Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL

REVIEW
MK : PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
PRODI S1 PTIK-FT

SKOR NILAI :

JURNAL PENELITIAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS X

(Hubungan Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Biologi Kelas
X SMAN 2 Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar, Yen Chania,M. Haviz, Dewi
Sasmita, 2016)

NAMA MAHASISWA : RIZKA KUSUMADEWI SAPUTRI

NIM : 5183151028

DOSEN PENGAMPU : FAUZI KURNIAWAN, S.Psi,M.Psi

MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI


INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas review jurnal mata kuliah Psikologi
Pendidikan ini yang berjudul “Hubungan Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada
Pembelajaran Biologi Kelas X SMAN 2 Sungai Tarab Kab.Tanah Datar ”. Penulis
berterimakasih kepada bapak dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan
bimbingannya.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Maret 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi pentingnya CJR..................................................................... 4
1.2 Tujuan........................................................................................................... 4
1.3 Manfaat......................................................................................................... 4
1.4 Identitas Jurnal............................................................................................... 4

BAB II. RINGKASAN ISI JURNAL PERTAMA


A. Pendahuluan............................................................................................... 6
B. Metode Penelitian.......................................................................................... 8
C. Hasil dan Pembahasan.............................................................................. 8

BAB III. RINGKASAN ISI JURNAL KEDUA


A. Pendahuluan........................................................................................... 10
B. Hasil Belajar IPA................................................................................... 10
C. Gaya Belajar........................................................................................... 11
D. PGSD Universitas Esa Unggul............................................................. . 12
E. Hasil dan Pembahasan........................................................................... 12

BAB IV. PEMBAHASAN


4.1 Pembahasan Isi Jurnal I............................................................................ 13
4 .2 Pembahasan Isi Jurnal II.......................................................................... 13
4.3 Kelebihan dan Kelemahan Jurnal............................................................... 14

BAB V. PENUTUP
4.4 Kesimpulan............................................................................................. 16
4.5 Saran...................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat
beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang
sesuai dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba
untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut.
Jurnal memiliki beberapa cirri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan
oleh organisasi penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah:memiliki judul dan nama
penulis serta alamat email dan asal organisai penulis:terdapat abstrak yang berisi
ringkasan dari isi jurnal, introduction, metodologi yang diusulkan, implementasi,
kesimpulan, dan daftar pustaka.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian
pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan.
Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan
beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam
penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai:mengungkapkan metode yang
digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alamat pengumpul data, dan
analisis data yang digunakan:mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan
dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat:serta menyimpulkan isi
jurnal.

1.2 Tujuan Penulisan CJR


 Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Psikologi Pendidikan
 Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan serta member kritik pada jurnal
 Menambah kemampuan mahasiswa dalam memahami inti dari jurnal

1.3 Manfaat Penulisan CJR


 Bertambahnya kemampuan mahasiswa dalam memahami inti dari suatu jurnal
 Membuat kemampuan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritis sebuah journal
 Dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar

4
1.4 Identitas Jurnal
1. Jurnal Utama
 Judul Jurnal : Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa
Pada Pembelajaran Biologi Kelas X SMAN 2 Sungai Tarab Kabupaten
Tanah Datar
 Penulis : Yen Chania, M. Haviz, Dewi Sasmita
 Tahun Terbit : 2016
 Penerbit : AMSET-IAIN
 Nomor ISSN : 2085-8019
 Alamat Situs :-

2. Jurnal Pembanding
 Judul Jurnal : Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Berprestasi
Terhadap Hasil Belajar IPA Mahasiswa PGSD Universitas Esa Unggul
 Penulis : Harlinda Syofyan, Yuliati
 Tahun terbit : 2017
 Penerbit : SENDI_U 3
 Nomor ISSN : 9-789-7936-499-93
 Alamat Situs :-

5
BAB II

RINGKASAN JURNAL PERTAMA

A. PENDAHULUAN
Pembelajaran IPA bertujuan agar siswa mampu menguasai konsep-konsep IPA dan
saling keterkaitannya, serta mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya. Ilmu Pengetahuan Alam termasuk bagian dari sains baik
dalam arti luas maupun sempit merupakan bagian dari kehidupan manusia. Menyadari
betapa pentingnya pendidikan sains, telah banyak upaya dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran sains di sekolah diantaranya penyempurnaan
kurikulum peningkatan profesionalisme guru, buku-buku penunjang, peralatan
laboratorium, media pembelajaran, pengembangan strategi yang lebih relavan dan
efektif dalam mencapai tujuan belajar sains, dan sebagainya.
Hakikat Biologi tidak hanya berupa teori, hafalan dan pemahaman akan konsep saja,
tetapi juga berupa proses penerapan dan bahkan penemuan, maka dalam
pembelajarannya harus melibatkan siswa secara aktif untuk berinteraksi dengan objek
konkret (Wulandari, 2007 : 3).
Namun, tidak semua siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran, karna ada
sebagaian mereka yang lebih suka belajar mendengarkan guru nya berceramah saja.
Karna setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Untuk itu, siswa harus
mengenali bagaimana gaya belajar nya sendiri agar mudah untuk menerima
pembelajaran. Selain itu guru juga harus mengenali gaya belajar siswanya juga agar
nantinya guru bisa mempersiapkan strategi yang cocok untuk diajarkan khususnya
pada mata pelajaran biologi agar hasil belajar siswa bisa maksimal.
Dilihat dari data siswa di SMAN 2 Sungai Tarab masih banyak yang memperoleh
nilai rendah mata pelajaran Biologi, yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor
internal maupun faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan. Salah satu karakteristik siswa yang berpengaruh terhadap hasil
belajar adalah gaya belajar. Gaya belajar merupakan suatu tindakan yang dirasakan
menarik oleh siswa dalam melakukan aktivitas belajar, baik ketika sedang sendiri atau
dalam kelompok belajar bersamasama teman sekolah (Sopiatin dan Sahrani, 2011 :
36). Gaya belajar merupakan modalitas belajar yang sangat penting. Menurut Hasrul
(2009 : 2) ”Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang
menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan
hanya berupa aspek ketika menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis dan
berkata tetapi juga aspek pemrosesan informasi sekunsial, analitik, global atau otak
kiri dan otak kanan
Gaya belajar merupakan bentuk dan cara belajar siswa yang paling disukai yang akan
berbeda antara yang satu dengan yang lain, karna setiap individu mempunyai
kegemaran dan keunikan sendiri-sendiri yang tidak akan sama dengan individu lain.
Secara umum gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dan membuat kita

6
nyaman dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu
informasi. Kemp dalam Liyusri dan Situmorang (2013 : 4) menyatakan bahwa gaya
belajar adalah cara mengenali berbagai metode belajar yang disukai yang mungkin
lebih efektif bagi siswa tersebut.
Gaya belajar mengacu kepada cara belajar yang lebih disukai pembelajar. Umumnya,
dianggap bahwa gaya belajar seseorang berasall dari kepribadian, termasuk
kemampuan kognitif dan psikologis latar belakang kehidupan, serta pengalaman
pendidikan. Gaya belajar atau kadang dikatakan sebagai modalitas belajar atau tipe
belajar ini dibagi menjadi 6 tipe belajar, yaitu visual, auditif, kinestetik, taktil,
olfaktoris dan gustatif ( Wiyani, 2013 : 24-26). Selain gaya belajar diatas, terdapat
juga gaya belajar berdasarkan modalitas indra. Pendekatan yang sering dan umum
dipakai adalah gaya belajar berdasarkan modalitas indra ini, yaitu : gaya belajar
visual, auditorial dan kinestetik (Irham dan Wiyani, 2014 : 105).
1. Gaya belajar tipe visual adalah gaya belajar dimana siswa cenderung belajar
melalui apa yang mereka lihat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, mereka
mengandalkan indera penglihatan (mata). Ada beberapa strategi yang bisa
digunakan untuk mempermudah proses belajar anak yang visual, yaitu (1)
Gunakan materi visual, seperti gambar-gambar, diagram dan peta, (2) Gunakan
warna untuk menghilite halhal penting, (3) Ajak anak untuk membaca buku-buku
berilustrasi, (4) Gunakan multimedia (contohnya komputer dan video), dan (5)
Ajak anak mencoba untuk mengilustrasikan ide-idenya kedalam gambar
(Rahmawati, 2013 : 33).
2. Gaya belajar tipe Auditorial adalah gaya belajar dimana siswa cenderung belajar
melalui apa yang mereka dengar. Mereka menikmati saat-saat mendengarkan apa
yang disampaikan orang lain. Ada beberapa strategi yang bisa digunakan, yaitu :
(1) Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik didalam kelas maupun
didalam keluarga, (2) Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras,
(3) Gunakan musik untuk mengajarkan anak, (4) Diskusikan ide dengan anak
secara verbal, dan (5) Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset
dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur (Rahmawati, 2009 : 34).
3. Gaya belajar tipe Kinestetik adalah gaya belajar dimana siswa cenderung belajar
melalui gerak dan sentuhan.
Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005 : 22). Dalam proses pembelajaran, hasil
belajar merupakan hal yang penting karena dapat menjadi petunjuk untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar yang sudah dilakukan Hasil
belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah siswa
sudah menguasai ilmu yang dipelajari atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang
dirumuskan.
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut:
a. Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia, faktor ini dapat
diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor biologis dan faktor psikologis. Faktor

7
biologis antara lain usia, kematangan dan kesehatan. Sedangkan faktor psikologis
adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar.
b. Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia, faktor ini diklasifikasikan
menjadi dua yakni faktor manusia dan faktor non manusia seperti alam, benda,
hewan, dan lingkungan fisik (Sanjaya, 2011 : 131).

B. METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang berjumlah 93 orang.
Berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi dengan tingkat kesalahan
10% yang dikembangkan oleh Isaac dan Michel, untuk jumlah n=93 adalah 71 orang.
(Sugiyono, 2007 : 199). Sehingga sampel yang diambil dalam penelitian ini terdiri
dari 18 orang untuk masing-masing kelas yaitu kelas X1, X2, X3, dan X4.
Pengambilan sampel dapat digunakan teknik random sampling.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif
kuantitatif yaitu studi yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan suatu
kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum
dan sesudahnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional.
Metode Korelasional adalah penelitian yang bermaksud untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antar dua variable (Arikunto, 2005 : 247). Untuk mencari berapa
koefisien korelasi salah satu varibel bebas terhadap variable terikat ketika variable
bebas lain dianggap konstan, dipergunakan persamaan korelasi pearson product
moment (r).
Setelah didapatkan koefisien korelasi, kemudian data tersebut diinterprestasikan
berdasarkan langkah –langkah yang telah dibuat, setelah itu diambil kesimpulan yang
memenuhi prasyarat ilmiah, sebagaimana tujuan penelitian ini. Dalam penelitian ini
terdapat dua data yang diperlukan : yaitu Data gaya belajar siswa, data ini diungkap
dengan menggunakan angket dan data hasil belajar siswa, Data ini diambil dari nilai
murni semester genap tahun 2016. Sebelum angket disebarkan kepada responden,
angket tersebut terlebih dahulu dilakukan uji validasi dan reliabilitas.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berikut hasil korelasi antara gaya belajar dengan hasil belajar siswa :
𝑟 𝑥𝑦= 𝑛 Σ 𝑋𝑌− (Σ 𝑋) (Σ 𝑌)/ √{𝑛 Σ 𝑋2− (Σ 𝑋)2} {𝑛 Σ 𝑌2− (Σ 𝑌)2 }
𝑟 𝑥𝑦= 71 X 346167.5− (7772) (3157.5)/√{(71 X 853764− 60403984)} {71 𝑋
152093.8− (9969806)}
𝑟 𝑥𝑦=24577893−24540090/√{(60617244− 60403984)} {10798656.25− 9969806}
𝑟 𝑥𝑦= 37802.5/√{213260} {828850}
𝑟𝑥𝑦=37802.5/√1.7676055 = 0.08991411
Rtabel = rt = 0,235
rxy < rt = 0,089 < 0,235
Hasil korelasi antara rxy dan rt di atas jelaslah tidak terdapat korelasi yang kuat antara
gaya belajar dengan hasil belajar siswa. Hipotesis statistik yang diuji adalah : Ha : r =
0 H0 : r ≠ 0
Dari hasil perhitungan diperoleh, kecilnya rhitung < rtabel, untuk semua variabel yang
dikorelasikan maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak, sedangkan hipotesis nihil (H0)

8
diterima. Hal ini berarti kalau dilihat dari interprestasi dapat diketahui bahwa antara
gaya belajar dengan hasil belajar pada pembelajaran biologi siswa kelas X di SMAN
2 Sungai tarab tidak terdapat korelasi yang signifikan.
Gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik merupakan suatu kombinasi dari
bagaimana siswa menyerap, mengatur, dan mengolah infor masi yang pada akhirnya
akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya
belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik tidak memiliki
hubungan.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 71 orang siswa, sebagian besar siswanya
memiliki gaya belajar visual dan sangat sedikit sekali yang memiliki gaya belajar
kinestetik. Gaya belajar visual banyak digunakan siswa sebesar 69, 01%, gaya belajar
auditorial tidak banyak digunakan siswa yaitu sebesar 25,35%, dan gaya belajar
kinestetik sangat sedikit digunakan oleh siswa sebesar 5, 63%.
Namun berdasarkan hasil korelasi yang telah dijelaskan sebelumnya, terlihat bahwa
antara gaya belajar dengan hasil belajar pada pembelajaran biologi siswa tidak
terdapat korelasi. Hal ini dikarenakan nilai “rxy” kecil dari rtabel, yaitu : 0,089 < 0,
235.
Berdasarkan hasil perhitungan data hubungan antara gaya belajar visual dengan hasil
belajar biologi, gaya belajar auditorial dengan hasil belajar biologi, dan gaya belajar
kinestetik dengan hasil belajar biologi serta gabungan gaya belajar visual, auditorial,
dan kinestetik dengan hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 2 Sungaitarab, maka
tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Berdasarkan tabel interpretasi
koefisien korelasi, untuk nilai rhitung = 0,089 maka tingkat hubungan korelasi antara
gaya belajar dan hasil belajar biologi termasuk pada kategori sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara
variabel X dan variabel Y).
Pada penelitian ini ditemukan tidak terdapatnya hubungan antara gaya belajar dengan
hasil belajar biologi. Hasil ini diduga disebabkan siswa tidak menerapkan gaya
belajarnya masing-masing, baik itu gaya belajar visual, auditorial, maupun kinestetik.
Penyebab tidak terdapatnya korelasi gaya belajar siswa dengan hasil belajar siswa
pada pembelajaran biologi dilihat dari beberapa sisi, yaitu : Guru, siswa, dan
kesalahan dalam penelitian.
Pada aspek guru, guru tidak menggunakan strategi yang sesuai dengan seluruh
karakteristik siswa yang beragam dikelas, hal ini disebabkan guru tidak mengikuti
gaya belajar anak tersebut. Pada aspek siswa, siswa tidak menerapkan gaya belajarnya
masing-masing, baik itu gaya belajar visual, auditorial, maupun kinestetik, hal ini
disebabkan siswa tidak mengetahui tipe/gaya belajarnya. Sedangkan kalau dilihat dari
aspek kesalahan dalam penelitian, ada beberapa kesalahan dalam penelitian ini yang
menyebabkan tidak terdapatnya hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar
siswa yaitu : Peneliti tidak menganalisis bagaimana cara beljar siswa dan tidak
menganalisis strategi guru didalam lokal, Selain itu peneliti melakukan uji validitas
soal pada sekolah yang berbeda yang seharusnya tidak dilakukan di sekolah yang
berbeda, karena hal yang ingin peneliti teliti adalah siswanya bukan gurunya.

9
BAB III

RINGKASAN JURNAL KEDUA

A. PENDAHULUAN
Keanekaragaman Gaya Belajar mahasiswa perlu diketahui pada awal diterima pada
suatu lembaga pendidikan yang akan dia jalani. Hal ini akan memudahkan bagi
mahasiswa untuk belajar maupun dosen untuk mengajar dalam proses pembelajaran.
Mahasiswa akan dapat belajar dengan baik dan hasil belajarnya baik, apabila ia
mengerti gaya belajarnya. Hal tersebut memudahkan mahasiswa dapat menerapkan
pembelajaran dengan mudah, tepat dan meningkatkan kemampuan intelegensinya
(Kolb, 1984). Untuk mencapai tujuan belajar, mahasiswa akan selalu berusaha supaya
tujuan belajarnya tercapai yaitu dengan belajar tekun. Gaya belajar mahasiswa yang
beraneka macam bertujuan agar siswa dapat belajar dengan nyaman, dengan demikian
diharapkan tujuan belajar bisa tercapai dengan baik. Keberhasilan belajar siswa
tidaklah lepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi, di antaranya karena faktor
guru maupun faktor siswa. Dosen merupakan pengelola belajar atau yang disebut
pembelajar (Suprayekti, 2003:4).

B. Hasil Belajar IPA


Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-
kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar
oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan
pengetahuan, keterampilan berpikir maupun kemampuan motorik. Hampir sebagian
terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil
belajar. Di sekolah hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata-
mata pelajaran yang ditempuhnya (Nana, 2005:105). Hasil belajar adalah kemampuan
yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses belajar mengajar dan dapat diukur
melalui ranah kognitif berupa pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan
sintesis serta evaluasi dan ranah afektif serta psikomotorik yang dicapai siswa dari
hasil kegiatan pembelajaran atau merupakan tingkat penguasaan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar di sekolah pada dasarnya
merupakan prestasi belajar siswa yang dapat menjadi indikasi dari baik dan buruknya
proses pembelajaran. Pada proses tersebut proses peserta didik telah mengalami
berbagai aktivitas belajar sehingga terjadi transformasi pengetahuan (kognitif), sikap
(afektif), maupun keterampilannya (psikomotorik). Dalam proses belajar mengajar,
tugas guru tidak hanya terbatas memberikan informasi ilmu pengetahuan kepada
siswa. Menurut Mariana, (1995: 15) tugas yang lebih berat adalah mengusahakan
bagaimana konsep-konsep penting dan yang berguna dapat tertanam kuat di dalam
benak siswa. Pada pembelajaran IPA, siswa hakikatnya memahami baik proses
maupun produknya, oleh karena itu mengajarkan IPA yang terbatas kepada
produknya dianggap belum lengkap karena baru mengajarkan salah satu

10
komponennya. Carin dan Sund (1989:4) menjelaskan bahwa IPA merupakan suatu
cara untuk mengetahui tentang lain melalui kumpulan data yang diperoleh melalui
pengamatan dan penelitian yang terkontrol yang didalamnya memuat proses, produk
dan sikap manusia.

C. Gaya Belajar
Gaya belajar adalah suatu metode atau cara yang lebih disukai oleh masing-masing
individu untuk mendapatkan informasi dalam melakukan kegiatan belajar, berfikir,
memproses dan memahami suatu informasi. Gaya belajar atau “learning style” siswa,
yaitu cara bereaksi dengan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya
dalam proses belajar (Nasution, 2008: 103). Gaya belajar adalah cara yang lebih kita
sukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi
(Adi. W Gunawan, 2006 :139).
Menurut Edgar Dale pembelajaran lebih mengutamakan keaktifan peran serta siswa
dalam berinteraksi dengan situasi belajarnya melalui panca inderanya baik melalui
penglihatan, pendengan, perabaan, penciuman dan pengecapan, sehingga pada modus
berbuat yaitu katakan dan lakukan.
Gaya belajar adalah bagaimana cara kita memasukkan informasi kedalam otak
melalui lima pancaindra. Gaya belajar dibagi menjadi lima yaitu: a) Visual
(penglihatan); b) Auditori (pendengaran); c) Tactile/kinestetik (perabaan/gerakan); 4)
Olfactori (penciuman); 5) Gustatori (pengecapan).
a. Gaya belajar visual (penglihatan)
Gaya belajar visual (penglihatan), yaitu gaya belajar dimana seseorang belajar
yang paling baik ketika mereka melihat gambar yang mereka pelajari, sebagian
kecil mereka berorientasi pada teks tercetak dan dapat belajar melalui membaca.
Individu yang memiliki kemampuan belajar visual yang baik ditandai dengan ciri-
ciri perilaku sebagai berikut: Rapi dan teratur, Berbicara dengan cepat, Mampu
membuat rencana jangka pendek dengan baik, Teliti dan rinci, Mementingkan
penampilan, Lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar,
Mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual.
b. Gaya belajar auditorial (pendengaran)
Secara umum, orang auditori belajar dengan menggunakan pendengaran mereka
dan cenderung indenpenden. Mereka juga banyak menggunakan kecerdasan
interpersonal. Saat belajar mereka lebih suka lingkungan yang tenang. Mereka
bicara sedikit agak lambat daripada orang visual dan banyak menggunakan kata
yang berhubungan dengan pendengaran. Individu yang memiliki kemampuan
belajar auditori yang baik ditandai dengan ciri-ciri ; Sering berbicara sendiri
ketika sedang bekerja,Mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik, Lebih
senang mendengarkan (dibacakan) daripada membaca, Jika membaca maka lebih
senang membaca dengan suara keras, Dapat mengulangi atau menirukan nada,
irama dan warna suara.
c. Gaya belajar kinestetik (gerak)
Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar dengan cara terlibat, bergerak,
mengalami dan mencoba-coba. Selain itu orang kinestetik sangat suka belajar
11
dengan menyentuh atau memanipulasi objek atau model/alat, dan cendrung field
dependent. Individu yang memiliki kemampuan belajar kinestetik yang baik
ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut; Berbicara dengan perlahan,
Menanggapi perhatian fisik, Menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian
mereka, Berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain, banyak gerak
fisik.

D. Pendidikan Guru Sekolah Dasar(PGSD) Universitas Esa Unggul


PGSD merupakan jurusan yang menyiapkan mahasiswa menjadi guru yang akan
mendidik anak usia 6-12 tahun (SD). Jurusan yang menjadi favorit bagi siswa SMA
yang melirik untuk terjun di dunia kependidikan. Disana diajarkan semua materi
pelajaran anak SD, mulai dari matematika, bahasa inggris, bahasa indonesia, Pkn,
IPS, IPA dan lainnya. Jurusan ini merupakan salah satu jurusan pembentuk
kepribadian. Kepribadian santun, disiplin, pintar, dan berjiwa sosial akan didapatkan
di jurusan ini. Guru SD merupakan guru pembentuk kepribadian mendasar dari
seseorang. Guru SD merupakan pemberi pondasi ilmu yang nantinya berguna untuk
ke jenjang sekolah selanjutnya.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN


Gaya belajar dan motivasi berprestasi merupakan dua hal yang penting yang dapat
mempengaruhi perncapaian hasil belajar dari siswa. Keduanya merupakan faktor
pendukung yang berasal dari diri siswa yang mendorong pencapaian hasil belajar.
Gaya belajar merupakan cara tercepat dan terbaik bagi siswa dalam menyerap dan
memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru, seg=dangkan motivasi
berprestasi merupakan dorongan yang berasal dari siswa itu sendiri yang
mengarahkan siswa dalam kegiatan belajarnya untuk mencapai hasil belajar yang
optimal. Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa:
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t regresi diperoleh
harga t hitung = (-0, 390) harga t table = 1.663, sehingga t hitung < t table.
Dengan demikian hipotesis dapat ditolak yang menyatakan bahwa tidak ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya belajar mahasiswa PGSD
terhadap hasil belajar IPA Universitas Esa Unggul.
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t regresi diperoleh
harga t hitung = (-0, 267) harga t table = 1.663, sehingga t hitung < t table.
Dengan demikian hipotesis dapat ditolak yang menyatakan bahwa tidak ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi mahasiswa PGSD
terhadap hasil belajar IPA Universitas Esa Unggul.
3. Untuk hipotesis yang ketiga dengan menggunakan uji F regresi diperoleh nilai F
tabel adalah 3,204. Berdasarkan perhitungan SPSS diketahui nilai F hitung adalah
3,662. Perhatikan bahwa karena nilai F hitung > F tabel, maka disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas signifikan secara statistik
terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan alam.

12
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal I


Gaya belajar memiliki pengaruh terhadap beberapa hal, diantaranya : orang dengan
gaya belajar visual senang mengikuti ilustrasi, membaca instruksi, mengamati
gambar-gambar, meninjau kejadian secara langsung, dan sebagainya. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap pemilihan metode dan media belajar yang dominan
mengaktifkan indera penglihatan (mata). Anak yang bertipe auditorial, mudah
mempelajari bahan-bahan yang disajikan dalam bentuk suara (ceramah), begitu guru
menerangkan ia cepat menangkap bahan pelajaran, disamping itu kata dari teman
(diskusi) atau suara radio/casette ia mudah menangkapnya. Pelajaran yang disajikan
dalam bentuk tulisan, perabaan, gerakan-gerakan maka ia akan mengalami kesulitan
dalam belajar. gaya belajar kinestetik memperoleh informasi dengan mengutamakan
indera perasa dan gerakan-gerakan fisik. Individu yang bertipe ini, mudah
mempelajari bahan yang berupa tulisan-tulisan, gerakan-gerakan, dan sulit
mempelajari bahan yang berupa suara atau penglihatan. Semua hal di atas dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.

B. Pembahasan Isi Jurnal II


Gaya belajar dan motivasi berprestasi merupakan dua hal yang penting yang dapat
mempengaruhi perncapaian hasil belajar dari siswa. Keduanya merupakan faktor
pendukung yang berasal dari diri siswa yang mendorong pencapaian hasil belajar.
Gaya belajar merupakan cara tercepat dan terbaik bagi siswa dalam menyerap dan
memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru, seg=dangkan motivasi
berprestasi merupakan dorongan yang berasal dari siswa itu sendiri yang
mengarahkan siswa dalam kegiatan belajarnya untuk mencapai hasil belajar yang
optimal. Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa:
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t regresi diperoleh
harga t hitung = (-0, 390) harga t table = 1.663, sehingga t hitung < t table.
Dengan demikian hipotesis dapat ditolak yang menyatakan bahwa tidak ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya belajar mahasiswa PGSD
terhadap hasil belajar IPA Universitas Esa Unggul.
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t regresi diperoleh
harga t hitung = (-0, 267) harga t table = 1.663, sehingga t hitung < t table.
Dengan demikian hipotesis dapat ditolak yang menyatakan bahwa tidak ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi mahasiswa PGSD
terhadap hasil belajar IPA Universitas Esa Unggul.
3. Untuk hipotesis yang ketiga dengan menggunakan uji F regresi diperoleh nilai F
tabel adalah 3,204. Berdasarkan perhitungan SPSS diketahui nilai F hitung adalah
3,662. Perhatikan bahwa karena nilai F hitung > F tabel, maka disimpulkan bahwa

13
terdapat pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas signifikan secara statistik
terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan alam.

C. Kelebihan dan Kelemahan Jurnal

Kelebihan Jurnal I :
1. Dilihat dari aspek tampilan Jurnal (face value), jurnal yang direview memiliki
nomor ISSN, tahun penerbitan jurnal ini yaitu 2016.
2. Penulisan judul sudah benar dicetak dengan huruf besar/kapital dicetak tebal
(bold).
3. Penulisan nama penulis juga sudah benar, nama penulis ditulis dibawah judul
tanpa gelar, tidak boleh disingkat, diawali dengan huruf kapital tanpa diawali
dengan kata “oleh”, urutan penulis adalah penulis pertama diikuti oleh penulis
kedua.
4. Nama perguruan tinggi dan alamat surel (email) semua penulis ditulis dibawah
nama penulis.
5. Tata cara penulisan dan isi abstrak sudah baik karena penulis dapat memberikan
gambaran menyeluruh mengenai kegiatan penelitian tentang Hubungan Gaya
Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Biologi Kelas X SMAN 2
Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar, serta menjelaskan pendahuluan jurnal
penelitian yang dibuat secara ringkas, tepat dan jelas.
6. Peneliti dalam membuat item pada instrumen penelitiannya mengacu pada teori
disebuah buku.
7. Seluruh kutipan pustaka sudah sesuai dengan daftar pustaka.
8. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis termasuk penggunaan font adalah,
dalam satu halaman terdapat 1 kolom paragraf yang pada masing-masing paragraf
rata antara kiri dan kanan (justify), untuk font huruf bagian judul fontnya sedikit
lebih besar dari font tulisan yang lain dan setiap sub judul tulisan ditebalkan (bolt)
9. Dari aspek isi jurnal materi yang dibahas dikutip dari beberapa buku lama, dari
buku tahun 2005 sampai yang paling tinggi tahun 2015.

Kelemahan Jurnal I :
1. Berdasarkan kaidah penulisan pada Abstrak jurnal yang direview seharusnya tidak
dituliskan menjorok kedalam pada awal paragraf.
2. Materi isi jurnal yang dibahas kurang luas namun cukup jelas.
3. Tidak ada saran untuk penelitian selanjutnya
4. Tidak ada respon dari masyarakat tentang hasil dari penelitian tersebut

Kelebihan Jurnal II :

1. Penulisan judul sudah benar dicetak dengan huruf besar/kapital dicetak tebal
(bold).

14
2. Penulisan nama penulis juga sudah benar, nama penulis ditulis dibawah judul
tanpa gelar, tidak boleh disingkat, diawali dengan huruf kapital tanpa diawali
dengan kata “oleh”, urutan penulis adalah penulis pertama diikuti oleh penulis
kedua.
3. Nama perguruan tinggi dan alamat surel (email) semua penulis ditulis dibawah
nama penulis
4. Tata cara penulisan dan isi abstrak sudah baik karena penulis dapat memberikan
gambaran menyeluruh mengenai kegiatan penelitian.
5. Dalam penulisan jurnal jenis huruf yang digunakan sama, penggunaan sistem
penomoran (numbering) juga tersusun dengan baik.
6. Referensi yang digunakan peneliti sudah cukup baik, ditambah lagi peneliti dalam
membuat item pada instrumen penelitiannya mengacu pada teori disebuah buku
7. Seluruh kutipan pustaka sudah sesuai dengan daftar pustaka
8. Pada pendahuluan, penulisan identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan
masalah, tujuan, dan manfaat telah sesuai dengn topic/judul yang akan
dibahas/disajikan.
9. Penulisan hipotesis sudah benar.
10. Menuliskan metode penelitian
11. Sudah menjelaskan prosedur penelitian dan langkah-langkah melakukannya
12. Dilihat dari aspek tampilan Jurnal (face value), jurnal yang direview memiliki
nomor ISBN, tahun penerbitan jurnal ini yaitu 2017.

Kelemahan Jurnal II :

1. Tidak ada saran untuk penelitian selanjutnya.


2. Tidak ada respon dari masyarakat tentang hasil penelitian tersebut.

15
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang diungkapkan dan analisis data, maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah berdasarkan uji signifikan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara gaya belajar siswa dengan hasil belajar siswa kelas X SMAN 2
Sungaitarab baik itu hubungan secara terpisah untuk setiap gaya belajar maupun
hubungan secara bersama-sama.
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Bahwa tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya belajar
mahasiswa PGSD terhadap hasil belajar IPA Universitas Esa Unggul.
2. Bahwa tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi
mahasiswa PGSD terhadap hasil belajar IPA Universitas Esa Unggul.
3. Bahwa ada pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas signifikan secara
statistik terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan alam.

B. Saran
Saya menyadari bahwa kajian review yang telah saya lakukan ini tidak terlepas dari
kekurangan, seperti halnya pepatah yang mengatakan, “tak ada gading yang tak retak,
tak ada satupun manusia yang sempurna.” Maka saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sangat saya harapkan sehingga dapat dijadikan bahan
evaluasi untuk kedepannya lebih baik. Akhirnya, semoga kajian ini memberikan
manfaat bagi pembaca dan menambah wawasan dalam keilmuan tentang pengkajian
sebuah jurnal.

16
DAFTAR PUSTAKA

Yen Chania, M. Haviz, Dewi Sasmita. 2016. Hubungan Gaya belajar dengan Hasil Belajar
siswa pada Pembelajaran Biologi Kelas X SMAN 2 Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar.
Batu Sangkar: IAIN Batu Sangkar: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Harlinda Syofyan, Yuliati. 2017. Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap
Hasil Belajar IPA Mahasiswa PGSD Universitas Esa Unggul. Jakarta Barat: Universitas Esa
Unggul: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

17

Anda mungkin juga menyukai