Anda di halaman 1dari 15

“BIMBINGAN BELAJAR DAN BIMBINGAN SISWA BERBAKAT ”

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Mata Kuliah Bimbingan di SD

Dosen Pengampu : Dra. Hj. Mulyani, M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Novi Aditya Lestari

2. Khusnul Sinta Rohhani

3. Shalsa Misherina Pratiwi

4. Novanto Azizul Hakim

5. Gisela Ayu Wulantika

6. Serli Meilani Sirait

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah “Bimbingan Belajar Dan Bimbingan Siswa Berbakat ini dengan tepat
waktu. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW. yang telah membawa kita ke dalam ajaran yang benar dan selamat dari
kejahiliyahan yakni addinul islam, dimana kelak beliau sangat kita harapkan syafaat_Nya min
yaumil hada ilaa yaumil qiyamah
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas mata kuliah Bimbingan Di Sekolah Dasar
Dengan tersusunnya makalah ini penyusun menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini penyusun sangat berharap perbaikan, kritik dan
saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penyusun sendiri serta umumnya para pembaca makalah ini.

Surabaya, 31 Agustus 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 3

BAB I............................................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................................................................... 5

BAB II .......................................................................................................................................................... 6

MATERI PEMBAHASAN......................................................................................................................... 6

2.1 Pengertian Bimbingan Belajar ...................................................................................................... 6

2.2 Tujuan Bimbingan Belajar ........................................................................................................... 7

2.3 Fungsi Bimbingan Belajar ............................................................................................................ 8

2.4 Bimbingan Siswa Berbakat ........................................................................................................... 9

2.5 Pelaksanaan Bimbingan Siswa Berbakat ................................................................................... 12

2.6 Permasalahan Siswa Berbakat .................................................................................................... 12

BAB III....................................................................................................................................................... 14

PENUTUP.................................................................................................................................................. 14

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 14

3.2 Saran ........................................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 15

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang siswa. Namun, belajar tak selamanya
wajar, kadang-kadang lancar, kadang-kadang juga tidak, kadang bisa dengan cepat
menangkap materi yang disampaikan guru, tapi kadang juga susah untuk menangkap materi,
semuanya itu juga berhubungan dengan semangat belajar siswa.. Masalah belajar merupakan
inti dari masalah pendidikan dan pengajaran. Oleh sebab itu bimbingan belajar wajib
dilaksanakan setiap sekolah dalam upaya mencapai keberhasilan belajar siswa secara
keseluruhan. Bimbingan belajar lebih menekankan dalam membina siswa dalam
perkembangan pribadi, sosial psikologi, yang didasarkan pada kenyataan yang dihadapi
siswa sehingga memerlukan bantuan tenaga profesional yaitu guru pembimbing. Menurut
Winkel Bimbingan belajar merupakan bimbingan dalam hal menemukan cara-cara belajar
yang tepat, memilih program studi yang sesuai dan mengatasi kesukaran yang timbul
berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu instusi pendidikan.

Bimbingan sebagai bagian dari pendidikan memiliki tujuan khusus yaitu membantu
individu mengembangkan dirinya secra optimal sehingga ia dapat menemukan dirinya dan
dapat mengadakan pilihan keputusan dan penyesuaian diri secara efektif. Salah satu
bimbingan konseling di SD adalah bimbingan bagi anak cerdas berbakat. Namun strategi
pendidikan yang ditempuh selama ini bersifat masal cenderung memberikan perlakuan yang
standart atau rata-rata kepada semua siswa sehingga kurang memperhatikan perbedaan antar
individu. Dalam konteks pemerataan kesempatan pendidikan memang sahih tetapi kondisi
obyektif peserta didik berkenaan dengan minat, bakat dan kemampuann berbeda – beda
sehingga strategi semacam ini tidak akan mampu menunjang pengembangan sumber daya
manusia secara cepat. Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekitar sepertiga
peserta didik yang dapat digolongkan sebagai siswa yang berbakat (gifted and talented)
mengalami prestasi kurang (underachiever). Salah satu sebabnya karena lingkungan belajar
yang kurang menantang. Diperlukan pemahaman akan kebutuhan anak cerdas berbakat.
Salah satu diantaranya dapat di dekati dari bimbingan dan konseling tekhnik bimbingan

4
merupakan alternatif yang dapat diterapkan dalam mengembangkan kemampuan anak cerdas
berbakat.

Hal ini menunjukkan betapa penting peranan guru dalam usaha membimbing belajar
siswa untuk mengetahui permasalahan dan penyebab terjadinya masalah. Maka dari itu,
beberapa penjabaran di atas kami memandang perlu untuk membahas pentingnya
bimbingan belajar dan bimbingan siswa berbakat yang nantinya dapat bermanfaat
untuk menimalisir kesenjangan kemampuan dan peningkatan kualitas anak didik

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan belajar ?
2. Sebutkan tujuan dari bimbingan belajar ?
3. Apa fungsi bimbingan belajar ?
4. Bagaimana Pelaksanaan bimbingan siswa berbakat ?
5. Apa aja permasalahan yang dihadapi oleh siswa berbakat ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan bimbingan belajar
2. Mengetahui tujuan dari bimbingan belajar
3. Untuk mengetahui fungsi bimbingan belajar
4. Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan siswa berbakat
5. Untuk mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh siswa berbakat

1.4 Manfaat Penulisan


1. Dapat mengetahui pengaruh bimbingan belajar terhadap prestasi belajar siswa
2. Menjadi tambahan masukan bagi kita guna meningkatkan prestasi belajar anak.
3. Kita dapat memahami fungsi dari bimbingan belajar membantu anak didik dalam
menyelesaikan masalah pribadi dan sosial yang berhubungan dengan pendidikan

5
BAB II

MATERI PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bimbingan Belajar


Bimbingan belajar merupakan salah satu bidang bimbingan, untuk mengkaji
pengertian bimbingan belajar terlebih dahulu akan dibahas mengenai hakikat bimbingan
itu sendiri. Pengertian bimbingan menurut Crow & Crow (Prayitno, 2004: 94) adalah
bantuan yang diberikan oleh seseorang, yang memiliki kepribadian yang memadai dan
terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur
kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat
keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri. Menurut Crow & Crow tersebut
layanan bimbingan yang diberikan pada individu atau sekumpulan individu berguna
untuk menghindari dan mengatasi masalah dalam kehidupannya secara mandiri.
Sedangkan menurut Donald G. Mortenson (Marsudi, 2003: 31) pengertian bimbingan
adalah: a. Bimbingan merupakan bagian dari program pendidikan b. Bimbingan
merupakan bantuan dan kesempatan setiap orang c. Bimbingan diberikan oleh petugas
yang memiliki keahlian d. Dengan bimbingan individu diharapkan dapat berkembang
sesuai dengan kemampuannya e. Dasar bimbingan ialah demokrasi Menurut Donald G.
Mortenson tersebut bimbingan merupakan pemberian bantuan kepada setiap orang yang
dilakukan oleh ahli dalam bidang bimbingan, dan diharapkan dengan bimbingan tersebut
orang yang diberikan bimbingan dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya.
Sementara menurut Bimo Walgito (2004: 5) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan
yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan
individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah
salah satu bentuk proses pemberian bantuan kepada individu atau sekumpulan individu
dalam memecahkan masalahnya, sehingga masing- masing individu akan mampu untuk
mengoptimalkan potensi dan keterampilan dalam mengatasi setiap permasalahan, serta
mencapai penyesuaian diri dalam kehidupannya. Setelah memahami pengertian

6
bimbingan, kajian selanjutnya yang dipaparkan adalah salah satu bidang dari bimbingan
yaitu bimbingan belajar. Bimbingan belajar menurut Oemar Hamalik (2004: 195) adalah
bimbingan yang ditujukkan kepada siswa untuk mendapat pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, kemampuannya dan membantu siswa untuk menentukan cara-
cara yang efektif dan efisien dalam mengatasi masalah belajar yang dialami oleh siswa.
Sedangkan Tim Jurusan Psikologi Pendidikan (Mulyadi, 2010: 107) mengatakan bahwa
bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan kepada murid dalam memecahkan
kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa dalam
menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa, sehingga tercapai tujuan
belajar yang diinginkan.

2.2 Tujuan Bimbingan Belajar

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 111) tujuan pelayanan
bimbingan belajar secara umum adalah membantu murid-murid agar mendapatkan
penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap murid dapat belajar
dengan efisien sesuai kemampuan yang dimilikinya, mencapai perkembangan yang
optimal. Diperjelas oleh Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono bahwa bimbingan belajar
memiliki tujuan diantaranya adalah:
a. Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi siswa.
b. Menunjukkan cara-cara belajar yang sesuai dan cara dan fungsi menggunakan buku
pelajaran.
c. Memberikan informasi berupa saran dan petunjuk bagi yang memanfaatkan
perpustakaan.
d. Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan dan ujian.
e. Memilih suatu bidang studi sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita, dan
kondisi fisik atau kesehatan yang dimiliki.
f. Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu.
g. Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajar.

7
h. Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah
maupun untuk pengembangan bakat dan karier di masa depan.
Menurut Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005: 15) tujuan bimbingan belajar sendiri
adalah:
a. Mempunyai sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca
buku, disiplin dalam belajar, dan perhatian terhadap semua pelajaran, serta aktif
mengikuti semua kegiatan belajar yang dipogramkan
b. Mempunyai motif yang tinggi untuk belajar
c. Mempunyai keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan
membaca buku, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian
d. Mempunyai keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan,
contohnya membuat jadwal belajar, mengerjakan tugastugas sekolah, memantapkan diri
dalam memperdalam pelajaran tertentu,dan berusaha memperoleh informasi tentang
berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas
e. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan belajar secara
umum yaitu membantu murid-murid agar mendapatkan penyesuaian yang baik di dalam
situasi belajar, sehingga setiap murid dapat belajar dengan efisien sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya, dan mencapai perkembangan yang optimal.

2.3 Fungsi Bimbingan Belajar


Fungsi bimbingan belajar bagi siswa menurut Oemar Hamalik (2004: 195) antara lain:
a. Membantu siswa agar memperoleh pandangan yang objektif dan jelas tentang potensi,
watak, minat, sikap, dan kebiasaan yang dimiliki dirinya sendiri agar dapat terhindar dari
hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Membantu siswa dalam mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki dan membantu siswa dalam menentukan cara
yang efektif dan efisien dalam menyelesaikan bidang pendidikan yang telah dipilih agar
tercapai hasil yang diharapkan.

8
c. Membantu siswa dalam memperoleh gambaran dan pandangan yang jelas tentang
kemungkinan-kemungkinan dan kecenderungankecenderungan dalam lapangan pekerjaan
agar ia dapat menentukan pilihan yang tepat.
Menurut Nana Syaodih (2003: 237) bimbingan mempunyai beberapa fungsi yaitu:
a. Fungsi pemahaman individu, yaitu membantu para siswa di dalam pemahaman
individu, baik individu dirinya ataupun orang lain.
b. Fungsi pencegahan dan pengembangan, yaitu mencegah siswa berkembang ke arah
negatif-destruktif dan mendorong siswa untuk berkembang ke arah yang positif-
konstruktif. c. Fungsi membantu memperbaiki penyesuaian diri, yaitu membantu siswa
dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan di sekitarnya.
Berdasarkan pendapat dari dua ahli mengenai fungsi bimbingan belajar dapat
disimpulkan bahwa bimbingan belajar berfungsi untuk membantu siswa dalam
pemahaman diri sesuai dengan kecakapan bakat dan minat, bimbingan belajar bermanfaat
untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana menentukan cara yang efektif dan
efisien dalam menyelesaikan pendidikan agar sesuai dengan apa yang diharapkan, serta
membantu individu untuk menentukan pilihan yang tepat dalam lapangan pekerjaan
sesuai dengan kemampuan siswa setelah menyelesaikan bidang pendidikan yang telah
dijalani.

2.4 Bimbingan Siswa Berbakat


Anak berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan-kemampuan yang
unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi. Anak berbakat memerlukan
pelayanan pendidikan khusus untuk membantu mereka mencapai prestasi sesuai dengan
bakat-bakat mereka yang unggul. Bakat” (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai
kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar
dapat terwujud. Berbeda dengan bakat, “kemampuan” merupakan daya untuk melakukan
suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan
bahwa suatu tindakan (performance) dapat dilakukan sekarang. Sedangkan bakat
memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan dimasa yang

9
akan datang. Bakat dan kemampuan menentukan “prestasi” seseorang. Jadi prestasi itulah
yang merupakan perwujudan dari bakat dan kemampuan.
Persiapan bimbingan siswa berbakat, dapat dilakukan dengan cara menyiapkan
guru atau tenaga pendidik untuk siswa berbakat, kualifikasi guru untuk siswa berbakat
dapat dikelompokkan menjadi tiga;

 Kualifikasi Profesi; Persyaratan profesional / pendidikan antara lain meliputi: Sudah


berpengalaman mengajar, Menguasai berbagai teknik dan model belajar mengajar,
bijaksana dan kreatif mencari berbagai akal dan cara, mempunyai kemampuan mengelola
kegiatan belajar secara individual dan kelompok, menguasai teknik dan model penilaian,
mempunyai kegemaran membaca dan belajar.

 Kualifikasi Kepribadian, Persyaratan kepribadian antara lain: bersikap terbuka terhadap


hal-hal baru, peka terhadap perkembangan anak, mempunyai pertimbangan luas dan
dalam, penuh pengertian, mempunyai sikap toleransi, mempunyai kreativitas yang tinggi,
bersikap ingin tahu.

 Kualifikasi Hubungan Social ; persyaratan hubungan sosial antara lain: dapat


menyesuaikan diri dengan lingkungan, mudah bergaul dan mampu memahami dengan
cepat tingkah laku orang lain (S.C.U. Munandar, 1981)

Beberapa pelayanan bagi siswa berbakat;

 Menyelenggarakan program akselerasi khusus untuk anak-anak berbakat. Program


akselerasi ini yaitu dengan cara "lompat kelas", artinya, anak dari Taman Kanak-Kanak
misalnya tidak harus melalui kelas I Sekolah Dasar, tetapi langsung ke kelas II, atau
bahkan ke kelas III Sekolah Dasar. Demikian juga dari kelas III Sekolah Dasar bisa saja
langsung ke kelas V jika memang anaknya sudah matang untuk menempuhnya. Jadi
program akselerasi dapat dilakukan untuk seluruh mata pelajaran (akselerasi kelas atau
akselerasi untuk beberapa mata pelajaran saja). Dalam program akselerasi untuk seluruh
mata pelajaran berarti anak tidak perlu menempuh kelas secara berturutan, tetapi dapat
melompati kelas tertentu, misalnya anak kelas I Sekolah Dasar langsung naik ke kelas III.
Dapat juga program akselerasi hanya diberlakukan untuk mata pelajaran yang luar biasa
10
saja. Misalnya saja anak kelas I Sekolah Dasar yang berbakat istimewa dalam bidang
matematika, maka ia diperkenankan menempuh pelajaran matematika di kelas III, tetapi
pelajaran lain tetap di kelas I. Demikian juga kalau ada anak kelas II Sekolah Dasar yang
sangat maju dalam bidang bahasa Inggris, ia boleh mengikuti pelajaran bahasa Inggris di
kelas V atau VI.
 Home-schooling (pendidikan non formal di luar sekolah). Cara lain yang dapat ditempuh
selain model akselerasi adalah memberikan pendidikan tambahan di rumah atau di luar
sekolah, yang sering disebut home-schooling. Dalam home-schooling orang tua atau
tenaga ahli yang ditunjuk bisa membuat program khusus yang sesuai dengan bakat
istimewa anak yang bersangkutan. Pada suatu ketika jika anak sudah siap kembali ke
sekolah, maka ia bisa saja dikembalikan ke sekolah pada kelas tertentu yang cocok
dengan tingkat perkembangannya.
 Menyelenggarakan kelas-kelas tradisional dengan pendekatan individual. Dalam model
ini biasanya jumlah anak per kelas harus sangat terbatas sehingga perhatian guru terhadap
perbedaan individual masih bisa cukup memadai, misalnya maksimum 20 anak. Masing-
masing anak didorong untuk belajar menurut ritmenya masing-masing. Anak yang sudah
sangat maju diberi tugas dan materi yang lebih banyak dan lebih mendalam daripada
anak lainnya; sebaliknya anak yang agak lamban diberi materi dan tugas yang sesuai
dengan tingkat perkembangannya. Demikian pula guru harus siap dengan berbagai bahan
yang mungkin akan dipilih oleh anak untuk dipelajari. Guru dalam hal ini menjadi sangat
sibuk dengan memberikan perhatian individual kepada anak yang berbeda-beda tingkat
perkembangan dan ritme belajarnya.
 Membangun kelas khusus untuk anak berbakat. Dalam hal ini anak-anak yang memiliki
bakat/kemampuan yang kurang lebih sama dikumpulkan dan diberi pendidikan khusus
yang berbeda dari kelas-kelas tradisional bagi anak-anak seusianya. Kelas seperti ini pun
harus merupakan kelas kecil di mana pendekatan individual lebih diutamakan daripada
pendekatan klasikal. Kelas khusus anak berbakat harus memiliki kurikulum khusus yang
dirancang tersendiri sesuai dengan kebutuhan anak-anak berbakat. Sistem evaluasi dan
pembelajarannyapun harus dibuat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

11
2.5 Pelaksanaan Bimbingan Siswa Berbakat

Mengenai pelaksanaan pendidikan khusus untuk anak berbakat pada umumnya


dikelompokkan dalam tiga bentuk:
 “Pemerkayaan” yaitu pembinaan bakat dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas
belajar tambahan yang bersifat pendalaman kepada anak berbakat setelah yang
bersangkutan menyelesaikan tugas-tugas yang diprogramkan untuk anak pada umumnya
(independent study, projects, dan sebagainya).
 “Percepatan” yaitu cara penanganan anak berbakat dengan memperbolehkan anak naik
kelas secara melompat, atau menyelesaikan program reguler di dalam jangka waktu yang
lebih singkat. Variasi bentuk-bentuk percepatan adalah antara lain early admission,
advanced placement, advanced courses.
 “Pengelompokan Khusus” dilakukan secara penuh atau sebagian, yaitu bila sejumlah
anak berbakat dikumpulkan dan diberi kesempatan untuk secara khusus memperoleh
pengalaman belajar yang sesuai dengan potensinya.

2.6 Permasalahan Siswa Berbakat

 Masalah Rumah dan Teman


Permasalahan dirumah bisa mencakup rasa cemburu dan kemarahan saudaranya, karena
mendapat perlakuan khusus dirumahnya. Sedangkan masalah yang ditimbul dikalangan
teman sebaya antara lain anak berbakat lebih maju dari pada teman sebayanya meliputi
aspek pendidikan, pemikiran ideal, filosofi, dan kemanuasiaan. Sedangkan pada anak-
anak lain berpendapat anak berbakat itu aneh.
 Kebosanan dan Ketidakpedulian
Tanpa pelayanan khusus anak berbakat sering menentang. Di sekolah pun anak berbakat
akan merasa terisolasi, depresi dan prestasi rendah karna ketidak terpenuhinya kebutuhan
mereka . ¼ siswa SMA yang putus sekolah adalah anak berbakat.
 Perfeksionis
Perfeksionis dimana anak berbakat menuntut kesempurnaan yang neurotis, menilai diri
sendiri secara berlebihan, obsesif tidak menghargai kemampuan mereka, mereka juga
orang-orang yang sangat akurat, prestasi menjadi patokan harga diri.

12
 Kesalahan Diagnosis yang Bisa Terjadi
Bukan tidak mungkin anak berbakat salah didiagnosis, kesalahan diagnosis kepada anak
berbakat diantaranya ADHD, syndrom Asperger, gangguan kepribadian schizotypal,
gangguan kepribadian menjauh dari orang lain, dan depresi.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa dalam
menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa, sehingga tercapai tujuan belajar
yang diinginkan. Bimbingan belajar berfungsi untuk membantu siswa dalam pemahaman diri
sesuai dengan kecakapan bakat dan minat, bimbingan belajar bermanfaat untuk memperoleh
gambaran tentang bagaimana menentukan cara yang efektif dan efisien dalam menyelesaikan
pendidikan agar sesuai dengan apa yang diharapkan, serta membantu individu untuk menentukan
pilihan yang tepat dalam lapangan pekerjaan sesuai dengan kemampuan siswa setelah
menyelesaikan bidang pendidikan yang telah dijalani.

Dalam melaksanakan bimbingan sekolah guru hendaknya mengetahui kondisi obyektif


peserta didik berkenaan dengan minat, bakat dan kemampuan yang berbeda – beda. Strategi
Pendidikan yang diterapkan harus sesuai dengan potensi siswa agar tidak memperburuk prestasi
siswa. Khusunya anak berbakat, yang sering kali mendapatkan permasalahan dalam belajar.
Melaksanakan bimbingan terhadap siswa berbakat, dapat dilakukan dengan cara menyiapkan
guru atau tenaga pendidik dengan kualifikasi guru yang dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
kualifikasi profesi, kualifikasi kepribadian dan kualifikasi hubungan sosial. Dan pelaksanaan
pendidikan khusus untuk anak berbakat pada umumnya dikelompokkan dalam tiga bentuk yakni
Pemerkayaan ,percepatan dan pengelompokkan khusus.

3.2 Saran
Kepada calon guru maupun guru hendaknya dapat menggali potensi yang tersembunyi dalam diri
siswa, sehingga kita mampu membantu siswa untuk meningkatkan kecerdasan dan
mengembangkan bakat-bakat alami yang dimiliki oleh para siswa. Memberikan bimbingan
belajar pada siswa dibutuhkan kesungguhan dan rasa tanggung jawa agar siswa dapat memahami
materi dan dapat menghasilkan sisi positif dalam belajar.

14
DAFTAR PUSTAKA
http://nadrakonselingfkip.blogspot.com/2015/11/anak-berbakat.html
https://memopeace.wordpress.com/2017/03/17/penanganan-anak-berbakat-gifted/
https://www.konselingindonesia.com/read/347/pemberian-pelayanan-bagi-anak-berbakat-dan-
anak-kreatif.html

https://dosenpsikologi.com/penerapan-psikologi-pendidikan-dalam-pendidikan-inklusi

15

Anda mungkin juga menyukai