PENDAHULUAN
1
- Mahasiswa dapat mengetahui factor-faktor menyimak,
- Mahasiswa dapat mengetahui kegiatan menyimak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak
(panduan bahasa dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi, Drs.; 1995: 18)
Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan
bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi,
serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau
Proses menyimak memerlukan perhatian serius dari siswa. Ia berbeda dengan mendengar
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,
3
2.2 Tujuan Menyimak
2. Untuk mengevaluasi dimana orang yang menyimak dapat menilai apa yang dia simak
3. Untuk mengapresiasi dimana orang yang menyimak dapat menikmati serta menghargai apa
mengkomunikasikan ide-ide
5. Untuk membedakan bunyi-bunyi dimana orang yang menyimak agar dia dapat
1. Sumber Suara
Berdasarkan sumber suara yang disimak, penyimak dibagi menjadi dua bagian yaitu:
Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak, dapat diklarifikasikan sebagai
berikut:
Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak memerlukan perhatian, ketentuan dan
ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja.
4
Menyimak ekstensif meliputi:
1) Menyimak sosial
2) Menyimak sekunder
3) Menyimak estetik
4) Menyimak Pasif
1) Menyimak kritis
2) Menyimak introgatif
3) Menyimak kreatif
4) Menyimak konsentratif
perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi yang disimak.
5
5) Menyimak selektif
Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif dan
terfokus untuk mengenal, bunyi-bunyi asing, nada dan suara, bunyi-bunyi homogen, kata-
Menurut pendapat Rost (1991:108) bahwa faktor-faktor yang penting dalam keterampilan
menyimak dalam kelas adalah siswa menuliskan butir-butir penting bahan simakan terutama yang
nonlinguistik (situasi yang sesuai dengan objek supaya terbangun makna, menggunakan
6
pengetahuan awal (yang kita tahu tentang isi dan bentuk dan konteks yang telah siap
menyimak dalam kelas adalah siswa menuliskan butir-butir penting bahan simakan terutama yang
berhubungan dengan bahan simakan. Untuk dapat mengajarkan menyimak sampai pada
pemahaman, guru perlu menyusun bahan simakan. Penyusunan materi menyimak pun tidak asal
mendapatkan materi saja, tetapi ada beberapa yang harus diperhatikan guru dalam penyusunan
materi ini di antaranya: (1) sasaran kegiatan, (2) sasaran kompetensi siswa, (3) metode
1. Unsur Pembicara
Pembicara haruslah menguasai materi, penuh percaya diri, berbicara sistematis dan kontak
2. Unsur Materi
Unsur yang diberikan haruslah aktual, bermanfaat, sistematis dan seimbang. Materi yang
disusun pun sebaiknya memperhatikan tingkat perkembangan siswa. Tema materi yang
dipergunakan sebaiknya bervariatif. Dengan demikian, siswa kita tidak akan jenuh belajar
7
c. Adanya minat siswa dalam menyimak
4. Unsur Situasi
a. Waktu penyimakan
c. Suasana lingkungan
menyimak bahan dengan baik atau tidak. Harus dihindari faktor lingkungan yang akan
misalnya minimnya fasilitas (tidak ada laboratorium), suasana menyimak tidak nyaman (ruangan
1. Berkonsentrasi.
5. Penyimak yang baik harus selektif, artinya harus memilih bagian-bagian yang inti.
8
10. Penyimak harus kontak dengan pembicara.
12. Merangkum.
13. Menilai.
a. Rangsang bunyi
d. Pemberian makna
a). Memori. Adapun memori dalam diri kita memiliki tiga fungsi penting:
1. Menyusun arah tentang apa yang akan kita lakukan dalam aktivitas
9
Beberapa teori yang memberikan penjelasan tentang penyebab mengapa informasi yang disimpan
a. Fuding teori (teori pemudaran): maksudnya informasi yang tidak sering digunakan akan
b. Distortion theory: informasi yang mirip dengan informasi yang lainnya tidak dapat
c. Superssion Theory: teori ini menyatakan pesan akan hilang akibat hambatan multivasional
(melukai).
d. Interference Theory: teori ini menyatakan informasi yang telah di dapat sebelumnya akan
e. Processing Break down theory: teori ini berpendapat bahwa tak satupun dari bagian-bagian
informasi dapat diingat tanpa menggunakan sistem pengkodean makna ganda (sistem
coding ambigu).
2) Dianggap lain dari pada informasi yang lain atau dianggap unik (tidak wajar)
3) Terorganisir dan
Menurut Montgo Mery ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar kita dapat
meningkatkan daya mengingat kita. Kita harus memiliki keinginan kuat untuk meningkatkan
daya ingatan, meningkatkan konsentrasi terhadap suatu pesan, dan peduli terhadap
10
b). Konsentrasi
Salah satu alasan mengapa pendengar tak dapat berkonsentrasi pada sumber
yang terlalu lama, sehingga keadaan seperti ini menuntutnya untuk membagi-bagi energi.
Untuk memperhatikan antara berbagai ragam rangsang dan tidak merespon pada suatu
rangsang saja. Alasan yang kedua adalah karena pendengar salah mengarahkan energi untuk
Menurut Erving Goffman, bentuk standar dankesalahan penafsiran meliputi hal-hal berikut:
b. Kesadaran diri
c. Kesadaran berinteraksi
Ada 3 alasan lain yang menyadari alasan kurangnya konsentrasi di atas diantaranya,
kata. Diasumsikan bahwa ukuran kosa kata merupakan variabel penting dalam pemahaman
pendengar.
11
Dalam peran kita sebagai komunikator, kita memiliki empat jenis kosa kata fungsional yang
sangat bervariasi ukurannya, jenis kosa kata itu dibedakan berdasarkan usia, saat seseorang
1) Sampai kira-kira seseorang mencapai usia sebelas tahun kosa kata fungsional terbesar
yang dimiliki adalah kosa kata simakan mendengar (listening vocabulary) artinya
pengayaan kosa katanya pada fase ini dapat dan hasil simakan dari kehidupan sehari-hari.
2) Setelah lewat usia dua belas, kosa kata simakan yang seseorang miliki, umumnya
Orang dewasa dikatakan memiliki kosa kata minimum apabila ia hanya memilih rata-rata kosa
kata sebesar 20.000 (dua puluh ribu) kata. Untuk meningkatkan kosa kata umum maupun kosa
Langkah pertama adalah menumbuhkan minat kata-kata. Ada dua kemampuan dasar yang
dapat membantu kita untuk mempelajari kata-kata baru berdasarkan maknanya adalah
Langkah yang kedua adalah mempelajari makna dari kata-kata yang tidak lazim dari
konteks-konteksnya.
Ada 2 jenis petunjuk kontekstual yang utama dan telah umum dikenal yakni petunjuk
sematik (makna kata) dan sintaksis (struktur kalimat), yang termasuk ke dalam petunjuk
pengalaman, situasi. Petunjuk kontekstual kedua adalah petunjuk sintaksis berupa pola-pola
12
d). Faktor-faktor Tambahan
Tak banyak mengenal paliditas dan realibitas tes mendengar yang diterapkan dalam
penelitian.
1. Menyimak Berita
Berita merupakan laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Berita yang
lengkap selalu memuat jawaban atas pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimana. Penyampaian berita dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis, baik langsung
Dalam kaitannya dengan pembelajaran menyimak, kompetensi yang akan dicapai melalui
pembelajaran menyimak berita adalah agar mahasiswa mampu mendengarkan siaran atau
informasi dari media elektronika atau pembacaan teks dan memberikan tanggapan. Indikator
pencapaiannya adalah mahasiswa mampu: (1) mencatat pokok-pokok isi berita, (2) mengajukan
pertanyaan tentang isi berita, (3) menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi berita, dan
(4) mengungkapkan kembali isi berita yang didengar dalam beberapa kalimat secara runtut.
13
Untuk pembelajaran menyimak, berita dapat diambil dari siaran (langsung) radio/televisi,
2. Menyimak Khotbah
Khobah merupakan salah satu jenis pidato yang terutama menguraikan ajaran-ajaran
Kompetensi dasar yang akan dicapai melalui pembelajaran menyimak khotbah adalah
mampu (1) mencatat pokok-pokok isi khotbah yang didengarkan, (2) menuliskan pokok-pokok
isi khotbah dalam beberapa kalimat, dan (3) menyampaikan secara lisan ringkasan isi khotbah.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah cara-cara
atau siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk mendapat
hasil yang optimal. Menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi
bunyi, menyusun penafsiran, dan proses penyimpanan, serta proses menghubungkan hasil
penafsiran itu dengan keseluruhan pengetahuan dan pengalaman. Tujuan menyimak yaitu agar
orang yang mendengarkan dapat memperoleh pengetahuan dan informasi tertentu dari berita atau
15