Disusun oleh :
MAIMUNAH
NIM: 21.03.00.014
Alamat : Jl. Jeruk purut no.10, RT.1/RW.3, Cilandak Timur, Kec. Ps. Minggu,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Resume kami ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada
Bapak Syafiuddin. MA selaku dosen yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap Resume ini dapat berguna bagi kami dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Media Pembelajaran“ Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan yang
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan
demi memperbaiki makalah yang telah kami buat ini.
Semoga resume sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP.............................................................................................................
1. KESIMPULAN...............................................................................................................
2. SARAN...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti ‘perantara atau pengantar’. Media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan1. Asosiasi Teknologi dan
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Asosiasi
peralatannya.
B. Manfaat Media
memberikan pembelajaran. Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu
gambar, model, objek, dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkret,
motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Media
sebagai alat penyalur pesan digunakan guru untuk menyampaikan pesan kepada siswa
mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Secara umum media
1
(Sadiman dkk., 1990:6; Arsyad 2005:3)
a. Media dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.
c. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi
d. Dengan adanya unsur keunikan pada diri siswa, guru dapat menggunakan media
menyamakan persepsi.
(2) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
pembelajaran.
(3) metode mengajar akan lebih variatif, tidak semata-mata komunikasi verbal
(4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
Kemp & Dayton menyatakan bahwa media pembelajaran dapat memenuhi tiga
fungsi utama jika media tersebut digunakan untuk perseorangan, kelompok, atau
(1) memotivasi minat atau tindakan, melalui teknik drama atau hiburan
(3) memberi instruksi yang terdapat dalam media pembelajaran harus melibatkan
siswa, baik dalam mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga
C.Jenis Media
Media merupakan bahan atau perangkat lunak (software) berisi pesan atau informasi
perangkat keras (hardware) merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang
tulis, papan magnetis, gambar, bagan (charts), gulungan ( scrolls), kartu pengingat
(2) perangkat projek teknis (technical projected aids) terdiri atas slides, transparansi,
D. Pemilihan Media
3
Sudjana & Rivai (dalam Sadiman, 1990:24)
4
Sadiman, 1990:19
5
Celce-Murcia (dalam van Els, 1984: 289)
Pemilihan media merupakan hal penting yang harus diketahui guru. Pemilihan media
yang tidak tepat dapat berakibat pada kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran
adalah tujuan pembelajaran, sasaran didik, karakteristik media, waktu, biaya, ketersediaan,
konteks penggunaan, dan mutu teknis6. Media pada hakikatnya merupakan salah satu
komponen sistem pembelajaran
Ada beberapa prinsip umum yang perlu kita perhatikan dalam pemanfaatan media
pembelajaran. Prinsip umum yang dimaksud adalah sebagai berikut.
(1)Setiap jenis media memiliki kelebihan dan kekurangannya. Tidak ada satu jenis media
yang cocok untuk semua proses belajar dan dapat mencapai semua tujuan belajar.
(2)Penggunaan beberapa macam media secara bervariasi memang perlu. Namun, perlu
diingat bahwa penggunaan media yang terlalu banyak sekaligus dalam suatu kegiatan
pembelajaran dapat membingungkan siswa.
(3)Penggunaan media harus dapat memperlakukan siswa secara aktif.
(4)Sebelum media digunakan harus direncanakan secara matang dalam penyusunan
rencana pembelajaran.
(5)Hindari penggunaan media yang hanya dimaksudkan sebagai selingan.
(6)Harus senantiasa dilakukan persiapan yang cukup sebelum penggunaan media.
Pengertian media pembelajaran adalah paduan antara bahan dan alat atau perpaduan
antara software dan hardware mengutip publikasi online dari Universitas Negeri
Yogyakarta. Media pembelajaran bisa dipahami sebagai media yang digunakan dalam
proses dan tujuan pembelajaran.7 Pada hakikatnya proses pembelajaran juga merupakan
komunikasi, maka media pembelajaran bisa dipahami sebagai media komunikasi yang
digunakan dalam proses komunikasi tersebut, media pembelajaran memiliki peranan
penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran.
Menurut Anderson (1987) media dapat dibagai dalam dua kategori, yaitu alat bantu
pembelajaran (instructional aids) dan media pembelajaran (instructional media).8 Alat
6
Rahadi, 2003:39.
7
Sadiman, dkk, 1996: 5
8
Bambang Warsita (2008: 123)
bantu pembelajaran atau alat untuk membantu guru (pendidik) dalam memperjelas materi
(pesan) yang akan disampaikan. Oleh karena itu alat bantu pembelajaran disebut juga alat
bantu mengajar (teaching aids). Misalnya OHP/OHT, film bingkai (slide) foto, peta, poster,
grafik, flip chart, model benda sebenarnya dan sampai kepada lingkungan belajar yang
dimanfaatkan untuk memperjelas materi pembelajaran.
1. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta didik ketika
belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah
emosi dan sikap siswa.
3. Fungsi kognitif media visual terlihat dari lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual
yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
9
Hujair AH. Sanaky (2009: 6),
Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu10
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
siswa sehingga memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan
mendemonstrasikan, memamerkan, dll.
Macam-macam media pembelajaran yang pertama adalah media non elektronik. Media non
elektronik sendiri terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1) Media Cetak
Media cetak adalah cara untuk menghasilkan atau mnyampaikan materi, seperti buku dan
materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis. Contoh
media cetak ini antara lain buku teks, modul, buku petunjuk, grafik, foto, lembar lepas,
lembar kerja, dan sebagainya.
Media ini menghasilakan materi pembelajaran dalam bentuk salinan tercetak. Dua
komponen pokok media ini adalah materi teks verbal dan materi visual yang
10
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002:2)
dikembangkan berdasarkan teori yang berkaitan dengan persepsi visual, membaca,
memproses informasi, dan teori belajar.
2).Media Pajang
Media pajang umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi didepan
kelompok kecil. Media ini meliputi papan tulis, white board, papan magnetik, papan
buletin, chart dan pameran. Media pajang paling sederhana dan hampir selalu tersedia
disetiap kelas adalah papan tulis.
Macam-macam media pembelajaran yang kedua adalah media elektronik. Media elektronik
juga terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
4) Film
Film merupakan gambar hidup yang diambil dengan mengguanakan kamera film dan
ditampilkan melalui proyektor film. Dibandingkan dengan film strip, film bergerk dengan
cepat sehingga tampilannya kontinu atauajeg. Objek yang ditampilkan akan lebih alamiah,
artinya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
6) Televisi
Televisi adalah system elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup
bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang
mengubah cahaya dan suara kedalam gelombang elektrik dan mengkonversinya kembali
kedalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.
7) Internet
Media ini memberikan perubahan yang besar pada cara orang berinteraksi, bereksperimen,
dan berkomunikasi. Berdasarkan karakteristik tersebut, internet sangat cocok untuk kelas
jarak jauh, di mana siswa dan guru masing-masing berada di tempat berbeda, tetapi tetap
dapat berkomunikasi dan berinteraksi seperti layaknya di kelas.
Sumber belajar (learning resources) ialah semua sumber yang dapat digunakan setiap
manusia yang melalui pesan,orang,bahan,dan lingkungan. Dengan sumber belajar ini para
peserta didik maupun pendidik bisa mendapatkan informasi dengan mudah,Sumber belajar
juga akan mempermudah metode pembelajaran yang tidak harus menggunakan alat-alat
yang canggih seperti laptop,lcd,dll. Karena tidak semua disekolah-sekolah akan difasilitasi
alat-alat yang semacam itu. Maka sebab itu, dengan sumber belajar inilah banyak macam-
macam metode gaya belajar yang mengasyikan dan anak-anak tidak akan merasakan
kebosanan dalam belajar yang mereka lakukan. Adanya sumber belajar ini mereka sangat
senang karena dengan metode ini mereka bisa belajar dengan bermain,karena pada zaman
sekarang kebanyakan peserta didik yang suka belajar dengan bermain terutama pada anak-
anak dan mereka lebih mudah memahami dengan cara yang membuat mereka nyaman.
Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Ashar Arsyad bahwa pentingnya
penggunaan media pembelajaran sebagai sumber belajar yang terintegrasi dapat
mengantarkan pesan dan mendorong terjadinya proses belajar guna mencapai proses
pembelajaran.11
1. Pesan (massage): informasi yang dapat disalurkan oleh komponen lain berbentuk
ide,fakta,pengertian,dan data. Dan juga dapat dijadikan bahan-bahan pembelajaran
yang dapat diambil dari buku-buku, seperti: cerita rakyat,dongeng,nasihat,dan lain-lain.
2. Orang (people): orang yang memiliki atau menyimpan banyak informasi dan tidak
termasuk orang yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelola-an sumber
belajar, biasanya yang memiliki informasi seperti: narasumber,tokoh
masyarakat,pimpinan lembaga,guru,dan lain-lain.
2. Bahan (material): sesuatu yang dapat disebut dengan software dan mengandung pesan
yang dapat disajikan melalui alat, dapat digunakan atau disajikan seperti:
slides,film,buku,gambar,dan lain-lain.
3. Peralatan (device): sesuatu yang dapat disebut dengan hardware yang dapat digunkan
untuk menyalurkan pesan yang disajikan melalui softtware,peralatan ini dapat
digunakan melaui: papan tulis,ohp,tv,dan lain-lain.
4. Teknik/metode (technique): prosedur yang disiapkan dalam pergunaan bahan
pembelajaran,peralatan,situasi,dan orang yang akan menyampaikan suatu pesan atau
11
Eni Fariyatul Fahyuni, M.Pd.I. pengembangan komik akidah akhlak untuk
meningkatkan minat baca dan prestasi belajar siswa sekolah dasar. Hal 18 dan 19
informasi.
i. Lingkungan (setting): situasi yang ada pada sekitar kita dan dimana banyak pesan atau
informasi yang akan disalurkan, dan pada situasi ini lah semua orang banyak
menyalurkan informasi kepada lingkungan sekitarnya seperti: terdapat pada didalm
ruang kelas,perpustakaan,aula (biasa mendapatkan informasi pada saat tempat ini
dipergunakan untuk seminar atau sejenisnya),dan lain-lain12
Memberikan pengalaman dalam peserta didik dengan cara langsung maupun tidak
langsung, agar peserta didik lebih mudah memahami materi yang telah kita berikan
jika dengan cara langsung (praktik). Karena, banyak peserta didik yang suka dengan
cara langsung (praktik).
Dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru, agar peserta didik tidak akan
ketinggalan dengan informasi-informasi yang ada didalam lingkungan yang ada.
Dan memberikan informasi yang positif bagi peserta didik, apabila telah diatur dan
direncanakan pemanfaatnya secara tepat.
Dan dapat merangsang cara berpikir peserta didik agar menjadi kritis dalam
menanggapi suatu masalah, bersiakap denagan tegas, dan berkembang lebih lanjut.
Dapat membantu peseta didik untuk memahami suatu materi yang telah disampaikan.
Dapat mengidentifikasi sumber daya yang ada dan dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran.
Pengelompokan suatu media pembelajaran, agar peserta didik mudah dalam belajar.
Menurut Sutari Imam Barnadib prinsip yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan
sumber belajar antara lain:
12
https://www.scribd.com/mobile/doc/139993981/10-sumber-belajar-menurut-para-ahli-beserta-6-
jenis- sumber-belajar-secara#
13
http://www.wartamadrasahku.com/2016/04/pemanfaatan-sumber-belajar-dan.html?m=1
Menurut Depdiknas dalam Karwono yaitu:
1. Sumber belajar dapat memberikan perjalanan belajar yang konkrit dan langsung
kepada pelajarnya
2. Sumber belajar menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan atau dikunjungi
dan dilihat secara langsung oleh siswa
3. Sumber belajar dapat memperluas dan menambah cakrawala sajian yang ada
didalam kelas
4. Sumber belajar dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru
5. Sumber belajar dapat memecahkan masalah pendidikan atau pengajaran baik
dilingkungan mikro maupun makro14
1. Kelebihan perpustakaan:
Sebagai tempat pencarian informasi/sumber belajar yang tidak membuthkan biaya
yang lebih banyak dan pada perpustakaan tersedia lengkap buku-buku/referensi-
referensi yang kita butuhkan.
Tempat pada perpustakaan juga nyaman dan sangat kondusif untuk tempat kita
mencari referensi dan belajar.
Perpustakaan juga tempat yang memungkinkan untuk belajar dalam waktu yang
lama dan bukunya juga dapat kita pinjam.
Buku juga sebagai media belajar yang berupa kertas, dan memiliki keuntungan
yaitu praktis dan mudah dibawa.
Pemanduan dalam perpustakaan juga membantu kita dalam buku referensi dan
lebih efisien.
Kebanyakan buku-buku ini terdapat pada tulisan-tulisan/penelitian para ilmuwan
sehingga buku-buku ini kebenarannya lebih tinggi.
2. Kekurangan perpustakaan:
3. Kelebihan internet:
4. Kekurangan internet:
Fungsi sumber belajar dalam pembelajaran yang ada pada saat ini, antara lain :
1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran.
2. Memberikan kemungkinan pembelajran yang sifatnya lebih individual, sebab penggunaan sumber
belajar dalam pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai
dengan kemapuanya.
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah dalam pembelajran. Hal ini dapat dilakukan dengan
merancang pembelajran yang sistematis.
4. Memantapkan pembelajaran.
5. Penggunaan sumber belajar dalam pembelajaran dapat menembus batas geografis.
Sedangkan fungsi pusat sumber belajar itu sendiri antara lain sebagai berikut :
1. Fungsi pengembangan sistem intruksional
15
Komsiyah, indah. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras Lika, Umi, “Pengembangan Pusat
Sumber Belajar Sebagai Sarana Peningkatan Kualitas Peningkatan Pembelajaran”.
Fungsi ini menolong jursan atau deartemen dan staf tenaga pengajar secara individual didalam
membuat desain dan pemilihan pilihan untuk meningkatkan efektivitasdan efisiensi proses
pembelajaran.
2. Fungsi informasi
Ada beberapa sumber informasi yang dapat digolongkan menjadi usat sumber belajar seperti pusat
komuter, bahan bacaan, radio, televisi, dan sebagainya.
3. Fungsi pelayanan media
Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan pelayanan pendukung yang
dibutuhkan yang dibutuhkan oleh staf pengajar dan pelajar.
4. Fungsi produksi
Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan intruksional yang tidak dapat
diperoleh melalui sumber komersial.
5. Fungsi administrasi
Fungsi ini berhubungan dengn cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai.16
16
http/umiilika.wordpress.com/2014/02/18/pengembangan-pusat-sumber-belajar-sebagai-sarana-peningkatan-
kualitas-pembelajaran, diakses 09 Mei 2015
17
Statment, Jurnal, “Pengembangan Pusat Sumber Belajar dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan”
pemberdayaan sumber–sumber belajar yang telah ada terhadap pencapaian tujuan dan kompetensi
pembelajaran.
2. Tahap pengembangan sarana kebutuhan
Selain pengembangan sarana, juga dilakukan pengembangan progam pusat sumber belajar yang
tentu saja berorientasi pada tujuan pusat sumber belajar. Dalam pengembangan progam,
dibutuhkan adanya SDM yang berkualitas dan profesional. Hal ini dimaksudkan agar
pengembangan progam bisa memenuhi kebutuhan yang diharapkan. Sebagai contoh
pengembangan progam adalah penambahan sumber belajar, berupa media dan bahan ajar yang
berbentuk cetak ataupun no cetak.
3. Tahap implementasi
Tahap implementasi pusat sumber belajar merupakan tahap aplikasi atau pendayagunaan pusat
sumber belajar. Dalam pelaksanaanya, pusat sumber belajar yang akan digunakan hendaklah
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidik atau lembaga yang akan
mengembangkanya. Sebagai contoh, sebuah lembaga pendidikan yang memiliki tempat terbatas,
maka dapat mendirikan dan mengembangkan pusat sumber belajarsecara bertahap, sesuaio dengan
tempat yang tersedia. Untuk kemudian, setelah kemampuan lembaga tersebut bertambah, maka
pengembangan pusat sumber belajardapat terus diulakukan.
4. Tahap pengelolaan
Pengelolaan pusat sumber belajar adalah kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan,
pengembangan produksi, dan pemanfaatan sumber belajar serta upaya untuk terus dab
memperbaiki dan meningkatkan sarana dan progam – progamnya.
Dalam melakukan pengembangan pusat sumber belajar yang diharapkan bisa menjadi
sarana peningkatan pembelajaran seorang pendidik harus juga mampu memperhatikan 3 hal
sebagai berikut:
1. Mutu pendidikan
Sallis memandang mutu sebagai filosofis dan metodologis yang membantu institusi untuk
merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam menghadapi tekanan – tekanan eksternal
yang berlebihan. Sedang menurut Danim mutu mengandung makna derajat keunggulan suatu kerja
atau hasil produk.18
2. Peningkatan mutu pendidikan
18
http://www.jurnal-statment.com/media/index.php/journal/24-pengembangan-pusat-sumber -belajar-dalam-
upaya-meningkatkan-mutu-pendidikan,diakses 09 Mei 2015
Mutu pendidikan dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran yang disajikan oleh pendidik dan
ketersediaan sarana dan prasarana pendukungnya.
3. Upaya Peningkatan Pusat Sumber Belajar sebagai sarana peningkatan pembelajaran Mutu
Pendidikan
Upaya untuk menghdupkan dan mengembangkan pusat sumber belajar sangat dibutuhkan
dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya tugas pengurus / anggota dan institusi terkait,
melainkan kita semua karena intiya usaha bersama menjaga atau mengembangkan ilmu
pengetahuan, serta merevisi atau mengkaji ulang tujuan dari pusat sumber belajar, untuk
mengintensifisikan hasil akan adanya proses pendidikan.
1. Tujuan Umum
PSB bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan dan proses pembelajaran
melalui melalui pengembangan sistem intruksional.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan dari adanya PSB antara lain sebagai berikut :
a. Menyediakan berbagai macam pilihn komunikasi untuk menyokong kelas tradisional.
b. Mendorong penggunaan cara-cara belajar yang baru yang pling cocok untuk mencapai tujuan
c. Memberikan pelayanan dan dalam perencanaan, produksi, operasional dan tindakan lanjutan
d. Melakukan latihan keada tenaga pendidik mengenai pengembangan sistem intruksional.
e. Memajukan penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan.
f. Membantu mengembangkan standar pnggunaan sumber-sumber belajar.
Prinsip-prinsip yang dapat diamati berupa tingkah laku. Jadi dapat dipahami bahwa yang
dimaksud dengan prinsip-prinsip active learning adalah tingkah laku yang mendasar yang selalu
nampak dan menggambarkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar baik keterlibatan
mental, intelektual maupun emosional yang dalam banyak hal dapat diisyaratkan keterlibatan
langsung dalam berbagai bentuk keaktifan fisik.19
Media dan metode yang sesuai karakteristik siswa untuk mengoptimalkan kepekaan sensori
siswa dan hasil temuan tentang sebagian besar guru tidak tertarik dan tidak mau menggunakan
penilaian autentik atau penilaian berbasis kinerja.20
Berikut ini beberapa prinsip yang harus diperhatikan saat guru memilih media untuk
pembelajaran yang akan dilaksanakannya :
19
Baharun, ‘Penerapan Pembelajaran Active Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Madrasah’.
20
Hasan Baharun, Pengembangan Kurikulum : TEORI DAN PRAKTIK, 2017.
21
Azhar Arsyad, Media Pembelajara, (Jakarta, RajaGrafindo Persada,2006), hal 75-76
konkrit, serta mudah dipahami.22
Media pembelajaran juga harus dipilih berdasarkan prinsip taraf berfikir siswa. Benda-
benda yang bersifat konkrit lebih baik digunakan sebagai media pembelajaran bila
dibandingkan media yang lebih abstrak. Demikian pula media pembelajaran yang kompleks
dari segi struktur atau tampilan akan lebih sulit dipahami disbanding media pembelajaran yang
sederhana. Contoh media pembelajaran di SD untuk struktur organ- organ dalam tubuh
manusia haruslah tidak serumit media pembelajaran untuk siswa SMP dan SMA.
Jika tingkat kerumitan media pembelajaran tidak disesuaikan dengan taraf berfikir siswa
maka bisa berakibat siswa bukannya semakin mudah memahami, akan menjadi semakin
bingung dan tidak fokus pada tujuan dan materi pembalajaran hingga tidak dapat memperoleh
hasil pembelajaran yang diharapkan.23
22
Baharun, ‘Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui Model ASSURE’.
23
Muhammad Faiq, http://prinsipmediapembelajaran.com
23
3. Prinrip Interaktivitas Media Pembelajaran
Prinsip ketiga yang harus diperhatikan dalam pemilihan media dalam pembelajaran di
kelas adalh interaktivitas. Sebeapa besar kemungkinan siswa dapat berinteraksi dengan media
pembelajaran? Makin interaktif, makin bagus media pembelajaran itu karena lebih mendorong
siswa untuk terlibat aktif dalam belajar. Misalnya, saat mengajar materi tentang operasi hitung
bilangan bulat, contoh media dalam pelajaran SD yang dapat digunakan adalah video tentang
bagaimana cara melakukan operasi hitung bilangan bulat atau guru dapat juga menggunakan
media pembelajaran multimedia interaktif pembelajaran mandiri tentang operasi hitung
bilangan bulat. Bila siswa diberikan tontonan video, tentunya interaksi yang terjadi antara
siswa dengan media pembelajaran hanaya satu arah saja dari media ke siswa. Sedangkan bila
menggunakan media pembelajaran berbentuk multi media interaktif yang dapt dioperasikan
pada sebuah computer, maka interaksi siswa dengan media lebih tinggi. Dalam hal ini, maka
media yang paling cocok untuk dipilih adalah media pembelajaran dalam bentuk interaktif.
Media untuk mencapai tujuan pembelajaran, sesuai dengan materi pelajaran , dan
mempunyai interaktivitas yang tinggi, guru harus melihat ketersediaan media yang akan
digunakan. Jika media tidak tersedia di sekolah maka semua yang telah di rencanakan akan sia-
sia, dan tujuan tidak akan pernah tercapai. Atau guru harus meminjam atau membuat sendiri
media itu sendiri. Dengan menghitung berapa media yang akan di gunakan oleh siswa. Bila
pembelajaran dilakukan secara berkelompok maka media yang tersedia harus mencukupi.
5. Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran
6. Alokasi Waktu
Isu ketersediaan waktu dalam pembelajaran memang sangat krusial. Guru selalu dikejar
waktu untuk menyelesaikan tuntuntan kurikulum. Oleh karena itu, penggunaan media
pembelajaran, yang notabene efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran, mempunyai
relevansi yang baik dengan materi pelajaran, dan berbagai kelebihan lainpun kadang-kadang
terpaksa harus dikesampingkan bila alokasi waktu menjadi pertimbangan yang penting. Akan
tetapi ketersediaan waktu seringkali bisa disiasati dengan berbagai cara berdasarkan
pengalaman yang dimiliki oleh guru.
24
2524
Baharun, ‘Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui Model ASSURE’.
25
Baharun, ‘Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui Model ASSURE’.
7. Fleksibelitas (Kelenturan) Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang dipilih oleh guru untuk kegiatan belajar mengajar dikelas
seharusnya memiliki fleksibelitas yang baik. Media pembelajaran itu dikatakan mempunyai
fleksibelitas yang baik apabila dapat digunakan dalam berbagai situasi. Kadang kala, saat
proses pembelajaran berlangsung terjadi perubahan situasi yang berakibat tidak dapat
digunakannya suatu media pembelajaran.26
26
Muhammad Faiq, http://prinsipmediapembelajaran.com
27
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta, Rajawali Press, 2013) hal 74.
bertujuan agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan.
Media pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa,
namun juga aspek lain yaitu sikap dan perbuatan.
Tidak semua materi dapat disajikan dengan gamblang melalui media pembelajaran,
terkadang harus disajikan dalam konsep atau symbol atau sesuatu yang lebih umum baru
kemudian disertakan penjelasan. Ini memerlukan proses dan keterampilan khusus dari siswa
untuk memahami hingga menganalisis materi yang disajikan. Media pembelajaran yang
dipilih hendaknya mampu diselaraskan menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam
mendalami isi materi.
2. Praktis, Luwes, dan Bertahan
Media pembelajaran tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan
lingkungan dan sesuatu yang sederhana nemun secara tepat guna akan lebih efektif
dibandingkan media pembelajaran mahal dan rumit. Simple dan mudah dalam penggunaan,
harga terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan secara terus-menerus patut
menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.28
3. Mampu dan Terampil Menggunakan
Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut. Nilai dan
manfaat media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru
menggunakan media pembelajaran tersebut. Keterampilan penggunaan media pembelajaran
ini juga nantinya dapat diturunkan kepada siswa sehingga siswa juga mampu terampil
menggunakan media pembelajaran yang dipilih.
4. Keadaan Peserta Didik
Kriteria pemilihan media yang baik adalah disesuaikan dengan keadaan peserta didik,
baik keadaan psikologis, filosofis, maupun sosiologis anak, sebab media yang tidak sesuai
dengan keadaan anak didik tidak akan membantu banyak dalam memahami materi
pembelajaran.29
5. Ketersediaan
Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran, media
tersebut tidak dapat di gunakan jika tidak tersedia, menurut Wilkinson, media merupakan
alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan
28
Syaiful Imran, http://ilmupendidikan.net
29
Endang Dealova, http://endangdealova.blogspot.co.id.
siswa dan guru. Jangan sampai seorang guru menentukan dan memilih media yang tidak
tersedia di sekolahan. Jika guru tidak mampu membuat dan memproduksi media maka
pilihlah media alternative yang tersedia di sekolahan tersebut untuk menjelaskan materi
pembelajaran.
Tujuan desainer adalah untuk menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas
yang kemudian akan dibangun. Desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media
teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan
secara efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari
pemahaman peserta didik, perumusan masalah pembelajaran, dan merancang perlakuan
berbasis media untuk membantu terjadinya transisi.
30
Kurniawati, W. (2021). Jurnal An-Nur: Kajian Pendidikan dan Ilmu Keislaman Vol. 7,
No. 1 Januari-Juni 2021. 7(1), 1–10.
31
Basri. (2013). signifikansi desain pembelajaran dalam menunjang kesuksesan mengajar.
fokus) yang perlu diketahui meliputi, karakteristik mereka, kemampuan awal dan
kemampuan prasyarat. Mendesain pelajaran bukanlah suatu pekerjaan yang dilakukan
secara tiba-tiba, bukan pula suatu perencanaan tanpa posedur sistematis, melainkan harus
merujuk pada model-model desain yang memiliki karakteristik yang jelas.
Desain pembelajaran harus berorientasi pada peserta didik, berorientasi pada tujuan,
terfokus pada pengembangan dan peningkatan kinerja, hasil belajar harus bias di ukur
dengan cara yang valid dan terpercaya. Selain itu desain pembelajaran harus mengandung
hal-hal yang empiris, berulang, dapat dikoreksi sendiri dan merupakan usaha yang
dilakukan secara bersama. Adapun komponen tersebut adalah ;
1. Desain Pembelajaran Berpusat pada Siswa
Desain pembelajaran seharusnya mempertimbangkan suatu pendekatan pembelajan yang
berpusat pada peserta didik, dimana peserta didiklah yang mempengaruhi konten,
aktivitas, materi dan fase belajar. Pendekatan ini memosisikan peserta didik pada pusat
proses belajar. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar
secara independen dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya, serta melatih
mereka dengan memperhatikan keterampilan yang dibutuhkan untuk berbuat secara
efektif.
Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik mencangkup berbagai
teknik, seperti mengganti sistem penyajian yang menggunakan ceramah dengan
pengalaman belajar aktif, menetapkan teknik open-end-ed- problem merupakan
pendekatan yang membutuhkan proses berpikir kritis dan kreatif, melibatkan peserta didik
dalam simulasi dan bermain peran, dan menggunakan self-phase dan comperatif learning.
Implementasi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik secara
tepat akan membawa dampak pada meningkatkan motivasi belajar, semakin menguat daya
pemahaman, semakin mendalam pengertian terhadap ilmu pengetahuan yang dipelajari,
dan semakin positif sikap peserta didik terhadap mata pelajaran yang diajarkan.32
Pendekatan pembelajaran dengan berpusat kepada peserta didik atau student center
menjadi keharusan, siswa dipandang sebagai subjek aktif yang memiliki daya seleksi dan
daya interprestasi, serta daya kreasi tinggi terhadap topik apa yang diangkat dalam suatu
32
Muhammad Yaumi. (2013). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran Dengan Kurikulum
2013 Edisi Kedua. Kencana.
proses pembelajaran.33
2. Desain Pembelajaran Berorientsasi Tujuan
Mendesain pembelajaran dengan menyajikan tujuan secara akurat merupakan titik
sentral dalam proses desain pembelajaran. Tujuan seharusnya menjadi pijakan dasar
terutama dalam mengembangan materi, strategi, dan metode pembelajaran, media, dan
evaluasi. Desain pembelajaran yang tidak menjadikan tujuan sebagai inti pengembangan
dapat menimbulkan pelaksanaan pembelajaran yang tidak sistematis, sistemik, dan
cendrung parsial, dan tidak utuh. Tujuan pembelajaran mencangkup lima kemampun
sebagaimana di sebutkan oleh Gagne, seperti;
a. informasi verba,
b. kemampuan intelektual,
c. kemampuan kognisi,
d. sikap dan
e. kemampuan motorik.34
Tujuan pembelajran, dapat juga diarahkan pada jenis kemampuan dalam taksonomi
blomm yang mencangkup tiga domain: kognisi, afeksi, dan psikomotorik, atau empat
ranah yang pernah disinyari oleh Dewantara dengan istilah olah pikir, olah rasa, olah hati.
Singkatnya apapun bentuk dari kemampuan yang diingikan, rancangan pembelajaran
harus terfokus pada tujuan pembelajaran
3. Desain Pembelajran Terfokus pada Pengembangan atau Perbaikan Kinerja Peserta
Didik
Desain harus diarahkan pada upaya perbaikan yang berarti suatu perbuatan untuk
33
Sulianto, J., Sunardi, S., Anitah, S., & Gunarhadi, G. (2019). Analisis Implementasi
Pembelajaran di Sekolah Dasar pada Pengembangan Model Advance Organizer berbasis
Pendekatan Open Ended untuk Meningkatkan Penalaran Siswa. International Journal of
Elementary Education, 3(4), 396. https://doi.org/10.23887/ijee.v3i4.21312
34
Warsita, B. (2018). Teori Belajar Robert M. Gagne Dan Implikasinya Pada
Pentingnya Pusat Sumber Belajar. Jurnal Teknodik, XII(1), 064–078.
https://doi.org/10.32550/teknodik.v12i1.421
meningkatkan atau membuat lebih baik dalam hal kualitas, nilai, atau kegunaan.
Memperbaiki artinya harus dapat membuat suatu menjadi kredibel atau dapat dipercaya
untuk menawarkan beberapa manfaat yang berlaku secara umum. Memperbaiki juga
berarti mempersiapkan cara-cara yang jauh lebih unggul dari yang biasa untuk mencapai
tujuan yang layak.
Kinerja dalam desain pembelajaran tidak merujuk pada dua komponen utama
pertama, desain pembelajaran yang digunakan untuk memfasilitasi peserta didik dalam
mendapatkan pengetahuan dan menggunakan atau menerapkan pengetahuan dan
kemampuan baru yang diperoleh. Kedua, desain pembelajran dapat mengakomodasi dan
mengembangkan kinerja peserta didik dalam upaya menjadi pribadi yang lebih baik dari
sebelumnya. Artinya daripada hanya sekedar mengingatkan informasi dan menghapal
komponen- komponen penting dari segala sesuatu yang dipelajari, desain pembelajaran
fokus pada menyediakan peserta didik untuk mampu melakukan sesuatu yang berarti
dengan menunjukkan kemampuan perilaku yang lebih kompleks, termasuk dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi. Desain pembelajaran
seharusnya dapat mendorong terciptanya kesesuaian Antara lingkungan belajar dengan
situasi dimana kemampuan dapat di tunjukkan.
4. Desain Pembelajaran Mengarahkan Hasil Belajar yang Dapat Diukur Melalui Cara
yang Valid Dan Dapat Dipercaya
Mengembangkan instrument pengukuraan hasil belajar yang valid dan dapat
dipercaya tentu merupakan harapan semua pendidik. Namun, sering juga terjadi
pengukuran yang keliru karena tidak mencangkup aspek-aspek yang diukur atau dapat
mengembangkan instrument yang sesuai dengan objek yang diukur. Jika objek adalah
respon dan pandangan peserta didik tentang pelaksanaan pembelajaran, maka instrumen
yang dibuat adalah wawancara yang mencangkup berbagai aspek yang berhubungan
dengan pelaksanaan pembelajaran mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti sampai
pada kegiatan penutup, dan tindak lanjut.
Jika instrumen yang dikembangkan berupa tes, multiplechoise, atau tes essay atau
menjodohkan, maka sasaran kinerja yang diukur tidak valid apalagi jika diukur tentang
reliabilitasnya. Kecuali aspek yang diukur adalah pemahaman belajar atau penguasaan
materi pembelajarannya, maka tes (pretes dan posttes) merupakan instrumen yang cocok
untuk dikembangkan.
5. Desain pembelajaran bersifat empiris, berulang, dan dapat dikoreksi sendiri.
Data merupakan jantungnya proses desain pembelajaran. Pengumpulan data dimulai
sejak analisis awal dan berlanjut hingga sampai pada tahap implementasi. Misalnya,
selama fase analisis data dapat dikumpulkan sehingga dapat dibandingkan apa yang telah
dipahami peserta didik dengan apa yang dibutuhkan untuk dipahami. Bimbingan dan
umpan balik dari ahli mata pelajaran/kuliah menentukan ketepatan dan relevansi
keterampilan dan pengetahuan untuk diajarkan. Hasil penelitian dan pengalaman
pendahuluan mengarahkan penyeleksian strategi dan media pembelajaran.
6. Desain Pembelajaran Adalah Upaya Tim
Memang benar bahwa mungkin saja desain pembelajaran dapat dilakukan sendiri, baik
dalam menyediakan sumber, kerangka, mampu dalam hal peyeleksian dan pengembangan
media, materi, dan metode yang digunakan. Tetapi keterlibatan pihak lain dalam suatu
tim sangat dibutuhkan karena pada hakikatnya proyek desain merupakan usaha bersama
dalam upaya menciptakan suatu produk yang lebih baik.
Ditinjau dari segi luas kawasan, ruang lingkup, dan kompleksitas teknis, kebanyakan
proyek desain pembelajaran membutuhkan kemampuan khusus dari individu. Pada tingkat
minimum, suatu tim terdiri atas ahli konten mata pelajaran/kuliah, pengembangan
pembelajaran, satu atau lebih personel produksi, dukungan tenaga khusus, dan seorang
manajer proyek. Kadang- kadang seorang individu mengambil peran lebih banyak dari
individu lainnya dalam suatu tim, tetapi proyek yang lebih besar tanpa kecuali
membutuhkan spesialis yang lebih besar pula.
Tujuan sebuah desain adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan
masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia. Dengan demikian suatu
desain muncul karena kebutuhan manusia untuk memecahkan persoalan. Melalui suatu
desain orang bisa melakukan langkah- langkah yang sistematis untuk memecahkan suatu
persoalan yang dihadapi. Dengan demikian suatu desain pada dasarnya adalah suatu
proses yang bersifat linear yang di awali dengan penentuan kebutuhan, kemudian
mengembangkan rancanagan untuk merespons kebutuhan tersebut, selanjutnya rancangan
tersebut diujicoba dan akhirnya dilakukan evaluasi untuk menentukan hasil tentang
efektivitas rancangan (disain) yang disusun. Menurut Marrison, Ross & Kemp. 3 5
terdapat empat komponen dasar dalam perencanaan desain pembelajaran, yaitu:
1. Untuk siapa program ini dibuat dan dikembangkan ? (karakteristik siswa atau
peserta ajar)
2. Anda ingin siswa atau peserta ajar mempelajari apa? (tujuan)
3. Isi pembelajaran seperti apa yang paling baik dipelajari? (strategi pembelajaran)
4. Bagaimana cara anda mengukur hasil pembelajaran yang telah dicapai? (prosedur
evaluasi)
35
Fhathulloh, M. R., Yusup, M., & nurhayati. (2014). implementasi guru dalam
mendesain proses pembelajaran pai. 59(9–10).
36
Kurniawati, W. (2021). Jurnal An-Nur: Kajian Pendidikan dan Ilmu Keislaman Vol. 7,
No. 1 Januari-Juni 2021. 7(1), 1–10.
BAB II
PENUTUP
1. KESIMPULAN
belajar sama dengan media pembelajaran, apakah sumber belajar bagian dari media
pembelajaran atau media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar, dan
adakah keterkaitan antara sumber belajar dan media pembelajaran. Sumber belajar
memiliki cakupan yang lebih luas daripada media pembelajaran. Sumber belajar
dapat berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar/lingkungan.
Sumber belajar ialah semua sumber yang dapat mempermudah peserta didik
dalam mencari informasi-informasi yang dibutuhkan melalui pesan, orang maupun
lingkungan. Adapun manfaat sumber belajar yang dapat peserta didik lakukan sperti
halnya: mencari pengalaman yang secara langsung maupun tidak langsung karena itu
akan mempermudahkan peserta didik dalam sistem belajarnya. Kelebihan dan
kekurangan dalam sumber belajar yang melalui perpustakaan dan internet: hematnya
biaya yang dikeluarkan jika peserta didik mencari informasi tetapi sangat tidak
kondusif peletakkan buku-buku tersebut. Sedangkan internet lebih mudah dan cepat
dalam mencari informasi tetapi biaya yang diperlukan sangat relatif mahal bagi peserta
didik.
1. Prinsip-prinsip dalam memilih media pembelajaran
Berikut ini beberapa prinsip yang harus diperhatikan saat guru memilih media untuk
pembelajaran yang akan dilaksanakannya :
a. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi
b. PrinsipTaraf Berfikir Siswa
c. Interaktivitas Media Pembelajaran
d. Ketersediaan Media Pembelajaran
e. Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran
f. Alokasi Waktu
g. Fleksibelitas (Kelenturan) Media Pembelajaran
h. Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran
2. Kriteria pemilihan media pembelajaran yang baik
Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran
yang baik adalah sebagai berikut :
a. Sesuai Dengan Tujuan
b. Praktis, Luwes, dan Bertahan
c. Mampu dan Terampil Menggunakan
d. Keadaan Peserta Didik
e. Ketersediaan
2. SARAN
Dengan adanya resume mengenai media pembelajaran ini diharapkan menjadi
sumber refensi bagi para mahasiswa dan guru dalam memahami dan mencari informasi
mengenai media pembelajaran. Namun ada baiknya pada pembaca mencari kembali
sumber informasi terkini mengenai media pembelajaran dan beberapa penelitian
mengenai hal tersebut supaya lebih bisa memahami dan mengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Sadiman, 1990:19
Rahadi, 2003:39.
Sadiman, dkk, 1996: 5
Bambang Warsita (2008: 123)
Hujair AH. Sanaky (2009: 6),
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002:2)
https://www.scribd.com/mobile/doc/139993981/10-sumber-belajar-menurut-para-ahli-
beserta-6-jenis- sumber-belajar-secara#
http://www.wartamadrasahku.com/2016/04/pemanfaatan-sumber-belajar-dan.html?m=1
http://Fitriahnovitasari6.blokspots.co.id/2014/12/pengertian-fungsi-jenis-jenis-dan.html?
m=1
9
9
9
9
9