Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PROFESI KEPENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU:

Drs.Hidir Efendi ,M .Pd.

OLEH:

Jose Triadi Purba (5193121024)

Anita Lestari (5192421002)

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kami bisa menyusun atau menyelesaikan
penyusunan Critical Journal Report yang bertema nilai nilai profesi pendidikan .Pembuatan
makalah ini bertujuan sebagai tugas individu mata kuliah Profesi Kependidikan dan sebagai
bahan perkuliahan.
Dan kami berharap semoga tugas critical jurnal review ini dapat berguna
bagi kita semua.Kami menyadari bahwa dalam menyusun tugas ini masih jauh dari kesempurnaa
n,untuk itu kami sangat mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya tugas ini.dan saya berharap semoga tugas ini berguna bagi kami khususnya yang
menulis tugas ini dan pada umumnya kepada pembaca.

Dan kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan
arahan agar kami dapat menyiapkan tugas mata kuliah Profesi kependidikan demi memenuhi
tugas critical jurnal review pada mata kuliah ini.

Medan,29 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Etika sebagai filsafat yang ruang lingkupnya adalah masalah nilai, baik buruk,
yang terjalin dalam hubungan antar manusia, mempunyai sejumlah aliran. Di antara
aliran-aliran itu terdapatabsolut dan relatif idealis, praktis, pragmatis dan konsekuensiatis
serta non-konsekuensiatis.Masing-masing mempunyai dasar pijakan sendiri. Meskipun
masing-masing dapat diurai dan dapat diperkirakan bagaimana konsekuensinya bila
dikaitkan dengan pendidikan namun keadaan ini akan semakin lebih jelas, bila konsep
tentang pendidikan dikupas lebih dahulu. Hal yang semacam ini juga terjadi pada
pembicaraan tentang nilai-nilai profesi kependidikan.Oleh karena itu, sebagai pendidik
hendaknya kita mengetahui, memahami dan dapat menerapkan etika dan nilai-nilai
profesi kependidikan. Maka dari itu penulis mencoba untuk menyusun aliran-aliran
pendidikan, etika pendidikan dan nilai-nilai pendidikan agar mempermudah pendidik
untuk menjadi guru professional.

B. Manfaat Critical Journal Review :


 Untuk memenuhi tugas matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal yang dikritik
 Untuk mengetahui kualitas jurnal satu dengan membandingkan jurnal penulis
lainnya

C. Tujuan Penulisan Critical Journal Review :


 Mencari dan mengetahui informasi yang ada pada masing-masing jurnal
 Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mengkritik jurnal satu dengan jurnal
lainnya
 Membandingkan isi jurnal 1 dan jurnal 2

D.Identitas Jurnal Utama

Judul : Etika dan Nilai-nilai Profesi Kependidikan


Jurnal : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Download : http://www.academypublication.com/issues/past/jltr/vol04/01/06.pdf
Volume & Hal: Vol. 6, No. 2, Halaman 1063-1066
Tahun : 2016
Penulis : Wisnu Subroto
Tangga l : 16 Maret 2017

E. Identitas Journal Pembanding I


1. Judul : An Evaluation Of The English Language Curriculum Of The
Nigeria Certificate In Education:A Case Study Of A College Of Education
2. Nama Jurnal : Open Journal of Social Science Volume 2 No.7 (2014)
3. Edisi Terbit : 2014
4. Penulis Artikel : Oris Tom-Lawyer
5. Penerbit : University of Central Lancashire, Preston, UK
6. Kota Terbit : Preston, UK
7. ISSN :-
8.Alamat link :http://www.scirp.org/journal/PaperInformation.aspx?PaperID=48346

F. Identitas Journal Pembanding II


1. Judul : An Analysis of the Readdiness and Implementation of 2013
Curriculum in The West Part of Seram District, Maluku Province Indonesia
2. Nama Jurnal : International Journal Of Environmental & Science Education
Volume 11 Issue 12 (2016)
3. Edisi Terbit : 2016
4. Penulis Artikel : Dominggus Rumahlatua, Estevanus K. Huliselana,
JohanisTakariaa
5. Penerbit : Pattimura University, Maluku, INDONESIA
6. Kota Terbit : Maluku, Indonesia
7. ISSN : 5662-5675
8. Alamat Link : www.ijese.net/makale/731

BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

1 . Jurnal Utama

A.Pendahuluan
Metode penelitian yang dilakukan dengan metode Free Swelling Test (Uji Pengembangan
Bebas).Penelitian pada jurnal ini mengemukakan suatu pendekatan terhadap masalah potensi dan
pengembangan etika, nilai, dan kependidikan yang berkembang di Indonesia.Langkah yang
dilakukan penulis dalam mengidentifikasi potensi dan pengembangan etika dannilai-nilai profesi
kependidikan ialah ia mencoba untuk menjelaskan peran seorang guru yang professional dan
tanggung-jawab yang dipertimbangkan untuk guru untuk dapat sepenuhnya menjalankan tugas
dan profesinya sesuai aturan yang berlaku.

B . Deskripsi Isi

Etika
Etika filsafat tentang nilai, yang secara lebih spesifik dapat dinyatakan sebagai nilai baik dan
buruk berkenaaan dengan hubungan antara manusia.Beberapa aturan yang telah disinggung
dimuka, dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
a.Absolut: mempunyai pandangan bahwa nilai iyu mutlak, tidak berubah, kokoh dan tidak dapat
diganggu gugat.
b.Relatif: mempunyai pandangan bahwa nilai itu dapat berubah menurut keadaan.
c.Idealis praktis: mempunyai pandangan adalah sesuatu yang mengandung cita-cita luhur
terutama dalam jangkauan masa depan
d.Konsekuensiaks dan non-konsekuensiaks: mempunyai pasangan bahwa sesuatu dipandang baik
bila dapat berujud secara nyata dalam kehidupan

Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, ketrampilan dan kebiasaan
sekelompok orang yangditurunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian ataubisa juga diartikan bantuan, bimbingan untuk
pengembangan peserta didik seutuhnya,Bahwa masyarakat secara keseluruhan perlu
mendapat pendidikan dinyatakan dengan: bahwa negaramencerdaskan kehidupan bangsa
bahwa tiap warganegara berhak mendapat pendidikan.

2.Jurnal Pembanding I

A. Pendahuluan

Kinerja buruk siswa Nigeria dalam ujian bahasa Inggris eksternal terus menjadi
sumber kekhawatiaran orang tua, pemangku kepentingan pendidikan dan pemerintah.
Untuk mengajukan solusi atas masalah ini, efektivitas pelatihan guru bahasa inggris perlu
diperiksa. Studi ini berusaha untuk mengisi kesenjangan dengan mengevaluasi
pelaksanaan kurikulum bahasa Inggris NCE untuk menentukan keefektifan sekolah guru.
Dalam menyelidiki masalah ini, pendekatan metode campuran digunakan untuk
memanfaatkan studi kasus. Sampel ini terdiri dari 10 dosen dan 20 siswa yang diambil
melalui teknik convenience sampling. Instrumennya adalah kuesioner, daftar periksa
observasi, wawancara dan catatan lapangan. Metode analisisnya adalah statistic deskriptif
/ inferensial dan analisis konten tematik. Studi ini mengidentifikasi penerapan kurikulum
bahasa Inggris NCE, yang tidak efektif. Dan juga untuk merekomendasikan agar orang
tua dan pemangku kepentingan lainnya harus benar-benar menyelidiki pelatihan guru.
Kata kunci: Evaluasi Kurikulum, Implementasi Kurikulum, Sertifikat Pendidikan Nigeria

B. Deskripsi Isi
Penelitian ini akan mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum Bahasa Inggris Program
NCE. Sertifikat Nigeria dalam Pendidikan adalah prasyarat minimum untuk mengajar di
Nigeria. Program sertifikasi 3 tahun di sebuah perguruan tinggi pendidikan yang
memenuhi syarat para lulusan untuk mengajar di tingkat dasar pendidikan di negara
ini.Selalu ada kekhawatiran publik tentang buruknya kinerja siswa dalam ujian bahasa
Inggris eksternal .Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi pencapaian siswa sebagai
koelasi antara kualitas guru(Darling-Hammond, 2000& Anderson, 1991). Hal ini juga
telah dicatat oleh Ajelayemi 2002 “ masalah yang dihadapi oleh sekolah menengah di
Nigeria dan menegaskan bahwa faktor guru telah diidentifikasi sebagai yang paling
penting dan tidak langsung, dan juga program pendidikan guru. Selain itu kolaborasi
antara Nigeria Teacher Institute dan British Council mengatakan bahwa pengajaran yang
efektif oleh para guru akan meningkatkan kinerja siswa dalam mempelajarri bahasa
Inggris tersebut. Ada juga laporan tentang kurangnya minat guru dalam penelitian karena
status rendah sesuai dengan profesi mengajar. Akhirnnya Villanue dan Brabham 2003
menegaskan bahwa faktor utama pencapaian positif siswa adalah keahlian guru tapi
bukan metode pengajaran. Tahap implementasi silabus adalah fase terpenting dalam
perubahan kurikulum. Adams & Chen 1981 mengatakan bahwa75% inovasi tidak
berhasil. Masalah penerapan yang lebih baik terkait dengan kualitas, yaitu 90% dari
masalah kurikulum. Kurikulum bergantung kepada guru, karena “guru adalah agen dalam
proses implementasi”. Namun di Nigeria guru tidak dilibatkan dalam perencanaan
kurikulum. Beauchamp mencatat bahwa pelaksanaan kurikulum dipercepat,ketika guru
dilibatkan dalam perencanaannya. Sebagai tambahan Olulobe (1997, 2004) berpendapat
bahwa sebuah Negara hanya dapat berkembang secara signifikan dan mencapai tingkat
yang lebih tinggi di komite Negara melalui program pendidikan guru yang komprehensif.
Di beberapa Negara seperti Finlandia, profesi mengajar adalah salah satu yang patut
ditiru karena 1 dari setiap 10 calon selektif diterima dalam program pelatihan guru
setelah 2 proses seleksi dan juga di Singapura, calon guru dipilih dari siswa terbaik di
sekolah( Sahlberg, 2010 Asia Society 2006). Di Inggris profesi mengajar meningkat dari
posisinya sebagai pilihan pendudukan ke 92 untuk pilihan karir terbaik dalam kurun
waktu 5 tahun. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa mayoritas lulusan sistem
pendidikan Nigeria dalam 15 tahun terakhir “tidak kompeten sebagai guru”. Dan
menyimpulkan bahwa ada kekurangan guru di Negara ini dan bahwa “pengajaran efektif”
yang merupakan konsekuensi dari guru dan pengajaran berkualitas tidak ada, dan bahwa
guru yang efisien belum dihasilkan oleh program pendidikan guru, beberapa kritik
terhadap kurikulum terkait. Sejauh mana tujuan kurikulum dicapai setiap tahun oleh
lulusan perguruan tinggi diragukan, karena mencatat bahwa pengajaran bahasa Inggris
kurang baik disekolah (SD dan SMP) dan guru tidak mahir dalam 4 hal, kemampuan
bahasa. (Slavin 1987, Evans 1992) juga meninjau bahwa prestasiakademik siswa buruk
dan ada kebutuhan untuk meninjauulang kurikulum. Dari studi yang dilakukan untuk
menyelidiki kualifikasi masuk perguruan tinggi siswa pendidikan dan alas an mereka
untuk mendaftar di perguruan tinggi, bahwa sebagian besar siswa yang masuk diteliti
memenuhi persyaratan siswa yang baik. Metode analisinya adalah statistic deskriptif dan
inferensial dan analisis konten tematik. Paket statistic untuk Ilmu Sosial (SPSS IBM 20)
digunakan untuk menganalisis data kuantitatif. Menurut Alfa Cronbach skala ideal harus
diatas rata-rata 0,7. Dalam penelitian ini, koefisien Alfa Cronbach untuk skalakuesioner
siswa adalah 0,72 yang dapat diterima sedangkan untuk kuesioner dosen, koefisen alfa
adalah 0,24( meannya 2,552 dengan nilai berkisar antara 0,20 sampai 4,3) terhubung
dengan ukuran sampel kecil. Data dianalisis secara kualitatif untuk tema berulang.
Hasilnya disajikan sebagi tanggapan atas pertanyaan penelitian. Perbedaan dalam bentuk
mode pengajaran seperti yang dirasakan oleh siswa dan dosen bisajadi karena berbagai
perspektifmode mereka. Dengan kata lain, metode ceramah yang dikombinasikan dengan
sesi tutorial oleh dosen mungkintidak dianggap sebagai kombinasi metode oleh siswa.
3.Jurnal Pembanding II

A.Pendahuluan

Pelaksanaan kurikulum 2013 yang telah diterapkan oleh Pemerintah , menjadikan besar
sebagian pendidik sekolah diselurh Indonesia termasuk kabupaten Seram barat berusaha
keras menerapkan kurikulum. Mengingat bahwa ada banyak sekkolah dibagian Barat
kabupaten seram yang berada di daerah terpencil perlu dianalisis kesiapan
pelaksanaankurikulum 2013 di bagian barat kabupaten seram, Provinsi Maluku,
Indonesia unuk menentukan kesiapan dan implementasi kurikulum 2013 disekolah dasar
(SD/MI), SMP/MTs, dan SMA/SMK di wilayah barat kabupaten Seram, Provinsi
Maluku.Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang berisi 7 indikator. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dan guru di kabupaten Seram bagian Barat siap
mengimplementasikan kurikulum 2013. Bahkan sudah ada beberapa sekolah yang telah
menerapkan kurikulum. Namun masih ada beberapa faktor penghambat dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 di kabupaten Seram bagian barat, yaitu kurangnya buku
pegangan untuk guru dan siswa,kesiapan mental guru dan siswayang belum disiapkan
secara optimal dan diseminasi yang belum mencapai semua sekolah.

B. Deskripsi Isi
Hubbal & Burt (2004), menyatakan bahwa reformasi kurikulum adalah proses yang
kompleks, beragam dan berulang-ulang, dimana gagasan dibua menjadi kebijakan,
berubah menjadi perilaku dan dinyatakan sebagai tindakan sosial.Terkait dengan
reformasi dan pentingnya kurikulum, praktisi pendidikan di Indonesia terus mencari cara
untuk meningkatkan kualitas pendidikan,salah satunya adalah kurikulum 2013 yang
diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi merealisasikan peserta didik
yangberkualitas dan potensial. Hal ini sejalan dengan basiskurikulum 2013 yang
dikembangkan dari 2 teori filosofis yaituteori Rekonstruktivisme dan Gestalt
(Faarisi,2003). Pada awalnya gagasan kurikulum 2013 mendapat banyak perhatian dan
tanggapan dari sejumlah kelompok, yang pada dasarnya merasakan gejolak perpanjangan
gerakan di bidang pendidikan. Dapat diilustrasikan bahwa kurikulum 2013 adalah
kurikulum berbasis kompetensi, dimana perkembangannya tetap berfokus pada
pencapaian kompetensi yang diformulasikan dari kometensi standar (SKL ).
Implementasi kurikulum 2013 dimulai dari sejumlah pandangan termasuk : 1. Tantangan
masa depan, 2. Kompetensi masa depan, 3. Fenomena negatif, 4. Persepsi masyarakat,
dimana keempat pandangan tersebut mencakup beberapa aspek domain, yaitu:
konvergensi sains dan teknologi, kualitas, investasi dan transformasi di sector pendidikan
dan kemampuan untuk berfikir jernih dan kritis, kemampuan untuk mempertimbangkan
aspek moral dari masalah, plagiarism dan kerusuhan sosial, dan karakter yang kurang
(Kemendikbud, 2012, Kemendikbud 2013) . Kenyataan menunjukkan bahwa ada
kesenjangan antara harapan dan keluaran yang dihasilkan, dalam hal ini para siswa yang
selama ini berfokus pada kognisi namun kurang pada karakter moral.Hal itu bisa dilihat
dari perilaku siswa yang sering bertengkar dengan siswa lain dari sekolah lain,
mengkonsumsi narkotika dan curang selama ujian nasional. Hal ini menunjukkan
kurangnya moralitas siswa.Di sisi lain, materi pembelajaran belum optimal dilakukan
sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Kehadiran kurikulum 2013 diharapkan bisa
membawa perubahan dalam menyikapi kesenjangan yang terjadidi dunia pendidikan. Ada
4 perubahan besar pada kurikulum 2013 dibandingkan dengankruikulum sebelumnya,
antara lain : 1.Perubahan konsep kurikulum yang mencakup keseimbangan antara
keterampilan keras dan soft skill muai dari Standar Kompetensi, Standar Konten, proses
standard an penilaian standar. 2. Bukuyang digunakan adalah basis aktivitas dantematik
terpadu 3. Proses pembelajaran dan 4. Proses penilaian. Hal ini diharapkan bisa
membawa perubahan untuk mencapai kualitas pendidikan yang baik (Kemendikbud,
2012). Menurut Sariono(2013) faktor terpenting dalam pelaksanaan K13 adalah kesiapan
para pelaksana itu sendiri.Tidak peduli seberapa bagus kurikulum yang digunakan,
tergantung kesiapan guruuntuk menerapkannya(Febriya & Nuryono, 2014). Jadi guru
dituntut untuk menjadi professional dalam mempersiapkan materi pembelajaran, model
pembelajaran, strategi belajar, penggunaan alat pembelajaran mampu menggunakan
model, strategi, dan metode pengajaran yang inovatif, danmemiliki gaya mengajar yang
dapat membangkitkan rasa menyenangkan dan bermakna. Agar kurikulum 2013 berhasil
harus mulai dari kesiapan dan implementasi yang optimal. Implementasinya terkait
dengan program pelatihan untuk guru sesuai dengan model pelaksanaan K13, penyediaan
buku pegangan untuk guru dan siswa, peningkatan kompetensi guru, penguatan
manajemen sekolah kapasitas, pengembangan budaya pendidikan berdasarkan konten
lokal, dan pendampingan guru dalam mensosialisasikan kurikulum yang akan
dilaksanakan. Kompetensi guru merupakan komponen terpenting dalam
mensosialisasikan kurikulum yang akan dilaksanakan. Kompetensi guru merupakan
komponen terpenting dalam implementasi kurikulum 2013. Ummah 2013 berpendapat
bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki guru, menginternalisasi, mengendalikan dan mewujudkannya dalam
menjalankan tugas professional merekayang ditunjukkan daripekerjaan mereka.

BAB III

PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN ISI JURNAL
A.1 Peran Guru Dalam Kurikulum
Pada jurnal pembanding II menurut Beauchamp bahwa pelaksanaan kurikulum
dipercepat, ketika guru dilibatkan dalam perencanaannya dan juga Adams & Chen1981,
bahwa 75% inovasi tidak berhasil. Masalah penerapan yang lebih baik terkait dengan
kualitas yaitu 90% dari masalah kurikulum akan bergantung pada guru karena mereka
adalah agen dalam proses implementasi. Sedangkan jurnal 2 hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa 40 responden (80%) siap untuk meningkatkan cara mereka dalam
memberikan materi pembelajaran. Terkait kesiapan para guru, 25 responden (50%) siap
menambah beban kerja mereka dalam menerapkan kurikulum 2013 sebesar 84 %.
Jadi, guru adalah faktor utama dalam penerapam kurikulum itu berhasil atau tidak.

A.2 Metode yang Digunakan


Pada jurnal pembanding I Metode analisis yang digunakanadalah metode statistik
deskriptif / inferensialdan analisis konteks tematik. Sedangkan pada jurnal 2 metode
analisis yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
Jadi, pada jurnal 1 dan jurnal 2 sama sama menggunakan metode penelitian deskriptif
yaitu metode penelitian yang menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai
dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis, fakta dan
karakteristik objek yang diteliti secara tepat.

A.3 Faktor Penghambat Pelaksanaan Kurikulum


Pada jurnal utama faktor penghambat kurikulum yaitu sumber daya atau manusia tidak
memadai dan sekolah belum memiliki teknologi yang canggih dan juga kurangnya buku
pegangan yang digunakan oleh siswa dan guru. Sedangkan pada jurnal 2 faktor
penghambat pelaksanaan kurikulum yaitu kurangnya buku pegangan yang digunakan
oleh siswa dan guru kesiapan mental guru dan siswa yang disiapkan secara optimal.
Jadi, faktor penghambat pelaksanaan kurikulum yaitu kurangnya buku pegangan yang
digunakan oleh siswa dan guru.
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL
1. Dilihat dari aspek tata bahasa pada jurnal utama dan jurnal pembanding menggunakan
bahasa yang bagus untuk mahasiswa yaitu untuk menambah wawasan dalam penggunaan
bahasa keilmiahan
2.Pada jurnal utama terlihat jelas apa yang dimaksud bisa kita lihat dari abstrak kemudian
jika kurang jelas kita bisa membaca introduction dan juga ada pertanyaan dari masing
masing pembahasan dalam jurnal tersebut sedangkan pada jurnal kedua jika kita kurang
memahami isi dari jurnal tersebut kita bisa melihatnya dari kesimpulan
3.Dilihat dari aspek isi jurnal pertama yaitu membahas tentang evaluasi kuirkulum bahasa
Inggris di perguruan tinggi di Nigeria sedangkan isi jurnal kedua yaitu membahas tentang
kurikulum 2013 dan penerapannya di Maluku
4.Dilihat dari aspek tulisan pada jurnal pembanding I tulisan di jurnal sangat kecil dan
kurang menarik karena tidak rapi sedangkan pada jurnal kedua sangat bagus (size huruf
besar )dan juga memakai color pada bacaan yang penting sehingga memudahkan
pembaca untuk mengetahui isi dari jurnal tersebut dan tulisannya sangat rapi
5. Dilihat dari lembar halaman pada jurnal pembanding II halamannya sedikit yaitu 11
halaman sedangkan pada jurnal kedua lebih banyak yaitu 14 halaman
6.Kekurangan dari jurnal utama adalah tidak menyampaikan studi kasus secararinci
tentang permasalahan yang menyangkut dengan etika dan nilai-nilai profesi pndidikan.
Serta tidak adanya perbandingan antara etika guru yang professional dengan guru yang
tidak professional.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari ketiga jurnal dapat disimpulkan bahwa ketiga jurnal memiliki kualitas yang cukup
baik untuk digunakan sebagai referensi dalam belajar membuat jurnal.
Guru adalah faktor utama dalam menentukan baik atau buruknya sebuah kurikulum itu
dijalankan, karena kualitas guru sangat menentukan kualitas dari pendidikan itu sendiri.
Diwajibkan bagi guru dan siswa untuk memiliki buku pegangan dan memiliki kesiapan
mental untuk melaksanakan kurikulum.Etika akan menjadi jelas fungsinya bila dikaitkan
dengan pendidikan. Pendidikan yang dimaksudadalah holistik, karena pendekatan
reduksianistik hendaknya berangsur ditinggalkan. Lain dari itu agarpendidikan dapat
mengembangkan authority from within perlu dikembangkan, potensi yang ada
padapeserta dicek secara utuh. Lingkungan yang mendidik perlu dikembangkan pula,
yang dewasa ini telahdiwarnai oleh berbagai kegiatan dan kelembagaan. Lingkungan
dengan berbagai aspeknya perlu ditatap sebagai sasaran dialog. Semoga semuanya
mempunyai peranan demi pendidikan yang baik. Kesemuanya ini perlu dihayati sebagai
bernilai untuk pengembangan profesi kependidikan. Pendidikan yang holistic diharapkan
menjangkau masa depan secara realistik.

B. SARAN

Saran untuk jurnal utama seharusnya tulisan yang digunakan harus besar agar
memudahkan pembaca untuk membaca jurnal, dan warnai bagian yang penting dari isi
jurnal, dan jika menggunakan diagram atau matriks sebaiknya di tabelkan agar lebih
membantu pembaca dalam memahami isi dari jurnal .Saran untuk jurnal pembanding
seharusnya referensi lebih ditambahkan agar lebih banyak ilmu yang bisa didapatkan
pembaca, dan pertanyaan pada jurnal lebih ditambahkan lagi. Sebaiknya jurnal ini
disusun sistematis cara kerja dan metodologi penelitiannya, ditambah dengan data grafik
atau table yang lebih mendukung kefensianan jurnal tersebut, serta diperjelas lagi
bagaimana cara penelitian, hasil penelitian dan solusinya agar pembaca lebih memahami
jurnal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Subroto, Wisnu., (2016)., Etika Dan Nilai-Nilai Profesi Kependidikan.,Jurnal pendidikan


Kewarganegaraan ,Vol 6 No (2) ., hal 1063 - 1066

Lawyer, O. T. (2014). An Evaluation of the English Language Curriculum of the Nigeria


Certificate in Education: A Case Study of a College of Education . Open Journal of
Social Sciences, 2014, 2, , 69-79.

Rumahlatua,Dominggus, Estevanus K. Hulisena, Johanis Takariaa.(2016). An Analysis of


the Readiness and Implementation of 2013 Curriculum in The West Part of Seram
District, Maluku Province Indonesia. International Journal Of Environmental & Science
Education, 2016, 12

Anda mungkin juga menyukai