Anda di halaman 1dari 34

KARAKTERISTIK MEDIA DUA DIMENSI

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Media Pembelajaran
Dosen pengampu: DR. Fatah Syukur, M. Ag

Disusun Oleh:
Mualifin (103111126)

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
KARAKTERISTIK MEDIA DUA DIMENSI

I. PENDAHULUAN

Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar-mengajar adalah suatu
kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Media sangat membantu dalam
kaitannya dengan proses pembelajaran dapat dilihat dimana pelajaran yang asal mulanya sulit
dipahami menjadi mudah dipahami, dan pelajaran yang asal mulanya kurang menarik, menjadi
menarik dengan adanya media dalam pembelajaran.
Banyak tenaga ahli mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung
dari sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut. Pengelompokan media bisa
dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu pertama, jika dilihat dari jenisnya media dapat
digolongkan menjadi media Audio, media Visual dan media Audio Visual. Kedua, jika dilihat
dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas dan serentak,
media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran
individual. Ketiga, jika dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi
media sederhana (murah dan mudah memperolehnya) dan media kompleks. Dan keempat, jika
dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media dua dimensi, media tiga dimensi,
dan media elektronik. Dan dalam makalah ini akan disampaikan, media dilihat dari segi
bentuknya, yaitu media dua dimensi.

II. RUMUSAN MASALAH


A. Apa Pengertian Media Dua Dimensi?
B. Apa saja Jenis-jenis Media Dua Dimensi?
C. Bagaimana Karakteristik Media Dua Dimensi?
D. Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Media Dua Diamensi?

III. PEMBAHASAN
A. Pengertian media dua dimensi
Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran
panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media dua dimensi memiliki ciri-ciri
dimana media ini hanya dapat dilihat dari bagian depannya saja dan tidak menampilkan unsur
audio dan motion. Hal ini tentunya berbeda dengan media tiga dimensi, dimana media tiga
dimensi tidak hanya dapat dilihat dari depan saja, akan tetapi bisa dilihat dari berbagai sisi.
Media dua dimensi merupakan media yang sering dipergunakanan dalam kegiatan proses
belajar mengajar karena disamping media dua dimensi bentuknya sederhana, harganyapun cukup
ekonomis, bahan-bahan media dua dimensi mudah diperoleh, tanpa memerlukan peralatan
khusus dan mudah penempatannya atau dengan kata lain media dua dimensi tidak memerlukan
tempat yang husus.

B. Jenis-jenis media dua dimensi


Jenis media pembelajaran dua dimensi dapat dibedakan meliputi media grafis, media bentuk
papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.
1. Media grafis
Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-
garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan, atau simbol visual yang lain dengan maksud untuk
mengihtisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.
Sebagaimana halnya media-media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan
pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran pesan yang dipakai menyangkut indra
penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi
visual.
Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat
berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk
menerik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin
akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Selain sederhana dan mudah
pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya.1[1]
Media grafis mempunyai jenis yang bermacam-macam, beberapa diantaranya akan
dibicarakan berikut ini:
a. Bagan (chart)
Media bagan/chart adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik
dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang
menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang.
Ada beberapa jenis bagan (chart) ini antara lain, yaitu: Bagan pohon, bagan organisasi, bagan
arus dan bagan garis waktu.2[2]
b. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokoknya tanpa detail.
c. Diagram
Diagram adalah suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan
hubungan timbal balik terutama dengan garis-garis.
Sebuah diagram yang baik adalah diagram yang sangat sederhana, yakni hanya bagian-
bagian terpenting saja yang diperlihatkan.3[3]

d. Grafik (Graphs)
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk
melengkapinya seringkali simbol-simbol verbal digunakan pula disitu.
Dengan grafik dapat dibuat suatu sajian informasi/pelajaran yang menarik, baik yang
bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Dengan grafik dapat secara cepat atau segera diketahui
secara lebih mudah terhadap informasi yang disajikan atau dipelajari.4[4]
Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan
perkembangan atau perbandingan suatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara
singkat dan jelas.
Ada beberapa macam grafik, diantaranya adalah grafik garis/grafik kurva, grafik batang,
grafik lingkaran, dan grafik gambar/grafik simbol.
e. Gambar/foto
Gambar/Foto adalah bahasa bentuk/rupa yang umum. Gambar merupakan alat visual yang
penting dan mudah didapat, penting sebab dapat memberi penggambaran yang konkrit tentang
masalah yang digambarkan. Gambar membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang
terkandung didalamnya dengan jelas, bahkan lebih jelas dari pada yang diungkapkan oleh kata-
kata, baik yang ditulis maupun yang diucapkan.
f. Kartun
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, adalah suatu gambar interpretatif yang
menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau
suatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun menuangkannya ke
dalam gambar sederhana, tanpa detail dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang
mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat. Kalau kartun mengena, pesan yang besar bisa
menjadi disajikan secara ringkas dan kesannya akan tahan lama di ingatan.
g. Poster
Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang
memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok, poster hendaknya dibuat dengan gambar
dekoratif dan huruf yang jelas. Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan
tertentu tetapi dia mampu pula untuk memengaruhi dan memotifasi tingkah laku orang yang
melihatnya. Usaha untuk memengaruhi orang-orang membeli produk baru dalam suatu
perusahaan, dapat dituangkan dengan poster.5[5]

2. Media bentuk papan


Media bentuk papan yang diringkas di sini terdiri dari papan tulis, papan flanel, dan papan
buletin.
a. Papan tulis
Fungsi papan tulis adalah untuk menuliskan pokok-pokok keterangan guru dan
menuliskan rangkuman pelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan, atau gambar.
Keuntungan mengunakan papan tulis adalah: dapat digunakan di segala jenis tingkatan
lembaga, mudah mengawasi keaktifan kelas, ekonomis, dapat dibalik. Kekurangannya adalah:
memungkinkan sukarnya mengawasi aktivitas murid, berdebu, kurang menguntungkan bagi guru
yang tulisannya jelek.
b. Papan flanel
Papan flanel adalah papan yang berlapis kain flanel, sehingga gambar yang akan disajikan
dapat dipasang dan dilepas dengan mudah dan dapat dipakai berkali-kali. Papan flanel termasuk
salah satu media pembelajaran dua dimensi, yang dibuat dari kain flanel yang ditempelkan pada
sebuah triplek atau papan. Kemudian membuat guntingan-guntingan flanel atau kertas rempelas
yang di letakkan di bagian belakang gambar.
Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan
disajikan dapat dipasang dan disajikan dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain
gambar, dikelas-kelas rendah sekolah dasar atau taman kanak-kanak, papan flanel ini dipakai
pula untuk menempelkan huruf dan angka-angka.
c. Papan buletin
Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain flanel tetapi langsung
ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan
buletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.6[6]
d. Papan magnet
Papan magnet lebih dikenal sebagai white board atau magnetic board adalah sebilah papan
yang dibuat dari lapisan email putih pada sebidang logam, sehingga pada permukaannya dapat
ditempelkan benda-benda yang ringan dengan interaksi magnet. Papan magnet memiliki fungsi
ganda, yaitu sebagai papan tulis dan sebagai papan tempel.

3. Media cetak
Media cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing.
Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang
diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan.
Media cetak merupakan alat pendidikan yang membantu para guru dan staf pengajar dalam
menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa.
Media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran di mana dalam perkembangannya saat ini ia bukan
sekedar alat bantu tapi merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran.
Pada dasarnya media cetak yang digunakan dalam pembelajaran itu sebagai suatu
perantara untuk mencapai pembelajaran yang sesuai dengan harapan dan keinginan. Maka media
cetak bisa dikatakan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan ilmu sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat dalam proses belajar.
Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah: buku pelajaran, surat kabar dan majalah,
ensiklopedi, modul, bahan pengajaran terprogram, dll
a. Buku teks
Buku pelajaran sering disebut Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu
tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran.
Manfaat buku pelajaran adalah: sebagai alat pelajaran individual, sebagai pedoman guru
dalam mengajar, sebagai alat mendorong murid memilih teknik belajar yang sesuai, sebagai alat
untuk meningkatkan kecakapan guru dalam mengorganisasi bahan pelajaran. Keuntungan
penggunaan buku pelajaran adalah: ekonomis, komprehensif dan sistematis, mengembangkan
sikap mandiri dalam belajar.
b. Surat kabar dan majalah
Surat kabar dan majalah adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang tidak
perlu diragukan lagi peranan dan pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca pada umumnya.
Ditinjau dari segi isinya, surat kabar atau majalah dapat dibedakan menjadi surat kabar dan
majalah umum dan surat kabar dan majalah sekolah. Fungsi surat kabar dan majalah adalah:
mengandung bahan bacaan hangat dan aktual, memuat data terakhir tentang hal yang menarik
perhatian, sebagai sarana belajar menulis artikel, memuat bahan kliping yang dapat digunakan
sebagai bahan display untuk papan tempel, memperkaya perbendaharaan pengetahuan,
meningkatkan kemampuan membaca kritis dan keterampilan berdiskusi.
c. Ensiklopedi
Ensiklopedi atau kamus besar yang memuat berbagai peristilahan ilmu pengetahuan terbaru
akan menjadi sumber belajar yang cukup penting bagi siswa. Ensiklopedi merupakan sumber
bacaan yang sifatnya sebagai penunjang. Tugas guru adalah memberikan motivasi dan petunjuk
yang tepat kepada siswa agar para siwa menggunakan ensiklopedi sebagai bacaan penunjang
pelajaran
d. Modul
Modul yaitu suatu paket progaram yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan didesain
sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul biasanya memiliki komponen
petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembaran kerja siswa, kunci lembaran kerja, lembaran
tes, dan kunci lembaran tes.
e. Bahan pengajaran terprogram
Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran individual, hampir sama
dengan modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam
topik-topik kecil untuk setiap bingkai/halamannya. Satu bingkai biasanya berisi informasi yang
merupakan bahan ajaran, pertanyaan, dan balikan/respons dari pertanyaan bingkai lain.
Teks terprogram merupakan salah satu jenis media cetakan yang banyak digunakan. Dalam
buku teks terprogram, informasi disajikan secara terkendali dalam arti bahwa siswa hanya
memiliki akses untuk melihat (dan membaca) teks yang diinginkan langkah demi langkah. Teks
informasi ini merupakan stimulus yang meminta siswa untuk memberikan respons, kemudian
siswa diberitahukan jawaban benar dengan membandingkan jawabannya dengan jawaban yang
disiapkan pada halaman buku itu. Dengan tahapan demikian, siswa dapat meneruskan bacaannya
apabila ia sudah menguasai informasi yang disajikan, atau siswa akan diminta mengulang
membaca informasi yang serupa sebelum ia disajikan dengan informasi baru.7[7]

C. Karakteristik Media Dua Dimensi


Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa media dua dimensi merupakan salah satu
pengelompokan media yang dilihat dari segi bentuknya. Dengan demikian media dua dimensi
memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang khas bila dilihat dari segi bentuknya.
Selain dilihat dari segi bentuknya, media dua dimensi juga memiliki ciri-ciri khusus yang
mana ciri-cirinya ini hanya dimiliki oleh media dua dimensi saja. Untuk lebih jelasnya berikut
adalah karakteristik atau ciri-ciri khas media dua dimensi.
Secara umum media dua dimensi memiliki ciri-ciri dimana media ini termasuk kedalam
media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media dua dimensi yang
pertama adalah media grafis. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra
penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi
visual.
Simbol-simbol tersebut perlu dipahami betul artinya agar penyampaian pesan dapat
berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin
akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif
murah ditinjau dari segi biayanya.8[8]
Kemudian media dua dimensi yang kedua adalah media bentuk papan. Media ini pada
umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil. Media
papan disini meliputi papan tulis, papan flanel, papan buletin, dan papan magnet. Media papan
yang paling sederhana dan hampir selalu tersedia adalah papan tulis.9[9]
Dan media dua dimensi yang ketiga adalah media cetak. Media cetak merupakan media
yang relatif murah dan banyak jumlahnya serta tersebar pada seluruh wilayah menjadi dambaan
semua orang. Fungsinya tidak kalah dengan radio dan televisi. Bahkan untuk kalangan tertentu,
bahan bacaan (buku, jurnal, majalah, koran, manual instruction, brosur dan lain-lain) lebih
menguntungkan, karena dapat dibaca ulang dan dijadikan bahan acuan ilmiah.

D. Kelebihan dan Kekurangan Media Dua Dimensi


Sebagaimana media pada umumunya, media dua dimensi juga mempunyai kelemahan
ataupun kekurangan. Diantara kelemahan atau kekurangan media dua dimensi adalah:
1. Kelebihan dan kekurangan media grafis
a. Kelebihan media grafis
1) Mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan
2) Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa
3) Pembuatannya mudah dan harganya murah
b. Kekurangan media grafis
1) Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih
kompleks.
2) Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
2. Kelebihan dan kekurangan media papan
a. Kelebihan media papan
1) Bermanfaaat di ruang manapun tanpa harus adanya penyesuaian khusus
2) Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan-perubahan sementara penyajian
berlangsung.
3) Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan.
4) Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang-ruang kelas.
b. Kekurangan media papan
1) Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil.
2) Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya (apalagi bila memerlukan penjelasan verbal).
3) Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-media yang diproyeksikan.
4) Pada saat menulis di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama tentu akan
mengganggu suasana dan pengolaan kelas.10[10]
3. Kelebihan dan kekurangan media cetak
a. Kelebihan media cetak
1) Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain, misalnya: kamus, buku acuan,
menggunakan kalkulator, dll. dan melanjutkan kembali.
2) Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dapat dirancang
dengan berbagai cara sehingga memberi kesempatan kepada siswa untuk berjalan sesuai dengan
kemauan masing-masing. Dengan teknik ini, kecepatan belajar dapat dibuat beragam, tergantung
pada kemampuan membaca siswa, dan pada keterampilan yang telah mereka miliki.
3) Mudah dibawa. Siswa dapat mempelajari dimanapun dan kapanpun sesukanya.
4) Instruktur (guru) dan siswa dapat dengan mudah mengulangi materi pelajaran.
5) Materi pelajaran dapat diproduksi dengan ekonomis, dapat didistribusikan dengan mudah,
mudah diperbaiki, juga dapat digunakan untuk menyajikan gambar diam, baik hitam putih
ataupun berwarna, dapat digunakan sebagai alat bantu instruksional, media untuk mengajar, dan
dapat dengan mudah dipindah-pindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
b. Kekurangan media cetak
1) Proses pencetakan dapat berlangsung lama, dapat memakan waktu beberapa hari bahkan sampai
berbulan-bulan, tegantung kepada kompleksnya pesan yang dicetak dan keadaan alat percetakan
setempat.
2) Mencetak gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan biaya yang mahal.
3) Sukar menampilkan gerak di halaman media cetak.
4) Pelajaran yang terlalu banyak disajikan dengan media cetak cenderung untuk mematikan minat
dan menyebabkan kebosanan.
5) Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak, hilang atau musnah.11[11]
IV. ANALISIS
Dari penjelasan di atas mengenai media dua dimensi, kiranya dapat dipahami bahwa media
dua dimensi bisa dibilang cukup penting karena dengan adanya media dua dimensi pelajaran atau
proses belajar-mengajar menjadi sangat terbantu yaitu dari mulai pelajaran yang asal mulanya
sulit dipahami bisa menjadi mudah untuk dipahami, pelajaran yang asal mulanya memakan
waktu cukup lama menjadi cukup singkat dengan adanya media dua dimensi, pelajaran yang asal
mulanya tidak menarik bagi siswa maka dengan adanya media dua dimensi pelajaran terasa
menjadi menarik bagi siswa, dan pelajaran yang asal mulanya membosankan menjadi
menyenangkan, dll.
Media dua dimensi yang dapat dikelompokkan menjadi tiga macam kelompok yaitu media
grafis, media papan dan media cetak; Tenyata jika dilihat secara lebih detail, maka dapat dilihat
garis besar/kesamaan mengenai kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis media
pembelajaran dua dimensi yaitu jika dilihat dari segi kelebihan, maka media dua dimensi
memiliki ciri-ciri: Memudahkan dalam proses pembelajaran, dapat menarik perhatian peserta
didik dan harganya cukup ekonomis dan mudah didapatkan
Dan jika dilihat dari segi kelemahan, media dua dimensi memiliki ciri-ciri sbb:
Memerlukan waktu yang cukup lama dalam menyiapkan pelajaran, gambar yang dihasilkan
kurang begitu jelas sehingga terkadang gambar sulit dipahami, kurang menarik perhatian peserta
didik, dan tidak dapat menjangkau kelompok besar.
Dengan demikian sebagai seorang pendidik kiranya tidak hanya sebatas menggunakan
media dua dimensi saja mengingat media dua dimensi sebagaimana media pembelajaran pada
umumnya juga mempunyai kekurangan. Untuk itu hendaknya disamping media dua dimensi,
seorang pendidik juga menggunakan media pembelajaran yang lain menyesuaikan pelajaran apa
yang di ajarkan dan media apa yang semestinya digunakan.
V. KESIMPULAN
Dari uraian diatas kiranya dapat disimpulkan bahwa Media dua dimensi merupakan
sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada
pada satu bidang datar dan hanya dapat dilihat dari bagian depannya saja.
Jenis-jenis media dua dimensi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: media grafis, bentuk
papan, dan media cetak. Bentuk grafis meliputi: bagan, sketsa, diagram, grafik, gambar/foto dan
poster. Bentuk papan meliputi: papan tulis, papan flanel, dan papan buletin. Dan bentuk cetak
meliputi: buku pelajaran, surat kabar dan majalah, ensiklopedi, modul, bahan pengajaran
terprogram.

VI. PENUTUP
Demikianlah pembahasan mengenai karakteristik media dua dimensi. Saya menyadari
bahwa dalam penulisan atau penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bemanfaat bagi kita semua. Amin...
Karakteristik Media 2 Dimensi

1. A. Pengertian Media Dua Dimensi


Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya
memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media
pembelajaran dua dimensi meliputi media grafis, media bentuk papan, dan
media cetak.
Media Grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik,
garis-garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan atau simbol yang lain dengan maksud
untuk menggambarkan dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.
Media Bentuk Papan disini terdiri dari papan tulis,papan tempel, papan magnet dan
papan flanel..
Media Cetak adalah meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk
pengajaran dan informasi yang di hasilkan dari teknologi cetak.
1. B. Jenis-jenis Media Dua Dimensi
Klasifikasi media dua dimensi terbagi menjadi 3 bagian yaitu Media Grafis, Media
Bentuk Papan dan Media Cetak dimana pada masing-masing bagian memiliki
bermacam-macam media, meliputi:
1. Media Grafis
Gambar/Foto
Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang
umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana, tetapi tidak semua
gambar/foto dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.
Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-
bagian pokoknya tanpa detail.
Diagram
Diagram adalah suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-
simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objeknya secara garis
besar, menunjukkan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di
situ. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk.
Bagan/chart
Bagan adalah suatu media pembelajaran yang berupa ringkasan visual suatu proses,
perkembangan dalam materi pembelajaran yang sulit bila hanya disampaikan secara
lisan.
Secara garis besar bagan/chart digolongkan menjadi dua, yaitu chart yang menyajikan
pesannya bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus.
Bagan yang penyajian pesannya bertahap contohnya yaitu, bagan balikan (flip chart)
dan bagan tertutup (hidden chart).
Bagan/chart yang menyjikan pesan sekaligus ada beberapa macam antara lain: bagan
pohon (tree chart), bagan arus (flow chart), bagan garis waktu (time line chart)
dan stream chart.
1. Grafik (Graphs)
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar.
Ada beberapa macam grafik, di antaranya adalah grafik garis (line graph), grafik
batang (bargraph), garafik lingkaran (circle atau pie graph) dan grafik gambar
(pictorial graph).
2. Kartun
Adalah gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan
sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau
kejadian-kejadian tertentu.
3. Poster
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu, tetapi dia mampu
pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan semacamnya.
Pemasangannya bisa di kelas, di luar kelas, di pohon, di tepi jalan, di majalah.
Ukurannya bermacam-macam, tergantung kebutuhan.
1. Peta dan Globe
Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi.
2. Media Bentuk Papan
1. Papan Tulis
Papan tulis merupakan media yang sangat popular, digunakan di sekolah yang
tradisional dan modern. Papan tulis dapat di pakai untuk tulisan, membuat gambar,
grafik, diagram, peta dan sebagainya dengan kapur yang putih maupun yang
berwarna.
3. Papan Flannel/ Flanel Board
Papan flannel adalah media yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu
kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga
praktis. Papan flanel ini dipakai pula untuk menempelkan huruf dan angka-angka.
Karena penyajiannya seketika, kecuali menarik perhatian siswa, penggunaan papan
flanel dapat membuat sajian lebih efisien.
4. Papan Bulletin/ Bulletin Board
Papan Bulletin dapat dikatakan juga sebagai papan tempel, papan ini langsung
ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu,
papan bulletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam rangka tertentu.
1. Papan magnet atau white board atau magnetik board adalah sebilah papan yang dibuat
dari lapisan email putih pada sebidang logam, sehingga pada permukaannya dapat
ditempelkan benda-benda yang ringan dengan interaksi magnet.
2. Media Cetakan

1. Buku Pelajaran
Buku pelajaran merupakan alat pengajaran yang paling popular dan banyak
digunakan di tengah-tengah penggunaan alat pelajaran lainnya, lebih-lebih akhir-akhir
ini, dimana alat cetak telah memasuki abad super modern.
2. Surat kabar dan majalah
Adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang mengandung bahan bacaan
aktual, memuat data terakhir tentang hal yang menarik perhatian, sebagai sarana
menulis artikel, meningkatkan kemampuan membaca kritis dan ketrampilan
berdiskusi.
3. Teks Terprogram
Dalam buku teks terprogram informasi disajikan secara terkendali, dalam arti siswa
hanya memiliki akses untuk melihat dan membaca teks yang diinginkan. langkah
demi langkah.
1. C. Karakteristik Media Dua Dimensi
1. Gambar/foto
Gambar/foto disini harus memenuhi 6 syarat supaya dapat dijadikan media
pembelajaran yang baik, yaitu
1. Harus autentik
Artinya gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang
melihat benda sebenarnya.
2. Sederhana
Artinya komposisisnya hendaklah cukup jelas menunjukkan point-point pokok dalam
gambar.
3. Ukuran relatif
Artinya gambar/foto dapat membesarkan atau memperkecil objek/benda sebenarnya.
1. Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik
tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas
tertentu.
2. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun
dari segi mutu kurang, gamabar/foto karya siswa sendiri seringkali lebih baik.
3. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media bagus. Sebagai media yang baik,
gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuaia dengan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
4. Sketsa
Gambar dalam sketsa harus sederhana dan harus melukiskan bagian-bagian pokoknya
tanpa detail.
1. Diagram
Beberapa ciri diagram yang perlu diketahui adalah:
1. Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang sulit dimengerti.
2. Untuk dapat membaca diagram seseorang harus mempunyai latar belakang tentang
apa saja yang didiagramkan.
3. Walaupun sulit dimengerti karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas
arti.
Diagram yang baik sebagai media pendidikan adalah yang:
1. Benar, digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan- penjelasan yang perlu.
2. Cukup besar dan ditempatkan secara strategis dan
3. Penyusunannya disesuaiakan dengan pola membaca yang umum: dari kiri ke kanan
dan dari atas ke bawah.
4. Bagan/chart
Sebagai media yang baik, bagan haruslah:
1. Dapat dimengerti anak
2. Sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit dan
3. Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to date) juga tak
kehilangan daya tarik.

2. Grafik (graph)
Sebagai media pendidikan grafik dapat dikatakan baik kalau memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1. Jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas.
2. Hanya menyajikan satu ide setiapa grafik.
3. Ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya.
4. Warna yang digunakan harus kontras dan harmonis.
5. Berjudul dan Ringkas
6. Sederhana.
7. Mudah dibaca
8. Praktis, mudah diatur.
9. Menggambarkan kenyataan.
10. Menarik.
11. Jelas dan tak memerlukan informasi tambahan.
12. Teliti.
13. Kartun
Gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol dansifatnya mengena, pesan
yang besar bisa disajikan secara ringkas dan kesannya akan tahan lama di ingatan.
3. Poster
Secara umum, poster yang baik adalah:
1. Sederhana
2. Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok
3. Berwarna
4. Slogannya ringkas dan jitu
5. Tulisannya jelas
6. Motif dan disain bervariasi
1. Peta dan Globe
Secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang:
1) Keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai, gunung-gunung dan bentuk-
bentuk daratan serta perairan lainnya
2) Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain
3) Data-data budaya dan kemasyarakatan seperti misalnya populasi atau pola
bahasa/adat istiadat dan
4) Data-data ekonomi, seperti misalnya hasil pertanian, industry atau perdagangan
internasional.
1. Media Cetakan
Media cetak memiliki ciri-ciri materinya tertulis di atas lembaran-lembaran kertas dan
merupakan hasil dari teknologi cetak.
1. D. Kelebihan dan Kekurangan Media Dua Dimensi
1. Gambar/Foto
Kelebihan media gambar/foto antara lain:
1. Sifatnya konkrit. Gambar/foto lebih realitas menunjukkan pokok masalah
dibandingkan dengan media verbal semata.
2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
3. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
1. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia
berapa saja, sehinggadapat mencegah atau membetulkan kesalahfahaman.
2. Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan
khusus.
Kekurangan media gambar/foto antara lain:
a. Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata.
1. Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
2. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
3. Bagan/chart
Kelebihan media bagan adalah dapat menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang
sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga
mampu memberikan butir-butir penting dari suatu presentasi.
1. Grafik
Kelebihan media Grafik antara lain:
1. Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan
hubungan-hubungannya.
2. Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi dan
perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah,
pertumbuhan dan arah.
3. Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas dan logis.
4. Peta dan Globe
Kelebihan media peta dan globe antara lain:
1. Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan
2. Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis
3. Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi
penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang
sebenarnya.
4. Media Cetakan
Kelebihan media cetakan antara lain:
1. Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing.
2. Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetakan, siswa akan mengikuti
urutan pikiran secara logis.
3. Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak dapat menambah daya tarik, serta
dapat memperlancar pemahaman informasi yang disaajikan dalam dua format, verbal
dan visual.
Kekurangan media cetakan antara lain:
1. Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
2. Biaya pencetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar, atau foto
yang berwarna warni.
3. Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-
bulan, tergantung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman
cetakan.
4. Perbagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang sedemikian rupa
sehingga tidak terlalu panjang dan dapat membosankan siswa.
KARAKTERISTIK MEDIA DUA DIMENSI
KARAKTERISTIK MEDIA DUA DIMENSI

I. PENDAHULUAN
Sebagaimana kita tahu bahwa belajar merupakan proses terjadinya interaksi antara manusia
dengan yang lainnya atau dengan lingkungannya. Dalam interaksi ini harus adanya cara ataupun sarana
yang disebut dengan media yang bisa digunakan demi mengantarkan peserta didik dalam proses belajar
serta terlaksananya tujuan pendidikan yang diharapkan.

Sejalan dengan berlangsungnya proses pendidikan, media yang digunakan dalam pembelajaran
pun ikut berkembang. Media mempunyai fungsi yang sangat besar dan membantu dalam proses
pelaksanaan pembelajaran. Untuk lebih jelasnya, dalam makalah ini akan kami uraikan hala-hal yang
berkaitan dengan media pembelejaran dua dimensi yang meliputi pengertian, jenis-jenis, karakteristik,
serta kelebihan dan kekurangan media dua dimensi.

II. RUMUSAN MASALAH


A. Apa Pengertian Media Dua Dimensi?
B. Apa saja Jenis-jenis Media Dua Dimensi?
C. Bagaimana Karakteristik Media Dua Dimensi?
D. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan Media Dua Diamensi?

III. PEMBAHASAN
A. Pengertia Media Dua Dimensi
Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran
panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar.
Sedangkan Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media
visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto ,
gambar atau lukisan dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang
bergerak seperti film bisu dan kartun.
Media visual dua dimensi merupakan media yang bersifat elektronik, yang di proyeksikan serta
terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Penggunaan media ini
memerlukan aliran listrik untuk dapat menggerakan pemakainya. Ada beberapa macam media visual
dua dimensi ini, antara lain overhead proyektor, slide dan film strip.
Overhead proyektor dapat memproyeksikan pada layar apa yang tergambar atau tertulis pada
lembaran plastiktransparan. Guru dapat membuat tulisan, catatan atau gambar pada lembaran
transparan itu seperti yang dapat dilakukan pada papan tulis. Overhead proyektor dapat digunakan
tanpa menggelapkan ruangan.[1]
Slide dan filmstrip merupakan gambar yang diproyeksikan, dapat dilihat dan diproyeksikan. Di
sekolah-sekolah tradisional hampir tak pernah digunakan, karena slide dan filmstrip mensyaratkan
sumber tenaga listrik dan perangkat keras.
Slide dan filmstrip mempunyai nilai tertentu, yaitu memudahkan penyajian seperangkat metri
tertentu, membangkitkan minat anak, keseragaman informasi, dapat dilakukan secara berulang,
menjangkau semua bidang pelajaran. Penggunaan slide dan filmstrip memerlukan keterampilan
tertentu, termasuk kemampuan memberi penjelasan, baik penjelasan pokok maupun penjelasan
tambahan.[2]

B. Jenis-jenis Media Dua Dimensi


Media pembelajaran dua dimensi meliputi media grafis, media papan, dan media cetak yang
penampilan isinya tergolong dua dimensi.
Media Grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis,
gambar-gambar, tulisan-tulisan atau simbol visual yang lain dengan maksud untuk mengihtisarkan,
menggambarkan dan merangkum suatu ide, data atau kejadian. Fungsi umum media grafis adalah untuk
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Sedangkan fungsi khususnya adalah untuk menarik
perhatian, memperjelas ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan
atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Media Bentuk Papan disini terdiri dari papan tulis, papan tempel, papan magnet dan papan
flanel. Papan tulis untuk menuliskan pokok-pokok keterangan guru dan menuliskan rangkuman pelajaran
dalam bentuk ilustrasi, bagan atau gambar. Keuntungan menggunakan papan tulis adalah: dapat
digunakan di segala jenis tingkatan lembaga, mudah mengawasi keaktifan kelas, ekonomis. Papan tempel
adalah sebilah papan yang fungsinya sebagai tempat untuk menempelkan suatu pesan, keuntungannya
ialah dapat menarik perhatian, memperluas pengertian anak, mendorong kreativitas, menghemat waktu.
Papan flanel atau visual board merupakan suatu papan yang dilapisi kain flanel atau kain yang berbulu
dimana dapat diletakkan potongan gambar atau simbol. Papan magnet atau white board atau magnetik
board adalah sebilah papan yang dibuat dari lapisan email putih pada sebidang logam, sehingga pada
permukaannya dapat ditempelkan benda-benda yang ringan dengan interaksi magnet.
Media Cetak terdapat berbagai jenis, diantaranya:
1. Buku pelajaran: penyajian dalam bentuk bahan cetakan secara logis dan sistematis tentang suatu cabang
ilmu pengetahuan atau bidang studi tertentu.

2. Surat kabar dan majalah: adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang mengandung bahan
bacaan aktual, memuat data terakhir tentang hal yang menarik perhatian, sebagai sarana menulis artikel,
meningkatkan kemampuan membaca kritis dan ketrampilan berdiskusi.

3. Ensiklopedi atau kamus besar memuat berbagai peristilahan ilmu pengetahuan terbaru sebagai sumber
bacaan penunjang.

4. Buku suplemen berfungsi sebagai bahan pengayaan bagi anak, baik berhubungan dengan pelajaran
ataupun ilmu umum, termasuk buku suplemen diantaranya ialah karya baik fiksi ataupun non fiksi.

5. Pengajaran berprogram adalah salah satu sistem penyampaian pengajaran dengan media cetak yang
memungkinkan siswa belajar secara individual sesuai dengan kemampuan dan kesempatan belajarnya
serta memperoleh hasil sesuai kemampuannya.

Media cetak juga meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan
informasi. Di samping buku teks atau buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun berupa daftar cek
tentang langkah-langkah yang harus diikuti ketika mengoperasikan sesuatu peralatan atau memelihara
peralatan. Lembaran ini berisi gambar atau foto di samping teks penjelasan. Penuntun belajar adalah
bentuk media cetak lain yang mempersiapkan dan mengarahkan siswa bagaimana untuk maju ke unit
berikutnya dan menyelesaikan mata pelajarannya.[3]
Di samping itu ada pula penuntun instruktur yang memberikan tunutnan dan bantuan kepada
instruktur pada saat mempersiapkan dan menyampaikan pelajaran. Jadi penuntun instruktur meliputi
petunjuk dan informasi yang berkaitan dengan pokok-pokok bahasan yang akan diajarkan. Bentuk
laindari media cetakan adalah brosur dan newsletter. Brosur merupakan pengumuman atau pemberitahuan
mengenai sesuatu program atau pelayanan, sedangkan newsletter berisikan laporan kegiatan suatu
organisasi.
Teks terprogram adalah salah satu jenis media cetakan yang banyak digunakan. Dalam buku teks
terprogram, informasi disjikan secara terkendali dalam arti bahwa siswa hanya memiliki akses untuk
melihat (dan membaca) teks yang diinginkan langkah demi langkah. Teks informasi ini merupakan
stimulus yang meminta siswa untuk memberikan respons, kemudian siswa diberitahukan jawaban benar
dengan membandingkan jawabannya dengan jawaban yang disiapkan pada halaman buku itu. Dengan
tahapan demikian, siswa dapat meneruskan bacaannya apabila ia sudah menguasai informasi yang
disajikan, atau siswa akan diminta mengulang membaca informasi yang serupa sebelum ia disajikan
dengan informasi baru.[4]

C. Karakteristik Media Dua Dimensi


Usaha pengklasifikasian di atas mengungkapkan bahwa karakteristik atau ciri-ciri khas suatu
media berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokannya. Karakteristik media juga dapat dilihat
menurut kemampuan membangkitkan rangsangan indra penglihatan maupun pendengaran.
Karakteristik media grafis:

Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi
untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra
penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual
Simbol-simbol tersebut perlu dipahami betul artinya agar penyampaian pesan dapat berhasil
dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau
diabaikan bila tidak digrafiskan.
Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah
ditinjau dari segi biayanya.[5]
Karakteristik media bentuk papan:

Media bentuk papan atau media pajang pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi di depan kelompok kecil. Media ini meliputi papan tulis, flip chart, papan magnet, papan
kain, papan buletin, dan pameran. Media pajang yang paling sederhana dan hampir selalu tersedia
adalah papan tulis. Dengan perencanaan yang baik, kapur berwarna, menampilkan informasi pada saat
siswa harus melihatnya papan tulis dapat menjadi alat penyajian pelajaran yang efektif.[6]
Karakteristik media cetak:

Media cetak yang murah dan banyak jumlahnya serta tersebar pada seluruh wilayah menjadi
dambaan semua orang. Fungsinya tidak kalah dengan radio (program audio) dan televisi (program audio
visual). Bahkan untuk kalangan tertentu, bahan bacaan (buku, jurnal, majalah, koran, manual
instruction, brosur dan lain-lain) lebih menguntungkan, karena dapat dibaca ulang dan dijadikan bahan
acuan ilmiah. Bahan-bahan itu tersebar di toko-toko buku, di rumah-rumah pribadi, di kaki lima dan
bahkan di tangan pedagang asongan.[7]
D. Kelebihan dan Kekurangan Media Dua Dimensi
Kelebihan dan kekurangan media grafis:
Kelebihan:
1. Memungkinkan siswa untuk mempelajari datail.
2. Cocok untuk display dan belajar sendiri.
3. Tidak memerlukan peralatan khusus untuk menggunakannya.
Kekurangan:
1. Tidak sesuai untuk belajar kelompok yang besar.
2. Memerlukan keterampilan khusus dan peralatan.[8]
Kelebihan dan kekurangan Media papan:
Kelebihan:
1. Bermanfaaat di ruang manapun tanpa harus adanya penyesuaian khusus.
2. Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan-perubahan sementara penyajian berlangsung.
3. Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan.
4. Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang-ruang kelas.
Kekurangan:

1. Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil.


2. Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya (apalagi bila memerlukan penjelasan verbal).
3. Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-media yang diproyeksikan.
4. Pada saat menulis di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama tentu akan
mengganggu suasana dan pengolaan kelas.[9]
Kelebihan dan kekurangan media cetak:
Beberapa kelebihan media cetakan, termasuk teks terprogram, adalah:
1. Siswa dapat belajar dan maju sesuai kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dapat dirancang
sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun yang lamban
membaca dan memahami. Namun, pada akhirnya semua siswa diharapkan dapat menguasai materi
pelajaran itu.
2. Disamping dapat mengulangi materi dalam media cetakan, siswa akan mengikuti urutan pikiran secara
logis.
3. Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat menambah
daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, verbal dan
visual.
4. Khusus pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi/ berinteraksi dengan aktif karena harus memberi
respons terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun; siswa dapat segera mengetahui apakah jawabannya
benar atau salah.
5. Meskipun isi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-
temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan
didistribusikan dengan mudah.
Kelemahan media cetak:
1. Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
2. Biaya pencetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar, atau foto yang berwarna
warni.
3. Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan, tergantung
kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada hallama cetakan.
4. Perbagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak
terlalu panjang dan dapat membosankan siswa.
5. Umumnya media cetakan dapat membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat kognitif,
misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan. Jarang sekali, jika ada, media cetakan terutama teks
terprogram yang mencoba menekankan perasaan, emosi, atau sikap.
6. Jika tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak atau hilang
KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

PEMBAHASAN
KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN
A. KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
Setiap jenis media memiliki karakteristik masing- masing dan menampilkan fungsi
tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik. Agar peran dan sumber
media belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka media- media belajar
itu perlu diklasifikasikan menurut suatu metode tertentu dengan sifat dan fungsinya terhadap
pembelajaran.
Ada beberapa cara untuk menggolongkan media pembelajaran.12[1] Ada lima kategori
media pembelajaran menurut Setyosari dan Sihkabudden(2005), yaitu; 1)Berdasarkan ciri
fisik,2)Berdasarkan jenis dan tingkatan penggalaman yang diperoleh,3) Berdasarkan persepsi
indra,4)Berdasarkan penggunaanya, dan 5) Berdasarkan hirakri pemanfaatannya.
1. Pengelompokan Berdasarkan Ciri Fisik

12[1] Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jambi: Gaung Persada Press,
2011), Hlm.44
Berdasarkan cirri dan bentuk fisiknya, media pembelajaran dapat dikelompokkan kedalam empat
macam, yaitu:
a. Media pembelajaran dua dimensi(2D), yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari satu
arah pandang saja yang hanya dilihat dimensi panjang dan lebarnya, misalnya foto, grafik, peta,
gambar, bagan, papan tulis, dan semua jenis media yang hanya dilihat dari sisi datar saja.
b. Media Pembelajaran tiga dimensi (3D), yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari arah
pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar dan tinggi. Beberapa contoh media
3D adalah model, prototype, bola, kotak, dan alam sekitar
c. Media Pandang diam, yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan
gambar diam pada layar. Misalnya foto, tulisan, gambar.
d. Media pandang gerak( motion picture), yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang
dapat menampilkan gambar bergerak dilayar, termasuk media televisi, film atau video recorder.
2. Pengelompokan Berdasarkan Unsur Pokok.
Berdasarkan unsur pokok atau indra yang dirangsanng media pembelajaran diklasifikasikan
menjadi tiga macam, yaitu media visual, media audio, dan media audio-visual. Ketiga
pengelompokan ini dijabarkan lebih lanjut oleh sulaiman(2001)menjadi sepuluh macam, yaitu:
a. Media audio; media yang menghasilkan bunyi, contoh radio
b. Media visual; media visual dua dimensi dan media visual tiga dimensi
c. Media audio-visual; yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam satu unit media
d. Media audio motion visual; penggunan segala kemampuan audio dan visual dalam kelas, seperti
televise
e. Media audio still visual; media lengkap kecuali penampilan motion( tidak memiliki gerak)
f. Media audio semi-motion; media yang berkemampuan menampilkan titik- titik tetapi tidak bisa
menstramisi secara utuh suatu motion yang nyata.
g. Media motionvisual; silent film
h. Media still visual; gambar, OHP
i. Media audio; telepon, radio
j. Media cetak;yang hanya menapilkan informasi berupa symbol- symbol tertentu, seperti buku.
3. Pengelompokan Media Berdasarkan Pengalaman Belajar
Thomas dan Sutjiono mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi tiga kelompok, yakni :
a. Pengalaman melalui informasi verbal, yaitu berupa kata- kata lisa yang diucapkan oleh pelajar.
b. Pengalaman melalui media nyata, yaitu berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa
maupun mengamati objek sebenarnya.
c. Pengalaman melalui media tiruan adalah berupa tiruan atau model dari suatu objek, proses atau
benda.
4. Pengelompokan Berdasarkan Penggunaan
1) Berdasarkan jumlah penggunaanya
a. Penggunaan secara individual,seperti kelas atau laboratorium, media oto- instruksi dan kotak
unit pengajaran.
b. Penggunaanya secara berkelompok, misalnya film
c. Penggunaanya secara missal, misalnya televisi, slide.
2) Berdasarkan cara penggunaannya
a. Media tradisional atau konvensional(sederhana). Media ini meliputi semua media pembelajaran
dan bahan sumber belajar yang bisa digunakanoleh guru dalam mengajar dikelas.
b. Media modernatau kompleks, seperti computer diintegrasikan dengan media lainnya.
5. Berdasarkan Hirakri Manfaat Media
Semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin
susah pengadaannya, tetapi semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup
sasarannya. Sebaliknya, semakin sederhana jenis perangkatnya, semakin murah biaya, semakin
mudah penggadaan, sifat penggunaanya semakin khusus dan lingkup sasarannya semakin
terbatas.

B. KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN


1. Media visual
Secara garis besar unsur-unsur yang terdapat pada media visul terdiri atas garis, bentuk, warna
dan tekstur. Beberapa media visual dan karakteristiknya;
a. Gambar/ foto.
Gambar secara garis besar dapat dibagi pada tiga jenis, yakni skema, lukisan, dan photo.
Kelebihan media gambar;
a) Media foto lebih konkrit
b) Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek sebenarnya.
c) Pembuatannya mudah dan harganya murah
d) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.13[2]
Kelemahannya;
a) Foto hanya menekankan persepsi indra mata
b) Foto terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
c) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
b. Sketsa
Sketsa yaitu gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok suatu objek tanpa
detail.14[3] Sketsa selain dapat menarik perhatian murid, harganya pun tidak persoalkan sebab
media ini dibuat langsung oleh guru. Gambar sketsa kendati pun amat sederhana, dapat
menunjukkan aksi atau sikap dengan dampak yang cukup baik.
c. Diagram
Diagram atau skema menggambar struktur dari objek secara garis besar dan dirancang untuk
memperlihatkan hbungan timbal balik.
d. Bagan/Chart
Perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses.
2. Media Audio
Karakteristik media pembelajaran yang menjadi focus pada makalah ini adalah karakteristik
berdasarkan kemampuan media dalam membangkitkan rangsangan indra pendengaran.
Karakteristik ini dilihat dari segi kelebihan dan kekurangannya. Beberapa media audio;
a. Radio
Sebagai suatu media radio memilliki beberapa kelebihan yaitu
a) Harganya realatif murah dan variasi programnya lebih banyak daripada TV;
b) Sifatnya mudah dipindahkan(mobile)
c) Dapat mengembangkan imajinasi anak
d) Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar
e) Dapat memusatkan perhatian siswa pada kata- kata yang digunakan.
f) Radio dapat mengatasi batasan ruang dan waktu; jangkauannya luas.
g) Harganya realatif murah.

13[2]Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2010),hlm 29

14[3] Op.cit,Rayandra Asyhar.Hlm.58


h) Dapat bersifat langsung (live) dan tertunda(rekaman).15[4]
Selain kelebihan tersebut radio memiliki kekurangan yaitu;
a) Sifat komunikasinya satu arah (one way communication)
b) Jika siaranya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.
c) Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan
kemampuan belajar siswa secara individual.
b. Alat perekam pita magnetic
Alat perekam pita magnetic atau tape recorde adalah salah satu media pendidikan yang tidak
dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya. Beberapa
kelebihan alat perekam;
a) Memiliki fungsi ganda yang efektif sekali, untuk merekam, menampilkan rekaman dan
menghapusnya.
b) Mengembangkan daya imajinasi siswa
c) Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa
d) Penggandaaan programnya sangat mudah
e) Pita rekaman dapat diputar berulang- ulang.
Sedangkan beberapa kelemahannya;
a) Daya jangkaunya terbatas
b) Biayanya jauh lebih mahal
c. Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengarkan dan berbicara dalam bahasa
asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai
adalah alat perekam.16[5]
3. Media Audio- Visual
Media ini dapat menampilkan unsure gambar dan suara secara bersamaan pada saat
mengkomunikasikan pesan. Media audio-visual terbagi dua macam yaitu:audio visual murni
adalah unsure suara dan unsure gambar berasal dari satu sumber seperti video kaset,dan audio

15[4] Yudhi Munadi, Media Pembelajaran,( Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hlm. 76

16[5] Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran,( Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012),
hlm. 93
visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsure gambar berasal dari sumber yang berbeda.
Misalnya film bingkai suara yang unsure gambarnya berasal dari slide proyektor dan unsur
suaranya dari tape recorder. Beberapa media yang termasuk media audio- visual:
a. Film
Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar
mengajar. Film memiliki keunggulan-keungulan berikut ini:
a) Merupakan suatu denominator belajar yang umum.
b) Film sangat bagus menerangkan suatu proses.
c) Memberikan pesan yang dapat diterima secara merata oleh siswa
d) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
e) Meberikan kesan yang mendalam
f) Lebih realistis dan dapat diulang- ulang.
Kelemahan media film;17[6]
a) Harga produksinya sangat mahal
b) Pembuatannya membutuhkan banyak waktu dan tenaga
c) Memerlukan operator khusus untuk mengoprasikannya
d) Memerlukan penggelapan ruangan.
b. Media televisi
Televisi adalah media yang menyampaikan pesan- pesan pembelajaran secara audio- visual
dengan disertai unsure gerak. Televisi memiliki kelebihan- kelebihan sebagai berikut;
a) Informasi yang disampaikan lebih actual
b) Jangkauan penyebarannya sangat luas
c) Memberikan pesan yang dapat diterima secara merata oleh siswa
d) Sangat bagus untuk menerangkan proses
e) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
Sedangkan kelemahan- kelemahan media televisi adalah
a) Programnya tidak dapat diulang- ulang sesuai kebutuhan
b) Sifat komunikasinya hanya satu arah
c) Gambarnya relative kecil

17[6] Rudi susilana, Media Pembelajaran,(Bandung: CV. Wacana Prima, 2007).hlm. 20


d) Kadang terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetic
c. Video
Video sebagai media audio- visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer
dalam masyarakat kita. Kelebihan video antara lain;
a) Dapat menarik perhatian untuk periode- periode yang singkat dari rangsangan luar lainnya.
b) Dengan perekam alat pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli-
ahli atau spesialis.
c) Ruangan tidak perlu digelapkan saat penyajian
d) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang- ulang
Beberapa kekurangan media video antra lain;
a) Perhatian penonton sulit dikuasai, kurang mempraktekkan partisipasi
b) Merlukan peralatan yang mahal dan kompleks
c) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna
d) Sifat komunikasinya bersifat satu arah
4. Multimedia
Istilah multi media pertama kali muncul pada awal 1990 melalui media masa. Istilah ini dipakai
untuk menyatukan teknologi digital dan analogi dibidang entertainment.multimedia merupakan
suatu system penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk
suatu unit.18[7]
Kelebihan multi media:
a) Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media
b) Dapat menghilangkan kebosanan karena media yang digunakan bervariasi
c) Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri
Kelemahan multimedia:
a) Biayanya cukup mahal
b) Memerlukan perancangan yang mantap dan tenaga professional.

KESIMPULAN
Secara umum ada empat jenis media pembelajran, yaitu media visual, media audio,
mediaaudio-visual, dan multimedia.
1. Media visual, yaitu media yang digunakan hanya mengandalkan indra penglihatan peserta didik,
sehingga pengalaman belajarnya sangat tergantung pada kemampuan penglihatan. Contoh :
photo, grafik, bagan, diagram.
2. Media audio, yaitu media yang dalam proses penggunaannya hanya melibatkan indra
pendengaran peserta didik. Contoh: tape recorder, radio.
3. Media audio-visual, yaitu media ini melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam
penggunaannya. Contoh: televisi, film dan video.
4. Multimedia, yaitu media yang melibatkan jenis media untuk merangsang semua indera dalam
suatu kegiatan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Musfiqon, Media Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012.

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan. Jakarta: Gaung Persada Press, 2008

Asyhar, Rayandra, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jambi: Gaung Persada Press, 2011.

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana, Media Pembelajara. Bandung: CV. Wacana Prima, 2007.

Sadiman, Arief S., dkk,Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2010.

Rosyidi, Abdul Wahab, Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN- Malang Press, 2009

Anda mungkin juga menyukai