Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA DI KELAS RENDAH MELALUI


PEMETAAN KOMPETENSI DAN MATERI IPA

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD Kelas
Rendah

Dosen Pengampu : Aan Widiyono, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Diah Dwi Novita Syari 201330000678

2. Tia Tasalia 201330000679

3. Leoninko yesi Agustin 201330000682

4. Muhammad Bagas Aviyanto 201330000684

5. Rifana Intan Fauziyah 201330000688

6. Dian Purbo Ningrum 201330000690

7. Zahwa Rizqi Noor Aulia 201330000697

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur pemakalah panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan


rahmat, hidayah, serta inayah-Nya pemkalah dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Analisis Buku Guru Dan Buku Siswa Di Kelas Rendah Melalui
Pemetaan Kompetensi Dan Materi IPA”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pembelajaran IPA SD Kelas Rendah. Dalam pembuatan karya
tulis ini, pemakalah mengalami berbagai kesulitan, namun dengan bantuan dari
berbagai pihak, pemakalah mampu menyelesaikan makalah ini. Terima kasih
pemakalah sampaikan kepada :

1. Bapak Aan Widiyono, S.Pd., M.Pd, Dosen pengampu Mata Kuliah


Pembelajaran IPA SD kelas Rendah.
2. Teman – teman pemakalah yang telah memberikan dukungan baik moral
maupun material kepada pemakalah.
3. Semua pihak yang tidak dapat pemakalah sebutkan satu persatu.
Dengan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan, pemaklah menyadari
bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebaba itu, pemakalah
mengharapkan kritik da saran agar makalah ini lebih sempurna. Akhir kata,
pemakalah berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pemakalh dan pembaca,
serta dapat menjadi salah satu sumber pembelajaran mengenai karya tulis bagi
pihak – pihak yang membutuhkan.

Jepara, 6 Maret 2022

Pemakalah
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah pembelajaran pengetahuan, keterampilan,
dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari suatu generasi ke
generasi selanjutnya melalui jalan pengajaran, pelatihan, dan atau penelitian.
Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara mandiri. Pendidikan umumnya dibagi menjadi
beberapa jenjang seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas, dan dilanjutkan jenjang perguruan tinggi,
universitas atau magang.
Perubahan kurikulum tahun 2013 merupakan suatu hasil dari sebuah
kajian serta sebuah evaluasi yang ada dalam berbagai tantangan yang telah
dihadapi didalam dunia pendidikan yang terdapat di Indonesia. Kurikulum
2013 dapat mengintegrasikan 4 ranah kompetensi yang telah tertuang didalam
suatu Kompetensi Inti atau KI, yaitu terdiri dari sikap spiritual atau KI1, sikap
sosial yaitu KI2, pengetahuan KI3, dan juga keterampilan KI4. Dari keempat
ranah tersebut dapat menjadi sebuah acuan dalam mengembangkan
Kompetensi Dasar atau biasa disebut dengan KD. Buku ajar yang telah
diterbitkan oleh pemerintah dijadikan buku ajar yang paling utama dalam
suatu pembelajaran pada kurikulum 2013 yaitu terdapat dalam buku siswa
serta terdapat dalam buku guru. Buku siswa merupakan buku sumber belajar
bagi siswa atau peserta didik. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep,
pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen
atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Menurut Warahmah (2017) mengatakan bahwa sebuah buku siswa
didalamnya mendeskripsikan bagaimana peserta didik dalam mencapai
kompetensi yang diinginkan. Buku siswa merupakan buku sumber belajar
bagi siswa atau peserta didik. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep,
pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen
atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Buku Siswa berbasis kegiatan (activity based) sehingga memungkinkan bagi
para siswa untuk melengkapi materi dari berbagai sumber. Komponen materi
atau isi yang ada pada buku siswa meliputi didalamnya yaitu kesesuaian
tujuan buku, serta kelengkapan yang terdapat dala isi buku dari segi
ketersediaan soal evaluasi maupun kesesuaian dengan kompetensi dasar yang
ditentukan dari hasil penelitian dapat menunjukkan kualitas dengan kategori
baik serta mudah untuk dimengerti oleh guru maupun siswa.
Buku Siswa adalah buku yang diperuntukkan bagi siswa yang
dipergunakan sebagai panduan aktivitas pembelajaran untuk memudahkan
siswa dalam menguasai kompetensi tertentu. Buku Siswa bukan sekedar
bahan bacaan, tetapi juga digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
dalam proses pembelajaran (activities based learning) isinya dirancang dan
dilengkapi dengan contoh-contoh lembar kegiatan dengan tujuan agar dapat
terselenggaranya pembelajaran kontekstual, artinya siswa dapat mempelajari
sesuatu yang relevan dengan kehidupan yang dialaminya. Buku Siswa
disusun untuk memfasilitasi siswa mendapat pengalaman belajar yang
bermakna. Isi sajian buku diarahkan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar,
mencoba, berdiskusi serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik
antar teman maupun dengan gurunya. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut
diharapkan dapat menumbuhkan motivasi, rasa keiingintahuan, inisiatif, dan
kreativitas peserta didik. Walaupun telah disusun sedemikian rupa, guru
masih dapat mengembangkan atau memperkaya materi dan kegiatan lain yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Di bawah ini
dijelaskan peran dan fungsi Buku Siswa yang dapat dirinci sebagai berikut:
Panduan bagi Siswa dalam Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran,
Penghubung antar Guru, Sekolah dan Orang Tua, Lembar Kerja Siswa, Hasil
Kerja Siswa dapat Dimanfaatkan dalam Penilaian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah pada
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagiamana kedudukan dan fungsi buku guru dan buku siswa ?
2. Bagimana struktur dan hubungan fungsional buku guru dan buku siswa ?
3. Bagimana analisis materi IPA pada buku guru dan buku siswa ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi dari buku guru dan buku siswa.
2. Untuk mengetahui struktur dan hubungan fungsional buku guru dan buku
siswa.
3. Untuk mengetahui analisis materi IPA pada buku guru dan buku siswa.
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Bagi penulis makalah, makalah ini dapat dijadikan kajian awal untuk
melakukan penulisan selanjutnya.
2. Bagi pihak fakultas, penulisan makalah ini dapat dijadikan dasar untuk
membantu meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam mengetahui materi
tentang perumusan masalah dalam penelitian.
3. Bagi seluruh pembaca, dengan adanya penulisan makalah ini, diharapkan
dapat mengetahui mengenai kedudukan dan fungsi, konsep dan tujuan, ,
maupun analisis materi IPA pada buku guru dan buku siswa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kedudukan dan Fungsi Buku Guru dan Buku Siswa


1. Kedudukan dan Fungsi Buku Guru
Buku guru memiliki kedudukan dan peran yang sangat penting bagi guru
atau seorang pendidik dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam implementasi
Kurikulum (2013) kedudukan buku guru yaitu sebagai panduan bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas. Penggunaan buku guru menjadi wajib
digunakan karena telah dirancang untuk menjadi pasangan buku siswa atau BS.
Menurut Susilana (2017: 103-104) buku guru memiliki beberapa fungsi,
diantaranya yaitu :
a. Sebagai petunjuk penggunaan buku siswa
Dengan adanya buku guru ini seorang guru diharapkan mampu
menemukan berbagai informasi di dalamnya dan dapat mempelajarinya
terlebih dahulu sebelum mengajar dikelas. Guru harus mampu
menemukan informasi sebagai berikut :
1.) Urutan acuan materi pelajaran yang dikembangkan dari Standar
Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan kompetensi Dasar dari
masing-masing muatan pelajaran, yang kemudian disatukan dalam
satu tema tertentu.
2.) Jaringan tema dari masing-masing yang berisi kompetensi dasar
dan indikator dari masing-masing muatan pelajaran yang harus
dicapai.
3.) Pemilahan pembelajaran yang dikembangkan dari subtema dengan
tujuan agar guru secara bertahap dapat menyelanggarakan proses
pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa.
b. Sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas
Di dalam buku guru juga menyajikan beberapa hal-hal sebagai berikut :
1.) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada setiap
pilahan pembelajaran dari masing-masing subtema.
2.) Menjelaskan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam
menyelenggaran proses pembelajaran agar guru sudah menyiapkan
media-media pembelajaran yang diperlukan.
3.) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang dilkukan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran agar dapat membantu guru
dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, dengan
sistematis mengikuti langkah-langkah pembelajaran tersebut.
4.) Menjelaskan tentang teknik dan instrumen penilaian yang dapat
digunakan dalam setiap pilihan pembelajaran yang mungkin
memiliki karakteristik tertentu.
5.) Menjelaskan jenis lembar kerja yang sesuai dengan pilihan
pembelajaran yang ada dalam buku siswa.
c. Penjelasan tentang metode dan teknik pembelajaran yang digunkan
dalam proses pembelajaran
Buku guru memuat informasi tentang model dan strategi pembelajaran
yang digunakan sebagai acuan penyelenggaraan proses pembelajaran.
Selain itu, Mawardi (2014: 110-111) juga menjelaskan bahwa buku guru
memiliki kedudukan dan fungsi sebagai berikut :
a. Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) 1 dan 2. Pada buku guru, pemetaan
KD dari KI 1 dan 2 disiapkan setiap subtema. Namun, dalam jaringan
KD harian (tiap PB) KD dari KI 1 dan 2 tidak dimunculkan karena
ketercapaiannya diperoleh dari pembelajaran tidak langsung (indirect
learning).
b. Pemetaan Kompetensi dasar dari KI 3 dan 4 disediakan tiap subtema
(mingguan). Pemetaan ini masih akan dijabarkan lagi dalam pemetaan
KD harian.
c. Pemetaan Kompetensi Dasar tiap PB (harian). Pada buku guru sudah
disiapkan pemetaan KD dan indikator pada masing-masing
pembelajaran (PB) untuk memudahkan guru mengajar harian. Untuk
pembelajaran harian, setiap KD minimal dijabarkan dalam satu
indikator karena KD tersebut kemungkinan dibelajarkan lagi pada
subtema yang lain.
2. Kedudukan dan Fungsi Buku Siswa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013: 3) menjelaskan bahwa
buku siswa memiliki kedudukan sebagai panduan aktivitas pembelajaran untuk
memudahkan siswa dalam menguasai kompetensi tertentu. Selain itu, buku siswa
juga digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran
(activities based learning) dimana isinya dirancang dan dilengkapi dengan
contoh-contoh lembar kegiatan agar siswa dapat mempelajari sesuatu yang
relevan dengan kehidupan yang ada didalamnya. Buku siswa diarahkan agar siswa
lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan mengamati,
menanya, menalar, mencoba, berdiskusi serta meningkatkan kemampuan
berkomunikasi baik antar teman maupun dengan gurunya. Kegiatan-kegiatan
tersebut diharapkan dapat menumbuhkan motivasi, rasa keingintahuan, inisiatif,
dan kreativitas siswa dengan sebisa mungkon memanfaatkan potensi sumber
belajar yang ada dilingkungan sekitar. Buku siswa memiliki beberapa fungsi,
diantaranya yaitu sebagai berikut :
a. Panduan bagi siswa dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
pembelajaran
Struktur penulisan buku sengaja dirancang untuk memfasilitasi
pengalaman belajar bermakna yang diterjemahkan melalui subjudil
Ayo Berdiskusi, Ayo Berlatih, Ayo membaca, Ayo Menulis, dan
lainnya.
b. Penghubung antara guru, sekolah, dan orang tua
Pada setiap akhir pemelajaran, terdapat bagian yang harus diisi
orangtua dalam rangka membimbing anak melakukan aktivitas
pembelajaran di rumah.
c. Lembar kerja siswa
Buku siswa dapat berfungsi sebagai lembar kerja siswa misalnya pada
Buku Siswa tidak harus menyalin kembali lembar kerja yang ada pada
buku siswa ke buku tulis, melainkan dapat dikerjakan pada halam
tersebut sebagai hasil pembelajaran.
d. Penilaian dan portofolio
Didalam Buku Siswa tedapat halaman-halaman berisi format yang
dapat digunakan sebagai embar kerja untuk dihipun sebagai bahan
portofolio yang dapat dijadikan sumber penilaian hasil pembelajaran.
e. Media komunikasi antara guru dan siswa
Melalui Buku Siswa guru dapat mengenal siswa lebih baik melalui
pengamatan terhadap hasil kerja siswa yang telah dirancang
sedemikian rupa dalam setiap pembelajaran.
f. Sebagai kenang-kenangan rekam jejak belajar siswa
Semua hasil pekerjaan yang dilakukan siswa selama mengikuti proses
pembelajaran akan tertuang dalam Buku Siswa sehingga guru dan
orangtua dapat melihat jejak belajar dan perkembangan kompetensi
selama mengikuti proses pembelajaran pada masing-masing jenjang.
Bagi siswa semua rekam jejak belajar tersebut berguna sebagi kenang-
kenangan dikemudian hari (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2013: 3-6).

B. Struktur dan Hubungan Fungsional Buku Guru dan Buku Siswa


1. Struktur Buku Guru
Menurut suwartini (2018) buku memiliki peran penting dalam sistem
pendidikan nasional, karena dapat memberikan pengaruh besar terhadap
kesatuan nasional melalui pendidikan. Untuk sementara ini, kegiatan
belajar mengajar mengacu pada buku pegangan yang memiliki struktur.
Struktur buku yang dimaksud agar guru dapat mengenal dan memahami
struktur isi buku guru dengan baik. Struktur buku guru adalah sebagai
berikut:
a. Kata Pengantar
Pada bagian ini guru perlu memahami latar belakang
penyusunan buku ajar dan tujuan yang ingin dicapai dari
penyusunan buku tersebut. Jadi gurulah yang menjadi acuan dalam
proses pembelajaran dikelas, sebab guru berupaya mempengaruhi,
membina, dan mengembangkan kemampuan siswa agar menjadi
manusia yang cerdas, terampil, bermoral tinggi dan mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan.
b. Tentang Buku Guru
Memuat informasi yang mencakup isi buku guru dan
mencakup aktivitas pembelajaran yang tertuang dalam buku guru.
Buku guru disusun untuk memudahkan para guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Misal, pada buku tematik kelas
III dengan tema menyayangi tumbuhan dan heman, di dalam buku
tersebut mencakup berbagai macam materi yang akan dijelaskan
selama proses pembelajaran berlangsung.
c. Bagaimana Menggunakan Buku Guru
Pada halaman ini merupakan bagian penting yang harus
dibaca dan dipahami oleh guru. Buku guru memiliki dua fungsi
yaitu sebagai petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan
kegiatan pembelajaran dikelas. Oleh karena itu, dengan
memberikan informasi penting yang harus diperhatikan oleh guru
dalam menggunakan buku guru sebagai persiapan menggunakan
buku siswa. Misal, kompetensi pembelajaran mencakup pada sikap
spiritual dan sikap sosial dalam semua pembelajaran. Pada awal
kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengantar yang sesuai
dengan tema yang diajarkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu
siswa. Mengembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode
pembelajaran dan menggunakan metode yang akan dikembangkan.
d. Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti
Pada halaman ini mengingatkan kepada guru mengenai
standar kompetensi pada ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan serta kompetensi inti setiap kelas yang akan dicapai
selama proses pembelajaran.
e. Pemetaan Kompetensi Dasar Ki 1 dan Ki 2
Pemetaan Kompetensi Dasar KI 1 dan KI 2 merupakan
Pemetaan Kompetensi Dasar yang berasal dari KI 1 dan KI 2 yang
terdapat dalam setiap subtema. Artinya, Kompetensi Dasar itulah
yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Pemetaan
kompetensi dasar yang berasal dari Kompetensi Inti 1 dan 2 bukan
untuk diajarkan secara langsung sebagai materi pembelajaran,
namun memandu guru untuk melakukan pembiasaan-pembiasaan
kompetensi tersebut selama proses pembelajaran berlangsung.
Harapannya, melalui pengetahuan, keterampilan dengan mendidik
sikap spritual dan sosialnya akan tumbuh pada diri siswa.
f. Pemetaan Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4
Pemetaan Kompetensi Dasar KI 3 dan KI 4 merupakan
Pemetaan Kompetensi Dasar yang berasal dari KI 3 dan KI 4.
Halaman ini memuat informasi tentang kompetensi-kompetensi
yang berasal dari Pemetaan Kompetensi Inti 3 dan 4 yang harus
dicapai dalam satu subtema pembelajaran. Penetapan kompetensi
masih terbuka untuk mengganti atau menambahi sesuai dengan
kegiatan yang dirancang oleh guru. Sekali lagi guru harus
memahami bahwa pembelajaran tematik terpadu itu berbasis
aktivitas sehingga aktivitas yang ditawarkan di dalam buku guru
bisa diganti atau dikembangkan sesuai dengan kreativitas guru.
g. Ruang Lingkup Pembelajaran
Ruang Lingkup Pembelajaran Halaman ini memberikan
gambaran ringkas tentang kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
guru dan kemampuan yang akan dikembangkan dalam setiap
pembelajaran. Kolom kegiatan pembelajaran menjelaskan kegiatan
yang dilakukan pada satu hari pembelajaran. Kolom kemampuan
yang dikembangkan menjelaskan tiga aspek kemampuan yang
harus dicapai, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
h. Halaman Pembelajaran
Setiap pembelajaran terdiri atas bagian-bagian yang
menuntun guru dalam proses pembelajaran yang disesuaikan
dengan buku siswa. Jika mengacu pada Struktur Kurikulum 2013
jenjang SD, jumlah jam pelajaran di kelas III adalah 32 jam
pembelajaran/minggu. Pembagian 32 jam/minggu dalam
pembelajaran disesuaikan dengan kondisi sekolah. Pada buku
siswa dan buku guru, kegiatan pembelajaran dibagi menjadi 6
pembelajaran dalam seminggu. Artinya, pembagian itu
diasumsikan untuk 6 hari sekolah dalam seminggu. Sekolah yang
menerapkan 5 hari sekolah, kompetensi dasar pada pembelajaran 6
dapat disebar ke 5 pembelajaran yang lain. Uraian pembelajaran
diawali dengan judul pembelajaran sesuai nomor pembelajaran,
misalnya Pembelajaran 1, Pembelajaran 2, Pembelajaran 3, dan
seterusnya.

2. Hubungan Antara Buku Guru dan Buku Siswa


Pada pembelajaran tematik terpadu, kita harus memerhatikan
keterpaduan muatan pelajaran. Keterpaduan muatan pelajaran tergambar
dari jaringan rencana kegiatan. Pada buku guru telah diberikan contoh
tujuan pembelajaran sebagai panduan bagi guru apa yang akan dicapai.
Guru boleh menambahi atau merubah tujuan pembelajaran sesuai dengan
kondisi peserta didik dan lingkungan tempat belajar (Kemdikbud, 2014).
Tujuan pembelajaran berisi sebagai berikut:
a. Audience yaitu siswa
b. Behavior merupakan kemampuan yang akan dicapai
(membedakan, menjelaskan, dll).
c. Condition atau kondisi kegiatan yang akan dilakukan siswa
(membaca teks, mengamati gambar, diskusi dll).
d. Degree atau tingkatan, pada buku siswa terdapat media dan alat
bantu dalam pembelajaran. Misalnya, pada Tema 5 cuaca,
subtema 1 terdapat tugas mengamati, guru dapat menampilkan
video atau guru mengajak anak-anak keluar kelas menuju
halaman sekolahan menunjukkan keadaan cuaca, setelah itu
guru dan siswa mengamati gambar bersama kemudian guru
menguatkan konsep tentang cuaca.

Demikian pula dengan sumber belajar, materi tidak terbatas pada


buku siswa saja. Guru bisa mengajak siswa mengamati lingkungan,
membaca buku referensi lain, membaca berita di koran, atau melihat
tayangan tentang hewan di TV/ video. Pelaksanaan pembelajaran pada
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific yang memuat
kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen,
mengasosiasi atau menalar, dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah
pembelajaran tersebut telah dituangkan dalam buku guru. Buku Siswa
diarahkan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, berdiskusi serta
meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik antarteman maupun
dengan gurunya. Guru dapat mengembangkan atau memperkaya materi
dan kegiatan lain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.

C. Analisis Materi IPA Pada Buku Guru dan Buku Siswa

Buku Guru dan Buku Siswa saling berhubungan sehingga proses analisis dapat
dilakukan secara simultan. Berikut akan dijelaskan mengenai proses analisis
tersebut.

1. Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti (KI) 1 dan 2


Pada buku guru, pemetaan KD dari KI 1 dan 2 disiapkan setiap subtema.
Namun dalam jaringan KD harian (tiap PB) KD dari KI 1 dan 2 tidak
dimunculkan karena ketercapaiannya diperoleh dari pembelajaran tidak
langsung (indirect learning). Harapannya guru bisa memilih aspek spiritual
(KI 1) maupun aspek sosial (KI 2) sesuai dengan aktivitas pembelajaran
harian yang sedang dilakukan.
2. Pemetaan Kompetensi Dasar dari KI 3 dan 4
Pada buku guru pemetaan KD dari KI 3 dan 4 disediakan tiap subtema
(mingguan). Pemetaan ini masih akan dijabarkan lagi dalam pemetaan KD
harian.
3. Pemetaan Kompetensi Dasar tiap PB (harian)
a. Pada buku guru sudah disiapkan pemetaan KD dan indikator pada
masing-masing pembelajaran (PB) untuk memudahkan guru mengajar
harian. Berikut ini contoh tema 2 Peristiwa dalam Kehidupan, subtema
1 Macam-Macam Peristiwa dalam Kehidupan.
b. Meskipun telah disediakan pemetaan di setiap PB, guru hendaknya
mengkaji apakah masih diperlukan KD tambahan pada pembelajaran
hari itu. Untuk kepentingan penyusunan RPP (harian), guru perlu
menambahkan KD dari KI 1 dan 2 yakni sikap spiritual dan sikap
sosial. Penambahan KD bisa melihat pada pemetaan KD dari KI 1 dan
2 pada tiap subtema.
c. Guru hendaknya mencermati indikator setiap KD. Untuk pembelajaran
harian, setiap KD minimal dijabarkan dalam satu indikator karena KD
tersebut kemungkinan dibelajarkan lagi pada subtema yang lain.
Meskipun sudah ada contoh indikator pada buku guru, namun guru
perlu mengkaji ulang indikator tersebut. Guru dapat memperbaiki
indikator bila kurang tepat. Guru dapat juga mengganti atau
menambahkan indikator sesuai dengan kondisi pembelajaran di kelas.
Penambahan dan pengurangan indikator perlu memperhatikan
penomoran indikator. Hal itu dilakukan untuk menghindari penomoran
indikator yang tumpang tindih. Oleh karena itu, apabila guru akan
menambahkan atau mengurangi indikator maka perlu melihat kembali
semua indikator yang telah dirumuskan pada kompetensi dasar tersebut
untuk disesuaikan nomornya. Guru dapat mengidentifikasi perumusan
indikator dari pemetaan indikator setiap pembelajaran. Hal itu akan
lebih jelas bila guru telah melakukan analisis buku guru.

Pada buku siswa ada media gambar yang telah disediakan, namun
masih terbatas. Dengan demikian guru diharapkan bisa menambah
media yang lain sesuai tema yang sedang dibahas. Pada buku siswa disajikan
beberapa gambar ekspos tentang peristiwa-peristiwa penting, guru diharapkan
dapat memperkaya media yang disediakan dengan membawa berbagai macam
gambar atau foto peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan tujuan
pembahasan. Guru juga dapat meminta siswa untuk membawa gambar atau foto
yang berkaitan dengan tujuan kegiatan pembelajaran. Demikian pula dengan
sumber belajar, materi tidak terbatas pada buku siswa saja. Guru bisa mengajak
siswa mengamati lingkungan, membaca buku referensi lain, membaca berita di
koran, atau melihat tayangan tentang hewan di TV/video.

Menurut Damayanti (2020), permasalahan terpenting yang dialami oleh


guru sekolah dasar khususnya kelas rendah adalah rendahnya kemampuan guru
dalam melakukan analisis konten atau analisis isi (content analysis) buku guru dan
buku siswa Kurikulum 2013. Sebaiknya, hal pertama yang harus dilakukan guru
adalah menganalisis isi dari buku guru dan buku siswa Kurikulum 2013 sebelum
menerapkannya dalam proses pembelajaran, dikarenakan apabila ditemukan
kekeliriuan dan kekurangan pada buku guru dan buku siswa Kurikulum 2013,
guru bisa menyusun langkah-langkah pemecahan masalah dalam
memperbaikinya.

Menurut Nuraini (2018), menyatakan buku guru dan buku siswa untuk
SD/MI yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah
menyajikan materi dengan mengintegrasikan keanekaragaman kebudayaan yang
ada di Indonesia. Agar kegiatan pembelajaran dengan menggunakan buku
pembelajaran tematik terpadu Kurikulum 2013 terjadi secara aktif, efektif,
menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik, sebaiknya mengembangkan
instrumen pembelajaran dengan mengintegrasikan kearifan lokal yang mendukung
materi pembelajaran pada buku tersebut. Instrumen pembelajaran yang dapat
dikembangkan diantaranya lembar kerja peserta didik, media dan sumber belajar.

Namun, sejauh ini belum ada yang melakukan penelitian yang mengkaji
secara langsung tentang keintegrasian muatan pelajaran sekolah dasar di buku
guru dan buku siswa Kurikulum 2013 terutama pada empat komponen
pembelajaran yaitu materi pembelajaran, rancangan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, rancangan penilaian serta rancangan media dan sumber belajar
dengan tujuan pembelajarn sebagai acuan. Dalam rangka optimalisasi Kurikulum
2013, maka diperlukan adanya penelitian tentang analisis konten atau isi di buku
guru dan buku siswa mengenai keintegrasian muatan pelajaran pada komponen
pembelajaran khususnya Sekolah Dasar Kelas III Tema Energi dan Perubahannya
dalam implementasi Kurikulum 2013.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kedudukan dan fungsi buku guru memiliki kedudukan dan peran yang
sangat penting bagi guru atau seorang pendidik dalam kegiatan belajar
mengajar. Buku guru memiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu : Sebagai
petunjuk penggunaan buku siswa dengan adanya buku guru ini seorang guru
diharapkan mampu menemukan berbagai informasi di dalamnya dan dapat
mempelajarinya terlebih dahulu sebelum mengajar dikelas. Pemilahan
pembelajaran yang dikembangkan dari subtema dengan tujuan agar guru
secara bertahap dapat menyelanggarakan proses pembelajaran yang sesuai
dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Penjelasan tentang
metode dan teknik pembelajaran yang digunkan dalam proses pembelajaran
buku guru juga memuat informasi tentang model dan strategi pembelajaran
yang digunakan sebagai acuan penyelenggaraan proses pembelajaran. Selain
itu, buku siswa juga digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam
proses pembelajaran (activities based learning) dimana isinya dirancang dan
dilengkapi dengan contoh-contoh lembar kegiatan agar siswa dapat
mempelajari sesuatu yang relevan dengan kehidupan yang ada didalamnya.
Jadi seorang guru merupakan acuan dalam proses pembelajaran dikelas,
sebab guru berupaya mempengaruhi, membina, dan mengembangkan
kemampuan siswa agar menjadi manusia yang cerdas, terampil, bermoral
tinggi dan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

B. Saran
Penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah diatas banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut pada
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan
saran dan kritikan dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, Marhaeni., & Dantes. 2020. Analisis Keintegrasian Muatan


Pelajaran Sekolah Dasar Kelas Iii Tema Energi Dan Perubahannya
Dalam Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Dasar
Indonesia. 4(2); 14-15.
-. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal 1-6.
Kemendikbud. (2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013
Tahun 2014. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan -
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Latifah, Nuraini. 2018. Integrasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran
Matematika SD/MI Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Matematika.
Vol. 1. No. 2. Hal 15.
Mawardi. 2014. Pemberlakukan Kurikulum Sd / MI Tahun 2013 Dan
Implikasinya Terhadap Upaya Memperbaiki Proses Pembelajaran
Melalui PTK. Jurnal Scholaria. 1(4); 110-111.
Susilana, Rudi., & Muthia Alinawati. 2017. Respon Guru Sekolah Dasar
Terhadap Penggunaan Buku Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013.
PEDAGOGIA Jurnal Ilmu Pendidikan. 12(2); 103-104.
Suwarti, Sri. 2018. Pengembangan Buku Ajar Pendidikan Karakter Dengan
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Soft Skill Pada Siswa SD Kelas II.
Educhild 7(2).
Warahmah dkk. 2017. Persepsi Guru Terhadap Materi Matematika Di Buku
Guru dan Buku Siswa Kelas IV, V, VI Pada Kurikulum 2013 Di Gugus
Delima Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2(1); 178.

Anda mungkin juga menyukai