Anda di halaman 1dari 4

Organisasi dari Manajemen Persediaan dan Perencanaan Produksi

Item – item input/output merupakan bagian perolehan dari akun laba rugi. Hanya daftar
ini merupakan catatan lengkap dari semua pembelian bahan ( dalam istilah nilai). Luas pekerjaan
perusahaan dengan jumlah angka klasifikasi bahan dan jumlah pemebelian dapat diperoleh
secara relatif dengan mudah dari sistem penyimpanan. Sistem dengan peningkatan kompleksitas
dapat digunakan untuk administrasi penyimpanan, tergantung pada ukuran dari perusahaan dan
nilai dari gudang produk. Contoh jarak kompleksitas dari sistem informasi adalah:
1. Nilai pembelian bahan dicatat seperti pembelanjaan secara langsung selama pengadaan,
satu jejak selanjutnya dari kuantitas yang digunakan tidak mungkin. Sistem ini adalah
umum dalam ukuran perusahaan kecil dna perusahaan menengah dan dengan bahan –
bahan operasi
2. Jumlah persediaan bahan biasanya mencatat kuantitas bahan, tapi sistem ini tidak
mencatat bhan pada persediaan.
3. Bahan diambil dari gudang atas pertolongan satu bentuk keluaran persediaan.. disini
penggunaan produk dapat ditentukan persis oleh nilai dan kuantitas.
4. Perusahaan menggunakan formulir pesanan internal menghubungkan ke sistem
perencanaan produksi. Dengan demikian, persediaan keluar dapat dijejaki oleh pemesan.
5. Persendiaan yang dikeluarkan juga ditandai oleh pusat biaya.
6. Biaya limbah dan penjualan dan kuantitas juga dicatat melalui administrasi penyimpanan
dengan jalan pencatatan internal.
7. Biaya limbah dan penjualan merupakan tambahan ke pusat biaya relevan.
Sistem aoutput tersebut dapat dibedakan.
1. Hanya perputaran yang diketahui, bukan volume produksi aktual.
2. Keberadaan produksi statistic, dipelihara atas pertolongan dari penegeluaran persediaan.
3. Terdapat sebuah program perencanaan produksi yang menghitung estimasi input dan
output berdasarkan sistem. Perencanaan produksi, ini dicek versus input aktual dan
output dengan cara formulir pesanan.
4. Produk dan output non produk ( sisa, kerugian, limbah, dan emisi) dapat dijejaki oleh
pusat biaya.
Pertentangan diantara pembelian bahan dan konsumsi bahan ( pada perusahaan) adalah
penting sebab terpisah dari penyimpangan waktu, kerugian dalam penyimpangan sementara
dapat menyebabkan limbahpantas dipeprtimbangkan dan biaya dpaat dilacak untuk berbagai
penyebab. Kerugian sering disebabkan oleh pribadi karyawan pengguna dari bahan, sebagai
tambahan terhadap umur bahan pada gudang , menjadi using atau tidak dapat dipakai, atau
terkontaminasi melalui perlakuan atau hal sebaliknya punah. Selanjutnya, Pertentangan diantara
ouput produksi dan penjulan memiliki penyebab yang sama. Sebagai tambahan, ada pertentangan
sehubungan dengan pemakaian pada perusahaan, sebaliknya kulaitas pengendalian, kemasan
ulang untuk tujuan berbeda atau kebutuhan pelanggan, dan sebagainya.
Pertentangan diantara bahan bahan yang dikonsumsi dan output produksi mencerminkan
proses aktual berdasarkan limbah dan sisa. Ulasan ini disimpangkan jika pembelian bahan harus
dibandingkan melawan penjualan disebabkan sistem data internal yang tidak cukup. Kerugian
persediaan harus ditujukan secara terpisah seperti masing – masing jenis dari kerugian yang
mengaharuskan tindakan berbeda untuk peningkatan. Sejuml;ah penjulan (perputaran)
kebutuhan menjadi dipertimbngkan hanya untuk perhitungan dari perbedaan terhadap volume
produksi dan untuk satu penilaian dari dasar.
Idealnya, perbandingan input/output harus membandingkan bahan bahan konsumsi dalam
produksi melawan volume produksi aktual. Kerugian persediaan harus dikutip secara terpisah.
Bagaimanapun, ini kemungkinan hanya jika sistem perencanaan produksi yang canggih adalah
pada tenpatnya, dimana bahan pelengkap dan bahan operasi dan limbah seperti halnya bahan
baku dan kemasan dipertimbangkan.
Keseimbangan arus bahan dapat dicek untuk konsistensi dengan membandingkannya
terhadap lingkup luas, terhadap suplay bahan dari barang persediaaan, penjualan informasi dan
daftar produksi. Untuk bahan pelengkap dan bahan baku, bahan kemasan dan produk akhir
dapatdapat dilakukan dengan menyesuaikan keberadaan software komputer, satu kali ini
dipenuhi secara relatif pekerjaan kecil dilibatkan.
Prosedur menjadi lebih lebih lengkap, bagaimanapun ketika mayotitas dari bahan – bahan
operasional memengaruhi lingkungan, sepeeti kimia, cat dan lacquers, bahan pembersih,
kebutuhan bengkel, dsb, yang memengaruhi emisi dan penjualan, tidak dapat diekstrak melalui
jumlah bahan. Dalam hal ini, jumlah yang digunakan tidak dapat dilacak kemabali. Pada
beberapa perusahaan terdapat sejumlah besar bahan bahan tanpa jumlah bahan yang lenyap
dalam persediaan persediaan dan dalam overhead dan selururh nilai – nilai dan volume tidak
dapat dilacak.
Distribusi biaya langsung dan overhead umum: banyak perusahaan mencakup bahan
baku dan beberapa bahan kemasan dalam biaya langusung, tetapi bukan bahan pelengkap dan
operasional, bahan kemasan lain dan biaya penjulan. Oleh sebab itu, pengecekan untuk
konsistensi menyediakan pengaruh potensial untuk pengaturan akan dan optimisasi klasifikasi
kriteria diantara jumlah bahan dan klasifikasi dari akun dan biaya.
Keberadaan sistem perencanaan produksi dapat sesuai dengan ribuan bahan. Jumlah telah
dicatat secepat bahan – bahan yang diorder atau disimpan, dan lagi ketika mereka dikeluarkan
dari penyimpanan dan digerakkan ke dalam proses produksi. Sistem perencanaan priduksi
perusahaan harus diperiksa berdasarkan satu basis regular untuk konsistensi diantara data aktual
pada pembelian bahan – bahan dan output produksi. Di tahun pertama dari analisa arus bahan,
cukup untuk melacak akun sekitar 70 persen dari semua bahan (sebagian besar bahan baku dan
kemasan jdan kalau mungkin juga bahan pelengkap) dalam keseimbangan arus bahan, hasilnya
mungkin langsung berupa:
- Penyesuaian dari presentasi yang digunakan untuk menghitung sisa akibat dari bahan
baku dan produk.
- Meningkatkan monitoring dari bahan – bahan dan produk dalam persediaan
- Instalasi dari komputer membantu desain dan pemotongan mesin
- Mengotomatiskan dosis alat – alat perlengkapan untuk bahan operasi
- Peningkatan pasar dan konsistensi dalam sistem informasi dan pencatatan.
Semua ini berpengaruh signifikan meningkatkan laba. Pada tahun berikutnya
konsisitenssi dapat tingkatkan untk meliputi semua input bahan seperti haknta bahan monitoring
bahan kantor dengan sistem penyimpanan bahan dan instruksi pemesanan internal. Disadari
bahwa perubahan demikian merupakan campur tangan dengan pengaruh lapisan individu. Hal ini
mungkin menimbulkan daya tahan terhadap satu sistem yang melarang departemen dari
menempatkan pesanan eksternal kecuai semua pesanan langsung terhadap pusat gudang
perushaan. Terdapat secara signifikan pemyimpangan waktu diantara pembelian bahan,
pengguananan bahan dalam produksi, produk jadi diletakkan dalam persediaan dan pengitriman
akhir terhadap faktur pelanggan, saat produksi memola perubahan,, emisi mungkin banayak
terjadi yang selanjutnya diabndingkan terhadap input bahan atau ouput produk. Distorsi waktu
dapat ini dapat terbatas pada satu kali keseimbangan arus bahan terkait input bahan dari produksi
( konsumsi dan bukan pembelian) untuk menhubungkan output produk dari prodyksi produksi
( dan bukan perputaran produk)
Perubahan dalam persediaan seperti halnya dalam input bahan dan output produk dapat
berpengaruh signifikan. Ada kerugian utama dari bahan dan produk dalam persediaan, yang
harus dihitung secara terpisah menambahkan mereka terhadap keseimbangan arus bahan.
Perusahaan memegang dan menggunakan satu alat pengendalian yang sangat kuat secara konstan
menemukan kembalikeseimbangan bahan pada tingkat perusahaan, yang harus dilaukan
berdasarkan bulanan bersama – sama dengan data akuntansi keuangan.

Anda mungkin juga menyukai