NIP : 198507272008122003
DISUSUN OLEH:
JURUSAN BIOLOGI
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga tugas
“Critical jurnal review” dalam mata kuliah Pengembangan Program Pembelajaran IPA ini
dapat tersusun hingga selesai.
Saya berharap semoga Critical jurnal review ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Saya telah mengerjakan Critical jurnal review ini dengan sebaik-baiknya, tetapi
sebagaimana hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang tidak sempurna, maka
saya meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam Critical jurnal review ini masih
terdapat kesalahan dalam penulisannya.
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih dan semoga Critical jurnal review ini dapat
menambah wawasan pembaca.
Dea Aprilia
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................11
4.2 Saran...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Critical Jounal Review atau yang biasa dikenal dengan CJR merupakan kegiatan
mereview atau mengulas kembali jurnal yang telah ada. Rasionalisasi pentingnya CJR ini adalah
membantu kita para mahasiswa untuk melatih dan mengasah kemampuan berpikir kita. Dari
hasil review kita terhadap sebuah jurnal dapat meningkatkan daya kritis dan daya analitik kita.
Critical Jurnal yang akan saya lakukan pada kesempatan kali ini adalah mengkritik sebuah jurnal
yang berhubungan dengan mata kuliah Pengembangan Program Pembelajaran IPA.
Menurut Joyce & Weil (1980), model pengajaran sebenarnya adalah model
pembelajaran, karena tujuan pengajaran adalah membantu siswa memperoleh informasi, ide-ide,
keterampilan-keterampilan, nilai-nilai, cara-cara berpikir, alat-alat untuk mengekspresikan diri,
serta cara-cara belajar. Sesungguhnya tujuan jangka panjang pengajaran yang terpenting adalah
agar siswa nantinya mampu meningkatkan kemampuan belajar ke arah lebih mudah dan efektif,
karena pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai telah diperoleh di samping siswa telah
menguasai proses-proses belajar. Guru yang sukses bukan lagi guru yang karismatik dan
presenter yang efektif dan persuasif, tetapi guru yang mampu menghasilkan pebelajar-pebelajar
yang otonom, tangguh dan sukses. Jadi fokus proses belajar-mengajar bukan pada guru lagi
tetapi pada siswa, bukan pada pengajaran tetapi pada pembelajaran, sehingga istilah pengajaran
digantikan dengan pembelajaran, model pengajaran digantikan dengan model pembelajaran,
meskipun istilah pengajaran dan model pegajaran kadang-kadang masih digunakan.
1
1.2 Tujuan CJR
2
ISSN - - 1693-1246
BAB II
3
RINGKASAN JURNAL
4
Kimia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA).
5
dan revisi; (5) uji skala besar dan revisi ulang; (6) instrumen analisis
dan revisi akhir; (7) tahap implementasi; (8) Analisis data.
Hasil Penelitian Hasil penelitian pengembangan model pembelajaran berbasis proyek
pada materi larutan penyangga dengan berorientasi pada keterampilan
entrepreneur siswa dinyatakan sangat valid dan efektif terhadap hasil
belajar siswa. Ada pengaruh Pengembangan model pembelajaran
berbasis proyek pada materi larutan penyangga terhadap keterampilan
entrepreneur siswa yaitu tanggung jawab, kepercayaan, dan kerjasama,
kepemimpinan, komunikasi, dan pemecahan masalah. Siswa
menanggapi secara positif (sangat baik) penerapan model PBL
berorientasi keterampilan entrepreneur pada materi larutan penyangga.
6
merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus.
Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada peningkatan hasil belajar
kognitif yang berupa kemampuan pemecahan masalah dan
kemampuan afektif siswa yang berupa keaktifan siswa saat
berlangsungnya pembelajaran.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian
yaitu siswa kelas VII A SMP Negeri 38 Semarang tahun ajaran
2008/2009 yang berjumlah 38 siswa. Penelitian ini difokuskan pada
proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, kinerja
guru, aktivitas siswa, dan peningkatan kemampuan pemecahan
masalah siswa dalam menyelesaikan soal. Penelitian tindakan kelas
tersebut terlaksana dalam tiga siklus dengan tiga kali pertemuan
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi (Zainal, 2007). Perencanaan siklus
pertama disusun berdasarkan hasil observasi awal yang menunjukkan
kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah. Pelaksanaan
kegiatan pada siklus selanjutnya bisa dikatakan hampir sama dengan
siklus pertama, tetapi sub pokok bahasannya berbeda. Materi pada
siklus I adalah zat dan wujudnya. Materi pada siklus II adalah adhesi,
kohesi, kapilaritas, dan massa jenis zat.
Hasil Penelitian Hasil belajar afektif siswa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
siswa pada saat proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar.
Aktivitas siswa yang diamati dalam proses pembelajaran materi zat
dan wujudnya serta pemuaian dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu: mengerjakan tugas
membaca, berperan aktif dalam diskusi kelompok dengan cara
bertanya dan menyampaikan pendapat, serta melakukan presentasi
dengan di kelompoknya. Tugas membaca begitu penting dalam
penelitian ini karena dengan mengerjakan tugas membaca, siswa
memperoleh pengetahuan awal sebelum pembelajaran sehingga
pembelajaran berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil penelitian
Garderen (2004: 226) menyatakan bahwa siswa dianjurkan lebih
banyak membaca untuk meningkatkan ketrampilan pemahaman.
7
Secara keseluruhan hasil belajar afektif pada tiap siklus mengalami
peningkatan.
BAB III
PEMBAHASAN
8
2. Pembahasan dari jurnal ini disajikan secara detail step by step tahap pengembangan yang
dilakukan oleh peneliti
3. Penulisan jurnal ini teratur dan bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca
JURNAL II
1. Memaparkan secara runtut mulai dari pendahuluan atau latar belakang permasalahan,
metode, hasil pembahasan dan kesimpulan.\
2. Pembahasan dari jurnal ini disajikan secara detail step by step tahap pengembangan yang
dilakukan oleh peneliti.
3. Penulisan jurnal ini teratur dan bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca
4. Data yang diperoleh dipaparkan dalam bentuk tabel dan diagram sehingga memudahkan
pembaca dalam memperoleh informasi dari jurnal.
JURNAL III
1. Jurnal ini menggunakan Bahasa yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti.
2. Menampilkan rancangan penelitian dalam bentuk skema sehingga pembaca mudah
mendeskripsikan bagaimana rencana penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.
3. Sudah memiliki ISSN
4. Menggunakan sistematika penulisan yang rapi disertai point-point penting untuk
memudahkan pembaca.
JURNAL II
9
1. Penulis tidak mencantumkan kata kunci yang berkaitan dengan penelitian.
2. Penulis tidak mencantumkan hasil penelitian terdahulu untuk memperkuat dan
membandingkan hasil temuan mereka
3. Penulis tidak memberikan saran studi atau penelitian lanjut terkait dengan topik
pembahasan.
JURNAL III
1. Jurnal ini tidak mencantumkan grafik maupun gambar
2. Tidak terdapat tabel pembahasan pada jurnal tersebut.
3. Journal ini tidak mencantumkan Volume dan Nomor jurnal
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil Critical Jurnal Review diatas dapat disimpulkan bahwa jurnal yang telah
dibahas ini cukup bagus, memuat data- data secara lengkap hal- hal yang telah diteliti. Jurnal 1
10
menjelaskan Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis Blog Untuk Materi Struktur
Atom Dan Sistem Periodik Unsur Sma Kelas XI dengan secara lengkap. Selain itu, jurnal 2 juga
memaparkan materi mengenai Studi tentang Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis
Proyek Pada Materi Larutan Penyangga dengan Berorientasi Pada Keterampilan Entrepreneur
Siswa dengan secara lengkap. Sedangkan jurnal 3 memaparkan penjelasan mengenai Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa SMP dengan secara lengkap.
4.2 SARAN
Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun kekurangan setiap jurnal
ini perlu diperbaiki agar lebih baik lagi dan dapat dimanfaatkan ataupun digunakan pembaca
sebagai refrensi dalam penelitian-penelitian ataupun untuk kegunaan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Catur, A.N., Saputro, S., dan Sari, R.A. Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis
Blog Untuk Materi Struktur Atom Dan Sistem Periodik Unsur Sma Kelas XI. Jurnal
Pendidikan Kimia(JPK). Vol. 3, No.2. Hal: 37-45
11
Sumarti, S.S., Wuryandini.,dan Sudarmin. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Pada Materi Larutan Penyangga dengan Berorientasi Pada Keterampilan Entrepreneur
Siswa. The International Journal Of Engineering And Science (IJES). Vol.3, No.3.
Hal: 118-129
Hertiavi, M.A., Langlang., dan Khanafiyah. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia. Hal: 53-57
12