Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KARAKTERISTIK ANAK

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Psikologi Perkembangan Anak MI

Dosen Pengampu:Vera Feryyal,M.Pd

Di buat oleh kelompok 10 :

Nurul Hasanah (202291260042)

Rikha Fera Fitriyah (202291260048)

Sindy Meilina (202291260055)

Wildatut Toyyibah (202291260064)

Yeni Anissaadah (202291260066)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

AT-TAQWA BONDOWOSO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah, SWT; karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang "Karakteristik Anak" dengan baik
meskipun terdapat banyak kekurangan di dalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai "Karakteristik Anak ". Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat untuk di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi
perbaikan makalah ini dilain waktu yang akan datang.

Bondowoso,19 Desember 2023

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ I

DAFTAR ISI.......................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

C. Tujuan..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakteristik anak.............................................................3

B. Dampak Karakteristik Anak terhadap Proses Pembelajaran...........4

C. Peran Guru dalam Menghadapi Karakteristik Anak........................6

D. Strategi Pembelajaran yang sesuai dengan Karakteristik Anak......8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................. 10

B. Saran....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 11

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan tidak hanya sekedar mendapatkan ilmu, akan tetapi pendidikan mencakup segala
aktivitas yang berpengaruh pada kekuatan seseorang, kesiapan, dan pengembangannya. Dan
pendidikan mencakup setiap perubahan pada kecendrungan, watak, dan akhlak secara tidak
langsung dilengkapi oleh faktor-faktor lain. Ketika seorang anak beralih dari fase lingkungan
keluarga ke fase lingkungan sekolah, pada saat itulah pengaruh- pengaruh sekolah dan masyarakat
yang lebih luas mulai efektif berlaku dalam mengembangkan kepribadiannya dan membentuk
sistemnya yang bersifat moral maupun sosial. Pada fase ini, situasi-situasi sosial, dan pola-pola
kehidupan yang secara umum mendominasi kepribadian anak, bertemu dengan pengaruh-pengaruh
fitrah, keturunan, serta lingkungan rumah tangga, dan juga dengan fenomena-fenomena
perkembangan jasmani dan akal.

Dengan faktor-faktor baru inilah, anak melakukan adaptasi. Dari sinilah mulai kelihatan
dengan jelas beda karakteristik setiap anak dari segi pola pemikiran dan perilaku mereka. Juga dari
sinilah akan kelihatan dengan jelas, bahwa di antara sesama mereka ada warna keterpautan tingkah
laku kontrofersi dan penyimpangan yang memerlukan penanganan.

Dalam kesempatan ini, pemakalah mencoba mengangkat materi tentang karakteristik anak
dimulai dari pengertian hingga strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak
tersebut

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :

1. Bagaimana pengertian karakteristik anak?

2. Apa saja dampak karakteristik anak terhadap proses pembelajaran?

3. Bagaimana peran guru dalam menghadapi karakteristik anak?

4. Apa saja strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak?

C. Tujuan
1
Adapun tujuan dan penulisan ini adalah mengajak supaya pembaca :

1. Mengetahui pengertian karakteristik anak

2. Mengetahui dampak karakteristik anak terhadap proses pembelajaran

3. Mengetahui peran guru dalam menghadapi karakteristik anak

4. Mengetahui strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak

BAB II
2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karakteristik Anak

Karakteristik anak adalah ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimiliki oleh anak, baik dari segi fisik,
kognitif, afektif, maupun sosial-emosional. Karakteristik anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara
lain:

1. Faktor genetik, yaitu faktor yang diturunkan dari orang tua.

2. Faktor lingkungan, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitar anak, seperti keluarga, sekolah, dan
masyarakat.

3. Pembelajaran, yaitu faktor yang diperoleh anak melalui proses belajar.

Karakteristik anak perlu dipahami oleh orang tua, guru, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pendidikan
anak. Hal ini agar dapat memberikan pengasuhan, pembelajaran, dan bimbingan yang sesuai dengan
kebutuhan dan potensi anak. Secara umum, karakteristik anak dapat dikelompokkan menjadi empat aspek,
yaitu:

1. Aspek fisik, meliputi pertumbuhan dan perkembangan fisik, kesehatan, dan gizi. Pada masa anak-anak,
pertumbuhan dan perkembangan fisik berlangsung dengan cepat. Anak-anak akan mengalami perubahan fisik
yang signifikan, seperti bertambah tinggi dan berat badan, tumbuh gigi, dan mengalami perubahan bentuk
tubuh.Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

a. Faktor genetik, yaitu faktor yang diturunkan dari orang tua.


b. Faktor lingkungan, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitar anak, seperti makanan, olahraga, dan
sanitasi.

2. Aspek kognitif, meliputi perkembangan intelektual, bahasa, dan keterampilan berpikir. Pada masa anak-
anak, kemampuan kognitif anak berkembang pesat. Anak-anak mulai belajar berpikir abstrak dan logika.
Mereka juga mulai belajar membaca, menulis, dan berhitung. Kemampuan kognitif anak dipengaruhi oleh
berbagai faktor, antara lain:

a. Faktor genetik, yaitu faktor yang diturunkan dari orang tua.


b. Faktor lingkungan, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitar anak, seperti pendidikan dan
pengalaman.

3
3. Aspek afektif, meliputi perkembangan emosi, kepribadian, dan moral.Pada masa anak-anak, anak mulai
mengembangkan emosi yang kompleks, seperti senang, sedih, marah, dan takut. Mereka juga mulai
membentuk kepribadiannya sendiri. Emosi anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

a. Faktor genetik, yaitu faktor yang diturunkan dari orang tua.


b. Faktor lingkungan, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitar anak, seperti keluarga, sekolah, dan
masyarakat.

4. Aspek sosial-emosional, meliputi perkembangan hubungan sosial, penyesuaian diri, dan kemandirian. Pada
masa anak-anak, anak mulai mengembangkan hubungan sosial dengan teman-teman sebayanya. Mereka juga
mulai belajar menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kemampuan sosial-emosional anak dipengaruhi oleh
berbagai faktor, antara lain:

a. Faktor genetik, yaitu faktor yang diturunkan dari orang tua.


b. Faktor lingkungan, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitar anak, seperti keluarga, sekolah, dan
masyarakat.

B. Dampak Karakteristik Anak Terhadap Proses Pembelajaran

Karakteristik anak memiliki dampak terhadap proses pembelajaran. Guru perlu memahami
karakteristik anak agar dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi anak.
Berikut adalah beberapa dampak karakteristik anak terhadap proses pembelajaran:

1. Anak SD Senang Bermain

Anak SD memiliki rasa ingin tahu yang besar dan senang belajar melalui bermain. Anak-anak pada usia
ini memiliki imajinasi yang tinggi dan senang dengan hal-hal yang baru. Oleh karena itu, guru perlu
merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, seperti menggunakan permainan, simulasi, dan
eksperimen. Permainan dapat digunakan untuk membantu anak SD belajar berbagai hal, seperti:

a. Kemampuan kognitif, seperti berpikir, memecahkan masalah, dan berpikir kreatif.


b. Kemampuan afektif, seperti mengelola emosi, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik.

4
c. Kemampuan sosial-emosional, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan dan membangun
hubungan sosial.

2. Anak SD Mulai Belajar Berpikir Abstrak

Anak SD mulai belajar berpikir abstrak dan logika. Anak-anak pada usia ini mulai memahami konsep-
konsep abstrak, seperti waktu, ruang, dan sebab-akibat. Oleh karena itu, guru perlu memberikan pembelajaran
yang berorientasi pada pengembangan kemampuan berpikir abstrak dan logika. Pembelajaran yang
berorientasi pada pengembangan kemampuan berpikir abstrak dan logika dapat berupa:

a. Pembelajaran matematika, seperti belajar tentang bilangan, operasi matematika, dan geometri.
b. Pembelajaran sains, seperti belajar tentang alam, fenomena alam, dan hukum alam.
c. Pembelajaran bahasa, seperti belajar tentang makna kata, struktur kalimat, dan tata bahasa.

3. Anak SD Mulai Mengembangkan Emosi yang Kompleks

Anak SD mulai mengembangkan emosi yang kompleks, seperti senang, sedih, marah, dan takut. Anak-
anak pada usia ini mulai belajar memahami emosi mereka sendiri dan emosi orang lain. Oleh karena itu, guru
perlu mengajarkan anak SD cara mengelola emosinya dengan baik. Pembelajaran tentang pengelolaan emosi
dapat berupa:

a. Mengajari anak untuk mengenali emosinya.


b. Mengajari anak untuk memahami penyebab dan dampak emosinya.
c. Mengajari anak untuk mengekspresikan emosinya secara sehat.

4. Anak SD Mulai Mengembangkan Hubungan Sosial

Anak SD mulai mengembangkan hubungan sosial dengan teman-teman sebayanya. Anak-anak pada usia
ini mulai belajar bekerja sama, memecahkan masalah bersama, dan menyelesaikan konflik. Oleh karena itu,
guru perlu memberikan kesempatan kepada anak SD untuk berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.
Interaksi dengan teman sebaya dapat membantu anak SD belajar berbagai hal, seperti:

a. Kemampuan sosial, seperti bekerja sama, memecahkan masalah bersama, dan menyelesaikan konflik.
b. Kemampuan emosional, seperti memahami emosi orang lain dan berempati.
c. Kemampuan moral, seperti belajar tentang nilai-nilai moral dan perilaku yang baik.

5
Secara keseluruhan, karakteristik anak memiliki dampak yang signifikan terhadap proses pembelajaran.
Oleh karena itu, guru perlu memahami karakteristik anak agar dapat memberikan pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan dan potensi anak.

C. Peran Guru dalam Menghadapi Karakteristik Anak

Anak-anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari segi fisik, psikis, maupun sosial.
Perbedaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor genetik, lingkungan keluarga, dan lingkungan
sosial. Sebagai pendidik, guru memiliki peran penting dalam menghadapi karakteristik anak yang berbeda-
beda. Secara umum, peran guru dalam menghadapi karakteristik anak dapat dikelompokkan menjadi beberapa
hal berikut:

1. Sebagai pendidik, guru bertugas untuk memberikan pengajaran dan pendidikan kepada anak. Dalam
hal ini, guru harus memahami karakteristik anak agar dapat memberikan pengajaran dan pendidikan yang
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak.
2. Sebagai pembimbing, guru bertugas untuk membimbing dan mengarahkan anak dalam proses belajar.
Dalam hal ini, guru harus dapat memahami potensi dan minat anak agar dapat memberikan bimbingan dan
arahan yang tepat.
3. Sebagai fasilitator, guru bertugas untuk menyediakan berbagai fasilitas dan sumber belajar yang dapat
mendukung proses belajar anak. Dalam hal ini, guru harus dapat memahami kebutuhan belajar anak agar
dapat menyediakan fasilitas dan sumber belajar yang sesuai.
4. Sebagai motivator, guru bertugas untuk memotivasi anak untuk belajar dan mengembangkan
potensinya. Dalam hal ini, guru harus dapat memahami kondisi anak agar dapat memberikan motivasi yang
tepat.
5. Sebagai teladan, guru merupakan panutan bagi anak. Dalam hal ini, guru harus memiliki kepribadian
yang baik dan dapat dijadikan contoh bagi anak.

Berikut ini adalah beberapa peran guru dalam menghadapi karakteristik anak secara khusus:

1. Menghadapi anak yang lambat belajar

Anak yang lambat belajar membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami materi pelajaran. Oleh
karena itu, guru perlu memberikan bimbingan dan pendampingan yang lebih intensif kepada anak ini. Guru
juga perlu menyesuaikan metode pembelajaran agar sesuai dengan kemampuan anak.

2. Menghadapi anak yang cepat belajar


6
Anak yang cepat belajar memiliki potensi yang tinggi. Oleh karena itu, guru perlu memberikan
tantangan dan dorongan kepada anak ini agar dapat mengembangkan potensinya. Guru juga perlu
memberikan bimbingan dan pendampingan agar anak ini tidak cepat bosan dan frustasi.

3. Menghadapi anak yang aktif

Anak yang aktif memiliki energi yang tinggi dan cenderung mudah bosan. Oleh karena itu, guru perlu
memberikan kegiatan-kegiatan yang variatif dan menarik agar anak ini dapat belajar dengan efektif. Guru
juga perlu memberikan bimbingan dan arahan agar anak ini dapat belajar dengan tertib dan disiplin.

4. Menghadapi anak yang pasif

Anak yang pasif cenderung kurang aktif dan sering menarik diri dari kegiatan pembelajaran. Oleh
karena itu, guru perlu memberikan motivasi dan dorongan agar anak ini dapat lebih aktif dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Guru juga perlu memberikan bimbingan dan pendampingan agar anak ini dapat
mengembangkan potensinya.

5. Menghadapi anak yang memiliki kebutuhan khusus

Anak yang memiliki kebutuhan khusus membutuhkan penanganan yang khusus pula. Oleh karena itu,
guru perlu bekerja sama dengan orang tua dan ahli terkait untuk memberikan penanganan yang tepat.

D. Strategi Pembelajaran yang sesuai dengan Karakteristik Anak

Strategi pembelajaran adalah pendekatan sistematis yang digunakan oleh pendidik untuk menciptakan
kondisi belajar yang kondusif bagi peserta didik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Strategi
pembelajaran dapat berupa metode, teknik, dan media pembelajaran. Dalam memilih strategi pembelajaran,
pendidik perlu mempertimbangkan karakteristik anak. Berikut adalah beberapa strategi pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik anak:

1. Strategi pembelajaran aktif

7
Strategi pembelajaran aktif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif
dalam proses pembelajaran. Strategi ini cocok untuk anak-anak karena sesuai dengan karakteristik anak yang
memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi yang tinggi. Contoh penerapan strategi pembelajaran aktif yaitu :
Seorang guru ingin mengajarkan materi tentang hewan kepada anak-anak kelas 1 SD. Guru tersebut
menggunakan strategi pembelajaran diskusi. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok dan
memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk mencari informasi tentang hewan tertentu. Setelah
itu, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil temuannya kepada kelas.

2. Strategi pembelajaran kontekstual

Strategi pembelajaran kontekstual adalah strategi pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran
dengan konteks kehidupan sehari-hari anak. Strategi ini cocok untuk anak-anak karena sesuai dengan
karakteristik anak yang memiliki ketertarikan pada dunia nyata. Contoh penerapan strategi pembelajaran
kontekstual adalah: Seorang guru ingin mengajarkan materi tentang bangun datar kepada anak-anak kelas 4
SD. Guru tersebut menggunakan strategi pembelajaran problem-based learning. Guru memberikan kepada
anak-anak sebuah masalah nyata, yaitu bagaimana cara membuat sebuah kotak dengan ukuran tertentu. Anak-
anak kemudian bekerja sama untuk memecahkan masalah tersebut.

3. Strategi pembelajaran berbasis bermain

Strategi pembelajaran berbasis bermain adalah strategi pembelajaran yang menggunakan permainan
sebagai media pembelajaran. Strategi ini cocok untuk anak-anak karena sesuai dengan karakteristik anak yang
senang bermain. Contoh penerapan strategi pembelajaran berbasis bermain yaitu : Seorang guru ingin
mengajarkan materi tentang penjumlahan dan pengurangan kepada anak-anak kelas 2 SD. Guru tersebut
menggunakan strategi pembelajaran berbasis bermain. Guru membuat sebuah permainan tebak-tebakan
angka. Anak-anak diminta untuk menebak jumlah atau selisih dari dua buah angka.

4. Strategi pembelajaran berbasis teknologi

Strategi pembelajaran berbasis teknologi adalah strategi pembelajaran yang menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran. Strategi ini cocok untuk anak-anak karena sesuai
dengan karakteristik anak yang akrab dengan teknologi. Contoh penerapan strategi pembelajaran berbasis
teknologi yaitu : Seorang guru ingin mengajarkan materi tentang sejarah kemerdekaan Indonesia kepada
anak-anak kelas 6 SD. Guru tersebut menggunakan strategi pembelajaran berbasis teknologi. Guru
menggunakan video pembelajaran untuk menceritakan sejarah kemerdekaan Indonesia.
8
9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Karakteristik anak adalah ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimiliki oleh anak, baik dari segi
fisik, kognitif, afektif, maupun sosial-emosional. Karakteristik anak perlu dipahami oleh
orang tua, guru, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pendidikan anak agar dapat
memberikan pengasuhan, pembelajaran, dan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan
dan potensi anak.

Guru memiliki peran penting dalam menghadapi karakteristik anak yang berbeda-beda.
Guru perlu memahami karakteristik anak agar dapat memberikan pengajaran, bimbingan,
dan arahan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. Dengan demikian, anak
dapat belajar dan berkembang secara optimal.

Strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak dapat meningkatkan


efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu, pendidik perlu memahami karakteristik anak
sebelum memilih strategi pembelajaran.

B. SARAN

Semoga laporan yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi pembaca dan
khususnya kami sebagai penyusun laporan ini. Penyusun sangat mengharap kritik dan
saran yang membangun untuk dijadikan pertimbangan dalam penyusunan laporan
selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sarwono, Sarlito Wirawan. (2010). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Santrock, John W. (2014). Adolescence. Boston: Pearson.

Santrock, John W. (2016). Life-Span Development. Boston: Pearson.

Hamid, A. (2017). Peran guru dalam pembentukan karakter peserta didik. Jurnal Pendidikan
Karakter, 7(1), 1-12.

Saepudin, W. I. (2019). Peran guru dalam membentuk karakter peserta didik. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Dasar, 6(1), 1-11.

Wardhani, S. (2018). Peran guru dalam menghadapi karakteristik anak yang berbeda. Jurnal
Pendidikan Dasar, 5(1), 1-13.

Depdikbud. (2003). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: BSNP.

Hamalik, Oemar. (2005). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa, E. (2007). Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan


Efektif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

11
12

Anda mungkin juga menyukai