Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN Journal Review

MK. Pembelajaran IPA di SD

PRODI S1 PGSD – FIP

Skor Nilai:

Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Kearifan Lokal Kelas Tinggi di


Sekolah Dasar

Nama Mahasiswa : Natacia Ounike Simanjuntak

NIM : 1213311008

Kelas : J 2021

Dosen Pengampu : Imelda Free Unita Manurung, S.Pd., M.Pd

Mata Kuliah : Pembelajaran IPA di SD

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang MahaEsa karena telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) ini. Atas ramhat dan karunia-
Nya juga ,penulis diberi kelancaran dalam meyelesaikan tugas Critical Journal Review guna
memenuhi salah satu dari tugas KKNI untuk Mata Kuliah Pembelajaran Matematika SD. Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Imelda Free Unita Manurung, S.Pd., M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran IPA di SD, karena telah memberikan arahan serta
bimbingan saat mengajar dikelas. Tugas yang diberikan ini tentu saja dapat menambah
pengetahuan serta wawasan baru bagi penulis terkhusunya untuk pembahasan Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Pada Pembelajaran Matematika. Penulis
menyadari masih banyak kekurang dalam penyajian laporan hasil Critical Journal Review ini,
Penulis berharap agar pembaca dapat berkenan untuk memberikan saran,masukan,dan kritik nya.
Semoga penyajian data hasil dari tugas Critical Journal Review ini bisa memberikan manfaat
yang berguna bagi semua kalangan.

Medan, Maret 2023

Natacia Simanjuntak

1213311008
1.1. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR)
Critical Journal Review yaitu aktivitas mereview satu atau lebih jurnal yg tujuannya
buat mengetahui dan tahu apa saja yg tersaji pada jurnal, dan buat meningkatkan ketertarikan
minat membaca jua bisa melatih kemampuan kita pada menganalisis & mengevaluasi
pembahasan materi yg tersaji dalam jurnal yg direview sang mahasiswa. Sehingga sebagai
masukan ilmu baru yg didapat berdasarkan jurnal yg direview mahasiswa dan melatih
mahasiswa pada berfikir kritis dan jua melatih mahasiswa pada mencari surat keterangan
jurnal yg benar, dan mempermudah kita pada mengetahui kelebihan juga kekurangan suatu
jurnal. Mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian pendahuluan, mengemukakan
bagian konklusi merupakan langkah krusial pada mereview sebuah jurnal. Ini membicarakan
beberapa landasan teoritis yg peneliti pakai menjadi surat keterangan buat penelitian mereka,
apa yg ingin mereka capai, & metode, topik penelitian, & teknik pengumpulan yg
digunakan.Dan menggunakan melakukan review tadi mahasiswa atau pembaca bisa
mengetahui kualitas jurnal menggunakan membandingkan terhadap karya berdasarkan
penulis yg sama atau penulis lainnya dan bisa menaruh masukan pada penulis jurnal berupa
kritik & saran terhadap sistematika penulisan, isi, & substansi jurnal.

1.2. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan tugas Critical Review Journal (CJR) ini adalah untuk:
Meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam mengkritisi, meringkas,
menganalisis, dan membandingkan jurnal dengan jurnal lainnya. Ini melatih siswa untuk
berpikir kritis dan berdasarkan referensi yang mereka baca dan ulas. Melatih mahasiswa
untuk mempresentasikan laporan yang berisi hasil review jurnal yang telah mereka lakukan
untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran IPA di SD.

1.3. Manfaat Penulisan


1. Meningkatkan literasi pada kalangan mahasiswa
2. Memenuhi tugas saya pada mata kuliah Pembelajaran IPA di SD.
3. Tujuan critical journal review ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan pertimbangan,
mengetahui isi dan apa saja yang dibahas pada jurnal.
4. Memperkuat pemahaman pembaca mengenai Pengembangan Modul Pembelajaran IPA
Berbasis Kearifan Lokal Kelas Tinggi di Sekolah Dasar.
5. Melatih kita menganalisa suatu jurnal dengan benar.

1.4. Identitas Jurnal


 Jurnal Utama
Judul Artikel : Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Kearifan
Lokal Kelas Tinggi di Sekolah Dasar
Nama Jurnal : International Journal BASICEDU
Edisi Terbit : Volume 5, Nomor 5, Tahun 2021, hlm. 3314-3320
Tahun terbit : 2021
ISSN : 2406-9205
Pengarang Artikel : Mareta Widiya,dkk
Kota Terbit : Semarang
Alamat situs : https://jbasic.org/index.php/basicedu
RINGKASAN ISI CRITICAL JOURNAL REVIEW

2.1. Ringkasan Jurnal

Judul Pengembangan Modul Pembelajaran IPA


Berbasis Kearifan Lokal Kelas Tinggi di
Sekolah Dasar
Jurnal International Journal BASICEDU
Sumber Jurnal https://jbasic.org/index.php/basicedu

Volume dan Halaman Volume 5, Nomor 5, hlm. 3314-3320


Tahun 2020
Penulis Mareta Widiya, Eka Lokaria, Sepriyaningsih
Reviewer Natacia Simanjuntak
Tanggal 13 Maret 2023
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengembangan, kelayakan dan respon peserta
didik serta pendidik terhadap modul
pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal
Kelas tinggi di SD Negeri 120 Rejang Lebong
Subjek Penelitian Peserta didik serta pendidik Kelas tinggi di
SD Negeri 120 Rejang Lebong.
Assement Data Data pada penelitian ini diperoleh dengan
melakukan beberapa teknik secara umum
terdiri dari 4 tahap yaitu pendefinisian
(define), perancangan (design),
pengembangan (develop), dan penyebaran
(disseminate).

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis peneliti-an


Quasi Experimentaldengan Nonequivalent
Control Group Desain. Terdapat dua kelas
yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu: kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Penggunaan metode ini bertujuan untuk
mengetahui penga-ruh sebuah perlakuan
terhadap objek yang diteliti (Sugiyono,
2015, pp. 74–75)
Langkah penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu, (1) lembar validasi modul berbasis
kearifan lokal yaitu terdiri dari lembar
validasi materi, lembar validasi media dan
lembar validasi bahasa, dan yang akan
menjadi validatornya adalah 3 orang dosen
yang sesuai bidang ilmu; (2) lembar
kepraktisan modul berbasis kearifan lokal.
Lembar ini berfungsi untuk mengetahui
kepraktisan dari rancangan modul yang telah
valid; (3) lembar keefektifan modul berbasis
kearifan lokal. Produk bahan ajar yang
dikembangkan dikatakan efektif apabila telah
memenuhi persentase kriteria ketuntasan atau
ketuntasan secara klasikal dan respon positif
peserta didik (Purwasi and Fitriyana 2020).
Instrumen ini digunakan untuk memperoleh
data tingkat keefektifan modul yang
dikembangkan dari lembar tes hasil belajar.
Hasil Penelitian Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
merupakan salah satu bidang studi yang
diajarkan di Sekolah Dasar. IPA diajarkan di
SD mulai dari kelas 1 sampai kelas 6, yang
tiap kelas memiliki Kompetensi Dasar (KD)
tersendiri untuk diajarkan kepada peserta
didik. Secara umum pembelajaran IPA di SD
ditujukan untuk membelajarkan siswa dalam
memahami alam di sekitar, meliputi benda-
benda alam dan buatan manusia serta konsep-
konsep IPA di dalamnya. Pada penelitian
difokuskan pada kelas tinggi (yaitu kelas 4
dan 5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
modul pembelajaran yang dikembangkan
telah melalui serangkaian tahap
pengembangan dan telah divalidasi oleh para
ahli dibidangnya serta telah diujicobakan.
Validasi digunakan untuk menunjukkan
adanya tingkat kevalidan suatu media (Tabel
4). Dalam penelitian ini menggunakan angket
penilaian untuk menvalidasi media
pembelajaran yang dibuat.Validasi produk
dilakukan dengan melibatkan beberapa
validator, antara lain ahli materi dan dua ahli
media.
Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain: proses belajar
mengajar, kurikulum, kebijakan pendidikan,
fasilitas pendidikan dan infrastruktur, serta
Sumber Daya Manusia bagi pendidik
(Rusmaini 2018). Salah satu yang menunjang
dalam proses pembelajaran adalah modul.
Modul dalam pembelajaran merupakan
rangkaian sistem kegiatan pembelajaran
tematik berbasis
kurikulum disesuaikan
dengan kompetensi yang
akan siswa berprestasi (Shinta 2014).
Keuntungan dari modul dirancang untuk
digunakan oleh siswa belajar karena datang
dengan sendirinya, jadi dengan siswa modul
tidak harus bergantung pada guru untuk dapat
mencapai apa yang diharapkan kompetensi
dengan kegiatan belajar. (Anggraini &
Sukardi, 2015, hal.289) yang menyatakan
bahwa bahan ajar dalam bentuk modul yang
dirancang untuk membantu guru dalam
memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi antara siswa, siswa dengan guru,
lingkungan, dan pembelajaran lainnya sumber
daya dalam rangka mencapai kompetensi
yang diharapkan (Sangid and Muhib 2019)
Dalam pembelajaran Ilmi Pengetahuan Alam
(IPA) Sekolah Dasar (SD) memiliki berbagi
keterkaitan dalam setiap komponen
kompetensi dasar dan membentuk tema
pelajaran. Dan pembelajaran IPA yang
demikian membuat pola pembelajaran
menjadi lebih bermakna, efisien dan sangat
efektif. Akan tetapi pola pembelajaran
tersebut tidak terlepas dari adanya bahan
penunjang yang digunakan dalam
pembelajaran. Salah satunya menggunakan
modul pembelajaran IPA berbasis kearifan
local. Modul ini sangat penting karena siswa
bisa mengikuti proses pembelajaran dari
berbagai sumber dan lingkungan secara
mandiri, dengan diikuti petunjuk-petunjuk
yang jelas dari modul tersebut. Modul
berbasis kearifan lokal ini mengkaitkan
materi pembelajaran IPA SD dengan kondisi
yang berhubungan langsung dengan
lingkungannya. Data dari Uji-T yang telah
dianalisis oleh peneliti diketahui bahwa
secara keseluruhan terdapat perbedaan antara
sebelum perlakuan (pretest) memperoleh rata-
rata skor yaitu 45. dengan setelah perlakuan
(posttest) menjadi rata-rata 67 pada hasil
belajar siswa Sekolah Dasar 120 Rejang
Lebong (Gambar 1).
Interpretasi dalam penelitian ini yaitu, ada
perbedaan hasil belajar pretest dengan
posttest yang artinya pada pengaruh
penggunaan modul pembelajaran IPA dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas tinggi
SDN 120 Rejang Lebong. Kegiatan yang
tampak dari hasil pembelajaran menggunakan
modul terlihat siswa sangat antusis untuk bisa
menjawab pertanyaan yang diberikan guru,
misalnya siswa ingin menjelaskan
bagianbagian dari tumbuhan, dari akar,
batang, daun, bunga dan buah. Semua siswa
juga sangat kritis dalam menjelaskan fungsi
dari akar tanaman. Saat pembelajaran
dilakukan dilingkungan sekolah tepatnya di
dibawah pohon, siswa sangat antusias ingin
memegang kura-kura dan menyebutkan
bagian-bagian dari hewan kura-kura.
Kegiatan seperti ini terlaksana karena tidak
lepas dari peran guru dalam mengenal
karakteristik peserta didik dalam menciptakan
proses pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan (Jannah et al. 2021). (Deviana
2018) pengembangan modul ini bisa
membuat siswa belajar lebih mandiri, peduli
terhadap lingkungan (Devi 2018), kritis
(Riska Septia Wahyuningtyas 2020) karena
konsep dalam modul tersebut juga
menggunakan aktivitas yang mudah dipahami
oleh siswa.

Kekuatan Penelitian Dari aspek ruang lingkup isi journal dari


aspek keseluruhan isi journal menjelaskan
dengan baik. Lumayan terperinci dan cukup
dipahami dan mudah di translate.
Dari aspek tata bahasa journal secara
keseluruhan journal ini cukup baik dan cocok
untuk dijadikan referensi dalam menganalisis.
Penulis juga menggunakan kata yang baku
dan mudah dipahami sehimgga pembaca
dapat mengerti apa yang disampaikan dalam
journal ini
Kelemahan Penelitian Menurut saya ukuran tulisannya terlalu kecil.
Ukuran dari subtema mungkin bisa diperbesar
agar bisa membedakan tema dan tulisan
karena pada jurnal ini hanya warna yang
berbeda tetapi tulisannya sama besar. Dan
kalau bisa sebaiknya melampirkan poto atau
media bukti penelitiannya.
simpulan Berdasarkan hasil penelitian pengembangan
modul pembelajaran IPA berbasis kearifan
lokal dapat disimpulkan bahwa penelitian
pengembangan ini menghasilkan modul
pembelajaran yang valid dan praktis dan
efektif.
DAFTAR PUSTAKA

M. Widiya, E. Lokaria, and S. Sepriyaningsih, “Pengembangan Modul Pembelajaran IPA


Berbasis Kearifan Lokal Kelas Tinggi di Sekolah Dasar,2021.” J. Basicedu, vol. 5, no. 5,
pp. 3314–3320.

Anda mungkin juga menyukai