Membangun Karakter Pemahaman Diri Peserta Didik Melalui Bimbingan Dan Konseling Di
Yayasan Al-Islam SD Swasta Fajar
Disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling yang
diampu oleh dosen :
2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. atas berkah dan rahmat-Nya
sehingga penulis masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan tugas
laporan project dari hasil mini riset yang berjudul “ Membangun Karakter Pemahaman Diri
Peserta Didik Melalui Bimbingan dan Konseling di Yayasan Al-Islam SD Swasta Fajar”.
Penyusunan ini bertujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling yang diampu oleh ibu Dra. Nurarjani/Armita Sari, M.Pd.
Penulis menyadari bahwa Laporan Project ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta
maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
Laporan Mini Riset ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .......................................................................…………………..……8
B. Saran.................................................................................………………..………8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi
bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter ini pun diharapkan
mampu menjadi pondasi utama dalam mensukseskan Indonesia Emas 2025. Dalam UU No. 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, menyebutkan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Selanjutnya pada Pasal 13 Ayat 1 menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas
pendidikan formal, nonformal, dan informal dapat saling melengkapi dan memperkaya.
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan informal
sesungguhnya memiliki peran dan konstribusi yang sangat besar dalam keberhasilan
pendidikan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Pemahaman Diri.
2. Dapat mengetahui Tujuan Pemahaman Diri.
3. Dapat mengetahui bagaimana ciri-ciri seorang siswa yang memahami dirinya.
4. Untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pemahaman diri.
5. Dapat mengetahui apa saja aspek-aspek pemahaman diri.
6. Untuk mengetahui Teknik dan Strategi Pemahaman Diri.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pemahaman Diri
Pemahaman diri adalah suatu situasi yang dialami individu dimana seseorang mengenal
tentang potensinya baik potensi fisik maupun potensi psikisya sehingga individu memahami
arah dan tujuan hidupnya atau cita-cita. Potensi fisik yaitu sejumlah kemampuan yang ada pada
anggota badan dan panca indra individu sedangkan potensi psikis individu mencakup minat,
abilitas, kepribadian, nilai dan sikap. Pemahaman yang dimaksudkan disini tidak hanya terbatas
pada pengenalan siswa atas keunggulannya saja tetapi juga mencakup pengelan siswa atas
kekurangan yang ada dalam diri.
5
b. Teknik Non Tes
Konselor pada umumnya memahami dan terampil menggunakan teknik non tes dalam
melakukan pelayanan bimbingan dan konseling. Teknik non tes dimaksud antara lain observasi,
kuesioner, wawancara, inventori (DCM, AUM, ITP), dan sosiometri. Konselor sejak kuliah sudah
berlatih secara intensif menyusun dan menggunakan teknik non tes untuk memahami individu
dalam konteks pelayanan bimbingan dan konseling. Hal tersebut berlanjut sampai mereka
bekerja di lapangan. Sementara di sisi lain keterampilan menggunakan teknik tes sangat
terbatas karena tes terstandar sudah siap pakai, dan penggunaannya terikat kode etik yang
ketat sebagaimana disebutkan dalam Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemahaman diri adalah suatu situasi yang dialami individu dimana seseorang mengenal
tentang potensinya baik potensi fisik maupun potensi psikisya sehingga individu memahami
arah dan tujuan hidupnya atau cita-cita. Potensi fisik yaitu sejumlah kemampuan yang ada pada
anggota badan dan panca indra individu sedangkan potensi psikis individu mencakup minat,
abilitas, kepribadian, nilai dan sikap.
a. Mampu mengeksplorasi potensi diri mereka yang mencakup: minat, abilitas, dan cita- cita
sehingga individu dapat merencanakan karier yang sesuai dengan potensi diri.
b. Siswa bisa mempersiapkan diri dengan baik dalam memasuki dunia kerja. Dengan persiapan
yang matang individu dapat mencapai kesuksesan dalam berkarier.
c. Siswa mencapai kematangan dalam perkembangan karier
d. Siswa mampu mengambil keputusan karier secara mandiri.
Ciri-ciri Siswa yang Memahami Dirinya
Siswa yang memahami diri memiliki ciri-ciri sebagai berikut;
a. Percaya diri
b. Befikir positif
c. Memiliki kebiasaan yang efektif,
Pemahaman diri (minat, abilitas, kepribadian, nilai-nilai dan sikap, kelebihan dan
kekurangan) di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang turut
mempengaruhi pemahaman diri ditentukan oleh diri terbuka dan tertutup. Kepribadian yang
terbuka berkonstribusi positif terhadap pemahaman diri, sedangkan kepribadian yang tertutup
adalah faktor penghambat dalam pemahaman diri. Faktor eksternal (lingkungan) yang
mempengaruhi pemahaman diri antara lain, lingkungan keluarga, teman sebaya, dan sekolah.
B. Saran
Maka dengan hal ini seorang guru maupun calon guru guru dimasa depan harus siap
menjalankan amanah sebagai guru terkhusus untuk guru sekolah dasar harus bisa memahami
kemampuan anak didik baik karakter maupun kemampuan belajar. Disini kami telah melakukan
kegiatan mini riset yang berjudulMembangun Karakter Pemahaman Diri Peserta Didik Melalui
Bimbingan Dan Konseling Di Yayasan Al-Islam SD Swasta Fajar disni kami telah melakukan
kegiatan tersebut kami ajarkan tentang hal-hal yang membuat peserta didik senang maka
dengan ini saya mengajak para guru guru harus bisa menguasai teknik-teknik dalam
pengembangan pemahaman diri siswa sekolah dasar melalui bimbingan konseling Ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://pangasuhbumi.com/article/20582/pemulihan-lingkungan-dengan-kearifan-lokal.html
http://tal4mbur4ng.blogspot.com/2010/07/kearifan-lokal-guna-pemecahan-masalah.html
https://menzour.blogspot.com/2016/11/makalah-pemahaman-diri-bimbingan.html