Anda di halaman 1dari 20

HALAMAN JUDUL

PERAN GURU DALAM MEMBANGUN SELF CONFIDENCE


MELALUI EKSTRAKURIKULER MUHADHAROH PADA SISWA
KELAS 7 DI MTS NURUZH ZHOLAM

Draf proposal tugas akhir

Disusun Oleh:
Jainudin
1901110082

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA


FAULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAN STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2023 M/1445 H
KATA PENGANTAR

i
ii

Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT. Tuhan Yang
Maha Esa. Yag telah menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman dan jawaban dari pertanyaan
tentang aspek kehidupan, karena berkat rahmatnyalah penulis berhasil menyelesaikan
penelitian yang dilaksanakan di Mts Nuruzh Zhoam.
Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa batuan dari piha-pihak yang benar-benar
konsen dengan dunia penelitian. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Dakhoir, S.H.I., M.H.I. selaku Rektor IAIN
Palangkaraya.
2. Bapak Dr. Dakir, M.A. selaku Dekan Fakultas Tarbiyan dan Ilmu Keguruan
IAIN Palangkaraya.
3. Ibu Dr. Jumrodah, M. Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangka Raya.
4. Ibu Dr.Hj. Zainap Hartati, M.Ag. Selaku Ketua Jurusan Tarbiyah IAIN
Palangka Raya.
5. Bapak Saiful Lutfi, S.Pdi. Selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam IAIN
Palangka Raya.
6. Prof. Dr. H. Normuslim, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Keuda orang tua yang selalu memberikan doa dan semngat untuk penulis.
Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu dan mendukung sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga semua bantuan yang diberikan mendapat
ganjaran pahala di sisi Allah swt. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah
khazanah keilmuan bagi setiap pembacanya. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada laporan ini peneliti mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga Allah
meridhai dan merahmati kita semua. Aamiin
Palangkaraya, 2023
Penulis

jainudin
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Penelitian Yang Relevan ................................................................................................. 4

C. Identifikasi Masalah ........................................................................................................ 6

D. Batasan Masalah ............................................................................................................. 6

E. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 6

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................................................... 7

G. Manfat Penelitian ............................................................................................................ 7

H. Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 7

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 9

A. Deskripsi teori ................................................................................................................. 9

B. Kerangka Berfikir ......................................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 13

A. Metode Penelitian ......................................................................................................... 13

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................................... 13

C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek ............................................................................. 13

D. Instrumen Penelitian ..................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

iii
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”
Dalam dunia pendidikan, istilah guru bukanlah hal yang asing.Menurut pandangan
lama, guru adalah sosok manusia yang patut digugu dan ditiru.Digugu dalam arti
segala ucapannya dapat dipercaya. Ditiru berarti segala tingkah lakunya harus dapat
menjadi contoh atau teladan bagi masyarakat (Arianti 2019).
Guru merupakan pemegang peranan utama dalam proses belajar mengajar. Proses
belajar mengajar yaitu proses yang meliputi serangkaian perbuatan guru dan siswa
atau dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan. Adapun peranan guru ialah:
1. Guru sebagai demontrator :guru hendaknya menguasai bahan atau materi
pelajaran yang akan diajarkan, serta senantiasa mengembangkan dalam arti
meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini
sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa
2. Guru sebagai pengelola kelas. Dalam peran sebagai pengelola kelas, guru
hendaknya mampu mengolah kelas sebagai lingkungan sekolah yang
perludi organisir.
3. Guru sebagai mediator dan fasilitator. Mediator ini dapat diartikan sebagai
penengah dalam kegiatan belajar siswa. Misalnya saja menengahi atau
memberikan jalan keluar atau solusi ketika diskusi tidak berjalan dengan
baik. (Sanjani 2020).
Pendapat lain juga mengatakan bahwa guru berperan untuk merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
bimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian dan pengkajian, dan membuka
komunikasi dengan masyarakat,menggerakkan dan mendorong peserta didik agar
semangat dalam belajar, sehingga semangat belajar peserta didik benar-benar dapat
menguasai bidang ilmu yang dipelajari melalui selft confidence (Illahi 2020).
Selft confidence merupakan modal dasar untuk pengembangan aktualitas diri. Dengan
percaya diri siswa akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri.

1
2

Sementara itu, kurangnya percaya diri akan menghambat pengembangan potensi diri.
Jadi orang yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam
menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, serta
bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan dirinya
dengan orang lain(Sholiha dan Aulia 2020).
Percaya diri terlihat pada saat siswa presentasi di depan kelas dimana siswa masih
kurang percaya diri ketika menyampaikan presentasi dan berinteraksi dengan
peserta presentasi. Siswa juga cenderung malu ketika akan mengajukan pertanyaan
kepada Gurujika siswa merasa kurang jelas terhadap penjelasan guru. Banyak siswa juga
masih merasa dirinya tidak yakin dengan kemampuan yang dimilikinya. Dapat dikatakan
bahwa siswa masih tidak percaya diri akan penampilan dan kemampuannya, dan
tidak itu saja maraknya budaya mencontek di kalangan siswa yang sulit dihilangankan
sebagai bentuk dari rendahnya kepercayaan diri dari siswa(Amri 2018). Dalam
mengembangkan kemampuan percaya diri khususnya kemampuan berpikir kritis, seorang
peserta didik harus memiliki sikap yakin dan percaya akan kemampuan sendiri
sehingga terhindar dari rasa cemas dan ragu. Sikap tersebut dapat diartikan sebagai
daya juang seseorang dalam memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi.
Percaya diri sangat penting bagi siswa agar berhasil dalam proses pendidikan.
Dengan adanya rasa percaya diri, maka siswa akan lebih termotivasi dan lebih
menyukai suatu pembelajaran. Orang yang memiliki kepercayaan diri rendah atau
kehilangan kepercayaan diri memiliki perasaan negatif terhadap dirinya, memiliki
keyakinan lemah terhadap kemampuan dirinya dan punya pengetahuan yang kurang
akurat terhadap kapasitas yang dimilikinya(Winarso, Kholifah, dan Toheri 2018).
Selain selft confidence (percaya diri) di dunia modern ini, keterampilan
komunikasi memainkan peran penting dan seseorang harus memiliki penguasaan
atas keterampilan tersebut untuk mendapatkan.kesuksesan di bidangnya masing-
masing. Jadi, berbicara adalah keterampilan terpenting di antara keempat
keterampilan bahasa agar dapat berkomunikasi dengan baik di dunia global ini,
Untuk mencapai keberhasilan berbicara di depan umum maka diperlukan adanya
pengembangan potensi peserta didik sejak dini salah satunya melalui kegiatan
ekstrakurikuler dengan kegiatan muhadharah(Santoso, Sholihah, dan Mu’ti 2021).
kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang
pada umumnya merupakan kegiatan pilihan. Sedangkan Muhadharah secara bahasa
berasal dari bahasa Arab dari suku kata hadoro yuhaadiru muhadhorotan, muhadhoroh
3

adalah isim masdar qiasi yang artinya “saling hadir/menghadiri”. Sedangkan menurut
istilah muhadharah adalah suatu kegiatan/aktivitas manusia dalam membicarakan suatu
masalah degan cara berpidato atau berdiskusi yang dihadiri oleh orang banyak
(massa/audien) Keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan oleh
sekolah di ukur dengan indikator yang telah ditentukan dalam perencanaan dalam
mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
muhadharah terdiri dari beberapa kegiatan dan petugas yaitu petugas MC
(pembawa acara), Petugas pidato (ceramah/ kultum), Petugas pembacaan ayat suci
Al-Qur’an, Petugas Saritilawah, Petugas materi hiburan atau tuan rumah, terakhir petugas
doa sebagai penutup acara kegiatan (Izzati, Fauzi, dan Isnaini 2023).
Berbagai manfaat yang bisa dirasakan para siswa setelah mengikuti kegiatan
Muhadharah (1) melatih tanggung jawab, dalam kegiatan Muhadharah, siswa memiliki
peran dan tugas masing-masing. Ada yang bertugas menjadi MC, penceramah, pembaca
doa, dan sholawat maupun ketua acara. Kegiatan-kegiatan itu melatih para siswa untuk
lebih bertanggung jawab. Dengan begitu, mereka akan mengerti tentang pekerjaan dan
amanah yang harus dijalani sehingga dapat melakukan tugas yang diberikan sebaik
mungkin. (2) melatih mental, salah satu tujuan diadakannya kegiatan Muhadharah
disekolah adalah untuk melatih mental siswa. Dengan berbicara didepan teman-temannya
yang lain, harapannya mereka bisa berbicara di depan khalayak yang lebih luas tanpa
merasa gugup, grogi, dan dengan kepercayaan diri yang tinggi. (3) mengasah bakat siswa,
seperti yang dijelaskan, Muhadharah tidak hanya berisi kegiatan pidato, tetapi juga
kegiatan lain yang sesuai dengan minat para siswa. Dengan demikian, mereka dapat
mengasah bakat yang selama ini terpendam. Misalnya, seorang santri memiliki suara
yang bagus ketika bersholawat. Ia bisa menunjukan bakatnya itu melalui Muhadharah.
Nantinya, penonton dapat memberikan saran kepadanya agar penampilannya dikemudian
hari, baik didalam maupin diluar sekolah. (4) membantu siswa berekspresi, melalui
kegiatan muhadaroh, siswa dibebaskan untu berekspresi. Kebebasan berekspresi itu
berupa apa yang mereka sampaikan ketika pidato, sholawat, drama, puisi, dan lainnya.
Mereka diberikan kebebasan untuk menyampaikannya asalkan masih sesuai norma. (5)
sarana hiburan, kegiatan santri selama hari sekolah di isi dengan belajar, membaca Al-
qur’an, ibadah, dan kegiatan lainnya. Muhadharah yang biasanya dilakukan pada saat
ekstrakulikuler bisa menjadi sarana hiburan bagi mereka. Lewat kegiatan ini, mereka
dapat melepas penat dan membunuh rasa bosan akibat rutinitas yang sama setiap
harinya.(Muhammad Zainal Tobe, 2022)
4

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
bagaiama peran guru dalam meningkatan self confidence siswa di Mts Nuruzh Zholam
melalui esktrakurikuler muhadaroh, bagaimana strategi dan metode yang digunakan oleh
guru dalam ektrakurikuler muhadaroh, bagaimana hasil dari etrakurikuler muhadaroh
dalam membangun self confidence pada siswa.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Sandhika Anggun Awaliyani dan Anis Kholifatul
Ummah dengan judul “Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Melalui Kegiatan
Muhadhoroh” . Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwasanya melalui kegiatan
muhadhoroh dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri siswa. Dengan kegiatan
muhadhoroh, maka akan melatih siswa supaya memiliki kemampuan dalam hal berbicara
di depan umum sehingga membentuk mental siswa tersebut. Adapun pembaruan dengan
penelitian yang dilakukan adalah guru menjadi peran penting dalam membangun self
confidence (Awaliyani dan Ummah 2021).
Penelitian Sandhika Anggun Awaliyani dan Anis Kholifatul Ummah terdapat
kesamaan diantara kedua penelitian tersebut dengan yang akan diteliti oleh penulis
dimana kesamaan tersebut mengacu pada kepercayaan diri siswa melalui kegiatan
Muhadhoroh. Pembeda dari penelitian sebelumnya dengan penulis ialah penulis tidak
mengukur upaya meningkatkan kepercayaan diri siswa melainkan mengukur Peran guru
dalam membangun self confidence melalui ekstakurikuler muhadaroh Pada siswa kelas
7di MTs Nuruzh Zholam.
Penelitian yang dilakukan oleh Cuncun Angga Resta, Tajuddin Nur dan Yayat
Herdiana dengan judul “Pembiasaan Kegiatan Muhadharah Sebagai Upaya Meningkatkan
Percaya Diri Siswa Di MAN 2 Karawang”. Dengan hasil penelitian yaitu apat
meningkatkan rasa percaya diri siswa serta melatih keberanian atau mentak siswa. Tidak
hanya sekedar pidato, siswa diberi tugas seperti MC, hiburan (puisi, hadroh,
sholawat) dan membaca doa penutup. Kemudian di akhir kegiatan guru pembimbing
memberi motivasi sekaligus evaluasi mengenai jalannya kegiatan muhadharah pada hari
itu juga dan untuk kedepannya. Adapun pembaruan dari penelitian yang dilakukan yaitu
tempat penelitian yang dilakukan berada di MTs Nuruzh Zholam (Resta, Nur, dan
Herdiana 2022).
Penelitian Cuncun Angga Resta, Tajuddin Nur dan Yayat Herdiana terdapat kesamaan
diantara kedua penelitian tersebut dengan yang akan diteliti oleh penulis dimana
kesamaan tersebut mengacu pada kegiatan Muhadharah dan percaya diri siswa. Pembeda
5

dari penelitian sebelumnya dengan penulis ialah penulis tidak mengukur Pembiasaan
Kegiatan Muhadharah Sebagai Upaya Meningkatkan Percaya Diri Siswa Di MAN 2
Karawang, melainkan mengukur Peran guru dalam membangun self confidence melalui
ekstakurikuler muhadaroh Pada siswa kelas7 di MTs Nuruzh Zholam.
Penelitian yang dilakukan oleh Allinda Hamidah dan Intan Sari dengan judul
“Pengaruh ekstrakurikuler Muhadhoroh terhadap Karakter Percaya Diri Peserta Didik
Dalam Pembelajaran Tematik”. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa
ekstrakurikuler muhadhoroh MI Islamiyah Ngarum termasuk dalam kriteria aktif dengan
hasil presentase nilai 69-78 %, karakter percaya diri peserta didik dalam pembelajaran
tematik kelasIII, IV dan V di MI Islamiyah Ngarum termasuk dalam kriteria percaya
diridengan hasil presentase nilai 72-90. Adapun pemberuan dari penelitian yang
dilakukan adalah terfokus pada peran guru dalam ektrakulikuler muhadhoroh (Hamidah
dan Sari 2021).
Penelitian Allinda Hamidah dan Intan Sari terdapat kesamaan diantara kedua
penelitian tersebut dengan yang akan diteliti oleh penulis dimana kesamaan tersebut
mengacu pada ekstrakurikuler Muhadhoroh dan percaya diri Peserta didik. Pembeda dari
penelitian sebelumnya dengan penulis ialah penulis tidak mengukur Pengaruh
ekstrakurikuler Muhadhoroh terhadap Karakter Percaya Diri Peserta Didik Dalam
Pembelajaran Tematik, melainkan mengukur Peran guru dalam membangun self
confidence melalui ekstakurikuler muhadaroh pada siswa kelas 7 di MTs Nuruzh Zholam.
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Khadijah dan Nurmisda Ramayani dengan judul
“Implementasi Ekstrakurikuler Muhadharah Dalam Meningkatkan Public Speaking
Siswa MTS Pondok Pesantren Modern Tajussalam Besilam”, dengan hasil penelitian
bahwa Kegiatan muhadrah dapat melatih public speaking santri hal ini dapat dilihat dari
kemampuan santri berbicara di depan umum yang dilakukan dimasyarakat maupun di
tingkat sekolah untuk kelas tinggi. Adapun pembaruan dari penelitian yang dilakukan
yaitu ektarkulikuler muhadrah dalam membangun self confidence siswa MTs Nuruzh
Zholam (Khadijah dan Ramayani 2023).
Penelitian Siti Khadijah dan Nurmisda Ramayani terdapat kesamaan diantara kedua
penelitian tersebut dengan yang akan diteliti oleh penulis dimana kesamaan tersebut
mengacu pada Ekstrakurikuler Muhadharah. Pembeda dari penelitian sebelumnya dengan
penulis ialah penulis tidak mengukur Implementasi Ekstrakurikuler Muhadharah Dalam
Meningkatkan Public Speaking Siswa MTS Pondok Pesantren Modern Tajussalam
6

Besilam, melainkan mengukur Peran guru dalam membangun self confidence melalui
ekstakurikuler muhadaroh di MTs Nuruzh Zholam.
Penelitian yang dilakukan oleh Ulfach Fitriyani dan Dewi Hasanah dengan judul
penelitian “Pembinaan Ekstrakurikuler Muhadharah untuk Menumbuhkan Kemampuan
Berpikir Kritis bagi Siswa Madrasah Tsanawiyah”. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu
ektarkulikuler Muhadharah mampu meningkatkan prestasi siswa, siswa memiliki rasa
ingin tahu dan tumbuhnya rasa keyakinan dalam diri siswa. Adapun pemberuan dari
penelitian yang dilakukan adalah mengetahu peran guru membangun self confidence
siswa melalui ektrakulikuler muhadarah (Fitriyani dan Hasanah 2018).
Penelitian Ulfach Fitriyani dan Dewi Hasanah terdapat kesamaan diantara kedua
penelitian tersebut dengan yang akan diteliti oleh penulis dimana kesamaan tersebut
mengacu pada pada Ekstrakurikuler Muhadharah. Pembeda dari penelitian sebelumnya
dengan penulis ialah penulis tidak mengukur Pembinaan Ekstrakurikuler Muhadharah
untuk Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis bagi Siswa Madrasah Tsanawiyah,
melainkan mengukur Peran guru dalam membangun self confidence melalui
ekstakurikuler muhadaroh pada siswa kelas 7 di MTs Nuruzh Zholam.
C. Identifikasi Masalah
Dilihat dari beberapa aspek mungkin akan muncul berbagai permasaahan berdasarkan
latar belakang diatas, masalah yang diidentifikiasi terdiri dari permasalahan yaitu:
1. Kurangnya rasa percaya diri pada siswa di lingkungan Mts Nuruzh zholam, perlu
adanya penguatan mental serta pembinaan untuk membangun rasa percaya diri.
2. Latar belakang peserta didik dan guru yang berpengaruh pada proses pendidikan.
D. Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran guru dalam membangun self
confidence siswa di Mts Nuruzh Zholam yang latar belakang peserta didik baru.
E. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Peran guru dalam membangun self confidence melalui ekstakurikuler
muhadaroh?
2. Apa strategi dan metode yang digunakan oleh guru dalam ekstrakurikuler muhadaroh
untuk meningkatkan self-confidence siswa?
3. Bagaimana hasil ekstrakurikuler muhadaroh dalam membangun self confidence
siswa?
7

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


Adapun tujuan pada peneltiain yang dilakukan yaitu:
1. Untuk mengetahui peran guru dalam membangun self confidence melalui
ekstrkurikuler muhadaraoh.
2. Untuk mengetahui strategi dan metode yang digunakan guru dalam membangun self
confidence melalui ekstrakurikuler muhadaroh.
3. Untuk mengetahui hasil ekstrakurikuler dalam membangun self confidence siswa.
Adapun kegunaan pada penelitian ini adalah
1. Untuk guru
Meningkatkan kemampuan guru dalam membentuk keperayaan diri siswa melalui
ekstrakurikuler muhadaroh.
2. Untuk siswa
Untuk membentuk self confidence siswa melalui ektrakurikuler muhadaroh.
3. Untuk peneliti.
Menambah wawasan pnelitian tentang self confidence melalui ekstrakurikuler
muhadaroh.
G. Manfat Penelitian
Penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan manfaat baik teoritis dan praktis
1. Secara teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu karya tulis ilmiah yang
dapat menambah khasanah keilmuan dunia pendidikan.
b. Peneitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan data ilmiah atau
sumbangan pemmikiran tentang penguatan dalam upaya membentuk rasa
percaya diri siswa.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini menambah wawasan bagi penulis sehingga nantinya dapat menjadi
salah satu pertimbangan dalam menghadapi suatu permasalahan dilingkungan
skolah, maupun sosial masyarakat.
H. Sistematika Penulisan
Penulisan karya ilmiah harus bersifat sistematis, di dalam penulisan skripsi ini
harus dibangun secara berkesinambungan. Untuk mempermudah maka penulis membuat
rancangan penulisan yang terdiri dari tiga bab sebagai berikut:
8

Bab pertama berisi pendahuluan didalamnya tentang latar belakang masalah, hasil
penelitian sebelumnya, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, definisi operasional dan sistematika penulisan.
Bab kedua memaparkan tentang deskripsi teoritik yang meliputi: Peran guru
dalam membangusn self confidence pada siswa kelas 7 di Mts Nuruzh Zholam, disertai
dengan kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian.
Bab ketiga berisi metode penelitian, bab ini membahas mengenai metode yang
digunakan dalam penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian dan objek
penelitian, instrumen penelitian, sumber data penelitian.
BAB II PEMBAHASAN

TELAAH TEORI
A. Deskripsi teori
1. Ektakulikuler Muhadharoh
a. Pengertian Ektrakulikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wahana untuk mengembangkan bakat
dan minat para peserta didik, dimana dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik
dapat memilih sendiri peminatan yang sesuai dengan kemampuan dan bakat yang
dimilikinya. Selain itu dalam kegiatan ekstrakurikuler bisa menjadi wahana yang
tepat dalam membentuk dan mengembangkan keterampilan kewarganegaraan dari
peserta didik (Asmani, J. 2011).
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
mengembangkan aspek-aspek tertentu dari apa yang ditemukan pada kurikulum
yang sedang dijalankan, termasuk yang berhubungan dengan bagaimana
penerapan sesungguhnya dari ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh peserta didik
sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup mereka maupun lingkungan sekitarnya.
Ekstrakurikuler merupakan kagiatan pendidikan diluar jam pelajaran yang
ditunjukkan untuk membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh peserta didik dan atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah (Wiyani , 2013: 108).
b. Pengertian Muhadaroh
Secara etimologi kata Muhadharah berasal dari Bahasa Arab yang berbunyi
Khadhiro – Yukhadhiru – Mukhadharah yang berarti menghadirkan. Menurut
Tajuddin HM memberikan definisi bahwa Muhadharah adalah kegiatan saling
menyampaikan agama dalam suatu ruang pertemuan dalam rangka pengembangan
daya nalar dan potensi diri dan bakat dalam berdakwah. Kegiatan dakwah Islam
tentunya mempunyai makna dan tujuan. Secara hakiki, dakwah mempunyai tujuan
menyampaikan kebenaran ajaran Agama Islam yang terkandung dalam al-Qur’an
dan Hadist dan mengajak manusia untuk mengamalkanya (Syamsudi AB, 2016).

c. Strategi dan Metode dalam Berpidato (Muhadharah)

9
10

Untuk strategi dan metode berpidato ada beberapa yang sering digunakan oleh
para penceramah/mubaligh, sebagai berikut:
1. Strategi Impromptu, merupakan teknik berpidato yang dilakukan tanpa
persiapan dan secara mendadak pada metode ini pembicara tidak menyiapkan
naskah, tidak membaca naskah dan tidak menghafal naskah. Pembicara hanya
memikirkan masalah yang hendak dibicarakan kepada pendengar saat ia
dipersilahkan oleh pembawa acara untuk berceramah.
2. Strategi membaca naskah atau manuskrip, strategi ini dilakukan dengan
membaca teks pidato yang hendak disampaikan. Strategi manuskrip atau
membaca naskah biasanya digunakan untuk acara-acara bersifat resmi atau
formal yang disiarkan melalui televisi atau radio, atau khutbah atau bisa pula
pidato seorang pejabat yang diwakilkan (dibacakan) oleh orang lain.
3. Strategi menghafal, untuk melakukan strategi ini seorang pembicara harus
memiliki daya ingat yang sangat kuat, apalagi jika materi pidato yang hendak
disampaikan sangat panjang. Berpidato dengan membaca naskah pidato
sebaiknya selalu dibaca berulang-ulang agar pembicara tidak lupa dalam
menyampaikan pidatonya. Dengan pelaksanaannya pidato tersebut
disampaikan secara bebas, kalimat-kalimat yang disampaikan tidak harus
sama dengan isi naskah yang telah dibuat namun isi materi yang disampaikan
tetap sama dengan naskah pidato.
4. Strategi Ekstempore (menjabarkan kerangka atau intisari), strategi ekstempore
adalah strategi pidato yang materi pidatonya hanya disajikan dalam bentuk
garis besar (outline) saja dan materi pendukung.
d. Hasil ekstrakurikuler Muhadharah.
Hasil pendidikan dipandang bermutu jika mampu melahirkan keunggulan
akademik dan ekstrakurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu
jenjang pendidikan atau menyelesaikan program pembelajaran tertentu.
Keunggulan akademik dinyatakan dengan nilai yang dicapai peserta didik.
Keunggulan esktrakurikuler dinyatakan berhasil dengan aneka jenis keterampilan
yang diperoleh peserta didik selama mengikuti program ekstrakurikuler. Sebuah
kegiatan di dalamnya pasti mempunyai tujuan yang diharuskan mampu membuat
siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan melalui kegiatan tersebut,
seperti halnya pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler muhadharah untuk
11

meningkatkan Public Speaking siswa. Kegiatan ini juga mempunyai kompetensi


yang harus dipenuhi siswa untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
kegiatan muhadharah pola pikirnya menjadi lebih baik dan terarah, dapat
dibuktikan ketika siswa ditunjuk untuk mengikuti kegiatan mewakili sekolahan
siswa tersebut sudah mempersiapkan diri sebelum ia tampil, sehingga ketika
kegiatan berlangsung atau tiba siswa yang ditunjuk untuk tampil di depan umum
sudah matang dan siap. Begitu pula, siswa yang mengikuti kegiatan public
speaking contest yang rutin diadakan oleh pihak sekolah sebelum liburan tiba,
yang tadinya hanya sedikit yang minat sekarang jauh lebih banyak siswa yang
mengikuti kegiatan tersebut juga siswa ketika tampil pada kegiatan tersebut sangat
maksimal dan berhasil atas kemampuan yang ia berikan khusunya kepada peserta
(NurulAwaliyah. 2018).
B. Kerangka Berfikir

EKSTRAKURIKULER
MUHADAROH

GURU

PEMATERI TILAWAH SARI


(QORI) TILAWAH

PUBLIC

Lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda


diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam membentuk kepribadian peserta didik
danmenumbuhkankepercayaab diri siswa untuk berbicR didepan umum. Sekolah merupakan
12

salah satu alternatif dalam menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk berani akan tampil
didepan umum. Dalam hal ini Public Speaking juga perlu diterapkan dalam proses belajar di
sekolah alasannya yaitu dapat membantu dalam proses belajar mengajar, dapat meningkatkan
hubungan sosial, meningkatkan kinerja lembaga dan prestasi peserta didik itu sendiri.
BAB III PENUTUP

METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Kualitatif
merupakan metode Deskriptif kualitatif (QD) adalah istilah yang digunakan dalam
penelitian kualitatif untuk suatu kajian yang bersifat deskriptif (Yuliani 2018). Jenis
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yakni suatu teknik yang menggambarkan
dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan
perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu,
sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan
sebenarnya, dengan menggunakan metode deskriptif berarti peneliti menganalisa data
yang dikumpulkan dapat berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Data
tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video tape,
dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya (Akhmad 2015).
Subjek penelitian ini terdiri dari data dan sumber data, data-data penelitian berupa
ungkapan, perilaku dan dokumen. Data yang berupa ungkapan dan perilaku sumber
datanya informan. Sedangkan data yang beupa dokumen sumber data berupa catatan
pribadi, catatan lapangan dan dokumen. Yang menjadi informan dalam penelitian ini
siswa yang mengiuti kegiatan ektrakurikuler muhadaroh di Mts Nuruzh Zholam.
Untuk mengumpulkan data peneliti memakai tiga teknik, yaitu wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak
terstruktur tanpa menggunakan pedoman dan format yang dibakukan. Observasi yang
dilakukan menggunakan observasi langsung dengan objek yang diobservasi secara jelas
dan tepat. Dokumentasi meliputi data berupa catatan dan foto saat proses kegiatan
muhadharah berlangsung.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat pelaksasanaan penelitian peran guru dalam membangun self confidence
melalui ekstrakurikuler muhadaroh yaitu di MTs Nuruzh Zholam pada siswa kelas 7.
Adapun mengenai waktu penelitian adalah 2 bulan.
C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek
Dari penelitian ini subjek dan objek penelitiannya adalah guru-guru yang ada di
pondok pesantren Darul amin sampit dan objek penelitian penguatan nilai-nilai modetasi
beragama pada pondok pesantren Darul Amin sampit

13
14

D. Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data adalah satu pekerjaan penting dan sangat
menentukan dalam suatu penelitian. Karena tujuan utama dalam penelitian adalah
mendapatkan data. Dalam usaha mengumpulkan data serta keterangan yang diperlukan,
penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebgai berikut.
1. Wawancara
Menurut Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani (2012: 131) “Wawancara adalah
metode pengambilan data dengan cara menanyan sesuatu kepada seseorang yang
menjadi informan atau responden. Caranya adalah dengan bercakap-cakap secara
tatap muka,Penelitian ini menggunakan teknik wawancara semi terstruktur yaitu
wawancara yang sudah cukup mendalam karena ada penggabungan wawancara yang
berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan dan pertanyaan yang
lebih luas dan mendalam dengan mengabaikan pedoman yang sudah ada.
2. Observasi
Menurut Ibrahim (2015: 81) “observasi dipahami sebagai pengamatan
langsung terhadap objek, untuk mengetahui kebenarannya, situasi, kondisi, konteks,
ruang, serta maknanya dalam upaya pengumpulan data suatu penelitian”. Observasi
dilakukan dalam penelitian ini untuk memperoleh informasi data tentang kondisi
deskripsi lokasi penelitian yang akan dilaksanakan, dan melihat secara langsung cara
bergaul dan berkomunikasi dalam bentuk lisan atau tulisan guru baik pada saat di
sekolah maupun masyarakat. untuk memperoleh data tentang Peran guru dalam
membangun rasa percaya diri melalui ekstrakurikuler muhadaroh di Mts Nuruzh
Zholam pada siswa-Sisiwi kelas 7.
3. Dokumentasi
Menurut Afifuddin, Beni Ahmad Saebani (2012: 221-222) “Dokumentasi
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.” Melalui
teknik dokumentasi ini maka akan diperoleh data tentang:
a. Profil MTs Nuruzh Zholam.
b. Data guru dan peserta didik/ siswa-siswi MTs Nuruzh Zholam.
c. Kondisi ketika kegiatan ekstrakurikuler berlangsung serta sarana dan pra-
sarana ketika kegiatan berlangsung.
15

DAFTAR PUSTAKA
Asmani, J. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.
Yogyakarta: Diva Pers.

Akhmad, Khabib Alia. 2015. “Pemanfaatan Media Sosial Bagi Pengembangan


Pemasaran UMKM (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Distro Di Kota
Surakarta).” DutaCom 9 (1): 43–43.
Amri, Syaipul. 2018. “Pengaruh Kepercayaan Diri (Self Confidence) Berbasis
Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa
Sma Negeri 6 Kota Bengkulu.” Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia
3 (2): 156–70. https://doi.org/10.33369/jpmr.v3i2.7520.
Arianti, Arianti. 2019. “PERANAN GURU DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA.” Didaktika : Jurnal Kependidikan 12
(2): 117–34.
Awaliyani, Sandhika Anggun, dan Anis Kholifatul Ummah. 2021. “Upaya
Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Melalui Kegiatan
Muhadhoroh.” Indonesian Journal of Teacher Education 2 (1): 246–52.
Awaliyah, Nurul. 2018. "Penerapan Metode Muhadharah untuk Meningkatkan
public speaking santri Pondok Pesantren Modern Darul Rahman
Jagakarsa". Skripsi: Universitan Muhammadiyah Jakarta.

Fitriyani, Ulfach, dan Dewi Hasanah. 2018. “PEMBINAAN


EKSTRAKURIKULER MUHADHARAH UNTUK
MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS BAGI
SISWA MADRASAH TSANAWIYAH.” Islamic Education Studies :
An Indonesia Journal 1 (2): 51–65.
https://doi.org/10.30631/ies.v1i2.68.
Hamidah, Allinda, dan Intan Sari. 2021. “Pengaruh Ekstrakurikuler Muhadhoroh
Terhadap Karakter Percaya Diri Peserta Didik Dalam Pembelajaran
Tematik.” IBTIDA’ 2 (2): 133–45.
16

https://doi.org/10.37850/ibtida.v2i2.218.
Illahi, Nur. 2020. “PERANAN GURU PROFESIONAL DALAM PENINGKATAN
PRESTASI SISWA DAN MUTU PENDIDIKAN DI ERA
MILENIAL.” Jurnal Asy-Syukriyyah 21 (1): 1–20.
https://doi.org/10.36769/asy.v21i1.94.
Izzati, Izzati, Muhammad Fauzi, dan Muhammad Isnaini. 2023. “Manajemen
Ekstrakurikuler Muhadharah Di Madrasah Aliyah.” Munaddhomah:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 4 (3): 551–60.
https://doi.org/10.31538/munaddhomah.v4i3.452.
Khadijah, Siti, dan Nurmisda Ramayani. 2023. “Implementasi Ekstrakurikuler
Muhadharah Dalam Meningkatkan Public Speaking Siswa MTS
Pondok Pesantren Modern Tajussalam Besilam.” CENDEKIA: Jurnal
Ilmu Sosial, Bahasa Dan Pendidikan 3 (1): 107–15.
https://doi.org/10.55606/cendikia.v3i1.673.
Muhammad Zainal Tobe. 2022. ''Jurnal Peran Kegiatan Muuhadharah dalam
Peningkatan Public Speakinhg Santri Pondok Pesantren AL-
MA'MUROH.
Resta, Cuncun Angga, Tajuddin Nur, dan Yayat Herdiana. 2022. “Pembiasaan
Kegiatan Muhadharah Sebagai Upaya Meningkatkan Percaya Diri
Siswa Di MAN 2 Karawang | ISLAMIKA” 4 (4): 743–53.
Sanjani, Maulana Akbar. 2020. “TUGAS DAN PERANAN GURU DALAM
PROSES PENINGKATAN BELAJAR MENGAJAR.” Serunai : Jurnal
Ilmiah Ilmu Pendidikan 6 (1): 35–42.
https://doi.org/10.37755/sjip.v6i1.287.
Sholiha, Sholiha, dan Lailatuzzahro Al-Akhda Aulia. 2020. “Hubungan Self
Concept Dan Self Confidence.” Jurnal Psikologi : Jurnal Ilmiah
Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan 7 (1): 41–55.
https://doi.org/10.35891/jip.v7i1.1954.
Syamsudi AB, 2016. "Pengantar Psikologi Dakwah" (Jakata: Kencana), 11.

Winarso, Widodo, Siti Nur Kholifah, dan Toheri Toheri. 2018. “Hubungan Antara
Self Confidence Dengan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika.” Edumatica : Jurnal Pendidikan
Matematika 8 (01): 58–66.
17

https://doi.org/10.22437/edumatica.v8i01.4623.
Wiyani, Novan Ardy. 2013. Menumbuhkan Pendidikan Karakter di SD (Konsep,
Praktek dan Strategi). Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Yuliani, Wiwin. 2018. “METODE PENELITIAN DESKRIPTIF KUALITATIF


DALAM PERSPEKTIF BIMBINGAN DAN KONSELING.”
QUANTA: Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan
2 (2): 83–91. https://doi.org/10.22460/q.v2i2p83-91.1641.

Anda mungkin juga menyukai