Anda di halaman 1dari 5

Latar Belakang

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Salah
satu tanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu
yang mungkin di sebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau
sikapnya. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, antara
lain murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku, modul,
selebaran, majalah, dan lain-lain), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (video, radio, televisi,
computer, dan lain-lain).

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil terknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan
alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut
sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman, dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang
diharapkan. Disamping itu, guru juga dituntut untuk mengembangkan keterampilan membuat media
pembelajaran yang akan digunakannya apakah media tersebut belum tersedia.

Salah satunya media berbasis visual dalam mendesain media pembelajaran PAI. Dimana media visual
menjadi media yang mempunyai unsur penting dalam pengembangan mata pelajaran PAI. Media visual
yaitu media semua alat-alat peraga yang memfungsikan organ indera penglihatan siswa, misalnya: foto,
lukisan, alat peraga, kaligrafi dan lain-lain.

Pengertian Media Pembelajaran Visual

Menurut Sanjaya (2008:211) Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media visual adalah film slide, foto, transparasi,
lukisan, gambar dan berbentuk bahan yang dicetak seperti media grafis. Media visual merupakan
sebuah media yang memiliki beberapa unsur berupa garis, bentuk, warna, dan tekstur dalam
penyajianya. Bentuk visual berupa :

1) Gambar representasi seperti gambar, likusan atau foto yang menunjukkan bagaiman tampaknya
sesuatu benda.

2) Diagaram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan struktur isi materia. 3) Peta
yang menunjukan hubungan hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi.

4) Grafik seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran atau kecenderungan data
atau antar hubungan seperangkat gambar atau angka-angka (Arsyad. 2013:89).
Menurut Arief S. Sadiman, dkk (2011:84) mengemukakan pemilih media antara lain adalah a) bermaksud
mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media, b) merasa sudah akrab dengan media
tersebut, misalnya seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan Proyektor transparansi, c) ingin
memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret, dan d) merasa bahwa media dapat berbuat
lebih dari yang bisa dilakukan, misalnya untuk menarik minat atau gairah belajar siswa. Berdasarkan hal
tersebut

Media visual alat bantu dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan guru melalui kata-kata
atau kalimat, dan siswa dapat memahami pembelajaran ekonomi. Dengan memanfaatkan media
pembelajaran visual, guru dapat menggairahkan minat belajar siswa. Pemakaian media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi dan minat yang baru bagi siswa untuk
belajar dengan baik. Selain dapat motivasi belajar peserta didik, pemakaian atau pemanfataan media
juga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap pelajaran.

Unsur-unsur Dan Prinsip Media Pembelajaran Visual

Media berbasis visual (image dan perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam proses
belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan, menumbuhkan minat
siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi
efektif, visiual sebaliknya di tempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi
dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.

Bentuk visual bisa berupa: a). Gambar representasi seperti, gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan
bagaimana tampaknya sesuatu benda, b). Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep,
organisasi, dan struktur isi materi, c). Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-
unsur dalam isi materi, d). Grafik seperti tabel, grafik, chart (bagan) yang menyajikan gambaran atau
kecenderungan data atau antar hubungan seperangkat gambar atau angka-angka.

Dalam proses penataan itu harus diperhatikan unsur-unsur dalam mendesain media visual, Beberapa
prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual sebagai berikut:

1) Usahakan visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton, bagan dan
diagram.

2) Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang terdapat teks) sehingga terlaksana
dengan baik.

3) Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi
unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa mengorganisasikan informasi.

4) Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.

5) Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep.


6) Hindari visual yang tak berimbang. 7) Tekankan kejelasan dan ketepatandalam semua visual.

8) Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.

9) Visual, khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks.

10) Visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus akan efektif apabila: (a) jumlah
objek dalam visual yang akan ditafsirkan dengan benar dijaga agar terbatas, (b) jumlah aksi terpisah
yang penting pesan-pesannya harus ditasirkan dengan benar sebaiknya terbatas, dan (c) semua objek
dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistis sehingga tidak terjadi penafsiran ganda.

11) Unsur-unsur pesan dalam visual harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari unsur-unsur
latarbelakang untuk mempermudah pengolahan informasi.

12) Caption (keterangan gambar) harus disiapkan menambah dilukiskan terutama informasi secara
untuk:

(a) menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual seperti lumpur, kemiskinan, dan lain-lain, (b)
memberi nama orang, tempat, atau objek, (c) menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan
visual sebelum atau sesudahnya, dan (d) menyatakan apa yang orang dalam gambar itu sedang
kerjakan, pikirkan, atau katakan.

13) Warna harus digunakan secara teratur dan realistis.

14) Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan
komponen-komponen.

Secara lebih sederhana prinsip prinsip yang harus diperhatikan dalam pembuatan media visual adalah
sebagai berikut:

1. Kesederhanaan

Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual,
jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang di sajikan
visual itu. Contohnya antara (15 sampai 20 kata), kata-kata harus memakai huruf sederhana dengan
gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan. Kalimatnya harus
ringkas tetapi padat dan mudah di mengerti.

2. Keterpaduan

Keterpaduan elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan sehingga
visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal yang bisa membantu pemahaman
pesan dan informasi yang dikandungnya.

3. Penekanan
Meskipun visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang ingin di sajikan memerlukan
penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan
ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna atau ruang penekanan dapat diberikan kepada unsur
unsur penting.

4. Keseimbangan

Bentuk atau pola yang di pilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi
keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.

Keseimbangan yang seluruhnya simetris disebut keseimbangan formal, seperti menampakan dua
bayangan visual yang sama dan sebangun. Oleh karena itu, keseimbangan formal cenderung tampak
statis. Sebaliknya, keseimbangan informal tidak keselurahannya. simetris tapi memberikan kesan
dinamis dan dapat menarik perhatian.

5. Membentuk

Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu,
pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu di
perhatikan.

6. Garis

Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk
mempelajari suatu urutan-urutan khusus.

7. Tekstur

Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus. Tekstur dapat digunakan
untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.

8. Warna

Warna merupakan unsur visual yang penting, tetapi ia harus digunakan dengan hati-hati untuk
memperoleh dampak yang baik. Warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan
dan warna dapat mempertinggi tingkat realisme objek atau situasi yang digambarkan, menunjukkan
persamaan dan perbedaan, dan menciptakan respon emosional tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Arif S. Sadiman, dkk. 2011. Media Pendidikan, Pengembangan, Pengertian, dan Pemanfaatannya.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arsyad.2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Azhar, Arsyad. 2014. Media Pembelajaran, Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Ritonga, M. (2020). Penerapan Media Visual Pada Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Pena
Cendikia, 3(1).

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Bandung: kencana prenada media
group.

Sari, D., & Lestari, N. D. (2018). Pengaruh Media Pembelajaran Visual Terhadap Hasil Belajar Ekonomi
Siswa. Jurnal Neraca: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Ekonomi Akuntansi, 2(2), 71-80.

Yudi, Munadi. 2008. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru Alat Audio dan Visual untuk
Mengajar. Jakarta: Gaung Presada Press.

Anda mungkin juga menyukai