Dosen Pembina:
Prof. Syahbudin Gade, S.Ag, M.A
Oleh
Nama : Nurhayati
NIM : 221003017
2023M/1444H
KATA PENGANTAR
Nurhayati
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................6
A. Simpulan.....................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam proses pendidikan tentunya ada guru yang mengajar dan memberikan
bimbingan kepada siswa. Guru adalah pendidik yang memberikan sejumlah ilmu
kepada siswa di sekolah. Guru menuntut agar siswa mentaati tata tertib yang telah
diterapkan oleh suatu sekolah, namun dibalik itu guru sebagai pendidik dan
pengajar juga dituntut untuk disiplin dalam menjalankan peran dan tugasnya.
Proses pendidikan akan berjalan dengan lancar dan nyaman apabila komponen-
komponen di dalamnya dapat menjalankan tugasnya masing-masing dengan tertib
dan sesuai dengan peraturan.
1
Dalam menerapkan kedisiplinan diperlukan peran seorang guru untuk
mengarah pada kebaikan dan memberikan motivasi kepada siswa untuk mentaati
peraturan dan tidak melanggarnya. Karena kedisiplinan merupakan kunci
keberhasilan seorang siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas terdapat beberapa rumusan masalah,
di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peranan seorang guru dalam mengantasi siswa malas dan
tidak mematuhi aturan madrasah?
2. Apa saja yang dilakukan seorang guru dalam meningkatkan
kemampuan mentransfer ilmu?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Disamping saya bimbing sendiri juga konsultasi dengan wali kelas dan
bimpen peserta didik yang bermasalah tersebut. Bahkan kadang-kadang saya
menghubungi orang tua peserta didik untuk membahas permasalahan yang
dihadapi peserta didik tersebut tentu saja atas sepengetahuan bimpen. Tidak hanya
membimbing peserta didik yang bermasalah tersebut, akan tetapi juga saya
memberi perhatian khusus kepadanya, tentu dengan tidak mengemsampingkan
peserta didik lainnya agar tidak terjadi kecemburuan social antar peserta didik.
Intinya seorang guru itu tidak hanya mentranfer ilmunya saja kepada peserta
3
didik, tetapi seorang guru itu mengajarkan peserta didik dengan segenap jiwa
raganya, mengajar dengan menghadirkan hati (qulb) yang penuh dengan rasa
kasih sayang seakan-akan anak didik adalah anak kandungnya sendiri (secara
ruhhiyah) dan seolah-olah tidak ada perbandingan antara anak didik dengan anak
kandung.
Pada zaman modern sekarang ini, dimana teknologi serba canggih, banyak
sekali media atau cara yang menyediakan bimbingan belajar secara non formal,
bahkan ada yang gratis, tinggal guru tersebut punya keinginan atau tidak. Intinya
selama guru tersebut berkeinginan untuk mengembangkan diri menjadi guru yang
memiliki ilmu pengetahuan yang bisa menambah wawasan dan khazanah
keilmuan, juga bermanfaat untuk peserta didik sebagai generasi penerus keilmuan
dimasa yang akan datang. Seorang guru harus memiliki semangat keilmuan yang
tinggi karena dia bertanggungjawab terhadap anak didiknya, dan tanggungjawab
ini akan dihisab oleh Khaliq sebagai penguasa terhadap ciptaanNya.
Tidak ada kata terlambat dalam belajar dan mengembangkan diri dengan
berbagai macam ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang.
Dengan demikian seorang guru tidak ketinggalan dalam pembelajaran diabad ini,
guru harus menguasai disiplin ilmu yang digelutinya, tentu dengan terus dan terus
belajar melalui berbagai sumber dan media. Misalnya dimadrasah diterapkan
program MGMP (musyawarah guru mata pelajaran), adanya pelatihan dan
4
workshop yang diselenggarakan oleh madrasah, ada pelatihan dari Balai Diklat
Kemenag dan lain-lain.
5
BAB III
Kesimpulan
Guru merupakan tonggak keberhasilan sebuah pendidikan demi tencapai
tujuan yang telah digariskan dalam undang-undang, maka tugas dan fungsi
seorang guru harus benar-benar diterapkan dalam rangka mencerdaskan anak
bangsa. Cerdas pada ilmu pengetahuan, cerdas menerapkan disiplin ilmu yang
telah dipelajari, cerdas dalam bertingkah laku (akhlak), guru sangat besar
peranan dalam membentuk akhlak dan etika peserta didik.
Guru tidak boleh puas dengan ilmu yang telah dipelajarinya ketika belajar
dahulu, namun seorang guru harus terus belajar dan berinovasi sesuai dengan
zaman yang sedang berlaku. Guru harus terus mengembangkan diri melalui
berbagai macam kegiatan yang berkaitang dengan ilmu pengetahuan yang
diampunya.
Guru dapat mengembangkan diri untuk memperdalam ilmu pengetahuan
melalui berbagai kesempatan, misalnya MGMP, workshop, diklat, dan
seminar-seminar yang diselenggarakan secara online.