Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD ARDIANTO
NIM : 2019.85.01.0092

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM DARULLUGHAH WADDA,WAH
RACI BANGIL PASURUAN
Latar Belakang Masalah
Media pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang
terlaksananya kegiatan pembelajaran serta penunjang pendidikan dan pelatihan tentunya
perlu mendapat perhatian tersendiri. Keberadaannya tidak dapat diabaikan begitu saja dalam
proses pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan tanpa adanya
media pembelajaran, pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.
Perkembangan media ini mulanya hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru
(teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model, objek
dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit dan motivasi belajar sehingga
dapat mempertinggi daya serap dan hasil belajar siswa.
Namun seiring dengan berjalannya waktu fungsi media menjadi sangat lah penting
dalam proses pembelajaran dan itu disesuaikan dengan karakteristik siswa, yang mana fungsi
media dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa, memilih waktu yang tepat,
ketersediaan bahan dalam pembuatan media dan mempunyai mutu tehnis yang baik. Media
pembelajaran memilki banyak jenis dan masing-masing memiliki karakteristik.. Media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau
isi pembelajaran, dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa
sehingga dapat mendorong proses pembelajaran.
Media mempunyai fungsi yang sangat besar dalam kegiatan pembelajaran. Antara lain
media dua dimensi, tiga dimensi dan media lingkungan. karena media media-media tersebut
berfungsi sebagai perantara penyampai atau menyebarkan ide, gagasan, ataupun pendapat
dalam belajar sehingga yang dikemukakan tersebut sampai pada penerima yang dituju.
Sehingga dalam makalah ini akan di perjelas lagi tentang media pembelajaran berupa media
dua dimensi, 3 dimensi dan media lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian media dua dimensi?
2. Apa saja Jenis-jenis Media Dua Dimensi?
3. Bagaimana Karakteristik Media Dua Dimensi?
4. Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Media Dua Diamensi?

PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Dua Dimensi
Media dua dimensi
Kata “media” berasal dari bahasa Latin “medius”, yang secara harfiah berarti
“perantara atau pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi
belajar atau penyalur pesan. Sedangkan Media pembelajaran secara adalah alat bantu proses
belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar.
Sementara Media dua dimensi sendiri adalah sebutan umum untuk alat peraga yang
hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media
pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang
penampilan isinya tergolong dua dimensi.
Media Dua Dimensi mempunyai nilai tertentu, yaitu memudahkan penyajian
seperangkat metri tertentu, membangkitkan minat anak, keseragaman informasi, dapat
dilakukan secara berulang, menjangkau semua bidang pelajaran. Guru di tuntut memiliki
keterampilan dalam kegiatan pembelajaran , termasuk kemampuan memberi penjelasan, baik
penjelasan pokok maupun penjelasan tambahan.
Dari pengertian diatas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media dua
dimensi itu sendiri adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan,
informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula
dikatakan bahwa media pembelajaran dua dimensi adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar

B. Jenis-jenis media 2 dimensi


Media Dua Dimensi
Media pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak
yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.

1. Media grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian
kata-kata, kalimat, angka- angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga
menarik dan diingat orang. Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis
termasuk media relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Ada pun yaang termasuk kedalam
media grafis antara lain :
a. Grafik
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik,
garis atau gambar. Fungsinya adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti,
menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling
berhubungan secara singkat dan jelas.
b. Diagram
Diagram yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan
timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
c. Bagan
Seperti halnya media grafis yang lain, bagan termasuk media visual. Bagan yaitu perpaduan
sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan,
atau hubungan-hubungan penting. Bagan Ada beberapa macam antara lain; bagan pohon (tree
chart), bagan arus (flow chart) , bagan garis waktu (time line chart) dan Stream chart.
d. Sketsa
Sketsa yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokok dari suatu bentuk gambar.
e. Poster
Poster yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud
untuk menarik perhatian orang yang lewat.
f. Peta
Pada dasarnya peta berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi.

2. Media bentuk papan.


Media bentuk papan yang diringkas di sini terdiri dari papan tulis, papan tempel,
papan flanel, dan papan magnet.
a. Papan Tulis
Fungsi papan tulis adalah untuk menuliskan pokok-pokok keterangan guru dan
menuliskan rangkuman pelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan, atau gambar.
Keuntungan mengunakan papan tulis adalah: dapat digunakan di segala jenis
tingkatan lembaga, mudah mengawasi keaktifan kelas, ekonomis, dapat dibalik.
Kekurangannya adalah: memungkinkan sukarnya mengawasi aktivitas murid,
berdebu, kurang menguntungkan bagi guru yang tulisannya jelek.
b. Papan tempel
Papan tempel adalah sebilah papan yang fungsinya sebagai tempat untuk
menempelkan pesan dan suatu tempat untuk menyelenggarakan suatu display yang
merupakan bagian aktivitas penting suatu sekolah.
Keuntungan menggunakan papan tempel adalah: dapat menarik perhatian,
memperluas pengertian anak, mendorong kreativitas, menghemat waktu, membangkitkan
rasa keindahan, dan memupuk rasa tanggung jawab.
Kelemahan-kelemahannya adalah: sulit memantau apakah semua murid dapat
memperhatikan, kemungkinan terjadi gangguan kenakalan, membosankan jika terlalu lama
dipasang.
Tugas guru berkaitan dengan papan tempel adalah: membimbing daya cipta anak,
menyarankan ide-ide, memberikan petunjuk komposisi warna, memberikan penilaian. Tugas-
tugas yang harus dikerjakan oleh siswa adalah: mencari atau membuat bahan pelajaran,
menentukan komposisi warna, memelihara penggunaan dan keutuhanya.
c. Papan flanel
Papan flanel sering juga disebut sebagai visual board, adalah suatu papan yang dilapisi
kain flanel atau kain yang berbulu di mana padanya diletakan potongan gambar-gambar atau
simbul-simbul lain. Gambar-gambar atau simbul-simbul tersebut biasanya disebut item papan
flanel. Kegunaan papan flanel adalah: dapat dipakai untuk jenis pelajaran apa saja, dapat
menerangkan perbandingan atau persamaan secara sistematis, dapat memupuk siswa untuk
belajar aktif.
Keuntungan papan flanel adalah: dapat dibuat sendiri, item-item dapat diatur sendiri,
dapat dipersiapkan terlebih dahulu, item-item dapat digunakan berkali-kali, memungkinkan
penyesuaian dengan kebutuhan siswa, menghemat waktu dan tenaga.
Kelemahannya adalah: pada umumnya terletak pada kurang persiapan dan kurang
terampilnya para guru.
Karena penyajiannya seketika, kecuali menarik perhatian siswa, penggunaan papan flanel
dapat membuat sajian lebih efisien.
d. Papan magnet
Papan magnet lebih dikenal sebagai white board atau magnetic board adalah sebilah
papan yang dibuat dari lapisan email putih pada sebidang logam, sehingga pada
permukaannya dapat ditempelkan benda-benda yang ringan dengan interaksi magnet. Papan
magnet memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai papan tulis dan sebagai papan tempel
Keistimewaannya adalah: alat tulisnya khusus, tidak terkena debu, lebih mudah
dipindah-pindahkan, meningkatkan perhatian dan semangat belajar siswa karena tulisan yang
lebih terang. Dibandingkan dengan papan flanel, papan magnet memang lebih mahal.
Namun kelebihannya adalah: daya rekat tempelan relatif lebih kuat sebagai akibat
interaksi magnetik, simbol-simbol dapat dipindah-pindahkan tanpa mengangkat, lebih
bergengsi.
3. Media cetak.
Secara historis, istilah media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh
Johan Gutenberg pada tahun 1456. Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah
produk alat pencetak yang semakin modern dan efektif penggunaannya. Jenis-jenis media
cetak yang disarikan di sini adalah: buku pelajaran, surat kabar dan majalah, ensiklopedi,
buku suplemen, dan pengajaran berprogram.

a. Buku pelajaran
Buku pelajaran sering disebut buku teks adalah suatu penyajian dalam bentuk bahan
cetakan secara logis dan sistematis tentang suatu cabang ilmu pengetahuan atau bidang studi
tertentu.
Manfaat buku pelajaran adalah: sebagai alat pelajaran individual, sebagai pedoman
guru dalam mengajar, sebagai alat mendorong murid memilih teknik belajar yang sesuai,
sebagai alat untuk meningkatkan kecakapan guru dalam mengorganisasi bahan pelajaran.
Keuntungan penggunaan buku pelajaran adalah: ekonomis, komprehensif dan
sistematis, mengembangkan sikap mandiri dalam belajar.
Bukupelajaran hanya salah satu sumber pelajaran yang perlu diperlengkap dengan sumber
lain seperti perpustakaan, observasi lingkungan dan lain-lain. Karena ilmu terus berkembang
guru harus mencari bahan baru untuk hal-hal yang telah usang dan tidak berlaku lagi.
b.Surat kabar dan majalah
Surat kabar dan majalah adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang
tidak perlu diragukan lagi peranan dan pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca pada
umumnya. Ditinjau dari segi isinya, surat kabar atau majalah dapat dibedakan menjadi surat
kabar dan majalah umum dan surat kabar dan majalah sekolah.
Fungsi surat kabar dan majalah adalah: mengandung bahan bacaan hangat dan aktual,
memuat data terakhir tentang hal yang menarik perhatian, sebagai sarana belajar menulis
artikel, memuat bahan kliping yang dapat digunakan sebagai bahan display untuk papan
tempel, memperkaya perbendaharaan pengetahuan, meningkatkan kemampuan membaca
kritis dan keterampilan berdiskusi. Langkah-langkah yang harus diambil guru agar surat
kabar dan majalah berfungsi dengan baik adalah: membangkitkan motivasi membaca,
memberi tugas-tugas yang kontekstual, tampilkan kliping-kliping siswa yang bagus agar
menarik minat siswa yang lain, mengadakan diskusi dengan topik berkaitan dengan isi surat
kabar dan majalah, memberikan penghargaan yang wajar atas karya para siswa.
c. Ensiklopedi
Ensiklopedi atau kamus besar yang memuat berbagai peristilahan ilmu pengetahuan
terbaru akan menjadi sumber belajar yang cukup penting bagi siswa. Ensiklopedi merupakan
sumber bacaan penunjang. Tugas guru adalah memberikan motivasi dan petunjuk yang tepat
kepada siswa agar para siwa menggunakan ensiklopedi sebagai bacaan penunjang pelajaran.
d. Buku suplemen
Buku suplemen dapat berfungsi sebagai bahan pengayaan bagi anak, baik yang
berhubungan dengan pelajaran maupun yang tidak. Buku suplemen dapat menambah bekal
kepada anak untuk memantapkan aspek-aspek kepribadiannya. Yang termasuk buku
suplemen adalah karya fiksi dan non fiksi. Keberadaan buku suplemen dapat memberikan
peluang kepada anak untuk memenuhi minat-minat individual mereka. Melalui buku
suplemen dalam format-farmat yang lebih kecil dan menarik anak-anak akan menambah
perbendaharaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap baru yang cukup menunjang
kemantapan kepribadiannya. Misalnya, menambah rasa percaya diri sendiri, bagaimana
menjadi pribadi yang menarik, atau belajar karate tanpa guru.
e. Pengajaran berprogram
Pengajaran berprogram adalah salah satu sistem penyampaian pengajaran dengan
media cetak yang memungkinkan siswa belajar secara individual sesuai dengan kemampuan
dan kesempatan belajarnya serta memperoleh hasil sesuai dengan kemampuannya juga.
Menurut jenisnya, pengajaran berprogram dibedakan atas dua, yaitu program linier dan
program bercabang. Dalam program linier, kegiatan dibagi menurut langkah-langkah, dan
pada setiap halaman terdiri dari beberapa langkah. Pada setiap langkah ada bagian yang harus
diisi oleh siswa sebagai tes. Penjelasan dan pertanyaan yang terdapat pada setiap langkah
dibuat sedemikian rupa sehingga memberi peluang kepada siswa untuk menjawab secara
benar. Di akhir program diadakan tes untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan program.
Program bercabang juga dibagi-bagi menjadi langkah-langkah tertentu, tetapi tiap halaman
hanya mengandung satu langkah baik penjelasan maupun pertanyaan. Pada bagian bawah
halaman diberikan satu pertanyaan yang telah disediakan kemungkinan jawaban. Bila siswa
memilih kemungkinan jawaban benar, ia tunjukkan untuk membuka halaman tertentu yang
berisi kata-kata pujian bahwa jawabannya tepat dan memberi peluang melanjutkan ke
langkah berikutnya. Tetapi jika jawaban masih kurang tepat, ia harus kembali ke halaman
pertama. Sama halnya dengan program linier, pada akhir program bercabang juga diberikan
tes.
f. Komik
Komik adalah suatu bentuk sajian cerita dengan seri gambar yang lucu. Buku komik
menyediakan cerita-cerita yang sederhana, mudah ditangkap dan dipahami isinya, sehingga
sangat digemari baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Menurut fungsinya, komik
dibedakan atas komik komersial dan komik pendidikan. Komik komersial jauh lebih
diperlukan di pasaran, karena: bersifat personal, menyediakan humor yang kasar, dikemas
dengan bahasa percakapan dan bahasa pasaran, memiliki kesederhanaan jiwa dan moral, dan
adanya kecenderungan manusiawi universal terhadap pemujaan pahlawan. Sedangkan komik
pendidikan cerderung menyediakan isi yang bersifat informatif. Komik pendidikan banyak
diterbitkan oleh industri, dinas kesehatan, dan lembaga-lembaga non profit.

C. Karakteristik Media 2 Dimensi


Media Dua Dimensi
Media dua dimensi merupakan salah satu pengelompokan media yang dilihat dari segi
bentuknya. Dengan demikian media dua dimensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang
khas bila dilihat dari segi bentuknya.
Media dua dimensi juga memiliki ciri-ciri khusus yang mana ciri-cirinya ini hanya
dimiliki oleh media dua dimensi saja. Untuk lebih jelasnya berikut adalah karakteristik atau
ciri-ciri khas media dua dimensi.
Secara umum media dua dimensi memiliki ciri-ciri dimana media ini termasuk
kedalam media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media dua
dimensi yang pertama adalah media grafis. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis
berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai
menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-
simbol komunikasi visual.
Simbol-simbol tersebut perlu dipahami betul artinya agar penyampaian pesan dapat
berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah
ditinjau dari segi biayanya.
Media dua dimensi yang kedua adalah media bentuk papan. Media ini pada umumnya
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil. Media papan
disini meliputi papan tulis, papan flanel, papan buletin, dan papan magnet. Media papan yang
paling sederhana dan hampir selalu tersedia adalah papan tulis.
Media dua dimensi yang ketiga adalah media cetak. Media cetak merupakan media
yang relatif murah dan banyak jumlahnya serta tersebar pada seluruh wilayah menjadi
dambaan semua orang. Fungsinya tidak kalah dengan radio dan televisi. Bahkan untuk
kalangan tertentu, bahan bacaan (buku, jurnal, majalah, koran, manual instruction, brosur dan
lain-lain) lebih menguntungkan, karena dapat dibaca ulang dan dijadikan bahan acuan ilmiah.

D. Kelebihan dan kekurangan Media 2 Dimensi


Media Dua Dimensi
a. Media grafis
Kelebihan Media Grafis :
1) Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang
disajikan.
2) Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3) Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media Grafis :
1) Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang
lebih kompleks.
2) Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
b. Media papan
Kelebihan:
1) Bermanfaaat di ruang manapun tanpa harus adanya penyesuaian khusus.
2) Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan-perubahan sementara penyajian
berlangsung.
3) Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan.
4) Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang-ruang kelas.
Kekurangan:
1) Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil.
2) Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya (apalagi bila memerlukan penjelasan
verbal).
3) Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-media yang
diproyeksikan.
4) Pada saat menulis di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama
tentu akan mengganggu suasana dan pengolaan kelas.
c. Media cetak
Kelebihan media cetak :
1) Siswa dapat berhenti sewaktu – waktu untuk melihat sumber lain.
2) Siswa dapat belanjar sesuai dengan kecepatan masing-masing.
3) Media ini biasanya mudah dibawa.
4) Instruktur dan siswa dapat dengan mudah mengulangi materi pelajaran.
Kekurangan media cetak :
1) Mencetak gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan biaya yang mahal.
2) Sukar menampilkan gerak dihalaman media cetak.
3) Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa
untuk membacanya.
4) Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak, hilang atau musnah.
a. Contoh Media 2 Demensi
1.1Contoh Gambar Media 2 Dimensi Bangun Ruang

KESIMPULAN

Media dua dimensi sendiri adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya
memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran
dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya
tergolong dua dimensi.
Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara
visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup
maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Media Lingkungan yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang dapat
dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal. Apabila Anda mengajar
dengan menggunakan lingkungan tersebut sebagai sumber belajarnya maka hal itu akan lebih
bermakna dan bernilai, sebab para siswa diharapkan dengan peristiwa dan keadaan yang
sebenarnya, keadaan yang dialami sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya
lebih dapat dipertanggung jawabkan.
Yang termasuk media dua dimensi diantaranya: Media Grafis : Grafik, diagram, batang,
sketsa, poster, peta dan globe. Yang termasuk media papan diantaranya: Papan Tulis, Papan
tempel, Papan flanel dan papan magnet. Dan yang ketiga yaitu media cetak, diantaranya:
Buku pelajaran, Surat kabar dan majalah, Ensiklopedi, Buku suplemen, Pengajaran
berprogram dan Komik.
Yang termaksud kedalam media tiga dimensi diantaranya boneka, bendera, bola,
anatomi manusia,tengkorak,daun,gigi,bola dunia,alat peraga yang permukaannya timbul
seperti alat peraga gunung merapi, rumah atau apartemen,monas dan masi banyak lainnya
Yang termaksud dalam media lingkungan adalah Lingkungan Alam contohnya sumber
daya alam disekitar seperti hewan, tumbuh tumbuhan , bendamati seperti batu dan lingkungan
sosial contohnya struktur sekolah, struktur kecamatan dan masi banyak lagi lainnya
Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Media dua dimensi mempunyai kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu guru harus dapat
memilih media yang sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan pengertian, pengembangan dan


pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali, 2007
Arif ,Sadiman, Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1996.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003.
Abdul Hamid, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: Uin-Malang Press, 2008
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Bogor: Ghalia Indonesia, 2003
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2007,
H Anderson, Ronald. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Media Pembelajaran.
Jakarta: CV. Rajawali. terj. Yusufhadi Miarso. 1987.
Nana sudjana, Media Pengajaran, Bandung: Cv Sinar Baru, 2005.
Nasution. Media Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2000.
Rodhatul Jenah, Media Pembelajaran, Banjarmasin: Antasari Pres, 2009,
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Pres, 2008)
http://adhelisnarin.blogspot.com/2013/12/media-dua-dimensi.html
http://mamikslawi.wordpress.com/2010/12/05/media-pembelajaran-tiga-dimensi/

Anda mungkin juga menyukai