Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PSIKOLOGI PSIKOTERAPI

GROUP THERAPHY

Disusun Oleh:

Dewita Rahmadhani Putri 9882405120411009


Hanifa Nurul Azmi 9882405120411015

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai Group therapy ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Pengantar Psikoterapi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan yang mana mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong menaikkan
pengetahuan kita jadi lebih luas lagi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Astri Firdasannah, M.Psi., Psikolog selaku
dosen mata kuliah Pengantar Psikoterapi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari makalah
yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami pertimbangkan demi melengkapi makalah ini.

Bandung, 24 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................5
1.3 TUJUAN PENELITIAN...................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.1 DEFINISI GROUP THERAPY........................................................................................6
2.2 MACAM-MACAM GROUP THERAPY........................................................................7
2.3 TEKNIK GROUP THERAPY..........................................................................................9
2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GROUP THERAPY.........................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Manusia terbentuk di dunia selaku makhluk sosial. Hingga, tidak heran bila manusia
lebih suka hidup berkelompok. Kebutuhan berhubungan pada manusia memanglah ialah
naluri tiap manusia. Apalagi, kebutuhan hidup berkelompok ini oleh psikolog dijadikan salah
satu tipe terapi. Pengobatan kelompok dalam psikologi jadi tata cara spesial yang berikan
peluang pada orang atau kelompok untuk berkembang dalam setting-setting fungsional
pekerjaan, sosial, rekreasi, sampai pendidikan.

Pada dasarnya, tiap tipe terapi mempunyai kelebihan serta kekurangan tertentu. Setiap,
tipe terapi tersebut telah disesuaikan dengan kondisi ataupun keadaan penderita yang hendak
menempuh terapi. Terapi kelompok ini mempunyai manfaat untuk mehilangkan perasaan
sendiri ataupun terisolasi pada diri penderita sehingga dapat membantu mengurangi
kecemasan yang ia rasakan serta mendorongnya untuk membicarakan isi hatinya. Terapi
Kelompok, memiliki orientasi yang merupakan upaya buat mengorientasikan kondisi nyata
kepada klien, ialah diri sendiri, orang lain, area/ tempat, serta waktu. Klien dengan gangguan
jiwa sikotik, mengalami penyusutan daya nilai kenyataan (reality testing ability). Klien tidak
dapat mengidentifikasi tempat, waktu, serta orang - orang di sekitarnya. Hal ini dapat
menyebabkan klien merasa asing serta jadi penyebab terbentuknya ansietas pada klien. Dalam
mengatasi hambatan ini, memerlukan adanya aktivitas yang berikan stimulus secara konsisten
kepada klien tentang kenyataan di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang
realitas area, diri sendiri, orang lain, waktu, serta tempat.

Terapi Kelompok ialah sesuatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-
sama dengan jalur berdiskusi satu sama lain yang dipandu ataupun ditunjukan oleh seseorang
terapis ataupun petugas kesehatan jiwa yang sudah terlatih. Terapi kelompok merupakan
terapi psikologi yang dicoba secara kelompok buat membagikan stimulasi untuk klien dengan
kendala interpersonal. Keuntungan yang diperoleh orang lewat terapi kegiatan kelompok ini
merupakan dorongan (support), pembelajaran, tingkatkan keahlian pemecahan permasalahan,
tingkatkan keahlian ikatan interpersonal serta tingkatkan uji kenyataan sehingga terapi
kegiatan kelompok ini bisa dilakukan pada ciri kendala semacam: kendala konsep diri, harga
diri rendah, pergantian anggapan sensori halusinasi, klien dengan sikap kekerasan ataupun
kasar serta amuk dan menarik diri/ isolasi sosial. Selain itu, bisa menyembuhkan klien dalam
jumlah banyak, bisa mendiskusikan masalah- permasalahan secara kelompok, menggali style
berbicara, belajar berbagai teknik dalam memecahkan permasalahan, serta belajar peran di
dalam kelompok.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu grup terapi?
2. Apa saja macam-macam grup terapi?
3. Bagaimana teknik grup terapi dilakukan?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui apa itu grup terapi
2. Dapat mengetahui apa saja macam-macam grup terapi
3. Untuk mengetahui tenik apa saja yang dilakukan dalam grup terapi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI GROUP THERAPY

Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien


bersama-sama berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis
atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih. Keuntungan yang diperoleh individu melalui
terapi aktivitas kelompok ini adalah dukungan (support), pendidikan, meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah, meningkatkan kemampuan hubungan interpersonal dan
meningkatkan uji realitas. Sehingga terapi aktivitas kelompok ini dapat dilakukan pada
karakteristik ganggguan seperti, gangguan konsep diri, harga diri rendah, perubaha persepsi
sensori halusinasi. Selain itu, dapat mengobati klien dalam jumlah banyak, dapat
mendiskusikan masalah secara kelompok. Belajar bermacam masalah dan belajar peran di
dalam kelompok. Namun, pada terapi ini juga terdapat kekurangan yaitu, kehidupan pribadi
klien tidak terlindungi dan klien sulit mengungkapkan masalahnya. Dengan sharing
pengalaman pada klien dengan isolasi sosial diharapakan klien mampu membuka dirinya
untuk berinteraksi dengan orang lain.

Pada group therapy atau kelompok terapi memiliki fungsi dan setting yang berbeda-
beda. Dalam terapi kelompok terdapat metode khusus yang memberikan kesempatan dan
ruang bagi para individu dan kelompok itu sendiri itu untuk tumbuh dan berkembang dalam
setting-setting fungsional pekerjaan, social, rekreasi, hingga Pendidikan (harleigh B. Trecker).
Untuk terapi kelompok itu sendiri, membantu menghilangkan perasaan kesepian atau
keterasingan dari pasien untuk membantu mengurangi kecemasan yang mungkin mereka
miliki dan mendorong mereka untuk ingin berbicara melalui hati mereka.

Strategi yang dapat digunakan untuk membantu klien menetapkan tujuan meliputi:
mengajukan outcome atau miracle question, yaitu memberikan pertanyaan kepada orang-
orang sehingga mereka dapat bayangkan apa yang akan terjadi jika ada keajaiban yang
dilakukan untuknya, dan semua masalahnya terpecahkan. Tujuan dari miracle qustion adalah
untuk memperluas pikiran klien ke semua kemungkinan yang mungkin dilakukan dan
membantu klien untuk mengembangkan rencana pemecahan masalah. Prosedur lainnya yang
dapat digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner, yang meminta pelanggan untuk
memberikan skor pada skala 0 dan 1 untuk skor terburuk, hingga 10 untuk skor terbaik,
tentang mengetahui masalah yang dihadapi dan keyakinan serta keberhasilan solusi yang
dibuat.

Untuk membandingkan Pertanyaan-pertanyaan tersebut dimaksudkan untuk membantu


terapis dan klien untuk mengklarifikasi topik masalah yang sebelumnya tidak jelas, karena
klien tidak hanya menggambarkan perasaan atau pikiran mereka, tetapi juga. mencoba untuk
mengubahnya menjadi bentuk penelitian. Selain itu, pelanggan juga dapat dibantu untuk
melihat sedikit perkembangan atau perubahan yang terjadi selama proses pengobatan. Juga,
metode yang dapat digunakan adalah pertanyaan hubungan langsung, yang menanyakan
pertanyaan yang meminta pelanggan untuk memiliki niat untuk berubah berdasarkan umpan
balik pelanggan. Ketiga, kecualikan penambangan eksplorasi dihapus dengan memeriksa
waktu ketika orang tersebut tidak mengalami masalah yang sedang mereka alami diuji.
Tujuannya adalah untuk membantu individu memahami solusi yang mungkin (Shazer,
& Dolan, 2007)

2.2 MACAM-MACAM GROUP THERAPY

Terdapat banyak sekali terapi-terapi kelompok. Antara lain dalam terapi kelompok
terdapat kelompok psikoanalisis, terapi gesalt, analisis transaksional, psikodrama, terapi
kelompok psikoanalisis, dan masih banyak lagi.

a. Psikoanalisis

Psikoanalisis didefinisikan sebagai metode penelitian, sebagai teknik


penyembuhan dan juga sebagai pengetahuan psikologi. Psikoanalisis merupakan
salah satu aliran besar dalam sejarah ilmu psikologi. Layaknya aliran besar
lainnya, marxisme misalnya, psikoanalisis telah merambah ke berbagai sektor
keilmuan. Tokoh penting aliran ini adalah Sigmund Freud, Carl Gustav Jung dan
Alffred Alder.

b. Psikodrama
Psikodrama adalah sebuah kegiatan pengajaran yang bertitik tolak dari
permasalahan yang lebih menyangkut psikologi manusia atau dalam hubungan
antar manusia. Psikodrama dilakukan dengan tujuan sebagai terapi, yaitu agar
individua tau peserta didik memperoleh insight (pemahaman) yang lebih baik
tentang dirinya. Menemukan konsep diri, serta menyatakan reaksi terhadap
tekanan-tekanan yang dialaminya

c. Terapi gesalt

Terapi ini dikembangkan oleh Frederick S. Pearls (1894-1970) yang didasari oleh
empat aliran, yaitu psikoanalisis, fenomenologis, dan eksistensialisme, serta
psikologi gestalt. Menurut Pearls individu itu selalu aktif sebagai keseluruhan.
Individu bukanlah jumlah dari bagian-bagian atau organ-organ semata. Individu
yang sehat adalah yang seimbang antara ikatan organisme dengan lingkungan.
Karena itu pertentangan antara keberadaan sosial dengan biologis merupakan
konsep dasar terapi gestalt. Terapi gestalt menekankan pada “apa” dan
“bagaimana” dari pengalaman masa kini untuk membantu klien menerima
perbedaan-perbedaan mereka. Konsep pentingnya adalah holisme, proses
pembentukan figur, kesadaran, unfinished business dan penolakan, kontak dan
energi. Terapi Gestalt adalah sebuah terapi yang didasari oleh aliran psikoanalisis,
fenomenologis, dan eksistensialisme, serta psikologi gestalt yang mengutamakan
pada tanggung jawab diri dan keutuhan atau totalitas organisme seorang individu,
individu bukanlah organisme yang terpotong-potong pada bagian tertentu dalam
menjalani kehidupannya.

d. Analisi traksaksional

Prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh Eric Berne dalam analisis transaksional


adalah upaya untuk merangsang rasa tanggung jawab pribadi atas tingkah lakunya
sendiri, pemikiran yang logis, rasional, dan tujuan-tujuan yang realistis,
berkomunikasi denga terbuka, wajar, dan pemahaman dalam berhubungan dengan
orang lain. Teori analisis transaksional diintegrasikan dengan beberapa konsep,
antara lain: anak-anak tumbuh dengan injungsi (injunctions) dan basis dari pesan-
pesan orang tuadalam membuat pengambilan keputusan awal (early decision).
Pada dasarnya Analisis Transaksional memandang bahwa individu ditentukan
oleh pengalaman masa kecil dan putusan yang telah dibuatnya pada masa lalu,
namun dapat diubah. Analisis Transaksional berpijak pada asumsi bahwa individu
dapat memahami putusan-putusan masa lampaunya dan mampu untuk
memutuskan ulang.

2.3 TEKNIK GROUP THERAPY

Gerald Corey menawarkan beberapa teknik yang biasanya dipakai dalam terapi kelompok
(Group Therapy) yaitu:

1. Permainan Dialog Teknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk
mendialogkan dua kecenderungan yang saling bertentangan yaitu, kecenderungan top
dog (adil, menuntut, dan berlaku sebagai majikan) dan under dog (korban, bersikap
tidak berdaya, membela diri, dan tak berkuasa). Disini ada permainan kursi kosong,
yaitu klien diharapkan bermain dialog dengan memerankan top dog maupun under
dog sehingga klien dapat merasakan keduanya dan dapat melihat sudut pandang dari
keduanya.

2. Teknik Pembalikan Teori yang melandasi teknik pembalikan adalah teori bahwa klien
terjun ke dalam suatu yang ditakutinya karena dianggap bisa menimbulkan
kecemasan, dan menjalin hubungan dengan bagian-bagian diri yang telah ditekan atau
diingkarinya. Gejala-gejala dan tingkah laku sering kali mempresentasikan
pembalikan dari dorongan-dorongan yang mendasari. Jadi konselor bisa meminta
klien memainkan peran yang bertentangan dengan perasaanperasaan yang
dikeluhkannya atau pembalikan dari kepribadiannya.

3. Bermain Proyeksi Memantulkan pada orang lain perasaan-perasaan yang dirinya


sendiri tidak mau melihat atau menerimanya.

4. Tetapi dengan Perasaan Teknik ini bisa digunakan pada saat klien menunjuk pada
perasaan atau suasana hati yang tidak menyenangkan yang ia sangat ingin
menghindarinya. Terapi mendesak klien untuk tetap atau menahan perasaan yang ia
ingin hindari itu.

2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GROUP THERAPY

a. Terapi kelompok juga memiliki beberapa keuntungan khusus, yaitu:

1. Terapi kelompok lebih murah, krena beberapa pasien ditangani pada waktu yang sama.
2. Format kelompok member peluang kepada pasien untuk mempelajari bagaimana orang
lain mengalami masalah-masalah yang serupa menangani kesulitan-kesulitan mereka, dan
para anggota lain dalam kelompok dan terapis memberi merekan dukungan sosial.
3. Terapi kelompok memungkinkan terapis menggunakan sumber daya terbatas. Format
kelompok mungkin meningkatkan jumlah orang-orang yang dapat ditangani oleh seorang
terapis, dan dapat mengurangi kewajiban orang untuk menantikan giliran wawancara
dengan terapis.
4. Terapi kelompok dapat memberikan sumber informasi dan pengalaman hidup yang dapat
ditimba oleh pasien.
5. Adanya dukungan kelompok untuk tingkah laku yang tepat. Para pasien mungkin
menginginkan terapis memberikan dukungan pada mereka, tetapi dukungan yang
diberikan oleh kawan-kawan sekelompok mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar
terhadap peningkatan harga diri dan kepercayaan diri.
6. Belajar bahwa masalah atau kegagalan yang dialami seseorang bukanlah hal-hal yang
unik.
7. Para anggota kelompok yang bertambah baik merupakan sumber pengharapan bagi
anggota-anggota lain dalam kelompok.
8. Adanya peluang-peluang untuk belajar menangani orang secara efektif.

b. Kekurangan Terapi Kelompok

1. Tidak semua klien cocok : tertutup, masalah verbal, interaksi


2. terapis menyebar: menangani banyak orang sekaligus
3. Sulit menumbuhkan kepercayaan: kurang personal
4. Klien sangat tergantung dan beharap terlalu banyak pada kelompok
5. Kelompok tidak dijadikan sarana untuk berlatih
6. Membutuhkan terapis terlatih
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Terdapat sebagian tipe terapi kelompok di antara lain; terapi Psikoanalisis, pengobatan
Psikodrama, terapi Gestald, serta terapi analisis transaksional. Metode pengobatan yang
digunakan dalam terapi Psikoanalisis yaitu:

1. Metode talking cure (himney sweeping), metode Katarsis (hipnosa), serta tata cara
assosiasi leluasa (gratis assosiation). Terdapat pula memakai game diskusi, metode
pembalikan serta bermain proyeksi. Pengobatan kelompok bisa berlangsung sebagian
pekan, sebagian bulan ataupun sebagian tahun, serta umumnya dicoba seminggu sekali.
Terdiri dari 5- 12 anggota (tergantung pada tipenya).
2. Kelebihan terapi kelompok merupakan partisipasi dalam pengalaman terapi kelompok
hendak menghilangian perasaan- perasaan terisolasi dalam diri penderita serta keunikan
dari penyakitnya, serta demikian melenyapkan kecemasan- kecemasannya serta
mendorongnya buat membicarakan perasaan- perasaan batinnya dengan sepenuh hati.
Kekurangan terapi kelompok merupakan tidak seluruh klien sesuai sebab permasalahan
tertutup, permasalahan verbal, serta permasalahan interaksi. Peran terapis menyebar
dalam menanggulangi banyak orang sekaligus, tidak mudah meningkatkan keyakinan
personal, klien sangat bergantung serta berharap sangat banyak pada kelompok,
kelompok tidak dijadikan fasilitas untuk berlatih memerlukan terapis terlatih.
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata,M.A. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Perdana


Media Grup, 2003), h.193

Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah .h.112

https://binham.wordpress.com/2012/05/22/teori-dan-teknik-konseling-pendekatan-gestalt/

Jeanette Murad Lesmana, Dasar-Dasar Konseling, (Jakarta: UI Press, 2005), hal. 43.

Jest Feist, Gregory J. Feist, Teori Kepribadian, terj, Handrianto, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2010), h.19.

Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, hal. 66.

Trecker, H. B.(2008) Social work administration. University of California: Association


Press.

Trinurmi, S. (2021). TEKNIK TERAPI KELOMPOK (GROUP THERAPHY).

Anda mungkin juga menyukai