Anda di halaman 1dari 3

Pertimbangan – Pertimbangan Lain

Auditor secara khusus pertama kali menilai risiko pengendalian untuk asersi yang berkenaan
dengan kelas transaksi seperti penerimaan kas dan pengeluaran kas. Penilaian tersebut
kemudian digunakan untuk menilai risiko pengendalian asersi saldo akun yang signifikan
sehingga kesesuaian dari tingkat pengujian substantif yang direncanakan untuk saldo akun
dapat ditentukan, dan pengujian substantif khusus dapat dirancang. Proses dipertimbangkan
selanjutnya, pertama untuk akun-akun yang dipengaruhi oleh suatu kelas transaksi tunggal
dan kemudian untuk akun-akun yang dipengaruhi oleh kelas transaksi ganda.
1. Menilai risiko pengendalian untuk asersi saldo akun yang dipengaruhi oleh suatu kelas
transaksi tunggal
Proses menilai risiko pengendalian untuk asersi saldo akun langsung ditujukan kepada
akun-akun yang dipengaruhi oleh suatu kelas transaksi tunggal. Hal ini merupakan kasus
dalam kebanyakan akun laporan laba rugi. Sebagai contoh, penjualan meningkat oleh
kredit untuk transksi penjualan dalam siklus pendapatan, dan banyak akun beban
meningkat dengan mendebet transaksi pembelian dalam siklus pengeluaran. Dalam
kasus ini, penilaian risiko pengendalian auditor untuk setiap asersi saldo akun adalah
sama dengan penilaian risiko pengendalian untuk asersi kelas transaksi yang sama.
Sebagai contoh, penilaian risiko pengendalian atas asersi keberadaan atau keterjadian
untuk saldo akun penjualan seharusnya sama dengan penilaian risiko pengendalian atas
asersi keberadaan atau keterjadian untuk transaksi penjualan.
2. Menilai risiko pengendalian untuk asersi saldo akun yang dipengaruhi oleh suatu kelas
transaksi ganda
Banyak akun neraca yang secara signifikan dipengaruhi oleh lebih dari satu kelas
transaksi. Sebagai contoh, saldo kas ditingkatkan oleh transaksi penerimaan kas dalam
siklus pendapatan dan diturunkan oleh transaksi pengeluaran kas dalam siklus
pengeluaran. Dalam kasus ini, menilai risiko pengendalian untuk suatu asersi saldo akun
memerlukan pertimbangan atas penilaian risiko pengendalian yang relevan untuk setiap
kelas transaksi yang secara signifikan mempengaruhi neraca. Oleh karena itu, penilaian
risiko pengendalian atas asersi penilaian atau alokasi untuk saldo kas didasarkan pada
penilaian risiko pengendalian untuk asersi penilaian atau alokasi baik untuk transaksi
penerimaan kas maupun transaksi pengeluaran kas.
3. Mengkombinasikan Penilaian Risiko Pengendalian Yang Berbeda
Dengan merujuk contoh sebelumnya, misalkan auditor memperoleh penilaian risiko
pengendalian berikut untuk saldo kas dari kertas kerja berdasarkan pemahamannya
mengenai bagian pengendalian intern yang relevan berdasarkan pengujian pengendalian.
Apabila penilaian risiko pengendalian untuk asersi kelas transaksi yang relevan berbeda,
auditor dapat menimbang signifikansi dari setiap penilaian guna mencapai suatu penilaian
kombinasi. Kemungkinan lain, beberapa kantor akuntan publik memilih untuk
menggunakan penilaian relevan yang paling konservatif (paling tinggi). Demikian pula
halnya jika penilaian risiko pengendalian auditor atas asersi penilaian atau alokasi untuk
transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas masing-masing berada pada tingkat sedang
atau tinggi, maka risiko pengendalian atas asersi penilaian atau alokasi untuk saldo kas
akan tinggi.
4. Mendokumentasikan Penilaian Tingkat Risiko Pengendalian
Kertas kerja auditor seharusnya memasukkan pendokumentasian penilaian risiko
pengendalian (documentation of the controls risk assesment). Persyaratan tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Risiko pengendalian dinilai pada tingkat maksimum : Hanya kesimpulan ini yang
diperlukan untuk didokumentasikan.
b. Risiko pengendalian dinilai pada tingkat dibawah maksimum : dasar untuk
penilaian harus didokumentasikan.
5. Mengkomunikasikan Masalah Pengendalian Intern
Auditor diminta untuk mengidentifikasi dan melapor kepada komite audit, atau personel
entitas lain dengan otoritas dan tanggung jawab yang sama, kondisi tertentu yang
berhubungan dengan pengendalian intern suatu entitas yang diamati selama audit laporan
keuangan. AU 325, Communication of Internal Control Related Matters Noted in a
Audit (SAS 60 dan SAS 78) mendefinisikan suatu kondisi yang dapat dilaporkan
(Reportable condition) sebagai berikut :
… masalah-masalah yang menarik perhatian auditor yang, dalam pertimbangannya,
seharusnya dikomunikasikan dengan komite audit karena menyajikan kekurangan yang
signifikan dalam rancangan dan pengoperasian pengendalian intern yang dapat secara
berlawanan mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencatat, memproses,
meringkas, dan melaporkan data keuangan secara konsisten dengan asersi manajemen
dalam laporan keuangan. Seorang auditor dapat tidak diharuskan untuk secara terpisah
mengidentifikasikan kondisi yang dapat dilaporkan yang memiliki kelemahan material
dalam komunikasinya kepada komite audit. Pengkomunikasian masalah-masalah yang
berhubungan dengan pengendalian intern adalah suatu produk penting yang
menggunakan pengetahuan yang diperoleh auditor selama audit laporan keuangan.
Auditor akan secara normal mengevaluasi apakah klien memiliki pengendalian yang
cukup untuk mengatasi masalah yang diciptakan oleh risiko usaha suatu entitas. Sebagai
contoh, dalam usaha untuk mengelola sistem persediaan just-in-time, klien mungkin
merancang suatu sistem yang menggunakan pertukaran data elektronik untuk
mengkomunikasikan kuantitas persedian kepada penjual dan memesan barang ketika
persediaan berada di bawah tingkat yang telah ditentukan. Pengendalian intern klien
seharusnya menyediakan keyakinan yang memadai bahwa salah saji dapat dicegah,
dideteksi, dan diperbaiki pada waktu yang tepat. Manajemen dan komite audit tertarik
pada hasil evaluasi auditor tentang kualitas sistem pengendalian intern mereka.

Anda mungkin juga menyukai