Anda di halaman 1dari 18

makala media pembelajaran 2 dimensi 3 dimensi dan media lingkungan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan
pembelajaran serta penunjang pendidikan dan pelatihan tentunya perlu mendapat perhatian tersendiri.
Keberadaannya tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses
pembelajaran. Hal ini dikarenakan tanpa adanya media pembelajaran, pelaksanaan pendidikan tidak
akan berjalan dengan baik, termasuk dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Perkembangan media ini mulanya hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids).
Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model, objek dan alat-alat lain yang
dapat memberikan pengalaman konkrit dan motivasi belajar sehingga dapat mempertinggi daya serap
dan hasil belajar siswa.

Namun seiring dengan berjalannya waktu fungsi media menjadi sangat lah penting dalam proses
pembelajaran dan itu disesuaikan dengan karakteristik siswa, yang mana fungsi media dapat
meningkatkan minat dan kemampuan siswa, memilih waktu yang tepat, ketersediaan bahan dalam
pembuatan media dan mempunyai mutu tehnis yang baik. Media pembelajaran memilki banyak jenis
dan masing-masing memiliki karakteristik.. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pembelajaran, dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran.

Media mempunyai fungsi yang sangat besar dalam kegiatan pembelajaran. Antara lain media dua
dimensi, tiga dimensi dan media lingkungan. karena media media-media tersebut berfungsi sebagai
perantara penyampai atau menyebarkan ide, gagasan, ataupun pendapat dalam belajar sehingga yang
dikemukakan tersebut sampai pada penerima yang dituju. Sehingga dalam makalah ini akan di perjelas
lagi tentang media pembelajaran berupa media dua dimensi, 3 dimensi dan media lingkungan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian media dua dimensi, tiga dimensi dan media lingkungan?

2. Apa saja Jenis-jenis Media Dua Dimensi, tiga dimensi dan media lingkungan?

3. Bagaimana Karakteristik Media Dua Dimensi, tiga dimensi dan media linngkungan?

4. Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Media Dua Diamensi?

PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Dua Dimensi, Tiga Dimensi dan Media Lingkungan

a) Media dua dimensi

Kata “media” berasal dari bahasa Latin “medius”, yang secara harfiah berarti “perantara atau
pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur
pesan[1]. Sedangkan Media pembelajaran secara adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.[2]

Sementara Media dua dimensi sendiri adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki
ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran dua dimensi
meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.[3]

Media Dua Dimensi mempunyai nilai tertentu, yaitu memudahkan penyajian seperangkat metri
tertentu, membangkitkan minat anak, keseragaman informasi, dapat dilakukan secara berulang,
menjangkau semua bidang pelajaran. Guru di tuntut memiliki keterampilan dalam kegiatan
pembelajaran , termasuk kemampuan memberi penjelasan, baik penjelasan pokok maupun penjelasan
tambahan.

Dari pengertian diatas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media dua dimensi itu
sendiri adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan
pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media pembelajaran
dua dimensi adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang
dapat merangsang pembelajar untuk belajar

b) Media Tiga Dimensi

Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga
dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat
pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media
pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia
sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau
kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya
dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.[4]Media tiga dimensi yang dapat
diproduksi dengan mudah, adalah tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya,
karena tanpa harus memerlukan keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah
diperoleh di lingkungan sekitar.

Tiga dimensi muncul pada awal tahun 1960 yang mana itu diawali dari ketidak puasan penonton
terhadap hasil gambal film yang ada, sehingga muncullah inspirasi pembuatan gambar 3 dimensi yang
mana bisa membuat gambar seolah-olah seperti nyata.[5]
Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah model dan boneka. Model adalah
bentuk yang dapat dikenal menyerupai persis benda sesungguhnya dalam ukuran skala yang diperbesar
atau dikecilkan.[6]Boneka merupakan jenis model yang dipergunakan untuk memperlihatkan bentuk
dari manusia.

Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau
siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda
aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana
benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.

c) Media Lingkungan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia lingkungan diartikan sebagai bulatan yang melingkungi
(melingkari) atau kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makluk hidup termasuk
manusia dan perilakunya. [7]Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan lingkungan ini cukup beragam
diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya
kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.[8]

Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena
mereka belajar tidak hanya terbatas di dalam kelas semata, Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab
anak dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk
berkomunikasi dengan lingkungan tersebut. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi
anak sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan.

Lingkungan yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang dapat dimanfaatkan untuk
menunjang kegiatan belajar secara optimal. Apabila Anda mengajar dengan menggunakan lingkungan
tersebut sebagai sumber belajarnya maka hal itu akan lebih bermakna dan bernilai, sebab para siswa
diharapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang dialami sehingga lebih nyata,
lebih faktual, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggung jawabkan. Lingkungan menyediakan
berbagai hal yang dapat dipelajari siswa, memperkaya wawasannya, tidak terbatas oleh empat dinding
kelas, dan kebenarannya lebih akurat.[9]

Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam rangka
penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya manusia di masa mendatang. Begitu
banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam
pendidikan, bahkan hampir semua tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Sehingga dengan
demikian pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh - pengaruh psikologis terhadap
siswa.

Dalam pemanfaatan lingkungan tersebut guru dapat membawa kegiatan - kegiatan yang biasanya
dilakukan di dalam ruangan kelas ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan. Namun jika guru
menceritakan kisah tersebut di dalam ruangan kelas, nuansa yang terjadi di dalam kelas tidak akan
sealamiah seperti halnya jika guru mengajak anak untuk memanfaatkan lingkungan. Artinya belajar tidak
hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber
belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, budaya,
perkembangan emosional serta intelektual. Anak-anak belajar melalui interaksi langsung dengan benda -
benda atau ide - ide. Lingkungan menawarkan kepada guru kesempatan untuk menguatkan kembali
konsep - konsep seperti warna, angka, bentuk dan ukuran.

B. Jenis-jenis media 2 dimensi, 3 dimensi dan media lingkungan

a. Media Dua Dimensi

Media pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang
penampilan isinya tergolong dua dimensi.

1. Media grafis

Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata,
kalimat, angka- angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Selain
sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media relatif murah ditinjau dari segi
biayanya.[10]Ada pun yaang termasuk kedalam media grafis antara lain :

a. Grafik

Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau
gambar. Fungsinya adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan
perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat
dan jelas.[11]

b. Diagram

Diagram yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik
yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.[12]

c. Bagan

Seperti halnya media grafis yang lain, bagan termasuk media visual. Bagan yaitu perpaduan sajian kata-
kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-
hubungan penting. Bagan Ada beberapa macam antara lain; bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow
chart) , bagan garis waktu (time line chart) dan Stream chart.[13]

d. Sketsa
Sketsa yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu
bentuk gambar.

e. Poster

Poster yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik
perhatian orang yang lewat.

f. Peta

Pada dasarnya peta berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi.[14]

2. Media bentuk papan.

Media bentuk papan yang diringkas di sini terdiri dari papan tulis, papan tempel, papan flanel, dan
papan magnet.

a. Papan Tulis

Fungsi papan tulis adalah untuk menuliskan pokok-pokok keterangan guru dan menuliskan rangkuman
pelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan, atau gambar.

Keuntungan mengunakan papan tulis adalah: dapat digunakan di segala jenis tingkatan lembaga, mudah
mengawasi keaktifan kelas, ekonomis, dapat dibalik.

Kekurangannya adalah: memungkinkan sukarnya mengawasi aktivitas murid, berdebu, kurang


menguntungkan bagi guru yang tulisannya jelek.

b. Papan tempel

Papan tempel adalah sebilah papan yang fungsinya sebagai tempat untuk menempelkan pesan dan
suatu tempat untuk menyelenggarakan suatu display yang merupakan bagian aktivitas penting suatu
sekolah.

Keuntungan menggunakan papan tempel adalah: dapat menarik perhatian, memperluas pengertian
anak, mendorong kreativitas, menghemat waktu, membangkitkan rasa keindahan, dan memupuk rasa
tanggung jawab.

Kelemahan-kelemahannya adalah: sulit memantau apakah semua murid dapat memperhatikan,


kemungkinan terjadi gangguan kenakalan, membosankan jika terlalu lama dipasang.

Tugas guru berkaitan dengan papan tempel adalah: membimbing daya cipta anak, menyarankan ide-ide,
memberikan petunjuk komposisi warna, memberikan penilaian. Tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh
siswa adalah: mencari atau membuat bahan pelajaran, menentukan komposisi warna, memelihara
penggunaan dan keutuhanya.

c. Papan flanel
Papan flanel sering juga disebut sebagai visual board, adalah suatu papan yang dilapisi kain flanel atau
kain yang berbulu di mana padanya diletakan potongan gambar-gambar atau simbul-simbul lain.
Gambar-gambar atau simbul-simbul tersebut biasanya disebut item papan flanel. Kegunaan papan flanel
adalah: dapat dipakai untuk jenis pelajaran apa saja, dapat menerangkan perbandingan atau persamaan
secara sistematis, dapat memupuk siswa untuk belajar aktif.

Keuntungan papan flanel adalah: dapat dibuat sendiri, item-item dapat diatur sendiri, dapat
dipersiapkan terlebih dahulu, item-item dapat digunakan berkali-kali, memungkinkan penyesuaian
dengan kebutuhan siswa, menghemat waktu dan tenaga.

Kelemahannya adalah: pada umumnya terletak pada kurang persiapan dan kurang terampilnya para
guru.

Karena penyajiannya seketika, kecuali menarik perhatian siswa, penggunaan papan flanel dapat
membuat sajian lebih efisien.[15]

d. Papan magnet

Papan magnet lebih dikenal sebagai white board atau magnetic board adalah sebilah papan yang dibuat
dari lapisan email putih pada sebidang logam, sehingga pada permukaannya dapat ditempelkan benda-
benda yang ringan dengan interaksi magnet. Papan magnet memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai papan
tulis dan sebagai papan tempel

Keistimewaannya adalah: alat tulisnya khusus, tidak terkena debu, lebih mudah dipindah-pindahkan,
meningkatkan perhatian dan semangat belajar siswa karena tulisan yang lebih terang. Dibandingkan
dengan papan flanel, papan magnet memang lebih mahal.

Namun kelebihannya adalah: daya rekat tempelan relatif lebih kuat sebagai akibat interaksi magnetik,
simbol-simbol dapat dipindah-pindahkan tanpa mengangkat, lebih bergengsi.

3. Media cetak.

Secara historis, istilah media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh Johan Gutenberg
pada tahun 1456. Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah produk alat pencetak yang
semakin modern dan efektif penggunaannya. Jenis-jenis media cetak yang disarikan di sini adalah: buku
pelajaran, surat kabar dan majalah, ensiklopedi, buku suplemen, dan pengajaran berprogram.

a. Buku pelajaran

Buku pelajaran sering disebut buku teks adalah suatu penyajian dalam bentuk bahan cetakan secara
logis dan sistematis tentang suatu cabang ilmu pengetahuan atau bidang studi tertentu.

Manfaat buku pelajaran adalah: sebagai alat pelajaran individual, sebagai pedoman guru dalam
mengajar, sebagai alat mendorong murid memilih teknik belajar yang sesuai, sebagai alat untuk
meningkatkan kecakapan guru dalam mengorganisasi bahan pelajaran.
Keuntungan penggunaan buku pelajaran adalah: ekonomis, komprehensif dan sistematis,
mengembangkan sikap mandiri dalam belajar.

Bukupelajaran hanya salah satu sumber pelajaran yang perlu diperlengkap dengan sumber lain seperti
perpustakaan, observasi lingkungan dan lain-lain. Karena ilmu terus berkembang guru harus mencari
bahan baru untuk hal-hal yang telah usang dan tidak berlaku lagi.[16]

b.Surat kabar dan majalah

Surat kabar dan majalah adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang tidak perlu diragukan
lagi peranan dan pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca pada umumnya. Ditinjau dari segi isinya,
surat kabar atau majalah dapat dibedakan menjadi surat kabar dan majalah umum dan surat kabar dan
majalah sekolah.

Fungsi surat kabar dan majalah adalah: mengandung bahan bacaan hangat dan aktual, memuat data
terakhir tentang hal yang menarik perhatian, sebagai sarana belajar menulis artikel, memuat bahan
kliping yang dapat digunakan sebagai bahan display untuk papan tempel, memperkaya perbendaharaan
pengetahuan, meningkatkan kemampuan membaca kritis dan keterampilan berdiskusi. Langkah-langkah
yang harus diambil guru agar surat kabar dan majalah berfungsi dengan baik adalah: membangkitkan
motivasi membaca, memberi tugas-tugas yang kontekstual, tampilkan kliping-kliping siswa yang bagus
agar menarik minat siswa yang lain, mengadakan diskusi dengan topik berkaitan dengan isi surat kabar
dan majalah, memberikan penghargaan yang wajar atas karya para siswa.

c. Ensiklopedi

Ensiklopedi atau kamus besar yang memuat berbagai peristilahan ilmu pengetahuan terbaru akan
menjadi sumber belajar yang cukup penting bagi siswa. Ensiklopedi merupakan sumber bacaan
penunjang. Tugas guru adalah memberikan motivasi dan petunjuk yang tepat kepada siswa agar para
siwa menggunakan ensiklopedi sebagai bacaan penunjang pelajaran.

d. Buku suplemen

Buku suplemen dapat berfungsi sebagai bahan pengayaan bagi anak, baik yang berhubungan dengan
pelajaran maupun yang tidak. Buku suplemen dapat menambah bekal kepada anak untuk memantapkan
aspek-aspek kepribadiannya. Yang termasuk buku suplemen adalah karya fiksi dan non fiksi. Keberadaan
buku suplemen dapat memberikan peluang kepada anak untuk memenuhi minat-minat individual
mereka. Melalui buku suplemen dalam format-farmat yang lebih kecil dan menarik anak-anak akan
menambah perbendaharaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap baru yang cukup menunjang
kemantapan kepribadiannya. Misalnya, menambah rasa percaya diri sendiri, bagaimana menjadi pribadi
yang menarik, atau belajar karate tanpa guru.

e. Pengajaran berprogram

Pengajaran berprogram adalah salah satu sistem penyampaian pengajaran dengan media cetak yang
memungkinkan siswa belajar secara individual sesuai dengan kemampuan dan kesempatan belajarnya
serta memperoleh hasil sesuai dengan kemampuannya juga. Menurut jenisnya, pengajaran berprogram
dibedakan atas dua, yaitu program linier dan program bercabang. Dalam program linier, kegiatan dibagi
menurut langkah-langkah, dan pada setiap halaman terdiri dari beberapa langkah. Pada setiap langkah
ada bagian yang harus diisi oleh siswa sebagai tes. Penjelasan dan pertanyaan yang terdapat pada setiap
langkah dibuat sedemikian rupa sehingga memberi peluang kepada siswa untuk menjawab secara
benar. Di akhir program diadakan tes untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan program. Program
bercabang juga dibagi-bagi menjadi langkah-langkah tertentu, tetapi tiap halaman hanya mengandung
satu langkah baik penjelasan maupun pertanyaan. Pada bagian bawah halaman diberikan satu
pertanyaan yang telah disediakan kemungkinan jawaban. Bila siswa memilih kemungkinan jawaban
benar, ia tunjukkan untuk membuka halaman tertentu yang berisi kata-kata pujian bahwa jawabannya
tepat dan memberi peluang melanjutkan ke langkah berikutnya. Tetapi jika jawaban masih kurang tepat,
ia harus kembali ke halaman pertama. Sama halnya dengan program linier, pada akhir program
bercabang juga diberikan tes.

f. Komik

Komik adalah suatu bentuk sajian cerita dengan seri gambar yang lucu. Buku komik menyediakan cerita-
cerita yang sederhana, mudah ditangkap dan dipahami isinya, sehingga sangat digemari baik oleh anak-
anak maupun orang dewasa. Menurut fungsinya, komik dibedakan atas komik komersial dan komik
pendidikan. Komik komersial jauh lebih diperlukan di pasaran, karena: bersifat personal, menyediakan
humor yang kasar, dikemas dengan bahasa percakapan dan bahasa pasaran, memiliki kesederhanaan
jiwa dan moral, dan adanya kecenderungan manusiawi universal terhadap pemujaan pahlawan.
Sedangkan komik pendidikan cerderung menyediakan isi yang bersifat informatif. Komik pendidikan
banyak diterbitkan oleh industri, dinas kesehatan, dan lembaga-lembaga non profit.

b. Media Tiga Dimensi

1. Model Padat (solid model)

Yaitu memperlihatkan bagian permukaan luar dari pada objek dan sering kali membuang bagian-bagian
yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna dan susunannya. Contoh model
padat yaitu boneka, bendera, bola, anatomi manusia. Guna model padat untuk membantu dan melayani
para siswa sebagai informasi berbagai pengetahuan agar siswa lebih paham dalam pelajaran.

2. Model penampang (cuteway model) yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak,
apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model ini berguna
untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi untuk mengganti objek sesungguhnya. Beberapa contoh
model penampang adalah:

1) Anatomi manusia dan hewan : mata, gigi, kepala, otak, tulang belulang, paru-paru, jantung, bagian
ginjal.

2) Kehidupan tumbuh-tumbuhan: daun, batang, tangkai, akar, biji, tunas, bunga, buah-buahan.[17]

3. Model kerja (working model), yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan bagian
luar dari objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi kepada

siswa. Beberapa contoh model kerja adalah: Alat-alat matematika: mistar-sorong, busur
derajat.Peralatan musik: biola, seruling, terompet, piano, tamburin.

4. Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu proses atau sistem

yang lebih ruwet.[18] Guru menggunakan mock-up untuk memperlihatkan bentuk

berbagai objek nyata seperti kondensator-kondensator, lampu-lampu tabung, serta

pengeras suara, lambang-lambang yang berbeda dengan apa yang tertera di dalam diagram.

5. Diorama, yaitu sebuah pemandangan 3 dimensi mini bertujuan menggambarkan pemandangan


sebenarnya. Contoh: Diorama di bagian bawah Monas Jakarta.

c. Media Lingkungan

Kondisi lingkungan itu sangat berpengaruh sekali terhadap proses dan hasil belajar. Sehingga, dilihat dari
sudut pandang kondisi lingkungan, lingkungan ini dapat di bagi menjadi dua, yaitu lingkungan alam dan
lingkungan social. Lingkungan alam seperti keadaan suhu, kelembapan,kepengapan udara, dan
sebagainya. Sedangkan lingkungan social adalah yang berkaitan dengan interaksi manusia. Seperti
obrolan di sekitar kelas, teriakan siswa di lapangan. Karena itu, sekolah hendaknya didirikan dalam
lrngkungan yang kondusif untuk belajar.[19]

Lingkungan masyarakat yang dapat dimanfaatkan dalam proses pendidikan dan pengajaran secara
umum dapat dibedakan menjadi tiga jenis lingkungan belajar, yaitu sebagai berikut :[20]

1. Lingkungan alam

Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya
alam (air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan fauna), sungai, iklim,
suhu, dan sebagainya.

Lingkungan alam sifatnya relatif menetap, oleh karena itu jenis lingkungan ini akan lebih mudah dikenal
dan dipelajari oleh anak. Sesuai dengan kemampuannya, anak dapat mengamati perubahan-perubahan
yang terjadi dan dialami dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga proses terjadinya.

Dengan mempelajari lingkungan alam ini diharapkan anak akan lebih memahami gejala-gejala alam yang
terjadi dalam kehidupannya sehari-hari, lebih dari itu diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran
sejak awal untuk mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga dan
memelihara lingkungan alam.

2. Lingkungan sosial

Selain lingkungan alam sebagaimana telah diuraikan di atas jenis lingkungan lain yang kaya akan
informasi bagi anak usia dini yaitu lingkungan sosial.
Hal-hal yang bisa dipelajari oleh anak dalam kaitannya dengan pemanfaatan lingkungan sosial sebagai
sumber belajar ini misalnya:

1. Mengenal adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat di mana anak tinggal.

2. Mengenal jenis-jenis mata pencaharian penduduk di sektiar tempat tinggal dan sekolah.

3. Mengenal organisasi-organisasi sosial yang ada di masyarakat sekitar tempat tinggal dan sekolah.

4. Mengenal kehidupan beragama yang dianut oleh penduduk sekitar tempat tinggal dan sekolah.

5. Mengenal kebudayaan termasuk kesenian yang ada di sekitar tempat tinggal dan sekolah.

6. Mengenal struktur pemerintahan setempat seperti RT, RW, desa atau kelurahan dan kecamatan.

C. Karakteristik Media 2 Dimensi, 3 Dimensi dan Lingkungan

1. Media Dua Dimensi

Media dua dimensi merupakan salah satu pengelompokan media yang dilihat dari segi bentuknya.
Dengan demikian media dua dimensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang khas bila dilihat dari segi
bentuknya.

Media dua dimensi juga memiliki ciri-ciri khusus yang mana ciri-cirinya ini hanya dimiliki oleh media dua
dimensi saja. Untuk lebih jelasnya berikut adalah karakteristik atau ciri-ciri khas media dua dimensi.

Secara umum media dua dimensi memiliki ciri-ciri dimana media ini termasuk kedalam media visual
yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media dua dimensi yang pertama adalah
media grafis. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.

Simbol-simbol tersebut perlu dipahami betul artinya agar penyampaian pesan dapat berhasil dan
efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau
diabaikan bila tidak digrafiskan.

Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau
dari segi biayanya.[21]

Media dua dimensi yang kedua adalah media bentuk papan. Media ini pada umumnya digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil. Media papan disini meliputi papan tulis,
papan flanel, papan buletin, dan papan magnet. Media papan yang paling sederhana dan hampir selalu
tersedia adalah papan tulis.[22]
Media dua dimensi yang ketiga adalah media cetak. Media cetak merupakan media yang relatif murah
dan banyak jumlahnya serta tersebar pada seluruh wilayah menjadi dambaan semua orang. Fungsinya
tidak kalah dengan radio dan televisi. Bahkan untuk kalangan tertentu, bahan bacaan (buku, jurnal,
majalah, koran, manual instruction, brosur dan lain-lain) lebih menguntungkan, karena dapat dibaca
ulang dan dijadikan bahan acuan ilmiah.

2. Media Tiga Dimensi

1. Objek [23]

Yang dimaksud dengan objek yaitu benda yang sebenarnya, sebagaimana adanya, tanpa perubahan,
kecuali hanya dipindahkan dari tempat aslinya. Karena benda yang sebenarnya dapat dijadikan media
pembelajaran. Oleh karena itu benda-benda nyata dapat memegang peranan penting dalam upaya
memperbaiki proses pembelajaran. Menggunakan benda-benda nyata atau makhluk hidup dalam
pembelajaran sering kali paling baik, dalam menampilkan benda-benda nyata tentang ukuran, suara,
gerak-gerik, permukaan, bobot badan, bau serta manfaatnya. Para siswa akan lebih banyak belajar
misalnya tentang ayam hutan yang dikandangkan dikelas untuk dipelajari, dibandingkan hanya
melihatnya digambar.

2. Model

Yang dimasud dengan model dalam media pembelajaran adalah benda tiruan hampir menyerupai benda
aslinya. Semakin dekat pengalaman belajar menyerupai kondisi dimana siswa akan menggunakan atau
memeragakan pelajaran yag mereka dapat, semakin efektif dan permanen pembelajaran tersebut.

Adapun manfaat penggunaan model sebagai media pembelajaran antara lain:

a. Dapat mengatasi benda aslinya. Bila benda aslinya memang tidak ada, atau karena terlalu jauh
sehingga tidak memungkinkan didatangi atau dibawa kedalam kelas, sehingga dapat digantikan dengan
model.

b. Untuk mengatasi keterbatasan pengamatan manusia, artinya karena terlalu kecil dan rumitnya
objek yang dipelajari, atau sebaliknya karena terlalu besarnya objek yang dipelajari, maka hal tersebut
dapat diatasi dengan penggunaan model.

c. Untuk mengatasi ketenggangan waktu. Artinya bahwa peristiwa-peristiwa masa lalu yang terjadi
tempat atau lokasi, yang tidak memungkinkan dilihat, dapat dibuatkan model-model kejadian.

Model terdiri dari lima bentuk, yaitu :

a) Model sederhana, yaitu model yang dibuat cukup sederhana, tidak terlalu mendetail dan rumit,
yang penting dapat mewakili bentuk benda aslinya.
b) Model perbandingan, model yang dibuat betul-betul memperthatikan perbandingan yang sesuai.
Model tersebut mempunyai ukuran akurat dan sebanding dengan benda aslinya. Perbandingan antara
panjang, lebar, tinggi, atau jarak titik satu dengan titik yang lain selalu sebanding sebagai contoh model
perencanaan suatu bangunan/market, maka ukuran perbandingan yang digunakan sesuai. Contoh yang
tepat model perbandingan baik adalah bola bumi.

c) Model irisan, yaitu model yang menggambarkan bagian-bagian dalam dari struktur objek. Sebagian
contoh adalah model irisan kulit manusia, model irisan lapisan-lapisan kulit bumi, model irisan gunung
berapi.

d) Model lapangan, yaitu model yang menggambarkan suatu lokasi yang membentang /melebar dari
suatu wilayah. Model lapangan dimanfaatkan untuk suatu kepentingan proyek yang memerlukan lokasi
luas, sehingga dari model tersebut tampak adanya perencanaan tata letak antara gedung satu dengan
gedung atau objek-objek lain dapat diketahui.

e) Model susun, yaitu model yang menggambarkan suatu objek dimana bagian-bagian dari objek
tersebut dapat dilepas dan disusun kembali. Tujuan bagian-bagian tersebut dapat dilepas adalah untuk
memperjelas tentang objek tersebut dan bila sudah selesai dapat disusun kembali.

3. Globe

Globe tergolong kedalam media yang berbentuk model, karena bentuk globe yang bundar merupakan
miniatur dari bentuk bumi. Globe atau bola dunia adalah model yang menggambarkan bumi. Pada
permukaan globe tergambar letak suatu lokasi wilayah dari berbagai negara. Oleh karena itu globe
termasuk model perbandingan.

Globe sangat memantu guru dalam memberikan pemahaman kepada murid tentang pelajaran yang
diberikannya. Kelebihan globe sebagai media pembelajaran adalah mampu meragakan keadaanyang
sulit diamati siswa, seperti perputaran bumi atau peredaran planet dan letak suatu negara atau wilayah.
Adapun tujuan penggunaan globe adalah:

a. Membantu siswa untuk mempermudah mempelajari letak-letak suatu wilayah dibumi

b. Menggambarkan bahwa bumi itu bulat

c. Penggunaan globe diperuntukkan bagi sekolah dasar sampai perguruan tinggi.[24]

Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Tetapi secara khusus peta
dan globe tersebut memberikan informasi tentang:

a) Keadaan permukaan bum, dataran rendah, sungai-sungai, gunung-gunung, dan serta perairan
lainnya.

b) Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat lain, data budaya dan kemasyarakatan seperti
misalnya populasi atau pola bahasa dan adat istiadat.
c) Data ekonomi, seperti misalnya hasil pertanian industri atau perdagangan internasional.

4. Specimen

Specimen artinya barang contoh, yaitu barang-barang asli yang dijadikan sebagai contoh untuk mewakili
benda asli yang sebenarnya atau sebagian dari sejenis dari sekelompok benda yang sama untuk
dijadikan contoh.Dengan adanya specimen siswa mengetahui bagian dari bendanya yang mungkin tidak
terdapat didaerahnya atau ditempat mereka berada, sehingga mereka tidak merasa asing lagi terhadap
benda tersebut. Specimen yang digunakan untuk proses pembelajaran hendaknya disediakan tempat
dari kaca atau botol, direkatkan nama, tanggal barang diperoleh/diawetkan. Hal ini disamping untuk
memelihara agar lebih awet juga supaya tidak digunakan sebagaimana aslinya. Misalnya yang sering
yang sering dilihat adalah specimen uang kertas.

a. Macam-macam Specimen

Terhadap beberapa jenis specimen yang perlu diketahui antara lain:

1) Specimen benda masih hidup, dapat diwujudkan dalam bentuk; aquarium, terrarium insectarium

2) Specimen benda yang sudah mati, dapat diwujudkan dalam bentuk herbarium, awetan dalam
plastik atau botol dengan menggunakan larutan formalin dan alkohol, taksidemi dewan tiruan yang
kulitnya sudah dikeringkan

3) Specimen benda yang tidak hidup, misalnya batu-batuan, pasir dan tanah

4) Specimen identitas, misalnya tanda tangan

b. Tujuan penggunaan Specimen

Tujuan penggunaan specimen antara lain:

1) Memperjelaskan materi pelajaran

2) Menimbulkan perhatian kepada subyek yang sedang diteliti

3) Merangsang minat untuk menambahkan pengetahuan

4) Mendorong untuk berfikir dan menyelidiki sendiri

5) Menyediakan bahan untuk membuat papan peragaan atau pameran.[25]

D. Kelebihan dan kekurangan Media 2 Dimensi, 3Dimensi dan Lingkungan

a. Media Dua Dimensi

a. Media grafis

Kelebihan Media Grafis :


1) Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.

2) Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.

3) Pembuatannya mudah dan harganya murah.

Kelemahan Media Grafis :

1) Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih
kompleks.

2) Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

b. Media papan

Kelebihan:

1) Bermanfaaat di ruang manapun tanpa harus adanya penyesuaian khusus.

2) Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan-perubahan sementara penyajian berlangsung.

3) Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan.

4) Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang-ruang kelas.

Kekurangan:

1) Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil.

2) Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya (apalagi bila memerlukan penjelasan verbal).

3) Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-media yang diproyeksikan.

4) Pada saat menulis di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama tentu akan
mengganggu suasana dan pengolaan kelas.[26]

c. Media cetak

Kelebihan media cetak :

1) Siswa dapat berhenti sewaktu – waktu untuk melihat sumber lain.

2) Siswa dapat belanjar sesuai dengan kecepatan masing-masing.

3) Media ini biasanya mudah dibawa.

4) Instruktur dan siswa dapat dengan mudah mengulangi materi pelajaran.

Kekurangan media cetak :


1) Mencetak gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan biaya yang mahal.

2) Sukar menampilkan gerak dihalaman media cetak.

3) Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk
membacanya.

4) Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak, hilang atau musnah.

b. Media Tiga Dimensi

Media Tiga Dimensi (3D).

Kelebihannya:

1. Siswa seakan-akan melihat benda yang nyata dengan media 3D.

2. Menimbulkan ketertarika siswa untuk berpikir dan menyeledikinya.

3. Pembelajaran akan berjalan dengan lebih sempurna karena siswa dapat belajar langsung dengan
menggunakan bahan-bahan replika atau mirip dengan aslinya.

4. Siswa dapat memahami tentang sifat bentuk serta pergerakan suatu benda itu dengan baik.

5. Memberi pengalaman tentang keadaan sebenarnya sesuai banda atau bahan itu.

6. Menggalakkan murid membuat kajian lebih lanjut mengenai pembelajaran melalui media.

7. Memberi lebih banyak peluang kepada murid berinteraksi diantara satu sama lain.

Kekurangannya:

1. Biaya pembuatannya mahal dan membutuhkan banyak waktu.

2. Membutuhkan keterampilan dalam pembuatannya.

3. Siswa tidak akan memahami jika bentuk 3D tidak sama dengan nyatanya.

4. Terbentur alat untuk membuat media 3D[27]

c. Media Lingkungan

Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran,
antara lain :

a. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan dibandingkan duduk di kelas selama berjam-
jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi
b. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan langsung dengan situasi dan keadaan
yang sebenarnya atau bersifat alami

c. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat

d. Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, dan menguji
fakta

e. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari sangat beraneka ragam
seperti lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain

f. Siswa juga lebih dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada
dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya,
serta dapat memupuk rasa cinta akan lingkungan.

Sedangkan kelemahan dari penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran antara lain

a. Tidak seperti pelajaran dalam kelas, pelajaran diluar kelas harus disiapkan secara matang karena jika
kurang persiapan sebelumnya akan menyebabkan ada kesan main-main ketika pelajaran berlangsung.

b. Adanya anggapan belajar dengan lingkungan memerlukan waktu yang relatif lama, padahal
pelajaran cukup dilakukan selama beberapa menit saja kemudian dilanjutkan dikelas.

c. Banyak guru yang masih berpandangan sempit bahwa belajar hanya dilakukan didalam kelas.

d. Contoh Media 2 Demensi, 3 Dimensi dan Lingkungan

1.1Contoh Gambar Media 2 Dimensi Bangun Ruang

1.2 Contoh Media 3 Dimensi Bangun Ruang

1.3Media Belajar Lingkungan

KESIMPULAN

Media dua dimensi sendiri adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang
dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, media
bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.
Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga
dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat
pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.

Media Lingkungan yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang dapat dimanfaatkan untuk
menunjang kegiatan belajar secara optimal. Apabila Anda mengajar dengan menggunakan lingkungan
tersebut sebagai sumber belajarnya maka hal itu akan lebih bermakna dan bernilai, sebab para siswa
diharapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang dialami sehingga lebih nyata,
lebih faktual, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggung jawabkan.

Yang termasuk media dua dimensi diantaranya: Media Grafis : Grafik, diagram, batang, sketsa, poster,
peta dan globe. Yang termasuk media papan diantaranya: Papan Tulis, Papan tempel, Papan flanel dan
papan magnet. Dan yang ketiga yaitu media cetak, diantaranya: Buku pelajaran, Surat kabar dan
majalah, Ensiklopedi, Buku suplemen, Pengajaran berprogram dan Komik.

Yang termaksud kedalam media tiga dimensi diantaranya boneka, bendera, bola, anatomi
manusia,tengkorak,daun,gigi,bola dunia,alat peraga yang permukaannya timbul seperti alat peraga
gunung merapi, rumah atau apartemen,monas dan masi banyak lainnya

Yang termaksud dalam media lingkungan adalah Lingkungan Alam contohnya sumber daya alam
disekitar seperti hewan, tumbuh tumbuhan , bendamati seperti batu dan lingkungan sosial contohnya
struktur sekolah, struktur kecamatan dan masi banyak lagi lainnya

Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang
tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Media dua dimensi mempunyai
kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu guru harus dapat memilih media yang sesuai dengan bahan
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, Jakarta:
Rajawali, 2007

Arif ,Sadiman, Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1996.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003.

Abdul Hamid, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: Uin-Malang Press, 2008
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Bogor: Ghalia Indonesia, 2003

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007,

H Anderson, Ronald. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Media Pembelajaran. Jakarta: CV.
Rajawali. terj. Yusufhadi Miarso. 1987.

Nana sudjana, Media Pengajaran, Bandung: Cv Sinar Baru, 2005.

Nasution. Media Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2000.

Rodhatul Jenah, Media Pembelajaran, Banjarmasin: Antasari Pres, 2009,

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Pres, 2008)

http://adhelisnarin.blogspot.com/2013/12/media-dua-dimensi.html

http://mamikslawi.wordpress.com/2010/12/05/media-pembelajaran-tiga-dimensi/

Anda mungkin juga menyukai