Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JURNAL REVIEW

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN IPA

DOSEN PENGAMPU : YUL IFDA TANJUNG, S.PD., M.PD

NIP : 198507272008122003

DISUSUN OLEH:

NAMA : DEA APRILIA


NIM : 4192151003

PRODI PENDIDIKAN IPA

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga tugas
“Critical jurnal review” dalam mata kuliah Pengembangan Program Pembelajaran IPA ini
dapat tersusun hingga selesai.

Saya menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membimbing


saya. Dan tak lupa saya menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada teman-
teman yang telah membantu menyelesaikan Critical jurnal review ini.

Saya berharap semoga Critical jurnal review ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Saya telah mengerjakan Critical jurnal review ini dengan sebaik-baiknya, tetapi
sebagaimana hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang tidak sempurna, maka
saya meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam Critical jurnal review ini masih
terdapat kesalahan dalam penulisannya.

Akhir kata, saya ucapkan terimakasih dan semoga Critical jurnal review ini dapat
menambah wawasan pembaca.

Medan, September 2021

Dea Aprilia

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Rasionalisasi CJR..................................................................................................1


1.2 Tujuan CJR............................................................................................................2
1.3 Manfaat CJR..........................................................................................................2
1.4 Identitas Jurnal.......................................................................................................2

BAB II. RINGKASAN JURNAL............................................................................4

2.1 Ringkasan Jurnal I................................................................................................4


2.2 Ringkasan Jurnal II...............................................................................................5
2.3 Ringkasan Jurnal III.............................................................................................6

BAB III. PEMBAHASAN........................................................................................9

3.1 Kelebihan Jurnal...................................................................................................9


3.2 Kekurangan Jurnal................................................................................................9

BAB IV. PENUTUP................................................................................................11

4.1 Kesimpulan.........................................................................................................11
4.2 Saran...................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi CJR

Critical Jounal Review atau yang biasa dikenal dengan CJR merupakan kegiatan
mereview atau mengulas kembali jurnal yang telah ada. Rasionalisasi pentingnya CJR ini adalah
membantu kita para mahasiswa untuk melatih dan mengasah kemampuan berpikir kita. Dari
hasil review kita terhadap sebuah jurnal dapat meningkatkan daya kritis dan daya analitik kita.
Critical Jurnal yang akan saya lakukan pada kesempatan kali ini adalah mengkritik sebuah jurnal
yang berhubungan dengan mata kuliah Pengembangan Program Pembelajaran IPA.

Menurut Joyce & Weil (1980), model pengajaran sebenarnya adalah model
pembelajaran, karena tujuan pengajaran adalah membantu siswa memperoleh informasi, ide-ide,
keterampilan-keterampilan, nilai-nilai, cara-cara berpikir, alat-alat untuk mengekspresikan diri,
serta cara-cara belajar. Sesungguhnya tujuan jangka panjang pengajaran yang terpenting adalah
agar siswa nantinya mampu meningkatkan kemampuan belajar ke arah lebih mudah dan efektif,
karena pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai telah diperoleh di samping siswa telah
menguasai proses-proses belajar. Guru yang sukses bukan lagi guru yang karismatik dan
presenter yang efektif dan persuasif, tetapi guru yang mampu menghasilkan pebelajar-pebelajar
yang otonom, tangguh dan sukses. Jadi fokus proses belajar-mengajar bukan pada guru lagi
tetapi pada siswa, bukan pada pengajaran tetapi pada pembelajaran, sehingga istilah pengajaran
digantikan dengan pembelajaran, model pengajaran digantikan dengan model pembelajaran,
meskipun istilah pengajaran dan model pegajaran kadang-kadang masih digunakan.

Model pembelajaran dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi dalam menggambarkan


bagaimana proses pembelajaran dilakukan. Guru-guru di tempat yang berjauhan dapat bertukar
informasi mengenai pembelajaran yang dilakukannya dalam bentuk model pembelajaran
tersebut. Dengan demikian jika seorang guru akan melakukan pembelajaran seperti yang
dilakukan temannya di tempat yang jauh, ia dapat meminta temannya untuk mengirimkan model
pembelajarannya, selanjutnya ia dapat mempraktekkannya berdasarkan model pembelajaran
yang dikirim tersebut. Model pembelajaran juga memudahkan dalam mengevaluasi proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, karena pola urutan dan langkahlangkah dalam suatu
model pembelajaran telah tertentu. Variasi penggunaan model pembelajaran dapat memperkaya
strategi mengajar guru dan cara belajar siswa.

1
1.2 Tujuan CJR

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Program Pembelajaran IPA.


2. Untuk mengetahui isi pembahasan pada jurnal dengan mereview kembali jurnal
tersebut.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.

1.3 Manfaat CJR

1. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap jurnal yang direview


2. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah journal dan mencari
sumber bacaan yang relevan.
3. Membuat penulis atau mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi sebuah journal.

1.4 Identitas Jurnal

IDENTITAS JURNAL 1 JURNAL 2 JURNAL 3


Judul Artikel Pengembangan Modul Pengembangan Model Penerapan Model
Jurnal Pembelajaran Kimia Pembelajaran Pembelajaran
Berbasis Blog Untuk Berbasis Proyek Pada Kooperatif Tipe Jigsaw
Materi Struktur Atom Dan Materi Larutan Untuk Peningkatan
Sistem Periodik Unsur Penyangga dengan Kemampuan
Sma Kelas XI Berorientasi Pada Pemecahan Masalah
Keterampilan Siswa Smp
Entrepreneur Siswa
Judul Jurnal Jurnal Pendidikan Kimia The International Jurnal Pendidikan
(JPK) Journal Of Fisika Indonesia
Engineering And
Science (IJES)
Penulis Ratna Almira Sari, Sri Susilogati Sumarti, M. A. Hertiavi , H.
Sulistyo Saputro dan Wuryandini, Langlang, S.
Agung Nugroho Catur Sudarmin Khanafiyah
Tahun terbit 2014 2015 2010
Volume 3 3 -
Nomor 2 3 -
Halaman 37-45 118-129 53-57

2
ISSN - - 1693-1246

BAB II

3
RINGKASAN JURNAL

2.1 RINGKASAN JURNAL I

Judul Jurnal Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis Blog Untuk


Materi Struktur Atom Dan Sistem Periodik Unsur Sma Kelas XI
Latar Belakang Modul merupakan sebuah media pembelajaran yang bersifat
individual. Biasanya modul yang ada di sekolah masih dalam bentuk
konvensional atau cetak sehingga hanya dapat menampilkan gambar
dalam bentuk dua dimensi. Modul yang selama ini digunakan dalam
proses pembelajaran masih memiliki layout sederhana dan isi yang
hanya berupa materi pokok saja. Modul seperti ini membuat siswa
cenderung merasa bosan dalam mempelajari materi pada setiap pokok
bahasan sehingga diperlukan suatu pengembangan media pembelajaran
berupa modul yang dapat menarik minat siswa pada materi kimia.
Sumber belajar blog dapat dimanfaatkan guru dan siswa dalam proses
belajar. Materi kimia dapat disajikan dalam bentuk modul kimia
berbasis blog, sehingga bisa membuat siswa lebih tertarik untuk
mempelajarinya
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian untuk Mengembangkan dan menghasilkan
modul pembelajaran kimia berbasis blog yang memenuhi kriteria baik
digunakan dalam pembelajaran kimia untuk materi struktur atom dan
sistem periodik unsur SMA kelas XI berdasarkan penilaian ahli materi,
ahli media, dan guru mata pelajaran kimia
Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan (Research and Development)
yang mengadaptasi model pengembangan Borg and Gall.
Langkah-langkah pengembanganya adalah sebagai berikut :
(1) analisis potensi dan masalah, (2) perencanaan,
(3) pengembangan draft produk, (4) tahap validasi dan revisi,
(5) uji coba skala kecil dan revisi, (6) uji coba skala menengah dan
revisi, (7) uji coba skala besar dan revisi
Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan produk berupa modul pembelajaran kimia
berbasis blog yang dapat diakses secara online. Analisis materi yang
digunakan untuk pengembangan produk meliputi Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar sesuai dengan Badan Standar Nasional
Pendidikan (BNSP) Tahun 2006, tentang Standar Isi Mata Pelajaran

4
Kimia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA).

2.2 RINGKASAN JURNAL II

Judul Jurnal Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Materi


Larutan Penyangga dengan Berorientasi Pada Keterampilan
Entrepreneur Siswa
Latar Belakang Pembelajaran berbasis proyek dan aplikasinya dalam pendidikan
adalah untuk meningkatkan kemampuan kreatif peserta didik,
kemampuan kolaborasi, dan selfdirection. Dalam penelitian ini juga
akan dikembangkan soft skill entrepreneur melalui materi larutan
penyangga PBL dalam proses pembelajaran. Secara umum, soft skill
adalah sekelompok ciri kepribadian, atau kemampuan yang dibutuhkan
seseorang untuk dapat bekerja secara efektif di tempat kerja, dan
memperbaiki diri. Soft skill pada umumnya dikembangkan melalui
keterlibatan aktif peserta didik, yang memerlukan pelatihan dan umpan
balik untuk peningkatan keterampilan. Penelitian ini diharapkan dapat
memperbaiki manusia. sumber daya, terutama sikap generasi muda
yang bertanggung jawab, percaya diri, mampu bekerja sama, memiliki
keterampilan kepemimpinan, pemecahan masalah, dan komunikasi.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas
pengembangan model pembelajaran berbasis proyek pada materi
larutan penyangga dengan berorientasi pada keterampilan entrepreneur
siswa, menguji keefektifan model, pengaruhnya terhadap soft skill
entrepreneur, dan mempelajari respon siswa.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan
(Research and Development) yang telah dimodifikasi dengan
pengembangan model PBL berorientasi keterampilan entrepreneur,
pendekatan ilmiah, metode diskusi dan eksperimen.
Langkah-langkah pengembanganya adalah sebagai berikut:
(1) menentukan fase, yaitu studi lapangan, literatur tentang model
pembelajaran, dan kurikulum 2013 di mata pelajaran kimia SMA; (2)
tahap disain, yaitu merancang alat pembelajaran; (3) mengembangkan
fase, yaitu validasi dan pengujian ahli terhadap produk. (4) uji validasi

5
dan revisi; (5) uji skala besar dan revisi ulang; (6) instrumen analisis
dan revisi akhir; (7) tahap implementasi; (8) Analisis data.
Hasil Penelitian Hasil penelitian pengembangan model pembelajaran berbasis proyek
pada materi larutan penyangga dengan berorientasi pada keterampilan
entrepreneur siswa dinyatakan sangat valid dan efektif terhadap hasil
belajar siswa. Ada pengaruh Pengembangan model pembelajaran
berbasis proyek pada materi larutan penyangga terhadap keterampilan
entrepreneur siswa yaitu tanggung jawab, kepercayaan, dan kerjasama,
kepemimpinan, komunikasi, dan pemecahan masalah. Siswa
menanggapi secara positif (sangat baik) penerapan model PBL
berorientasi keterampilan entrepreneur pada materi larutan penyangga.

2.3 RINGKASAN JURNAL III

Judul Jurnal Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk


Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Smp
Latar Belakang Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu tipe strategi
pembelajaran yang kooperatif dan fleksibel. Dalam pembelajaran tipe
Jigsaw, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok yang anggotanya
mempunyai karakteristik heterogen. Masing-masing siswa
bertanggung jawab untuk mempelajari topik yang ditugaskan dan
mengajarkan pada anggota kelompoknya, sehingga mereka dapat
saling berinteraksi dan saling bantu. Hal tersebut sama dengn hasil
penelitian Novi (2008) yang menyatakan bahwa keunggulan
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah pembelajaran ini dapat
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya
sendiri dan juga pembelajaran orang lain serta dapat meningkatkan
sikap kerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang
ditugaskan. Riset yang berkaitan dengan
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw banyak dilakukan salah satunya
adalah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terbukti dapat
meningkatkan kemampuan akademik siswa (Carol, 1989).
Tujuan Penelitian Diskusi yang dilakukan oleh siswa bertujuan untuk memecahkan
masalah-masalah fisika. Masalah yang diajukan berisi tentang materi
fisika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini

6
merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus.
Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada peningkatan hasil belajar
kognitif yang berupa kemampuan pemecahan masalah dan
kemampuan afektif siswa yang berupa keaktifan siswa saat
berlangsungnya pembelajaran.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian
yaitu siswa kelas VII A SMP Negeri 38 Semarang tahun ajaran
2008/2009 yang berjumlah 38 siswa. Penelitian ini difokuskan pada
proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, kinerja
guru, aktivitas siswa, dan peningkatan kemampuan pemecahan
masalah siswa dalam menyelesaikan soal. Penelitian tindakan kelas
tersebut terlaksana dalam tiga siklus dengan tiga kali pertemuan
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi (Zainal, 2007). Perencanaan siklus
pertama disusun berdasarkan hasil observasi awal yang menunjukkan
kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah. Pelaksanaan
kegiatan pada siklus selanjutnya bisa dikatakan hampir sama dengan
siklus pertama, tetapi sub pokok bahasannya berbeda. Materi pada
siklus I adalah zat dan wujudnya. Materi pada siklus II adalah adhesi,
kohesi, kapilaritas, dan massa jenis zat.
Hasil Penelitian Hasil belajar afektif siswa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
siswa pada saat proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar.
Aktivitas siswa yang diamati dalam proses pembelajaran materi zat
dan wujudnya serta pemuaian dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu: mengerjakan tugas
membaca, berperan aktif dalam diskusi kelompok dengan cara
bertanya dan menyampaikan pendapat, serta melakukan presentasi
dengan di kelompoknya. Tugas membaca begitu penting dalam
penelitian ini karena dengan mengerjakan tugas membaca, siswa
memperoleh pengetahuan awal sebelum pembelajaran sehingga
pembelajaran berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil penelitian
Garderen (2004: 226) menyatakan bahwa siswa dianjurkan lebih
banyak membaca untuk meningkatkan ketrampilan pemahaman.

7
Secara keseluruhan hasil belajar afektif pada tiap siklus mengalami
peningkatan.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 KELEBIHAN JURNAL


JURNAL I
1. Memaparkan secara runtut mulai dari pendahuluan atau latar  belakang permasalahan,
metode, hasil pembahasan dan kesimpulan   

8
2. Pembahasan dari jurnal ini disajikan secara detail step by step tahap pengembangan yang
dilakukan oleh peneliti
3. Penulisan jurnal ini teratur dan bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca

JURNAL II
1. Memaparkan secara runtut mulai dari pendahuluan atau latar  belakang permasalahan,
metode, hasil pembahasan dan kesimpulan.\
2. Pembahasan dari jurnal ini disajikan secara detail step by step tahap pengembangan yang
dilakukan oleh peneliti.
3. Penulisan jurnal ini teratur dan bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca
4. Data yang diperoleh dipaparkan dalam bentuk tabel dan diagram sehingga memudahkan
pembaca dalam memperoleh informasi dari jurnal.

JURNAL III
1. Jurnal ini menggunakan Bahasa yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti.
2. Menampilkan rancangan penelitian dalam bentuk skema sehingga pembaca mudah
mendeskripsikan bagaimana rencana penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.
3. Sudah memiliki ISSN
4. Menggunakan sistematika penulisan yang rapi disertai point-point penting untuk
memudahkan pembaca.

3.2 KEKURANGAN JURNAL


JURNAL I
1. Penulis tidak mencantumkan hasil penelitian terdahulu atau referensi pendukung untuk
memperkuat dan membandingkan hasil temuan mereka
2. Penulis tidak menyajikan hasil analisis materi, peneliti hanya menjelaskan langkah
langkah yang dilakukan peneliti
3. Data yang diperoleh dari hasil pengembangan bahan ajar dipaparkan secara narasi tidak
dalam bentuk tabel maupun diagram sehingga tidak memudahkan pembaca dalam
memperoleh informasi dari jurnal
4. Penulis tidak memberikan saran studi atau penelitian lanjut terkait dengan topik
pembahasan

JURNAL II

9
1. Penulis tidak mencantumkan kata kunci yang berkaitan dengan penelitian.
2. Penulis tidak mencantumkan hasil penelitian terdahulu untuk memperkuat dan
membandingkan hasil temuan mereka
3. Penulis tidak memberikan saran studi atau penelitian lanjut terkait dengan topik
pembahasan.

JURNAL III
1. Jurnal ini tidak mencantumkan grafik maupun gambar
2. Tidak terdapat tabel pembahasan pada jurnal tersebut.
3. Journal ini tidak mencantumkan Volume dan Nomor jurnal

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari hasil Critical Jurnal Review diatas dapat disimpulkan bahwa jurnal yang telah
dibahas ini cukup bagus, memuat data- data secara lengkap hal- hal yang telah diteliti. Jurnal 1

10
menjelaskan Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis Blog Untuk Materi Struktur
Atom Dan Sistem Periodik Unsur Sma Kelas XI dengan secara lengkap. Selain itu, jurnal 2 juga
memaparkan materi mengenai Studi tentang Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis
Proyek Pada Materi Larutan Penyangga dengan Berorientasi Pada Keterampilan Entrepreneur
Siswa dengan secara lengkap. Sedangkan jurnal 3 memaparkan penjelasan mengenai Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa SMP dengan secara lengkap.

4.2 SARAN

Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun kekurangan setiap jurnal
ini perlu diperbaiki agar lebih baik lagi dan dapat dimanfaatkan ataupun digunakan pembaca
sebagai refrensi dalam penelitian-penelitian ataupun untuk kegunaan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Catur, A.N., Saputro, S., dan Sari, R.A. Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis
Blog Untuk Materi Struktur Atom Dan Sistem Periodik Unsur Sma Kelas XI. Jurnal
Pendidikan Kimia(JPK). Vol. 3, No.2. Hal: 37-45

11
Sumarti, S.S., Wuryandini.,dan Sudarmin. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Pada Materi Larutan Penyangga dengan Berorientasi Pada Keterampilan Entrepreneur
Siswa. The International Journal Of Engineering And Science (IJES). Vol.3, No.3.
Hal: 118-129

Hertiavi, M.A., Langlang., dan Khanafiyah. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia. Hal: 53-57

12

Anda mungkin juga menyukai