Anda di halaman 1dari 17

CARA MENUMBUHKAN SIKAP PERCAYA DIRI PADA SISWA DENGAN

MELAKUKAN KEGIATAN KETERAMPILAN BERBICARA

Mata Kuliah : Keterampilan Berbahasa dan Sastra Indonesia


Dosen Pengampu : Dewi Tryanasari, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 4 :


Afilia Nur Rifandhani 2102101224
Anugerah Adityawan 2102101207
Elvira Yuandita 2102101221
Yeni Rahmawati 2102101220
PGSD 3G

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN


JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat

menulis makalah yang berjudul CARA MENUMBUHKAN SIKAP PERCAYA DIRI

PADA SISWA DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN KETERAMPILAN

BERBICARA sebagai salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Keterampilan

Berbahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Madiun.

Keberhasilan penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Untuk itu dalam kesempatan yang baik ini, penulis menyampaikan terimakasih

kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk, ilmu, kesehatan,

kemudahan, kelancaran serta segalanya sehingga makalah ini dapat selesai tepat

waktu.

2. Ibu Dewi Tryanasari, M.Pd. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Keterampilan

Berbahasa dan Sastra Indonesia Universitas PGRI Madiun.

3. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Dalam penyusunan makalah ini pasti masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,

diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah

ini. Demikianlah kata pengantar makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

berbagai pihak. Terimakasih atas perhatiannya.

Madiun, 29 September 2022

i
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................3
1.4 Manfaat..............................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
2.1 Pengertian Percaya Diri........................................................................................4
2.2 Cara Menumbuhkan Sikap Percaya Diri............................................................4
2.3 pengertian pembawa acara...................................................................................6
2.4 Cara Menjadi Pembawa Acara yang Baik..........................................................6
2.5 Pengertian Pidato...................................................................................................7
2.6 Cara Berpidato yang Baik....................................................................................8
2.7 Pengertian Presentasi Ilmiah..............................................................................10
2.8 Cara Presentasi Ilmiah yang Baik......................................................................10
2.9 Pengertian Deklamasi..........................................................................................11
2.10 Cara Deklamasi yang Baik................................................................................11
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Percaya diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa manusia bahwa tantangan
hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu. Percaya diri itu lahir dari
kesadaran bahwa jika memutuskan untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang
harus dilakukan (Rina Aristiani, 2016). Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang
individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik
terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya. Hal ini
bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala
sesuatu seorang diri. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada
adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki
kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa, karena didukung oleh
pengalaman, potensi aktual, prestasi harapan yang realistik terhadap diri sendiri
(htm/konsep diri, 2002:1).
Dari dua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa percaya diri pada
individu itu sangat penting untuk dimiliki ataupun diasah karena dapat
menumpuhkan rasa yakin, mampu, percaya pada dirinya. Percaya diri itu akan
datang dari kesadaran seorang individu bahwa individu tersebut memiliki tekad
untuk melakukan apapun, sampai tujuan yang ia inginkan tercapai. Siswa yang
mempunyai rasa percaya diri tinggi dapat memahami kelebihan dan kelemahan yang
dimiliki. Kelemahankelemahan yang ada pada dirinya merupakan hal yang wajar dan
sebagai motivasi untuk mengembangkan kelebihan yang dimilikinya bukan dijadikan
penghambat atau penghalang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Hakim,
2005: 6).
Namun pada kenyataan siswa/individu sekarang masih mempunyai sikap
kurang percaya diri. Menurut (Diana Ariswanti Triningtyas) Penyebab kurang
percaya diri pada Jasmine: 1) sikap orang tua. Pola asuh keluarga yang otoriter
menyebabkan anak merasa tertekan. Orang tua Jasmine menuntut dia berhasil dalam

1
segala hal, sehingga apabila Jasmine mengalami kegagalan hal ini membuatnya
merasa bersalah, putus asa

2
dan krisis percaya diri. Jasmine menganggap di dalam keluarga tidak ada kebebasan
bertindak dan berpikir, tekanan mempengaruhi perkembangannya. Selain itu,
ketidakharmonisan dalam keluarga Jasmine, membuat dia tidak bisa berbuat apa-apa,
sehingga dimanapun berada merasa rendah diri; 2) hubungan sosial dengan
lingkungan. Dalam lingkup keluarga, Jasmine selalu diperlakukan seperti anak kecil.
Hal ini yang membuat dia tertekan dan tidak dapat mengeluarkan pendapatnya,
namun disisi lain dia selalu dimanjakan dan dilayani selama dia mengikuti kehendak
ibunya, karena orang tuanya mempunyai harapan yang berlebihan. Di sekolah,
Jasmine sulit bersosialisasi terhadap guru, teman-temannya karena dia menganggap
tidak ada pihak yang mengerti akan dirinya.
Menurut Saputra (2010) percaya diri adalah “salah satu kunci kesuksesan siswa
dalam belajar. Karena tanpa adanya rasa percaya diri siswa tidak akan sukses dalam
berinteraksi dengan temannya.” Disamping itu tanpa adanya rasa percaya diri siswa
akan ragu-ragu dalam menyelesaikan suatu soal, pada akhirnya siswa tersebut tidak
akan maksimal dalam menyelesaikan soal. Maka dari itu siswa diajak dan dilatih
untuk melakukan kegiatan yang menumbuhkan sikap percaya diri. Salah satunya
adalah kegiatan keterampian berbicara. Macam-macam kegiatanya seperti menjadi
pembawa acar, berpidato, presentasi imiah dan berdeklamasi. Individu atau siswa
diajar dan diajak untuk berani tampil di depan umum sehingga nantinya akan muncul
rasa percaya diri pada dirinya. Maka dari itu penulis membuat makalah yang
berjudul “cara menumbuhkan sikap percaya diri pada siswa dengan melakukan
kegiatan keterampilan berbicara” agar pembaca tau bagaimana cara menumbuhkan
sikap percaya diri saat meakukan kegiatan keterampian berbicara (pembawa acar,
berpidato, presentasi imiah dan berdeklamasi) dan cara menjadi pembawa acar,
berpidato, presentasi imiah dan berdeklamasi yang baik itu seperti apa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Apa itu percaya diri ?
2. Bagaimana cara menumbuhkan sikap percaya diri ?

2
3. Apa itu pembawa acara ?
4. Bagaimana cara menjadi pembawa acara yang baik ?
5. Apa itu pidato ?
6. Bagaimana cara berpidato yang baik ?
7. Apa itu presentasi ilmiah ?
8. Bagaimana cara prsentasi ilmiah yang baik ?
9. Apa itu deklamasi ?
10. Bagaimana cara berdeklamasi yang baik ?

1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari percaya diri.
2. Untuk mengetahui cara menumbuhkan sikap percaya diri.
3. Untuk mengetahui pengertian dari pembawa acara.
4. Untuk mengetahui cara menjadi pembawa acara yang baik.
5. Untuk mengetahui pengertian dari pidato.
6. Untuk mengetahui cara berpidato yang baik.
7. Untuk mengetahui pengertian dari presentasi ilmiah.
8. Untuk mengetahui cara presentasi ilmiah yang baik.
9. Untuk mengetahui pengertian dari deklamasi.
10. Untuk mengetahui cara berdeklamasi yang baik.

1.4 Manfaat
Setelah membaca makalah ini di harapkan para mahasiswa memiliki rasa
percaya diri dalam melakukan segala hal khususnya dalam kegiatan keterampilan
berbicara (pembawa acar, berpidato, presentasi imiah dan berdeklamasi).

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Percaya Diri


Percaya Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan
penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan
yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi
lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan atau
pendapatnya. Sedangkan kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang
memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri
sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan
berarti induvidu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang
diri. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa
aspek dari kehidupan induvidu terseburt dimana ia merasa memiliki kompetensi,
yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman,
potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri. Percaya diri
adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimiliki
seseorang dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai
tujuan dalam hidupnya. (Hakim, 2004:6). Pengertian Kepercayaan Diri. Dalam
bahasa gaul harian, pede yang kita maksudkan adalah percaya diri.
2.2 Cara Menumbuhkan Sikap Percaya Diri
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan jika individu mengalami krisis
kepercayaan diri. Hakim (2004:171-179) mengemukakan sikap-sikap hidup positif
yang mutlak harus dimiliki dan dikembangkan oleh mereka yang ingin membangun
rasa percaya diri yang kuat, yaitu:
a. Bangkitkan kemauan yang keras
Kemauan dapat dikatakan merupakan pondasi yang pertama dan utama untuk
membangun kepribadian yang kuat, termasuk rasa percaya diri.
b. Biasakan untuk memberanikan diri.

4
Manfaat situasi sebagai salah satu sarana untuk berlatih dan membangun rasa
percaya diri, dengan cara membangkitkan keberanian dan berusaha menetralisir
ketegangan dengan bernapas panjang dan rileks.
c. Biasakan untuk memberanikan diri
Menghilangkan pikiran yang negatif dan membiasakan diri untuk berpikir yang
logis dan realistis, dapat membangun rasa percaya diri yang kuat dalam individu.
d. Membiasakan untuk selalu berinisiatif.
Salah satu cara efektif untuk membangkitkan rasa percaya diri adalah dengan
membiasakan diri berinisiatif dalam setiap kesempatan, tanpa menungguh
perintah orang lain.
e. Selalu bersikap mandiri.
Melakukan segala sesuatu terutama berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
hidupnya dengan tidak terlalu bergantung pada orang lain.
f. Mau belajar dari kegagalan
Sikap positif yang harus dilaksanakan dalam menghadapi kegagalan adalah sikap
mental untuk menerimanya, untuk kemudian mengambil hikmah dan pelajaran
dan mengetahui faktor penyebeb dari kegagalan tersebut.
g. Tidak mudah menyerah
Menguatkan kemauan untuk melangkah, bersikap sabar dalam menghadapi
rintangan dan mau berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah merupakan sikap
yang harus dilakukan oleh seorang individu untuk membentuk rasa percaya diri
yang kuat dalam dirinya.
h. Membangun pendirian yang kuat
Pendirian yang kuat teruji jika kita dihadapkan dalam berbagai masalah dan
pengaruh negatif sebagai imbas dari proses interaksi sosial. Individu yang percaya
diri selalu yakin dengan dirinya dengan tidak berubah pendiriannya meskipun
banyak pengaruh negatif disekitarnya.
i. Bersikap kritis dan objektif
Untuk membangun rasa percaya diri yang kuat, setiap orang hendaknya selalu
mengembangkan sikap kritis dan objektif. Dengan demikian ia bisa menilai diri
secara keseluruhan dengan tepat yang meliputi kelemahan dan kelebihannya.

5
j. Pandai membaca situasi
Situasi yang perlu dibaca dan dipahami misalnya nilai-nilai etika yang berlaku,
agama dan adat istiadat suatu masyarakat tertentu.
k. Pandai menempatkan diri
Seseorang individu bisa menempatkan dirinya pada posisi yang tepat, yang bisa
membuat individu tersebut dihargai sehingga harga dirinya akan meningkat.
l. Pandai melakukan penyesuaian diri dan pendekatan pada orang lain
Seseorang yang mampu melakukan penyesuaian diri tanpa kehilangan jati dirinya
dan melakukan pendekatan yang wajar untuk jati dirinya dan melakukan
pendekatan yang wajar untuk bekerja sama, akan memudahkan individu untuk
mencapai kesuksesan dan menimbulkan pengaruh positif bagi peningkatan rasa
percaya diri. Upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri,
seseorang harus terlebih dahulu memahami dirinya sendiri, dengan segala
kekurangan dan kelebihan yang diilikinya. Sehingga individu tersebut akan selalu
akan berpikiran positif akan dirinya dan orang lain., yang bisa menimbulkan
perasaan saling menghargai antar keduanya.
2.3 pengertian pembawa acara
Pembawa acara atau Master of Ceremony (MC) adalah orang yang
membawakan, memandu, atau mengendalikan jalannya sebuah acara.
2.4 Cara Menjadi Pembawa Acara yang Baik
Setidaknya ada 8 tips atau cara menjadi pembawa acara (MC) yang baik.
1. Kenali acara anda
Kunci menjadi MC yang baik adalah percaya diri. Mengetahui apa yang terjadi
dan dengan begitu Anda akan tahu apa yang harus dibicarakan adalah segalanya.
Pelajari nama, tema, susunan, tujuan, pengisi acara, dan undangan atau yang
akan hadir.
2. Komunikasi terus dengan panitia acara
Panitia akan memberi tahu jadwal dan susunan acara. Anda pun akan siap.
Persiapan Anda akan membuat Anda fokus dalam berinteraksi dengan audiens.
3. Tetap senyum

6
kecuali di acara duka-cita, tetaplah senyum selama membawakan acara. Senyum
akan menunjukkan bahwa Anda rileks, nyaman, dan senang.
Jika Anda ingin audiens senang, Anda harus memberi contoh. Ingatlah nasihat
klasik tentang berbicara di depan umum bayangkan tiap orang di hadapan Anda
hanya menggunakan celana dalam. Imagine everyone in the crowd is in their
underwear!
4. Fokus ke audiens
Jangan lupa: tugas utama Anda adalah berbicara kepada kerumunan (orang
banyak).
Anda harus selalu memberi informasi kepada mereka tentang acara yang akan
dan sedang berlangsung. Anda juga harus mampu memberi waktu persiapan
bagi yang akan tampil mengisi acara.
5. Pelajari detail acara
Jangan sampai tampil sebagai MC dengan "kepala kosong", tidak punya
gambaran apa pun tentang acara yang dibawakan.
Pelajari tema, lakukan riset data tentang topik dan pengisi acara. Itu akan
menjadi bahan baku materi pembicaraan Anda sebagai MC.
6. Jangan berhenti ketika terjadi kesalahan
Kadang-kadang orang berkata salah karena mereka gugup. Jangan stres dan
jalan terus. Move on!
7. Kontak mata
Arahkan pandangan mata kepada sesuatu atau berpikirlah tentang sesuatu yang
membuat Anda tidak gugup. Tatap dinding atau jam dan berbicara kepada
mereka membuat Anda tidak akan gugup.
8. Bicara pelan
Slow down with your words. Pelan-pelan bicaranya! Jika Anda berbicara terlalu
cepat, audiens tidak akan mengerti perkataan Anda.  So slow down when you
are talking!
2.5 Pengertian Pidato
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato adalah pengungkapan
pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada banyak orang. Secara

7
umum, pidato bertujuan untuk memengaruhi, memberi suatu pemahaman, membuat
orang lain senang dan puas dengan ucapan yang disampaikan. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pidato adalah proses penyampaian suatu gagasan yang bertujuan
untuk memberikan informasi atau memengaruhi pola pikir audiens.
2.6 Cara Berpidato yang Baik
1. Memahami Materi yang akan Disampaikan
Sebelum berpidato di depan para audiens, penting untuk mengetahui dan
memahami dulu materi yang akan disampaikan. Hal ini berguna untuk
meminimalisasi adanya kesalahan saat berpidato di depan banyak orang.
Jadi, untuk bisa memahami materi yang akan dibawakan saat berpidato maka
ketahui terlebih dahulu tema apa yang akan disampaikan.
2. Membacanya dengan Tenang
Saat membacakan pidato, jangan menunjukan kegugupan di depan para
pendengar atau audiens. Tarik napas terlebih dahulu kemudian bacalah dengan
tenang dan terkontrol agar semuanya berjalan dengan lancar. Hal itu agar para
pendengar dapat menangkap apa yang disampaikan.
3. Pakai Ekspresi yang Tepat
Ekspresi tubuh dan wajah diperlukan saat membaca pidato guna mendalami apa
yang disampaikan. Ekspresi tubuh dan mimik wajah harus sesuai tema yang
dibawakan. Jika pidato tersebut bertema tentang perjuangan maka mimik wajah
dan gerak tubuh juga harus menggambarkan semangat juang agar pidato Anda
lebih menarik. Ekspresi yang menggambarkan tema pidato dapat menarik
perhatian para pendengar.
4. Sampaikan dengan Suara yang Lantang
Suara yang dikeluarkan saat membaca pidato harus lantang. Hal ini dapat
menarik perhatian para penonton agar terfokus pada apa yang disampaikan dan
dengan mudah menyerapnya. Suara yang lantang juga diperlukan agar semua
penonton dapat mendengar apa yang Anda sampaikan. Apalagi ketika sesorang
berpidato dalam hal membujuk untuk melakukan sesuatu.
5. Perhatikan Ejaan dan Tanda Baca

8
Memperhatikan ejaan dan tanda baca merupakan hal yang sangat penting saat
berpidato. Dengan memperhatikan ejaan dan tanda baca maka apa yang
disampaikan akan mudah diterima oleh para penonton. Jika pidato tanpa
memperhatikan ejaan dan tanda baca, bisa jadi apa yang disampaikan akan
ambigu dan tidak jelas.
6. Sampaikan tanpa Terburu-buru
Dalam berpidato, sampaikanlah materi secara terperinci tanpa terburu-buru.
Kuasai diri untuk membacanya secara perlahan, tapi pasti menuju sasaran yang
diinginkan. Dengan membaca pidato secara tenang tanpa terburu-buru, pidato
akan lebih mudah diterima.
7. Menyapa Audiens
Sebelum memulai pidato pada pokok pembicaraan, ada baiknya Anda menyapa
para audiens terlebih dahulu dengan sapaan yang ramah. Seperti misalnya
mengucapkan selamat pagi atau salam sejahtera dan yang lain sebagainya.
Menyapa audiens merupakan hal penting untuk menarik perhatian sejak awal.
8. Awali dengan Senyuman
Fungsinya hampir sama dengan menyapa para audiens, yaitu untuk menarik
perhatian para audiens sejak awal dan memberikan kesan yang menyenangkan.
Dengan menebar senyuman di awal sebelum memulai pidato akan memperbesar
kemungkinan para pendengar menyukai cara Anda dalam melakukan tahapan-
tahapan pidato.
9. Perhatikan Durasi
Membaca pidato memang harus dengan kondisi tenang dan membaca secara
detail tanpa buru-buru. Namun, durasi waktu harus tetap diperhatikan dalam
membaca pidato. Jangan sampai mengabaikannya sehingga terkesan mengorupsi
waktu yang telah diberikan.
10. Berdiri Tegak dan Berwibawa
Tampilkan yang terbaik di depan audiens dengan mengatur posisi tubuh. Posisi
tubuh saat melakukan pidato haruslah tegak agar terkesan berwibawa. Tidak
bungkuk atau tidak menampilkan posisi lainnya yang tak enak dipandang.

9
2.7 Pengertian Presentasi Ilmiah
Presentasi ilmiah adalah kegiatan keterampilan berbicara di depan umum untuk
menyampaikan gagasan atau pendapat dari hasil temuan penelitian, pemikiran kritis,
atau informasi dalam dunia akademik dan pendidikan.
2.8 Cara Presentasi Ilmiah yang Baik
Saat melakukan presentasi ilmiah seorang penyaji perlu menaati tata cara agar
presentasi dapat berhasil yaitu (1) penyaji perlu memberi informasi kepada peserta
secara memadai, maksudnya yaitu seorang penyaji perlu menyediakan bahan tertulis
agar peserta dapat memahami informasi yang disampaikan dengan baik, bisa berupa
bahan berupa makalah atau bahasan dalam power point, akan lebih baik jika bahan
dilengkapi dengan ilustrasi gambar yang sesuai. Jika bahan ditayangkan, maka
penyaji harus dapat memastikan bahwa semua peserta dapat melihat layar dan dapat
melihat serta membaca tulisan yang disajikan dengan jelas, maka tulisan harus
dibuat dengan ukuran yang cukup besar sehingga peserta yang duduk di belakang
tidak kesulitan dalam membaca materi penyajian; (2) penyaji menyajikan bahan
dalam waktu yang tersedia, sebelum melaksanakan presentasi penyaji perlu
merencanakan terlebih dahulu dalam penggunaan waktu saat presentasi dan menaati
panduan di dalam presentasi yang diberikan oleh moderator; (3) penyaji menaati
etika yang berlaku di forum ilmiah, dalam forum ilmiah terdapat beberapa pihak
yang terlibat dalam pelaksanakan presentasi yaitu: penyaji bertugas menyajikan
makalah yang berisi topik yang dibahas, moderator bertugas memandu jalannya
presentasi, notulen bertugas mencatat hal-hal dan informasi penting berupa gagasan,
konsep, saran atau usulan yang disampaikan, peserta bertugas menyimak materi
presentasi dan pemberi tanggapan serta teknisi bertugas membantu dalam urusan
teknologi yang digunakan dalam jalannya presentasi. Semua pihak harus melakukan
tugasnya dengan baik agar presentasi dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
peraturan yang disepakati (Setiawan, dkk., 2010). Sedangkan tata cara presentasi
yang baik harus memperhatikan beberapa hal yaitu berikan informasi kepada peserta
dengan bahasa yang mudah dipahami, manfaatkan waktu presentasi seefektif
mungkin, mematuhi etika yang berlaku di dalam presentasi, membuat salindia yang
menarik, dan tidak membaca teks penuh (Hudaa, 2018).

10
2.9 Pengertian Deklamasi
Deklamasi merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa latin “declare atau
declaim” artinya membaca hasil karya tulis seperti sajak atau puisi dengan
menggunakan gerak tubuh, lagu atau nyanyian.
Menurut KBBI sendiri deklamasi adalah penyajian atau penyampaian sajak/puisi
yang dilakukan dengan lagu dan gaya.
Jadi secara harfiah, deklamasi bisa diartikan sebagai kegiatan membacakan puisi
atau sajak dengan menggunakan gaya gerak dan lagu.
2.10 Cara Deklamasi yang Baik
Adapun cara mendeklamasikan puisi bisa kamu lakukan dengan langkah-
langkah berikut:
 Persiapkan diri dengan baik
 Perhatikan tanda baca pada setiap kalimat
 Baca dulu satu kali
 Hayati setiap kalimatnya
 Pilih gaya dan pembawaannya dengan baik
 Perhatikan tanda garis miring tunggal ( / ) ini adalah tanda jeda sebentar biasanya
ada di tengah baris atau koma
 Perhatikan tanda garis miring double ( // ) ini menunjukkan harus berhenti agak
lama biasanya ada di akhir kalimat
 Perhatikan tanda garis miring triple ( /// ) ini menujukan harus berhenti sangat
lama, biasanya ada di bagian akhir puisi atau baris terakhir

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan.
Percaya diri merupakan sikap seorang yang menggambarkan bawa dirinya
mampu dan percaya dalam melakukan kegiatan yang positif seperti berani tampil di
depan umum. Seseorang perlu mempunyai sikap percaya diri dikarenakan sikap
percaya diri termasuk melatih mental dan sikap percaya diri salah satu kunci
kesuksesan siswa dalam belajar, karena tanpa adanya rasa percaya diri siswa tidak
akan sukses dalam berinteraksi dengan temannya. Sebagai guru kita harus melatih
rasa percaya diri pada siswa dengan mengajak siswa untuk menggembangkan
keterampilan berbicara seperti menjadi pembawa acara, berpidato, presentasi ilmiah
dan berdeklamasi. Namun sebelum tampil guru juga harus mencontohkan dan
memberi tahu siswa bagaimana cara pembawa acara, berpidato, presentasi ilmiah
dan berdeklamasi yang baik itu seperti apa.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://etheses.uin-malang.ac.id/1781/5/09410125_Bab_2.pdf diakses pada tanggal 30


September 2022 pukul 08.17 WIB.
https://www.komunikasipraktis.com/2014/09/cara-menjadi-pembawa-acara-mc-yang-
baik.html diakses pada tanggal 30 September 2022 pukul 08.39 WIB.
https://www.bola.com/ragam/read/4689614/cara-berpidato-yang-baik-dan-benar-bikin-
percaya-diri diakses pada tanggal 30 September 2022 pukul 09.00 WIB.
file:///C:/Users/acer/Downloads/PAPER%20KETERAMPILAN%20BERBICARA
%20PRESENTASI%20ILMIAH.pdf diakses pada tanggal 30 September 2022 pukul
09.47 WIB.
https://belajardenganbaik.com/cara-membaca-puisi-disebut-dengan diakses pada tanggal
01 Oktober 2022 pukul 07.35 WIB.
Muhamad, N. (2017). Pengaruh metode discovery learning untuk meningkatkan
representasi matematis dan percaya diri siswa. Jurnal Pendidikan UNIGA, 10(1), 9-22.
Suhardita, K. (2011). Efektivitas penggunaan teknik permainan dalam
bimbingan kelompok untuk meningkatkan percaya diri siswa. http://jurnal. upi.
edu/file/12-Kadek_Suhardita. pdf, 1, 127-138.
Triningtyas, D. A. (2016). Studi kasus tentang rasa percaya diri, faktor
penyebabnya dan upaya memperbaiki dengan menggunakan konseling
individual. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 3(1).
Aristiani, R. (2016). Meningkatkan percaya diri siswa melalui layanan informasi
berbantuan audiovisual. Jurnal Konseling Gusjigang, 2(2).

13

Anda mungkin juga menyukai