MAKALAH
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar MI/SD
Yang diampu oleh Dr. Nita Agustina Nurlaila Eka Erfiana, M.Pd. I.
Disusun oleh :
Kelompok 1 PGMI 4E
TULUNGAGUNG
MARET 2023
KATA PENGANTAR
1. Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Dr. Nita Agustina Nurlaila Eka Erfiana, M.Pd. I. selaku Dosen Pengambu
Mata Kulian Pengembangan Bahan Ajar MI/SD.
3. Teman-teman sekalian, khususnya bagi pihak yang ikut serta dalam proses
penyusunan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Simpulan....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada setiap instansi pendidikan sangan dibutuhkan adanya bahan ajar
dalam proses belajar mengajar, konsep dan teori tersebut dapat mendorong
peserta didik untuk mampu memahami isi bahan ajar secara maksimal. Dalam
dunia pendidikan untuk mencapai tujuan dari pembelajaran dibutuhkan bahan
ajar yang dijadikan sebagai pedoman.
Bahan ajar merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan
karena bahan ajar merupakan salah satu sarana untuk mendukung berjalannya
proses belajar. Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran apabila
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa serta dimafaatkan
secara benar akan menjadi salah satu fator penting yang dapat meningkatkan
mutu pembelajaran. Dengan adanya bahan ajar maka peran guru dan siswa
dalam proses pembelajaran bergeser, semula guru sipresepsikan sebagai satu
satunya sumber informasi di kellas, sementara siswa diposisikan sebagai
penerima informasi yang pasif dari gurunya.
Dengan adanya bahan ajar maka guru bukan lagi satu-satunya sumber
belajar di dalam kelas. Dalam hal ini guru lebih diarahkan untuk berperan
sebagai fasilitator yang membantu dan mengrahkan siswa belajar, dengan
memanfaatkan bahan ajar yang telah dirancang sesuai kebutuhan
pembelajaran siswa diarahkan untuk menjadi pembelajar yang aktif karena
mereka dapat membaca atau mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar
terlebih dahulu sebelum mengikuti pembelajaran di kelas. Dengan demikian
pada saat pembahasan materi di kelas siswa sudah siap dengan bekal
informasi dan pengetahuan yang cukup.
ii
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Bahan Ajar
2. Apa Fungsi Bahan Ajar
3. Apa Jenis-Jenis Bahan Ajar
4. Bagaimana Langkah-Langkah dalam Mengembangkan Bahan Ajar.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian bahan ajar
2. Mengetahui fungsi bahan ajar
3. Mengetahui jenis-jenis bahan ajar
4. Mengetahui langkah-langkah pengembangan bahan ajar.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
1
Kasihani, K.E Suyanto, English for Young Learners, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal 76
2
Asep Herry Hermawan,dkk, Pengembangan Bahan Ajar dalam jurnal Pembelajaran dan
Pendidikan, (t.p: t. tp, 2008), hal. 2
ii
kegiatan belajar. Bahan ajar disusun secara runtut dan rinci untuk dijadikan
patokan guru dan siswa di dalam kegiatan belajar. Dampak jika pendidik
menyusun bahan ajar yang inovatif dan kreatif para siswa menjadi paham,
termotivasi untuk terus belajar dan berkembang.3
ii
8. Siswa bisa belajar di mana pun dan kapan pun.
9. Siswa bisa belajar tanpa guru/ belajar mandiri
4
Kokasih, Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta Timur:PT Bumi Aksara, 2021), Hal. 2-4.
ii
1. Sebagai pedoamn bagi siswa dan guru.
2. Alat evaluasi pencapaian hasil belajar.
3. Membatu guru dan kegiatan belajar mengajar
ii
mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan
menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
ii
1) Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan
agar tidak terlalu bersifat verbal.
2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya
indra, baik peserta didik maupun guru/instruktur.
ii
5) kedudukan dan fungsi satuan (modul) dalam
kesatuan program yang lebih luas.
6) peranan pendidik di dalam proses belajar-mengajar;
7) alat-alat dan sumber yang akan dipakai;
8) kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan dan
dihayati murid secara berturutan.
a. Karakteristik Modul
ii
Modul memiliki ciri atau karakteristik tersendiri
dibandingkan dengan jenis bahan ajar lainnya, yakni
sebagai berikut. a. Self instructional; dengan modul
seorang peserta didik mampu membelajarkan diri sendiri,
tidak tergantung pada pihak lain. Untuk itu, sebuah modul
harus memiliki hal-hal berikut.
1) Berisi rumusan tujuan yang jelas dan terperinci.
ii
terprogram. Meskipun demikian, di dalamnya tidak sekadar
berisi petunjuk kegiatan, oleh karena LKS atau LKPD
berisikan pula uraian pokok materi, tujuan kegiatan, alat/
bahan yang diperlukan dalam kegiatan, dan langkah-
langkah kerja. Selain itu berisikan pula soal-soal latihan,
baik berupa pilihan objektif, melengkapi, jawaban singkat,
uraian, dan bentuk-bentuk soal/latihan lainnya; termasuk
sejumlah tugas berkaitan dengan materi utama yang ada
ii
b. Fungsi LKS
Menurut Sudjana (Djamarah dan Zain, 2000), beberapa
fungsi atau manfaat LKS adalah sebagai berikut. a. Sebagai
sumber penunjang dalam mewujudkan situasi belajar
mengajar yang efektif. b. Sebagai sumber penunjang dalam
melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih menarik
perhatian peserta didik. c. Sebagai sarana dalam
mempercepat proses belajar mengajar, dan membantu
peserta didik dalam menangkap pengertian pengertian yang
ii
dengan mengunduh dari internet, menyadur dari sebuah
buku, dengan merangkum dari buku utama atau dari
berbagai sumber. Meskipun sifatnya sebagai bahan ajar
penunjang, handout memiliki fungsi yang penting baik itu
bagi guru maupun bagi peserta didik, yakni sebagai berikut.
1) Membantu peserta didik untuk tidak perlu
membuat catatan-catatan tambahan tentang materi
yang sedang dipelajarinya sehingga perhatian
mereka lebih bisa terfokus pada kegiatan utama.
ii
1) Handout yang masih merupakan bagian dari buku
utama, fungsin sebagai ringkasan atau catatan pokok
dari sejumlah uraian materi yang ada pada buku utama;
fungsinya membantu dalam memahami utama secara
cepat dan lugas.
2) Handout yang lepas dari buku utama, yang materi di
dalamnya tidak bergantung pada buku utama.
Fungsinya sebagai pengayaan, penambah wawasan bagi
guru ataupun peserta didik, di samping materi-materi
yang ada pada buku utama.
6
Ibid, hal. 18.
ii
Adapaun Kriteria Pengembangan Bahan ajar yang baik
1. Bahan ajar itu haruslah menarik minat para peserta didik yang
mempergunakannya.
2. Bahan ajar itu haruslah mampu memberi motivasi kepada para
peserta didik yang memakainya
3. Bahan ajar itu haruslah memuat ilustrasi yang menarik hati para
peserta didik yang memanfaatkannya.
4. Bahan ajar itu seyogianyalah mempertimbangkan aspek linguistic
sehingga sesuai dengan kemampuan para peserta didik yang
memakainya.
5. Bahan ajar itu isinya haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-
pelajaran lainnya lebih baik lagi apabila dapat menunjangnya
dengan terencana sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan
yang utuh dan terpadu.
6. Bahan ajar itu haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-
aktivitas pribadi para peserta didik yang mempergunakannya.
7. Bahan ajar itu haruslah dengan sadar dan tegas menghindari
konsep- konsep yang samar dan tidak biasa agar tidak sempat
membingungkan para peserta didik.
8. Bahan ajar itu haruslah mempunyai sudut pandang atau point of
view yang jelas dan tegas sehingga pada akhirnya menjadi sudut
pandang para pemakainya yang setia.
9. Bahan ajar haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan
pada nilai-nilai peserta didik.
ii
10. Bahan ajar haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan
pribadi para peserta didik pemakainya.
D. Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar
Menurut Noviarni tujuan pengembangan bahan ajar, yaitu :
a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
dengan mempertimbangkan dengan kebutuhan peserta didik saat ini,
yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dari lingkungan
sosial peserta didik.
b. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar
disamping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
ii
b. Peserta didik akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk
belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap
kehadiran guru.
c. Memudahkan peserta didik dalam mempelajari setiap kompetensi
yang harus dikuasainya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengembangan
bahan ajar sangatlah penting dalam pendidikan dalam
mempersiapkan sebuah proses pembelajaran yang efektif sesuai
dengan karakteristik peserta didik yang ada. Dengan begitu
seorang pendidik diharapkan mampu mengembangkan bahan ajar
yang sudah ada menjadi lebih menarik peserta didik. Mengingat
7
Noviarni, Perencanaan Pembelajaran Matematika dan Aplikasinya Menuju Guru yang
Kreatif dan Inovatif, (Pekanbaru: Banteng Media, 2014). hal. 52
ii
Kemendiknas sendiri juga menyebutkan ada enam langkah dalam
pengembangan bahan ajar, yaitu:
ii
Pengembangan bahan ajar juga dapat dilakukan dengan cara
mengkombinasikan dua atau tiga cara diatas. Cara ini diawali
dengan membuat kerangka terlebih dahulu, kemudian diisi dengan
materi yang telah disusun sendiri, disertai dengan memasukan
kutipan yang relevan, dan menambahkan tulian orang lain yang
sudah diedit.
Menurut beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
tidaklah tepat jika seorang guru hanya bergantung pada satu jenis
sumber sebagai satu sumber belajar. Sedangkan, dalam proses
pembelajaran betapa berperan pentingnya pengembangan bahan
ajar agak bahan ajar yang disampai kans esuai dengan tuntutan
kurikulum, serta mampu mejawab atau memecahkan masalah
ataupun kesulitan dalam belajar.8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Bahan ajar merupakan salah satu komponen yang harus ada, karena
bahan ajar merupakan suatu komponen yang harus dikaji, dicermati,
dipelajari dan dijadikan bahan materi yang akan dikuasai oleh siswa dan
sekaligus dapat memberikan pedoman untuk mempelajarinya. Tanpa
bahan ajar maka pembelajaran tidak akan menghasilkan apa-apa.
Bahan ajar yang disusun secara lengkap dan sistematis berdasarkan
prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan pendidik dan peserta didik
dalam pembelajaran. Bahan ajar bersifat sistematis artinya disusun secara
urut sehingga mempermudah peserta didik belajar.
8
Nur Hamim,etc, Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sertikikasi Guru/
Pengawas dalam Jabatan Kuota 2012 ,(Surabaya: Ftk IAIN, 2012), hal. 24
ii
Bahan ajar memudahkan guru dan siswa, dengan keberadaan bahan
ajar tersebut peserta didik memungkinkan untuk mempelajari suatu bahan
sesuai dengan kecepatan masing-masing, mereka memiliki kesempatan
yang luas untuk mengulangi atau meninjau kembali materi bahan ajar
Banyak juga jenis bahan ajar yang bisa digunakan selain buku teks,
terdapat beragam jenis bahan ajar lainnya: modul, lembar kerja peserta
didik (LKS), bandout, dan tayangan.
DAFTAR PUSTAKA.
Hamim Nur,etc. (2012), Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sertikikasi Guru/
Pengawas dalam Jabatan Kuota 2012 , Surabaya: Ftk IAIN, hal. 24.
Hermawan Herry AsepHerr,dkk,. (2008). Pengembangan Bahan Ajar dalam jurnal Pembelajaran dan
Pendidikan, t.p: t. tp, hal. 2.
Kasihani, K.E Suyanto. (2007). English for Young Learners, Jakarta: Bumi Aksara, hal 76.
Kokasih. (2021), Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta Timur:PT Bumi Aksara, hal. 2-4.
Noviarni. (2014), Perencanaan Pembelajaran Matematika dan Aplikasinya Menuju Guru yang Kreatif
dan Inovatif, (Pekanbaru: Banteng Media, hal. 52.
Nurdyansyah. (t.t), Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Alambagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar,
Sidoarjo : Core,, hal. 5.
Wahyudi Adip. (t.t), “Petingnya Pengembangan Bahan Ajar Dalam Pembelajaran IPS”, Jurnal
Education Social Science, Vol.2, No. 1, hal. 54.
ii
ii