Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karuniaNya saya dapat menyelesaikan critical jurnal ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap critical jurnal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai profesi keguruan maupun kependidikan. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan critical jurnal yang telah
saya buat, di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
BAB IV Penutup
Kesimpulan
Saran
BAB I
BIBLIOGRAFI JURNAL
Jurnal Utama
Tahun : 2009
Tahun : 2011
Tahun : 2015
Guru yang efektif terus mengevaluasi diri, kritikan dan merefleksikan seberapa baik
mereka mendapatkan respon dari siswa mereka, dan mencari cara yang lebih baik dalam
mengajar, alat-alat baru, bahan dan metodologi terutama bagi mereka yang tidak mencapai
belajar serta yang lain.
Collings (1994) menyatakan bahwa seorang guru harus melalui proses pelatihan belajar
terus menerus, dan memiliki kapasitas untuk memperbaiki diri sendiri. Stronge et al. (2004)
menyatakan bahwa pengembangan staf sangat penting untuk pelaksanaan yang efektif, dan dapat
membantu guru untuk mempelajari strategi baru yang akan diterapkan. Mereka juga bekerja
sama dengan anggota staf lain, bersedia untuk berbagi ide-ide mereka, dan membantu guru lain
yang mengaami kesulitan dan relawan untuk memimpin tim kerja dan menjadi mentor untuk
guru baru, (Neti, 2009). Mereka adalah pemimpin informal yang tidak takut mengambil resiko
untuk berinovasi atau meningkatkan pendidikan. Oleh karena itu, guru yang efektif berpartisipasi
dalam menciptakan lingkungan kolaboratif hubungan kerja yang positif.
Eisner (2002) menunjukkan bahwa mengajar adalah latihan peduli yang mengambil
peran penting dalam proses pembelajaran yang efektif, termasuk mendengarkan siswa, tidak
hanya ketika mereka berada di kelas, tetapi juga tentang kehidupan tertentu dan / atau masalah
pribadi.
Guru efektif juga tahu siswa secara individual dan memberi mereka perhatian individu
dan mengembangkan hubungan yang produktif dengan siswa mereka. Mereka memperlakukan
siswa mereka dengan hormat dan mengharapkan hal yang sama sebagai balasannya,
meningkatkan belajar siswa.
Menurut Stronge et al. (2004) interaksi sosial antara guru dan siswa mendorong siswa
bersandar dan prestasi. Selain itu, ini membantu orang introvert atau peserta didik rendah diri
untuk menjadi lebih baik terintegrasi dalam kelompok.
Johson (1974) menegaskan kompetensi merupakan prilaku rasional guna mencapai tujuan
yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Menurut UU No 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen pasal 1 ayat 10 disebutkan Kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau
dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Dengan kata lain kompetensi merupakan
perpaduan dari penguasaan, pengetahuan dan ketrampilan, nilai dan sikap yang direpleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan tugas/pekerjaannnya.
Berangkat dari keyakinan adanya perubahan peningkatan status guru menjadi tenaga
profesional, tentunya kompetensi merupakan langkah penting yang perlu ditingkatkan.
Kompetensi intelektual merupakan berbagai perangkat pengetahuan dalam diri individu untuk
kerja sebagai guru profesional. Sedangkan kompetensi fisik dan individu berkaitan dengan
perangkat perilaku yang berhubungan dengan dirinya sebagai pribadi yang mandiri. Sebagai
tenaga pendidik kompetensi guru dan dosen berbeda.
Konsep belajar adalah membangun makna terhadap pengalaman informasi si pebelajar
dan guru atas dasar pengetahuan yang dimiliki. Pengalaman belajar ini akan mendorong/dan
merangsang peserta didik untuk mengungkapkan gagasannya, adapun perbedaan menjadikan
peserta didik menjadi lebih kreatif dan saling menghargai pendapatnya masing-masing. Secara
pundamental Dollar dan Miller (1970) dalam (Makmun, 2003) menegaskan bahwa belajar efektif
dipengaruhi oleh adanya motivasi (drivers) yaitu peserta didik harus menghendaki sesuatu (the
learner must want something), adanya perhatian dan mengetahui sasaran (cue) yaitu peserta
didik harus memperhatikan sesuatu (the learner must noice something), adanya usaha (response)
yaitu peserta didik harus melakukan sesuatu (the learner must do something), dan adanya
evaluasi dan pemantapan hasil (reinforcement) peserta didik harus memperoleh sesuatu (the
learner must get something) yang penuh arti dalam belajar.
BAB III
CRITICAL JURNAL
Dan dalam penutup, jurnal ini tidak dilengkapi dengan saran oleh penulis, seharusnya
penulis juga memeberikan saran , selain bertujuan untuk melengkapi struktur penulisan jurnal,
saran juga berfungsi sebagai memberikan gambaran ataupun memberikan pandangan penulis
yang telah memebaca berbagai artikel, buku maupun hal mendukung lainnya mengenai materi
ataupun permasalahan yang di kaji dalam jurnal ini, selain daripada itu disini saran juga berguna
agar lebih menambah wawasan pembaca.
C. Pembandingan Jurnal Dengan Jurnal Lain
Dalam pembahasan ini saya sebagai reviewer akan membandingkan jurnal ini dengan dua
jurnal yang identitas jurnalnya telah saya lampirkan di atas, pembendingan jurnal ini berfokus
pada struktur penulisan jurnal, titik focus jurnal dan juga jurnal yang lebih mudah di pahami oleh
pembaca sebagai mahasiswa yang mempelajari profesi kependidikan.
Ketiga jurnal ini membahas topic yang sama, yaitu mengenai peningkatan mutu
profesionalisme keguruan, hanya saja ketiga jurnal ini memiliki titik fokus tujuan pembahasan
yang berbeda.
Jurnal utama yaitu Effective teachers professional and Personal skills yang ditulis oleh
Chelo Moreno Rubio dan jurnal pembanding yang ke 2, diberi judul Kemampuan Profesional
Guru Dalam Pembelajaran Efektif yang ditulis oleh Prof. Dr. Eddy Lion, M.Pd memiliki
kemiiripan, kedua jurnal ini adalah jurnal hasil penelitian literature ataupun penelitian pustaka,
selain daripada itu sistematika penulisan jurnal hampir sama, berbedea dengan jurnal
pembanding keduan yang merupakan jurnal hasil penelitian yakni unal yang berjudul Pengaruh
Kompetensi Profesional Dan Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah Serta Karya Pengembangan
Profesi Terhadap Kinerja Guru yang ditulis oleh Drs. Udiyono, M.Pd merupakan sebuah jurnal
yang diperoleh ataupun di tulis dari hasil penelitian.
Jika dilihat secara umum sistematiak penulisan jurnal pembanding 1 lebih bagus, selain
daripada struktur sistematika penulisan dengan metode tersebut juga memuat beberapa informasi
yang dibutuhkan oleh pembaca yang tidak ada pada kedua jurnal literature diatas.
Dalam pendahuluan, isi daripada pendahuluan jurnal pembanding 1 dan pembanding dua
lebih bagus, karena dalam jurnal ini penulis memberikan gambaran umum tentang masalah yang
akan di kaji dan yang akan dijawab melalui tulisan berbasis karya ilmiah tersebut.
Dalam jurnal utama dan jurnal pembanding 2 tidak memuat mengenai tujuan dan juga
manfaat penelitian, sedangkan dalam jurnal pembanding 1 jurnal penulis melengkapi jurnal
dengan tujuan penelitian.
Dalam penyampaian isi jurnal, teknik yang digunakan jurnal utama dengan jurnal
pembanding ke 2 hampir sama, akan tetapi jurnal utama lebih memiliki banyak teori ataupun
didukung oleh tori teori para ahli sebagai landasan dalam pemaparan isi jurnal. Sedangkan jurnal
pembanding 1 yang merupakan jurnal hasil penelitian terlebih dahulu memfokuskan pada kajian
teori atau teori pendukung seperti pada umumnya, kajian teori yang digunakan adalah berfokus
pada pengembangan diri seorang guru dengan mengembangkan diri secara profesionalisme dan
juga mengikuti beberapa program yang berkaitan seperti kegiatan ilmiah.
Dalam penutup , ketiga jurnal memiliki perbedaan. Dalam jurnal utama penulis hanya
memuat kesimpulan dari pada hasil kajiannya ataupun karya ilmiahmnya, sedangkan pada jurnal
pembanding 1 jurnal tersebut memiliki kesimpulan dan saran yang lengkap, dan akan tetapi pada
jurnal pembanding kedua penulis tidak memberikan kesimpulan pada jurnal itu.
Secara keperluan dalam belajar profesi kependidikan jurnal utama dan jurnal pembanding
1 lebih mendukung dalam proses pembelajaran, hal tersebut karena kedua jurnal tersebut
memiliki materi dan juga teori yang sangat lengkap, akan tetapi jurnal pembanding 1 juga tidak
kalah pentingnya, karena jurnal 1 memberikan gambaran langsung implementasi teori dan
kejadian yang ada di lapangan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Secara keseluruhan hasil penelitian telah berhasil memaparkan dengan bukti berupa teori dan
juga hasil penelitian tentang hal hal yang menjadi pokok pembahasan yang dimuat dalam judul
dalam penelitian.
Dalam pembahasan materi pembaca dapat menemukan teori teori baru yang berkaitan dengan
profesionalisme dalam pengajaran atau sebagai guru.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pembelajaran dengan tujuan lebih
memahami harkat dan juga martabat keguruan yang professional..
B. Saran
Jika dilakukan penelitian ulang kembali hendaknya kekurangan yang telah dibahas dalam
critical jurnal ini di revisi kembali demi terciptanya karya ilmiah yang lebih baik.
Jurnal ini bagus untuk dijadikan sebagai salah satu contoh pembahasan ataupun pedoman
pembelajaran terutama pada guru dan juga calon guru.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.uclm.es/ab/educacion/ensayos
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=253235&val=6820&title=PENGARUH
%20KOMPETENSI%20PROFESIONAL%20DAN%20KEIKUTSERTAAN%20DALAM
%20FORUM%20ILMIAH%20SERTA%20KARYA%20PENGEMBANGAN%20PROFESI
%20TERHADAP%20KINERJA%20GURU%20(STUDI%20KASUS%20DI
%20UNIVERSITAS%20WIDYA%20DHARMA%20KLATEN)
http://www.jurnalonlinejpips.com/download/jurnal-online-jpips-juni-2015-kemampuan-
profesional-guru-dalam-pembelajaran-efektif-eddy-lion.pdf