Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial dalam


hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial terkandung suatu
maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu
yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama. Dalam
kehidupan semacam inilah terjadi interaksi dan komunikasi baik dengan alam
lingkungan dengan sesamanya maupun dengan Tuhannya.

Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan


berbahasa aktif, kreatif, produktif dan resetif apresiatif yang mana salah satu
unsurnya adalah keterampilan menyimak yang bertujuan untuk menangkap
dan memahami pesan ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa
simakan.

Sedangkan berbicara merupakan proses penyampaian pesan secara


langsung yang berfungsi menyampaikan informasi kepada orang lain
sehingga orang yang mendengar dapat memahami informasi yang
disampaikan.

Dengan demikian keterampilan menyimak dan dan berbicara sangat


penting dalam proses belajar mengajar, oleh karena itu kami akan mencoba
menyusun kajian keterampilan menyimak dan berbicara.

1
B. Rerumusan Masalah

Dalam pembahasan makalah ini kami akan memfokuskan pada


beberapa masalah di bawah ini:

1. Apakah pengertian Keterampilan menyimak dan berbicara?


2. Tujuan apa yang akan di capai melalui keterampilan menyimak dan
berbicara?
3. Manfaat apa yang akan diperoleh setelah belajar menyimak dan
berbicara?
4. Apakah pengaruh menyimak pada keterampilan pada keterampilan
bebicara?
C. Rumusan Masalah

Dalam batasan masalah ini kami akan membatasi masalah dalam


makalah yang kami buat tentang ruang lingkup kajian keterampilan
menyimak dan berbicara :

 Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:


1. Untuk mengetahui pengertian menyimak dan berbicara
2. Untuk mengetahui ciri-ciri penyimak dan pembicara yang ideal
3. Untuk mengkaji lebih dalam hubungan antara menyimak dan
berbicara
4. istematika Penulisan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyimak

Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek


yang disimak (panduan bahasa dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi,
Drs.; 1995: 18)

Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup


kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan
mereaksi atas makna yang terka

ndung dalam bahan simakan. (Djago Tarigan; 1991: 4).

B. Tujuan Menyimak

Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami


pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.
Dengan demikian tujuan menyimak dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Menyimak memperoleh fakta atau mendapatkan fakta


b. Untuk menganalisis fakta
c. Untuk mengevaluasi fakta
d. Untuk mendapatkan inspirasi
e. Untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri

3
C. Jenis-Jenis Menyimak

Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak, dapat


diklarifikasikan sebagai berikut:

1) Menyimak ekstensif (extensive listening)

Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak memerlukan


perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami
seluruh secara garis besarnya saja.

Menyimak ekstensif meliputi :

a) Menyimak sosial
b) Menyimak sekunder c) Menyimak estetik
2) Menyimak Intensif (intensif listening )

Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh


perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara
mendalam.

Menyimak intensif meliputi :

a) Menyimak kritis
b) Menyimak introgatif
c) Menyimak penyelidikan
d) Menyimak kreatif
e) Menyimak konsentratif
f) Menyimak selektif

4
Tujuan menyimak berdasarkan Tidyman & butterfield membedakan
menyimak menjadi:

a) Menyimak sederhana
b) Menyimak diskriminatif
c) Menyimak santai
d) Menyimak informatif
e) Menyimak literatur
f) Menyimak kritis

Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak dapat diklarifikasikan :

a) Kegiatan menyimak bertarap rendah


b) Kegiatan menyimak bertaraf tinggi

Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Menyimak :

1. Unsur Pembicara

Pembicara haruslah menguasai materi, penuh percaya diri, berbicara


sistematis dan kontak dengan penyimak juga harus bergaya menarik /
bervariasi

2. Unsur Materi

Unsur yang diberikan haruslah actual, bermanfaat, sistematis dan


seimbang

3. Unsur Penyimak / Siswa


a) Kondisi siswa dalam keadaan baik
b) Siswa harus berkonsentrasi
c) Adanya minat siswa dalam menyimak
d) Penyimak harus berpengalaman luas

5
4. Unsur Situasi

a) Waktu penyimakan
b) Saran unsur pendukung
c) Suasana lingkungan

5. Ciri-Ciri Penyimak Ideal

Menurut Djago Tarigan mengidentifikasi ciri-ciri menyimak ideal


sebagai berikut:

1. Berkonsentrasi

Artinya penyimak harus betul-betul memusatkan perhatian kepada


materi yang disimak

2. Penyimak harus bermotivasi

Artinya mempunyai tujuan tertentu sehingga untuk menyimak kuat

3. Penyimak harus menyimak secara menyeluruh

Artinya penyimak harus menyimak materi secara utuh dan padu

4. Penyimak harus menghargai pembicara

5. Penyimak yang baik harus selektif, artinya harus memilih bagian-bagian


yang inti

6. Penyimak harus sungguh-sungguh

7. Penyimak tidak mudah terganggu

8. Penyimak harus cepat menyesuaikan diri

9. Penyimak harus kenal arah pembicaraan

10. Penyimak harus kontak dengan pembicara

11 Merangkum

6
12. Menilai

13. Merespon

6. Ciri-Ciri Pembicara Ideal

1. Berkonsentrasi Artinya pembicara harus betul-betul memusatkan


perhatian kepada materi yang disampaikan

2. Pembicara harus menyampaikan materi secara menyeluruh

Artinya pembicara harus menyampaikan materi secara utuh pada


penyemak.

3. Pembicara harus menguasai materi yang hendak disa,paikan secara


lugas

4. Penyimak harus sungguh-sungguh

5. pembicara harus paham alur pembicaraan

7. Pengertian Berbicara

Berbicara adalah beromong, bercakap, berbahasa, mengutarakan isi


pikiran, melisankan sesuatu yang dimaksudkan (KBBI, 2005:165)

Menurut Tarigan (tanpa tahun:15), menjelaskan bahwa berbicara


adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata
untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,
gagasan dan perasaan. Berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang
dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan
sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan
gagasan-gagasan atau ide yang dikombinasikan.

7
Menurut Djago Tarigan dkk (1998:34), menjelaskan bahwa
berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa berbicara


adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata
secara lisan untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan
pikiran, gagasan dan perasaan untuk menyampaikan pesan.

8. Unsur Dasar Berbicara :

Di dalam kegiatan berbicara terdapat lima unsur yang terlibat yaitu:

a) Pembicara
b) Isi pembicaraan
c) Penyimak, dan
d) Tanggapan penyimak

9. Prosedur Kegiatan Berbicara

a) Memilih pokok pembicaraan yang menarik hati.


b) Membatasi pokok pembicaraan.
c) Mengumpulkan bahan-bahan.
d) Menyusun bahan (pendahuluan, isi, kemampuan)
e) Melakukan Presentasi

8
10. Hubungan Antara Menyimak dan Berbucara

Pada hakekatnya menyimak adalah proses decoding oleh penerima


pesan, yaitu proses memaknai bentuk-bentuk bahasa terlulis sehingga
pesan yang disampaikan dapat diterima secara utuh. Seseorang dapat
dikatakan memiliki ketrampilan menyimak apabila yang bersangkutan
dapat menafsirkan makna dan bentuk-bentuk bahasa yang di
dengar.kegiatan menyimak adalah suatu kegiatan yang di sengaja untuk
untuk dapat memahami suatu informasi yang disampaikan.

Berbicara adalah proses penyampaian pesan secara langsung dalam


bentuk symbol-simbol yang berfunsi menyampaikan informasi pada orang
lain (proses according). Sehingga orang yang mendengar dan memahami
simbolsimbol tersebut dapat memahami informasi yang di sampaikan.

Berbicara adalah kegiatan berbahasa yang produktif sedangkan


menyimak adalah suatu kegiatan berbahasa yang reseptif dan keduanya
dilakukan secara langsung. Jadi antara menyimak dan berbicara sangat erat
kaitanya, dimana pada saat menyampaikan informasi dengan berbicara,
untuk menerima informasi harus menyimak dengan baik agar informasi
yang disampaikan dapat diterima secara utuh. Jadi antara berbicara dan
menyimak sangat erat kaitanya.

9
BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan

Hakekat dari ilmu menyimak adalah suatu aktivitas yang


mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menginterprestasi, menilai dan merealisasi atas makna yang terkandung
dalam bahan simakan.

Jadi menyimak bertujuan untuk menangkap, memahami pesan, ide


serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.
Keterampilan menyimak sangatlah penting, baik di luar maupun di
sekolah,

Kegiatan menyimak ternyata besar sekali peranannya dalam


kehidupan sehari-hari. Mulai dalam kehidupan keluarga atau rumah
tangga, di masyarakat di pabrik, di kantor, di perusahaan, di sekolah dan
sebagainya.

Kita tahu bahwa kegiatan menyimak sangat banyak dilakukan di


sekolah maupun di luar sekolah, namun kenyataannya masih jarang sekali
orang-orang yang berminat mengadakan penelitian di bidang menyimak.

Kegiatan berbicara merupakan wadah untuk menyampaikan sebuah


hasil simakan ataupun sebuah pemikiran yang ingin disampaikan
pembicara baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Selain itu perlu ditekankan bahwa keterampilan menyimak erat


kaitannya dengan keterampilan berbicara pada siswa .

10
DAFTAR PUSTAKA

Natasamita hanapi, Drs. Panduan Bahasan Dan Sastra Indonesia

Tarigan, Henry Guntur. Tanpa Tahun. Berbicara: Sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Djago dkk. 1998. Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakarta:


Depdikbud.

_____. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.

11

Anda mungkin juga menyukai