Karya Ilmiah
OLEH:
NAMA : ANDANA SEFTIAN
NPM : 2210253755026
PRODI : BIMBINGAN DAN KONSELING
Dosen Pengampu:
NELVIA SUSMITA, S.Pd., M.Pd
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah.............................................................. 6
1.3 Batasan Masalah................................................................... 7
1.4 Rumusan Masalah................................................................. 7
1.5 Tujuan Penelitian.................................................................. 7
1.6 Manfaat Penelitian................................................................ 8
1.7 Asumsi penelitian.................................................................. 9
1.8 Hipotesis Penelitian............................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORI....................................................................... 10
2.1 Percaya Diri................................................................................ 10
2.1.1 Pengertian Percaya Diri..................................................... 10
2.1.2 Aspek Pengembangan Rasa Percaya Diri......................... 11
2.1.3 Karakteristik atau Ciri-ciri Individu yang Percaya Diri.... 12
2.2 Komunikasi Interpersonal.......................................................... 14
2.2.1 Pengertian Komunikasi Interpersonal................................ 14
2.2.2 Komponen Komunikasi Interpersonal............................... 17
2.2.3 Aspek-aspek Komunikasi Interpersonal............................ 20
2.3 Kerangka Konseptual................................................................. 23
2.4 Penelitian Relevan...................................................................... 23
BAB III PENUTUP
2.1 Kesimpulan................................................................................ 25
2.2 Saran........................................................................................... 26
KEPUSTAKAAN....................................................................................... 27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
antara sosial guru dan peserta didik. Menurut Priansa, D. J. (2017: 1) peserta
didik merupakan pribadi-pribadi yang unik, yang antara yang satu dan lainnya
psikomotornya. Oleh karena itu, dalam proses interaksi peserta didik perlu
memiliki rasa percaya diri untuk dapat berkomunikasi dengan baik dengan
1
guru ataupun dengan teman sebaya. Kepercayaan diri menurut Walgito, 2000
(dalam Fitri, E., Zola, N., & Ifdil, I. 2018: 1) merupakan salah satu aspek
Menurut Surya, H (2007: 57) rasa percaya diri merupakan sikap mental
diri pada situasi yang dihadapi. Peserta didik yang mempunyai rasa percaya
diri yang tinggi dan mampu berpikir positif dapat menghadapi tantangan yang
keyakinan dalam diri seseorang untuk dapat menangani segala sesuatu dengan
tenang. Percaya diri merupakan keyakinan dalam diri yang berupa perasaan
percaya diri dalam hidupnya tidak akan sukses berinteraksi dengan orang lain
dalam hidupnya. Di samping itu, tanpa rasa percaya diri seseorang tidak bisa
jiwa petualangan spontan akan beralih menjadi depresi, frustasi dan patah
2
rendah hati, sikap toleran, rasa puas dalam diri dan ketenangan jiwa (Al-
yang proporsional maka individu harus memulainya dari dalam diri sendiri.
Hal ini sangat penting mengingat bahwa hanya individu yang bersangkutan
yang dapat mengatasi rasa kurang percaya diri yang sedang dialaminya.
punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat
dengan siapa saja dengan keyakinan atas dirinya bahwa apa yang
inilah individu akan lebih mudah membuka diri dengan orang lain, dan
sebaliknya orang yang tidak mempunyai rasa percaya diri akan memiliki
konsep diri yang negatif, kurang percaya akan kemampuannya sehingga sering
menutup diri dan enggan berkomunikasi dengan orang lain. Kepercayaan diri
makhluk yang tidak bisa hidup sendiri, maka betapa pentingnya komunikasi
3
pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan umpan
didik tidak selalu berjalan dengan lancar. Banyak masalah yang timbul dalam
proses tersebut, hal ini dipengaruhi oleh beberapa dimensi yang menyebabkan
Devito (dalam Uyun, Q. 2018: 78) yaitu lima sikap positif yang perlu
seperti diskusi dan presentasi, tapi juga di luar kelas untuk lebih interaktif
4
koefisien korelasi sebesar 0,725 dengan p < 0,01 yang berarti ada hubungan
interpersonal.
pada tanggal 16 Juni 2021 terdapat fenomena bahwa siswa belum merasa
percaya diri dalam menyampaikan pendapat atau ide yang dimiliki baik di
dalam kelas saat belajar ataupun kegiatan di luar sekolah, siswa merasa cemas
disampaikan, siswa merasa canggung atau tegang saat berbicara dengan guru
atau senior, siswa merasa rendah diri saat berkomunikasi dengan teman atau
guru, siswa sulit untuk terbuka dengan apa yang dirasakan dan dipikirkan
oranglain.
5
1.2 Identifikasi Masalah
1. siswa belum merasa percaya diri dalam menyampaikan pendapat atau ide
yang dimiliki baik di dalam kelas saat belajar ataupun kegiatan di luar
sekolah,
3. Siswa merasa canggung atau tegang saat berbicara dengan guru atau senior,
4. Siswa merasa rendah diri saat berkomunikasi dengan teman atau guru,
5. Siswa sulit untuk terbuka dengan apa yang dirasakan dan dipikirkan seperti
sampaikan,
berkomunikasi.
Agar permasalahan yang akan dibahas dapat tercapai dengan baik dan
6
batasan masalah. Penelitian ini hanya difokuskan terhadap pegawai honorer
tentang:
4 Kerinci
di SMAN 4 Kerinci?
1. Manfaat dari segi teoritis, dapat memberi sumbangan ilmu dalam bidang
7
dalam memberikan konseling kepada karyawan pemerintah atau swasta
melaksanakan layanan.
8
3. Guru BK/Konselor memiliki peranan untuk meningkatkan komunikasi
9
BAB II
KAJIAN TEORI
dan percaya bahwa dia bisa – karena didukung oleh pengalaman, potensi
melakukan sesuatu. Artinya keyakinan dan percaya diri hanya timbul pada
Pada dasarnya seseorang merasa puas pada dirinya sendiri hanya pada saat
Banyak hal yang dapat dilakukan dan banyak juga kemampuan yang dapat
10
dikuasai seseorang dalam hidupnya. Tetapi jika hanya percaya diri pada
hal-hal tersebut maka seseorang tidak akan pernah menjadi orang yang
betul-betul percaya diri. Hal ini karena orang tersebut hanya akan
mepercaya diri terhadap hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dilakukan
130).
segala kendala,
Tuhan.
11
Berdasarkan uraian di atas, percaya diri adalah keyakinan pada diri
sendiri baik itu tingkah laku, emosi, dan kerohanian yang bersumber dari
bermakna.
adalah :
orang lain
d. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)
12
g. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika
harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya
ciri-ciri orang yang mempunyai percaya diri tinggi antara lain: (a) Selalu
formal yang cukup. (h) Memiliki keahlian atau ketrampilan lain yang
sabar dan tabah dalam menghadapi persoalan hidup. Dengan sikap ini,
ciri-ciri siswa yang percaya diri adalah siswa yang miliki sikap tenang,
13
mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai, mampu
melaksanakan komunikasi.
14
perindividu. Hal ini disebabkan, biasanya pihak-pihak yang terlibat
berbentuk tatap muka, interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan
keuntungan yaitu:
15
penerima pesan dapat dengan segera memberi tanggapan atas
lebih jelas dan cukup efektif untuk dapat diterima oleh receiver.
16
2.2.2 Komponen Komunikasi Interpersonal
sendiri.
a. Sumber/komunikator
b. Encoding
17
bahasa, serta disesuaikan dengan karakteristik komunikasi.
penyampainnya.
c. Pesan
komunikator.
d. Saluran
18
tatap muka akan lebih efektif.
e. Penerima/komunikan
f. Decoding
g. Respon
19
respon itu tidak menerima ataupun menolak keinginan
mengakui perasaan dan pikiran sebagai milik setiap orang dan harus
mengetahui hal yang sedang dialami oleh orang lain pada suatu saat
tertentu, dari sudut pandang orang lain, melalui kacamata orang lain.
20
orang lain, perasaan dan sikap orang lain. Langkah pertama dalam
c. Dukungan (supportiveness)
dilihat dalam tiga hal yakni: (a) deskriptif, bukan evaluatif. Dalam
evaluasi positif tanpa sikap defensif, namun evaluasi negatif tidak selalu
bereaksi dengan cara yang sama (terus terang dan terbuka). Sebaliknya,
21
artinya bersikap tentatif dan berpikiran terbuka serta bersedia
bahwa orang lain mungkin saja keliru, dan dengan kesediaan untuk
e. Kesetaraan (equality)
22
Komunikasi interpersonal akan efektif bila dalam suasananya
Gambar 1
Kerangka Berpikir
23
keterampilan komunikasi interpersonal dengan kepercayaan diri siswa
diri siswa tergolong baik, diketahui pada interval ketiga dengan frekuensi
diketahui pada interval ketiga dengan frekuensi 27,14%. Pada hasil uji
Hal ini berarti nilai hasil analisis lebih besar dari nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk taraf
ada hubungan yang signifikan pada rasa percaya diri dan komunikasi
lebih besar dari F teoritis 3,07 pada taraf 5%. Dengan demikian dapat
24
.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
mereka.
25
memiliki kompetensi, yakin, mampu, dan percaya bahwa mereka bisa
yang baik cenderung memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini
3.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat diambil dari hasil penelitian
siswa untuk lebih berempati dan memberikan dukungan satu sama lain.
khusus pada pembinaan rasa percaya diri siswa. Ini bisa dilakukan
26
4. Meningkatkan Komunikasi Antar Guru dan Siswa: Penting untuk
DAFTAR PUSTAKA
A Muri Yusuf. (2013). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Penelitian
Gabungan (Pertama). Jakarta: Renika Cipta
Fitri, E., Zola, N., & Ifdil, I. (2018). Profil kepercayaan diri remaja serta faktor-
faktor yang mempengaruhi. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan
Indonesia), 4(1), 1-5.
27
Puspitaningsih, I. T. (2014). Hubungan Rasa Percaya Diri dan Komunikasi
Interpersonal dengan Aktualisasi Diri Siswa Kelas X SMK Negeri 1
Baureno-bojonegoro The Correlation Between Self Confidence and
Interpersonal Communication with Self Actualization of The Tenth Grade
Students. Jurnal BK UNESA, 4(1), 22-27.
28