Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seringkali kita temui dalam proses pembelajaran di kelas, guru mengalami masalah
untuk memberikan pengertian kepada siswa tentang satu pokok bahasan. Guru mengeluh
karena sudah seringkali diulang, tetapi siswa tidak dengan segera dapat memahami pokok
bahasan tersebut. Kasus ini mengindikasikan bahwa dalam proses komunikasi antara guru
dan siswa terdapat kesenjangan. Dimana kesenjangan ini muncul mungkin akibat bahan ajar
yang diberikan kepada siswa kurang menarik atau mungkin media yang dipergunakan tidak
sesuai dengan karakteristik bahan ajar yang diberikan. Seringkali guru menyampaikan bahan
ajar kepada siswa hanya dengan mempergunakan cara-cara yang “kuno”. Dalam arti bahwa
guru hanya sebatas menjelaskan atau memberi ceramah kepada siswa. Keterbatasan metode
ini akan membuat siswa merasa cepat bosan walaupun materi yang diberikan oleh guru
sebenarnya sangat menarik.

B.Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Media ?

2. Apakah media dua dimensi ?

3. Jelaskan manfaat penggunaan Media dalam Bimbingan dan Konseling ?

4. Sebutkan kerugian penggunaan Media dalam Bimbingan dan Konseling ?

C.Tujuan

1.Tujuan umum adalah

• Untuk mengetahui pengertian media Bimbingan dan Konseling

• Memahami manfaat media Bimbingan dan Konseling

2.Tujuan khusus adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Media Bimbingan Konseling

D.Manfaat

Untuk membantu mahasiswa dalam alternative /efesiensi proses pemberian informasi dalam
proses Bimbingnan dan Konseling

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara
harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan
dengan penerima pesan. Sumber pesan dalam pembelajaran adalah guru, sedangkan penerima
pesan adalah siswa atau peserta didik. Dalam Dictionary of Education, disebutkan bahwa
media adalah bentuk perantara dalam berbagai jenis kegiatan berkomunikasi.. Sebagai
perantara, maka media ini dapat berupa koran, radio, televisi bahkan komputer. Menurut
Yuliani Nurani Sujiono (2005) Media adalah:” segala sesuatu yang dapat dipakai atau
dimanfaatkan untuk merangsang daya pikir, perasaan, perhatian dan kemampuan anak
sehingga ia mampu mendorong terjadinya proses belajar mengajar pada anak”.

Pengertian media menurut Masitoh, dkk (2006). adalah :” peralatan yang dapat
mendukung anak secara komprehensip yang meliputi perkembangan fisik, motorik, sosial,
emosi, kognitif, kreatifitas dan bahasa”. Sementara itu Badru Zaman (2005) mendifinisikan
media:“ sebagai wahana dari pesan yang oleh sumber pesan (guru) ingin diteruskan kepada
penerima pesan (anak)”. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
adalah peralatan yang dapat dipakai atau dimanfaatkan untuk merangsang perkembangan
fisik, motorik, sosial, emosi, kognitif, kreatifitas dan bahasa anak sehingga ia mampu
mendorong terjadinya proses belajar mengajar pada diri anak.

Media dapat dirancang/dibentuk secara kompleks dengan batasan tertentu sehingga


media itu sendiri dapat merangsang timbulnya semacam dialog internal antara penyampai
informasi dan penerima informasi. Dengan perkataan lain pesan yang ingin disampaikan
dapat diterima baik oleh penerima pesan melalui media yang digunakan. Proses layanan
bimbingan dan konseling merupakan proses komunikasi, maka dari itu dalam melaksanakan
layanan Bimbingan dan Konseling juga membutuhkan Media sehingga dapat membantu dan
mempermudah para konselor dalam pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling.

B.Media dua dimensi

1. Pengertian media dua dimensi

Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki
ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media dua dimensi memiliki
ciri-ciri dimana media ini hanya dapat dilihat dari bagian depannya saja dan tidak
menampilkan unsur audio dan motion. Hal ini tentunya berbeda dengan media tiga dimensi,
dimana media tiga dimensi tidak hanya dapat dilihat dari depan saja, akan tetapi bisa dilihat
dari berbagai sisi.

2
Media dua dimensi merupakan media yang sering dipergunakanan dalam kegiatan
proses belajar mengajar karena disamping media dua dimensi bentuknya sederhana,
harganyapun cukup ekonomis, bahan-bahan media dua dimensi mudah diperoleh, tanpa
memerlukan peralatan khusus dan mudah penempatannya atau dengan kata lain media dua
dimensi tidak memerlukan tempat yang husus.

2.Jenis-jenis media dua dimensi

Jenis media pembelajaran dua dimensi dapat dibedakan meliputi media grafis, media
bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.

a.Media grafis

Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik,
garis-garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan, atau simbol visual yang lain dengan maksud
untuk mengihtisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.

Sebagaimana halnya media-media yang lain media grafis berfungsi untuk


menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran pesan yang dipakai menyangkut
indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol
komunikasi visual.

Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan
dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula
untuk menerik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Selain sederhana dan
mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi
biayanya.

Media grafis mempunyai jenis yang bermacam-macam, beberapa diantaranya akan


dibicarakan berikut ini:

1) Bagan (chart), Media bagan/chart adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara
diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah
informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, keluarga ditinjau dari sudut
waktu dan ruang. Ada beberapa jenis bagan (chart) ini antara lain, yaitu: Bagan pohon, bagan
organisasi, bagan arus dan bagan garis waktu

2)Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokoknya tanpa detail.

3)Diagram adalah suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan


hubungan timbal balik terutama dengan garis-garis. Sebuah diagram yang baik adalah
diagram yang sangat sederhana, yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang
diperlihatkan

3
4)Grafik (Graphs) gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk
melengkapinya seringkali simbol-simbol verbal digunakan pula disitu. Dengan grafik dapat
dibuat suatu sajian informasi/pelajaran yang menarik, baik yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif. Dengan grafik dapat secara cepat atau segera diketahui secara lebih mudah
terhadap informasi yang disajikan atau dipelajari. Fungsi grafik adalah untuk
menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan
suatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Ada beberapa
macam grafik, diantaranya adalah grafik garis/grafik kurva, grafik batang, grafik lingkaran,
dan grafik gambar/grafik simbol.

5)Gambar/foto adalah bahasa bentuk/rupa yang umum. Gambar merupakan alat visual yang
penting dan mudah didapat, penting sebab dapat memberi penggambaran yang konkrit
tentang masalah yang digambarkan. Gambar membuat orang dapat menangkap ide atau
informasi yang terkandung didalamnya dengan jelas, bahkan lebih jelas dari pada yang
diungkapkan oleh kata-kata, baik yang ditulis maupun yang diucapkan.

6)Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, adalah suatu gambar interpretatif yang
menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau
suatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun menuangkannya
ke dalam gambar sederhana, tanpa detail dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter
yang mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat. Kalau kartun mengena, pesan yang besar
bisa menjadi disajikan secara ringkas dan kesannya akan tahan lama di ingatan.

7)Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang
memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok, poster hendaknya dibuat dengan
gambar dekoratif dan huruf yang jelas. Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-
kesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk memengaruhi dan memotifasi tingkah laku orang
yang melihatnya. Usaha untuk memengaruhi orang-orang membeli produk baru dalam suatu
perusahaan, dapat dituangkan dengan poster

b.Media bentuk papan

Media bentuk papan yang diringkas di sini terdiri dari papan tulis, papan flanel, dan
papan buletin.

1)Papan tulis adalah untuk menuliskan pokok-pokok keterangan guru dan menuliskan
rangkuman pelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan, atau gambar. Keuntungan mengunakan
papan tulis adalah: dapat digunakan di segala jenis tingkatan lembaga, mudah mengawasi
keaktifan kelas, ekonomis, dapat dibalik. Kekurangannya adalah: memungkinkan sukarnya
mengawasi aktivitas murid, berdebu, kurang menguntungkan bagi guru yang tulisannya jelek.

4
2)Papan flanel adalah papan yang berlapis kain flanel, sehingga gambar yang akan disajikan
dapat dipasang dan dilepas dengan mudah dan dapat dipakai berkali-kali. Papan flanel
termasuk salah satu media pembelajaran dua dimensi, yang dibuat dari kain flanel yang
ditempelkan pada sebuah triplek atau papan. Kemudian membuat guntingan-guntingan flanel
atau kertas rempelas yang di letakkan di bagian belakang gambar. Papan berlapis kain flanel
ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan
disajikan dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar, dikelas-kelas
rendah sekolah dasar atau taman kanak-kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk
menempelkan huruf dan angka-angka.

3)Papan buletin. Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain flanel
tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain menerangkan
sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu

4) Papan magnet, lebih dikenal sebagai white board atau magnetic board adalah sebilah
papan yang dibuat dari lapisan email putih pada sebidang logam, sehingga pada
permukaannya dapat ditempelkan benda-benda yang ringan dengan interaksi magnet. Papan
magnet memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai papan tulis dan sebagai papan tempel.

c. Media cetak

Media cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses


pencetakan/printing. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar-
gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan.

Media cetak merupakan alat pendidikan yang membantu para guru dan staf pengajar
dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh
para siswa. Media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran di mana dalam perkembangannya
saat ini ia bukan sekedar alat bantu tapi merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan
dan pembelajaran.

Pada dasarnya media cetak yang digunakan dalam pembelajaran itu sebagai suatu
perantara untuk mencapai pembelajaran yang sesuai dengan harapan dan keinginan. Maka
media cetak bisa dikatakan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan ilmu
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat dalam proses belajar.

Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah: buku pelajaran, surat kabar dan
majalah, ensiklopedi, modul, bahan pengajaran terprogram, dll

5
1) Buku teks. Buku pelajaran sering disebut Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang
studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran. Manfaat buku pelajaran adalah: sebagai alat pelajaran
individual, sebagai pedoman guru dalam mengajar, sebagai alat mendorong murid memilih
teknik belajar yang sesuai, sebagai alat untuk meningkatkan kecakapan guru dalam
mengorganisasi bahan pelajaran. Keuntungan penggunaan buku pelajaran adalah: ekonomis,
komprehensif dan sistematis, mengembangkan sikap mandiri dalam belajar.

2) Surat kabar dan majalah adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang tidak
perlu diragukan lagi peranan dan pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca pada umumnya.
Ditinjau dari segi isinya, surat kabar atau majalah dapat dibedakan menjadi surat kabar dan
majalah umum dan surat kabar dan majalah sekolah. Fungsi surat kabar dan majalah adalah:
mengandung bahan bacaan hangat dan aktual, memuat data terakhir tentang hal yang menarik
perhatian, sebagai sarana belajar menulis artikel, memuat bahan kliping yang dapat
digunakan sebagai bahan display untuk papan tempel, memperkaya perbendaharaan
pengetahuan, meningkatkan kemampuan membaca kritis dan keterampilan berdiskusi.

3) Ensiklopedi atau kamus besar yang memuat berbagai peristilahan ilmu pengetahuan
terbaru akan menjadi sumber belajar yang cukup penting bagi siswa. Ensiklopedi merupakan
sumber bacaan yang sifatnya sebagai penunjang. Tugas guru adalah memberikan motivasi
dan petunjuk yang tepat kepada siswa agar para siwa menggunakan ensiklopedi sebagai
bacaan penunjang pelajaran

4) Modul yaitu suatu paket progaram yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan
didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul biasanya
memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembaran kerja siswa, kunci
lembaran kerja, lembaran tes, dan kunci lembaran tes.

5) Bahan pengajaran terprogram yaitu paket program pengajaran individual, hampir sama
dengan modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam
topik-topik kecil untuk setiap bingkai/halamannya. Satu bingkai biasanya berisi informasi
yang merupakan bahan ajaran, pertanyaan, dan balikan/respons dari pertanyaan bingkai lain.
Teks terprogram merupakan salah satu jenis media cetakan yang banyak digunakan. Dalam
buku teks terprogram, informasi disajikan secara terkendali dalam arti bahwa siswa hanya
memiliki akses untuk melihat (dan membaca) teks yang diinginkan langkah demi langkah.
Teks informasi ini merupakan stimulus yang meminta siswa untuk memberikan respons,
kemudian siswa diberitahukan jawaban benar dengan membandingkan jawabannya dengan
jawaban yang disiapkan pada halaman buku itu. Dengan tahapan demikian, siswa dapat
meneruskan bacaannya apabila ia sudah menguasai informasi yang disajikan, atau siswa akan
diminta mengulang membaca informasi yang serupa sebelum ia disajikan dengan informasi
baru.

6
3. Karakteristik Media Dua Dimensi

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa media dua dimensi merupakan salah satu
pengelompokan media yang dilihat dari segi bentuknya. Dengan demikian media dua dimensi
memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang khas bila dilihat dari segi bentuknya.

Selain dilihat dari segi bentuknya, media dua dimensi juga memiliki ciri-ciri khusus
yang mana ciri-cirinya ini hanya dimiliki oleh media dua dimensi saja. Untuk lebih jelasnya
berikut adalah karakteristik atau ciri-ciri khas media dua dimensi.

Secara umum media dua dimensi memiliki ciri-ciri dimana media ini termasuk
kedalam media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media dua
dimensi yang pertama adalah media grafis. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis
berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai
menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-
simbol komunikasi visual.

Simbol-simbol tersebut perlu dipahami betul artinya agar penyampaian pesan dapat
berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.

Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang
relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Kemudian media dua dimensi yang kedua adalah
media bentuk papan. Media ini pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi di depan kelompok kecil. Media papan disini meliputi papan tulis, papan flanel,
papan buletin, dan papan magnet. Media papan yang paling sederhana dan hampir selalu
tersedia adalah papan tulis. Dan media dua dimensi yang ketiga adalah media cetak. Media
cetak merupakan media yang relatif murah dan banyak jumlahnya serta tersebar pada seluruh
wilayah menjadi dambaan semua orang. Fungsinya tidak kalah dengan radio dan televisi.
Bahkan untuk kalangan tertentu, bahan bacaan (buku, jurnal, majalah, koran, manual
instruction, brosur dan lain-lain) lebih menguntungkan, karena dapat dibaca ulang dan
dijadikan bahan acuan ilmiah.

4. Kelebihan dan Kekurangan Media Dua Dimensi

Sebagaimana media pada umumunya, media dua dimensi juga mempunyai


kelemahan ataupun kekurangan. Diantara kelemahan atau kekurangan media dua dimensi
adalah:

7
a. Kelebihan dan kekurangan media grafis

1) Kelebihan media grafis

a) Mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan

b) Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa

c) Pembuatannya mudah dan harganya murah

2) Kekurangan media grafis

a) Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang


lebih kompleks.

b) Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

b. Kelebihan dan kekurangan media papan

1) Kelebihan media papan

a) Bermanfaaat di ruang manapun tanpa harus adanya penyesuaian khusus

b) Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan-perubahan sementara penyajian


berlangsung.

c) Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan.

d) Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang-ruang kelas.

2) Kekurangan media papan

a) Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil.

b) Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya (apalagi bila memerlukan penjelasan


verbal).

c) Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-media yang


diproyeksikan.

d) Pada saat menulis di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama
tentu akan mengganggu suasana dan pengolaan kelas.[2][10]

8
c. Kelebihan dan kekurangan media cetak

1) Kelebihan media cetak

a) Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain, misalnya: kamus, buku
acuan, menggunakan kalkulator, dll. dan melanjutkan kembali.

b) Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dapat
dirancang dengan berbagai cara sehingga memberi kesempatan kepada siswa untuk berjalan
sesuai dengan kemauan masing-masing. Dengan teknik ini, kecepatan belajar dapat dibuat
beragam, tergantung pada kemampuan membaca siswa, dan pada keterampilan yang telah
mereka miliki.

c) Mudah dibawa. Siswa dapat mempelajari dimanapun dan kapanpun sesukanya.

d) Instruktur (guru) dan siswa dapat dengan mudah mengulangi materi pelajaran.

e) Materi pelajaran dapat diproduksi dengan ekonomis, dapat didistribusikan dengan


mudah, mudah diperbaiki, juga dapat digunakan untuk menyajikan gambar diam, baik hitam
putih ataupun berwarna, dapat digunakan sebagai alat bantu instruksional, media untuk
mengajar, dan dapat dengan mudah dipindah-pindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.

2) Kekurangan media cetak

a) Proses pencetakan dapat berlangsung lama, dapat memakan waktu beberapa hari
bahkan sampai berbulan-bulan, tegantung kepada kompleksnya pesan yang dicetak dan
keadaan alat percetakan setempat.

b) Mencetak gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan biaya yang mahal.

c) Sukar menampilkan gerak di halaman media cetak.

d) Pelajaran yang terlalu banyak disajikan dengan media cetak cenderung untuk
mematikan minat dan menyebabkan kebosanan.

e) Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak, hilang atau musnah.

9
C. Media tiga dimensi

1. Pengertian Media Tiga Dimensi

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee,
1997). Media pembelajaran adalahsebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk
menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara
pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Secara umum, media merupakan segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini
cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode
yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan. Tanpa media, komunikasi tidak
akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa
berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem
pembelajaran.

Media pembelajaran itu salah satunya berupa media pembelajaran tiga dimensi, yaitu
media yang tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi
panjang, lebar, dan tinggi/tebal. Media tiga dimensi juga dapat diartikan sekelompok media
tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Kelompok media ini dapat
berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan
yang mewakili aslinya.

Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa
langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana
benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak
mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya
dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif. Media tiga dimensi yang
dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong sederhana dalam penggunaan dan
pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh
guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar.

2. Jenis-jenis Media Tiga Dimensi

a. Model Padat (solid model)

Yaitu memperlihatkan bagian permukaan luar dari pada objek dan sering kali
membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk,
warna dan susunannya. Contoh model padat yaitu boneka, bendera, bola, anatomi manusia.
Guna model padat untuk membantu dan melayani para siswa sebagai informasi berbagai
pengetahuan agar siswa lebih paham dalam pelajaran.

10
Dalam model ini siswa dapat melakukan kegiatan membuat model yang sangat
bermanfaat dalam mengembangkan konsep realisme bagi dirinya. Melalui kegiatan
konstruksi, menciptakan dan membentuk objek tertentu mereka ditantang untuk memecahkan
masalah-masalah pengajaran dalam berbagai bidang studi yang mereka pelajari. Melalui
transformasi sederhana, menggunakan bahan-bahan murah para siswa menciptakan berbagai
bentuk objek studi, sehingga hasil belajar lebih mendalam dan lebih mantap.

Kelebihan dari model padat

1) Dapat memberikan pengalaman secara langsung

2) Dapat dibuat dengan biaya yang murah

3) Dapat mengembangkan konsep realisme siswa

Kekurangan dari model padat

1) Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar.

2) Anak tuna netra sulit untuk mengaplikasikannya.

b. Model penampang (cuteway model)

Yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila bagian


permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model ini berguna
untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi untuk mengganti objek sesungguhnya.
Beberapa contoh model penampang adalah:

1) Anatomi manusia dan hewan : mata, gigi, kepala, otak, tulang belulang, paru-paru,
jantung, bagian ginjal

2) Kehidupan tumbuh-tumbuhan: daun, batang, tangkai, akar, biji, tunas, bunga, buah-
buahan.

Model penampang dibuat dengan beberapa alasan yang antara lain benda aslinya
tertutup dan terlalu besar atau terlalu kecil, misalnya gunung berapi, sedang murid
memerlukan penjelasan tentang struk-tur bagian dalamnya.

Fungsi dari model ini adalah menggantikan objek sesungguhnya. Selain itu model
penampang bisa memperjelas objek yang sebenarnya, karena bisa diperbesar atau diperkecil.
Yang perlu diperhatikan dalam membuat model penampang adalah, hanya bagian-bagian
terpenting saja yang harus ditonjolkan, biasanya dibubuhi warna-warna yang kontras,
sedangkan rincian yang tidak begitu penting dihilangkan.

Kelebihan dari model penampang

1) Dapat memberikan pengalaman secara langsung

11
2) Hasil belajar lebih mendalam dan mantap.

3) Dapat mempermudah pehaman karena merupakan pengganti obyek yang


sesungguhnya.

4) Dapat dibuat dengan biaya yang relatif murah.

5) Belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja

Kekurangan dari model penampang

1) Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah yang banyak.

2) Penyimpanan memerlukan ruang dan perawatan.

3) Anak tunanetra sulit membandingkannya.

4) Jika membeli alat perga membutuhkan biaya yang besar.

c. Model kerja (working model)

Yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli. Gunanya
untuk memperjelas dalam pemberian materi kepada siswa. Beberapa contoh model kerja
adalah:

1) Alat-alat matematika: mistar-sorong, busur derajat.Peralatan musik: biola, seruling,


terompet, piano, tamburin.

2) Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu proses atau sistem
yang lebih ruwet. Guru menggunakan mock-up untuk memperlihatkan bentuk berbagai objek
nyata seperti kondensator-kondensator, lampu-lampu tabung,serta pengeras suara, lambang-
lambang yang berbeda dengan apa yang tertera di dalam diagram.

3) Diorama, yaitu sebuah pemandangan 3 dimensi mini bertujuan menggambarkan


pemandangan sebenarnya. Contoh: Diorama di bagian bawah Monas Jakarta.

Model kerja dirancang untuk menunjukkan kepada para siswa bagaimana mekanisme
suatu objek itu berfungsi. Berbagai model yang baik seringkali mempergunakan pewarnaan
yang kontras pada bagian-bagian terpenting seperti pada blok mesin, kabel, sikuit, atau
berbagai komponen menunjukkan hubungan satu sama lain. model kerja sangat mendorong
rasa keingintahuan siswa.

Kelebihan dari model kerja

1) Memberikan pengalaman secara langsung.

2) Dapat menunjukkan objek secara utuh baik cara kerjanya.

3) Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.

12
4) Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

Kekurangan dari model kerja

1) Tidak dapat menjaangkau sasaran dalam jumlah besar.

2) Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.

3) Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar.

4) Anak tunanetra sulit untuk mengaplikasikannya secara sempura.

d. Model Susun (Builed-up Model)

Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau sedikitnya suatu
bagian penting dari objek itu. Contoh: anatomi manusia dan binatang, seperti: mata, telinga,
jantung, tengkorak, otak.

Model susunan dimaksudkan struktur bagian dalam dari suatu benda, disamping
memperlihatkan bagian dalam obyek juga dapat dilepas atau dipreteli untuk dipelajari satu
per satu sehingga memperjelas pengertian. Dan bila sudah selesai dapat diletakkan kembali
pada posisinya semula. Model ini dapat berupa variasi dari model irisan. Untuk model
terbuka sebaiknya siswa disuruh hati-hati waktu mempelajarinya. Karena disamping mahal
harganya, juga agak mudah rusak dan apabila alat penyetelnya rusak dapat mengganggu
penampilan model tersebut dan mungkin tidak dapat disusun seperti semula

Kelebihan dari model susun

1) Memberikan pengalaman secara langsung.

2) Penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme.

3) Dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya.

4) Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.

5) Dapat menunjkkan alur suatu proses secara jelas.

Kekurangan dari model susun

1) Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah besar.

2) Anak tuna netra sulit untuk membandingkannya.

3) Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.

13
3. Karakteristik Media Tiga Dimensi

Karakteristik media dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indra


penglihatan, pendengaran, perabaan percakapan, maupun penciuman atau kesesuainnya
dengan tingkat hirarki belajar. Secara umum karakteristik media tiga dimensi adalah sebagai
berikut:

a. Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak

b.Penyajiannya berada dalam kontrol guru

c. Cara penyimpanannya mudah (praktis)

d. Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera

e. Menyajikan objek-objek secara diam

f. Terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap

g.Lebih mahal dari kelompok media grafis

h.Sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu

i. Sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual

j. Praktis digunakan untuk semua ukuran ruangan kelas

k.Mampu menyajikan teori dan praktik secara terpadu.

4. Kelebihan dan Kekurangan Media Tiga Dimensi

Menurut Moedjiono (1992) kelebihan dari media visual tiga dimensi:

a. Memberikan pengalaman secara langsung

b. Penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme

c. Dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya

d. Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas

e. Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

Kelemahan media tiga dimensi yaitu:

a. Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah

b. Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit

14
c. Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar

d. Anak tuna netra sulit untuk membandingkannya

D. Media Elektronik

Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi elektromekanis
bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Istilah ini merupakan kontras dari media
statis (terutama media cetak), yang meskipun sering dihasilkan secara elektronis tapi tidak
membutuhkan elektronik untuk diakses oleh pengguna akhir. Sumber media elektronik yang
familier bagi pengguna umum antara lain adalah rekaman video, rekaman audio, presentasi
multimedia, dan konten daring. Media elektronik dapat berbentuk analog maupun digital,
walaupun media baru pada umumnya berbentuk digital.

Contoh-contoh media elektronik :

a) Television

b) Internet

1. Kelebihan media elektonik, yaitu :

a) Dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita
kemasyarakat.

b) Media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk
memahami berita, khususnya pada media elektronik televise.

c) Media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.

d) Dapat menyampaikan berita secara langsung dari tempat kejadian.

e) Dapat menampilkan proses terjadinya suatu peristiwa.

f) Dapat dinikmati oleh semau orang, baik itu yang mengalami keterbelakangan mental.

2. Kekurangan media elektronik, yaitu :

a) Dalam penyediaan berita pada media elektronik tidak dapat mengulang apa yang telah
ditayangkan.

b) Media elektronik tidak diprintout.

15
3. Manfaat Media Elektronik Dibidang Pendidikan :

Adapun manfaat alat elektronik dibidang pendidikan adalah:

a) Bertambahnya interaksi pembelajaran antara murid dan guru

b) Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas

c) Mempermudah penyempurnaan atau mempermudah penyimpanan data dan dokumen


materi pembelajaran

d) Menambah pengetahuan para murid dibidang elektronik

16
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Media adalah sesuatu berupa peralatan yang dapat di pakai dan dimanfaatkan untuk
merangsang perkembangan dari berbagai aspek baik itu fisik, motorik, sosial, emosi kognitif,
kreatifitas dan bahasa sehingga mampu mendorong dan memudahkan terjadinya proses
belajar mengajar. Sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima baik oleh penerima
pesan melalui media yang digunakan. Dalam melaksanakan proses layanan Bimbingan dan
Konseling juga membutuhkan Media sehingga dapat membantu dan mempermudah para
konselor dalam pelaksanaan Layanan BK. Media dalam bimbingan dan konseling sebagai hal
yang digunakan menjadi perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan
berbagai kegiatan BK, namun dalam perkembangannya media BK tidak sebatas untuk
perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan berbagai kegiatan
bimbingan dan konseling, tetapi memiliki makna yang lebih luas yaitu segala alat bantu yang
dapat digunakan dalam pelaksanaan program BK.

17
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad. Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers

Rohani. Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sadiman. Arif S dkk. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: CV Raja Wali

Setijadi. 1986. Pemilihan Dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran.Jakarta: CV


Rajawali

Sudjana, Nana, dkk. 1991. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru

Sudjana, Nana. 1997. Media Pengajaran, Bandung: CV Sinar Baru

Sudjana, Nana, dkk. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:


Kencana.

Rayes. 2012. Media elektronik dan media massa. Di akses dari


http://rayesbatamtoday2012.blogspot.com/2012/01/media-elektronik-dan-media-massa.html
pukul 21:30 WIB.

http://www.scribd.com/doc/59705852/Kreatif-Mengembangkan-Media-
Pembelajara.

diakses pada 13 Maret 2015

18

Anda mungkin juga menyukai