1. DANDI FIRMANSYAH
2. M. FAUZI
3. ANDIKA PRATAMA
4. MASHUDI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi
suri tauladan umat islam didunia.
Dengan terwujudnya makalah ini yang membahas tentang “Keterampilan Menyimak”. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi, pelajaran dan ilmu yang bermanfaat bagi
pembacanya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna oleh karena itu di harapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, demi kesempurnaan makalah berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Permasalahan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Batasan dan Pengertian Menyimak 2
B. Tujuan Menyimak
C. Teknik Menyimak yang Efektif
D. Tahap-Tahap Menyimak 2
E. Proses Menyimak 3
F. Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Menyimak?
2. Apakah Tujuan Menyimak?
3. Bagaimana Teknik Menyimak yang Efektif?
4. Apakah Tahap-Tahap Menyimak?
5. Bagaimana Proses Menyimak ?
6. BagaimanaKemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menyimak
Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak. Menyimak dapat
didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan.
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta
memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa
lisan”. Proses menyimak memerlukan perhatian serius dari siswa. Ia berbeda dengan mendengar atau
mendengarkan. Menurut pendapat Tarigan “Pada kegiatan mendengar mungkin si pendengar tidak
memahami apa yang didengar. Pada kegiatan mendengarkan sudah ada unsur kesengajaan, tetapi
belum diikuti unsur pemahaman karena itu belum menjadi tujuan.”Kegiatan menyimak mencakup
mendengar, mendengarkan, dan disertai usaha untuk memahami bahan simakan.Oleh karena itu dalam
kegiatan menyimak ada unsur kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsur utama
dalam setiap peristiwa menyimak.Penilaiannya pun selalu terdapat dalam peristiwa menyimak, bahkan
melebihi unsur perhatian.
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,
mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.
B. Tujuan Menyimak
Tujuan utama menyimak menurut Logan adalah untuk menangkap, memahami atau menghayati pesan
ide gagasan yang tersirat pada bahan simakan. menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan
yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Tujuan yang bersifat umum tersebut dapat dipecah-
pecah menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek tertentu yang ditekankan. Adapun tujuan
menyimak menurut klasifikasinya adalah sebagai berikut.
1. Mendapatkan fakta
Mendapatkan fakta dapat dilakukan melaui penelitian, riset, eksperimen, dan membaca. Cara lain
yang dapat dilakukan adalah menyimak melalui radio, tv, dan percakapan.
2. Menganalisis fakta
Fakta atau informasi yang telah terkumpul dianalisis. Kaitannya harus jelas pada unsur-unsur yang
ada, sebab akibat yang terkandung di dalamnya. Apa yang disampaikan penyimak harus dikaitkan
dengan pengetahuan dan pengalaman penyimak dalam bidang yang sesuai.
3. Mendapatkan inspirasi
Dapat dilakukan dalam pertemuan ilmiah atau jamuan makan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
ilham. Penyimak tidak memerlukan fakta baru. Mereka yang datang diharapkan untuk dapat
memberikan masukan atau jalan keluar berkaitan dengan masalah yang dihadapi.
4. Menghibur diri
Para penyimak yang datang untuk menghadiri pertunjukkan sandiwara, musik untuk menghibur diri.
Mereka itu umumnya adalah orang yang sudah jenuh atau lelah sehingga perlu menyegarkan fisik,
mental agar kondisinya pulih kembali.
D. Tahap-tahap menyimak
Ruth G. Stricland menyimpulkan ada sembilan tahapan menyimak, mulai dari yang tidak ketentuan
sampai pada yang amat bersungguh-sungguh, yaitu sebagai berikut:
a. Menyimak berkala, yang terjadi pada saat anak merasakan keterlibatan langsung dalam
pembicaraan mengenai dirinya.
b. Menyimak dengan perhatian dangkal, karena sering mendapat gangguan dengan adanya selingan-
selingan perhatian kepada hal-hal di luar pembicaraan.
c. Setengah menyimak karena terganggu oleh kegiatan menunggu kesempatan untuk mengekspresikan
isi hati anak.
d. Menyimak serapan karena anak keasikan menyerap hal-hal yang kurang penting, jadi merupakan
penjaringan pasif yang sesungguhnya.
e. Menyimak sekali-sekali, menyimpan sebentar-sebentar apa yang di simak, karena perhatiannya
terganggu oleh keasikan lain dan hanya mendengarkan hal-hal yang menarik saja.
f. Menyimak asosiatif; hanya mengingat pengalaman-pengalaman pribadi secara konstan, yang
mengakibatkan penyimak benar-benar tidak memberi reaksi terhadap pesan yang di sampaikan
pembicara.
g. Menyimak dengan reaksi berkala terhadap pembicara dengan memberi komentar maupun
pertanyaan.
h. Menyimak secara seksama, mengikuti jalan pikiran pembicara dengan sungguh-sungguh.
i. Menyimak secara aktif untuk mendapatkan serta menemukan pikiran, pendapat, dan gagasan
pembicara.
E. Proses Menyimak
Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Proses menyimak mencakup tahap-
tahap sebagai berikut:
a) Tahap mendengar (hearing); dalam tahap ini kita mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh
sang pembicara dalam ujarannya.
b) Tahap memahami (understanding); setelah mendengar maka ada keinginan untuk mengerti isi
ujaran sang pembicara.
c) Tahap menafsirkan (interpreting); penyimak yang baik belum puas kalau hanya mendengar dan
memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan butir-butir pendapat yang terdapat dalam
ujaran sang pembicara.
d) Tahap mrenilai (evaluating); pada tahap ini sang penyimak mulai menilai ujaran sang pembicara,
dimana kelebihan dan kekurangannya.
e) Tahap menanggapi (responding); merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak, sang
penyimak menyambut, mencamkan, menyerap, serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan
oleh sang pembicara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena sangat bergantung kepada
berbagai unsur yang mendukung. Yang dimaksudkan dengan unsur dasar ialah unsur pokok yang
menyebabkan timbulnya komunikasi dalam menyimak. Menyimak dengan berkonsentrasi adalah
memusatkan pikiran, perasaan, dan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara.
Untuk dapat memusatkan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara dengan
baik, penyimak harus dapat menghindari gangguan menyimak, baik yang berasal dari diri sendiri
maupun yang berasal dari luar, penyimak harus betul-betul memusatkan perhatian kepada materi yang
disimak.
Penyimak yang ideal harus bermotivasi mempunyai tujuan tertentu sehingga untuk menyimak kuat,
menyimak secara menyeluruh materi secara utuh dan padu, menghargai pembicara, penyimak yang
baik harus selektif, artinya harus memilih bagian-bagian yang inti, sungguh-sungguh, penyimak tidak
mudah terganggu, penyimak harus cepat menyesuaikan diri, penyimak harus kenal arah pembicaraan,
penyimak harus kontak dengan pembicara, Kontak dengan pembicara, merangku, menilai, merespon
B. Saran
Dalam pembelajaran sangat erat kaitannya antara keterampilan yang satu dengan keterampilan yang
lainnya, maka tingkatkanlah semua keterampilan-keterampilan tersebut diantaranya keterampilan
membaca, berbicara, menyimak, dan menulis supaya lebih efisien dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan . Bandung: Anghkasa
Mudjianto dan Susanto, Gatut. 2010. Materi Pembelajaran Menyimak. Malang. A3 Malang.