SKRIPSI
SINDI NURALFIAH
9882405120411026
FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM SARJANA PSIKOLOGI
BANDUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
dan telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji serta diterima sebagai
bagian persyaratan yang diwajibkan untuk memperoleh gelar: Sarjana Psikologi
(S.psi.) pada Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Informatika dan Bisnis
Indonesia.
TIM PENGUJI
Disahkan di : Bandung
Tanggal : 26 Juni 2021
ii
ABSTRAK
Pendidikan adalah aspek yang sangat penting dalam menunjang kemajuan masa
depan bangsa. Manusia sebagai subjek pembangunan perlu dididik, dibina, serta
dikembangkan potensi-potensinya dengan tujuan terciptanya subjek-subjek
pembangunan yang berkualitas. Salah satu sarana pendidikan yaitu universitas. Salah
satu komponen yang berinteraksi untuk menunjang sistem pendidikan dalam
universitas adalah mahasiswa. Fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu
pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang
ia miliki selama menjalani pendidikan.
Kecerdasan emosional didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengerti emosi,
menggunakan dan memanfaatkan emosi untuk membantu pikiran, mengenal emosi
dan maknanya, dan untuk mengarahkan emosi secara reflektif sehinga menuju pada
perkembangan emosi dan intelektual, kemampuan untuk menggunakan emosi secara
efektif dalam mencapai suatu tujuan.
Kekurangpahaman dosen terhadap kecerdasan emosional mahasiswa berdampak
merugikan mahasiswa. Hal ini akan mengakibatkan prestasi belajar mahasiswa tidak
sesuai dengan taraf kemampuan inteligensi serta kemampuan kognisi mahasiswa
tersebut. Oleh sebab itu, dosen harus mengetahui dan mengenal kecerdasan emotional
setiap mahasiswa sehingga bisa mempermudah proses pembelajaran.
Berbagai penelitian Goleman (2002:44), telah membuktikan bahwa kecerdasan
emosional memiliki peran jauh lebih penting dibandingkan kecerdasan intelektual
hanya menyumbang kira-kira 20 % bagi faktor-faktor dalam hidup, sedangkan yang
80 % diisi oleh kekuatan-kekuatan lain. Lebih jauh lagi Goleman (2005:512)
mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan mengenali diri sendiri,
serta mengelola emosi pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis
Pengaruh Kompetensi Dosen Terhadap Kecerdasan Emosional Mahasiswa”
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna
mencapai gelar Sarjana Psikologi di Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Mutia Ega Mercury, S.Hum., M.Hum, sebagai dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Indonesia, yang telah mendukung dan memberi saran untuk
penyelesaian skripsi.
2. Seluruh dosen Psikologi, yang telah memberi masukan, ilmu dan teori dari
segi Psikologi.
3. Kedua orang tua, yang berperan penting dalam memberi dorongan dan
dukungan demi penyelesaian penulisan ini.
4. Seluruh teman-teman seperjuangan yang selalu memotovasi dan memberi
semangat serta dukungan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang psikologi.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................ii
ABSTRAK...................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................v
DAFTAR TABEL........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian...............................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah........................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian........................................................................2
1.4 Kegunaan Penelitian.......................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS....................3
2.1 Kajian Pustaka................................................................................................3
2.1.1 Dosen..............................................................................................................3
2.2 Kerangka Pikir................................................................................................8
2.1 Hipotesis.........................................................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................10
3.1 Rancangan Penelitian....................................................................................10
3.1 Teknik Pengumpulan Data............................................................................11
3.3 Instrumen Penelitian.....................................................................................13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................16
4.1 Deskripsi Data...............................................................................................16
4.2 Pembahasan...................................................................................................18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................21
5.1 Kesimpulan...................................................................................................21
5.2 Saran.............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................23
LAMPIRAN................................................................................................................24
v
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kuesioner...................................................................................................24
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
dalam di atas usia itu tidak di perkanankan mengajar ada beberapa hal yang
harus dipertimbangkan seperti kesehatan Jasmani.
5. Memberi pelayanan pada masyarakat dan ikut terlibat dalam
kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan
pembangunan. Dosen juga kerap berhubungan dengan masyarakat dan terlibat
karena mahasiswa sering disebut sebagai penyambung lidah masyarakat,
sedangkan dosen adalah mata dari masyarakat dosen bisa melihat dan
mengukur bagaimana ketertiban masyarakat di antara mahasiswanya segala
pergerakan mahasiswa itu adalah tanggung jawab dosen termasuk Pengabdian
untuk masyarakat adanya KKN itu bisa dikatakan sebagai sebagai
persembahan dosen dan mahasiswa untuk masyarakat dan dosen juga ikut
terlibat dalam pemerintahan seperti ketidaksetujuan dan dukungan tentang
undang undang yang dibuat oleh pemerintah peraturan yang dibuat oleh
pemerintah dan kritik juga usulan untuk pemerintah begitupun sebaliknya.
B. Kompetensi dosen
1. Kompetensi Pedagogik
Menurut UU no th.2005 dan PP no 19th 2005 Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan dosen dalam mengelola peserta didik (mahasiswa).
Mengelola tentang Pemahaman pelaksanaan perancangan dan evaluasi
pembelajaran yang meliputi:
1. Aspek potensi peserta didik;
2. Teori belajar dan pembelajaran, strategi kompentensi dan isi serta
merancang pembelajaran;
3. Menata latar dan pelaksanaan;
4. Asesmen proses dan hasil;
5. Pengembangan akademik dan non akademik.
2. Kompetensi Kepribadian
6
Sesuai dengan kode etik dosen 1989 dosen harus memiliki kepribadian
mantap dan stabil, dewasa ,arif, berwibawa dan berahlak mulia
Bagaimana cara berucap, bersikap, maupun cara berpakaian. Sebagai
pengajar dan pendidik dosen harus menjaga tingkah laku dan perbuatan untuk
menjadi teladan bagi mahasiswanya.
1. Sub-kompetensi kepribadian yang mantap dan stabil memiliki
indikator esensial; bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai
dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan memiliki konsistensi dalam
bertindak sesuai dengan norma.
2. Sub-kompetensi kepribadian yang dewasa memiliki indikator
esensial; menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan
memiliki etos kerja sebagai guru.
3. Sub-kompetensi kepribadian yang arif memiliki indikator
esensial; menampilkan tindakan yang didasarkan pada pemanfaatan peserta
didik, sekolah dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berfikir
dan bertindak.
4. Sub-kompetensi kepribadian yang berwibawa memiliki
indikator esensial;memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta
didik dan memiliki perilaku yang disegani.
5. Sub-kompetensi akhlak mulia dan dapat menjadi teladan
memiliki indikator esensial; bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan
taqwa, jujur dan ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang
diteladani peserta didik.
6. Sub-kompetensi evaluasi diri dan pengembangan diri memiliki
indikator esensial; memiliki kemampuan untuk berintrospeksi, dan mampu
mengembangkan potensi diri secara optimal.
3. Kompetensi Sosial
UU SPN no. 20/2003 pasal 4 ayat 1 komunikasi dan bergaul dengan mahasiswa
kolega dan masyakat
7
4. Kompetensi Profesional
Sesuai UU no th.2005 pasal 1 ayat 1 yaitu menguasai keilmuan bidang studi Dan
langkah kajian kritis Pendalaman isi bidang studi
Kemampuan penguasaan materi secara luas dan mendalam. Dimana dosen tidak
hanya terampil dalam merancang penelitian, melainkan juga mampu mengembangkan
dab menerapkan hasil penelitiannya di masyarakat. Kemampuan tersebut meliputi:
1. Konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/
koheren dengan materi ajar;
2. Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
3. Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;
4. Penerapan konsep – konsep keilmuan dalam kehidupan sehari – hari; dan
8
2.1.2 Mahasiswa
Menurut Siswoyo (2007) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai
individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri
maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.
Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan
dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak
dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri
setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip saling melengkapi. Setiap
mahasiswa memiliki keunikan pribadi yang berbeda dengan mahasiswa yang
lainnya. Setiap mahasiswa berbeda dalam tingkat kinerja, kecepatan belajar,
kecerdasan emosional, dan gaya belajar.
Kekurangpahaman dosen terhadap kecerdasan emosional mahasiswa
berdampak merugikan mahasiswa. Hal ini akan mengakibatkan prestasi
belajar mahasiswa tidak sesuai dengan taraf kemampuan inteligensi serta
kemampuan kognisi mahasiswa tersebut. Oleh sebab itu, dosen harus
mengetahui dan mengenal kecerdasan emotional setiap mahasiswa sehingga
bisa mempermudah proses pembelajaran.
koneksi dan pengaruh yang manusiawi. (Salovey dan Mayer, 1998; Patton,
1998; Cooper & Sawaf, 1998).
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosi
berhubungan signifikan terhadap prestasi akademik. Sebagai contoh dalam
studi yang dilakukan Fyans dan Maerh (1987) diantara 3 faktor yaitu latar
belakang keluarga, kondisi/konteks sekolah dan motivasi, faktor yang terakhir
merupakan prediktor yang paling baik untuk prestasi belajar. Walberg, dkk
(1983) menyimpul-kan bahwa motivasi mempunyai kontribusi antara 11
sampai 20 persen terhadap prestasi belajar. Studi yang dilakukan Suciati
(1990) menyimpulkan bahwa kontribusi motivasi sebesar 36 persen
sedangkan Mc. Clelland, menunjukkan bahwa kecerdasan emosi (achievement
motivation) mempunyai kontribusi 65 persen terhadap prestasi belajar.
Kecerdasan emosional didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengerti
emosi, menggunakan dan memanfaatkan emosi untuk membantu pikiran,
mengenal emosi dan maknanya, dan untuk mengarahkan emosi secara
reflektif sehinga menuju pada perkembangan emosi dan intelektual,
kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam mencapai suatu
tujuan.
2.1 Hipotesis
Adanya kecerdasan emosional yang tinggi, individu akan memiliki
kestabilan emosi. Kestabilan merupakan kemampuan individu dalam
memberikan respon yang memuaskan dan kemampuan dalam mengendalikan
emosinya sehingga mencapai suatu kematangan perilaku (Hidayati et al.,
2008).
Berbagai penelitian Goleman (2002:44), telah membuktikan bahwa
kecerdasan emosional memiliki peran jauh lebih penting dibandingkan
kecerdasan intelektual hanya menyumbang kira-kira 20 % bagi faktor-faktor
dalam hidup, sedangkan yang 80 % diisi oleh kekuatan-kekuatan lain. Lebih
jauh lagi Goleman (2005:512) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai
10
kemampuan mengenali diri sendiri, serta mengelola emosi pada diri sendiri
dan dalam hubungan dengan orang lain.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini hanya mengungkap data peristiwa yang sudah berlangsung
yang telah ada pada responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif, artinya semua informasi atau data diwujudkan dalam angka dan
analisisnya berdasarkan analisis statistik.
10
12
2. Sampel Penelitian
Untuk menentukan anggota sampel dalam penelitian ini digunakan
Proportionate Random Sampling (Sugiyono, 2007:64). proporsi danrandom
sampling berarti pengambilan sampel secara acak.
Dalam penelitian ini terdapat kelebihan dan kekurangan, kelebihannya adalah dapat
dilaksanakan kepada semua subyek penelitian, kekurangannya adalah banyak
memakan waktu, tenaga dan biaya. Adapun alasan digunakannya sampel penelitian
adalah untuk mendapatkan sampel data dari siswa yang ditelitidan untuk
mendapatkan hasil yang pasti dari keseluruhan siswa yang diteliti dan lebih akurat.
3.1 Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan salah satu faktor yang penting dan perlu mendapatkan
perhatian dalam melakukan penelitian. Untuk memperoleh hal tersebut perlu
menggunakan teknik pengumpulan data maka penulis mengumpulkan data
dengan menggunakan teknik kuesioner. teknik tersebut merupakan teknik
pokok dengan maksud, untuk mengetahui seberapa pengaruh dosen terhadap
mahasiswa.
1. Teknik Kuesioner
Teknik kuesioner digunakan untuk mengambil hasil data kuesioner
Dari masiswa tentang pengaruh dosen. Menurut Suharsimi Arikunto,
kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab atau daftar isian yang
harus di isi berdasarkan atas jumlah subyek penelitian, dan berdasarkan atas
13
jawaban dan atau isian itu peneliti mengambil kesimpulan mengenai subyek
yang diteliti. (2005:15-16).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa teknik kuesioner adalah suatu teknik
pengumpulan data berupa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden secara
langsung.
Menurut Popoola, kuesioner yang baik memiliki kriteria, yakni:
a. Pertanyaan tidak boleh ambigu. Artinya pertanyaan harus mempunyai satu
interpretasi
b. Pertanyaan harus mudah dipahami
c. Pertanyaan harus mampu memiliki jawaban yang tepat
d. Pertanyaan tidak boleh mengandung kata-kata yang tidak jelas artinya
e. Pertanyaan seharusnya tidak memerlukan perhitungan yang ketat
f. Pertanyaan tidak mengharuskan responden untuk memutuskan klasifikasi
g. Pertanyaan tidak boleh memicu jawaban yang bias
h. Kuesioner tidak boleh terlalu panjang
i. Pertanyaan tidak terlalu bertele-tele
j. Kuesioner harus mencakup objek yang tepat
2. Teknik Analisis Data
Teknik ini sebagai alat menguaraikan data, mengolah data yang sudah
terkumpul dari hasil penelitian. Dengan kata lain teknik analisis data adalah
suatu cara yang ditempuh untuk mengolah data yang didapat dari suatu
penelitian dengan prosedur ilmiah. Teknik Analisis Data
Teknik ini sebagai alat menguaraikan data, mengolah data yang sudah
terkumpul dari hasil penelitian. Dengan kata lain teknik analisis data adalah
suatu cara yang ditempuh untuk mengolah data yang didapat dari suatu
penelitian dengan prosedur ilmiah. Untuk mengetahui hal tersebut, variabel-
variabel tersebut harus diuji dengan menggunakan SURVEI DESKRIPTIF .
14
Sebagai contoh hasil dari 35 Calon Karyawan didapatkan data jawab sebagai
berikut :
1. 7 SS (Sangat Setuju)
2. 5 S (Setuju)
3. 10 N (Netral)
4. 5 TS (Tidak Setuju)
5. 8 STS (Sangat Tidak Setuju)
Tabel 1. Bobot Nilai
A 10
B 8
C 6
D 4
E 2
Jawaban Keterangan
0% - 19.99% Sangat (Tidak Setuju, Buruk atau Kurang Sekali)
20% - Tidak Setuju atau Kurang Baik
39.99%
40% - Cukup atau Netral
59.99%
60% - Setuju, Baik, atau Suka
79.99%
80% - 100% Sangat (Setuju, Baik, Suka)
Tabel 2. Presentase Nilai
Apakah Dosen memberikan tanggapan yang baik atas pertanyaan atau keluhkesah
dari mahasiswa?
Apakah Dosen pada saat memberi kuliah dapat menjelaskan materi kuliah secara baik
?
Apakah Dosen menyampaikan materi kuliah secara sistematis sesuai dengan Satuan
Acara Perkuliahan?
Apakah mahasiswa mampu menerima pengajaran dari apa yang disampaikan dosen
saat perkuliahan berlangsung?
Apakah pemilihan media ajar yang diterapkan sebagai basic pengajaran efektif untuk
mahasiswa?
16
18
reliabel). Apabila terdapat data yang tidak valid, maka data tersebut diulang apakah
jawabannya sesuai dengan yang ada di lapangan atau butir-butir dalam kuesioner
tersebut mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan. Berikut adalah tahapan dalam
melakukan pengujian validitas:
Menentukan dan menghitung tabel.
Dari data yang didapat diatas kemudian diolah dengan cara mengkalikan
setiap point jawaban dengan bobot yang sudah ditentukan dengan tabel bobot nilai.
Maka Hasil Perhitungan jawaban responden sebagai berikut :
Pertanyaan Pertama
1) Responden yang menjawab sangat setuju = 0x 10 = 70
2) Responden yang menjawab setuju = 5 x 8 = 40
3) Responden yang menjawab netral = 6 x 6 = 60
4) Responden yang menjawab tidak setuju =0x 4 = 20
5) Responden yang menjawab tidak sangat setuju =0 x 2 = 16
Total Skor = 40 + 36 = 76
Untuk mendapatkan hasil interpretasi, harus diketahui dulu skor tertinggi (X)
dan angka terendah (Y) untuk item penilaian dengan rumus sebagai berikut :
Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden (Angka Tertinggi 10)
"Perhatikan Bobot Nilai"
X = Skor terendah likert x jumlah responden (Angka Terendah 2) "Perhatikan
Bobot Nilai"
Jumlah skor tertinggi untuk item SANGAT SETUJU ialah 10 x 6 = 60
sedangkan item SANGAT TIDAK SETUJU ialah 2 x 5= 10. Jadi, jika total skor
responden di peroleh angka 70 , maka penilaian interpretasi responden terhadap
media pembelajaran tersebut adalah hasil nilai yang dihasilkan dengan menggunakan
rumus Index %.
Rumus Index % = Total Skor / Y x 100
Maka penyelesaian akhir dari contoh kasus :
19
Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa responden Sangat tidak
setuju untuk pentingnya skill dan nilai tinggi dalam dunia kerja.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data di atas, dan sesuai tujuan penelitian
skripsi ini, maka penelitian ini memberikan hasil sebagai berikut:
1. Tanggung jawab dan profesional antara dosen dan mahasiswa dengan hasil
80% itu setuju bahwa dosen ketika bertanggung jawab dan profesional itu
meningkatkan emosional mahasiswa menjadi baik dan menjadi nyaman.
Tanggungjawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) adalah keadaan
wajib menanggung segala sesuatunya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia
20
akan tingkah lakunya yang disengaja maupun tidak disengaja. Apabila dikaitkan
dengan ranah profesional menurut Wikipedia (2011) dalam hal ini sebut saja
tanggungjawab profesional merupakan tindakan secara profesional, mematuhi
hukum, menghindari konflik kepentingan, dan menempatkan kepentingan klien di
atas kepentingan sendiri. Jadi tanggung jawab dan profesional itu saling keterkaitan
terutama ketika menjadi seseorang yang harus menjaga tahu mendidik, seorang
pengajar harus mengesampingkan kepentingan nya sendiri untuk kepentingan peserta
didik nya karena ranah pendidikan adalah ketika sudah sampai pada jam
pembelajaran di sana dosen atau seorang pengajar itu harus berfokus pada peserta
didik karena mereka adalah tanggung jawab yang diberikan dari orang tuanya
termasuk kampus atau organisasi Yang mempercaya I kita untuk mengajar mendidik
mengembangkan para mahasiswa oleh karena itu tanggung jawab dan profesional itu
adalah hal paling utama dalam bekerja di bidang apapun dan dimanapun.
keadaan diri tidak sedikit para pengajar mengalami beberapa hal yang membuat
terhambat atau qurannya adalah memberikan Pengajaran kepada peserta didik kita itu
masalah ekonomi yaitu masalah sosial atau hal lain itu pasti banyak dialami oleh
pengajar namun sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap yang sedang
menuntut ilmu kita harus profesional dalam memberikan ilmu kepada peserta diri
kita, lalu dalam hal memotivasi atau memberikan semangat kepada peserta didik itu
menjadi sebuah Pendorong yang besar karena jika kita ingin melakukan sesuatu tapi
disemangati oleh orang lain itu akan ada sensasi yang berbeda yang membuat kita
lebih ingin mempelajari sesuatu atau mencapai sesuatu, termasuk ketika mahasiswa
belajar dosen harus tahu posisi dan memposisikan diri menjadi seorang pembimbing
sekaligus pengembang dari mahasiswa mau itu cara berfikir atau peningakatan
bersosialisasi, itu harus saling men-feedback, ketika mahasiswa mempunyai masalah
mempunyai kau kesah di situ dosen harus mendengarkan dan mengevaluasi jika ada
kesalahan dalam hal belajar atau ada yang kurang dalam metode pembelajaran
begitupun dosen ketika ada masalah atau ketiga tidak stabil emosional atau tidak
stabil dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari sehingga banyak yang meluapkan
itu kepada sikap kepada masiswa itu harus dibicarakan baik baik dan terutama harus
diberi tahu keadaan kita dahulu kepada peserta didik maka mereka akan mengerti
kondisi kita dan mereka akan memposisikan diri sebagai mana mestinya mereka akan
mengerti mereka akan contohnya jika mereka sering berbicara mungkin mereka akan
berhenti berbicara atau mengurangi pembicaraan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
21
23
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Dosen dan mahasiswa dapat saling feedback baik bila melaksanakan tugas
masing-masing dengan baik guna kebaikan juga.
2. Bila dosen dan mahasiswa bisa saling mengingatkan akan tugasnya akan lebih
baik untuk dapat mengevaluasi diri masing-masing.
3. Rasa nyaman mahasiswa terhadap dosenpun semoga bisa tingkatkan, agar
mahasiwa dapat meningkatkan kecerdasan emosionalnya.
4. Diharapkan dosen juga dapat lebih memotivasi mahasiswa, agar mahasiswa
dapat dengan senang hati mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Asy'ari, M., Ekayati, I. N., & Matulessy, A. (2014). Konsep Diri, Kecerdasan Emosi
Dan Motivasi Belajar Siswa. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 3(01).
Eka Surya, D. (2011). Kompetensi dosen terhadap standarisasi layanan kepada
mahasiswa. Majalah Ilmiah UNIKOM.
Kusuma, A. H. P. (2017). Pengaruh kompetensi, budaya organisasi dan motivasi
terhadap kinerja dosen perguruan tinggi swasta di kota
makassar. Economics Bosowa, 3(8), 88-100.
Mediawati, E. (2010). Pengaruh motivasi belajar mahasiswa dan kompetensi dosen
terhadap prestasi belajar. Dinamika Pendidikan, 5(2).
Nyavon, P. (2016). Pengaruh Kinerja Dosen Pada Mahasiswa Dengan Motivasi
Belajar. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(2).
Papilaya, J. O., & Huliselan, N. (2016). Identifikasi gaya belajar mahasiswa. Jurnal
Psikologi, 15(1), 56-63.
Suherlan, H. (2017). Kontribusi Kompetensi Dosen Terhadap Kecerdasan Emosi
Mahasiswa.
Wulandari, A. P. J. (2011). Profiling Kecerdasan Emosional
Mahasiswa. Humaniora, 2(1), 190-200.
Yapono, F. (2013). Konsep-Diri, Kecerdasan Emosi Dan Efikasi-Diri. Persona:
Jurnal Psikologi Indonesia, 2(3).
https://eprints.uny.ac.id/9683/3/bab%202.pdf
https://www.jogloabang.com/pendidikan/pp-37-2009-dosen
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/32938/NzkwOTM=/Pengaruh-
Kompetensi-Dosen-Dan-Motivasi-Belajar-Terhadap-Prestasi-Belajar-Mahasiswa-
bab2.pdf
https://www.diedit.com/skala-likert/
23
LAMPIRAN
Gambar 1. Kuesioner
24