Oleh Kelompok 4 :
2024
KATA PENGANTAR
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan, dan masukan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaikan makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi bahasa, susunan
kalimat maupun isi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi perbaikan dalam penyusunan makalah
kedepannya.
Maret, 2024
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum ( rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan –
bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Mata
pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah
dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,
kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama.
Permasalahan dalam dunia pendidikan begitu kompleks, mulai dari
masalah penerimaan, penyampaian, media, kemampuan siswa, dan lain-lain.
Secara praktis, guru adalah ujung tombak dalam sebuah pembelajaran. Untuk
dapat mangatasi masalah tersebut perlu adanya strategi dan managemen
masalah pembelajaran tersebut. Selain itu setiap mata pelajaran menuntut kebutuhankhu
sus yang berbeda pada peserta didik, terutama anak berkebutuhan khusus. Anak
perhatian khusus,yang berbeda dengan anak normal. Salah satu srategi dalam mengatasi
masalahtersebut adalah dengan mengunakan model pembelajaran individual.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dbahas dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian model pembelajaran individual?
2. Apa tujuan model pembelajaran individual?
3. Apa prisip dan karakteristik model pembelajaran individual?
4. Apa saja jenis-jenis model pembelajaran individual?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ni adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian model pembelajaran individual
2. Mengetahui tujuan model pembelajaran individual
1
3. Mengetahui prinsip dan karakteristik model pembelajaran individual
4. Mengetahui jenis-jenis model pembelajaran individual
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran individual
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pembelajaran personal kepada peserta didik. Dalam penerapan model pembelajaran
personal kepada peserta didik. Dalam penerapan fase atau tahapan,. Menurut Rogers
(1986) ada lima fase dalam model pembelajaran individual, yaitu :
1. Mengartikan situasi yang sudah ada, yaitu guru memberikan motivasi agar siswa
bebas berekpresi
2. Mengembangkan wawasan, siswa mendiskusikan maslah dan guru memotivasi
dan membantu penyelesaian masalah
3. Mengeskplorasi masalah, siswa dimotivasi untuk mendefenisikan masalah yang
dihadapi. Guru menerima dan mengklarisifikasi ide siswa.
4. Merencanakan dan membuat keputusan, guru mengklarifikasi berbagai
kemungkinan keputusan yang diambil siswa. Siswa merecanakan tindakan awal
sesuai dengan keputusan yang diambil
5. Mengintegrasikan, siswa menambah pengetahuan yang lebih baik dan
mengembangkan beberapa tindakan yang positif. Guru memberi motivasi.
Jadi, model personal lebih menekankan pada kesadaran pribadi dalam proses
pembelajaran.
4
ia mempelajarinya. Ketiga, mengembangkan jenis-jenis pemikiran kualitatif tertentu,
seperti kreativitas dan eskpresi pribadi.
5
e. Siswa diberikan kebebasan dalam menentukan cara, metode, strategi bahkan
bahan ajar dan lingkungan belajaranya sesuai dengan keinginan dan gaya
belajarnya masing-masing yang penting tujuan umum pembelajaran tercapai.
f. Proses penlaian berfokus pada produktivitas kaya kreatif siswa.
Sesuai dengan minat dan bakat serta potensi yang dikembangkannya. Proses
evaluasi tidak mengenal standar yang disamakan antara semua siswa sebagimana
proses evaluasi dalam teori pembelajaran behavariostik.
6
Berbicara lebih jauh tentang model pembelajaran ini, JOYCE DAN Weil (1986)
mengemukakan beberapa key ideas yang perlu kita pahami sebagai komponen suatu
model pembelajaran :
1. Sintaks (syntax)daripada model, yaitu langkah-langkah, fase-fase, atau urutan
kegiatan pembelajaran. Jadi sintaks itu adalah deskripsi model dalam action.
Setiap model mempunyai sintaks atau struktur model yang berbeda-beda.
2. Prinsip Reaksi (Principle of Reaction) yaitu reksi pembelajar atas aktivitas-
aktivitas pelajar. Jadi prinsip reaksi itu akan membantu memilih reaksi-reaksi apa
yang efektif diklakukan pelajar.
3. Sistem-Sosial (social system)
Sistem social ini mencakup tiga pengertian utama yaitu :
a. Deskripsi macam-macam peranan pembelajar dan pelajar
b. Deskripsi hubungan hirarkis/otoritas pembelajar dan pelajar
c. Deskripsi macam-macam kaidah untuk mendorong pelajar.
Sistem social sebagai unsur model agaknya kurang berstruktur
dibandingkan dengan unsur sintak.
4. Sistem Pendukung (Suport System)
Sistem pendukung ini sesungguhnya merupakan kondisi yang dibutuhkan
oleh suatu model. Jadi, bukanlah model itu sendiri. Sistem pendukunngya
bertolak dari pertanyaan-pertanyaan dukungan apa yang dibutuhkan oleh suatu
model agar tercipta lingkungan khusus. Dalam hubungan ini, system pendukung
itu berupa kemampuan/keterampilan dan fasilitas-fasilitas teknis. Sistem
pendukung diturunkan dari dua sumber yatu kekhususan-kekhususan peranan
pembelajar dan tuuntutan pembelajar. Dalam proses pembelajaran bagi pengguna
model-model tertentu. Di samping itu dibutuhkan pula analisis kesulitan pelajaran
dan analiisis keuslitan-kesulitan khusus pengguna model. Sebagamana telah
dikemukakan bahwa setiap model mempunyai kegunaan utama samppng
kegunaan-kegunaan lainnya yang dapat diterima.
5. Dampak Instruksional (Instructional effects)
7
Dalam hal ini beberapa model didesain untuk tujuan-tujuan yang amat sesifik
dan beberapa lainnya dapat dippergunakan secara umum. Penggunaan model
manapun harus dapat memberi efek belajar bagi pelajar. Efek ini dapat berupa
direct atau intrsuctional effect atau berupa indirect. Intrusctional effect adalah
pencapaian tujuan sebagai akibat kegiatan-kegiatan instruksional. Biasanya
beberapa pengetahuan/keterampilan.
6. Dampak Pengiring (Nurturant effect)
Nurturant effect adalah efek-efek pengiring yang ditimbulkan model karena
pelajar menghidupi(living in) system lingkungan belajar, misalnya kemampuan
berpikir sikap terbuka dan sebagainya.
1. Kelebihan
a. Memberi peluang kepada setiap siswa untuk maju menurut kecepatan masing-
masing.
b. Memancing motivasi siswa untuk belajar lebih giat sehingga dapat menyelesaikan
tugas dalam waktu yang lebih cepat.
c. Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan membaca kritis
d. Terbinanya kebiasaan mandiri dan tidak tergantung kepada bantuan orang lain.
2. Kelemahan
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajar personal berpijak pada teori belajar humanistik yang
dikembangkan oleh Abraham Maslow, R.Roger, C.Bruner, dan Arthur Comb. Semua
jenis model pembelajaran individual kegiatan belajarnya berpusat pada. siswa. Selain itu
dalam proses pembelajaran, siswa diberikan kebebasan dalam menentukan metode,
strategi, bahan ajar, dan lingkungan belajarnya sesuai dengan gaya belajarnya
B. Saran
Meskipun penyaji menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penyaji perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penyaji. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi
untuk ke depannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Bruce Joyce dan Marsha Weil, 1980, Model of Teaching dikutip Rusman, Model-Model
Pembelajaran : Mengembangkan Profesional
Zachri, Abdul L (1989). Prinsip Desain Instruksional. Jakarta: Pustaka Teknologi Pendidikan
IKIP
10