Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN TUGAS TUTORIAL

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : YULIRA PUTRI NIRWANA BOANGMANALU

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 020224109

Kode/Nama Mata Kuliah : PBIN4217/ DRAMA

Kode/Nama UPBJJ : 12 / MEDAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1.

Menurut pengamatan saya, peristiwa pantomin di atas yaitu mereka sedang menunjuk
sesuatu, hal ini dijelaskan oleh gambar 2 orang pemuda yang sedang menunjuk kea rah
yang sama. Namun, sepertinya mereka kelihatan bingung akan satu hal, karena salah satu
pemeran menunjukkan arah ke dua sisi. Jika saya amati lagi, sepertinya mereka sedang
mencari arah yang benar. Salah satu pemeran menunjuk dua arah, lurus atau ke kiri
sedangkan satu pemeran lagi memastikan bahwa arah mereka adalah lurus.
2.

Menurut saya, artistic gambar tersebut masih memiliki kekurangan. Gambar kelihatan tidak jelas.
Tata Panggung : Penataan panggung yang digunakan sangat sederhana. Tidak ada dekorasi di
panggung. Panggung terlihat kecil sehingga sempit untuk para pemeran
memerankan bagiannya. Pemain peran tidak leluasa memainkan perannnya
masing-masing
Tata dekorasi : dekorasi yang digunakan tidak ada. Dekorasi sangat penting juga dalam artistic.
Untuk mendukung apa yang diperankan oleh pemeran, dekorasi wajib ada. Pada
gambar, dekorasi tidak ada, sehingga saya tidak tau dari gambar kira-kira pemain
sedang melakukan adegan apa.
Tata Lampu : Lampu yang digunakan kurang terang. Hal ini menyebabkan, pemeran adengan
kurang kehilatan jelas memerankan hal apa. Warna lampu yang digunakan pun
masih kurang tepat.

3. Langkah-langkah dramatiisasi cerita


(a). Mengemukakan cerita ( naskah ) kepada anggota kelompok pementasan
Istilah kelompo pementasan mengacu pada pengertian kelas drama, teater sekolah, atau
group teater yang bertujuan mementaskan naskah drama. Hal pertama yang harus
dilakukan sebelum mementaskan drama tentunya adalah menentukan naskah drama
yang akan dipentaskan. Pemilihan naskah dengan syarat, cerita harus secara sastra dan
cerita itu harus menarik dari segi acting dan mampu dimainkan oleh kelompok. Setelah
itu,berikutnya adalah menyajikan cerita kepada anggota kelompok. Lalu, anggota
kelompok secara bergantian memerankan peran dan bereksperimen tentang gagasan.
Dengan demikian, naskah menjadi dipahami dan dikenal secara dekat oleh anggota
kelompok. Anggota diarahkan pada peran yang nantinya akan mereka lakukan. Dengan
memahami cerita, anggota dapat melakukan kreasi dan mengembangkan pemahaman
mereka terhadap cerita naskah.
(b). Mengolah dialog, merencanakan peran dan adegan pementasan
Bagian yang penting dari penyajian cerita adalah dialog. Anggota kelompk terkadang
mendengarkan dengan seksama dialog dari cerita yang mereka baca anda katakana
kepada mereka serta mengulangnya dalam permainan dan berimprovisasi atasnya.
Namun, terkadang ada dialog-dialog yang kurang tepat. Sering ditemui naskah yang
berbentuk narasi. Hal inilah yang menyulitkan anggota untuk memerankan perannya.
Oleh karena itu naskah harus diolah menjadi bentuk naskah siap pentas. Setelah dialog
diolah, selanjutnya adalah merancang peran untuk mementaskan dram tersebut. Hal ini
sangat membantu pemeran memerankan tokoh tersebut. Langkah berikutnya adalah
merancang adegan.
(c). Memainkan naskah itu, baik bertahap maupun menyeluruh
Setelah dialog diolah, peran ditentukan, adengan dipersiapkan, maka langkah
selanjutnya adalah memainkan cerita itu. Beberapa trik untuk mengatur permainan
menjadi lebih rapi dan indah yaitu dengan cara mereview cerita, mengatur tempat
pentas dengan baik, memberi kesempatan untuk pemain berkonsentrasi, menjaga
permainan agar tidak tergesa-gesa, merancang peran dan karakter tokoh dengan
berbagai cara sehingga para pemain mudah mengingatnya. Cara teknik bermain peran
untuk membantu dramatisasi yaitu memberi contoh kepada pemeran utama,memberi
contoh kepada pemeran nomor dua dan secara bertahap masuk dalam adegan dengan
peran-peran tertentu secara spontan untuk membantu pemain.
(d). Evaluasi permainan
Evaluasi dari dramatisasi seharusnya dibuat seteah setiap permaian. Pada awalnya ,
ditekankan pada unsure positif dari permainan. Evaluasi dapat dilakukan dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut
- Adakah bagian cerita yang tidak dapat dipahami?
- Pada bagian manakah cerita sangat dipahami?
- Pada bagian manakah cerita yang aktingya jelas dan baik ?
- Adakah bagian dari dramatisasi yang sangat menarik , menabjubkan atau justru
menyedihkan dan menguras emosi?
- Pada bagian manakah tokoh tampak menyakinkan?
Dalam melakukan evaluasi,sebaiknya tidak menyebut nama pemain namun
menyebutkan nama tokoh yang diperankan.
(e). Memainkan ulang
Setelah permainan dievaluasi, tambhakn ide yang berfungsi untu mendorong dan
mengembangkan permainan mereka. Perubahan dan ide baru dapat juga dimasukkan
dalam permainan ulang. Seluruh anggota memikirkan langkah seperti efek suara, musik,
kostum. Hal ini adalah proses kreativitas kelompok. Hal yang dapat dilakukan dalam
permainan ulang ini antara lain
- Memainkan dialog dengan sesama jenis. Kemungkinan jika permaian perempuan
akan merasa aman mengembangkan dialog dan aktinya ketika lawan mainnya adalah
perempuan juga.
- Kita dapat memerankan diri sebagai narrator untuk mengembangkan acting pemain
- Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengembangkan permainan para
pemain.
- Para pemain dibiarkan tanpa dikontrol karena kemungkinan akan mendapatkan
gagasan baru untuk mengembangkan permainan peran mereka
(f). Evaluasi akhir dan persiapan pementasan
Pada tahap akhir, ketika pementasan yang sesungguhnya hamper dilaksanakan, evaluasi
dapat bersifat menyeluruh. Pada saat menjelang pementasan, para pemain harus sudah
siap satu jam sebelumnya sehingga tidak tergesa-gesa mempersiapkan diri. Penataan
panggung juga harus sudah siap. Segala sesuatu diatur di belakang panggung. Selama
pementasan, seluruh tim wajib berkonsentrasi. Karena, bisa jadi terjadi hal-hal yang
tidak terduga. Jadi seluruh tim harus berpartisipasi agar semua pementasan dari awal
hingga akhir berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai