MAKALAH
“INQUIRY LEARNING”
Kelas : B Pagi/3
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Inquiry Lerning ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Pendidikan yang berjudul Inquiry Learning ini. Dan kami
juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah Strategi Pembelajaran Inquiry ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Inquiry
ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Metode Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang bersifat prosedural yaitu berisi tahapan
tertentu.Suatu yang yang terpenting bagi seorang guru bukan hanya menyampaikan
informasi dan bahan ajar kepada siswa, melainkan guru harus berusaha
menciptakan agar siswa dapat memahami secara keseluruhan isi dari materi
pelajaran yang disampaikan.Agar proses belajar-mengajar menjadi berhasil, untuk
itu seorang guru harus mampu mempersiapkan bahan-bahan untuk kegiatan belajar-mengajar
di kelas serta merancang model-model pembelajaran yang sesuai agar siswa tidak
bosan dan akan lebih menyenanginya. Banyak kejadian di lapangan siswa yang
merasa bosan terhadap salah satu mata pelajaran dikarenakan metode yang
digunakan oleh guru tidak mampu membuat siswa mengerti materi bahkan akan
timbul persepsi yang negatif. Misalkan pada pelajaran IPS, siswa merasa jenuh
dengan cara guru menerangkan materi karena siswa tidak diberi kesempatan bebas
untuk mengeluarkan pendapat, tetapi hanya mendengarkan saja penjelasan dari
guru sehingga siswa merasa jenuh.
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Inquiry learning adalah metode belajar yang pada prinsipnya mengajak peserta
didik untuk aktif bertanya dan bereksperimen secara mandiri selama proses belajar.
Dalam model pembelajaran inquiry, peserta didik mencari materi pembelajaran
secara mandiri. Peserta didik mencari tahu materi dengan mengajukan pertanyaan
dan melakukan riset atau penelitian secara mandiri.
Inquiry learning melingkupi dua kata, inquiry dan learning. Inquiry artinya
meminta keterangan atau penyelidikan. Sementara learning artinya pembelajaran.
Dengan begitu inquiry learning adalah kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada rasa ingin tahu dari siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis apa
yang akan ia pelajari.
Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi
pembelajaran inquiry menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan
tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran
biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu
kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama
dalam melakukan inquiry.
Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inquiry adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memulai IBL. Berikut
adalah 5 langkah dari Inquiry-Based Learning.
1. Eksplorasi
Pertama, Siswa melakukan kegiatan eksplorasi untuk menemukan sesuatu yang
berdasarkan pada pemahaman awal yang mereka miliki. Mereka sadar dengan
permasalahan yang ditemukan dan dapat mendefinisikan masalah yang menjadi
pokok penyelidikan.
2. Belajar Mandiri
Kemudian, setelah melakukan tahapan eksplorasi, siswa akan menemukan
konsep baru yang harus mereka pelajari dan pahami secara mandiri. Mereka belajar
secara mandiri berdasarkan perkembangan pemahaman dari hasil tahapan
eksplorasi.
3. Ulasan
Selanjutnya, siswa mempresentasikan dan menjelaskan hasil temuan yang
mereka dapatkan dari proses belajar mandiri kepada guru.
4. Konsolidasi
Setelah itu, siswa bersama-sama dengan anggota kelompoknya melakukan
konsolidasi terhadap penemuan mereka. Konsolidasi dapat mereka lakukan dengan
diskusi kelompok maupun presentasi.
5. Bimbingan Guru
Terakhir, siswa merefleksikan pembelajaran individu dan kelompok dengan
guru. Di tahap ini, penguatan konsep oleh guru yang memberikan bimbingan pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Seorang guru dapat memulai pelajaran
dengan memutar video atau berbagi dokumen pembelajaran. Setelah itu, berikan
siswa pertanyaan terkait dengan materi yang guru berikan secara individu ataupun
kelompok. Hal ini dapat membantu membangkitkan rasa ingin tahu dan
merangsang pemikiran siswa saat kelas di mulai.
A. Materi Banjir
Contoh penerapan pembelajaran inquiry bagi anak SMP, mengamati masalah dari
banjir.
Identifikasi Masalah: Guru akan menyajikan topik tentang banjir kepada siswa,
serta meminta siswa untuk memilih masalah yang mereka ingin diteliti secara lebih
lanjut.
Merumuskan Masalah: Siswa akan memformulasikan pertanyaan dari penelitian
mereka, seperti “Apa penyebab dari banjir?”, “Bagaimana cara untuk mencegah
banjir?”, dan yang lain-lain.
Menyusun Hipotesis: Siswa akan melakukan pencarian informasi dengan melewati
berbagai macam media, serta membuat jawaban sementara semacam penyebab
banjir yaitu hutan gundul, sampah di aliran sungai, dan sebagainya.
Eksplorasi: Siswa akan melakukan proses analisis serta pengumpulan data,
mengenai banjir yang sering terjadi di berbagai daerah. Meminta pendapat dari para
ahli, melihat langsung lokasi dari banjir, serta aktivitas eksplorasi yang lainnya.
Validasi Hipotesis: Siswa akan menguji penemuan dengan hipotesis dari mereka.
Apa saja yang sudah mereka temukan di lapangan, serta apakah sudah sesuai
dengan hipotesis. Misalnya banjir juga bisa disebabkan oleh adanya kiriman dari
daerah lain, tidak adanya waduk untuk penampung air, dan lain sebagainya.
Presentasi Hasil: Siswa akan menyajikan hasil dari penelitian mereka kepada kelas,
memaparkan hasil dari analisis serta sintesis informasi dan hipotesis yang telah
diterima ataupun ditolak.
BAB III PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, model pembelajaran inquiry adalah
model pembelajaran yang menuntut keaktifan peserta didik dalam menganalisis
suatu permasalahan, sehingga peran guru dalam mengajukan pertanyaan juga
sangat berperan penting. Sehingga disarankan kepada para pendidik agar
menyiapakan dengan sedemikian rupa pertanyaan-pertanyaan yang efektif sebelum
menerapkan model pembelajaran ini di kelas.
DAFTAR PUSTAKA