Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA


MENYIMAK

Dosen Pengampu :
Ibu Dewi Tryanasari, S. Pd, M. Pd

Disusun Oleh : Kelompok 1


1. Amelia Putri Susanto (2102101216)
2. Nagia Aisyah Firliani (2102101218)
3. Norma Anjar Ariani (2102101223)
4. Dimas Hanif Prayoga (2102101225)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Dan tidak lupa semoga sholawat serta salam
selalu tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita Rasulullah Muhammad SAW sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini sebagai pemenuhan tugas kelompok mata kuliah
Keterampilan Berbahasa dan Sastra Indonesia. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi penyusun juga.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi Tryanasari, S. Pd, M. Pd, selaku dosen
mata kuliah Keterampilan Berbahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan kami sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian dari kami bila ada kesalahan kami mohon maaf
Wassalamualaikum wr.wb

Madiun, 8 September 2022

Penyusun, Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................1.1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................1.2
BAB 1 ………………………………………………………………………………………. 1
PENDAHULUAN …………………………………………………………………………. 1
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………….. 1
B. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………………. 1
C. TUJUAN …………………………………………………………………………….. 1
BAB II ……………………………………………………………………………………… 2
PEMBAHASAN …………………………………………………………………………... 2
A. PENGERTIAN MENYIMAK ……………………………………………….…….. 2
B. TUJUAN MENYIMAK …………………………………………………………… 3
C. MANFAAT MENYIMAK …………………………………………………………. 5
D. PEROSES PERSIAPAN MENYIMAK …………………………………………… 6
E. BAGAIMANA MENGUKUR KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA ?......... 8
BAB III …………………………………………………………………………..………. 11
PENUTUP ………………………………………………………………………..……… 11
A. KESIMPULAN ………………………………………………………….………… 11
B. SARAN ……………………………………………………………………………... 11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….. 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Saat mendengar kata menyimak apa hal pertama yang terlintas di benak kita?
Apakah menyimak itu sebuah aktifitas dalam memusatkan perhatian penuh pada objek
yang dilihat atau menyimak itu adalah kegiatan mendengarkan pembicaraan orang lain
dengan seksama?. Lalu apa tujuan dari menyimak itu sendiri kenapa seseorang harus
menyimak dalam sebuah pembicaraan. Dan dari menyimak apa ada manfaat yang
diperoleh jika kita menyimak dengan baik dan benar sebuah pembicaraan?. Menyimak
mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses berinterkasi dan berkomunikasi di
dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu juga lah mengapa pembelajaran keterampilan
berbahasa diajarkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama
keterampilan menyimak, yang memiliki persentase paling banyak dalam berinteraksi dan
berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai calon guru khususnya guru
sekolah dasar tentunya harus mengetahui seberapa besar pengaruh menyimak dalam
suatu pembelajaran, bagaimana seorang murid dapat menjalankan proses persiapan
menyimak dengan baik dan benar agar materi yang disampaikan dapat diterima peserta
didik dengan baik. Lalu perlukah kita mengukur keterampilan menyimak siswa dan
berpengaruhkah terhadap hasil belajar siswa?. Untuk itu kami membuat makalah ini di
dasarkan permasalahan-permaslahan di atas guna untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian menyimak?
2. Apa saja tujuan dari menyimak ?
3. Apa manfaat dari menyimak ?
4. Bagaimana proses persiapan menyimak
5. Bagaimana cara mengukur keterampilan menyimak siswa?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Penulisan Paper ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui pengertian menyimak
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari menyimak
3. Untuk mengetahui apa manfaat dari menyimak
4. Untuk mengetahui proses dari persiapan menyimak
5. Untuk mengetahui cara mengukur keterampilan menyimak siswa

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MENYIMAK
Menurut (KBBI) menyimak berasal dari kata simak yang artinya mendengarkan
atau (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibacakan oleh orang, atau juga
dapat diartikan untuk meninjau (memeriksa, mempelajari) dengan baik dan teliti. Yang
dimaksud dengan menyimak adalah proses dari aktivitas mendengarkan pesan dengan
penuh perhatian, pemahaman, apresiasi dan menafsirkan pesan tersebut untuk
mendapatkan informasi lalu memahami isi informasinya. Atau arti menyimak yaitu,
mendengarkan dengan sungguh-sungguh untuk memahami pesan atau materi yang
disampaikan dengan penuh perhatian, dengan keinginan yang tinggi dan dengan
pemahaman mengenai pesan atau materi yang disampaikan. Dapat dikatakan juga
menyimak merupakan suatu proses mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh
perhatian dengan maksud untuk memperoleh informasi dan memahami makna dari
informasi tersebut. Itulah beberapa arti atau penjelasan tentang menyimak, kamu dapat
memilih yang mana saja karena jika diamati semuanya memiliki inti yang sama.
Berikut pengertian menyimak menurut para ahli :
1. Menurut HG Tarigan Menyimak adalah suatu proses mendengarkan lambang-
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta
interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta
memahami komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui lisan
atau bahasa.
2. Menurut Drs. Hanapi Natasasmita Menyimak adalah mendengarkan secara
khusus dan memilih objek yang disimak.
3. Menurut Djago Tarigan Menyimak dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas
yang mencakup aktivitas yang didengar dari bunyi bahasa, Mengidentifikasi,
menilik, dan mereaksikan makna yang terkandung dalam bahan simakan.
4. Menurut Russel & RusselMenyimak perhatian dengan penuh pemahaman dan
perhatian serta apresiasi.
5. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (WJS Poerwadarminta) Menyimak
adalah mendengarkan, mendengarkan adalah latihan mendengarkan baik-baik.
6. Menurut Anderson dalam Tarigan (1994:28) Menyimak sebagai proses
besarmendengarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang
lisan.
7. Akhadi-at (1992:142) dalam Sutari, dkk (1997:18-19) Menyimak adalah suatu
proses yang mencakup kegiatanmendengarkan bunyi bahasa,
menginterpretasikan, menginterpretasikan, dan mereaksiatas makna yang
terkandung di dalamnya.
8. Nurhadi (1995:339) Membagi pengertian menjadi dua :
a. Pertama,mendengarkan atau mendengarkan dalam arti sempit
mengacu pada proses mental pendengar yang menerima bunyi yang
dirangangkan oleh pembicara dan kemudian menyusun apa
yangdisimaknya,
b. Kedua, menyimak dalam pengertian luas mengacu pada proses
bahwasi penyimak tidak hanya mengerti dan membuat tentang apa
yang disimaknya, tetapi lebih dari itu ia berusaha melakukan apa
yang diinformasikan oleh materi yang disimaknya.
9. Harimurti K. 1981 Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh
pemahaman dan perhatian serta apresiasi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa menyimak


adalah mendengarkan lambang-lambang bunyi yang dilakukan dengan sengaja dan penuh
perhatian disertai pemahaman, apresiasi, interpretasi, reaksi, dan evaluasi untuk
memperoleh pesan, informasi, menangkap isi, dan merespon makna yang terkandung di
dalamnya. Menyimak pada hakikatnya adalah mendengarkan atau memahami bahan
simakan. Karena itu dapatlah disimpulkan bahwa “tujuan utama menyimak adalah
menangkap, memahami, atau menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan
simakan” (Tarigan, 1991:4).
B. TUJUAN MENYIMAK
Menurut Logan dkk dan Shrope (dalam Tarigan 1986), tujuan pokok menyimak pada
hakikatnya adalah sebagai berikut :
1) Menyimak untuk belajar, yaitu untuk memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran
sang pembicara.
2) Menyimak untuk menikmati audial, yaitu menyimak dengan menyimak
penikmatan terhadap penikmatan. dari materi yang diujarkan atau yang
diperdengarkan (terutama di bidang seni).
3) Mendengarkan sesuatu yang terjadi, mendengarkan agar penyimak dapat menilai
apa yang disimaknya (baik-buruk, indah-jelek, tepat-ngawur, dan lain-lain)
4) Menyimak untuk mengapresiasi materi simakan. Orang mendengarkan agar dapat
menikmati serta menghargai apa-apa yang disimaknya tersebut (misalnya:
mendengarkan membaca puisi, musik, lagu, dialog, dan lain-lain)
5) Mendengarkan untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri. Orang menyimak
dengan maksud agar dapat mengkomunikasikan ide, maupun perasaannya kepada
orang lain dengan lancar dan tepat
6) Menyimak dengan maksud dan tujuan agar dapat membedakan bunyi-bunyi
dengan tepat; mana bunyi yang membedakan arti (distingtif), mana bunyi yang
tidak membedakan arti, biasanya dalam belajar bahasa asing
7) Mendengarkan untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari
bernyanyi dia mungkin memperoleh banyak masukan berharga
8) Mendengarkan secara persuasif, yaitu menyimak untuk mengetahui dirinya
terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini diragukan.
Menurut Lilian M. Logan (1972: 42) dalam Saddhono dan Slamet, 2014: 22)
menyatak bahwa tujuan menyimak antara lain :
1) Untuk dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara, dengan
perkataan lain menyimak untuk belajar
2) Untuk menikmati terhadap sesuatu materi ujaran (pagelaran) terutama dalam
bidang seni, dengan perkataan lain mneyimak untuk menikmati keindahan audial.
3) Untuk menilai bahan simakan (baik-buruk, indah-jelek, tepat, asal-asalan, logis-
tak logis dan sebagainya), dengan perkataan lain menyimak untuk mengevaluasi.
4) Untuk dapat menikmati dan menghargai bahan simakan (menyimak cerita, puisi,
musik dan lagu, dialog, diskusi dan sebagainya), dengan perkataan lain menyimak
untuk mengevaluasi.
5) Untuk dapat mengomunikasikan gagasan-gagasan, ide-ide, perasaan-perasaan
kepada orang lain dengan lancar dan tepat.
6) Untuk dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat, bunyi yang distingtif
(membedakan arti) dan bunyi mana yang tidak distingtif. Hal ini biasanya
diperoleh dari native speaker (pembicara asli).
7) Untuk dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, dengan masukan
dari bahan simakan; dan.
8) Untuk dapat meyakinkan diri sendiri terhadap suatu masalah atau pendapat yang
diragukan, menyimak persuasif.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diketahui bahwa
tujuan menyimak adalah untuk memperoleh informasi, menangkap isi serta memahami
makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara melalui ujaran.

C. MANFAAT MENYIMAK
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang–lambang lisan
dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh
informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Menyimak juga
bertujuan untuk belajar, mengkomunikasikan ide-ide, gagasan maupun  perasaannya
sendiri kepada orang lain dengan lancar dan tepat, membedakan bunyi secara tepat,
meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau  pendapat yang selama ini meragukan,
dan lain lain.
Menurut Setiawan (dalam Niniek 2004: 51), manfaat menyimak adalah:
1) Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi
kemanusiaan, sebab menyimak memiliki nilai informatif, yaitu memberikan
masukan-masukan tertentu yang menjadikan kita lebih berpengalaman.
2) Meningkatkan intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan dan
khasanah ilmu kita.
3) Memperkaya kosakata kita, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat,
bermutu, dan puitis. Orang yang banyak menyimak komunikasinya menjadi lebih
lancar dan kata-kata yang digunakan pun lebih variatif jika dibandingkan dengan
orang yang jarang menyimak.
4) Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup, serta membina sifat
terbuka dan objektif. Orang cenderung lebih lapang dada, dapat menghargai
pendapat dan keberadaan orang lain, tidak picik, dan tidak sempit pikiran.
5) Meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial. Melalui menyimak kita dapat
mengenal seluk-beluk kehidupan dengan segala dimensinya. Kita dapat
merenungi nilai kehidupan jika bahan yang disimak baik sehingga menggugah 
semangat kita untuk memecahkan masalah.
6) Meningkatkan citra artistik jika yang yang kita simak itu merupakan bahan
simakan yang isinya halus dan bahasanya menarik. Menyimak dapat
menumbuhsuburkan sikap apresiatif, sikap menghargai karya atau pendapat orang
lain, serta dapat meningkatkan selera estetis kita.
7) Menggugah kreativitas dan semangat mencipta kita untuk menghasilkan ujaran-
ujaran dan tulisan-tulisan yang berjati diri. Jika banyak menyimak, kita akan
mendapatkan ide-ide cemerlang dan segar, selain itu kita juga mendapatkan
pengalaman hidup yang berharga. Semua itu akan mendorong kita giat dan kreatif
dalam berkarya.
Semua manfaat itu diharapkan dapat tercapai dalam kegiatan menyimak,  namun
dalam penelitian ini manfaat utama yang diperoleh adalah menambah ilmu pengetahuan
dan pengalaman hidup yang berharga bagi kemanusiaan serta meningkatkan dan
menumbuhkan sikap kritis. Hal ini dikarenakan menyimak yang dilakukan adalah
menyimak laporan perjalanan yang merupakan materi kebahasaan yang perlu dimengerti
dan dipahami unsur-unsur yang terkandung di dalamnya yang berkaitan dengan
kenyataan

Manfaat Menyimak bagi Peserta Didik di Sekolah.


Menyimak mempunyai peranan yang cukup besar dalam menunjang proses
pembelajaran di sekolah. Siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Beberpa manfaat menyimak bagi peserta didik yaitu :
1. Meningkatkan konsentrasi siswa.
Menyimak bukan sekadar mendengarkan audio yang ada. Dalam kegiatan
menyimak, siswa diharuskan mendengarkan secara seksama apa yang disampaikan
oleh guru. Hal ini membuat siswa lebih berkonsentrasi dalam kegiatan pembelajaran.
Apalagi jika siswa sudah dibiasakan melakukan menyimak sejak dini, maka
konsentrasi siswa pasti jauh lebih baik daripada siswa yang baru saja belajar
menyimak.
2. Mengembangkan daya imajinasi.
Dalam kegiatan menyimak, siswa akan mendengarkan dengan seksama apa yang
diucapkan oleh guru. Siswa akan mentransfer hal-hal yang ia dengar kedalam otak.
Otak akan merespon hal-hal tersebut kemudian secara tidak langsung mencoba
membayangkan hal-hal tersebut. Kegiatan tersebut bisa mengembangkan daya
imajinasi siwa.
3. Dapat menyerap lebih banyak materi yang disampaikan oleh guru.
Menyimak dapat menyerap lebih banyak materi yang disampaikan oleh guru
karena pada saat menyimak, siswa dituntut untuk berkonsentrasi. Siswa juga dapat
mencatat hal-hal yang dianggap penting. Kegiatan ini membuat siswa menjadi lebih
aktif dan dapat mengembangkan kreatifitas siswa.
4. Mempengaruhi kemampuan berbicara.
Pembicara yang baik adalah penyimak yang baik. Kemampuan menyimak
merupakan suatu kemampuan berbahasa yang tidak tumbuh dengan sendirinya 
melainkan memerlukan pelatihan yang sungguh-sungguh. Ketidakberhasilan
pengembangan kemampuan menyimak  akan mengakibatkan  siswa kurang mampu
merespon pembicaraan lawan bicaranya.
5. Siswa lebih aktif dalam menjaring informasi.
Setiap hari manusia dihadapkan dengan berbagai kesibukan menyimak  karena 
menyimak merupakan salah satu sarana ampuh  dalam menjaring informasi.

D. PROSES PERSIAPAN MENYIMAK


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata persiapan adalah
perlengkapan dan persediaan (untuk sesuatu). Arti lainnya dari persiapan adalah
perbuatan (hal dan sebagainya) bersiap-siap atau mempersiapkan. Dalam hal ini
Persiapan menyimak merupakan suatu tindakan yang disusun untuk dapat melakukan
proses menyimak dengan benar agar proses penyampaian materi dapat diterima dengan
baik. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan dengan penuh perhatian dan
pemahaman untuk memperoleh suatu informasi dan menagkap isi atau pesan dari objek
tertentu, maka dapat diperoleh simpulan bahwa menyimak adalah suatu proses. (Tarigan,
1968 ) mengemukakan proses menyimak berdasarkan beberapa pendapat dari ahli
diantaranya menurut Logan proses menyimak terbagi atas tiga tahap, yaitu : pemahaman,
penginterpretasian, dan penelitian, sedangkan menurut Logan dan Greene, membagi
proses menyimak atas empat tahap yaitu mendengar, memahami, mengevaluasi, dan
menanggapi.
Menurut Welker membagi proses menyimnak itu atas lima tahap yaitu
mendengar, memperhatiakan, mempersepsi, menilai, dan menanggapi. Dari beberapa
penbdapat ahli yang saling melengkapi, maka proses menyimak dapat mencakup
beberapa tahap sebagai berikut :
1) Tahap Mendengar
Dalam tahap mendengar, penyimak berusaha menangkap pesan pembicara yang
sudah diterjemahkan dalam bentuk bahasa. Untuk menangkap bunyi bahasa itu
diperlukan telinga yang peka dan perhatian yang terpusat. Dalam tahap ini kita
baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh oleh pembicara dalam
ujaran atas pembicaraannya. Jadi, kita masih berada dalam tahap hearing.
2) Tahap Memahami
Bunyi yang sudah ditangkap perlu diidentifikasi, dikenali, dan dikelompokkan
menjadu suku kata, kata, kelompok kata, kalimat, paragraph, dan wacana. Setelah
kita mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami
dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara. Kemudian,
sampailah kita dalam tahap understanding.
3) Tahap Menginterpretasi
Penyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum puas kalau hanya mendengar
dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan atau
menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam
ujaran itu. Dengan demikian, sang penyimak telah tiba pada tahap interpreting.
4) Tahap Mengevaluasi
Setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterpretasikan isi
pembicaraan, penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi pendapat serta
gagasan pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan
kekurangan pembicara. Dengan demikian, sudah sampai pada tahap evaluating.
5) Tahap Menanggapi
Setelah semua tahap dilewati, penyimak menyambut, mencamkan, menyerap serta
menerima gagasan atau ide yang dikemukakan pembicara dalam ujarannya. Lalu,
penyimak pun sampailah pada tahap menanggapi (responding).
Akhir pembicaraan biasanya terdiri atas : Simpulan, Himbauan, dan Saran-saran.
Jika pembicara menyampaikan rangkuman, maka tugas penyimak ialah mencermati
rangkuman yang telah disampaikan pembicara tersebut. Jika pombicara menyampaikan
simpuilan, maka penyimak mencocokkan catatannya dengan simpulan yang disampaikan
pembicara. Dalam hal ini perlu dicermati juga tentang simpulan yang tidak sama, yaitu
simpulan yang dibuat pembicara dan penyimak. Jika pembicara hanya menyampaikan
himbauan, penyimak harus memperhatikan himbauan ini secara cermat dan teliti.
(Hijriyah, 2016)
Menurut (Hamid, 2015) Sejak akhir tahun 1960. Pemeraktik menyadari
pentingnya menyimak dan mulai mengatur waktu untuk mempraktikkan kemampuan.
Format standar pelajaran menyimak yang berkembang pada saat ini dalam pembelajaran
bahasa:
1) Pre-listening: Mengajarkan terlebih dahulu kosa-kata yang terdapat
dalam bahasan
2) Listening: Ekstensif listening (diikuti dengan pertanyaan umum
penetapan konten) intensif listening (diikuti oleh pertanyaan komprehensi
yang mendetail)
3) Post-listening: Menganalisis bahasa teks (mengapa pembicara
menggunakan tatabahasa tersebut?!) dengar dan ulangi: guru menyetop
tape, murid mengulangi kata”.
Dalam proses atau tahapan-tahapan dalam persiapan menyimak perlu diperhatian
dengan seksama bahwa setiap proses tersebut dapat terlaksana agar mendapatkan hasil
yang sesuai dengan yang diharapkan.

E. BAGAIMANA MENGUKUR KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA?


Sebelum mengukur keterampilan menyimak siswa ada beberapa hal yang perlu kita
ketahui yaitu factor yang mempengaruhi keberhasilan atau keefektifan serta kualitas
menyimak siswa.
Adapun menurut Logan mengemukakan faktor-faktor berikut ini:
a. Faktor Lingkungan
Terbagi menjadi dua yaitu lingkungan fisik meliputi masalah-masalah sarana
akustik, agar siswa dapat mendengar dan menyimak dengan baik, misalnya
ruangan kelas. Faktor lingkungan sosial dimana suasana yang mendorong anak-
anak untuk mengalami, mengekspresikan serta mengevaluasi ide-ide.
b. Faktor Fisik
Yang berarti kondisi fisik seorang penyimak mengalami gangguan misalnya
gangguan pendengaran
c. Faktor Psikologi
Yang berarti faktor yang melibatkan sikap dan sifat pribadi misalnya prasangka
dan kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan alasan,
kebosanan atau kejenuhan yang menyebabkannya tiadanya perhatian sama sekali
pada pokok pembicaraan
d. Faktor Pengalaman
Yang bisa ditentukan oleh banyaknya frekuensi membaca dan keluasan informasi.
e. Faktor Sikap
Pada dasarnya manusia memiliki dua sikap yaitu sikap penerimaan dan sikap
penolakan. Orang akan bersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan
menguntungkan baginya, tetapi bersikap menolak pada hal-hal yang tidak
menarik dan tidak menguntungkan baginya.
f. Faktor Motivasi
Merupakan salah satu penentu faktor keberhasilan seseorang.
g. Faktor Jenis Kelamin
Beberapa pakar menarik kesimpulan bahwa pria dan wanita pada umumnya
mempunyai perhatian dan perbedaan. Misalnya gaya menyimak pria pada
umumnya bersifat 8 objektif, aktif, keras hati, sedangkan wanita cenderung lebih
subjektif, pasif, ramah atau simpatik.
h. Faktor Peranan
Dalam masyarakat misalnya ceramah, kuliah yang berhubungan dengan masalah-
masalah pendidikan.
Kemudian ada beberapa tes yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengukur
keterampilan menyimak siswa :
1. Tes Kemampuan Menyimak Tingkat Ingatan
Tes kemampuan menyimak pada tingkat ingatan sekadar menuntut siswa untuk
mengingat fakta atau menyatukan kembali fakta-fakta yang terdapat di dalam
wacana yang telah diperdengarkan. Fakta dalam wacana dapat berupa tanggal,
tahun, peristiwa dan sebagainya. Bentuk tes yang dipergunakan dapat tes bentuk
objektif, isian singkat, ataupun bentuk pilihan ganda.
2. Tes Menyimak Tingkat Pemahaman
Tes keterampilan menyimak pada tingkat pemahaman menuntut siswa untuk
dapat memahami wacana yang dipergunakan. Pemahaman yang dimaksud adalah
pemahaman terhadap isi wacana, hubungan antar kejadian, hubungan antar ide,
hubungan sebab akibat, dan sebagainya. Pemahaman pada tingkat ini belum
kompleks benar, belum menuntut kerja kognitif tingkat tinggi. Bentuk tes yang
dipergunakan esai ataupun bentuk objektif.
3. Tes Menyimak Tingkat Penerapan
Diharapkan siswa dapat menerapkan konsep atau masalah tertentu pada situasi
yang baru misalnya, diperdengarkan beberapa buah wacana dengan gambar yang
sesuai. Tingkat kesulitannya bergantung sederhana atau kompleksnya wacana dan
gambar.
4. Tingkat Kemampuan Menyimak Tingkat Analisis
Tes keterampilan menyimak pada tingkat analisis menuntut siswa untuk
melakukan kerja analisis, untuk memilih alternatif jawaban yang tepat. Analisis
yang dilakukan berupa analisis detil-detil informasi, mempertimbangkan bentuk
dan aspek kebahasaan tertentu, menemukan hubungan kelogisan, sebab akibat dan
lain-lain. Jawaban terhadap pertanyaan dapat dinilai berdasarkan tepat atau
tidaknya jawaban ini dengan melakukan penskoran berdasarkan jumlah soal dan
bobot soal, sedangkan hasil simakan siswa yang berupa respon dinilai
berdasarkan tepat atau tidak respon itu dengan apa yang akan diungkapkan atau
diperintahkan dalam bahan simakan.
Selain ada tes dalam mengukur keterampilan menyimak siswa terdapat pula
“Penilaian Menyimak” pada siswa. Penilaian ini menggunakan pendoman dengan
mengambil aspek proses menyimak yang terdiri dari aspek mendengar, memahami,
menginterprestasi, mengevaluasi, dan menanggapi. (Contohnya proses menyimak cerita
yang telah dibacakan oleh guru pada jenjang sekolah dasar).
Kemudian dari aspek-aspek itu diturunkan menjadi beberapa indicator diantaranya
“Aspek Mendengar” diturunkan menjadi tiga indicator, antara lain :
1) Melihat kearah pembicara
2) Posisi duduk tenang dan mendengarkan pembicara
3) Ekspresi wajah antusias mengikuti cerita hingga akhir
Kemudian “Aspek Memahami diturunkan menjadi dua indicator yaitu :
1) Mampu menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam cerita
2) Menjelaskan peristiwa yang terjadi dalam cerita
Kemudian ada “Aspek Menginterpretasi” yang diturunkan menjadi dua indicator yaitu :
1) Menjelaskan alur cerita secara runtut
2) Dapat menceritakan kembali isi dongeng yang didengarkan dengan benar dan
runtut
Kemudian aspek mengevaluasi diturunkan menjadi satu indicator yaitu dapat
membedakan sifat baik dan buruk pada tokoh dalam cerita. Selanjutnya yamh terakhir
adalah aspek menanggapi yang diturunkan menjadi satu indicator yaitu memberikan
pendapat mengenai tokoh atau peristiwa maupun cerita yang telah didengarkan. (Fadilah,
2021)
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sebagai seorang calon tenaga pendidik khususnya guru sekolah dasar tentunya
kita harus memperhatikan beberapa aspek dalam meningkatkan keterampilan berbahasa
siswa sekolah dasar. Keterampilan berbahasa yang disebut dengan caturtunggal yaitu
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan
keterampilan menulis. Di dalam makalah ini kami menyajikan materi yang memuat lebih
mendalam terkait keterampilan menyimak dimana sebelum mengijak materi lebih jauh
kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu pengertian menyimak yaitu menyimak
adalah mendengarkan lambang-lambang bunyi yang dilakukan dengan sengaja dan penuh
perhatian disertai pemahaman, apresiasi, interpretasi, reaksi, dan evaluasi untuk
memperoleh pesan, informasi, menangkap isi, dan merespon makna yang terkandung di
dalamnya. Kemudian Tujuan dari menyimak yaitu adalah untuk memperoleh informasi,
menangkap isi serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara
melalui ujaran. Ada juga manfaat menyimak yang mempunyai peranan cukup besar
dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. Siswa menjadi lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Dalam proses atau tahapan-tahapan dalam persiapan menyimak
perlu diperhatian dengan seksama bahwa setiap proses tersebut dapat terlaksana agar
mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian dalam mengukur
keterampilan menyimak siswa dengan mengetahui factor penentu keberhasilan menyimak
siswa, setelah itu diadakanya tes atau penilaian terhadap kemampuan menyimak siswa.

Saran
Kita harus mengetahui bahwa kemampuan menyimak pada siswa sekolah dasar
itu berbeda dengan taman kanak-kanak ataupun jenjang sekolah pertama dan sekolah
menangah atas. Oleh karena itu kita sebagai calon gulu sekolah dasar harus
mengidentifikasi dimanakah kemampuan peserta didik atau sejauh mana kemampuan
peserta didik dalam menyimak pembelajaran. Tidak hanya itu kita harus memberhatiakan
indikator-indikator kemampuan menyimak setiap anak yang tentunya berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Kami mengetahi dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun agar bisa
menjadi evaluasi bagi kami dalam penyusunan makalah kami mendatang.

DAFTAR PUSTAKA
Rosdia. (2014). Peningkatan Kemampuan Menyimak. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8,
251-253.

Drs. H. Abdul Hamid, M. A. (2015). Strategi Pembelajaran Menyimak. Jurnal Al Bayan : Jurnal
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, 1-27.

Fadilah, S. N. (2021). KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA SEKOLAH DASAR.


Repository.uinjkt.ac.id, 30-32.

Hijriyah, U. (2016). MENYIMAK STRATEGI DAN IMPLIKASINYA DALAM KEMAHIRAN BERBAHASA.


Lampung: Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Raden Intan Lampung.

Tarigan, H. G. (1968 ). MENYIMAK. Bandung: Angkasa Bandung.

jiptummpp-gdl-abdillahdw-53097-3-babii.pdf
http://odazzander.blogspot.com/2011/10/tujuan-menyimak.html?m=1
https://text-id.123dok.com/document/9ynl5410q-penilaian-keterampilan-menyimak-
keterampilan-menyimak.html
http://repository.uinbanten.ac.id/2799/4/BAB%202.pdf
https://text-id.123dok.com/document/nzw37211y-manfaat-menyimak-keterampilan-
menyimak.html
http://odazzander.blogspot.com/2011/10/manfaat-menyimak.html#:~:text=Menurut
%20Setiawan%20(dalam%20Niniek%202004,%2C%20(2)%20meningkatkan
%20intelektualitas%20serta

Anda mungkin juga menyukai