Anda di halaman 1dari 100

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas VIII

SMP Unggulan Ar-Rahman Sukabumi dengan Menggunakan Model


Discovery Learning pada Pembelajaran Materi IPA Secara Daring
Tahun Pelajaran 2020/2021

Oleh:

DESY LESTARI

SMP UNGGULAN AR-RAHMAN


2020
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas VIII SMP Unggulan Ar-Rahman
Sukabumi dengan Menggunakan Model Discovery Learning pada Pembelajaran Materi
IPA Secara Daring Tahun Pelajaran 2020/2021

OLEH :

DESY LESTARI, S.Si.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII menggunakan
Model Discovery Learning.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang
bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang terdapat di kelas. Subjek penelitian adalah siswa
kelas VIII A semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 13 siswa. Penelitian
dilakukan dalam tiga siklus dan setiap akhir siklus dilakukan refleksi terhadap tindakan yang
diberikan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan lembar pretest dan post test
google form.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring dengan


menggunakan model Discovery Learning pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil
belahar siswa. Hal ini dapat dilihat persentase hasil belajar siswa meningkat dimulai dari
siklus I yaitu sebesar 69,23 %, lalu meningkat sebesar 84,61% pada siklus II dan 92,30%
pada siklus III.. Terbukti bahwa penggunaan model Discovery Learning dapat meningkatkan
hasil siswa pada mata pelajaran IPA.

Kata Kunci: Discovery Learning, IPA, penelitian tindakan kelas

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................ i


KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................................ 5
B. Identifikasi Masalah .................................................................................................................. 6
C. Analisis Masalah ....................................................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian....................................................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian..................................................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Pembelajaran IPA...................................................................................................................... 8
B. Model Pembelajaran Discovery Learning .................................................................................. 10
C. Pembelajaran Moda Daring ....................................................................................................... 13
D. Hasil Belajar Siswa.................................................................................................................... 14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian ....................................................................................................................... 16
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................................................................................ 16
C. Deskripsi Kegiatan Penelitian .................................................................................................... 18
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................................ 28
E. Indikator Keberhasilan Penelitian .............................................................................................. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Hasil Penelitian Siklus I............................................................................................................. 30
B. Hasil Penelitian Siklus II ........................................................................................................... 31
C. Hasil Penelitian Siklus III .................................................................................................................. 32
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................................... 32
B. Saran ................................................................................................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 35
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................................................................. 36

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan dengan media pembelajaran yang
inovatif untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Dalam kenyataannya, proses belajar mengajar di SMP Unggulan Ar-Rahman saat
ini masih cenderung menggunakan metode tradisional, aktivitas pembelajaran masih
didominasi oleh metode ceramah, sehingga hasil belajar peserta didik secara umum
masih rendah. Berdasarkan data, masih banyak peserta didik Kelas VIII A yang belum
mampu mencapai nilai yang dipersyaratkan, yaitu nilai 75. Peserta didik Kelas VIII A
SMP Unggulan Ar-Rahman dinyatakan telah tuntas belajar Ilmu Pengetahuan Alam
apabila peserta didik mampu mencapai nilai 75.
Melihat kenyataan ini, penulis selaku guru berupaya meningkatkan hasil belajar
peserta didik dengan mengoptimalkan aktivitas pembelajaran dan mendesain skenario
pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam belajar.
Pada masa sekarang ini, baik guru maupun peserta didik harus mempunyai
kemampuan abad 21. Salah satu diantaranya adalah guru maupun peserta didik harus
mempunyai kemampuan dalam menggunakan teknologi informasi dalam pembelajaran
di kelas. Terlebih lagi sejak pandemi Covid-19 melanda, memaksa peserta didik dan guru
melakukan aktivitas pembelajaran secara on line (dalam jaringan) dengan segala
problematika dan dinamikanya. Hal tersebut yang mendasari penulis untuk untuk
5
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIIA menggunakan metode pembelajaran
discovery learning pada pokok bahasan Sistem Pencernaan Pada Manusia.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Masalah-masalah yang ditemukan dalam pembelajaran konsep Sistem Pencernaan


di kelas VIII A meliputi :
1) Bagaimana meningkatkan interaksi antar peserta didik pada situasi belajar daring?
2) Media pembelajaran apa yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan ?
3) Media apa yang perlu digunakan guru agar melibatkan peserta didik ?
4) Bagaimana meningkatkan hasil belajar peserta didik ?
5) Apa yang menyebabkan hasil belajar peserta didik rendah ?
6) Model pembelajaran dan media apa yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik?

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan


permasalahnya yaitu : “Bagaimana model pembelajaran discovery learning mampu
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIIA pada pokok bahasan Sistem Pencernaan
Pada Manusia ?’’

D. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa model pembelajaran
discovery learning mampu menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VIII A terhadap mata pelajaran IPA, khususnya mengenai pokok bahasan
Sistem Pencernaan Pada Manusia, sehingga siswa tertarik dan merasa senang untuk
memahami dan mempelajarinya.

6
E. MANFAAT PENELITIAN

Segala sesuatu kegiatan yang dilakukan tentu mempunyai manfaat yang dapat
diambil. Demikian pula dengan penelitian ini. Manfaat bermanfaat bagi siswa, guru dan
lembaga.
1) Manfaat bagi siswa, hasil penelitian ini memudahkan siswa dalam menerima materi
pelajaran;
2) Manfaat bagi guru untuk menambah wawasan dan disiplin ilmu terutama dalam
merancang dan memilih media pembelajaran yang dapat mengotimalkan potensi,
kompetensi dan kreativitas yang dimiliki siswa;
3) Sebagai bahan masukan yang positif dalam pembinaan profesi guru dengan
mempertimbangkan tingkat kreativitas guru dalam merancang sistem pembelajaran
yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. PEMBELAJARAN IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan
untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Secara umum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP/MTs, meliputi mata pelajaran
fisika, bumi antariksa, biologi, dan kimia yang sebenarnya sangat berperan dalam
membantu anak untuk memahami fenomena alam. Carin dan Sund (1993) mendefinisikan
IPA sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum
(universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”.
Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA
meliputi empat unsur utama yaitu:
1) sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahluk hidup, serta hubungan
sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui
prosedur yang benar; IPA bersifat open ended;
2) prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi
penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi,
pengukuran, dan penarikan kesimpulan
3) produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum;
4) aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Keempat unsur itu merupakan ciri IPA yang utuh yang sebenarnya tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Dalam proses pembelajaran IPA keempat unsur itu diharapkan
8
dapat muncul, sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh,
memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah, dan
meniru cara ilmuwan bekerja dalam menemukan fakta baru.
Abad 21 ditandai oleh pesatnya perkembangan IPA dan teknologi dalam berbagai
bidang kehidupan di masyarakat, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Oleh
karena itu, diperlukan cara pembelajaran yang dapat menyiapkan peserta didik untuk
melek IPA dan teknologi, mampu berpikir logis, kritis, kreatif, serta dapat berargumentasi
secara benar. Dalam kenyataan, memang tidak banyak peserta didik yang menyukai mata
pelajaran IPA, karena dianggap sukar, keterbatasan kemampuan peserta didik, atau karena
mereka tak berminat menjadi ilmuwan atau ahli teknologi. Namun demikian, mereka tetap
berharap agar pembelajaran IPA disajikan secara menarik, efisien, dan efektif, terlebih
dalam situasi pandemic saat ini.
Dalam belajar IPA peserta didik diarahkan untuk membandingkan hasil prediksi
peserta didik dengan teori melalui eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah.
Pendidikan IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, yang didasarkan pada metode ilmiah.
Pembelajaran IPA menekankan pada pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar peserta didik mampu memahami alam sekitar melalui proses “mencari
tahu” dan “berbuat”, hal ini akan membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam. Keterampilan dalam mencari tahu atau berbuat tersebut dinamakan
dengan keterampilan proses penyelidikan atau “enquiry skills” yang meliputi mengamati,
mengukur, menggolongkan, mengajukan pertanyaan, menyusun hipotesis, merencanakan
eksperimen untuk menjawab pertanyaan, mengklasifikasikan, mengolah, dan
menganalisis data, menerapkan ide pada situasi baru, menggunakan peralatan sederhana
serta mengkomunikasikan informasi dalam berbagai cara, yaitu dengan gambar, lisan,
tulisan, dan sebagainya. Melalui keterampilan proses dikembangkan sikap dan nilai yang
meliputi rasa ingin tahu, jujur, sabar, terbuka, tidak percaya tahyul, kritis, tekun, ulet,
cermat, disiplin, peduli terhadap lingkungan, memperhatikan keselamatan kerja, dan
bekerja sama dengan orang lain.
Oleh karena itu pembelajaran IPA di sekolah sebaiknya: (1) memberikan pengalaman
pada peserta didik sehingga mereka kompeten melakukan pengukuran berbagai besaran
fisis, (2) menanamkan pada peserta didik pentingnya pengamatan empiris dalam menguji
9
suatu pernyataan ilmiah (hipotesis). Hipotesis ini dapat berasal dari pengamatan terhadap
kejadian sehari-hari yang memerlukan pembuktian secara ilmiah, (3) latihan berpikir
kuantitatif yang mendukung kegiatan belajar matematika, yaitu sebagai penerapan
matematika pada masalah-masalah nyata yang berkaitan dengan peristiwa alam, (4)
memperkenalkan dunia teknologi melalui kegiatan kreatif dalam kegiatan perancangan
dan pembuatan alat-alat sederhana maupun penjelasan berbagai gejala dan keampuhan
IPA dalam menjawab berbagai masalah.

B. MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

1. Pengertian Model pembelajaran discovery


Model pembelajaran penemuan (discovery learning) diartikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi ketika siswa tidak disajikan informasi secara langsung
tetapi siswa dituntut untuk mengorganisasikan pemahaman mengenai informasi
tersebut secara mandiri. Siswa dilatih untuk terbiasa menjadi seorang yang saintis
(ilmuan). Mereka tidak hanya sebagai konsumen, tetapi diharapkan pula bisa berperan
aktif, bahkan sebagai pelaku dari pencipta ilmu pengetahuan.

a. Jenis dan Bentuk Discovery Learning

Menurut Suprihatiningrum (2014:244), terdapat dua caradalam pembelajaran


penemuan (Discovery Learning), yaitu:
1) Pembelajaran penemuan bebas (Free Discovery Learning) yakni
pembelajaran penemuan tanpa adanya petunjuk atau arahan.
2) Pembelajaran penemuan terbimbing (Guided Discovery Learning) yakni
pembelajaran yang membutuhkan peran guru sebagai fasilitator dalam proses
pembelajarannya.

Bentuk metode pembelajaran Discovery Learning dapat dilaksanakan dalam


komunikasi satu arah atau komunikasi dua arah bergantung pada besarnya kelas,
yang dijelaskan lebih detail sebagai berikut (Oemar Hamalik, 2009:187):
1) Sistem satu arah. Pendekatan satu arah berdasarkan penyajian satu arah yang
dilakukan guru. Struktur penyajiannya dalam bentuk usaha merangsang
10
siswa melakukan proses discovery di depan kelas. Guru mengajukan suatu
masalah, dan kemudian memecahkan masalah tersebut melalui langkah-
langkah discovery.
2) Sistem dua arah. Sistem dua arah melibatkan siswa dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan guru. Siswa melakukan discovery, sedangkan guru
membimbing mereka ke arah yang tepat atau benar.1

b. Karakteristik dan Tujuan Discovery Learning


Menurut Hosnan (2014), ciri atau karakteristik Discovery Learning adalah
(1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,
mengabungkan, dan menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada siswa; (3)
kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah
ada. Sedangkan menurut Bell, metode Discovery Learning meliliki tujuan
melatih siswa untuk mandiri dan kreatif, antara lain sebagai berikut (Hosnan,
2014):
1) Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam
pembelajaran. Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi banyak siswa dalam
pembelajaran meningkat ketika penemuan digunakan.
2) Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola
dalam situasi konkrit mauun abstrak, juga siswa banyak meramalkan
(extrapolate) informasi tambahan yang diberikan.
3) Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan
menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat
dalam menemukan.
4) Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja
bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan
mneggunakan ide-ide orang lain.
5) Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa
kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan diaplikasikan dalam
situasi belajar yang baru.

11
c. Langkah-langkah Discovery Learning
Menurut Veerman (2003) langkah-langkah pembelajaran dalam model
discovery learning antara lain Orientation, Hypothesis Generation, Hypothesis
Testing, Conclusion dan Regulation, yang secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
1) Orientation
Guru memberikan fenomena yang terkait dengan materi yang diajarkan
untuk memfokuskan siswa pada permasalahan yang dipelajari. Fenomena
yang ditampilkan oleh guru membuat guru mengetahui kemampuan awal
siswa. Tahap orientation melibatkan siswa untuk membaca pengantar dan
atau informasi latar belakang, mengidentifikasi masalah dalam fenomena,
menghubungkan fenomena dengan pengetahuan yang didapat sebelumnya.
Sintaks orientation melatihkan kemampuan interpretasi, analisis dan evaluasi
pada aspek kemampuan berpikir kritis. Produk dari tahapan orientation dapat
digunakan untuk tahapan yang lainya terutama tahapan hypothesis generation
dan conclusion.

2) Hypothesis Generation
Informasi mengenai fenomena yang didapatkan pada tahapan
orientation digunakan pada tahapan hypothesis generation. Tahapan
hypothesis generation membuat siswa merumuskan hipotesis terkait
permasalahan. Siswa merumuskan masalah dan mencari tujuan dari proses
pembelajaran. Sintaks hypothesis generation melatihkan kemampuan
interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi. Masalah yang telah dirumuskan
diuji pada tahapan hypothesis testing.

3) Hypothesis Testing
Hipothesis yang dihasilkan pada tahapan hypothesis generation tidak
dijamin kebenaranya. Pembuktian terhadap hipotesis yang dibuat oleh siswa
dibuktikan pada tahapan hypothesis testing. Tahapan pengujian hipotesis
siswa harus merancang dan melaksanakan eksperimen untuk membuktikan
hipotesis yang telah dirumuskan, mengumpulkan data dan
mengkomunikasikan hasil dari eksperimen. Sintaks hypothesis testing

12
melatihkan kemampuan regulasi diri, evaluasi, analisis, interpretasi dan
penjelasan.

4) Conclusion
Kegiatan siswa pada tahapan conclusion adalah meninjau hipotesis yang
telah dirumuskan dengan fakta-fakta yang telah diperoleh dari pengujian
hipotesis. Siswa memutuskan fakta-fakta hasil pengujian hipotesis apakah
sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan atau siswa mengidentifikasi
ketidaksesuaian antara hipotesis dengan fakta yang diperoleh dari pengujian
hipotesis. Tahapan conclusion membuat siswa merevisi hipotesis atau
mengganti hipotesis dengan hipotesis yang baru. Sintaks conclusion
melatihkan kemampuan menyimpulkan, analisis, interpretasi, evaluasi dan
penjelasan.

5) Regulation
Tahapan regulation berkaitan dengan proses perencanaan, monitoring
dan evaluasi. Perencanaan melibatkan proses menentukan tujuan dan cara
untuk mencapai tujuan tersebut. Monitoring merupakan sebuah proses untuk
mengetahui kebenaran langkah-langkah dan tindakan yang diambil oleh
siswa terkait waktu pelaksanaan dan hasil berdasarkan perencanaan yang
telah dibuat sebelumnya. Guru mengkonfirmasi kesimpulan dan
mengklarifikasi hasil-hasil yang tidak sesuai untuk menemukan konsep
sebagai produk dari proses pembelajaran. Sintaks regulation melatihkan
kemampuan evaluasi, regulasi diri, analisis, penjelasan, interpretasi dan
menyimpulkan.

C. PEMBELAJARAN MODA DALAM JARINGAN (DARING)

Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang telah melanda 215 negara di dunia,
memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan, mulai dari level pendidikan
dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Untuk melawan Covid-19 Pemerintah telah
melarang untuk berkerumun, pembatasan sosial (social distancing) dan menjaga jarak

13
fisik (physical distancing), memakai masker dan selalu cuci tangan. Melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah telah melarang satuan pendidikan untuk
melaksanakan kegiatan tatap muka (konvensional) dan memerintahkan untuk
menyelenggarakan pembelajaran secara daring. Satuan pendidikan dituntut untuk dapat
menyelenggarakan pembelajaran secara daring atau on line (Firman, F., & Rahayu, S.,
2020). Tidak sedikit satuan pendidikan dengan cepat merespon intruksi pemerintah, tidak
terkecuali SMP Unggulan Ar-Rahman Sukabumi yang dengan sigap mengeluarkan surat
instruksi tentang pencegahan penyebaran corona virus diesease (Covid-19) di lingkungan
sekolah. Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Paujiah, E. (2020) menyatakan
bahwa pembelajaran daring memiliki kekuatan, tantangan dan hambatan tersendiri. Untuk
mencegah penyebaran Covid-19, WHO memberikan himbauan untuk menghentikan
acara-acara yang dapat menyebabkan massa berkerumun. Maka dari itu, pembelajaran
tatap muka yang mengumpulkan banyak siswa di dalam kelas ditinjau ulang
pelaksanaanya. Kegiatan belajar mengajar (KBM) harus diselenggarakan dengan skenario
yang mampu mencegah berhubungan secara fisik antara siswa dengan guru atau antara
siswa dengan siswa (Firman, F., & Rahayu, S., 2020). Menurut Milman (2015)
penggunaan teknologi digital dapat memungkinkan siswa dan guru melaksanakan proses
pembelajaran walaupun mereka ditempat yang berbeda. Bentuk KBM yang dapat
dijadikan solusi dalam masa pandemi covid-19 adalah pembelajaran daring.
Menurut Moore, Dickson-Deane, & Galyen (2011) Pembelajaran daring merupakan
pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas,
fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran.
Penelitian yang dikakukan oleh Zhang et al., (2004) menunjukkan bahwa penggunaan
internet dan teknologi multimedia mampu merombak cara penyampaian pengetahuan dan
dapat menjadi alternatif pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas tradisional.
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang mampu mempertemukan siswa dan guru
untuk melaksanakan interaksi pembelajaran dengan bantuan internet (Kuntarto, E. (2017).
Pada tataran pelaksanaanya pembelajaran daring memerlukan dukungan perangkat
perangkat mobile seperti smarphone atau telepon adroid, laptop, komputer, tablet, dan
iphone yang dapat dipergunakan untuk mengakses informasi kapan saja dan dimana saja
(Gikas & Grant, 2013). Satuan pendidikan pada masa WFH perlu melaksanakan
penguatan pembelajaran secara daring dan menjadi tuntutan dunia pendidikan sejak
beberapa tahun terakhir (He, Xu, & Kruck, 2014). Pembelajaran daring dibutuhkan dalam
14
pembelajaran di era revolusi industri 4.0 (Pangondian, R. A., Santosa, P. I., & Nugroho,
E., 2019). Penggunaan teknologi mobile mempunyai sumbangan besar dalam lembaga
pendidikan, termasuk di dalamnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran jarak jauh
(Korucu & Alkan, 2011).
Berbagai media juga dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran
secara daring. Misalnya kelas-kelas virtual menggunakan layanan Google Classroom,
Edmodo, dan Schoology (Enriquez, 2014; Sicat, 2015; Iftakhar, 2016), dan applikasi pesan
instan seperti WhatsApp (So, 2016). Pembelajaran secara daring bahkan dapat dilakukan
melalui media social seperti Facebook dan Instagram (Kumar & Nanda, 2018).
Pembelajaran daring menghubungkan peserta didik dengan sumber belajarnya (database,
pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun
dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi (secara langsung/synchronous
dan secara tidak langsung/asynchronous). Pembelajaran daring adalah bentuk
pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi,
misalnya internet, CD-ROOM (Molinda, 2005).

D. HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberukan informasi kepada
guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Hasil
belajar menurut Chatarina (2006:5) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan
perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Hasil belajar ini
sering dicerminkan sebagai prestasi belajar yang menentukan berhasil tidaknya peserta
didik belajar. Berdasarkan uraian di atas maka prestasi belajar IPA yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hasil tes yang meliputi ranah kognitif dalam pelajaran IPA peserta
didik kelas VIII A SMP Unggulan Ar-Rahman Sukabumi.

15
BAB III
METODE PENELITIAN

A. SUBYEK PENELITIAN

Subyek utama dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran konsep Sistem
Pencernaan dengan menggunakan metode Discovery Learning pada siswa Kelas VIII A
SMP Unggulan Ar-Rahman Sukabumi.

B. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action


Research) yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan keterampilan dan sikap
peserta didik selama pembelajaran jarak jauh berbasis daring serta menemukan jenis
tindakan yang cocok untuk mencapai tujuan tersebut.
1. Tempat Penelitian
Penelitian PTK berbasis daring ini bertempat di kelas VIII SMP Unggulan Ar-
Rahman melalui media Learning Management System Google Class Room dengan
sub kelas VIII A IPA. Adapun alasan utama dipilihnya tempat penelitian tersebut
adalah karena peneliti merupakan guru di kelas tersebut.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester satu di tahun pelajaran 2020/2021 mulai dari
bulan Oktober sampai dengan bulan Nopember 2020 dengan rincian sebagai berikut:

16
Tabel 1.1 Rencana Kegiatan PTK
No Rencana Kegiatan Waktu dan Tempat Pihak yang
Terlibat
1 Membuat proposal Tempat: Lokasi - Dosen Instruktur
dan intrumen peneliti - Guru Pamong
observasi PTK Waktu : 11-13
2 Melaksanakan pembelajaran Oktober 2020
Tempat: SMP Unggulan - Kepala Sekolah
untuk RPP 1 (makanan dan Ar-Rahman - Wakasek
kandungan nutrisi) dan Waktu : 16 Oktober 2020 Kurikulum
pelaksanaan PTK siklus I - Guru Pamong

3 Mengolah data hasil penelitian Tempat: SMP Unggulan - Dosen Instruktur


Ar-Rahman - Guru Pamong
Waktu : 17-18 Oktober
2020

4 Melakukan refleksi Tempat: SMP Unggulan - Dosen Instruktur


pembelajaran untuk RPP 1 Ar-Rahman - Guru Pamong
dan hasil penelitian untuk Waktu : 19-20 Oktober
siklus I 2020
5 Melaksanakan Tempat: SMP Unggulan - Dosen Instruktur
pembelajaran untuk RPP 2 Ar-Rahman - Guru Pamong
(organ pencernaan dan Waktu : 23 Oktober 2020
mekanisme pencernaan)
dan melaksanakan PTK
siklus II

6 Mengolah data hasil penelitian Tempat: SMP Unggulan - Dosen Instruktur


Ar-Rahman - Guru Pamong
Waktu : 24 Oktober 2020
7 Melakukan refleksi Tempat: SMP Unggulan - Dosen Instruktur
pembelajaran untuk RPP 2 Ar-Rahman - Guru Pamong
dan hasil penelitian untuk Waktu : 26-27 Oktober
siklus II 2020
8 Melaksanakan Tempat: SMP Unggulan - Dosen Instruktur
pembelajaran untuk RPP Ar-Rahman - Guru Pamong
3 (gangguan pada sistem Waktu : 8 Nopember
pencernaan) 2020
9 Melakukan refleksi Tempat: SMP Unggulan - Dosen Instruktur
pembelajaran untuk RPP 3 Ar-Rahman - Guru Pamong
dan hasil penelitian siklus Waktu : 9-10 Nopember
III 2020

17
10 Pembuatan laporan PTK Tempat: Lokas peneliti - Dosen Instruktur
Waktu : 11-12 Nopember - Guru Pamong
2020

C. DESKRIPSI KEGIATAN PENELITIAN

Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dilakukan dengan serangkaian


tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu: planning (perencanaan), action
(pelaksanaan tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Adapun
deskripsi data hasil pengembangan untuk setiap tahapan seperti diuraikan berikut:
1. Siklus I

Penelitian siklus I terdiri dari satu pertemuan yang masing-masing dilaksanakan pada
bulan Oktober tahun 2020. Dengan rincian rencana kegiatan sebagai berikut:
a. Perencanaan Siklus I
Peneliti mempersiapkan semua kebutuhan pelaksanaan tindakan dalam
penelitian dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Menganalisis Kompetensi Dasar (KD), IPK dan Tujuan pembelajarann yang
akan digunakan dalam penelitian
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman
guru (peneliti) dalam melaksanakan proses pembelajaran. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun guru (peneliti) berikut dengan
perangkat pendukung seperti bahan ajar, media pembelajaran dan instrument
evaluasi.
3) Menautkan bahan pembelajaran digital pada Google Class Room berikut
dengan bahan lain yang relevan seperti link youtube, alamat web dan lain-
lain.
4) Menyusun instrumen penilaian pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
digunakan untuk mendapatkan data penelitian
5) Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai panduan bagi
peserta didik dalam mengembangkan keterampilan proses sains. LKPD
memuat materi, prosedur, dan informasi mengenai hal-hal yang akan
dipelajari dalam pembelajaran terutama ketika pengamatan mengunakan
virtual lab dan kegiatan diskusi.
18
6) Menyiapkan sarana pendukung virtual lab seperti laptop/PC dan software
laboratorium maya di rumah bekerja sama dengan wali murid
7) Mengondisikan siswa dengan cara berkomunikasi melalui whatsapp grup,
dan bersinergi dengan walikelas jika dirasa perlu terlait kesiapan jaringa
internet, kuota internet dan hal teknis lain
8) Menyusun desain kehadiran berdasarkan googleform
9) Merancang/mengedit laman Google Class Room (GCR) yang akan
digunakan untuk media pembelajaran
[https://classroom.google.com/c/MTQ2NzIwMDgyODMx?cjc=iahrdxa]
10) Satu hari sebelum jadwal, guru memberi pengingat pada WA grup agar
peserta didik:
a) Mengintruksikan peserta didik agar join ke GCR lalu mengunduh bahan
ajar dan mempelajarinya
b) Satu hari sebelum jadwal, guru memberi pengingat pada WA grup agar
peserta didik:
 untuk menginstall aplikasi zoom
 menyepakati waktu dimulainya daring via WA grup
 peserta didik diarahkan untuk menginstal aplikasi pembaca dile swf
seperti flash game player
 mengintruksikan peserta didik agar mengunduh handout/modul sistem
pencernaan pada GCR dan mempelajarinya terrlebih dahulu
 pada LMS GCR peserta didik mengunduh aplikasi laboratorium virtual
uji makanan berbasis swf pada gadget masing-masing
 mengunjungi portal rumah belajar kemdikbud lalu mendaftar pada
alamat berikut :

Gambar 1.1 Visualisasi Rumah Belajar Kemdikbud

 Lalu siswa diarahkan untuk mempelajari fitur laboratorium maya uji


kandungan bahan makanan
19
[https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/Experiments/virtuallab-
proteintest/#/]
 menginstal aplikasi fatsecret pada google playstore
 menyiapkan bahan untuk pengamatan mandiri : 3 jenis produk
makanan/minuman yang sejenis misalkan e jenis merk snack/chiki
 menyiapkan bahan praktikum berupa nasi, tahu, minyak/mentega,
lugol/iodin/betadin dan kertas

b. Pelaksanaan Siklus I
Penelitian tindakan dilaksanakan oleh guru yang juga sekaligus menjadi
peneliti. Adapun kompetensi dasar yang digunakan adalah KD 3.5. Menganalisis
sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang berhubungan
dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan dan
KD 4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi
”. Pada kegiatan asinkron Guru menugaskan setiap peserta didik untuk
menyelidiki jenis makanan berikut kandungan nutrisinya dan melalakukan
praktikum mandiri yaitu uji kandungan gula, MSG maupun kandungan kalori pada
beberapa produk makanan.

Gambar 1.2. Visualisasi Laboratorium Maya Uji kandungan makanan

Gambar 1.3. Visualisasi Laboratorium Maya Phet menghitung kalori

20
Setelah melakukan pengamatan mandiri, siswa melakukan verifikasi dengan
menyaksikan tayangan video pada laman youtube

Gambar 1.4. Visualisasi tayangan video Youtube tentang jenis dan


kandungan nutrisi makanan

Gambar 1.5. Visualisasi Laboratorium Maya Phet menghitung kalori

Pada kegiatan sinkron pembelajaran diisi dengan kegiatan diskusi hasil


pengamatan. Guru menilai hasil pengamatan peserta didik dan juga
mengamati semua aktifitas peserta didik ketika bertanya, menanggapi,
berkomentar termasuk meminta salah satu peserta didik yang bersedia untuk
mempresentasikan hasil pengamatannya. Setelah melakukan diskusi, guru
melatih daya berfikir tingkat tinggi siswa melalui aktivitas Tanya jawab untuk
belajar mengidentifikasi, mengklasifikasi dan mencari hubungan.

Gambar 1.6. Visualisasi stimulus HOTS

21
c. Pengamatan
Tahapan pengamatan dilakukan selama pembelajaran melalui beberapa
instrumen, diantaranya:
1) Pada tahapan asinkron, peneliti akan melakukan observasi pada saat peserta didik
menggunakan virtual lab melalui Google Class Room dan dokumentasi video
setiap peserta didik. Selain itu, melalui tes tertulis, hasil peserta didik secara
otomatis akan terekam di Google Class Room
2) Pada tahapan sinkron, peneliti akan melakukan observasi pada saat peserta didik
melakukan interaksi berupa presentasi dan diskusi dengan guru

d. Refleksi Siklus I
Setelah melakukan pengamatan, hal yang terakhir dalam proses penelitian di
siklus I ialah refleksi. Hal yang akan dilakukan ialah menelaah hasil tes peserta
didik, menelaah hasil observasi, menelaah kekurangan selama pelaksanaan
siklus I dan menentukan rencana perbaikan.

2. Siklus II
Pada siklus II, peneliti memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi
pada siklus I terdiri dari satu pertemuan yang masing-masing dilaksanakan pada bulan
Oktober tahun 2020. Dengan rincian rencana kegiatan sebagai berikut:
a. Perencanaan Siklus II
Peneliti mempersiapkan semua kebutuhan pelaksanaan tindakan dalam penelitian
dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Menganalisis kekurangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I
2) Memperbaiki instrumen penilaian pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
digunakan untuk mendapatkan data penelitian
3) Memperbaiki Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
4) Mengecek kembali sarana pendukung seperti laptop/PC dan
software Augmented Reality di rumah bekerja sama dengan wali murid.
5) Membuat WA group yang beranggotakan seluruh peserta didik
6) Menyusun desain kehadiran berdasarkan googleform
7) Merancang/mengedit laman Google Class Room (GCR) yang akan digunakan untuk
22
media pembelajaran
[https://classroom.google.com/c/MTQ2NzIwMDgyODMx?cjc=iahrdxa]
8) Guru membuat peta kelompok peserta didik masing-masing terdiri atas 5 orang
9) Satu hari sebelum jadwal, guru memberi pengingat pada WA grup agar peserta didik:
a. untuk menginstall aplikasi zoom dan Curiscope Virtuali-tee (pada android),
tutorial penggunaan Aplikasi Curiscope ada pada laman Channel Desy
Lestari Alamku (https://youtu.be/dBPBFnJWEu0)
b. menyepakati waktu dimulainya daring via WAgrup
c. mengingatkan peserta didik untuk menyiapkan kuota internet dan signal yang
memadai untuk zoom meeting/google meet (GM)
d. mengintruksikan peserta didik agar mengunduh handout/modul sistem
pencernaan pada GCR dan mempelajarinya terrlebih dahulu
e. membagikan link video tutorial cara menggunggah video pada channel
youtube pribadi
f. guru membagikan alamat link https://www.curiscope.com/pages/augmented-
reality-classroom-demo-free agar peserta didik mengunjungi laman tersebut

b. Pelaksanaan Siklus II

Penelitian tindakan dilaksanakan oleh guru yang juga sekaligus menjadi peneliti.
Adapun kompetensi dasar yang digunakan masih sama dengan siklus I adalah KD 3.5.
Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang
berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan dan KD 4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis
dan kimiawi. Pada kegiatan asinkron Guru menugaskan setiap peserta didik untuk
menyelidiki organ pencernaan menggunakan aplikasi Curiscope Virtuali-tee

23
Gambar 1.7. Tampilan Aplikasi Augmented Reality Cueiscope Virtualitee

Kegiatan diskusi dilakukan secara asinkronus melalui grup whatsapp, dilanjutkan


dengan verifikasi melalui tayangan video youtube.

Gambar 1.8 tampilan video youtube pada taahap verifikasi data

Pada kegiatan sinkron pembelajaran diisi dengan kegiatan diskusi hasil


pengamatan. Guru menilai hasil pengamatan peserta didik dan juga
mengamati semua aktifitas peserta didik ketika bertanya, menanggapi,
berkomentar termasuk meminta salah satu peserta didik yang bersedia untuk
mempresentasikan hasil pengamatannya. Setelah melakukan diskusi, guru
24
melatih daya berfikir tingkat tinggi siswa melalui aktivitas Tanya jawab untuk
belajar mengidentifikasi, mengklasifikasi dan mencari hubungan.

Gambar 1.9 tampilan stimulus HOTS


c. Pengamatan
Tahapan pengamatan dilakukan selama pembelajaran melalui beberapa instrumen,
diantaranya:
1. Pada tahapan asinkron, peneliti akan melakukan observasi pada saat peserta didik
menggunakan whatsap grup dan dokumentasi video setiap peserta didik. Selain
itu, melalui tes tertulis pada Google Class Room
2. Pada tahapan sinkron, peneliti akan melakukan observasi pada saat peserta didik
melakukan interaksi dan diskusi dengan guru

d. Refleksi Siklus II
Setelah melakukan pengamatan, hal yang terakhir dalam proses penelitian di siklus II
ialah refleksi. Hal yang akan dilakukan ialah menelaah hasil tes peserta didik,
menelaah hasil observasi, menelaah kekurangan selama pelaksanaan siklus II dan
menentukan rencana perbaikan.

3. Siklus III
Pada siklus III, peneliti memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan hasil
refleksi pada siklus II terdiri dari satu pertemuan yang masing-masing dilaksanakan
pada bulan Oktober tahun 2020. Dengan rincian rencana kegiatan sebagai berikut:
a. Perencanaan Siklus III
Peneliti mempersiapkan semua kebutuhan pelaksanaan tindakan dalam
penelitian dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Menganalisis kekurangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
siklus III
2. Memperbaiki instrumen penilaian pengetahuan, keterampilan dan sikap
25
yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian
3. Memperbaiki Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
4. Mengecek kembali sarana pendukung seperti laptop di rumah bekerja
sama dengan wali murid.
5. Menyusun desain kehadiran, pretest dan post tes menggunakan google form
6. Merancang/mengedit laman Google Class Room (GCR) yang akan
digunakan untuk media pembelajaran
7. Guru membuat peta kelompok peserta didik masing-masing terdiri atas 4
orang
8. Satu hari sebelum jadwal, guru memberi pengingat pada WA grup agar
peserta didik:
a. menyepakati waktu dimulainya daring via WAgrup
b. peserta didik diarahkan untuk mengakses GCR dan mempelajari video
tayangan dan bahan ajar digital yang sudah ditautkan
c. membagikan handout/modul sistem pencernaan agar dipelajari terlebih
dahulu
d. memastikan agar peserta didik mempunyai kuota internet yang cukup untuk
melakukan zoom meeting dan telah menginstal aplikasi jamboardpada
gadget masing-masing

b. Pelaksanaan Siklus III


Penelitian tindakan dilaksanakan oleh guru yang juga sekaligus menjadi peneliti.
Adapun kompetensi dasar yang digunakan masih sama dengan siklus I adalah KD 3.5.
Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang
berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan dan KD 4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis
dan kimiawi. Pada kegiatan asinkron Guru menugaskan setiap peserta didik untuk
menyelidiki gangguan pada sistem pencernaan

26
Gambar 1.10. Tampilan Video tentang Gangguan sistem pencernaan di Youtube

Pada kegiatan sinkron pembelajaran diisi dengan kegiatan diskusi hasil pengamatan. Guru
menilai hasil pengamatan peserta didik dan juga mengamati semua aktifitas peserta didik
ketika bertanya, menanggapi, berkomentar termasuk meminta salah satu peserta didik yang
bersedia untuk mempresentasikan hasil pengamatannya.

c. Pengamatan
Tahapan pengamatan dilakukan selama pembelajaran melalui beberapa instrumen,
diantaranya:
1. Pada tahapan asinkron, peneliti akan melakukan observasi pada saat peserta didik
memanfaatkan video youtube melalui Google Class Room dan dokumentasi
video setiap peserta didik. Selain itu, melalui tes tertulis, hasil peserta didik
secara otomatis akan terekam di edmodo.
2. Pada tahapan sinkron, peneliti akan melakukan observasi pada saat peserta didik
melakukan interaksi dan diskusi dengan guru

27
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis dan observasi.

1) Tes tertulis digunakan untuk mendapatkan data hasil evaluasi pengetahuan melalui
teknis pre test dan post test. Kedua data akan dibandingkan untuk mengetahui
perbandungan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran
inovatif berbasis daring dengan menggunakan media pembelajaran interaktif.
Sehingga di tiap siklus akan dilihat berapa besar presentase kenaikan hasil tes
siswa dan di akhir siklus diharapkan peserta didik dapat mencapai nilai di atas
KKM yaitu 75.
2) Lembar observasi digunakan untuk mendapatkan data keterampilan siswa
melakukan praktikum meskipun dilaksanakan di rumah masing-masing tanpa
pengawasan dari guru.

Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan adalah tes, observasi, dan
dokumentasi. Test dalam penelitian ini adalah test dengan bentuk soal Pilihan Ganda
menggunakan flatform Googleform yang diberikan untuk mengetahui tingkat daya serap
siswa terhadap materi pembelajaran konsep sistem pencernaan. Kriteria penilaian yang
digunakan adalah setiap soal mempunyai bobot nilai 10 jika siswa menjawab benar dan
kosong jika siswa tidak dapat menjawab soal dengan benar. Jumlah soal 5 buah masing-
masing soal mempunyai skor 20, jadi total skor 100.
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati secara seksama setiap aktivitas guru
dan siswa dalam pembelajaran IPA. Kegiatan observasi ini dilakukan secara langsung
terhadap objek dan subjek penelitian untuk mendapatkan gambaran yang nyata tentang
aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan.
Dokumentasi pada pelaksanaannya adalah mendokumentasikan kegiatan
pembelajaran melalui video kegiatan pembelajaran. Untuk itu, dalam penelitian ini penulis
menggunakan perangkat laptop berikut aplikasi rekam layar pada zoom, faststone,
bandicam dll untuk mendokumentasikan kegiatan yang berlangsung. Video kegiatan
pembelajaran akan memperlihatkan secara visual aktivitas siswa pada saat pembelajaran
IPA berlangsung.

28
E. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Nilai Pengetahuan Siswa telah mencapai atau diatas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan capaian sebesar 90%
2. Nilai Keterampilan Siswa telah mencapai atau diatas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dengan capaian sebesar 100%

29
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Responden
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A yang hasil belajarnya untuk mata
pelajaran IPA. Hal ini terbukti dari hasil ulangan harian pada pokok bahasan bab
sebelumnya masih banyak siswa mendapatkan nilai di bawah rata-rata. Hanya 6 siswa
yang mencapai nilai di atas dinlai KKM, selebihnya 7 siswa masih berada di bawah
rata-rata (KKM).
2. Proses Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini berlangsung dari tanggal 14 Oktober sampai dengan 18
Oktober 2020 yaitu Siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan dengan waktu 2 x 40
menit uintuk pertemuan pertama dilakukan pada tangggal 17 Oktober selama 2 x 40
menit. kegiatan ini di laksanakan pada hari Sabtu dengan materi Makanan dan
Kandungan Nutrisi, kegiatan pembelajaran pada hari itu di putarkan video mengenai
jenis-jenis makanan, kandungan serta fungsi nutrisi.
Aspek pengamatan yang di amati terhadap aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran yaitu :
1) Keaktifan peserta didik saat diskusi
2) Antusiasme peserta didik dalam mengikuti seluruh tahapan
pembelajaran
3) Keaktifan peserta didik untuk bertanya saat pemaparan materi
pembelajaran
4) Keaktifan dalam memberikan pendapat terkait dengan presentasi
kelompok yang sedang dilakukan oleh kelompok lain
5) Keaktifan dalam menjawab pertanyaan dari guru setelah model
pembelajaran selesai dilakukan
6) Kemampuan menjawab soal-soal evaluasi yang telah diberikan oleh
guru.
Setelah melakukan observasi dilakukan refleksi yang bertujuan untuk
menganalisis hasil kerja siswa. Analisis dilakukan untuk mengukur baik
kelebihan maupun kekurangan yang terdapat pada siklus I, kemudian
menganalisa hasil tersebut untuk di adakan perbaikan pada siklus II.
30
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dapat dikatakan bahwa dalam proses
pembelajaran menggunakan model discovery learning belum dapat meningkatkan aktivitas
siswa dan hasil belajar siswa. Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan pada hasil
pengamatan yang disertai refleksi tindakan pada setiap akhir siklus.

1) Hasil observasi dan refleksi terhadap peserta didik


Dari hasil observasi aktivitas peserta didik saat mengikuti model pembelajaran
discovery siswa belum dapat menunjukan peningkatan hasil belajar. Siswa melakukan
identifikasi masalah dan mengolah data secara mandiri, kemudian siswa
mempresentasikan hasil data yang diperoleh pada forum kelas.
 Pada siklus I terjadi peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa, akan tetapi
siswa masih belum terbiasa untuk melakukan presentasi di depan kelas sehingga
pada saat presentasi berlangsung siswa masih terlihat gugup dan kurang
menunjukan keseriusan dalam melaksanakan presentasi. Masih ditemukan siswa
yang belum percaya diri melakukan kegiatan praktikum secara mandiri di rumah
 Pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa, namun masih
ditemukan beberapa siswa terpantau belum begitu aktif pada forum diskusi via
whatsapp grup dan kesulitan pada saat menggunakan aplikasi augmented reality.
 Pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa, hamper seluruh
siswa berdiskusi aktif pada saat mengerjakan LKPD yaitu menggunakan aplikasi
edit dokumen jamboard

2) Hasil belajar siswa


Pada siklus I hasil belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan, akan tetapi
telah terjadi peningkatan antara nilai pretes dengan nilai post tes setelah menggunakan
model pembelajaran discovery pada siklus I. Sebelum menggunakan model
pembelajaran discovery, pada prasiklus ketuntasan belajar siswa hanya 46,15 % (hanya
ada 6 siswa yang tuntas). Nilai tertinggi yang didapat adalah 85 dan terendah 40
(Lampiran 1)
Setelah digunakannya model discovery learning dalam proses
pembelajaran IPA, ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 69,23 % atau 9 orang
31
siswa yang tuntas (lampiran 3). Fakta ini menunjukan bahwa model pembelajaran
discovery yang ditetapkan dapat memberikan hasil peningkatan. Pada siklus II,
ketuntasan belajar siswa meningkat dari siklus I yaitu sebesar 84,61% (11 siswa yang
tuntas), dengan nilai tertingginya 95 dan nilai terendah 60 (lampiran 5). Situasi ini
terjadi karena para siswa pada siklus II lebih termotivasi pada proses pembelajaran IPA.
Para siswa mampu memahami materi melalui model pembelajaran discovery.
Pada siklus ke III metode yang digunakan yaitu Collaborative Learning
yaitu kegiatan diskusi melalui fitur google Jamboard. Pada siklus III ini, ketuntasan
belajar siswa meningkat dari siklus II yaitu sebesar 92,30% (12 siswa yang tuntas),
dengan nilai tertingginya 100 dan nilai terendah 75 (lampiran 8). Situasi ini terjadi
karena para siswa pada siklus III siswa sangat antusias menggunakan aplikasi google
jamboard sehingga berkorelasi positif terhadap peningkatan keaktifan belajar dan
pemahaman materi.

32
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan tindakan dan pengolahan data pada siklus I, II dan III, dengan

menerapkan model Discovery Learning pada pembelajaran IPA berbasis daring pada siswa

kelas VII terdapat peningkatan hasil belajar pada siklus I sebesar 69,23 %. Lalu pada siklus

II sebesar 84,61% . Terakhir pada siklus III hasil belajar siswa meningkat secara signifikan

hingga mencapai 92,30% sudah mencapai nilai di atas kriteria ketuntasan minimum pada

KD ini.

Selain itu, siswa menjadi terampil melakukan praktikum secara mandiri di rumah

dengan memanfaatkan media seperti video youtube dan aplikasi seperti laboratorium maya

dan aplikasi Augmented Reality. Selain itu siswa juga terampil berdiskusi menggunakan

aplikasi whatssap grup maupun fitur edit dokumen berupa google jamboard. Sehingga

berdasarkan indikator ketercapaian yang telah ditetapkan menunjukkan bahwa penelitian

tindakan kelas ini telah berhasil.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penerapan media interaktif pada pembelajaran IPA

berbasis daring pada siswa kelas VIII, maka peneliti dapat mengajukan saran sebagai berikut.

1) Kegiatan praktikum mandiri harus lebih ditingkatkan lagi baik secara sinkronus

maupun asinkronus

2) Dalam melaksanakan pembelajaran, guru sebaiknya tidak hanya menekankan pada

penguasaan materi saja, namun juga perlu memberikan kesempatan pada siswa untuk

33
belajar menemukan sendiri konsep yang dipelajari melalui pemanfaatan teknologi

berbasis web dan media digital, sehingga hasil belajar siswa baik proses maupun

produk dapat ditingkatkan secara serentak.

34
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dikdasmen.


Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: Grafindo.
Hamalik, Omar. 2009. Pendekatan Baru Strategi Belajar mengajar Berdasarkan
CBSA. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia.

http://technoly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-hasil-belajar/ [akses pada 6 Oktober 2020]

https://www.kajianpustaka.com/2017/09/metode-pembelajaran-penemuan-discovery-learning.html [akses
pada 6 Oktober 2020]

Kuntowijiyo,2005. Pengantar ilmu IPA.Yogyakarta:Bumi Aksara.

Suprihatiningrum, Jamil. 2014. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Veerman, k. 2003. Intelligent Support for Discovery Learning. Twente: Twente University
Press

Widya,I Gede. 1989. Dasar-dasar pengembangan strategi serta metode pengajaran


IPA.Jakarta:Depdikbud.

35
LAMPIRAN

Lampiran I

DAFTAR NILAI PRASIKLUS KELAS VIIII A SMP UNGGULAN


AR-RAHMAN SUKABUMI
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Mata Pelajaran : IPA

NO NIS NAMA PESERTA DIDIK NILAI KETERANGAN


1 Anasya 75 Tuntas
2 Aufa Aulia Rahman 80 Tuntas
3 Devi Raisa 65 Tidak Tuntas
4 Hendar Jati 60 Tidak Tuntas
5 Karib Lazuardi 40 Tidak Tuntas
6 M. Aden Azriel 45 Tidak Tuntas
7 M. Al Barry 45 Tidak Tuntas
8 M. Kevin Ammar 85 Tuntas
9 M. Raksa 80 Tuntas
10 M. Zacky Aolia 55 Tidak Tuntas
11 Nayla Dhara 80 Tuntas
12 Rifky Nazriel 70 Tidak Tuntas
13 Rony Soehendro 85 Tuntas
Jumlah Nilai 865
Rata-Rata 66,53
Jumlah Siswa Yang Tuntas 6
Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 7

Sukabumi, September
2020
Guru Mata Pelajaran

Desy Lestari, S.Si.

36
Lampiran 2

Siklus I
Lembar Observasi Siswa

Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas


Waktu Pelaksanaan : 18 Oktober 2020

Petunjuk pengisian :
1. Pusatkan perhatian pada perilaku siswa di kelas
2. Tulislah hasil pengamatan dengan memberikan tanda (v) pada setiap
indikator sesuai penilaian

Jumlah Skala Penilaian


N Si
Aspek Pengamatan s Sanga Cuku
o % Baik Kurang
w t Baik p
a
Keaktifan
61.
1 pesertadidik saat 8 v
53
diskusi

Antusiasme peserta
1 84.
2 didik dalam v
1 61
mengikuti seluruh
tahapan pembelajaran
Keaktifan peserta
didik untuk bertanya 1 84.
3 v
saat pemaparan materi 1 61
pembelajaran
Keaktifan dalam
memberikan pendapat
terkait dengan
1 76.
4 presentasi kelompok v
0 92
yang sedang dilakukan
oleh kelompok lain

Keaktifan dalam
menjawab pertanyaan 46.
5 6 v
dari guru setelah model 15
pembelajaran selesai
dilakukan
Kemampuan
menjawab soal-soal
53.
6 evaluasi yang telah 7 v
84
diberikan oleh guru.

37
67.
Rata-rata
94

Keterangan :
Sangat Baik : 90-100%
Baik : 70-89%
Cukup : 50-69%
Kurang : 30-50%

38
Lampiran 3 HASIL BELAJAR TES EVALUASI MATA PELAJARAN IPA
SIKLUS I
KELAS VIIII A
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Skor Total
No Nama Siswa Keterangan
1 2 3 4 5 Skor
1 Anasya 20 20 15 15 10 80 Tuntas
2 Aufa Aulia Rahman 20 20 10 15 20 85 Tuntas
3 Devi Raisa 20 15 10 20 10 75 Tuntas
4 Hendar Jati 20 20 10 20 10 80 Tuntas
Tidak
5 Karib Lazuardi 5 10 10 10 20 55 Tuntas
Tidak
6 M. Aden Azriel 5 15 10 10 10 50 Tuntas
Tidak
7 M. Al Barry 10 10 10 10 10 50 Tuntas
8 M. Kevin Ammar 20 20 20 10 20 90 Tuntas
9 M. Raksa 20 15 15 20 15 85 Tuntas
Tidak
10 M. Zacky Aolia 5 10 10 10 20 55 Tuntas
11 Nayla Dhara 20 20 20 20 10 90 Tuntas
12 Rifky Nazriel 15 20 15 20 15 85 Tuntas
13 Rony Soehendro 10 20 20 20 20 90 Tuntas
Jumlah Nilai 970
Nilai rata-rata 74,61
Siswa Yang Tuntas 9
Siswa Yang Tidak Tuntas 4
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 50
Persentase Tuntas 69,23
Persentase Tidak Tuntas 30,77

39
Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
tuntas tidak tuntas

Gambar 1. Grafik Tingkat Ketuntasan pada Siklus I

40
Lampiran 3

Siklus II
Lembar Observasi Siswa

Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas


Waktu Pelaksanaan : 24 Oktober 2020

Petunjuk pengisian :
1. Pusatkan perhatian pada perilaku siswa di kelas
2. Tulislah hasil pengamatan dengan memberikan tanda (v) pada setiap indikator
sesuai penilaian

Jumlah Skala Penilaian


N
Aspek Pengamatan Sanga Cuku
o Siswa % Baik Kurang
t Baik p
Keaktifan
1 pesertadidik saat 10 76.92 v
diskusi

Antusiasme peserta
2 didik dalam 12 92.30 v
mengikuti seluruh
tahapan pembelajaran
Keaktifan peserta
didik untuk bertanya
3 12 92.30 v
saat pemaparan materi
pembelajaran
Keaktifan dalam
memberikan pendapat
terkait dengan
4 presentasi kelompok 11 84,61 v
yang sedang dilakukan
oleh kelompok lain

Keaktifan dalam
5 menjawab pertanyaan 8 61.53 v
dari guru setelah model
pembelajaran selesai
dilakukan
Kemampuan
menjawab soal-soal
6 evaluasi yang telah 9 69.23 v
diberikan oleh guru.

Rata-rata 79,48

41
Keterangan :
Sangat Baik : 90-100%
Baik : 70-89%
Cukup : 50-69%
Kurang : 30-50%

42
Lampiran 4

DAFTAR NAMA KELOMPOK KERJA SISWA DALAM PROSES


PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY
LEARNING
SIKLUS II DAN III

Kelompok Kamen Kelompok Iron


Rider: Man : Kelompok Batosai :
Aufa Aulia Rahman M. Kevin Ammar M.Naszriel
Devi Raisa Nayka Dhara Anasya
Rony Hendarujati M. Aden
Zacky Aolia Karib Lazuardi M. Barry

43
Lampiran 5

HASIL BELAJAR TES EVALUASI MATA PELAJARAN IPA


SIKLUS II
KELAS 8A
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Skor Total
No Nama Siswa Keterangan
1 2 3 4 5 Skor
1 Anasya 15 20 15 15 15 80 Tuntas
2 Aufa Aulia Rahman 20 15 15 20 20 90 Tuntas
3 Devi Raisa 20 10 20 20 15 85 Tuntas
4 Hendar Jati 15 20 20 20 10 85 Tuntas
5 Karib Lazuardi 20 15 15 10 15 75 Tuntas
Tidak
15 15 10 10 10 60
6 M. Aden Azriel Tuntas
Tidak
15 15 15 10 10 65
7 M. Al Barry Tuntas
8 M. Kevin Ammar 20 15 20 15 20 90 Tuntas
9 M. Raksa 15 20 20 20 15 90 Tuntas
10 M. Zacky Aolia 15 15 15 15 15 75 Tuntas
11 Nayla Dhara 20 15 20 20 15 90 Tuntas
12 Rifky Nazriel 20 20 15 20 15 90 Tuntas
13 Rony Soehendro 20 20 15 20 20 95 Tuntas
Jumlah Nilai 1070
Nilai rata-rata 82.30
Siswa Yang Tuntas 11
Siswa Yang Tidak Tuntas 2
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 60
Persentase Tuntas 84.61
Persentase Tidak Tuntas 15.38

44
Prosentase ketuntasan
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 2. Grafik Tingkat ketuntasan hasil belajar pada siklus II

45
Lampiran 6
Siklus III
Lembar Observasi Siswa

Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas


Waktu Pelaksanaan : 9 Nopember 2020

Petunjuk pengisian :
1. Pusatkan perhatian pada perilaku siswa di kelas
2. Tulislah hasil pengamatan dengan memberikan tanda (v) pada setiap indikator
sesuai penilaian

Jumlah Skala Penilaian


N
Aspek Pengamatan Sanga Cuku
o Siswa % Baik Kurang
t Baik p
Keaktifan
1 pesertadidik saat 11 84,61 v
diskusi

Antusiasme peserta
2 didik dalam 13 100 v
mengikuti seluruh
tahapan pembelajaran
Keaktifan peserta
didik untuk bertanya
3 13 100 v
saat pemaparan materi
pembelajaran
Keaktifan dalam
memberikan pendapat
terkait dengan
4 presentasi kelompok 11 84,61 v
yang sedang dilakukan
oleh kelompok lain

Keaktifan dalam
5 menjawab pertanyaan 12 92.30 v
dari guru setelah model
pembelajaran selesai
dilakukan
Kemampuan
menjawab soal-soal
6 evaluasi yang telah 12 92.30 v
diberikan oleh guru.

Rata-rata 92.30

Keterangan :

46
Sangat Baik : 90-100%
Baik : 70-89%
Cukup : 50-69%
Kurang : 30-50%

47
Lampiran 7
HASIL BELAJAR TES EVALUASI MATA PELAJARAN IPA
SIKLUS III
KELAS 8A
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Skor Total
No Nama Siswa Keterangan
1 2 3 4 5 Skor
1 Anasya 20 15 20 15 15 85 Tuntas
Aufa Aulia
20 20 15 20 20 95
2 Rahman Tuntas
3 Devi Raisa 20 15 20 20 15 90 Tuntas
4 Hendar Jati 20 20 20 20 20 100 Tuntas
5 Karib Lazuardi 20 15 15 10 15 80 Tuntas
Tidak
20 15 10 10 10 75
6 M. Aden Azriel Tuntas
Tidak
20 10 15 10 10 65
7 M. Al Barry Tuntas
M. Kevin
20 20 20 20 20 100
8 Ammar Tuntas
9 M. Raksa 15 20 20 20 15 90 Tuntas
M. Zacky
20 20 20 15 15 90
10 Aolia Tuntas
11 Nayla Dhara 20 20 20 20 20 100 Tuntas
12 Rifky Nazriel 20 20 20 20 20 100 Tuntas
Rony
20 20 20 20 20 100
13 Soehendro Tuntas
Jumlah Nilai 1070
Nilai rata-rata 82.30
Siswa Yang Tuntas 11
Siswa Yang Tidak Tuntas 2
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 60
Persentase Tuntas 84.61
Persentase Tidak Tuntas 15.38

48
Prosentase ketuntasan
100,00%
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 3. Grafik Tingkat ketuntasan hasil belajar pada siklus III

49
Lampiran 8

Prosentase ketuntasan
100,00%
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III

Gambar 1. 12 Grafik Tingkat Ketuntasan Belajar pada Tiap Siklus

50
Lampiran 9

PERHITUNGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR

A. Perhitungan peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus ke siklus I


- Hasil Belajar :
o Prasiklus : 46,15 %
o Siklus 1 : 69,23 %
Maka, presentase kenaikan dari prasiklus ke siklus I menggunakan rumus :
Hasil belajar = Persentase Siklus I – Persentase Prasiklus X 100%
Persentase Prasiklus
= 69,23 – 46,15 X 100%
46,15

= 50,01 %

B. Perhitungan peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II


Hasil Belajar :
a. Siklus I : 69,23 %
b. Siklus II : 84,61%
Maka, presentase kenaikan dari siklus I ke siklus II menggunakan rumus :
Hasil belajar = Persentase Siklus II – Persentase Siklus I X 100%
Persentase Siklus I
= 84,61– 69,23 X 100%
69,23
= 22,21 %

51
C. Perhitungan peningkatan hasil belajar siswa dari siklus II ke siklus III
Hasil Belajar :
a. Siklus II : 84,61%
b. Siklus III : 92,30%
Maka, presentase kenaikan dari siklus II ke siklus III menggunakan rumus :
Hasil belajar = Persentase Siklus III – Persentase Siklus II X 100%
Persentase Siklus II
= 92.30– 84.61 X 100%
84.61
= 9.08 %

52
Lampiran 10. Perangkat Pembelajaran RPP Daring Materi Sistem Pencernaan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Unggulan Ar-Rahman


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : VIII/1
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 40” ( 1 pertemuan)

A. Kompetensi Inti
3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.5. Menganalisis sistem pencernaan 3.5.1 Mengidentifikasi jenis-
pada manusia dan memahami jenis zat makanan yang
gangguan yang berhubungan dibutuhkan oleh
dengan sistem pencernaan, serta manusia.
upaya menjaga kesehatan sistem 3.5.2 Menganalisis fungsi jenis-
pencernaan jenis zat makanan bagi
manusia.
3.5.3 Mengidentifikasi
kandungan zat makanan
pada makanan.

4.5 Menyajikan hasil penyelidikan 4.5.1. Meyajikan hasil


tentang pencernaan mekanis dan penyelidikan tentang
kimiawi pencernaan mekanis dan
kimiawi

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui tayangan video, praktikum mandiri dan diskusi peserta didik dapat :
 Mengidentifikasi jenis-jenis zat makanan yang dibutuhkan oleh manusia sedikitnya
5 macam dengan tepat
 Menganalisis Menganalisis fungsi jenis-jenis zat makanan bagi manusia sedikitnya
tiga fungsi dengan rinci
 Mengidentifikasi kandungan zat makanan pada makanan minimal 2 jenis zat yaitu
karbohidrat dan lemak dengan tepat

53
D. Pendekatan dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientifik
2. Metode : Pratikum mandiri
3. Model : Discovery learning

E. Media, Alat dan Baha Pembelajran


1. Media : HP, Kuota Internet, Lab Maya rumah belajar kemdibud
2. Alat : sendok, piring, sedotan, gunting
3. Bahan : nasi, betadin, minyak, kertas hvs, mentega, tahu

F. Kegiatan Pembelajaran Daring


Pertemuan Ke-1
Langkah-langkah Pembelajaran
A. PRA-TATAP MUKA
1) Membuat WA group yang beranggotakan seluruh peserta didik
2) Menyusun desain kehadiran berdasarkan googleform
3) Merancang/mengedit laman Google Class Room (GCR) yang akan digunakan
untuk media pembelajaran
[https://classroom.google.com/c/MTQ2NzIwMDgyODMx?cjc=iahrdxa]
4) Mengintruksikan peserta didik agar join ke GCR lalu mengunduh bahan ajar dan
mempelajarinya
5) Satu hari sebelum jadwal, guru memberi pengingat pada WA grup agar peserta
didik:
a. untuk menginstall aplikasi zoom
b. menyepakati waktu dimulainya daring via WAgrup
c. peserta didik diarahkan untuk menginstal aplikasi pembaca dile swf seperti
flash game player
d. mengintruksikan peserta didik agar mengunduh handout/modul sistem
pencernaan pada GCR dan mempelajarinya terrlebih dahulu
e. pada LMS GCR peserta didik mengunduh aplikasi laboratorium virtual uji
makanan berbasis swf pada gadget masing-masing
f. mengunjungi portal rumah belajar kemdikbud lalu mendaftar pada alamat
berikut :

Lalu siswa diarahkan untuk mempelajari fitur laboratorium maya uji


kandungan bahan makanan
[https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/Experiments/virtuallab-proteintest/#/]
g. menginstal aplikasi fatsecret pada google playstore
h. menyiapkan bahan untuk pengamatan mandiri : 3 jenis produk
makanan/minuman yang sejenis misalkan e jenis merk snack/chiki
i. menyiapkan bahan praktikum berupa nasi, tahu, minyak/mentega,
lugol/iodin/betadin dan kertas

54
Deskripsi Kegiatan (Tahapan Model Discovery Alokasi
Learning) waktu TPACK
Pendahuluan

Pada forum WA grup 10 Link google form


 15 menit sebelum KBM dimulai, guru menit https://forms.gle/T
membagikan link google form untuk mendata R2DazSBuB95U
kehadiran peserta didik D2W7
 Guru memastkan settingan WA grup agar seluruh
partisipan/anggota dapat memposting komentar WA grup
di grup

Pada forum Zoom/GM


https://youtu.be/m
 Guru memberikan ice breaking menyanyi lagu 4 04jqprXWMs
pilar gizi seimbang
 Guru mengucap salam dan pantun
 Guru menyapa dan menanyakan kabar peserta
didik dan mengingatkan protocol covid
 Guru memotivasi peserta didik dan mengajak
berdoa

 Guru mengecek kehadiran dan membagikan


rekapitulasi peserta didik yang hadir pada saat itu

 Guru mengucapkan yel-yel

Motivasi
 Guru menyampaikan bahwa pertemuan ini
merupakan pertemuan pertama pada KD sistem
pencernaan

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Guru menampilkan ayat alquran yang berkaitan


dengan sistem pencernaan lalu memberi motivasi
tentang pentingnya mempelajari materi tersebut

 Guru menyampaikan cakupan materi dan peta


konsep

 Guru menyampaikaninformasi penilaian (Sikap,


pengetahuan dan keterampilan)

 Guru menyampaikan alur/skema pembelajaran


yaitu setelah ini akan berpindah ke GCR dan nanti

55
akan bertemu pada forum WA kelompok dan Zoom meeting ID
kembali ke forum zoom/GM dan password

 Guru mengonfirmasi kegiatan yang sudah


diintruksikan pada satu hari sebelumnya via WA
grup
Stimulus (rangsangan) 30
menit
Apersepsi
 Guru mengajukan pertanyaan apa yang peserta https://www.you
didik rasakan jika tidak makan. Mengapa kita tube.com/watch?
harus makan? Lalu guru menayangkan video v=_4B97SjbNN
berapa lama manusia dapat bertahan tanpa makan s

Mengamati

 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati


bahan makanan yang ada di sekitar seperti nasi,
lauk pauk dan buah-buahan yang beraneka ragam.

Menanya

 Guru memberikan sebuah


kondisi/gejala/fenomena sehari yaitu : jika kita
berpuasa kita merasa lemas, pada saat berbuka
kita mengonsumsi berbagai hidangan mulai dari
nasi, kolak, es buah. Setelah makan kita menjadi
segar kembali.
Gejala berikutnya ada balita yang penampakan
badannya kurus karena tidak mendapatkan
asupan gizi yang cukup.

56
 Guru mempersilahkan peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan terkait kondisi/gejala
tersebut

Mengidentifikasi Masalah
 Guru memfokuskan kepada beberapa pertanyaan
yang mengarah yaitu :
a. Mengapa kita harus makan makanan yang
beraneka ragam?
b. Apakah jenis dan warna makanan berpengaruh
terhadap nutrisi yang dikandungnya?
c. Apa yang akan terjadi jika kita tidak makan yang
mengandung gizi seimbang

 Guru mengintruksikan siswa untuk masuk ke


kelas virtual GCR Science 8th Grader

 Guru memberi aba-aba agar peserta didik


menyiapkan bahan makanan yang akan diuji
beserta reagen yang diperlukan

Pada Forum GCR


Mengumpulkan Informasi/data

 Peserta didik mengunduh LKPD lalu menuju ke


forum diskusi WA group kecil
 Masing-masing peserta didik melakukan
eksperimen secara mandiri
 Peserta didik mendokumentasikan kegiatan
praktikum mandiri dalam bentuk video

Pengolahan data

 Peserta didik menginput data hasil pengamatan


dan praktikum secara mandiri
1. Pengamatan kandungan lemak pada snack

57
https://youtu.be/8
WQHKD8-ooc
2. Uji kandungan bahan makanan (uji
karbohidrat dan lemak)

Pembuktian / Verifikasi
 Peserta didik diminta untuk menyimak video
tayangan youtube):

https://youtu.be/y3
opm8wvWvY

 Guru mendorong peserta didik untuk


menggunakan semua sumber lietarsi baik dari
buku maupun internet yaitu mengakses laman
portal rumah belajar kemdikbud

 Guru mengarahkan peserta didik untuk mencoba


aplikasi Virtual Lab

Aplikasi lab virtual

58
 Peserta didik diminta untuk menuangkan hasil
analisis tayangan video tersebut dalam kolom
LKPD yang telah disediakan
 Guru mengintruksikan agar semua peserta didik
kembali ke forumZoom (kelas besar) https://youtu.be/9
15 ywtyq_Q7cI
Pada forum Zoom/GM kelas besar menit
Ice Breaking Lagu Isi piringku
 Guru membagikan teks lagu Jenis makanan dan
nutrisinya

Mengomunikasikan
 Guru meminta perwakilan peserta didik untuk
mempresentasikan hasil analisi sambil
memotivasi agar peserta didik lebih percaya diri
dengan hasil diskusinya, guru menginformasikan
poin tambahan jika aktif berdiskusi
 Guru mengapresiasi peserta didik yang sudah
mencoba memaparkan dan mempersilakan
peserta didik lain untuk menanggapi
 Guru memusatkan perhatian dengan yel-yel
 Guru memberi pertanyaan HOTS (Tanya jawab)
:

59
Vs

Vs

Vs

VS

Vs

VS

 Guru mempersilakan peserta didik untuk


mnejawab
 Guru memberi penguatan :

a. Guru mendemonstrasikan penggunaan


aplikasi Phet

60
Lalu mengarahkan peserta didik untuk
mengamati dan mencoba
b. Guru mendemonstrasikan aplikasi
penghitung kalori Fatsecret

 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta


didik yang telah aktif berdiskusi

Kegiatan akhir 10
menit
Menarik kesimpulan
 Guru mengucapkan yel-yel
 Peserta didik diarahkan oleh guru untuk
menyimpulkan bersama hasil diskusi yang telah
dilakukan terkait jenis makanan dan fungsinya serta
hasil uji kandungan bahan makanan (lihat kembali
tujuan pembelajaran di awal)

Metakognitif/refleksi
 Guru menanyakan tentang kesan pengalaman belajar
menggunakan Aplikasi virtual lab saat mempelajari
Nutrisi pada makanan dengan mengarahkan peserta
didik mengisi google form

 Guru menanyakan hikmah pembelajaran hari itu

 Guru memberi kesempatan peserta didik untu


bertanya

 Guru mengarahkan peserta didik untuk mengisi tes


formatif pada google form. Guru memberikan link https://forms.gle/a
untuk latihan soal formatif pada google form (waktu mySPgGZwtqat5T
pengerjaan paling akhir pukul 17.00 WIB) sore u9

 Guru memotivasi peserta didik untuk jujur

 Guru mengingatkan peserta didik untuk


mengumpulkan LKPD pada forum GCR dan Channel Youtube
mengunggah video praktikum pada laman youtub peserta didik
peserta didik masing-masing

61
 Guru mengingatkan pelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya

 Guru mengajak salah seorang peserta didik untuk


memimpin doa

 Guru mengucap salam dan terimakasih

G. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian
Penilaian Bentuk Instrumen Keterangan
Sikap Lembar pengamatan sikap Lembar Terlampir
pengamatan sikap (Disiplin, tanggung
jawab dan proaktif)
Keterampilan Tes penilaian praktikum mandiri Terlampir
Rubric penilaian LKPD
Rubrik penilaian Vlog
Pengetahuan Tes Pilihan ganda,Pre tes dan Post tes Terlampir

2. Penilaian Remidial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa memberikan soal remedial.

3. Penilaian Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan.

Sukabumi, 18 September 2020

Mengetahui
Kepala Guru Mata Pelajaran
SMP Unggulan Ar-Rahman

M. Ihsan, S.Ag. Desy Lestari, S.Si.

62
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Unggulan Ar-Rahman


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : VIII/1
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 40” ( 1 pertemuan)

A. Kompetensi Inti
3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
4 pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5. Menganalisis sistem pencernaan 3.5.4 Mengidentifikasi organ-organ
pada manusia dan memahami sistem pencernaan pada manusia.
gangguan yang berhubungan dengan 3.5.5 Menganalisis proses pencernaan
sistem pencernaan, serta upaya pada manusia.
menjaga kesehatan sistem 3.5.6 Menentukan fungsi organ-
pencernaan organ sistem pencernaan pada
proses pencernaan pada
manusia.
3.5.7 Menganalisis proses dan hasil
pencernaan secara mekanik
pada manusia
3.5.8 Menganalisis proses dan hasil
pencernaan secara kimiawi
pada manusia

4.5 Menyajikan hasil penyelidikan 4.5.1. Meyajikan hasil penyelidikan


tentang pencernaan mekanis dan tentang pencernaan mekanis dan
kimiawi kimiawi
C. Tujuan Pembelajaran (Pertemuan Ke-2)
Setelah menyaksikan tayangan video dan melakukan diskusi kelompok tentang sistem
pencernaan manusia, peserta didik dapat :
 Mengidentifikasi organ-organ sistem pencernaan pada manusia sedikitnya 9 organ
dengan tepat

63
 Menganalisis proses pencernaan pada manusia minimal empat tahap pencernaan
dengan rinci
 Menentukan fungsi organ-organ sistem pencernaan pada proses pencernaan pada
manusia minimal 9 fungsi organ dengan tepat
 Menganalisis proses dan hasil pencernaan secara mekanik pada manusia sebanyak 3
proses mekanik dengan tepat
 Menganalisis proses dan hasil pencernaan secara kimiawi pada manusia sebanyak 4
proses mekanik dengan tepat

D. Pendekatan dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan : Scientifik
2. Model : Discovery learning
3. Metode : Diskusi kelompok

E. Media, Alat dan Baha Pembelajran


1. Media : Video, powerpoin
2. Alat : HP Android, kuota internet, GCR, WA
3. Bahan : Handout/modul, aplikasi Curiscope

F. Kegiatan Pembelajaran Daring


Pertemuan Ke-2
Langkah-langkah Pembelajaran
B. PRA-TATAP MUKA
1) Membuat WA group yang beranggotakan seluruh peserta didik
2) Menyusun desain kehadiran berdasarkan googleform
3) Merancang/mengedit laman Google Class Room (GCR) yang akan digunakan
untuk media pembelajaran
[https://classroom.google.com/c/MTQ2NzIwMDgyODMx?cjc=iahrdxa]
4) Guru membuat peta kelompok peserta didik masing-masing terdiri atas 5 orang
5) Satu hari sebelum jadwal, guru memberi pengingat pada WA grup agar peserta
didik:
g. untuk menginstall aplikasi zoom dan Curiscope Virtuali-tee (pada android),
tutorial penggunaan Aplikasi Curiscope ada pada laman Channel Desy
Lestari Alamku (https://youtu.be/dBPBFnJWEu0)
h. menyepakati waktu dimulainya daring via WAgrup
i. mengingatkan peserta didik untuk menyiapkan kuota internet dan signal yang
memadai untuk zoom meeting/google meet (GM)
j. mengintruksikan peserta didik agar mengunduh handout/modul sistem
pencernaan pada GCR dan mempelajarinya terrlebih dahulu
k. membagikan link video tutorial cara menggunggah video pada channel
youtube pribadi
l. guru membagikan alamat link https://www.curiscope.com/pages/augmented-
reality-classroom-demo-free agar peserta didik mengunjungi laman tersebut

64
Deskripsi Kegiatan (Tahapan Model Discovery Alokasi
Learning) waktu TPACK
Pendahuluan

Pada forum WA grup Link google


 15 menit sebelum KBM dimulai, guru form
membagikan link google form untuk mendata https://forms.gle
kehadiran peserta didik /t7ixW1aCdusB
 Guru memastkan settingan WA grup agar seluruh WdUAA
partisipan/anggota dapat memposting komentar WA grup
di grup

Pada forum Zoom/GM

 Guru memberikan ice breaking senam otak 10 menit Video senam


 Guru mengucap salam otak
 Guru menyapa dan menanyakan kabar peserta
didik dan mengingatkan protocol covid
 Guru memotivasi peserta didik dan mengajak
berdoa

 Guru mengecek kehadiran dan membagikan


rekapitulasi peserta didik yang hadir pada saat itu

 Guru mengucapkan yel-yel

Motivasi
 Guru menanyakan materi pada pertemuan
sebelumnya

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Guru menampilkan ayat alquran yang berkaitan


dengan sistem pencernaan lalu memberi motivasi
tentang pentingnya mempelajari materi tersebut

 Guru menyampaikan cakupan materi dan peta


konsep

 Guru menyampaikaninformasi penilaian (Sikap,


pengetahuan dan keterampilan)

 Guru menyampaikan alur/skema pembelajaran


yaitu setelah ini akan berpindah ke GCR dan nanti
akan bertemu pada forum WA kelompok dan
kembali ke forum zoom/GM

65
 Guru mengonfirmasi kegiatan yang sudah
diintruksikan oada satu hari sebelumnya via WA
grup
Stimulus (rangsangan)

Apersepsi
 Guru mengajukan pertanyaan siapa yang baru- 15 menit Video Mie
baru ini mengonsumsi mie instan? Dapatkah Instant Vs Mie
dicerna? Lalu menayangkan video tentang Olahan
kondisi mie instan didalam usus dibandingkan
mie olahan (home made)

Mengamati

 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati


mulut masing-masing lalu bertanya :
o Apa yang kalian temukan didalam rongga
mulut kalian?
o Mengapa ada gigi, lidah, air liur? Apa
fungsinya? Apa yang terjadi jika salah satu itu
tidak ada?
o Bagaimana mulut bekerja dalam mencerna
makanan?
o mengapa manusia memiliki gigi yang
beraneka ragam?
o Apakah ada fungsinya keanekaragaman gigi
tersebut?
o Mengapa mulut kita menghasilkan air liur?
Apa yang akan terjadi jika mulut tidak
memproduksi air liur?
o Mengapa makanan yang kita kunyah terasa
manis?

Menanya

 Guru memberikan sebuah


kondisi/gejala/fenomena sehari yaitu : Pagi hari
kita makan, menjelang siang hari kita sudah
merasakan lapar lagi….lalu di sore hari kita ke
toilet untuk BAB. Lalu peserta didik diarahkan
untuk mengajukan pertanyaan terkait kondisi
tersebut

Mengidentifikasi Masalah

 Guru memfokuskan kepada beberapa pertanyaan


yang mengarah yaitu :

66
a. APA yang terjadi dengan makanan yang kita
makan?
b. Apa sajakah organ pencernaan itu?
c. Apakah fungsi dari organ pencernaan?
d. Mengapa makanan harus dicerna?
e. Mengapa ada air liur (enzim)?
f. Bagaimana proses pencernaan yang terjadi?

 Guru mengingatkan kembali pembagian 5


kelompok yang masing-masing kelompok
beranggotakan 4 orang

 Guru mengintruksikan siswa untuk masuk ke


kelas virtual GCR Science 8th Grader

Pada Forum GCR


Mengumpulkan Informasi/data 30 menit

 Peserta didik mengunduh LKPD lalu menuju ke


forum diskusi WA group kecil

Pada forum WA grup kelompok

Pengolahan data

 Peserta didik berdiskusi pada kelompok kecil,


guru memantau aktivitas diskusi

Pembuktian / Verifikasi
 Peserta didik diminta untuk menyimak video
tayangan youtube):
https://www.y
outube.com/w
atch?v=4SrVv
RYdaOc

video 1 (pencernaan secara mekanik)

67
https://www.you
tube.com/watch
?v=1_qJOwgpQ
K

video 2 (proses pencernaan secara kimiawi)

https://www.yo
utube.com/watc
h?v=g_yPf-
f2v5A

https://www.
youtube.com
 Guru mendorong peserta didik untuk /watch?v=g9
menggunakan semua sumber lietarsi baik dari LvjUavRMg
buku maupun internet
 Guru mengarahkan peserta didik untuk mencoba
aplikasi AR

68
https://www.curi
scope.com/page
s/augmented-
reality-
classroom-
demo-free
 Peserta didik diminta untuk menuangkan hasil
analisis tayangan video tersebut dalam kolom
LKPD yang telah disediakan sambil didiskusikan
bersama kelompoknya pada grup WA kecil
 Peserta didik mengisi LKPD dan menyepakati
siapa yang akan mempresentasikan
 Guru mengintruksikan agar semua peserta didik
kembali ke forumZoom (kelas besar)

Pada forum Zoom/GM kelas besar


Ice Breaking Lagu Sistem Pencernaan
 Guru membagikan teks lagu sistem pencernaan
yang terinspirasi dari lagu “aku bukan bang
toyib”’ oleh grup band Wali

Mengomunikasikan
 Guru meminta perwakilan masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan hasil analisi
sambil memotivasi agar peserta didik lebih
percaya diri dengan hasil diskusinya, guru
menginformasikan poin tambahan jika aktif
berdiskusi
 Guru mengapresiasi peserta didik yang sudah 15 menit
mencoba memaparkan dan mempersilakan
kelompok lain menanggapi
 Guru memusatkan perhatian dengan yel-yel
 Guru memberi pertanyaan HOTS (Tanya jawab):

69
 Guru mempersilakan peserta didik untuk
mejawab
 Guru memberi penguatan
 Guru memberikan apresiasi kepada semua
kelompok diskusi

Kegiatan akhir

Menarik kesimpulan
 Guru mengucapkan yel-yel 10 menit
 Peserta didik diarahkan oleh guru untuk
menyimpulkan bersama hasil diskusi yang telah
dilakukan terkait materi proses pencernaan/
pencernaan mekanis dan kimiawi/ upaya menjaga
kesehatan sistem pencernaan (lihat kembali tujuan
pembelajaran di awal)

70
Metakognitif/refleksi
 Guru menanyakan tentang kesan pengalaman belajar
menggunakan Aplikasi Augmented Reality dan
kesulitan yang dihadapi peserta didik saat
mempelajari sistem pencernaan dengan
mengarahkan peserta didik mengisi google form

 Guru memberi trik untuk mengingat nama-nama


enzim dengan metode jembatan keledai :

 Guru menanyakan hikmah pembelajaran hari itu


 Guru memberi kesempatan peserta didik untu
bertanya
 Guru mengarahkan peserta didik untuk mengisi tes
formatif pada google form. Guru memberikan link https://forms.gle
untuk latihan soal formatif pada google form (waktu /amySPgGZwtq
pengerjaan paling akhir pukul 17.00 WIB) sore at5Tu9
 Guru memotivasi peserta didik untuk jujur
 Guru mengingatkan peserta didik untuk
mengumpulkan LKPD pada forum GCR

 guru menugaskan siswa untuk menyampaikan hasil


diskusi dan dua kasus (Ayo Kita Cari Tahu) pada
LKPD

 Guru memberi informasi batas akhir pengumpulan


tugas dan rubric penilaian

71
 Guru mengingatkan pelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya

 Guru mengajak salah seorang peserta didik untuk


memimpin doa

 Guru mengucap salam dan terimakasih

G. Sumber Belajar
1. Buku IPA Kelas VIIII Kurikulum 13 Kemdikbud
Wahono, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIIII Semester 1 Buku
Guru. Jakarta: Kementrian pendidkan dan Kebudayaan
2. Bahan ajar berupa rangkuman materi (Daftar Referensi Terlampir)
3. LKPD

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian
Penilaian Bentuk Instrumen Keterangan
Sikap Lembar pengamatan sikap Lembar Terlampir
pengamatan sikap (Disiplin, tanggung
jawab dan kolaborasi)
Keterampilan Lembar Observasi Diskusi dan Terlampir
Paparan/presentasi
Rubrik Penilaian LKPD
Pengetahuan Tes Pilihan Ganda, Pretes dan Pos tes Terlampir

2. Penilaian Remidial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa memberikan soal remedial.

3. Penilaian Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan

Sukabumi, 18 September 2020

Mengetahui
Kepala Guru Mata Pelajaran
SMP Unggulan Ar-Rahman

M. Ihsan, S.Ag. Desy Lestari, S.Si.

72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Unggulan Ar-Rahman


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : VIII/1
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 40” ( 1 pertemuan)

A. Kompetensi Inti
3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
4 pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5. Menganalisis sistem pencernaan pada 3.5.9 Menganalisis gangguan yang
manusia dan memahami gangguan yang berhubungan dengan sistem
berhubungan dengan sistem pencernaan, pencernaan manusia
serta upaya menjaga kesehatan sistem 3.5.10 Menganalisis upaya dalam
pencernaan memelihara kesehatan
sistem pencernaan
manusia

4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang 4.5.1. Meyajikan hasil penyelidikan tentang
pencernaan mekanis dan kimiawi pencernaan mekanis dan kimiawi

C. Tujuan Pembelajaran (pertemuan ke-3)


Setelah menyaksikan tayangan video dan melalui diskusi kelompok, peserta didik
dapat :
 Menganalisis gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan manusia
sedikitnya lima gangguang dengan rinci
 Menganalisis upaya dalam memelihara kesehatan sistem pencernaan manusia
sedikitnya lima upaya dengan rinci

D. Pendekatan dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan : Scientifik
2. Metode : Diskusi Kelompok
3. Model : Collaborative Learning

73
E. Media, Alat dan Baha Pembelajran
1. Media : LKPD, Video tayangan youtube
2. Alat : HP. Kuota Internet, WA grup, Google
Jamboard
3. Bahan :-

F. Kegiatan Pembelajaran Daring


Pertemuan Ke-3
Langkah-langkah Pembelajaran
C. PRA-TATAP MUKA
1) Menyusun desain kehadiran berdasarkan googleform
2) Merancang/mengedit laman Google Class Room (GCR) yang akan digunakan
untuk media pembelajaran
3) Guru membuat peta kelompok peserta didik masing-masing terdiri atas 4 orang
4) Satu hari sebelum jadwal, guru memberi pengingat pada WA grup agar peserta
didik:
e. menyepakati waktu dimulainya daring via WAgrup
f. peserta didik diarahkan untuk mengakses GCR dan mempelajari video
tayangan dan bahan ajar digital yang sudah ditautkan
g. membagikan handout/modul sistem pencernaan agar dipelajari terlebih dahulu
h. memastikan agar peserta didik mempunyai kuota internet yang cukup untuk
melakukan zoom meeting dan telah menginstal aplikasi jamboardpada gadget
masing-masing

Deskripsi Kegiatan (Tahapan Model Alokasi


Discovery Learning) waktu TPACK
Pendahuluan

Pada forum WA grup


 15 menit sebelum KBM dimulai, guru Link google form
membagikan link google form untuk https://forms.gle/t7ixW1a
mendata kehadiran peserta didik CdusBWdUAA
 Guru memastkan settingan WA grup agar WA grup
seluruh partisipan/anggota dapat
memposting komentar di grup

Pada forum Zoom/GM

 Guru memberikan ice breaking senam 10 menit Video Penguin Dance


otak
 Guru mengucap salam

74
 Guru menyapa dan menanyakan kabar
peserta didik dan mengingatkan protocol
covid
 Guru memotivasi peserta didik dan
mengajak berdoa

 Guru mengecek kehadiran dan


membagikan rekapitulasi peserta didik
yang hadir pada saat itu

 Guru mengucapkan yel-yel

Motivasi
 Guru menanyakan materi pada pertemuan
sebelumnya

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Guru menampilkan ayat alquran yang


berkaitan dengan sistem pencernaan lalu
memberi motivasi tentang pentingnya
mempelajari materi tersebut

 Guru menyampaikan cakupan materi dan


peta konsep

 Guru menyampaikaninformasi penilaian


(Sikap, pengetahuan dan keterampilan)

 Guru menyampaikan alur/skema


pembelajaran yaitu setelah ini akan
berpindah ke GCR dan nanti akan bertemu
pada forum Jamboard kelompok dan
kembali ke forum zoom/GM

 Guru mengonfirmasi kegiatan yang sudah


diintruksikan oada satu hari sebelumnya
via WA grup
Pada forum Zoom Meeting

Stimulus (rangsangan)
15 menit
Apersepsi
 Guru bertanya kepada peserta didik
“apakah kalian pernah merasakan terkena
diare? Menurut kalian apa yang
menyebabkan hal tersebut dapat terjadi?’’

75
Mengamati
 Peserta didik diberi rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi
proses pencernaan manusia dengan cara
menyaksikan tayangan video :

https://www.youtube.com/
watch?v=fKPe2ERefPA

Menanya

 Guru mempersilaka peserta didik untuk


mengajukan pertanyaan terkait video
yang baru saja ditayangkan

 Guru mengingatkan kembali pembagian


kelompok

 Guru menginformasikan tahapan atau


alur diskusi
OCO Group
https://jamboard.google.com/
 Guru mengintruksikan peserta didik agar d/1YR5wsU3lJ-
bersiap memasuki GCR dan mengunduh U0H0SK6P7Xw6-
LKPD MKMhKvaxa7W72NMojhO
w/edit?usp=sharing

Talking Tom Group


 Guru mengajak siswa agar mengamati https://jamboard.google.com/
artikel kasus gangguan pencernaan pada d/18CZZFQ9hyxCB1LCpbU
LKPD h2p-
 Guru membimbing siswa untuk _2EAUZCT73DjqPe4WQsZg
/edit?usp=sharing
menyelesaikan tahapa atau langkah-
langkah penyelesaiana masalah pada Talking Tom Group
diskusi menggunakan jamboard https://jamboard.google.com/
 Guru membagikan link google jamboard d/1Ngr3BtrvnKpEY1w3vZw
masing-masing kelompok NTWX0XQho8EToF07-Ae5-
Vxg/edit?usp=sharing

Pada Forum GCR (Asinkronus)

 Peserta didik mendownload LKPD secara


mandiri lalu melanjutkan ke forum diskusi
pada google jamboard

76
Pada Forum Google Jamboard

Orientasi peserta didik pada masalah 30 menit

 Guru menyampaikan masalah yang


tertuang pada LKPD yang akan
dipecahkan secara kelompok
 Peserta didik berdiskusi terkait kasus yang
tertuang pada LKPD yaitu :

a. Identifikasilah pokok permasalahan


b. Menemukan penyebab terjadinya
masalah
c. Menilai dampak konsekuensi
d. memprediksi konsekuensi lanjut dari
dampak kejadian (jika tidak
ditangani)
e. merumuskan Solusi Masalah
f. Membuat Kesimpulan sederhana.
g. merancang sebuah solusi sederhana
tentang upaya pencegahan
h. merefleksikan nilai atau sikap dari
kasus tersebut

 Kelompok peserta didik mengamati dan


memahami masalah yang disampaikan
guru atau yang diperoleh dari bahan
bacaan yang disarankan.

Mengorganisasikan peserta didik untuk


belajar
 Guru memastikan setiap anggota
memahami tugas masing-masing
 Peserta didik berdiskusi dan membagi
tugas untuk mencari data/bahan-
bahan/alat yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah.

Membimbing penyelidikan individu maupun


kelompok;

 Guru memantau keterlibatan peserta didik


dalam pengumpulan data/ bahan selama
proses penyelidikan.
 Peserta didik melakukan penyelidikan
(mencari data/referensi/sumber) untuk
bahan diskusi kelompok pada forum
jamboard

77
 Peserta didik diminta untuk mengamati
tayangan video gangguan sistem
pencernaan yag ada pada GCR dan
mencocokan hasil diskusi dengan
pengamatan pada video https://youtu.be/Idclxv0LH
fM

https://youtu.be/wDbkVI6
 Kelompok OCO mengamati video tentang nVak
diare berikut :

https://youtu.be/sx7heUIE
gZ8
 Kelompok Minecraft mengamati video
tentang sakit maag berikut :

78
 Kelompok Talking Tom mengamati video
tentang Hepatitis berikut :

Mengembangkan dan menyajikan hasil


karya.

 Kelompok melakukan diskusi untuk


menghasil-kan solusi pemecahan masalah
dan hasilnya dipresentasikan/disajikan
dalam bentuk karya.
 Guru memantau diskusi dan membimbing
pembuatan laporan sehingga karya setiap
kelompok siap untuk dipresentasikan.

 Peserta didik diminta untuk menuangkan


hasil analisis tayangan video tersebut
dalam kolom LKPD yang telah 15 menit
disediakan sambil didiskusikan bersama
kelompoknya pada grup WA kecil dan
jamboard
 Peserta didik diminta untuk menyajikan
hasil diskusi kedalam bentuk
tabel/paragraph
 Peserta didik menyepakati siapa yang
akan mempresentasikan
 Guru memberi informasi waktu zoom
meeting akan segera dimulai, agar peserta
didik mulai log in ke forum meeting
tersebut

Pada forum Zoom/GM kelas besar


Ice Breaking lagu aku anak sehat

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah

79
 Guru meminta perwakilan masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi sambil memotivasi agar peserta
didik lebih percaya diri dengan hasil
diskusinya, guru menginformasikan poin
tambahan jika aktif berdiskusi

 Guru mengapresiasi peserta didik yang


sudah mencoba memaparkan dan
mempersilakan kelompok lain
menanggapi
 Guru memusatkan perhatian dengan yel-
yel
 Guru memberi 8 buah pertanyaan HOTS https://www.youtube.com/
(Tanya jawab) diantaranya: watch?v=fbretB98RLM

 Guru mempersilakan peserta didik untuk


mejawab
 Guru memberi penguatan melalui
tayangan video dan powerpoin

 Guru memberikan apresiasi kepada semua


kelompok diskusi
 Guru mengucapkan yel-yel
 Peserta didik diarahkan oleh guru untuk
menyimpulkan bersama hasil diskusi yang

80
telah dilakukan terkait materi gangguan 10menit
sistem pencernaan (lihat kembali tujuan
pembelajaran di awal)

Metakognitif/refleksi
 Guru menanyakan tentang kesan pengalaman
belajar dan kesulitan yang dihadapi peserta
didik saat mempelajari gangguan pada sistem
pencernaan dengan mengarahkan peserta
didik mengisi google form

 Guru menanyakan hikmah pembelajaran hari


itu

 Guru memberi kesempatan peserta didik untu


bertanya

 Guru mengarahkan peserta didik untuk https://forms.gle/amySPgG


mengisi tes Sumatif pada google form. Guru Zwtqat5Tu9
memberikan link Post tes pada google form
(waktu pengerjaan paling akhir pukul 17.00
WIB) sore

 Guru memotivasi peserta didik untuk jujur

 Guru mengingatkan peserta didik untuk


mengumpulkan LKPD pada forum GCR

 guru menugaskan siswa untuk membuat


poster tentang gangguan sistem pencernaan
dengan mengandung prinsip (Apa, Mengapa,
Bagaimana)
misalkan Apa itu Diare, Mengapa terjadi
diare dan bagaimana upaya pencegahannya

 Guru memberi informasi batas akhir


pengumpulan tugas dan rubric penilaian
poster

 Guru mengingatkan pelajaran yang akan


dipelajari pada pertemuan berikutnya

 Guru mengajak salah seorang peserta didik


untuk memimpin doa

 Guru mengucap salam dan terimakasih

G. Sumber Belajar
1. Buku IPA Kelas VIIII Kurikulum 13 Kemdikbud

81
Wahono, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIIII Semester 1 Buku
Guru. Jakarta: Kementrian pendidkan dan Kebudayaan
2. Bahan ajar berupa rangkuman materi (Daftar Referensi Terlampir)
3. LKPD

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian
Penilaian Bentuk Instrumen Keterangan
Sikap Lembar pengamatan sikap (Disiplin, Terlampir
tanggung jawab dan kolaborasi)
Keterampilan Tes penilaian diskusi dan Terlampir
paparan/presentasi
Rubrik penilaian LKPD
Penilaian pembuatan poster
Pengetahuan Tes Pilihan Ganda (UH), pretes dan pos Terlampir
tes

2. Penilaian Remidial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa memberikan soal remedial.

3. Penilaian Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan

Sukabumi, 18 September 2020

Mengetahui
Kepala SMP Unggulan Ar-Rahman Guru Mata Pelajaran

M. Ihsan, S.Ag. Desy Lestari, S.Si.

82
Lampiran 10 dokumetasi kegiatan pembelajaran daring

1. Proses Pembelajaran SIklus I


Proses pembelajaran dapat diamati melalui youtube.
Link: https://youtu.be/Q1UXs4_OpbI

83
2. Proses Pembelajaran SIklus II
Proses pembelajaran dapat diamati melalui youtube.
Link: https://youtu.be/qP3kkDSZ9oY

84
Gambar visualisasi kegiatan penyelidikan
menggunakan aplikasi AR

3. Proses Pembelajaran SIklus III


Proses pembelajaran dapat diamati melalui youtube.
Link: https://youtu.be/k8MfZjuHx7c

85
Gambar visualisasi diskusi menggunakan google
jamboard

86
Dokumentasi Kegiatan Seminar Desiminasi PTK di Kampus SMP Unggulan Ar-Rahman
Dokumentasi Penyerahan Serifikat Seminar oleh Kepala SMP Unggulan Ar-Rahman

Anda mungkin juga menyukai