Dosen Pengampu :
Fathana Gina, M.Psi.Psi
Oleh :
Kelompok 5
Daniel Malau 202310515210
Firly Fadillah 202310515214
Nurhaliza Nazwa Aulia 202310515189
Rd. Diinar Ismail 202010515179
KELAS 1A5
FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu tanpa adanya
halangan yang berarti dan sesuai harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Fathana Gina, M.Psi.Psi Psikolog
sebagai dosen pengampu mata kuliah Psikologi Perkembangan yang telah membantu
memberikan arahan dalam Menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Perkembangan sosial dan emosional pada masa anak merupakan aspek kunci dalam
pembentukan identitas dan keterampilan interpersonal individu. Pada tahap awal
kehidupan, anak-anak memasuki dunia dengan keterbatasan dan kebutuhan yang unik.
Dalam proses ini, lingkungan sekitar dan interaksi dengan orang lain memainkan peran
sentral dalam membentuk perkembangan sosial dan emosional mereka. Di fase ini, anak-
anak mulai mengembangkan kesadaran akan diri sendiri dan orang lain, serta belajar
berbagi dan berkomunikasi.
Sosiemosional berasal dari kata sosial dan emosi. Perkembangan sosiemosional adalah
perubahan yang terjadi dalam hal interaksi atau hubungan dengan orang lain, seperti perubahan
pada emosi. Banyak factor yang mempengaruhi perkembangan ini, diantaranya adalah factor
genetic atau factor hereditas dan factor lingkungan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
Selama masa ini anak – anak dalam masa proses sosiemosional yang anak – anak
semakin belajar mandiri dan mejaga diri mereka sendiri, mengembangkan ketrampilan
kesiapan bersekolah, dan meluangkan waktu bermain dengan teman – temannya. Perubahan
yang pertama dalam proses sosiemosional adalah perubahan relasi anak dengan orang lain
Kasih sayang merupakan suatu aspek penting dari relasi keluarga selama masa
anak- anak. Kasih sayang keluarga merupakan kunci dalam perkembangan sosial
anak.
2. Empati: Kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, serta dapat
berempati terhadap pengalaman dan situasi mereka.
4. Keterampilan Sosial: Kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif,
termasuk bekerja dalam kelompok, menangani konflik, dan membangun hubungan
interpersonal yang positif.
6. Kepercayaan Diri: Memiliki keyakinan positif terhadap diri sendiri dan kemampuan
untuk mengatasi rasa ragu-ragu.
7. Resiliensi: Kemampuan untuk beradaptasi dan pulih dari kesulitan atau tantangan.
8. Penerimaan Diri: Menerima diri sendiri dengan semua kelebihan dan kekurangan, dan
memiliki gambaran diri yang realistis.
9. Kesadaran Emosional: Memahami dan mengenali emosi yang dirasakan, serta
memahami bagaimana emosi mempengaruhi tindakan dan keputusan.
10. Kemampuan Menangani Stres: Kemampuan untuk mengatasi dan mengelola tekanan
dan tekanan hidup sehari-hari.
1. Rasa takut
Rasa takut pada anak biasanya berpusat pada bahaya yang bersifat fantasi, adikodrati,
dan samar – samar. Ciri khas pada semua rangsangan takut tersebut adalah terjadi secara
mendadak dan tidak diduga, dan anak-anak hanya mempunyai kesempatan yang sedikit
untuk menyesuaikan diri dengan situasi tersebut.
2. Rasa marah
Kemarahan disebabkan oleh berbagai rintangan terhadap gerak yang diinginkan anak
baik rintangan itu berasal dari orang lain atau berasal dari ketidak-mauannya sendiri,
rintangan terhadap aktivitas yang sudah berjalan dan sejumlah kejanggalan yang
menumpuk.
3. Rasa cemburu
Rasa cemburu adalah reaksi normal terhadap kehilangan kasih sayang yang nyata,
dibayangkan, atau ancaman kehilangan kasih sayang. Cemburu disebabkan kemarahan
yang menimbulkan sikap jengkel dan ditujukan kepada orang lain. Pola rasa cemburu
sering kali berskala dari takut yang berkombinasi dengan rasa marah.
4. Keingintahuan
Anak-anak menunjukkan keingintahuan melalui berbagai perilaku, misalnya dengan
bereaksi secara positif terhadap unsur-unsur yang baru, aneh, tidak layak atau misterius
dalam lingkungannya dengan bergerak ke arah benda tersebut, memperlihatkan
kebutuhan atau keinginan untuk lebih banyak mengetahui tentang dirinya sendiri atau
lingkungannya untuk mencari pengalaman baru dan memeriksa rangsangan dengan
maksud untuk lebih banyak mengetahui seluk-beluk unsur-unsur tersebut.
5. Kegembiraan
Gembira adalah emosi yang menyenangkan yang dikenal juga dengan kesenangan dan
kebahagiaan. Kegembiraan pada masing-masing anak berbeda, baik mencakup instansi
dan cara mengekspresikannya. Pada anak-anak usia sekolah awal, sebagian
kegembiraan disebabkan oleh keadaan fisik yang sehat, situasi yang ganjil, permainan
kata-kata, malapetaka ringan, atau suara yang tiba-tiba sehingga membuat mereka
tersenyum. Sebagian lainnya disebabkan karena mereka berhasil mencapai tujuan yang
mereka inginkan.
6. Kasih sayang
Kasih sayang adalah reaksi emosional terhadap seseorang atau binatang atau benda. Hal
ini menunjukkan perhatian yang hangat, dan memungkinkan terwujud dalam bentuk
fisik atau kata-kata verbal. Anak-anak cenderung paling suka kepada orang yang
menyukai mereka dan bersikap ramah terhadap orang itu. Kasih sayang mereka
terutama ditujukan kepada manusia atau objek lain yang merupakan pengganti manusia
yaitu berupa binatang atau beda-benda.
1. Ekspresi Emosi Awal (0-6 bulan): Pada awal kehidupan, anak mulai menunjukkan
emosi dasar seperti sukacita, kecemasan, dan ketidaknyamanan. Mereka akan
menangis untuk berkomunikasi dan menunjukkan senyum saat merasa nyaman.
3. emosi mereka serta emosi orang lain. Mereka dapat memulai memahami perbedaan
antara rasa senang dan sedih.
6. Mengelola Konflik (6-12 tahun): Anak-anak belajar untuk mengelola konflik dan
frustasi dengan cara yang lebih konstruktif. Mereka dapat menggunakan strategi
komunikasi yang lebih baik.
2.7 Keuntungan potensial dari fokus pada perkembangan sosial dan emosional pada
anak prasekolah
1. Peningkatan prestasi akademis: Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang
memiliki keterampilan sosial dan emosional yang kuat lebih mampu fokus, mengatur
perilaku mereka, dan terlibat dalam kegiatan belajar, sehingga dapat menghasilkan hasil
akademik yang lebih baik.
3. Hubungan yang lebih kuat: Anak-anak yang memiliki keterampilan sosial dan
emosional yang kuat lebih mampu membentuk hubungan positif dengan teman sebaya
dan orang dewasa, sehingga dapat menghasilkan dukungan sosial yang lebih baik dan
rasa kebersamaan yang lebih kuat.
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran