Anda di halaman 1dari 33

UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DOSEN TERHADAP


KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA

SKRIPSI

HANIFA NURUL AZMI


9882405120411015

SINDI NURALFIAH
9882405120411026

FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM SARJANA PSIKOLOGI
BANDUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Tim Penguji mengesahkan Skripsi yang diajukan oleh:

Nama : Hanifa Nurul Azmi – Sindi Nuralfiah


NPM : 9882405120411015 - 9882405120411026
Program Studi : Psikologi
Judul : Analisi Pengaruh Kompetensi Dosen Terhadap
Kecerdasan Emosional Mahasiswa.

dan telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji serta diterima sebagai
bagian persyaratan yang diwajibkan untuk memperoleh gelar: Sarjana Psikologi
(S.psi.) pada Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Informatika dan Bisnis
Indonesia.

TIM PENGUJI

1. Anggian Heksa Efraim Sinaga, M.Psi., Pembimbing ( )

2. Ilham Medal Junjunan, S.Psi., M.Si. Penguji ( )

3. Erwin Fazrin, M.Psi. Penguji ( )

4. Nahda Kurnia Juniati, M.Psi. Penguji ( )

Disahkan di : Bandung
Tanggal : 26 Juni 2021

ii
ABSTRAK

Pendidikan adalah aspek yang sangat penting dalam menunjang kemajuan masa
depan bangsa. Manusia sebagai subjek pembangunan perlu dididik, dibina, serta
dikembangkan potensi-potensinya dengan tujuan terciptanya subjek-subjek
pembangunan yang berkualitas. Salah satu sarana pendidikan yaitu universitas. Salah
satu komponen yang berinteraksi untuk menunjang sistem pendidikan dalam
universitas adalah mahasiswa. Fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu
pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang
ia miliki selama menjalani pendidikan.
Kecerdasan emosional didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengerti emosi,
menggunakan dan memanfaatkan emosi untuk membantu pikiran, mengenal emosi
dan maknanya, dan untuk mengarahkan emosi secara reflektif sehinga menuju pada
perkembangan emosi dan intelektual, kemampuan untuk menggunakan emosi secara
efektif dalam mencapai suatu tujuan.
Kekurangpahaman dosen terhadap kecerdasan emosional mahasiswa berdampak
merugikan mahasiswa. Hal ini akan mengakibatkan prestasi belajar mahasiswa tidak
sesuai dengan taraf kemampuan inteligensi serta kemampuan kognisi mahasiswa
tersebut. Oleh sebab itu, dosen harus mengetahui dan mengenal kecerdasan emotional
setiap mahasiswa sehingga bisa mempermudah proses pembelajaran.
Berbagai penelitian Goleman (2002:44), telah membuktikan bahwa kecerdasan
emosional memiliki peran jauh lebih penting dibandingkan kecerdasan intelektual
hanya menyumbang kira-kira 20 % bagi faktor-faktor dalam hidup, sedangkan yang
80 % diisi oleh kekuatan-kekuatan lain. Lebih jauh lagi Goleman (2005:512)
mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan mengenali diri sendiri,
serta mengelola emosi pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.

Kata Kunci : Kompetensi, Kecerdasan, Pendidikan

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis
Pengaruh Kompetensi Dosen Terhadap Kecerdasan Emosional Mahasiswa”
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna
mencapai gelar Sarjana Psikologi di Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Mutia Ega Mercury, S.Hum., M.Hum, sebagai dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Indonesia, yang telah mendukung dan memberi saran untuk
penyelesaian skripsi.
2. Seluruh dosen Psikologi, yang telah memberi masukan, ilmu dan teori dari
segi Psikologi.
3. Kedua orang tua, yang berperan penting dalam memberi dorongan dan
dukungan demi penyelesaian penulisan ini.
4. Seluruh teman-teman seperjuangan yang selalu memotovasi dan memberi
semangat serta dukungan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang psikologi.

Bandung, 26 Juni 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................ii
ABSTRAK...................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................v
DAFTAR TABEL........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian...............................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah........................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian........................................................................2
1.4 Kegunaan Penelitian.......................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS....................3
2.1 Kajian Pustaka................................................................................................3
2.1.1 Dosen..............................................................................................................3
2.2 Kerangka Pikir................................................................................................8
2.1 Hipotesis.........................................................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................10
3.1 Rancangan Penelitian....................................................................................10
3.1 Teknik Pengumpulan Data............................................................................11
3.3 Instrumen Penelitian.....................................................................................13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................16
4.1 Deskripsi Data...............................................................................................16
4.2 Pembahasan...................................................................................................18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................21
5.1 Kesimpulan...................................................................................................21
5.2 Saran.............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................23
LAMPIRAN................................................................................................................24
v
v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Bobot Nilai....................................................................................................13

Tabel 2. Presentase Nilai.............................................................................................13

Tabel 3. Hasil Uji Kuesioner..................................................................................18

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kuesioner...................................................................................................24

Gambar 2. Hasil Kuesioner..........................................................................................24

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Beberapa masyarakat menganggap bahwa siapapun dapat mengajar sehingga
tidak merasa perlu untuk mendalami ilmu mengajar padahal mengajar itu dapat
dipelajari apabila ada kemauan dari staf pengajar. Agar setiap pengajar memiliki sisi
“unique” dalam mengajar untuk menemukan cara yang tepat untuk pelajar.
Pendidikan adalah aspek yang sangat penting dalam menunjang kemajuan
masa depan bangsa. Manusia sebagai subjek pembangunan perlu dididik, dibina, serta
dikembangkan potensi-potensinya dengan tujuan terciptanya subjek-subjek
pembangunan yang berkualitas. Salah satu sarana pendidikan yaitu universitas. Salah
satu komponen yang berinteraksi untuk menunjang sistem pendidikan dalam
universitas adalah mahasiswa. Fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu
pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang
ia miliki selama menjalani pendidikan.
Menurut pengamatan tidak sedikit pengajar/dosen yang datang untuk
mengajar tidak melakukan persiapan, malah ada yang hanya bertanya kepada
mahasiswanya tentang pelajarannya yang telah diajarkannya. Di samping itu terdapat
pula pengajar yang hanya mementingkan ilmu pengetahuan-nya, (beberapa pengajar
yang dalam waktu tertentu mendapatkan ilmu tambahan, karena sedang melanjutkan
di S-2), kemudian memberikan ilmunya tadi ke mahasiswa dengan tidak memikirkan
apakah ilmu itu sesuai untuk diberikan atau tidak.
Selain itu ada pula pengajar yang menganggap dirinya paling pandai serta
sebagai sumber kekuasaan, sehingga apa yang dikatakannya itu adalah benar dan
mahasiswa harus mematuhinya. Kenyataannya ilmu pengetahuan itu berkembang dan
sumber informasipun berkembang sehingga pengajar bukan satusatunya sumber
informasi. Semestinya, seorang dosen harus berperan sebagai fasilitator mahasiswa
dalam belajar dan mampu memotivasi mahasis-wanya untuk berprestasi tinggi.

1
2

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas,maka
dapat di identifikasikan permasalahan yang ada yaitu :
1. Bagaimana kompetensi dosen di Sekolah Tinggi?
2. Bagaimana kecerdasan emosional mahasiswa di Sekolah Tinggi ?
3. Bagaimana kontribusi kompetensi dosen Sekolah Tinggi terhadap
kecerdasan emosional mahasiswa Sekolah Tinggi?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut, penelitian dimaksudkan
untuk mengungkap seberapa besar pengaruh kompentensi dosen terhadap kecerdasan
emosional mahasiswa. Dengan maksud tersebut maka tujuan penelitian adalah berikut
1. Untuk mengetahui bagaimana kompetensi dosen di Sekolah Tinggi yang
sebenarnya.
2. Untuk mengetahui bagaimana kecerdasan emosional mahasiswa di
Sekolah Tinggi.
3. Untuk menganalisis bagaimana kontribusi kompetensi dosen terhadap
kecerdasan emosional mahasiswa.

1.4 Kegunaan Penelitian


1. Kegunaan Praktis
Bagi dosen hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan yang
berguna untuk meningkatkan efektivitas dalam mengajar.
Bagi mahasiswa, diharapkan untuk berkontribusi dalam meningkatkan
kecerdasan emotional.
2. Kegunaan Akademis
Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen
akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi sivitas akademika.
Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai acuan terhadap
pengembangan ataupun pembuatan dalam penelitian yang sama.
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Dosen
Dosen adalah pendidik pengguruan tinggi yang mendapatkan status
profesional di kalangan masyarakat karena bekerja di satuan pendidikan tinggi
tertentu.
Dosen juga kerap disebut sebagai Ilmuwan karena kapasitas ilmu yang
ia miliki karena dosen. Tugas utama seorang dosen adalah mengembangkan
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, juga seni melalui Tri
Dharma Pendidikan Tinggi. Selain melaksanakan perkuliahan juga tutorial,
dosen diharapkan dapat terus melakukan penelitian pada bidang keahliannya
dan memberikan bimbingan kepada mahasiswa.

A. Peran dan Tanggung Jawab


Selain guru yang sering di sebut sebagai sebagai orang tua kedua
dosen juga demikian dijadikan sebagai orang tua kedua karena tanggung
jawab dosen terhadap kesuksesan mahasiswanya terutama dalam hal mengajar
di mata kuliah. tanggung jawab dosen bisa di katakan seperti nahkoda kepada
kapalnya. Adapun tanggung jawab dosen yang paling umum sering
disebutkan di perguruan tinggi yaitu :
1. Melaksanakan Tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan
dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada
masyarakat. Dosen sebagai tenaga Pendidik dan juga pengajar selain
memberikan mata kuliah kepada mahasiswa dosen juga harus mendidik dan
mengajarkan norma norma yang baik kepada mahasiswa.
2. Melakukan transformasi, pengembangan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi. Transformasiilmu yang
diberikan oleh dosen itu lebih luas karena menyangkut dengan jurusan yang

3
4

menyalurkan mahasiswa kepada suatu bidang. pengembangan Yang dilakukan


dosen misalnya dalam acara berfikir itu mengubah dan ada perubahan ketika
menjadi mahasiswa karena dosen juga dituntut untuk memberikan pola pikir
yang objektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis kelamin, agama,
suku, ras, kondisi fisik tertentu atau latar belakang sosio ekonomi peserta
didik dalam transformasi ilmu dan pengembangan diri kepada mahasiswa.
3. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta
menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Juga Mengembangkan program
kuliah dan bahan ajar. Membimbing dan ikut membimbing tugas akhir, baik
Laporan Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, maupun Disertasi dan Melaksanakan
tugas sebagai penguji sekaligus penilai dalam ujian akhir. Dosen harus
mempunyai rencana untuk pelaksanaan pembelajaran kepada mahasiswa baik
dalam pola belajar maupun dalam Kan ajaran perencanaan pasti di lakukan
oleh setiap dosen karena itu sebagai saluran memberikan pelajaran kepada
peserta didik membimbing dan menguji peserta didik juga dilaksanakan oleh
dosen karena ini sebagai penilaian dan menjadi Evaluasi bagi dosen tersendiri
jika mahasiswanya sukses mungkin dosennya sukses jika mahasiswanya
kurang mungkin ini evaluasi juga untuk dosen apabila ada yang kurang dalam
Pengajaran pengembangan dan lain lain.
4. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dll. Sepeeti yang di katakan di Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa dosen
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan
pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Seperti yang ditetapkan oleh
pemerintah bahwa kualifikasi akademik dosen itu harus S2 dan sertifikat
Pendidik juga harus resmi dan transparansi lalu kesehatan Jasmani dan Rohani
di peraturan dosen di Indonesia hanya sampai usia 70 dan 75 tahun karena
5

dalam di atas usia itu tidak di perkanankan mengajar ada beberapa hal yang
harus dipertimbangkan seperti kesehatan Jasmani.
5. Memberi pelayanan pada masyarakat dan ikut terlibat dalam
kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan
pembangunan. Dosen juga kerap berhubungan dengan masyarakat dan terlibat
karena mahasiswa sering disebut sebagai penyambung lidah masyarakat,
sedangkan dosen adalah mata dari masyarakat dosen bisa melihat dan
mengukur bagaimana ketertiban masyarakat di antara mahasiswanya segala
pergerakan mahasiswa itu adalah tanggung jawab dosen termasuk Pengabdian
untuk masyarakat adanya KKN itu bisa dikatakan sebagai sebagai
persembahan dosen dan mahasiswa untuk masyarakat dan dosen juga ikut
terlibat dalam pemerintahan seperti ketidaksetujuan dan dukungan tentang
undang undang yang dibuat oleh pemerintah peraturan yang dibuat oleh
pemerintah dan kritik juga usulan untuk pemerintah begitupun sebaliknya.

B. Kompetensi dosen
1. Kompetensi Pedagogik
Menurut UU no th.2005 dan PP no 19th 2005 Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan dosen dalam mengelola peserta didik (mahasiswa).
Mengelola tentang Pemahaman pelaksanaan perancangan dan evaluasi
pembelajaran yang meliputi:
1. Aspek potensi peserta didik;
2. Teori belajar dan pembelajaran, strategi kompentensi dan isi serta
merancang pembelajaran;
3. Menata latar dan pelaksanaan;
4. Asesmen proses dan hasil;
5. Pengembangan akademik dan non akademik.

2. Kompetensi Kepribadian
6

Sesuai dengan kode etik dosen 1989 dosen harus memiliki kepribadian
mantap dan stabil, dewasa ,arif, berwibawa dan berahlak mulia
Bagaimana cara berucap, bersikap, maupun cara berpakaian. Sebagai
pengajar dan pendidik dosen harus menjaga tingkah laku dan perbuatan untuk
menjadi teladan bagi mahasiswanya.
1. Sub-kompetensi kepribadian yang mantap dan stabil memiliki
indikator esensial; bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai
dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan memiliki konsistensi dalam
bertindak sesuai dengan norma.
2. Sub-kompetensi kepribadian yang dewasa memiliki indikator
esensial; menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan
memiliki etos kerja sebagai guru.
3. Sub-kompetensi kepribadian yang arif memiliki indikator
esensial; menampilkan tindakan yang didasarkan pada pemanfaatan peserta
didik, sekolah dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berfikir
dan bertindak.
4. Sub-kompetensi kepribadian yang berwibawa memiliki
indikator esensial;memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta
didik dan memiliki perilaku yang disegani.
5. Sub-kompetensi akhlak mulia dan dapat menjadi teladan
memiliki indikator esensial; bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan
taqwa, jujur dan ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang
diteladani peserta didik.
6. Sub-kompetensi evaluasi diri dan pengembangan diri memiliki
indikator esensial; memiliki kemampuan untuk berintrospeksi, dan mampu
mengembangkan potensi diri secara optimal.

3. Kompetensi Sosial
UU SPN no. 20/2003 pasal 4 ayat 1 komunikasi dan bergaul dengan mahasiswa
kolega dan masyakat
7

kemampuan melakukan interaksi sosial dengan mahasiswa, kolega, karyawan dan


masyarakat untuk menunjang pendidikan. Adapun sub kompetensinya meliputi:
1. Empati (empathy): Meletakkan sensitifitas dan pemahaman terhadap
bagaimana mahasiswa melihat dunianya sebagai hal yang utama dan penting dalam
membantu terjadinya proses belajar.
2. Berpandangan positif terhadap orang lain, termasuk nilai dan potensi yang
dimiliki: Menghormati harga diri dan integritas mahasiswa, disertai dengan adanya
harapan yang realistis (positif) terhadap perkembangan dan prestasi mereka.
3. Berpandangan positif terhadap diri sendiri, termasuk nilai dan potensi yang
dimiliki: Mempunyai harga diri dan integritas yang baik, disertai dengan tuntutan dan
harapan yang realistis (positif) terhadap diri
4. Genuine (authenticity): Bersikap tidak dibuat-buat, jujur dan ‘terbuka’ mudah
‘dilihat’ orang lain.
5. Berorientasi pada tujuan: Senantiasa komit pada tujuan, sikap, dan nilai yang
luas, dalam, serta berpusat pada kemanusiaan. Semua perilaku yang tampil
berorientasi pada tujuan.

4. Kompetensi Profesional
Sesuai UU no th.2005 pasal 1 ayat 1 yaitu menguasai keilmuan bidang studi Dan
langkah kajian kritis Pendalaman isi bidang studi

Kemampuan penguasaan materi secara luas dan mendalam. Dimana dosen tidak
hanya terampil dalam merancang penelitian, melainkan juga mampu mengembangkan
dab menerapkan hasil penelitiannya di masyarakat. Kemampuan tersebut meliputi:
1. Konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/
koheren dengan materi ajar;
2. Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
3. Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;
4. Penerapan konsep – konsep keilmuan dalam kehidupan sehari – hari; dan
8

5. Kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan


nilai dan budaya nasional.

2.1.2 Mahasiswa
Menurut Siswoyo (2007) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai
individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri
maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.
Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan
dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak
dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri
setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip saling melengkapi. Setiap
mahasiswa memiliki keunikan pribadi yang berbeda dengan mahasiswa yang
lainnya. Setiap mahasiswa berbeda dalam tingkat kinerja, kecepatan belajar,
kecerdasan emosional, dan gaya belajar.
Kekurangpahaman dosen terhadap kecerdasan emosional mahasiswa
berdampak merugikan mahasiswa. Hal ini akan mengakibatkan prestasi
belajar mahasiswa tidak sesuai dengan taraf kemampuan inteligensi serta
kemampuan kognisi mahasiswa tersebut. Oleh sebab itu, dosen harus
mengetahui dan mengenal kecerdasan emotional setiap mahasiswa sehingga
bisa mempermudah proses pembelajaran.

2.2 Kerangka Pikir


Kecerdasanemosional didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mengerti emosi, menggunakan dan memanfaatkan emosi untuk membantu
pikiran, mengenal emosi dan maknanya, dan untuk mengarahkan emosi secara
reflektif sehinga menuju pada perkembangan emosi dan intelektual,
kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam mencapai suatu
tujuan. kemampuan untuk mengindera, memahami dan secara efektif
menerapkan kekuatan dan ketajaman emosi sebagai sumber energi, informasi,
9

koneksi dan pengaruh yang manusiawi. (Salovey dan Mayer, 1998; Patton,
1998; Cooper & Sawaf, 1998).
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosi
berhubungan signifikan terhadap prestasi akademik. Sebagai contoh dalam
studi yang dilakukan Fyans dan Maerh (1987) diantara 3 faktor yaitu latar
belakang keluarga, kondisi/konteks sekolah dan motivasi, faktor yang terakhir
merupakan prediktor yang paling baik untuk prestasi belajar. Walberg, dkk
(1983) menyimpul-kan bahwa motivasi mempunyai kontribusi antara 11
sampai 20 persen terhadap prestasi belajar. Studi yang dilakukan Suciati
(1990) menyimpulkan bahwa kontribusi motivasi sebesar 36 persen
sedangkan Mc. Clelland, menunjukkan bahwa kecerdasan emosi (achievement
motivation) mempunyai kontribusi 65 persen terhadap prestasi belajar.
Kecerdasan emosional didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengerti
emosi, menggunakan dan memanfaatkan emosi untuk membantu pikiran,
mengenal emosi dan maknanya, dan untuk mengarahkan emosi secara
reflektif sehinga menuju pada perkembangan emosi dan intelektual,
kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam mencapai suatu
tujuan.

2.1 Hipotesis
Adanya kecerdasan emosional yang tinggi, individu akan memiliki
kestabilan emosi. Kestabilan merupakan kemampuan individu dalam
memberikan respon yang memuaskan dan kemampuan dalam mengendalikan
emosinya sehingga mencapai suatu kematangan perilaku (Hidayati et al.,
2008).
Berbagai penelitian Goleman (2002:44), telah membuktikan bahwa
kecerdasan emosional memiliki peran jauh lebih penting dibandingkan
kecerdasan intelektual hanya menyumbang kira-kira 20 % bagi faktor-faktor
dalam hidup, sedangkan yang 80 % diisi oleh kekuatan-kekuatan lain. Lebih
jauh lagi Goleman (2005:512) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai
10

kemampuan mengenali diri sendiri, serta mengelola emosi pada diri sendiri
dan dalam hubungan dengan orang lain.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Penelitian merupakan suatu proses dengan langkah-langkah yang harus
dilaksanakan secara sistematis. Hal ini dimaksudkan agar penelitian
mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban dari setiap
permasalahan yang ada. Setiap penelitian ilmiah memerlukan metoda yang
dapat memperlancar penelitian, khususnya dalam pencarian data dan petunjuk
mengenai cara atau langkah penelitian, serta teknik penelitian. Metode
penelitian merupakan suatu cara kerja untuk dapat mempelajari dan
memahami objek penelitian yang menjadi sasaran atau tujuan dari penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yang berupaya untuk meneliti
apa dan seberapa jauh pengaruh kompetatif dosen terhadap mahasiswa. 

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini hanya mengungkap data peristiwa yang sudah berlangsung
yang telah ada pada responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif, artinya semua informasi atau data diwujudkan dalam angka dan
analisisnya berdasarkan analisis statistik.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada media pnline di rumah masing masing
semua jurusan universitas yang ada di bandung . Peneliti melaksanakan
penelitian secara daring dengan alasan kondisi yang tidak memungkinkan
karena covid-19. Sedangkan waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Mei
Tahun Pelajaran 2021
 
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian

10
12

Umumnya penelitian bertujuan untuk memperoleh kesimpulan umum.


Sementara itu dalam melaksanakan penelitian ilmiah harus ada subyek yang
diteliti, sedangkan subyek yang diteliti sering disebut populasi. Populasi
adalah semua individu dalam wilayah penelitian yang akan dijadikan subyek
penelitian, tanpa ada yang ketinggalan. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa dari berbagai universitas di bandung Tahun Pelajaran 2019-2020
dan 2020-2021 . Yang terdiri dari 5 universitas dan 30 siswa.

2. Sampel Penelitian
Untuk menentukan anggota sampel dalam penelitian ini digunakan
Proportionate Random Sampling (Sugiyono, 2007:64). proporsi danrandom
sampling berarti pengambilan sampel secara acak.
Dalam penelitian ini terdapat kelebihan dan kekurangan, kelebihannya adalah dapat
dilaksanakan kepada semua subyek penelitian, kekurangannya adalah banyak
memakan waktu, tenaga dan biaya. Adapun alasan digunakannya sampel penelitian
adalah untuk mendapatkan sampel data dari siswa yang ditelitidan untuk
mendapatkan hasil yang pasti dari keseluruhan siswa yang diteliti dan lebih akurat.
 
3.1 Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan salah satu faktor yang penting dan perlu mendapatkan
perhatian dalam melakukan penelitian. Untuk memperoleh hal tersebut perlu
menggunakan teknik pengumpulan data maka penulis mengumpulkan data
dengan menggunakan teknik kuesioner. teknik tersebut merupakan teknik
pokok dengan maksud, untuk mengetahui seberapa pengaruh dosen terhadap
mahasiswa. 
1. Teknik Kuesioner
Teknik kuesioner digunakan untuk mengambil hasil data kuesioner
Dari masiswa tentang pengaruh dosen. Menurut Suharsimi Arikunto,
kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab atau daftar isian yang
harus di isi berdasarkan atas jumlah subyek penelitian, dan berdasarkan atas
13

jawaban dan atau isian itu peneliti mengambil kesimpulan mengenai subyek
yang diteliti. (2005:15-16).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa teknik kuesioner adalah suatu teknik
pengumpulan data berupa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden secara
langsung.
Menurut Popoola, kuesioner yang baik memiliki kriteria, yakni:
a. Pertanyaan tidak boleh ambigu. Artinya pertanyaan harus mempunyai satu
interpretasi
b. Pertanyaan harus mudah dipahami
c. Pertanyaan harus mampu memiliki jawaban yang tepat
d. Pertanyaan tidak boleh mengandung kata-kata yang tidak jelas artinya
e. Pertanyaan seharusnya tidak memerlukan perhitungan yang ketat
f. Pertanyaan tidak mengharuskan responden untuk memutuskan klasifikasi
g. Pertanyaan tidak boleh memicu jawaban yang bias
h. Kuesioner tidak boleh terlalu panjang
i. Pertanyaan tidak terlalu bertele-tele
j. Kuesioner harus mencakup objek yang tepat
 
2. Teknik Analisis Data
Teknik ini sebagai alat menguaraikan data, mengolah data yang sudah
terkumpul dari hasil penelitian. Dengan kata lain teknik analisis data adalah
suatu cara yang ditempuh untuk mengolah data yang didapat dari suatu
penelitian dengan prosedur ilmiah. Teknik Analisis Data
 
Teknik ini sebagai alat menguaraikan data, mengolah data yang sudah
terkumpul dari hasil penelitian. Dengan kata lain teknik analisis data adalah
suatu cara yang ditempuh untuk mengolah data yang didapat dari suatu
penelitian dengan prosedur ilmiah. Untuk mengetahui hal tersebut, variabel-
variabel tersebut harus diuji dengan menggunakan SURVEI DESKRIPTIF .
14

 
Sebagai contoh hasil dari 35 Calon Karyawan didapatkan data jawab sebagai
berikut :
1. 7    SS (Sangat Setuju)
2. 5    S (Setuju)
3. 10  N (Netral)
4. 5    TS (Tidak Setuju)
5. 8    STS (Sangat Tidak Setuju)
Tabel 1. Bobot Nilai
A 10
B 8
C 6
D 4
E 2

Jawaban Keterangan
0% - 19.99% Sangat (Tidak Setuju, Buruk atau Kurang Sekali)
20% - Tidak Setuju atau Kurang Baik
39.99%
40% - Cukup atau Netral
59.99%
60% - Setuju, Baik, atau Suka
79.99%
80% - 100% Sangat (Setuju, Baik, Suka)
Tabel 2. Presentase Nilai

3.3 Instrumen Penelitian


 
15

Maksud dari instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data.


Dari semua data yang terkumpul akan membuktikan bahwa benar atau
tidaknya hipotesis yang diajukan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
menghasilkan data yang akurat yaitu dengan menggunakan skala Likert.
Sugiyono (2014, hlm. 134) menyatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk
mengukur suatu sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang suatu fenomena sosial”. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan jenis instrumen angket atau kuesioner dengan pemberian skor
sebagai berikut:
1. SS : Sangat setuju
2. S : Setuju
3. RG: Ragu-ragu
4. TS : Tidak setuju
5. ST : Sangat tidak setuju

Pertanyaan yang di berikan:

Apakah dosen mampu meningkatkan minat & semangat dalam perkuliahan? 

Apakah Dosen memberikan tanggapan yang baik atas pertanyaan atau keluhkesah
dari mahasiswa?

Apakah Dosen pada saat memberi kuliah dapat menjelaskan materi kuliah secara baik

Apakah Dosen menyampaikan materi kuliah secara sistematis sesuai dengan Satuan
Acara Perkuliahan? 

Apakah sikap dosen berpengaruh saat sedang melaksanakan KBM?


16

Apakah Dosen mampu berkomunikasi dengan bahasa yang baik? 

Apakah mahasiswa mampu menerima pengajaran dari apa yang disampaikan dosen
saat perkuliahan berlangsung? 

Apakah Dosen disiplin dalam menggunakan waktu pembelajaran? 

Apakah pemilihan media ajar yang diterapkan sebagai basic pengajaran efektif untuk
mahasiswa? 

Apakah kemampuan pengolahan komunikasi interaktif (publik speaking) dosen dapat


membangun kompetensi kemampuan berfikir mahasiswa?
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi


dosen terhadap emosional mahasiswa dengan memberikan pertanyaan kepada
mahasiswa. Oleh karenanya analisis data dan pembahasan difokuskan pada deskripsi
variabel penelitian melalui uji frekuensi validitas (persentase) dan uji psikometrik
skala likert.
Analisis didasarkan pada data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner
kepada 11 orang responden mahasiswa yang ada di daerah bandung yang dipilih
melalui metode random pengisian. Kuesioner yang dibagikan kepada responden
berisi tentang daftar pertanyaan untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya
kompetensi dosen terhadap mahasiswa. Kuesioner disajikan dalam kuesioner terbuka
melalui media sosial, sehingga responden cukup memilih salah satu alternatif
jawaban yang telah disediakan dengan cara menklik jawaban yang sesuai keadaan
mereka.

4.1 Deskripsi Data

Untuk mengetahui pengaruh kompetensi dosen terhadap emosional


mahasiswa , digunakan kuesioner terbuka dengan ppilihan jawaban 1,2,3,4, dan 5
dimana responden cukup memilih salah satu alternatif jawaban dan kemudian diskor
dengan Skala Likert berturutan: 4, 3, 2,dan 1. Mengingat kuesioner variabel-variabel
pertanyaan tentang pengaruh doaen di kampus masing masing,merupakan kuesioner
persepsi responden sehingga dipandang perlu dilakukan pengujian insrumen
(kuesioner) guna keabsahan (kesahihan) butir-butir pertanyaan, yaitu dengan uji
frekuensi validitas dan uji psikometrik skala likert.

 Hasil Uji Kuesioner Penelitian (Hasil Uji Validitas koensioner)


Tahapan pengujian validitas kuesioner merupakan pengukuran data dari hasil
kuesioner kepada responden sebanyak 11 orang. Data dari kuesioner tersebut disusun
dan diuji validitasnya, apakah data tersebut valid (reliabel) atau tidak valid (tidak

16
18

reliabel). Apabila terdapat data yang tidak valid, maka data tersebut diulang apakah
jawabannya sesuai dengan yang ada di lapangan atau butir-butir dalam kuesioner
tersebut mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan. Berikut adalah tahapan dalam
melakukan pengujian validitas:
 Menentukan dan menghitung tabel.
Dari data yang didapat diatas kemudian diolah dengan cara mengkalikan
setiap point jawaban dengan bobot yang sudah ditentukan dengan tabel bobot nilai.
Maka Hasil Perhitungan jawaban responden sebagai berikut :

Pertanyaan Pertama
1) Responden yang menjawab sangat setuju = 0x 10 = 70
2) Responden yang menjawab setuju = 5 x 8 = 40
3) Responden yang menjawab netral = 6 x 6 = 60
4) Responden yang menjawab tidak setuju =0x 4 = 20
5) Responden yang menjawab tidak sangat setuju =0 x 2 = 16

Total Skor = 40 + 36 = 76
Untuk mendapatkan hasil interpretasi, harus diketahui dulu skor tertinggi (X)
dan angka terendah (Y) untuk item penilaian dengan rumus sebagai berikut :
Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden (Angka Tertinggi 10)
"Perhatikan Bobot Nilai"
X = Skor terendah likert x jumlah responden (Angka Terendah 2) "Perhatikan
Bobot Nilai"
Jumlah skor tertinggi untuk item SANGAT SETUJU ialah 10 x 6 = 60
sedangkan item SANGAT TIDAK SETUJU ialah 2 x 5= 10. Jadi, jika total skor
responden di peroleh angka 70 , maka penilaian interpretasi responden terhadap
media pembelajaran tersebut adalah hasil nilai yang dihasilkan dengan menggunakan
rumus Index %.
Rumus Index % = Total Skor / Y x 100
Maka penyelesaian akhir dari contoh kasus :
19

= Total Skor / Y x 100


= 70 / 60 x 100

= 16 % Kategori Sangat tidak setuju

Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa responden Sangat tidak
setuju untuk pentingnya skill dan nilai tinggi dalam dunia kerja.

No. Total skor  Hasil akhir  Persentase nilai  validitas


1 76 16% Sangat tidak setuju Valid
2 78 10% Sangat tidak setuju Valid
3 64 78% Setuju  Valid
4 66 89% Sangat setuju  Valid
5 66 11 %  Sangat tidak setuju  Valid
6 60 96 %  Sangat setuju  Valid
7 74 94 %  Sangat setuju  Valid
8 76 81 %  Sangat setuju  Valid
9 68 86 %  Sangat setuju  Valid
10 72 14 %  Sangat tidak setuju  Valid
Tabel 3. Hasil Uji Kuesioner

4.2 Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa berpengaruh


kompetensi dosen terhadap mahasiswa yang di Bandung .

Berdasarkan pengolahan dan analisis data di atas, dan sesuai tujuan penelitian
skripsi ini, maka penelitian ini memberikan hasil sebagai berikut:
1. Tanggung jawab dan profesional antara dosen dan mahasiswa dengan hasil
80% itu setuju bahwa dosen ketika bertanggung jawab dan profesional itu
meningkatkan emosional mahasiswa menjadi baik dan menjadi nyaman.
Tanggungjawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) adalah keadaan
wajib menanggung segala sesuatunya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia
20

akan tingkah lakunya yang disengaja maupun tidak disengaja. Apabila dikaitkan
dengan ranah profesional menurut Wikipedia (2011) dalam hal ini sebut saja
tanggungjawab profesional merupakan tindakan secara profesional, mematuhi
hukum, menghindari konflik kepentingan, dan menempatkan kepentingan klien di
atas kepentingan sendiri. Jadi tanggung jawab dan profesional itu saling keterkaitan
terutama ketika menjadi seseorang yang harus menjaga tahu mendidik, seorang
pengajar harus mengesampingkan kepentingan nya sendiri untuk kepentingan peserta
didik nya karena ranah pendidikan adalah ketika sudah sampai pada jam
pembelajaran di sana dosen atau seorang pengajar itu harus berfokus pada peserta
didik karena mereka adalah tanggung jawab yang diberikan dari orang tuanya
termasuk kampus atau organisasi Yang mempercaya I kita untuk mengajar mendidik
mengembangkan para mahasiswa oleh karena itu tanggung jawab dan profesional itu
adalah hal paling utama dalam bekerja di bidang apapun dan dimanapun.

2. Alat mengajar dosen dan metode pembelajaran Yang diberikan kepada


mahasiswa itu mempunyai hasil 95% jawabannya adalah setuju karena media belajar
dan cara belajar itu sangat mempengaruhi dalam menangkap materi itu sendiri
semakin pembelajaran dilakukan menarik dengan media semakin mahasiswa ingin
tertarik dengan materi tersebut. Menurut M. Dalyono (2006: 59-131) yang
menyatakan bahwa keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat
keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum
dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas atau perlengkapan di sekolah,
pelaksanaan tata tertib sekolah, keadaan ruangan, dan jumlah murid per kelas, semua
ini mempengaruhi keberhasilan siswa. Itu tidak dituju hanya kepada anak sekolah
dasar menengah atas namun itu juga tertuju kepada mahasiswa karena hal penting
ketika memahami adalah perantara untuk menuju Pemahaman.

3. Memberikan dorongan dan mendengarkan keluh kesah, dalam pengaruh


kompetensi dosen terhadap emosional mahasiswa, mempunyai hasil 19% sangat tidak
setuju, sikap seseorang ketika dia berada di manapun itu menentukan isi hati dan
21

keadaan diri tidak sedikit para pengajar mengalami beberapa hal yang membuat
terhambat atau qurannya adalah memberikan Pengajaran kepada peserta didik kita itu
masalah ekonomi yaitu masalah sosial atau hal lain itu pasti banyak dialami oleh
pengajar namun sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap yang sedang
menuntut ilmu kita harus profesional dalam memberikan ilmu kepada peserta diri
kita, lalu dalam hal memotivasi atau memberikan semangat kepada peserta didik itu
menjadi sebuah Pendorong yang besar karena jika kita ingin melakukan sesuatu tapi
disemangati oleh orang lain itu akan ada sensasi yang berbeda yang membuat kita
lebih ingin mempelajari sesuatu atau mencapai sesuatu, termasuk ketika mahasiswa
belajar dosen harus tahu posisi dan memposisikan diri menjadi seorang pembimbing
sekaligus pengembang dari mahasiswa mau itu cara berfikir atau peningakatan
bersosialisasi, itu harus saling men-feedback, ketika mahasiswa mempunyai masalah
mempunyai kau kesah di situ dosen harus mendengarkan dan mengevaluasi jika ada
kesalahan dalam hal belajar atau ada yang kurang dalam metode pembelajaran
begitupun dosen ketika ada masalah atau ketiga tidak stabil emosional atau tidak
stabil dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari sehingga banyak yang meluapkan
itu kepada sikap kepada masiswa itu harus dibicarakan baik baik dan terutama harus
diberi tahu keadaan kita dahulu kepada peserta didik maka mereka akan mengerti
kondisi kita dan mereka akan memposisikan diri sebagai mana mestinya mereka akan
mengerti mereka akan contohnya jika mereka sering berbicara mungkin mereka akan
berhenti berbicara atau mengurangi pembicaraan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan


seseorang dalam menggunakan atau mengelola emosi baik pada diri sendiri
maupun ketika berhadapan dengan orang lain, dan menggunakannya secara
efektif untuk memotivasi diri dan bertahan pada tekanan, serta mengendalikan
diri untuk mencapai hubungan yang produktif.
2. Menurut Goleman (dalam Ifham, 2002) terdapat dua faktor yanng
mempengaruhi kecerdasan emosional, yaitu:
 Faktor internal, merupakan faktor yang timbul dari dalam diri individu
yang dipengaruhi oleh keadaan otak emosional seseorang. Otak
emosional dipengaruhi oleh amygdala, neokorteks, sistem limbik,
lobus prrefrontal dan hal-hal yang berada pada otak emosional.
 Faktor eksternal, merupakan faktor yang datang dari luar individu dan
mempengaruhi atau mengubah sikap pengaruh luar yang bersifat
individu dapat secara perorangan, secara kelompok, antara individu
dipengaruhi kelompok atau sebaliknya, juga dapat bersifat tidak
langsung yaitu melalui perantara misalnya media massa baik cetak
maupun elektronik serta informasi yang canggih lewat jasa satelit.
3. Tanggung jawab merupakan hal keharusan bagi mereka yang memang harus
memilikinya, begitupun bagi dosen sebagai bentuk dari tugasnya tanggung
jawab merupakan sikap yang harus dimilikinya.
4. Selain dosen mahasiswapun harus memiliki rasa tanggung jawab atas tugas-
tugas yang diberikan dosen sebagai bentuk dari seorang mahasiswa.
5. Kecerdasan emosional mahasiswa bisa ditingkatkan dengan dukungan dari
dosen-dosen yang mengajar sesuai dengan kecerdasan emosional mahasiswa.

21
23

5.2 Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Dosen dan mahasiswa dapat saling feedback baik bila melaksanakan tugas
masing-masing dengan baik guna kebaikan juga.
2. Bila dosen dan mahasiswa bisa saling mengingatkan akan tugasnya akan lebih
baik untuk dapat mengevaluasi diri masing-masing.
3. Rasa nyaman mahasiswa terhadap dosenpun semoga bisa tingkatkan, agar
mahasiwa dapat meningkatkan kecerdasan emosionalnya.
4. Diharapkan dosen juga dapat lebih memotivasi mahasiswa, agar mahasiswa
dapat dengan senang hati mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

Asy'ari, M., Ekayati, I. N., & Matulessy, A. (2014). Konsep Diri, Kecerdasan Emosi
Dan Motivasi Belajar Siswa. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 3(01).
Eka Surya, D. (2011). Kompetensi dosen terhadap standarisasi layanan kepada
mahasiswa. Majalah Ilmiah UNIKOM.
Kusuma, A. H. P. (2017). Pengaruh kompetensi, budaya organisasi dan motivasi
terhadap kinerja dosen perguruan tinggi swasta di kota
makassar. Economics Bosowa, 3(8), 88-100.
Mediawati, E. (2010). Pengaruh motivasi belajar mahasiswa dan kompetensi dosen
terhadap prestasi belajar. Dinamika Pendidikan, 5(2).
Nyavon, P. (2016). Pengaruh Kinerja Dosen Pada Mahasiswa Dengan Motivasi
Belajar. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(2).
Papilaya, J. O., & Huliselan, N. (2016). Identifikasi gaya belajar mahasiswa. Jurnal
Psikologi, 15(1), 56-63.
Suherlan, H. (2017). Kontribusi Kompetensi Dosen Terhadap Kecerdasan Emosi
Mahasiswa.
Wulandari, A. P. J. (2011). Profiling Kecerdasan Emosional
Mahasiswa. Humaniora, 2(1), 190-200.
Yapono, F. (2013). Konsep-Diri, Kecerdasan Emosi Dan Efikasi-Diri. Persona:
Jurnal Psikologi Indonesia, 2(3).
https://eprints.uny.ac.id/9683/3/bab%202.pdf
https://www.jogloabang.com/pendidikan/pp-37-2009-dosen
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/32938/NzkwOTM=/Pengaruh-
Kompetensi-Dosen-Dan-Motivasi-Belajar-Terhadap-Prestasi-Belajar-Mahasiswa-
bab2.pdf
https://www.diedit.com/skala-likert/

23
LAMPIRAN

Gambar 1. Kuesioner

Gambar 2. Hasil Kuesioner

24

Anda mungkin juga menyukai