Disusun oleh :
MAIMUNAH
NIM : 21.03.00.014
Alamat : Jl. Jeruk purut no.10, RT.1/RW.3, Cilandak Timur, Kec. Ps. Minggu,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah kami ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Muhammad
Soleh, M.Pd selaku dosen yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap Makalah ini dapat berguna bagi kami dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai “ Peningkatan Ketrampilan Menyimak “ Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan yang jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi
memperbaiki makalah yang telah kami buat ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan
datang.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulis
BAB II PEMBAHASAN
Betapa penting peran menyimak dalam kehidupan sehari-hari, kiranya tidak perlu
diragukan lagi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan pada berbagai
kesibukan menyimak. Apalagi dalam era globalisasi seperti saat ini, sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat dituntut untuk mampu menyimak
berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik melalui berbagai media, seperti radio,
televisi, telepon, dan internet, maupun melalui tatap muka secara langsung. Berbagai lembaga,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, sering mendatangkan para pakar yang sesuai
dengan bidang informasi yang dibutuhkannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi
melalui kegiatan rapat, ceramah, seminar, diskusi, debat, simposium, dan sebagainya. Dalam
kegiatan semacam itu, peserta dituntut untuk memiliki keterampilan menyimak yang
memadai.
Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa aktif, kreatif,
produktif dan resetif apresiatif yang mana salah satu unsurnya adalah keterampilan menyimak
yang bertujuan untuk menangkap dan memahami pesan ide serta gagasan yang terdapat pada
materi atau bahasa simakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian menyimak?
2. Apakah tujuan menyimak?
3. Bagaimana teknik menyimak yang efektif?
4. Apakah tahap-tahap menyimak?
5. Bagaimana proses menyimak ?
6. Bagaimana kemampuan menyimak siswa sekolah dasar?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menyimak
Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak.
Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi
bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan
simakan.
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan
penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara
melalui ujaran atau bahasa lisan”. Proses menyimak memerlukan perhatian serius dari siswa. Ia
berbeda dengan mendengar atau mendengarkan. Menurut pendapat Tarigan “Pada kegiatan
mendengar mungkin si pendengar tidak memahami apa yang didengar. Pada kegiatan
mendengarkan sudah ada unsur kesengajaan, tetapi belum diikuti unsur pemahaman karena itu
belum menjadi tujuan.”Kegiatan menyimak mencakup mendengar, mendengarkan dan disertai
usaha untuk memahami bahan simakan.Oleh karena itu dalam kegiatan menyimak ada unsur
kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsur utama dalam setiap peristiwa
menyimak.Penilaiannya pun selalu terdapat dalam peristiwa menyimak, bahkan melebihi unsur
perhatian.
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,
mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.
B. Tujuan Menyimak
Tujuan utama menyimak menurut Logan adalah untuk menangkap, memahami atau
menghayati pesan ide gagasan yang tersirat pada bahan simakan. menangkap dan memahami
pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Tujuan yang bersifat
umum tersebut dapat dipecah-pecah menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek tertentu
yang ditekankan. Adapun tujuan menyimak menurut klasifikasinya adalah sebagai berikut.
1. Mendapatkan fakta
Mendapatkan fakta dapat dilakukan melaui penelitian, riset, eksperimen, dan membaca.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah menyimak melalui radio, tv, dan percakapan.
2. Menganalisis fakta
Fakta atau informasi yang telah terkumpul dianalisis. Kaitannya harus jelas pada unsur-
unsur yang ada, sebab akibat yang terkandung di dalamnya. Apa yang disampaikan penyimak
harus dikaitkan dengan pengetahuan dan pengalaman penyimak dalam bidang yang sesuai.
3. Mendapatkan inspirasi
Dapat dilakukan dalam pertemuan ilmiah atau jamuan makan. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan ilham. Penyimak tidak memerlukan fakta baru. Mereka yang datang diharapkan
untuk dapat memberikan masukan atau jalan keluar berkaitan dengan masalah yang dihadapi.
4. Menghibur diri
Para penyimak yang datang untuk menghadiri pertunjukkan sandiwara, musik untuk
menghibur diri. Mereka itu umumnya adalah orang yang sudah jenuh atau lelah sehingga
perlu menyegarkan fisik, mental agar kondisinya pulih kembali.
D. Tahap-tahap menyimak
Ruth G. Stricland menyimpulkan ada sembilan tahapan menyimak, mulai dari yang tidak
ketentuan sampai pada yang amat bersungguh-sungguh, yaitu sebagai berikut:
a. Menyimak berkala, yang terjadi pada saat anak merasakan keterlibatan langsung dalam
pembicaraan mengenai dirinya.
b. Menyimak dengan perhatian dangkal, karena sering mendapat gangguan dengan adanya
selingan-selingan perhatian kepada hal-hal di luar pembicaraan.
c. Setengah menyimak karena terganggu oleh kegiatan menunggu kesempatan untuk
mengekspresikan isi hati anak.
d. Menyimak serapan karena anak keasikan menyerap hal-hal yang kurang penting, jadi
merupakan penjaringan pasif yang sesungguhnya.
e. Menyimak sekali-sekali, menyimpan sebentar-sebentar apa yang di simak, karena
perhatiannya terganggu oleh keasikan lain dan hanya mendengarkan hal-hal yang menarik
saja.
f. Menyimak asosiatif; hanya mengingat pengalaman-pengalaman pribadi secara konstan,
yang mengakibatkan penyimak benar-benar tidak memberi reaksi terhadap pesan yang di
sampaikan pembicara.
g. Menyimak dengan reaksi berkala terhadap pembicara dengan memberi komentar maupun
pertanyaan.
h. Menyimak secara seksama, mengikuti jalan pikiran pembicara dengan sungguh-sungguh.
i. Menyimak secara aktif untuk mendapatkan serta menemukan pikiran, pendapat, dan
gagasan pembicara.
E. Proses Menyimak
Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Proses menyimak
mencakup tahap-tahap sebagai berikut:
a) Tahap mendengar (hearing); dalam tahap ini kita mendengar segala sesuatu yang
dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujarannya.
b) Tahap memahami (understanding); setelah mendengar maka ada keinginan untuk mengerti
isi ujaran sang pembicara.
c) Tahap menafsirkan (interpreting); penyimak yang baik belum puas kalau hanya mendengar
dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan butir-butir pendapat yang
terdapat dalam ujaran sang pembicara.
d) Tahap mrenilai (evaluating); pada tahap ini sang penyimak mulai menilai ujaran sang
pembicara, dimana kelebihan dan kekurangannya.
e) Tahap menanggapi (responding); merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak,
sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap, serta menerima gagasan atau ide yang
dikemukakan oleh sang pembicara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena sangat
bergantung kepada berbagai unsur yang mendukung. Yang dimaksudkan dengan unsur dasar
ialah unsur pokok yang menyebabkan timbulnya komunikasi dalam menyimak. Menyimak
dengan berkonsentrasi adalah memusatkan pikiran, perasaan, dan perhatian terhadap bahan
simakan yang disampaikan pembicara.
Untuk dapat memusatkan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara
dengan baik, penyimak harus dapat menghindari gangguan menyimak, baik yang berasal dari
diri sendiri maupun yang berasal dari luar, penyimak harus betul-betul memusatkan perhatian
kepada materi yang disimak.
Penyimak yang ideal harus bermotivasi mempunyai tujuan tertentu sehingga untuk menyimak
kuat, menyimak secara menyeluruh materi secara utuh dan padu, menghargai pembicara,
penyimak yang baik harus selektif, artinya harus memilih bagian-bagian yang inti, sungguh-
sungguh, penyimak tidak mudah terganggu, penyimak harus cepat menyesuaikan diri,
penyimak harus kenal arah pembicaraan, penyimak harus kontak dengan pembicara, Kontak
dengan pembicara, merangku, menilai, merespon
B. Saran
Dalam pembelajaran sangat erat kaitannya antara keterampilan yang satu dengan
keterampilan yang lainnya, maka tingkatkanlah semua keterampilan-keterampilan tersebut
diantaranya keterampilan membaca, berbicara, menyimak, dan menulis supaya lebih efisien
dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan . Bandung: Anghkasa
Mudjianto dan Susanto, Gatut. 2010. Materi Pembelajaran Menyimak. Malang. A3 Malang.