Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DESAIN DAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF

MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL

Dosen Pengampu :Prof. Dr. Darmansyah S.T.,M.Pd

Oleh Kelompok 4 :

Windriati Rasalmi (22004104)


Amelia Miftahul Jannah (22004112)
Ananda Salsabila Mutfi (22004113)
Suci Ramadhani (22004098)
Winta Rosmeri (22004105)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, alhamdulillahirabbil‟alamin,


puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Pembelajaran Inovatif”
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas kelompok bapak Prof. Darmansyah S.T., M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Desain dan Model Pembelajaran InovatiF

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan, dan masukan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaikan makalah ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi bahasa, susunan
kalimat maupun isi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi perbaikan dalam penyusunan makalah
kedepannya.

Maret, 2024

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran Individual .................................................................. 3
B. Tujuan Model Pembelajaran Individual ........................................................................ 4
C. Prinsip dan Karakteristik Umum Model Pembelajaran Individual ............................... 5
D. Jenis-jenis Model Pembelajaran Individual ...................................................................6
E. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran individual .....................................................8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................................9
B. Saran .............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum ( rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan –
bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Mata
pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah
dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,
kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama.
Permasalahan dalam dunia pendidikan begitu kompleks, mulai dari
masalah penerimaan, penyampaian, media, kemampuan siswa, dan lain-lain.
Secara praktis, guru adalah ujung tombak dalam sebuah pembelajaran. Untuk
dapat mangatasi masalah tersebut perlu adanya strategi dan managemen
masalah pembelajaran tersebut. Selain itu setiap mata pelajaran menuntut kebutuhankhu
sus yang berbeda pada peserta didik, terutama anak berkebutuhan khusus. Anak
perhatian khusus,yang berbeda dengan anak normal. Salah satu srategi dalam mengatasi
masalahtersebut adalah dengan mengunakan model pembelajaran individual.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dbahas dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian model pembelajaran individual?
2. Apa tujuan model pembelajaran individual?
3. Apa prisip dan karakteristik model pembelajaran individual?
4. Apa saja jenis-jenis model pembelajaran individual?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ni adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian model pembelajaran individual
2. Mengetahui tujuan model pembelajaran individual

1
3. Mengetahui prinsip dan karakteristik model pembelajaran individual
4. Mengetahui jenis-jenis model pembelajaran individual
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran individual

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Individual


Pembelajaran individual lebih dikenal dengan istilah individualized learning atau self
instruction yaitu pembelajaran yang diselenggarakan sedemikian rupa sehingga tiap-tiap siswa
terlibat setiap saat dalam proses belajarnya itu dengan hal-hal yang paling berharga bagi dirinya
sebagai individu. Pengajaran individual merupakan usaha untuk menyajikan kondisi-kondisi
belajar yang optimum bagi masing-masing individu (Russel, 1974). Jadi, metode pembelajaran
individual bertolak dari keinginan untuk menciptakan suasana belajar siswa yang berjalan
menurut tempo kecepatan masing-masing dalam mencapai tujuan pembelajaran tanpa dihambat
oleh teman-temannya yang lamban (Atar Semi, 1993).
Pelaksanaan pembelajaran individual bukan dengan cara seorangseorang, tetapi pembelajaran
yang dilakukan di dalam kelas dengan lebih memperhatikan perbedaan individual siswa .
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan materi pelajaran kepada siswa yang
disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.
Dasar pemikiran pembelajaran individual adalah adanya pengakuan terhadap perbedaan
individual pada masing-masing siswa. Jika pengajaran klasikal menekankan pada persamaannya,
pengajaran individual menekankan pada perbedaan individual siswa.
Model pembelajaran individual adalah model pembelajaran yang menekankan pada
pengembangan konsep diri setiap individu. Hal ini meliputi pengembangan proses
individu dan membangu serta mengorganisasikan dirinya sendiri. Model pembelajaran
memfokuskan pada konsep diri yang kuat dan realistis untuk membantu membangun
hubungan yang produktif dengan orang lain dan lingkungannya. Model ini bertitik tolak
dari teori Humanstik, yaitu berorientasi pada pengembangan individu. Perhatian
utamanya pada emosional peserta didik dalam mengembangkan hubungan yang produktif
dengan lingkungannya. Model ini menjadikan pribadi peserta didik mampu membentuk
hubungan harmonis serta mampu memproses informasi secara efektif. Tokoh Humanistik
adalah Abraham Maslo (1962), R. Rogers, C. Buhler dan Arthur Comb.
Dengan demikian, model ini diusahakan untuk memungkinkan siswa atau peserta
didik dapat memahami keberadaan dirinya dirinya sendiri secara baik, bertanggug jawab,
dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Fase penerapan model

3
pembelajaran personal kepada peserta didik. Dalam penerapan model pembelajaran
personal kepada peserta didik. Dalam penerapan fase atau tahapan,. Menurut Rogers
(1986) ada lima fase dalam model pembelajaran individual, yaitu :
1. Mengartikan situasi yang sudah ada, yaitu guru memberikan motivasi agar siswa
bebas berekpresi
2. Mengembangkan wawasan, siswa mendiskusikan maslah dan guru memotivasi
dan membantu penyelesaian masalah
3. Mengeskplorasi masalah, siswa dimotivasi untuk mendefenisikan masalah yang
dihadapi. Guru menerima dan mengklarisifikasi ide siswa.
4. Merencanakan dan membuat keputusan, guru mengklarifikasi berbagai
kemungkinan keputusan yang diambil siswa. Siswa merecanakan tindakan awal
sesuai dengan keputusan yang diambil
5. Mengintegrasikan, siswa menambah pengetahuan yang lebih baik dan
mengembangkan beberapa tindakan yang positif. Guru memberi motivasi.
Jadi, model personal lebih menekankan pada kesadaran pribadi dalam proses
pembelajaran.

B. Tujuan Model Pembelajaran Individual


Model-model yang termasuk dalam kategori model ini umumnya berkaitan dengan
individu dan pengembangan diri sendiri. Model-model ini menekankan pada
pengembangan individu untuk menjadi pribadi yang utuh percaya diri, dan kompeten.
Model-model ini juga berusaha membantu siswa dalam memahami dirinya sendiri dan
tujuan-tujuannya, mengembangkan cara-cara mengajar diri sendiri. Ada banyak model
pengajaran personal yang dikembangkan oleh para konselor, terapis, dan individu-
individu lain yang tertarik dalam mensimulasikan kreativitas dan ekspresi diri individu.
Menurut Syaharudin (2012) model pembelajaran individual memiliki beberapa
tujuan. Pertama, mununtun siswa untuk memiliki kekuatan mental yang lebih baik dan
kesehatan emosi yang lebih memadai dengan cara mengembangkan kepercayaan diri dan
perasaan realistis serta menumbuhkan empati pada orang lain. Kedua, meningkatkan
proporsi pendidikan yang berasal dari kebutuhan dan aspirasi siswa sendiri, melibatkan
semua siswa dalam proses menentukan apa yang akan dikerjakannya atau bagaimana cara

4
ia mempelajarinya. Ketiga, mengembangkan jenis-jenis pemikiran kualitatif tertentu,
seperti kreativitas dan eskpresi pribadi.

Tujuan utama kategori model ini adalah :


1. Meningkatkan harga diri siswa
2. Membantu sisa memahami dirinya secara utuh
3. Membantu siswa mengenali emosinya dan menjadi lebih sadar bagaimana emosi
tersebut bisa mempengaruhi terhadap aspek-aspek lain dalam perilaku mereka.
4. Membantu mereka mengembangkan tujuan-tujuan belajar
5. Membantu sisa mengembangkan rencana meningkatkan kompetensinya
6. Meningkatkan kreativitas dan gaya permainan siswa
7. Meningkatkan keterbukaan siswa pada pengalaman-pengalaman baru

C. Prinsip dan Karakteristik Umum Model Pembelajaran Individual


Beberapa prinsip dan karakteristik umum model pembelajaran individual adalah sebagai
berikut :
a. Pembelajaran berpusat kepada siswa (student centered). Siswa diberikan
kebebasan berkreativitas mencapai tujuan pembelajarannya. Bahkan dalam teori
model pembelajaran humanis murni tujuan pembelajaran tidak dinyatakan dan
disamakan. Semua siswa diberikan kebebasan menentukan tujuan yang
diinginkannya.
b. Pembelajaran berfokus pada pengembangan mental belajar dan penajaman
kreativitas siswa. Mental belajar berupa kesadaran diri, konsep diri, pemahaman
diri tentang segala potensinya dan memahami cara mengembangkannya seuai
dengan gaya belajar yang disukainya.
c. Kegiatan pembelajaran harus dikemas secara fleksibel, menarik dan tidak
membosankan. Kegiatan pembelajaran dilakukan sepenuh hati. Karena tidak ada
paksaan dan tidak ada standar baku yang disamakan kepada semua iswa.
Sehingga masing-masing siswa akan menampilkamn performanya masing-masing.
d. Guru berperan sebagai fasiltator dan pengarah proses belajar siswa.

5
e. Siswa diberikan kebebasan dalam menentukan cara, metode, strategi bahkan
bahan ajar dan lingkungan belajaranya sesuai dengan keinginan dan gaya
belajarnya masing-masing yang penting tujuan umum pembelajaran tercapai.
f. Proses penlaian berfokus pada produktivitas kaya kreatif siswa.
Sesuai dengan minat dan bakat serta potensi yang dikembangkannya. Proses
evaluasi tidak mengenal standar yang disamakan antara semua siswa sebagimana
proses evaluasi dalam teori pembelajaran behavariostik.

D. Jenis-jenis Model Pembelajaran Individual


Ada beberapa model pembelajaran yang menurut para ahli dikatehorikan kedalam
rumpun model pembelajaran individual. Secara umum tergambar dalam table berikut :

Tabel 1. Rumpunan model pembelajaran individual


No Model Tokoh Tujuan
Pembelajaran
1 Pengajaran non- Carl Rogers Penekanan pada pembentukan kemampuan
direktif untuk perkembangan pribadi dalam arti
kesadaran diri, pemahaman diri,
kemandirian, dan konsep diri.
2 Latihan Fritz Peris, Meningkatkan kemampuan seseorang
Kesadaran William Schultz untuk eksplorasi diri dan kesadaran diri.
Banyak menekankan pada perkembangan
kesadaran dan pemahaman antar pribadi.
3 Sinetik Wilian Gordon Perkembangan pribadi dalam kreativitas
dan pemecahan masalah.
4 Sistem-sistem Davit Hunt Dirancang untuk meningkatkan
Konseptual kekomplekan dan keluwesan pribadi.
5 Pertemuan Kelas William Glasser Perkembangan epemahaman diri dan
tanggung jawab kepada diri sendiri dan
kelompok sosial.

6
Berbicara lebih jauh tentang model pembelajaran ini, JOYCE DAN Weil (1986)
mengemukakan beberapa key ideas yang perlu kita pahami sebagai komponen suatu
model pembelajaran :
1. Sintaks (syntax)daripada model, yaitu langkah-langkah, fase-fase, atau urutan
kegiatan pembelajaran. Jadi sintaks itu adalah deskripsi model dalam action.
Setiap model mempunyai sintaks atau struktur model yang berbeda-beda.
2. Prinsip Reaksi (Principle of Reaction) yaitu reksi pembelajar atas aktivitas-
aktivitas pelajar. Jadi prinsip reaksi itu akan membantu memilih reaksi-reaksi apa
yang efektif diklakukan pelajar.
3. Sistem-Sosial (social system)
Sistem social ini mencakup tiga pengertian utama yaitu :
a. Deskripsi macam-macam peranan pembelajar dan pelajar
b. Deskripsi hubungan hirarkis/otoritas pembelajar dan pelajar
c. Deskripsi macam-macam kaidah untuk mendorong pelajar.
Sistem social sebagai unsur model agaknya kurang berstruktur
dibandingkan dengan unsur sintak.
4. Sistem Pendukung (Suport System)
Sistem pendukung ini sesungguhnya merupakan kondisi yang dibutuhkan
oleh suatu model. Jadi, bukanlah model itu sendiri. Sistem pendukunngya
bertolak dari pertanyaan-pertanyaan dukungan apa yang dibutuhkan oleh suatu
model agar tercipta lingkungan khusus. Dalam hubungan ini, system pendukung
itu berupa kemampuan/keterampilan dan fasilitas-fasilitas teknis. Sistem
pendukung diturunkan dari dua sumber yatu kekhususan-kekhususan peranan
pembelajar dan tuuntutan pembelajar. Dalam proses pembelajaran bagi pengguna
model-model tertentu. Di samping itu dibutuhkan pula analisis kesulitan pelajaran
dan analiisis keuslitan-kesulitan khusus pengguna model. Sebagamana telah
dikemukakan bahwa setiap model mempunyai kegunaan utama samppng
kegunaan-kegunaan lainnya yang dapat diterima.
5. Dampak Instruksional (Instructional effects)

7
Dalam hal ini beberapa model didesain untuk tujuan-tujuan yang amat sesifik
dan beberapa lainnya dapat dippergunakan secara umum. Penggunaan model
manapun harus dapat memberi efek belajar bagi pelajar. Efek ini dapat berupa
direct atau intrsuctional effect atau berupa indirect. Intrusctional effect adalah
pencapaian tujuan sebagai akibat kegiatan-kegiatan instruksional. Biasanya
beberapa pengetahuan/keterampilan.
6. Dampak Pengiring (Nurturant effect)
Nurturant effect adalah efek-efek pengiring yang ditimbulkan model karena
pelajar menghidupi(living in) system lingkungan belajar, misalnya kemampuan
berpikir sikap terbuka dan sebagainya.

E. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran individual


Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kelemahan, termasuk
metode pembelajaran individual karena tidak ada satu pun metode yang paling tepat
untuk dipakai pada semua karakteristik siswa, materi, dan lain-lain. Kelebihan dan
kelemahan pembelajaran individual adalah sebagai berikut.

1. Kelebihan

a. Memberi peluang kepada setiap siswa untuk maju menurut kecepatan masing-
masing.
b. Memancing motivasi siswa untuk belajar lebih giat sehingga dapat menyelesaikan
tugas dalam waktu yang lebih cepat.
c. Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan membaca kritis
d. Terbinanya kebiasaan mandiri dan tidak tergantung kepada bantuan orang lain.

2. Kelemahan

a. Peran guru tidak bisa digantikan sepenuhnya oleh uraian tertulis.


b. Terkuranginya antarpersonal dalam kelompok/kelas
c. Keterampilan menyimak dan berbicara agak terabaikan
d. Memerlukan biaya besar dalam mempersiapkan modul atau paket belajar

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Model pembelajar personal berpijak pada teori belajar humanistik yang
dikembangkan oleh Abraham Maslow, R.Roger, C.Bruner, dan Arthur Comb. Semua
jenis model pembelajaran individual kegiatan belajarnya berpusat pada. siswa. Selain itu
dalam proses pembelajaran, siswa diberikan kebebasan dalam menentukan metode,
strategi, bahan ajar, dan lingkungan belajarnya sesuai dengan gaya belajarnya

Diantara model pembelajaran individual diantaranya pembelajaran non direktif,


sinektif, sistem konseptual dan pertemuan kelas. Masing-masing memiliki sintak yang
berbeda dalam penerapannya. Namun pada intinya semua kegiatan pembelajaran
mendorong pembentukan mental belajar siswa dan peningkatan kreativitas serta rasa
percaya diri siswa. Disamping itu proses pembelajaran dikemas secara fleksibel, menarik
dan menyenangkan. Guru bertindak hanya sebagai fasilitator belajar dan mengarahkan
proses belajar agar mencapai target yang diharapkan masing-masing siswa. Proses
evaluasinya berfokus pada produktivitas karya dari buah kreativitas masing-masing
individu siswa. Siswa belajar sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.asing-masing.
Guru berperan sebagai fasilitator belajar siswa

B. Saran
Meskipun penyaji menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penyaji perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penyaji. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi
untuk ke depannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Mularsih, H. (2007). Pembelajaran individual dengan menggunakan modul. Akademika, 3,


119-122.

Heni, M. (2007). Pembelajaran Individual Dengan Menggunakan Modul.

Bruce Joyce dan Marsha Weil, 1980, Model of Teaching dikutip Rusman, Model-Model
Pembelajaran : Mengembangkan Profesional

Mirdad, J. (2020). Model-model pembelajaran (empat rumpun model pembelajaran). Jurnal


sakinah, 2(1), 14-23.

Zachri, Abdul L (1989). Prinsip Desain Instruksional. Jakarta: Pustaka Teknologi Pendidikan
IKIP

10

Anda mungkin juga menyukai