplin
2. Pengetahuan
Pengamatan dari pengerjaan LKS
3. Keterampilan
skor
No Aspek pengamatan
1 2 3 4
1 Kejelasan presentasi
a. Sistematika
b. Bahasa yang digunakan
c. suara
2 pengetahuan
a. penguasaan materi presentasi
b. dapat menjawab pertanyaan yang
berhubungan dengan materi

Bandung, 22 November 2019


Mengetahui
Guru mata pelajaran Peneliti

Asep Sopian, S.Pd Vepbri Setyowati S


NIM. 16510237
LKS (Lembar Kerja Siswa) Siklus I

Lembar Kerja Siswa (LKS)


TRANSLASI & REFLEKSI
Kelompok :

Nama :

1.

2.

3.

4.

5.

Kompetensi Dasar :

3.5 menganalisis dan membandingkan transformasi dan


komposisi transformasi dengan menggunakan matriks

4.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan


matriks transformasi geometri ( translasi, refleksi, dilatasi,
dan rotasi).

Indikator :

1. Menentukan rumus jarak pada bangun datar.


2. Menjelaskan translasi pada bangun datar.
3. Menjelaskan refleksi pada bangun datar.
Translasi (pertemuan 1)
Perhatikan permasalahan di bawah ini !

Apa saja yang dapat diketahui dari permasalahan di atas ?

Dari permasalahan di atas bisakah Kalian mendefinisikan


apa yang di maksud dengan tranlasi?

...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
............................................................
Setelah memahami permasalahan sebelumnya coba kalian
kerjakan persoalan berikut ini !

Titik Awal Titik Akhir Proses Translasi

A (-3,4) B (2,6) ( ) ( ) ( ) T1( )

A(-9,-3) B(-5,-1) … …

… … … …

… … … …

Garis k dengan persamaan 5x + 9y – 12 = 0 ditranslasi


dengan matriks translasi T ( -2,-3). Tentukanlah bayangan
garis k tersebut!
Refleksi (pertemuan 2)

A (-5,3)
B

D E

(5,-3)

Perhatikan koordinat pencerminan diatas terhadap titik O


(0,0)

Titik Koordinat Bayangan


A (-5,3) A’ (5,-3)
… …
… …
… …
… …
Setelah melengkapi tabel di atas jawablah
persoalan berikut!

1. Dari Tabel di atas tentukan pencerminannya !


a. Titik A,C,D terhadap sumbu x
b. Titik B,E terhadap sumbu y
2. Tentukan persamaan garis 3x – 2y – 5 = 0 jika di
cerminkan terhadap:
a. Sumbu y
b. Garis y = - x
Lembar Observasi Guru dan Siswa

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN DENGAN


PENDEKATAN SAINTIFIK
UNTUK TINDAKAN SIKLUS I

Pertemuan 1 ( Hari/tanggal : Jum'at/22 November 2019)


OBSERVAI TERHADAP GURU
No. Aspek yang diobservasi Ya Tidak Keterangan
1 Guru memulai pembelajaran dengan Sesuai
mengajak siswa untuk berdoa terlebih  skenario
dahulu pembelajaran
2 Guru mengecek kehadiran siswa Sesuai
 skenario
pembelajaran
3 guru memberikan apersepsi dengan bertanya Sesuai
tentang transformasi geometri  skenario
pembelajaran
4 guru menyampaikan tujuan pembelajaran Terlewatkan
hari ini dan manfaatnya dalam kehidupan 
sehari-hari
5 guru memberikan beberapa soal yang ada di Sesuai
LKS mengenai transformasi yaitu translasi  skenario
dan refleksi pembelajaran
6 guru mengarahkan siswa untuk berkelompok Sesuai
4-5 orang  skenario
pembelajaran
7 guru mengajak siswa untuk mengamati dan Sesuai
menceramati permasalahan yang ada di LKS  skenario
tentang translasi dan refleksi pembelajaran
8 guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi Sesuai
dengan kelompoknya  skenario
pembelajaran
9 guru memberikan kesempatan kepada siswa Sesuai
untuk bertanya  skenario
pembelajaran
10 guru mengarahkan siswa untuk membuat Sesuai
pertanyaan dan mempertanyakan tentang skenario
hal-hal yang belulm diketahui dari apa yang  pembelajaran
diamati
11 guru berkeliling dan mengamati diskusi Sesuai
siswa  skenario
pembelajaran

12 guru mengarahkan siswa untuk Sesuai


menyimpulkan hasil diskusi dengan  skenario
kelompoknya pembelajaran
13 guru meminta perwakilan tiap kelompok Sesuai
untuk mempersentasikan hasi diskusinya  skenario
pembelajaran
14 guru menilai hasil persentasi siswa serta Sesuai
menegaskan kesimpulan yang dibuat dalam  skenario
diskusi siswa pembelajaran
15 guru memberikan siswa kesempatan untuk Sesuai
bertanya dan menjawab bila masih ada yang  skenario
tidak mengerti pembelajaran
16 Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan Karna waktu
apa yang telah diperlajari hari ini  sudah hampir
habis
17 guru menyampaikan materi pembelajaran karena bel
untuk pertemuan berikutnya waktu
pergantian

pelajaran
sehingga tidak
sempat

OBSERVASI TERHADAP SISWA


No. Aspek yang diobservasi Ya Tidak Keterangan
1 Siswa memulai pembelajaran dengan Sudah optimal
berdoa terlebih dahulu 
2 siswa memperhatikan guru dalam kegiatan ada beberapa
apersepsi memberikan apersepsi siswa yang

 tidak
memperhatikan
3 siswa memperhatikan guru dalam ada beberapa
menyampaikan tujuan pembelajaran siswa yang

tidak
memperhatikan
4 siswa memperhatikan penjelasan guru ada
mengenai translasi dan refleksi sekelompok
 siswa dibagian
belakang yang
asik bercerita
5 siswa diberikan tugas berupa LKS untuk di
selesaikan bersama dengan kelompoknya 

6 siswa bersama dengan kelompoknya sebagian siswa


mengamati permasalahan yang ada di LKS  asik sendiri
Translasi dan Refleksi
7 siswa berdiskusi dengan kelompoknya sebagian siswa
mengenai permasalahan yang telah diamati  tidak
berdiskusi
8 siswa aktif bertanya dan diskusi dengan sebagian siswa
teman kelompoknya   tidak aktif
9 siswa diberi kesempatan untuk belum optimal
mempersentasikan hasil diskusinya 
10 siswa memberi tanggapan mengenai hasil belum optimal
diskusi dari kelompok yang persentasi 
11 guru membimbing siswa untuk karena bel
merumuskan kesimpulan hasil diskusi  pergantian
pembelajaran
12 siswa memperhatikan guru dalam karena bel
menyampaikan materi pembelajaran untuk  pergantian
materi berikutnya pembelajaran

Bandung, 22 November 2019


Mengetahui,
Observer Peneliti

Farhan Fakhrudin Vepbri Setyowati S


NIM. 16510237
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
UNTUK TINDAKAN SIKLUS I

Pertemuan 2 ( Hari/tanggal : Jum'at/29 November 2019)


OBSERVAI TERHADAP GURU
No. Aspek yang diobservasi Ya Tidak Keterangan
1 Guru memulai pembelajaran dengan Sesuai
mengajak siswa untuk berdoa terlebih  skenario
dahulu pembelajaran
2 Guru mengecek kehadiran siswa Sesuai
 skenario
pembelajaran
3 guru memberikan apersepsi dengan bertanya Sesuai
tentang transformasi geometri  skenario
pembelajaran
4 guru menyampaikan tujuan pembelajaran Sesuai
hari ini dan manfaatnya dalam kehidupan  skenario
sehari-hari  pembelajaran
5 guru memberikan beberapa soal yang ada di Sesuai
LKS mengenai transformasi yaitu translasi  skenario
dan refleksi pembelajaran
6 guru mengarahkan siswa untuk berkelompok Sesuai
4-5 orang  skenario
pembelajaran
7 guru mengajak siswa untuk mengamati dan Sesuai
menceramati permasalahan yang ada di LKS  skenario
tentang translasi dan refleksi pembelajaran
8 guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi Sesuai
dengan kelompoknya  skenario
pembelajaran
9 guru memberikan kesempatan kepada siswa Sesuai
untuk bertanya  skenario
pembelajaran
10 guru mengarahkan siswa untuk membuat Sesuai
pertanyaan dan mempertanyakan tentang skenario
hal-hal yang belulm diketahui dari apa yang  pembelajaran
diamati
11 guru berkeliling dan mengamati diskusi Sesuai
siswa  skenario
pembelajaran
12 guru mengarahkan siswa untuk Sesuai
menyimpulkan hasil diskusi dengan  skenario
kelompoknya pembelajaran
13 guru meminta perwakilan tiap kelompok Sesuai
untuk mempersentasikan hasi diskusinya  skenario
pembelajaran
14 guru menilai hasil persentasi siswa serta Sesuai
menegaskan kesimpulan yang dibuat dalam  skenario
diskusi siswa pembelajaran
15 guru memberikan siswa kesempatan untuk Sesuai
bertanya dan menjawab bila masih ada yang  skenario
tidak mengerti pembelajaran
16 Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan Sesuai
apa yang telah diperlajari hari ini  skenario
 pembelajaran
17 guru menyampaikan materi pembelajaran Sesuai
untuk pertemuan berikutnya  skenario
 pembelajaran

OBSERVASI TERHADAP SISWA


No. Aspek yang diobservasi Ya Tidak Keterangan
1 Siswa memulai pembelajaran dengan Sesuai
berdoa terlebih dahulu  skenario
pembelajaran
2 siswa memperhatikan guru dalam kegiatan Sesuai
apersepsi memberikan apersepsi  skenario
 pembelajaran
3 siswa memperhatikan guru dalam Sesuai
menyampaikan tujuan pembelajaran  skenario
pembelajaran
4 siswa memperhatikan penjelasan guru Sesuai
mengenai translasi dan refleksi  skenario
 pembelajaran
5 siswa diberikan tugas berupa LKS untuk di Sesuai
selesaikan bersama dengan kelompoknya  skenario
pembelajaran
6 siswa bersama dengan kelompoknya Sesuai
mengamati permasalahan yang ada di LKS  skenario
Translasi dan Refleksi  pembelajaran
7 siswa berdiskusi dengan kelompoknya Sesuai
mengenai permasalahan yang telah diamati  skenario
 pembelajaran
8 siswa aktif bertanya dan diskusi dengan Sesuai
teman kelompoknya  skenario

pembelajaran
9 siswa diberi kesempatan untuk Sesuai
mempersentasikan hasil diskusinya  skenario
pembelajaran
10 siswa memberi tanggapan mengenai hasil Sesuai
diskusi dari kelompok yang persentasi  skenario
pembelajaran
11 guru membimbing siswa untuk Sesuai
merumuskan kesimpulan hasil diskusi  skenario
 pembelajaran
12 siswa memperhatikan guru dalam Sesuai
menyampaikan materi pembelajaran untuk  skenario
materi berikutnya  pembelajaran

Bandung, 22 November
2019
Mengetahui,
Observer Peneliti

Farhan Fakhrudin Vepbri Setyowati S


NIM. 16510237
Jurnal Refleksi

JURNAL REFLEKSI DIRI

A. Tindakan Siklus I
Pertemuan 1
1. Peneliti mengorganisasikan waktu masih belum baik
2. Tidak semua siswa memperhatikan
3. Tidak semua siswa aktif dan berdiskusi dengan kelompoknya
4. Peneliti kurang memperhatikan siswa sehingga siswa tidak
memperhatikan guru
5. Guru kurang memberi arahan dan bimbingan pada siswa
6. Hanya sebagian siswa yang mengemukakan pendapat atau bertanya
7. Siswa masih kesulitan dalam menjelaskan kembali pengetahuan yang
disampaikan oleh peneliti
Pertemuan 2
Terkadang masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan
guru/peneliti dan masih malu dan enggan mengemukakan pendapat tetapi
tidak mengakibatkan proses pembelajaran terganggu.

Peneliti

Vepbri Setyowati S
NIM. 16510237
Tes Awal
SMK MARHAS MARGAHAYU
SOAL TES KEMAMPUAN AWAL

Nama :
Kelas :

Petunjuk:
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal!
2. Kerjakan soal yang kamu anggap paling mudah terlebih dahulu!
3. Gunakan bolpoint berwarna hitam dan pensil untuk mengerjakan soal!
4. Kerjakan semua dengan jelas dan lengkap!
5. Periksalah kembali hasil pekerjaanmu sebelum kamu serahkan kepada guru!
6. Selamat mengerjakan, semoga sukses!

Soal:

1. Tentukan bayangan dari titik A(1,3), B(-6,3), C(-6,3) dan titik D(10,-3). Oleh
translasi-translasi berikut:
a. T1 (2,3)
b. T2 (4,1)
2. Tentukan persamaan garis 2x – 3y + 4 = 0 di translasi oleh T(-2,-3)
3. Tentukan bayangan dari pencerminan titik A(3,-4) terhadap O(0,0)
4. Diketahui segitiga ABC dengan koordinat titik-titik sudutnya adalah A(1,1),
B(4,2) dan C(2,3). Tentukan pencerminan segitiga terhadap:
a. Sumbu X
b. Sumbu Y
c. Titik O(0,0)
5. Tentukan persamaan garis dari garis 3x – 3y – 5 = 0 jika di cerminkan
terhadap:
a. Sumbu Y
b. Garis y = -x
JAWABAN TES AWAL

1. a. ( ) ( ) ( ) (skor 2,5)

( ) ( ) ( ) (skor 2,5)

( ) ( ) ( ) (skor 2,5)

( ) ( ) ( ) (skor 2,5)

b. ( ) ( ) ( ) (skor 2,5)

( ) ( ) ( ) (skor 2,5)

( ) ( ) ( ) (skor 2,5)

( ) ( ) ( ) (skor 2,5)

2. ( ) ( )( ) ( )

(skor 20)

( ) ( )

3. (-x,-y) = (-3,4) (skor 20)


4. a. (x,-y) (skor 6,5)
(1,1) = (1,-1)
(4,2) = (4,-2)
(2,3) = (2,-3)
b. (-x,y) (skor 6,5)
(1,1) = (-1,1)
(4,2) = (-4,2)
(2,3) = (-2,3)
c. (-x,-y) (skor 7)
(1,1) = (-1,-1)
(4,2) = (-4,-2)
(2,3) = (-2,-3)
5. a. (skor 10)
( )
( ) ( )

b. (skor 10)
( )
( ) ( )
Data hasil tes awal dan tes akhir

Tes Tes
No Nama
Awal Akhir
1 Agrie Delmiana Tary 60 50
2 Alfi Nur Halim 37,5 90
3 Asep Wahyudi 52.5 85
4 Asriyani Putri 25 80
5 Aulia Septiani 50 98
6 Cipto Nur Yauman 0 80
7 Daula Rubani 40 85
8 Dera Dwi Lestari 45 75
9 Deva Febrianti Sahara 42,5 90
10 Eko Aditya Niswantoro 15 60
11 Fadhi Aziz 0 70
12 Faiz Faizal Hafidz 40 70
13 Fikrotunnaziyah 45 87,5
14 Fitrah Miftahul Fauzan 40 90
15 Galih Wirapranata 20 85
16 Gilang Aditia 0 85
17 Gustamil Arifin 0 90
18 Hadi Firmansyah 0 58
19 Hilman Akmaludin 20 49
20 Karina Apriliani 45 90
21 Krisna Ferdiansyah 17,5 85
22 M Habibie Akbar Sugianto 33,5 55
23 M. Zaki Setiadi 0 85
24 Mira Alya Hermayanti 17 60
25 Muhammad Muhyi 20 53
26 Refal Hamdani 0 85
27 Regi Faisal Permadi 12,5 70
28 Selvia Resta Tarisa 37,8 75
29 Rizal Farhandianto 15 90
30 Rizky Sukma Ramdhan 20 70
31 Shalsa Sabila Anjareka 37,8 90
32 Siska Nur Santi 32,5 100
33 Taufan Putra Bayu Ramdhan 13,5 90
34 Titi Marlina 45 83
35 Wahyu Candra Utama 22,5 70
Total Nilai 849,6 2728,5
Rata-rata 24,9882 77,9571
Pesentase di atas Skor 65 85,71429
Dokumentasi penelitian

Anda mungkin juga menyukai