Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JOURNALREVIEW

MK. PPD

PRODI S1 Pendidikan Kimia

Skor Nilai:

"PERAN KONSEP DIRI, MINAT DAN KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP
PRESTASI BELAJAR FISIKA "

PURNI MUNAH HARTUTI, 2015

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Nama : Erika Dewi

Nim : 4213131050

Dosen Pengampu : Drs Robenhart Tamba M.pd

Mata Kuliah. : Perkembangan Peserta Didik

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

November, 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan


rahmat,karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
tentang "Critical Journal Review” dengan tepat waktu meskipun masih banyak
terdapat kekurangan. Dan juga penulis berterima kasih pada Bapak Drs Robenhart
Tamba M.pd selaku dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik di Unimed yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sadar bahwa tugas yang kami selesaikan ini masih banyakkekurangan, baik
dari segi penulisan maupun dari segi materi yang dituangkan pada tugas ini,
karena keterbatasan ilmu yang kami miliki, kami memohon maaf atas segala
kekurangan dari tugas yang kami perbuat ini. Mudah – mudahan dengan adanya
pembuatan tugas ini dapat memberikan berupa manfaat berupa ilmu
pengetahuan yang bermanfaat bagi kami sebagai penulis maupun bagi pembaca.

Sabtu, 20 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I.
PENDAHULUAN....................................................................................................1

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR...................................................................................1

B. Tujuan penulisan CJR.................................................................................................1

C. Manfaat CJR...............................................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN....................................................................................................2

A. Review jurnal utama...................................................................................................2

B. Review jurnal pembanding.........................................................................................9

BAB III.PENUTUP..........................................................................................................15

A. Kesimpulan...............................................................................................................15

B. Saran.........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR

Disaat kita membtuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumberbacaan


kita selain buku dalam mempelajari mata kuliah Perkembangan Peserta Didik,
sebaiknya kita terlebih dahulu mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui
journal mana yang lebih relevan untuk dijadikan sumber bacaan.

B. Tujuan penulisan CJR

1. Dapat memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas,menganalisa, dan


membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.

3. Memperkuat pemahaman pembaca mengapa perlunya perkembangan konsep diri


pada setiap manusia.

4. Menambah pengetahuan tentang dampak dari konsep diri yang rendah.

C. Manfaat CJR

1. Sebagai rujukan dan evaluasi bagaimana untuk menyempurnakan sebuah


jounal dan mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat kami sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi
sebuah journal.

3. Membantu berbagai kalangan dalam mengatahui inti dari hasil penelitian yang
terdapat dalam jurnal.

4. Untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya konsep diri jika dihubungkan


dengan Perkembangan Peserta Didik.

BAB II

PEMBAHASAN

A. REVIEW JURNAL UTAMA

1 Judul "PERAN KONSEP DIRI, MINAT DAN KEBIASAAN BELAJAR


PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA".

2 Jurnal Jurnal Formatif

3 Download http://http://https://journal.lppmunindra.ac.id/
index.php/Formatif/article/view/329

4 Volume/Halaman 5 (2): 91-99.

5 Tahun 2015

6 Penulis Purni Munah Hartuti

7 Reviewer Erika Dewi

8 Tanggal 20 November 2021

9 Abstrak Penelitian

- Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran
konsep diri, minat dan kebiasaan belajar peserta didik
terhadap prestasi belajar fisika.

- Subjek Penelitian Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh peserta
didik SMA Negeri di wilayah Depok, Jawa Barat tahun
pelajaran 2011/2012. yang berjumlah 8 sekolah, Yaitu SMA
Negeri 1 Depok, SMA Negeri 2 Depok, SMA Negeri 3 Depok,
SMA Negeri 4 Depok, SMA Negeri 5 Depok, SMA Negeri 6
Depok, SMA Negeri 7 Depok dan SMA Negeri 8 Depok.
Sebagai populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas X SMA Negeri di wilayah Depok, Jawa
Barat tahun pelajaran 2011/2012. Dimana yang ditetapkan
sebagai sampel sebanyak 100 peserta didik dari 3 SMA yaitu
SMA 6 Depok, SMA 5 Depok dan SMA 8 Depok

- Assessment Data Analisis data menggunakan teknik analisis deskriprif untuk


mencari harga rata-rata, simpangan baku, distribusi
frekuensi, modus, mean, median, pembuatan histogram dari
skor Y (prestasi belajar fisika peserta didik), skor X1 (konsep
diri), skor X2 (minat) dan dan skor X3 (kebiasaan belajar). Uji
Persyaratan Analisis Data yang digunakan adalah Uji
Normalitas dan Uji Linieritas. Teknik pengujian hipotesis yang
digunakan adalah korelasi dan regresi ganda.

10 Pendahuluan

- Latar untuk aspek sikap peserta didik terhadap Fisika di sekolah,


Belakang/Teori dapat diketahui tidak hanya dari beberapa publikasi
penelitian, tetapi dari opini peserta didik di sekolah bahwa
mereka tidak suka atau bahkan takut pada beberapa
pelajaran khususnya pelajaran Fisika....

Rendahnya prestasi belajar Fisika peserta didik disebabkan


oleh banyak hal antara lain: kurikulum yang padat, materi
pada buku pelajaran yang dirasakan terlalu sulit untuk di
ikuti, media belajar yang kurang efektif, laboratorium yang
tidak memadai, kurang tepatnya penggunaan media
pembelajaran yang dipilih oleh guru, kurang optimal dan
kurangnya keselarasan peserta didik itu sendiri, atau sifat
konvesional, dimana peserta didik tidak banyak terlibat
dalam proses pembelajaran dan keaktifan kelas sebagian
besar didominasi oleh guru.

(Supardi dkk,2012: 72) Dari berbagai faktor penyebab


rendahnya prestasi belajar Fisika tersebut, penulis
berkecenderungan menyimpulkan bahwa faktor yang
menyebabkan rendahnya mutu pembelajaran Fisika
disebabkan karena kurangnya kemampuan para guru dalam
menanamkan sikap konsep diri dan melihat minat serta
kebiasaan belajar peserta didik.

11 Metode Penelitian

- Langkah Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey


dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi ganda
dengan bantuan program SPSS versi 17.0 Setelah penulis
menganalisis semua variabel dapat disimpulkan bahwa;
konsep diri, minat dan kebiasaan belajar peserta didik secara
bersama-sama memberikan peran terhadap prestasi belajar
Fisika sebesar 89,8 %. Artinya 89,8 % prestasi belajar Fisika
dapat dijelaskan oleh variabel konsep diri peserta didik, minat
belajar peserta didik dan kebiasaan belajar peserta didik
secara bersama-sama.

- Hasil Penelitian Data Prestasi Belajar Matematika

Dari hasil pengukuran prestasi belajar fisika terhadap 100


peserta didik yang dijadikan sampel penelitian, diperoleh
data skor maksimum 86,67 dan skor minimum 20,00.
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh mean 56,65;
median 54,67; modus 59,00; dan simpangan baku 16,98.

Data Konsep Diri

Dari hasil pengukuran prestasi belajar fisika terhadap 100


peserta didik yang dijadikan sampel penelitian, diperoleh
data skor maksimum 175 dan skor minimum 108.
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh mean 143,63;
median 143; modus 142; dan simpangan baku 14,47.

Data Minat Belajar

Dari hasil pengukuran prestasi belajar fisika terhadap 100


peserta didik yang dijadikan sampel penelitian, diperoleh
data skor maksimum 170 dan skor minimum 101.
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh mean 136,31;
median 137; modus 137; dan simpangan baku 15,58.

Data Kebiasaan Belajar

Dari hasil pengukuran prestasi belajar fisika terhadap 100


peserta didik yang dijadikan sampel penelitian, diperoleh
data skor maksimum 174 dan skor minimum 108.
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh mean 141,92;
median 142; modus 145; dan simpangan baku 15,65.

Uji Persyaratan Analisis Data


Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diuji persyaratan
analisis, yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Hasil
pengujian normalitas menggunakan menggunakan uji
kolmogorof-smirnov diperoleh hasil bahwa seluruh variabel
berdistribusi normal. Hasil pengujian linieritas menggunakan
tabel bantuan ANAVA diperoleh hasil bahwa persamaan
regresi yang terbentuk antara kedua variabel adalah linier,
sehingga dapat dilanjutkan menggunakan statistik
parametrik, dengan uji korelasi dan regresi linier berganda.

Pengujian Hipotesis Penelitian


Konsep diri peserta didik, minat belajar peserta didik dan
kebiasaan belajar peserta didik memberikan pengaruh
terhadap prestasi belajar Fisika peserta didik yang ditandai
dengan perolehan koefesien korelasi ganda (ry123) sebesar
0,948 lebih dari rtabel sebesar 0, 195 mempunyai makna
bahwa pengaruh antara konsep diri peserta didik, minat
belajar peserta didik dan kebiasaan belajar peserta didik
terhadap prestasi belajar Fisika peserta didik sangat kuat.
Sementara itu hasil koefisien determinasi ganda (r2y123)
sebesar = 0,898 mempunyai makna bahwa 89,8% yang terjadi
dalam kecenderungan besarnya pengaruh meningkatnya
konsep diri peserta didik, minat belajar peserta didik dan
kebiasaan belajar peserta didik terhadap prestasi belajar
Fisika peserta didik. Sisanya 10,2 % dipengaruhi oleh sebab-
sebab lain. Persamaan regresi ”= ±97,138 + 0,546 X1 + 0,333
X2 + 0,211 X3. Yang berarti bahwa kenaikan satu skor konsep
diri peserta didik, minat belajar peserta didik dan kebiasaan
belajar peserta didik akan memberikan kenaikan sebesar
0,546 untuk variabel X1, 0,333 untuk variabel X2 dan 0,211
untuk variable X3 terhadap skor prestasi belajar Fisika
peserta didik. Uji signifikasi regresi menunjukkan Fhitung =
281,728 lebih besar dari Ftabel 2,70

- Diskusi Penelitian Pengaruh Konsep Diri Terhadap Prestasi Belajar Fisika


Hasil pengolahan memberikan hasil signifikan, yang artinya
ada pengaruh positif yang berarti antara konsep diri terhadap
prestasi belajar fisika. Hal ini kembali menegaskan hasil
penelitian sebelumnya, yaitu konsep diri memberikan
kontribusi berarti bagi variabel prestasi belajar fisika. Konsep
diri merupakan cara pandang peserta didik terhadap dirinya
sendiri meliputi faktor-faktor yang berhubungan dengan citra
diri dan pemahaman seseorang tentang dirinya. Seseorang
dengan konsep diri tinggi memiliki pemahaman yang baik
tentang kemampuan dan kompetensi yang dimilikinya,
memiliki citra diri dan kepercayaan diri yang baik, sehingga
berdampak pada cara belajar dan melakukan aktivitas
sebagai seorang pelajar. Hasil ini diartikan bahwa semakin
tinggi konsep diri seseorang maka akan semakin tinggi pula
prestasi belajarnya, sebaliknya semakin rendah konsep diri
seseorang maka akan semakin rendah pula prestasi
belajarnya.

Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika


Hasil pengolahan memberikan hasil signifikan, yang artinya
ada pengaruh positif yang berarti antara minat belajar
terhadap prestasi belajar fisika. Hal ini kembali menegaskan
hasil penelitian sebelumnya, yaitu minat belajar memberikan
kontribusi berarti bagi variabel prestasi belajar fisika. Minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Seeorang
dengan minat belajar yang tinggi akan menjadikan dia
memiliki rasa lebih senang dalam diri seseorang dalam
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek
tertentu. Hasil ini diartikan bahwa semakin tinggi minat
belajar seseorang maka akan semakin tinggi pula prestasi
belajarnya, sebaliknya semakin rendah minat belajar
seseorang maka akan semakin rendah pula prestasi
belajarnya

Pengaruh Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika


Hasil pengolahan memberikan hasil tidak signifikan, yang
artinya tidak ada pengaruh positif yang berarti antara
kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar fisika. Hal ini
kembali menegaskan hasil penelitian sebelumnya, yaitu
kebiasaan belajar tidak memberikan kontribusi berarti bagi
variabel prestasi belajar fisika. Kebiasaan belajar adalah suatu
cara individu untuk bertindak, bertingkah laku akibat dari
proses berulangulang dengan sifat yang relatif menetap
sebagai usaha untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Selanjutnya kebiasaan belajar harus dikembangkan melalui
kesadaran akan manfaat belajar dan kesadaran akan
tanggung jawab untuk menguasai materi pelajaran yang telah
disampaikan guru maupun tanggung jawab menyelesaikan
tugas sekolah. Hasil ini diartikan bahwa belum tentu semakin
tinggi kebiasaan belajar seseorang maka akan semakin tinggi
pula prestasi belajarnya, atau belum tentu semakin rendah
kebiasaan belajar seseorang maka akan semakin rendah pula
prestasi belajarnya

Pengaruh Konsep Diri, Minat Belajar dan Prestasi Belajar


secara bersama-sama Terhadap Prestasi Belajar Fisika

Hasil pengolahan memberikan hasil yang signifikan yang


artinya ada pengaruh konsep diri, minat dan kebiasaan
belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar fisika.
Fakta ini memberikan pemahaman baru bahwa ketiga
variabel ini secara sinergi dapat memunculkan performa
terbaik peserta didik, yaitu dengan memiliki konsep diri,
minat dan kebiasaan belajar yang baik seseorang peserta
didik akan mampu mendapatkan prestasi belajar yang baik
pula.

- Daftar Pustaka Hartuti, P.M . 2015. Peran Konsep Diri, Minat Dan Kebiasaan
Belajar Peserta Didik Terhadap Prestasi Belajar Fisika. Jurnal
Formatif, 5 (2): 91-99.

12 Analisis Jurnal

- Kelebihan Jurnal 1. Abstrak pada jurnal sangat lengkap


2. Tinjauan teori serta latar belakang yang
dipaparkan pada jurnal juga sangat lengkap.
3. Data yang diambil juga sangat banyak, responden
dari berbagai sekolah hingga memperkuat data.

- Kekurangan Jurnal 1. Pada Jurnal tidak disertai atau dilampirkan tabel untuk
memudahkan pembaca dalam membaca data.

13 Kesimpulan Secara keseluruhan penelitian ini menemukan bahwa


terdapat pengaruh positif antara konsep diri, minat dan
kebiasaan belajar secara bersama-sama terhadap prestasi
belajar fisika. Secara individual, ditemukan bahwa terdapat
pengaruh positif antara konsep diri terhadap prestasi belajar
fisika, dan terdapat pengaruh positif antara minat belajar
terhadap prestasi belajar fisika. Akan tetapi, sebaliknya tidak
ditemukan pengaruh positif antara kebiasaan belajar
terhadap prestasi belajar fisika.

14 Saran Dari temuan di atas maka dapat disarankan beberapa hal,


yaitu: 1) Guru dan satuan pendidikan seharusnya berusaha
menanamkan konsep diri yang benar kepada peserta didik,
hal ini dapat dilakukan dengan banyak hal seperti pemberian
kepercayaan kepada peserta didik untuk memegang
tanggung jawab tertentu, rasa percaya diri peserta didik
dalam belajar dan dalam menghadapi berbagai persoalan
karena pemberian kepercayaan dan penanaman rasa
kepercayaan diri ini dapat membantu peserta didik dalam
meningkatkan prestasinya dalam belajar. 2) guru dan satuan
pendidikan hendaknya dapat memberikan dorongan kepada
peserta didik untuk dapat meningkatkan prestasinya dalam
belajar. Dorongan ini bisa bersifat internal maupun eksternal.
Dorongan internal yang dimaksud adalah dengan
meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam
menghadapi berbagai persoalan yang dihadapinya,
sementara itu, dorongan eksternal adalah dengan
memberikan penghargaan bagi yang berprestasi dalam
pembelajaran. 3) Untuk meningkatkan prestasi belajar Fisika
guru hendaknya dapat menarik minat peserta didik dalam
belajar Fisika dengan berbagai cara agar peserta didiknya
mau berkonsentrasi, memahami dan melatih kemampuan
terhadap materi yang diberikan dan menghilangkan
paradigma lama yakni guru fisika selalu terkesan menakutkan

15 Referensi Marthin Kanginan. 2004. Fisika 1A SMU. Jakarta: Erlangga

Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan dengan


Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta.
Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Supardi, U.S. 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian.


Jakarta: PT.Prima Ufuk Semesta

Surya, Moh. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosda Karya.

Astuti & Leonard. 2012. Peran kemampuan komunikasi


matematika terhadap prestasi belajar matematika peserta
didik. Jurnal Formatif, 2 (2): 104-105.

Leonard & Supardi. 2010. Pengaruh konsep diri, sikap peserta


didik pada matematika, dan kecemasan peserta didik
terhadap prestasi belajar matematika. Cakrawala Pendidikan.
29 (3): 343.

Supardi, dkk. 2012. Pengaruh media pembelajaran dan minat


belajar terhadap prestasi belajar fisika. Jurnal Formatif, 2 (1):
71-81.

B. REVIEW JURNAL PEMBANDING

1 Judul " KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) DAN KOMUNIKASI


INTERPERSONAL DALAM PENDAMPINGAN PADA SISWA SMP
SE KOTA YOGYAKARTA".

2 Jurnal Jurnal Pendidikan

3 Download http://https://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/
article/view/15035

4 Volume/ halaman Volume 47. Nomor 1

5 Tahun 2017

6 Penulis Pratiwi Wahyu Widiarti

7 Reviewer Erika Dewi

8 Tanggal 20 November 2021

9 Abstrak Penelitian
- Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri remaja
siswa SMP sekota Yogyakarta dan deskripsi model
pendampingan bagi remaja siswa SMP se kota Yogyakarta
berdasar konsep diri remaja.

- Subjek Penelitian Subjek penelitian kota Yogyakarta berjumlah 15, sedang SMP
Swasta ada 42 SMP. Berdasarkan pengambilan sampel dengan
teknik cluster multi stage sampling, diperoleh jumlah sampel
449 siswa.

- Assessment Data Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu dalam


penelitian ini melakukan analisis hanya sampai pada taraf
deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara
sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan
disimpulkan. Pengolahan datanya sering didasarkan pada
analisis persentase dan analisis kecenderungan (trend)
(Syaifuddin Azwar, 2001)

10 Pendahuluan

- Latar Belakang/ Indikasi masalah-masalah diri pribadi maupun diri dengan


Teori lingkungannya menunjukkan bahwa banyak remaja memiliki
konsep diri yang kurang (rendah) atau belum memahami
bagaimana konsep dirinya sendiri.Menilik adanya persoalan
remaja terutama remaja yang duduk di bangku sekolah SMP
yang berkisar tentang diri dan penyesuaian diri dengan
lingkungannya, maka penulis tertarik meneliti konsep diri
pada siswa SMP se kota Yogyakarta, dengan anggapan, siswa-
siswa tersebut juga mengalami persoalan tentang dirinya, dan
berkait dengan konsep diri.

11 Metode Penelitian

- Langkah Penelitian Penelitian disini menggunakan pendekatan penelitian


kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif berlandaskan
padaPenelitian disini menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif berlandaskan
padafilsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013: 14).

- Hasil Penelitian Dari aspek-aspek konsep diri, diperoleh hasil, yang memiliki:
a) konsep diri kerja/akademik yang tinggi sebanyak 262 siswa
(58.4%); b) konsep diri keluarga yang tinggi sebanyak 257
siswa (57.2%); c) konsepdiri fisik yang tinggi, yaitu 250 siswa
(55.7%); d) konsepdiri etik moral yang rendah ada220 siswa
(49%); e) konsep diri sosial yang rendah ada 220 siswa (49%);
f) konsep diri personal yang rendah ada 216 siswa (48.1
persen)

- Diskusi Penelitian Konsep diri yang cenderung rendah adalah konsep diri etik-
moral, sosial dan personal, maka digunakan pendekatan bagi
pendamping: a) dari sisi komunikasiinterpersonal: Nubuat
yang dipenuhi sendiri; membuka diri; percaya diri; dan
selektivitas; b) dari sisi gaya interaksi, dengan
mengembangkan gaya interaksi yang mendorong (enabling);
c) dari sisi layanan bimbingan dan konseling dengan
membentuk bimbingan kelompok dan bimbingan individual.

- Daftar Pustaka Widiarti, P.W. 2017. Konsep Diri (Self Concept) Dan
Komunikasi Interpersonal Dalam Pendampingan PADA Siswa
SMP Se Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan, 47(1).

12 Analisis Jurnal

- Kelebihan 1. Abstrak pada jurnal ini sangat jelas dan dapat


Penelitian dipahami.
2. Metode dalam pengambilan data sangat efektif.
3. Tinjauan teoritis atau kajian teori dala jurnal ini sangat
lengkap
4. Hasil data disajikan dalam bentuk tabel,hingga
memudahkan pembaca dala memahami data tersebut.

- Kelemahan 1. Dalam menyusun hasil pembahasan disatukan hingga


Penelitian terlihat banyak sekali, dan akan membuat pembaca
bosan .
2. Pada jurnal ini tidak ada ISSN.
3. Pada jurnal ini tidak ada dicantumkan halaman
jurnal,hanya volume saja.

13 Kesimpulan Konsep diri siswa berimbang antara yang memiliki konsep diri
yang rendah (222 orang: 49.4%), dengan yang memiliki
konsep diri yang tinggi (yaitu 227 orang: 50.6%).Dari aspek-
aspek konsep diri, diperoleh hasil, yamg memiliki:konsep diri
kerja/akademik yang tinggi sebanyak 262 siswa (58.4%);
konsep diri keluarga yang tinggi sebanyak 257 siswa (57.2%);
konsep diri fisik yang tinggi, yaitu 250 siswa (55.7%); konsep
diri etik moral yang rendah ada 220 siswa (49%); konsep diri
sosial yang rendah ada 220 siswa (49%); konsep diri personal
yang rendah ada 216 siswa (48.1%).

Dalam hal keterkaitan antara kelompok, sekolah yaitu sekolah


negeri dan swasta dengan konsep dirinya, yang terbanyak
adalah siswa sekolah swasta dengan konsep diri yang tinggi
136 orang (30.3%). Pengukuran tentang keterkaitan kelompok
sekolah dengan konsep diri,diperoleh hasil C: 0,018, sign:
0,698. Hal ini menggambarkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara kelompok sekolah dengan
konsep diri siswa.

Dalam hal keterkaitan antara umur siswa dengan konsep


dirinya, yang terbanyak adalah siswa yang berumur 14 tahun
dengan konsep diri yang tinggi 85 orang (18.9%). Pengukuran
tentang keterkaitan umur dengan konsep diri diperoleh hasil
C: 0,061, sign: 0,946. Hal ini menggambarkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan
konsep diri siswa.Dalam hal keterkaitan antara jenis kelamin
siswa dengan konsep dirinya, yang terbanyak adalah siswa
laki-laki dengan konsep diri yang tinggi, 124 orang (27.6%),
dan siswa perempuan dengan konsep diri yang rendah
sebanyak 123 orang (27.4%). Pengukuran tentang keterkaitan
jenis kelamin dengan konsep diri diperoleh hasil C: 0,1, sign:
0,034. Hal ini menggambarkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara jenis kelamin dengan konsep diri siswa

Dalam hal keterkaitan antara kelompok kelas siswa dengan


konsep dirinya, yang terbanyak adalah kelas 9 dengan dengan
konsep diri yang rendah, 97 orang (21.6%). Pengukuran
tentang keterkaitan kelas dengan konsep diri diperoleh hasil
C: 0,050, sign: 0,570. Hal ini menggambarkan bahwa terdapat
hubungan yang tidak signifikan antara kelompok kelas 7, kelas
8 dan kelas 9 dengan konsep diri siswa.
Pendampingan bagi remaja siswa SMP di Yogya, dengan
memperhatikan kondisi konsep diri siswa. Konsep diri yang
cenderung rendah adalah konsep diri etikmoral, sosial dan
personal, maka digunakan pendekatan bagi pendamping: a)
dari sisi komunikasi interpersonal: Nubuat yang dipenuhi
sendiri; membuka diri; percaya diri; dan selektivitas; b) dari
sisi gaya interaksi, dengan mengembangkan gaya interaksi
yang mendorong (enabling); c) dari sisi layanan bimbingan
dan konseling dengan membentuk bimbingan kelompok dan
bimbingan individual.

14 Saran Terdapat persoalan-persoalan dalam diri remaja terutama


persoalan konsep diri yang memang sedang dalam proses
pembentukan dalam perkembangan rentang hidup hingga
sangat disarankan agar mengetahui dan menimbang ulang
deskripsi model pendampingan bagi remaja siswa SMP se kota
Yogyakarta berdasar konsep diri remaja.

15 Referensi Berk, L.E. (1996). Infants, Children and Adolesence.. USA:


Allyn & Bacon Fitzz,W.H. (1971). The Self Concept and

Behaviour: Overview and Supplement.Research Monograph.


No VII, Library of Congress Catalog Number 72-80269.
California.

Hendriati Agustiani. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung


: PT Refika Aditama

Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan, Suatu


Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi ke lima).
Jakarta : Erlangga

Hall, S. Calvin & Lindzey. G. (1978). Theories of Personality.


New York: John Wiley & Sons.

Irene Tarakanita. (2001). “Hubungan Status Identitas Etnik


dan Konsep Diri Mahasiswa pada Kelompok Etnik Sunda dan
Kelompok Etnik Cina”.Tesis. Bandung: PPS UNPAD.

Jalaludin Rakmat. (2015). (ed 30). Psikologi Komunikasi.


Bandung: Remaja Rosda Karya.

Papalia. D.E & S.W. Olds. (1993). A Child’s World, Infancy


Through Adolesence.. USA: Mc. Graw-Hill, Inc.

Riswandi. (2013). Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Steinberg, L. (1993). Adolesence. New York: Mc Graw Hill, Inc.

Syaifuddin Azwar. (2013). PenyusunanSkala Psikologi.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Triyono. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan.


Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sumber Internet :http://journalbuddies.com/self-


esteemresource/journal-writing-improvesself-esteem/

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah menganalisa secara keseluruhan, menurut penulis jurnal penelitian ini


secarasistematika sudah cukup bagus karena penulis telah mengikuti aturan penulisan
yang benarserta memberikan deskripsi yang detail dan mendalam tentang kasus karena
itu merupakansebuah keharusan bagi penelitian kuantitatif. Judul penelitian ini juga
cukup bagus dansangat bermanfaat dan dapat dijadikan referensi atau acuan bagi
seorang guru ataupunmahasiswa calon guru.

B. SARAN

Saran saya bagi penulis untuk penelitian selanjutnya agar memperbaiki


kekuranganpada penelitian ini, serta memperhatikan penulisan sehingga kalimat
mudah dimengerti dan lebih menarik untuk dibaca dan dipahami.
DAFTAR PUSTAKA

Hartuti, P.M . 2015. Peran Konsep Diri, Minat Dan Kebiasaan Belajar Peserta Didik
Terhadap Prestasi Belajar Fisika. Jurnal Formatif, 5 (2): 91-99.

Widiarti, P.W. 2017. Konsep Diri (Self Concept) Dan Komunikasi Interpersonal Dalam
Pendampingan PADA Siswa SMP Se Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan, 47(1).

Anda mungkin juga menyukai