Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BERMUATAN KARAKTER

Makalah ini untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Dosen
Pengampu : Siti Aisyatunnadya, M.Pd

Disusun Oleh:

Noviyanti : 21.1.2240
Sari Ayu Rahmah : 21.1.2261
Sintawati : 21.1.2264

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PEDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM DEPOK AL-KARIMIYAH
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim, segala puja dan puji serta syukur milik Allah SWT semesta
alam yang telah memberikan kami bermacam-macam kenikmatan sampai saat ini, sehingga
kamidapat menyusun makalah ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kami lantunkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membebaskan umat dari masa kejahiliyahan.

Makalah ini penting untuk dibahas pada kali ini, untuk memahani strategi pembelajaran
inkuiri yang bermuatan karakter, dalam menempuh mata kuliah strategi belajar mengajar yang
di bimbing oleh ibu Siti Aisyatunnadya, M.Pd, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi
seluruh pembaca. Pemakalah menyadari, bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.

Oleh karena itu, pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk perbaikan makalah yang akan dating. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi
seluruh pembaca khususnya bagi pemakalah. Aamiin…

Depok, 24 Maret 2023

Kelompok 8
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

A. Pengertian Inkuiri.................................................................................................... 3
B. Merencanakan Model Pembelajaran Inkuiri ........................................................... 4
C. Pelaksanaan Pembelajaran Model Inkuiri ............................................................... 6
D. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Inkuiri .......................................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 10

A. Simpulan ................................................................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidik dan orang tua sama-sama yakin bahwa mengajari cara berpikir pada siswa
adalah salah satu tujuan pendidikan yang paling penting. Ribuan buku dan jutaan situs website
membahas tentang topik tentang "berpikir" dan bagaimana membantu siswa menjadi peserta
didik mandiri. Model pembelajaran berbasis inkuiri dikembangkan secara khusus untuk
meningkatkan cara berpikir siswa. Dalam model pembelajaran berbasis inkuiri membahas
masalah terbesar dalam mengajari cara berpikir pada siswa yaitu pentingnya mengajarkan
kepada siswa cara berpikir dan mengajarkan tentang cara terbaik untuk berpikir.

Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri
pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat
manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala
sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera
lainnya.Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan
menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna
(meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi
pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan.

Pertanyaan terpenting tentang pembelajaran berbasis inkuiri adalah: Mengapa kita perlu
mengajarkan cara berpikir pada siswa? Menurut Nickerson (1987), Sternberg dan Williams
(2002) berpendapat bahwa sangat penting untuk mengajarkan cara berpikir pada siswa.
Berpikir merupakan naluri manusia sama seperti dengan bernafas dan berkedip. Namun hal
tersebut tidak memiliki intruksi yang jelas. Terlebih lagi tidak semua orang merupakan pemikir
yang baik. Tujuan utama pembelajaran berbasis inkuiri adalah mengajarkan pada siswa
bagaimana caranya berpikir yang lebih jernih, lebih kritis, dan lebih kreatif.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Inkuiri?


2. Bagaimana Merencanakan Model Pembelajaran Inkuiri?
3. Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Model Inkuiri?

1
4. Bagaimana Keunggulan dan Kelemahan Strategi Inkuiri?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Inkuiri
2. Untuk Mengetahui Perencanaan Model Pembelajaran Inkuiri
3. Untuk Mengetahui dan Memahami Pelaksanaan Pembelajaran Model Inkuiri 4. Untuk
Mengetahui Keunggulan dan Kelemahan Strategi Inkuiri

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Inkuiri
Dalam bahasa Indonesia, inquiry berarti penyelidikan. Lebih jelasnya inquiry merupakan
proses yang terus menerus atau merupakan berputar berkesinambungan, mulai dari
menanyakan pertanyaan, meneliti jawaban, menerjemahkan informasi, mempresentasikan
temuan dan melakukan refleksi. Di mana peserta didik dituntut untuk berpikir kritis dan tingkat
tinggi atau HOts. Secara pengertian model pembelajaran inquiry atau inkuiri merupakan
aktivitas sistematis dalam pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk berpikir dengan
cara analitik, kritis, dan kreatif sehingga mampu mendapatkan solusi dari permasalahan yang
diberikan, secara mandiri oleh siswa tersebut.

Pembelajaran berbasis inkuiri ini adalah pendekatan yang menitik beratkan pada
keaktifan siswa dalam melakukan kegiatan proses pembelajaran. Peran guru dalam model
pembelajaran inquiry ini hanya sebagai fasilitator, sedangkan siswa sebagai subjek belajar atau
memiliki peran utama untuk mengajukan pertanyaan atau mengeksplorasi gagasan mereka dari
berbagai sudut pandang peserta didik mengenai materi pelajaran. Dalam model pembelajaran
Inkuiri ini, dapat menggunakan berbagai cara pendekatan, mulai dari kegiatan diskusi dengan
membuat kelompok kecil sampai dengan pembelajaran terpadu. Akan lebih baik jika
dibandingkan para peserta didik hanya disuruh menghafalkan materi dan fakta.

Dengan system tersebut dapat memungkinkan peserta didik untuk bisa membangun
pengetahuan mereka dengan cara mengekslorasi gagasan mereka, berdiskusi dengan teman
mereka, dan atau mengalami pengalaman langsung. Dan juga model pembelajaran inkuiri ini
dirancang agar peserta didik bisa melaksanakan segala percobaan secara mandiri sehingga
pengalaman mereka perihal ilmu pengetahuan dapat semakin terbuka, yang mendorong mereka
untuk selalu penasaran mengutarakan pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri.Berikut
adalah beberapa pendapat lain menurut para ahli tentang pengertian pembelajaran inkuiri atau
inquiry based learning model.

W.Gulo: Pembelajaran inquiry berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,
kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh
percaya diri (Gulo dalam Anam, Khoirul, 2017, hlm. 11).

3
Coffman: Inquiry learning adalah model pembelajaran yang secara langsung melibatkan
siswa untuk berpikir, mengajukan pertanyaan, melakukan kegiatan eksplorasi dan eksperimen
sehingga siswa mampu menyajikan solusi atau ide yang bersifat logis dan ilmiah (Coffman
dalam Abidin, 2018, hlm. 151).

Hanafiah dan Sudjana: Model pembelajaran inquiry merupakan metode pembelajaran


yang menuntut siswa untuk dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan
sebagai wujud adanya perubahan perilaku (Hanafiah dan Sudjana, 2010 dalam Wardoyo 2015,
hlm. 66).

Abidin: Menurut Abidin (2018, hlm. 149): Model pembelajaran inkuiri adalah model
pembelajaran yang dikembangkan agar peserta didik menemukan dan menggunakan berbagai
sumber informasi dan ide-ide untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang masalah, topik,
dan isu tertentu.1

B. Merencanakan Model Pembelajaran Inkuiri


Tahap Deskripsi
Tahap 1 Orientasi Pada langkah ini, guru mengkondisikan agar siswa siap
melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan
mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah
orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan
startegi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk
beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan
masalah. Tanpa kemauan dan kemampuan tersebut tak mungkin
proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.

Tahap 2 Merumuskan Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik untuk


Masalah Merumuskan merumuskan dan memahami masalah nyata yang
telah disajikan.

Tahap 3 Merumuskan Guru membimbing peserta didik untuk mengembangkan


Hipotesis Merumuskan kemampuan berhipotesis dengan cara
menyampaikan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong

1
Gunardi, “Inquiry Based Learning dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika”,
SHEs: Conference Series 3 (3), (2020),hal. 2289.

4
peserta didik untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau
dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban
dari suatu permasalahan yang dikaji.

Tahap 4 Guru membimbing peserta didik dengan cara mengajukan


Mengumpulkan Data Mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong
peserta didik untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.

Tahap 5 Menguji Guru membimbing peserta didik dalam proses menentukan


jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan
Hipotesis
informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang
terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat
keyakinan peserta didik atas jawaban yang diberikan.

Tahap 6 Merumuskan Guru membimbing peserta didik dalam proses mendeskripsikan


Kesimpulan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebiknya guru
menunjukkan pada peserta didik data mana yang relevan.

Sementara itu, menurut Clevery 2003 (dalam Wardoyo 2015, hlm. 67) terdapat beberapa
langkah dalam proses pembelajaran menggunakan metode inquiry learning, yaitu sebagai
berikut.

1. Exploration tutorial
Dalam tahap ini, siswa akan melakukan kegiatan eksplorasi untuk menemukan
sesuatu yang baru berdasarkan pemahaman awal yang dimiliki mereka.
2. Self directed learning
Selanjutnya, siswa belajar secara mandiri berdasarkan dari perkembangan
pemahaman setelah tahapan eksplorasi didapatkannya. Artinya bahwa setelah
melakukan tahapan eksplorasi maka siswa akan menemukan konsep baru yang harus
dipelajari, dan dipahami secara mandiri.
3. Review tutorial
Merupakan tahapan ketiga dimana pada tahapan ini siswa mempresentasikan hasil
temuan yang didapatkannya dari proses self directed learning.

5
4. Consolidation tutorial siswa bersama-sama dengan anggota kelompoknya melakukan
konsolidasi terhadap hal-hal yang mereka temukan. Konsolidasi dilakukan dengan
diskusi kelompok maupun presentasi.
5. Plenary tutorial
Yaitu siswa merefleksikan pembelajaran individu dan kelompok dengan fasilitator.
Dalam tahapan ini penguatan diberikan oleh fasilitator pendamping yang
memberikan pembimbingan pada saat proses pembelajaran berlangsung. 2

C. Pelaksanaan Pembelajaran Model Inkuiri


Selama melaksanakan pembelajaran berbasis inkuiri, guru dapat menerapkan
langkahlangkah berikut sebagai bentuk model pembelajaran yang disebut model pembelajaran
inkuiri.
1. Orientasi terhadap Masalah
a. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu peserta didik dapat
menentukan luas permukaan dan volume balok.
b. Menjelaskan topik pembelajaran dan pentingnya topik pembelajaran.
c. Menjelaskan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik .
d. Menyebutkan materi prasyarat yang harus dikuasai peserta didik yaitu tentang
teorema Pythagoras dan diagonal bidang.
2. Merumuskan Masalah
a. Mengarahkan peserta didik untuk merumuskan masalah
b. Mengingatkan peserta didik tentang konsep dalam masalah
c. Mengingatkan peserta didik bahwa jawaban dari masalah adalah jawaban pasti
3. Merumuskan Hipotesis
Mengarahkan peserta didik untuk menentukan hipotesis dari masalah yang ada.
4. Mengumpulkan Data
Peserta didik diarahkan untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk
menguji hipotesis3
5. Menguji hipotesis
Peserta didik diyakinkan akan jawabannya.

2
Gunardi, “Inquiry Based Learning dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran
Matematika”, SHEs: Conference Series 3 (3), (2020),hal. 2291-2292
3
Dialektika P. Matematika, Volume 9. No 1. Maret 2022, ISSN: 2089 – 4821

6
6. Merumuskan Kesimpulan
Peserta didik diarahkan untuk dapat menyebutkan kesimpulan dengan data dan hasil
perhitungan yang benar.
1. Pengamatan
a. Penulis mengamati dan mencatat aktivitas pembelajaran.
b. Kolaborator mengamati serta mencatat kedalam lembar observasi semua hal yang
berkaitan dengan kegiatan pembelajaran
2. Evaluasi
Dari hasil pengamatan dan catatan-catatan yang ada selama kegiatan II berlangsung
diadakan evaluasi dan perbaikan-perbaikan.
3. Keaktifan dan Hasil Belajar pada bangun Ruang sisi Datar Kubus
Keaktifan peserta didik pada sebelum tindakan masih rendah, baru mencapai 15,63% atau
baru 5 orang peserta didik yang aktif, sehingga mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar pada
sebelum tindakan baru mencapai 20,59% atau sebanyak 7 orang peserta didik. Pada umumnya
peserta didik lupa jenis segitiga dan penerapan teorema pythagorasnya belum paham.4
Pada pertemuan pertama penulis menerapkan tindakan dengan mengganti strategi belajar
dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri yang pada dasarnya peserta didik harus bisa
menemukan sendiri. Hal ini dapat memotivasi peserta didik untuk meningkatkan keaktifan
yang mempengaruhi hasil belajar. Peningkatan keaktifan peserta menjadi 35,39% atau 11 orang
dengan hasil belajar meningkat menjadi 44, 71% atau 14 orang peserta didik tuntas KKM.
Pada pertemuan pertama penulis menerapkan tindakan dengan mengganti strategi belajar
dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri yang pada dasarnya peserta didik harus bisa
menemukan sendiri. Hal ini dapat memotivasi peserta didik untuk meningkatkan keaktifan
yang mempengaruhi hasil belajar. Peningkatan keaktifan peserta menjadi 35,39% atau 11 orang
dengan hasil belajar meningkat menjadi 44, 71% atau 14 orang peserta didik tuntas KKM.
Pada pertemuan ke dua keaktifan peserta didik meningkat menjadi 87,65% atau 28 orang
peserta didik dan hasil belajar menjadi 89,76% atau 29 peserta didik. Peningkatan ini di
pengaruhi oleh peserta didik yang semakin mengusai materi pelajaran dan mencari serta
mengumpulkan informai pengetahuan.

Berdasarkan hal di atas, sesuai dengan keunggulan inkuiri bermuatan karakter


diantaranya adalah menekankan pada pengembangan aspek kogfnitif secara progresif, peserta

4
Dialektika P. Matematika, Volume 9. No 1. Maret 2022

7
didik aktif dalam mencari dan mengolah informasi sampai menemukan jawaban atas
pertanyaan secara mandiri serta membantu peserta diodik mengguinakan ingatan dalam
mentransfer konsep yang dimilikinya kepada situasi-situasi proses belajar yang baru.

D. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Inkuiri


Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan
karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya sebagai berikut:
1. Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang sehingga
pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
2. Strategi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajat sesuai dengan gaya
belajar mereka.
3. Strategi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah
laku berkat adanya pengalaman.
4. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa
yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki
kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

Disamping memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai kelemahan, diantaranya


sebagai berikut:

1. Jika strategi ini di gunakan sebagai strategi pembelajaran, akan sulit mengontrol
kegiatan dan keberhasilan siswa.
2. Startegi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan
siswa dalam belajar.
3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang
sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah di tentukan.
4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, strategi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.5

➢ Nilai-nilai Karakter dalam Strategi Pembelajaran Inkuiri yang Diterapkan dalam


Bangun Ruang Sisi Datar
Nilai karakter yang dapat diterapkan dalam strategi inkuiri dalam materi bangun
ruang sisi datar adalah sebagai berikut:
1) Rasa Ingin Tahu

5
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 227-228

8
Nilai karakter ini tampak jelas dalam pencarian jawaban atas pertanyaan atau
masalah yang akan dibahas. Aktivitas peserta didik sepanjang proses atau aktivitas
mencari hingga menemukan jawaban merupakan internalisasi rasa ingin tahu yang
memuncak.
2) Kerja Keras
Strategi pembelajaran inkuiri menuntut peserta didik termasuk guru untuk bekerja
keras menemukan jawaban atau solusi atas pertanyaan atau masalah yang dibahas.
3) Kreatif dan Inovatif
Aktualisasi nilai karakter kreatif dan inovatif tercermin dalam upaya-upaya atau
cara-cara baru yang ditempuh peserta didik guna menemukan jawaban atas masalah
atau pertanyaan yang dibahas, agar lebih cepat dan hasil yang akurat.
4) Kemandirian
Nilai kemandirian akan tertanam dalam diri peserta didik jika proses pembelajaran
diformulasikan secara individu.
5) Kedisiplinan
Strategi pembelajaran inkuiri tidak akan berjalan jika tanpa kedisiplinan tinggi dari
peserta didik dan guru, yaitu dengan mengikuti prosedur dan langkah-langkah
pembelajaran secara tertib atau procedural.

9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran inkuiri menyatakan bahwa guru sebagai sumber
belajar bukanlah yang satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar yang dapat
menunjang keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator, pembimbing
yang selalu mengarahkan siswa dalam pembelajaran.

Siswa didesain sebagai penemu atau mencari pengetahuan itu, tugas seorang
guru dalam mengelola siswa agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi bermakna.
Karena dengan bermakna pengetahuan akan masuk ke dalam pengetahuan mereka,
sehingga akan selalu terkenang oleh siswa. Siswa yang melakukan semuanya guru hanya
menyiapkan, karena murid yang melakukan maka pembelajaran akan menjadi
pengalaman yang bermakna untuk siswa.

B. Saran

Demikian makalah metode pembelajaran Inquiri yang penulis buat, mudah-mudahan


dengan adanya makalah ini dapat berguna untuk semua yang membacanya, terutama penulis.
Kritik dan saran sangat dibutuhkan, karena dengan kritik dan saran tersebut dapat membangun
penulis agar didalam membuat makalah berikutnya lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Gunardi, “Inquiry Based Learning dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Matematika”, SHEs: Conference Series 3 (3), (2020).

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013)

Dialektika P. Matematika, Volume 9. No 1. Maret 2022

10

Anda mungkin juga menyukai