Nim : 14210248
Mata Kuliah : Media Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu : Moh. Isnaini M,pd.
yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan. Media tidak hanya berupa TV,
radio, computer, tetapi juga meliputi manusia sebagai sumber belajar atau kegiatan,
seperti diskusi, seminar simulasi, dan sebagainya.
Dengan demikian, media pembelajaran dapat disimpulkan sebagai segala sesuatu
yang dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa
sehingga mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa.
Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
tepercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Media yang baik
akan mengaktifkan siswa dalam memberikan praktik-praktik yang benar.
B. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses
pengajaran:
1. Media Grafis
Media grafis termasuk media visual, sebagaimana halnya media lain, media grafis
berfungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai
menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam
simbol-simbol komunikasi visual.
Selain itu, grafis juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide
yang ditampilkan, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat
dilupakan atau diabaikan apabila tidak digrafiskan. Selain sederhana dan mudah,
media grafis, termasuk media yang relatif murah apabila dilihat dari segi biayanya.
Banyak jenis media grafis, diantaranya, yaitu :
a. Gambar atau foto
Gambar dan foto adalah media yang paling umum dipakai. Keduanya
merupakan bahasa yang paling umum, yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati
di mana-mana.
b. Sketsa
Sketsa adalah gambar sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagianbagian pokoknya tanpa detail. Guru hendaknya dapat menuangkan ide-idenya ke
dalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari
verbalisme, dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tidak mahal
sebab media ini dibuat langsung oleh guru.
Sketsa dapat dibuat secara cepat, sementara guru menerangkan, dapat pula
dipakai untuk tujuan tersebut.
c. Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis dan symbol, diagram
atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram
menunjukkan hubungan yang ada di antara komponennya atau sifat-sifat proses
yang ada di situ. Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk. Diagram
menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian
pesan.
d. Bagan (chart)
Fungsi bagan yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang
sulit apabila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan
juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu persentasi.
Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses,
perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Dalam bagan sering kita
jumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar, diagram,kartun,atau
lambang-lambang verbal.
e. Grafik (graphs)
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau
gambar. Untuk melengkapinya, symbol-simbol verbal sering digunakan di
dalam grafik.
Fungsi grafik
adalah
menggambarkan
data
kuantitatif
secara
teliti,
yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Berbeda dengan bagan,
grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematika dan menggunakan datadata komparatif.
2. Teks
Media ini membantu siswa untuk berfokus pada materi karena mereka cukup
mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi. Media teks
sangat cocok apabila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi. Akan
tetapi, media teks di dalam multimedia memerlukan tempat penyimpanan yang besar
di dalam komputer, serta memerlukan software dan hardware yang spesifik agar suara
dapat disampaikan melalui komputer.
3. Audio
Media
audio
memudahkan
dalam
mengidentifikasi
objek-objek,
materi karena siswa harus mampu mengingat detail dari scene ke scene. Umumnya,
siswa menganggap bahwa belajar melalui video lebih mudah dibandingkan melalui
teks sehingga mereka kurang terdorong untuk lebih aktif didalam berinteraksi
dengan materi. Video memaparkan keadaan real dari suatu proses, fenomena atau
kejadian sehingga dapat memperkaya pemaparan.