Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan memberikan pengetahuan kebahasaan agar murid
mampu menguasai bahasa Indonesia sebaik-baiknya. Untuk mencapai tujuan ini maka, pada
dasarnya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasi oleh murid secara baik dan benar
sebagaimana tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu keterampilan
menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.
Dari keempat keterampilan berbahasa yang dikemukakan diatas, hanya keterampilan
menyimak yang akan menjadi perhatian dalam makalah ini karena pada umumnya pengetahuan
diperoleh melalui keterampilan menyimak. Setiap orang mendengar berita-berita melalui
informasi tatap muka, saat itu telah berlangsung pula kegiatan menyimak. Oleh karena itu,
pembelajaran menyimak mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran di sekolah dasar
sebab kemampuan menyimak yang baik adalah kondisi awal untuk mengahsilkan presentasi
belajar yang baik.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud menyimak menurut Djago Tarigan?
2. Apa tujuan meyimak?
3. Apa macam-macam menyimak
4. Apa saja faktor-faktor menyimak?
5. Bagaimana contoh kegiatan menyimak?

1.3 Manfaat dan Tujuan


- Mahasiswa dapat mengetahui pengertian menyimak,
- Mahasiswa dapat mengetahui tujuan menyimak,
- Mahasiswa dapatmenyebutkan macam-macam menyimak,
- Mahasiswa dapat mengetahui tahap-tahap menyimak,

1
- Mahasiswa dapat mengetahui factor-faktor menyimak,
- Mahasiswa dapat mengetahui kegiatan menyimak.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Menyimak

Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak

(panduan bahasa dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi, Drs.; 1995: 18)

Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan

bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan

simakan. (Djago Tarigan; 1991: 4).

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh

perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi,

serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau

bahasa lisan. (Tarigan: 1983)

Proses menyimak memerlukan perhatian serius dari siswa. Ia berbeda dengan mendengar

atau mendengarkan. Menurut pendapat Tarigan (1994:27),

Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,

mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.

(Sabarti at all: 1992).

3
2.2 Tujuan Menyimak

1. Untuk memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara

2. Untuk mengevaluasi dimana orang yang menyimak dapat menilai apa yang dia simak

3. Untuk mengapresiasi dimana orang yang menyimak dapat menikmati serta menghargai apa

yang disimaknya itu

4. Untuk mengkomunikasikan ide-ide agar orang yang sedang menyimak bisa

mengkomunikasikan ide-ide

5. Untuk membedakan bunyi-bunyi dimana orang yang menyimak agar dia dapat

membedakan bunyi-bunyi dengan tepat

6. Untuk menyelesikan menyimak

2.3 Macam-macam Menyimak

1. Sumber Suara

Berdasarkan sumber suara yang disimak, penyimak dibagi menjadi dua bagian yaitu:

o Intrapersonal listening atau menyimak intrapribadi

o Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi

2. Cara penyimak bahan yang disimak

Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak, dapat diklarifikasikan sebagai

berikut:

Menyimak ekstensif (extensive listening):

Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak memerlukan perhatian, ketentuan dan

ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja.

4
Menyimak ekstensif meliputi:

1) Menyimak sosial

2) Menyimak sekunder

3) Menyimak estetik

4) Menyimak Pasif

Menyimak intensif (intensive listening)

Menyimak intensif adalah menyimak yang memerlukan perhatian, ketentuan dan

ketelitian. Sehingga penyimak harus mengerti secara keseluruhan, meliputi:

1) Menyimak kritis

Menyimak kritis ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-

sungguh untuk memberikan penilain secara objektif, menentukan keaslian, kebenaran.

dan kelebihan, serta kekurangan-kekurangannya.

2) Menyimak introgatif

Menyimak interogratif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan memperoleh

informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan kepada

pemerolehan informasi tersebut.

3) Menyimak kreatif

Menyimak kreatif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk

mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas pembelajar

4) Menyimak konsentratif

Menyimak konsentratif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh

perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi yang disimak.

5
5) Menyimak selektif

Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif dan

terfokus untuk mengenal, bunyi-bunyi asing, nada dan suara, bunyi-bunyi homogen, kata-

kata, frase-frase, kalimat-kalimat, dan bentuk-bentuk, bahasa yang sedang dipelajarinya.

Ciri-ciri menyimak intensif adalah:

1) Menyimak intensif ialah menyimak pemahaman

2) Menyimak intensif memerluhan konsentrasi tinggi

3) Menyimak intensif ialah memahami bahasa formal

4) Menyimak intensif diakhiri dengan reproduksi bahan simakan Reproduksi

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak

Menurut pendapat Rost (1991:108) bahwa faktor-faktor yang penting dalam keterampilan

menyimak dalam kelas adalah siswa menuliskan butir-butir penting bahan simakan terutama yang

berhubungan dengan bahan simakan.

Pendapat lain menurut Tarigan (1994:62), komponen/faktor-fantor penting dalam

menyimak adalah sebagai berikut.

1. Membedakan antar bunyi fonemis.

2. Mengingat kembali kata-kata.

3. Mengidentifikasi tata bahasa dari sekelompok kata.

4. Mengidentifikasi bagian-bagian pragmatik, eskpresi, dan seperangkat penggunaan yang

berfungsi sebagai unit sementara mencari arti/makna.

5. Menghubungkan tanda-tanda linguistik ke tanda-tanda para linguistik (intonasi) dan ke

nonlinguistik (situasi yang sesuai dengan objek supaya terbangun makna, menggunakan

6
pengetahuan awal (yang kita tahu tentang isi dan bentuk dan konteks yang telah siap

dikatakan untuk memperkirakan dan kemudian menjelaskan makna.

6. Mengulang kata-kata penting dan ide-ide penting.

Menurut pendapat Michael (1991:108) faktor-faktor yang penting dalam keterampilan

menyimak dalam kelas adalah siswa menuliskan butir-butir penting bahan simakan terutama yang

berhubungan dengan bahan simakan. Untuk dapat mengajarkan menyimak sampai pada

pemahaman, guru perlu menyusun bahan simakan. Penyusunan materi menyimak pun tidak asal

mendapatkan materi saja, tetapi ada beberapa yang harus diperhatikan guru dalam penyusunan

materi ini di antaranya: (1) sasaran kegiatan, (2) sasaran kompetensi siswa, (3) metode

pembelajaran, dan (4) faktor keberhasilan menyimak (Budiman, 2008:2).

2.5 Unsur-unsur Menyimak

1. Unsur Pembicara

Pembicara haruslah menguasai materi, penuh percaya diri, berbicara sistematis dan kontak

dengan penyimak juga harus bergaya menarik / bervariasi

2. Unsur Materi

Unsur yang diberikan haruslah aktual, bermanfaat, sistematis dan seimbang. Materi yang

disusun pun sebaiknya memperhatikan tingkat perkembangan siswa. Tema materi yang

dipergunakan sebaiknya bervariatif. Dengan demikian, siswa kita tidak akan jenuh belajar

dan pembelajaran menyimak menjadi menyenangkan.

3. Unsur Penyimak / Siswa

a. Kondisi siswa dalam keadaan baik

b. Siswa harus berkonsentrasi

7
c. Adanya minat siswa dalam menyimak

d. Penyimak harus berpengalaman luas

4. Unsur Situasi

a. Waktu penyimakan

b. Saran unsur pendukung

c. Suasana lingkungan

Lingkungan yang mempengaruhi tersebut memberikan kenyataan bahwa siswa dapat

menyimak bahan dengan baik atau tidak. Harus dihindari faktor lingkungan yang akan

berpengaruh buruk bagi keberhasilan pengembangan kompetensi menyimak. Faktor tersebut

misalnya minimnya fasilitas (tidak ada laboratorium), suasana menyimak tidak nyaman (ruangan

telalu lebar, kelas di sebelah kita terlalu berisik).

2.6 Ciri-ciri penyimak ideal

1. Berkonsentrasi.

2. Penyimak harus bermotivasi.

3. Penyimak harus menyimak secara menyeluruh.

4. Penyimak harus menghargai pembicara.

5. Penyimak yang baik harus selektif, artinya harus memilih bagian-bagian yang inti.

6. Penyimak harus sungguh-sungguh.

7. Penyimak tidak mudah terganggu.

8. Penyimak harus cepat menyesuaikan diri.

9. Penyimak harus kenal arah pembicaraan.

8
10. Penyimak harus kontak dengan pembicara.

11. Kontak dengan pembicara.

12. Merangkum.

13. Menilai.

2.7 Kegiatan Menyimak

a) Proses menyimak komprehensif.

Adapun komponen yang termasuk dalam proses menyimak adalah:

a. Rangsang bunyi

b. Penerimaan alat peraga

c. Perhatian dan penyelesaian

d. Pemberian makna

b) Fungsi comprehensive listening

Fungsinya berkonsentrasi pada pesan-pesan yang disampaikan selanjutnya kaitan antara

satu pesan dengan lainnya agar sampai pemahaman yang dikehendaki

a. Faktor-faktor yang berkaitan dengan menyimak konprehensif

a). Memori. Adapun memori dalam diri kita memiliki tiga fungsi penting:

1. Menyusun arah tentang apa yang akan kita lakukan dalam aktivitas

2. Memberikan struktur baku terhadap pemahaman kita kepada suatu aktivitas

apabila konsep-konsep kita tersebut dikemukakan oleh orang lain

3. Memberikan arah/pedoman untuk mengingat pengalaman/ pengetahuan dan

informasi- informasi yang telah diketahui sebelumnya.

9
Beberapa teori yang memberikan penjelasan tentang penyebab mengapa informasi yang disimpan

dalam memori hilang (lupa):

a. Fuding teori (teori pemudaran): maksudnya informasi yang tidak sering digunakan akan

memudar / perlahan-lahan hilang.

b. Distortion theory: informasi yang mirip dengan informasi yang lainnya tidak dapat

dibedakan, yang telah disimpan di ingatan.

c. Superssion Theory: teori ini menyatakan pesan akan hilang akibat hambatan multivasional

(melukai).

d. Interference Theory: teori ini menyatakan informasi yang telah di dapat sebelumnya akan

bercampur dengan informasi yang baru didapat.

e. Processing Break down theory: teori ini berpendapat bahwa tak satupun dari bagian-bagian

informasi dapat diingat tanpa menggunakan sistem pengkodean makna ganda (sistem

coding ambigu).

Menurut penelitian manusia akan lebih mengingat apabila informasi itu:

1) Dianggap penting dan berharga atau berguna dalam kehidupan

2) Dianggap lain dari pada informasi yang lain atau dianggap unik (tidak wajar)

3) Terorganisir dan

4) Berupa informasi visual

Menurut Montgo Mery ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar kita dapat

meningkatkan daya mengingat kita. Kita harus memiliki keinginan kuat untuk meningkatkan

daya ingatan, meningkatkan konsentrasi terhadap suatu pesan, dan peduli terhadap

lingkungan dan orang-orang di sekitar kita.

10
b). Konsentrasi

Salah satu alasan mengapa pendengar tak dapat berkonsentrasi pada sumber

pembicaraan (penuturan) adalah kemungkinan karena sering berkomunikasi dalam rentang

yang terlalu lama, sehingga keadaan seperti ini menuntutnya untuk membagi-bagi energi.

Untuk memperhatikan antara berbagai ragam rangsang dan tidak merespon pada suatu

rangsang saja. Alasan yang kedua adalah karena pendengar salah mengarahkan energi untuk

memperhatikan (attention energy).

Menurut Erving Goffman, bentuk standar dankesalahan penafsiran meliputi hal-hal berikut:

a. Pencakupan / pemenuhan eksternal, dibandingkan dengan berkonsentrasi pada pesan

penutur, pendengar cenderung akan mudah terkacaukan perhatiannya oleh stimulasi /

rangsang dari luar

b. Kesadaran diri

c. Kesadaran berinteraksi

d. Kurangnya rasa ingin tahu terhadap apa yang sedang dibicarakan

Ada 3 alasan lain yang menyadari alasan kurangnya konsentrasi di atas diantaranya,

kurangnya motivasi diri dan kurangnya tanggung jawab.

c). Pembendaharaan kata

Faktor yang mempengaruhi kemampuan komprehensif pendengar adalah ukuran kosa

kata. Diasumsikan bahwa ukuran kosa kata merupakan variabel penting dalam pemahaman

pendengar.

11
Dalam peran kita sebagai komunikator, kita memiliki empat jenis kosa kata fungsional yang

sangat bervariasi ukurannya, jenis kosa kata itu dibedakan berdasarkan usia, saat seseorang

melakukan komunikasi. Hal tersebut digambarkan sebagai berikut:

1) Sampai kira-kira seseorang mencapai usia sebelas tahun kosa kata fungsional terbesar

yang dimiliki adalah kosa kata simakan mendengar (listening vocabulary) artinya

pengayaan kosa katanya pada fase ini dapat dan hasil simakan dari kehidupan sehari-hari.

2) Setelah lewat usia dua belas, kosa kata simakan yang seseorang miliki, umumnya

dipengaruhi oleh kosa kata atau hasil membaca (reading vocabulary).

Orang dewasa dikatakan memiliki kosa kata minimum apabila ia hanya memilih rata-rata kosa

kata sebesar 20.000 (dua puluh ribu) kata. Untuk meningkatkan kosa kata umum maupun kosa

kata mendengar menurut langkah-langkah Pauk dapat dijelaskan sebagai berikut:

Langkah pertama adalah menumbuhkan minat kata-kata. Ada dua kemampuan dasar yang

dapat membantu kita untuk mempelajari kata-kata baru berdasarkan maknanya adalah

kemampuan menganalisa struktur dan kemampuan menganalisa konteks kata keterampilan

pertama tadi yaitu analisis struktur.

Langkah yang kedua adalah mempelajari makna dari kata-kata yang tidak lazim dari

konteks-konteksnya.

Ada 2 jenis petunjuk kontekstual yang utama dan telah umum dikenal yakni petunjuk

sematik (makna kata) dan sintaksis (struktur kalimat), yang termasuk ke dalam petunjuk

sematik adalah petunjuk sinonim, penjelas, deskripsi, contoh, kesimpulan, penjelas

pengalaman, situasi. Petunjuk kontekstual kedua adalah petunjuk sintaksis berupa pola-pola

penyusun kalimat yang menjadi penyusun suatu kalimat.

12
d). Faktor-faktor Tambahan

Faktor kurang seringnya diadakan penelitian-penelitian yang terkontrol secara ilmiah.

Tak banyak mengenal paliditas dan realibitas tes mendengar yang diterapkan dalam

penelitian.

Karena sebagian besar peneliti belum terkoordinir dengan baik.

Ada beberapa variabel yang mempengaruhi keefektifan menyimak konprehensif adalah

usia, motivasi, intelgensia, tingkat pencapaian, kemampuan berbicara, pemahaman

membaca, kemampuan belajar, kemampuan berbahasa dan kultural.

2.8 Contoh Kegiatan Menyimak

1. Menyimak Berita

Berita merupakan laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Berita yang

lengkap selalu memuat jawaban atas pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan

bagaimana. Penyampaian berita dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis, baik langsung

maupun melalui berbagai media.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran menyimak, kompetensi yang akan dicapai melalui

pembelajaran menyimak berita adalah agar mahasiswa mampu mendengarkan siaran atau

informasi dari media elektronika atau pembacaan teks dan memberikan tanggapan. Indikator

pencapaiannya adalah mahasiswa mampu: (1) mencatat pokok-pokok isi berita, (2) mengajukan

pertanyaan tentang isi berita, (3) menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi berita, dan

(4) mengungkapkan kembali isi berita yang didengar dalam beberapa kalimat secara runtut.

13
Untuk pembelajaran menyimak, berita dapat diambil dari siaran (langsung) radio/televisi,

atau dapat dibacakan di kelas.

2. Menyimak Khotbah

Khobah merupakan salah satu jenis pidato yang terutama menguraikan ajaran-ajaran

agama. Karena itu, bahasa khotbah bersifat persuasif.

Kompetensi dasar yang akan dicapai melalui pembelajaran menyimak khotbah adalah

mahasiswa mampu menyimak khotbah dengan indikator pencapaian kompetensi mahasiswa

mampu (1) mencatat pokok-pokok isi khotbah yang didengarkan, (2) menuliskan pokok-pokok

isi khotbah dalam beberapa kalimat, dan (3) menyampaikan secara lisan ringkasan isi khotbah.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah cara-cara

atau siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk mendapat

hasil yang optimal. Menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi

bunyi, menyusun penafsiran, dan proses penyimpanan, serta proses menghubungkan hasil

penafsiran itu dengan keseluruhan pengetahuan dan pengalaman. Tujuan menyimak yaitu agar

orang yang mendengarkan dapat memperoleh pengetahuan dan informasi tertentu dari berita atau

cerita yang didengar.

15

Anda mungkin juga menyukai