Disusun Oleh :
Dedek Annisa (21108010)
Fakriana (21108032)
Forayanti (21108061)
Ismunandar (21108034)
Pertama-tama pemakalah ingin mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah menuntun kami untuk dapat mampu mengolah pikiran serta menggerakkan pena kami
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini Membahas tentang
pemilihan Topik Karangan Ilmiah Yang Baik.
Dalam menyusun makalah ini, Penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan berbagai pihak tantangan ini bisa teratasi, Oleh karena itu Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyusun makalah ini, semoga bantuanya mendapat padahala dari Tuhan Yang Maha Esa
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya, Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan makalah selanjutnya, Akhir kata semoga makalah ini bisa memberi Manfaat
kepada kita sekalian.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................
BAB I PENDAHUAN.................................................................................................................
A. Latar belakang......................................................................................................................
B. Rumusan masalah................................................................................................................
C. Tujuan masalah.....................................................................................................................
B. Kehadiran Peneliti..............................................................................................................
C. Lokasi Penelitian................................................................................................................
BAB V KESIMPULAN..............................................................................................................
A. Kesimpulan ......................................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................................
LAMPIRAN ................................................................................................................................
ii
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap anak yang dilahirkan didunia ini selalu mengalami perkembangan normal.
Banyak diantar mereka yang dalam perkembangannya mengalami hambatan, gangguan,
kelambatan atau meiliki faktor-faktor resiko sehingga untuk mencapai perkembangan optimal
diperlukan penangganan atau intervensi khusus. Kelompok inilah yang dikenal anak
berkebutuhan khusus atau anak luar biasa.
Dalam memahami anak berkebutuhan khusus atau anak luar biasa, sangat dibutuhkan
adanya pemahaman mengenai jenis-jenis kecacatan (anak berkebutuhan khusus) dan akubat yang
terjadi pada penderita. Anak berkebutuhan khusus disebut sebagai anak yang cacat dikarenakan
mereka termasuk anak yang pertumbuhan dan perkembangan mengalami penyimpangan atau
kelainan, baik dari segi fisik, Mental, Emosi serta sosialnya bila dibandingkan dengan anak yang
normal. karakteristik spesifik anak kebutuhan khusus pada umumnya berkaitan dengan tingkat
perkembangan fungsional.
B. Rumasan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Anak Inklusi?
2. Apa saja jenis-jenis Anak Inklusi?
3. Bagaimana layanan pendidikan bagi Anak Inklusi?
4. Bagaimana cara menangani Anak Inklusi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari Anak Inklusi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Anak Inklusi
3. Untuk mengetahui sebab terjadinya Anak Inklusi
4. Untuk mengetahui cara menangani Anak Inklusi
1
BAB ll
PEMBAHASAN
A. Kajian teori
Dalam dunia pendidikan, kata luar biasa juga merupakan julukan atau sebutan bagi
mereka yang memiliki kekurangan atau mengalami berbagai kaitan dan penyimpanan yang tidak
alami oleh orang normal pada umumnya. Kelainan atau kekurangan yang memiliki oleh mereka
yang disebut luar biasa dapat berupa kelianan dalam segi fisik, sosial dan moral.
1.Tuna Wicara
Merupakan suatu kelainan fisik dimana oarang tersebut memiliki gangguan dalam
berbicara dan bahkan tidak bisa berbicara. Kelaianan tersebut bisa disebabkan Oleh berbagai hal,
seperti adanya gangguan pada pita suara tenggorokan atau organ tubuh lain, dan bisa disebabkan
karena faktor Keturunan.
a. Keracuna darah (Toxaenia)pada ibu–ibu yang sedang hamil dapat menyebabkan janin
tidak memperoleh oksigen secara maksimal,sehingga mempengaruhi syarat–syaraf otak
yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem syaraf dan ketunaan pada bayi.
b. Infeksi karena penyakit kotor (penyakit kelamin atau sipilis yang diderita ayah atau ibu),
toxoplasmosis (dari virus binatang seperti bulu kucing),trachma dan tumor.tumor dapat
terjadi pada otak yang berhubungan pada indera penglihatan akibatnya kerusakan pada
bola mata dan pendengaran akibatnya kerusakan dalam selaput gendang telinga.
c. Kekurangan vitamin atau kelebihan zat besi sehingga ibu keracunan yang mengakibat
kelainan pada janin yang menyebabkan gangguan pada mata .juga kerusakan pada otak
sehingga menyebabkan terganggu fungsi berfikirnya atau verbal komunikasi , kerusakan
pada organ telinga sehingga hilangnya fungsi pendengaran.
2
D. Cara Menangani Anak inklus
Strategi ini membutuhkan peran aktif orang tua dalam melakukan pengasuhan anak
berkebutuhan khusus. Beberapa strategi yang dibutuhkan orang tua anak berkebutuhan khusus
diantaranya perlu menyediakan waktu untuk dirinya sendiri, berkerjasama pengasuhan dengan
pasangan, dan aktif dalam mencari informasi tentang anak inklusi. Orang tua perlu menyediakan
waktu untuk dirinya sendiri, sebagai bentuk apresiasi terhadap diri sendiri yang sudah
menyediakan waktu ekstra dan tenaga sehari-hari untuh mengasuh anak inklusi.
Dukungan sosial memegang peranan luar biasa bagi keberlangsungan pengasuhan anak
inklusi dukungan sosial dapat berupa dorongan moral, yang menguatkan dari masyarakat sekitar
maupun sekitar maupun keluarga terdekat. Melalui dukungan soaial, diharapkan orang tua anak
inklusi dapat berbagi pengalaman tentang pola asuh anak inklusi.
Peran aktif pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan dan konsultasi yang
dapat dijangkau masyarakat, hal ini merupakan faktor yang sangat vital bagi masyarakat umum,
terutama bagi mereka yang dapat berada pada kelas sosial menegah kebawah. Tidak dapat
dipungkiri, pelayanan konsultasi dan kesehatan masih merupakan sesuatu hal yang mahal.
3
BAB III
METODE PENELITIAN
Salah satu bagian penting dalam kegiatan penelitian adalah dengan cara yang digunakan
dalam penelitian atau metode penelitian, dalam metode penelitian diperlukan sebuah pendekatan
yang akan digunakan sebagai pijakan rangkaian pelaksanaan dalam penelitian. Memilih
pendekatan tertentu dalam kegiatan penelitian harus disadari bahwa ia memiliki konsekuensi
tersendiri sebagai proses yang harus diikuti secara konsisten dari awal hingga akhir agar
memperoleh hasil yang maksimal dan bernilai ilmiah sesuai dengan kapasitas, daya jangkau dan
maksud dari pendekatan tersebut.
B. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini lokasi penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Sekolah SD 32
Banda Aceh Pemilihan lokasi penelitian melibatkan beberapa pertimbangan. adalah salah satu
sekolah penyelenggara pendidikan inklusi yang menggunakan sistem tidak mengunakan seleksi
pada anak inklusif sekolah menerima anak tersebut, sebagai kategori siswa mampu didik.
terdapat anak regular dan anak berkebutuhan khusus dengan klasifikasi beragam salah satunya
klasifikasi Tunawicara dan lain sebagainya.di sekolah tersebut terdapat sedikitnya dalam satu
kelas yang bertugas untuk mendampingi anak berkebutuhan khusus dalam mengikuti kegiatan
belajar. selain terdapat dalam satu kelas, sekolah tersebut belum memiliki tenaga ahli yang
berperan sebagai guru.
C. Kehadiran Narasumber
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen utama yaitu sebagai pengamat,
pelaksana, sekaligus pengumpul data. Untuk mendapatkan fakta-fakta yang diperlukan, peneliti
harus terjun langsung ke lapangan. Kehadiran peneliti di lapangan bersifat non partisipatif yaitu
peneliti tidak ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek penelitian,
peneliti hanya berperan sebagai pewawancara atau observer. Oleh karena itu, peneliti harus
menentukan dan memilih informan yang akan diwawancarai. Adapun tahapan penelitian di
lapangan adalah sebagai berikut:
4
1. Penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mendapatkan data informasi secara umum,
Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan,
gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek penelitian (informan). yang dapat
dipercaya, Data primer dalam penelitian ini berupa hasil audio wawancara dan pengamatan
langsung yang digunakan peneliti untuk memperjelas peran dan tugas m guru dalam Sumber
data yang terdapat dalam penelitian dibagi menjadi dua, yakni sumber data primer dan sumber
data sekunder. Sumber data primer ialah sumber data yang langsung memberikan data pada
pengumpul data. memiliki pengertian lain tentang data primer dan data sekunder. Subjek
penelitian yang merupakan informan dalam penelitian ini serta pengamatan langsung oleh
peneliti terhadap pembelajaran di dalam ruang kelas maupun di ruang sumber. Subyek dari
penelitian ini dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama yakni subyek primer sebagai
subyek utama meliputi guru sumber Bagian kedua yakni subyek sekunder sebagai subyek
pendukung.
Teknik pengumpulan data yaitu terletak pada bagaimana informasi (data) dikumpulkan.
Teknik pengumpulan data, Ada tiga prinsip dalam penelitian kualitatif, meliputi: (1)
menggunakan multisumber bukti, menggunakan banyak informan dan memerhatikan sumber-
sumber bukti lainnya; (2) menciptakan data dasar studi kasus, mengorganisir dan
mengoordinasikan data yang telah terkumpul; (3) memelihara rangkaian bukti, tujuannya agar
bisa ditelusuri dari bukti-bukti yang ada berkenaan dengan studi kasus yang sedang dijalankan,
penting ketika menelusuri kekurangan data lapangan.
1. Observasi (Pengamatan)
Pengamatan diarahkan kepada perhatian pada jenis kegiatan dan peristiwa tertentu yang
memberikan informasi dan pandangan yang benar- benar berguna.ada satu tenaga didik yang
menjadi narasumber dan ada 3 orang anak inklusi yang ada disekolah, Penelitian melakukan
observasi dengan cara melihat dan peneliti mengamati fenomena yang terkait dengan tema utama
yang dianggap penting, lalu kemudian kejadian tersebut dicatat sesuai sebagaimana dengan
keadaan sebenarnya. Suharsimi berpendapat bahwa observasi dapat dilakukan dengan tes,
kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara.Dalam penelitian ini, peneliti mengambil peran
sebagai observasi
5
2. Wawancara
a. Mendengar dan mencatat pertanyaan informan satu dengan yang lainnya didalam kehidupan
sehari-hari.
Selain menghindari lupa dan bahkan hilang, rangkuman yang dibuat oleh dengan
mengelompokkan data yang perlu dan tidak, mencari hubungan antar dapat menghasilkan pola
dan makna tertentu. Sehingga bila menemukan data yang masih diragukan, masih ada
kesempatan untuk ditanyakan kepada sumber data lama atau baru untuk memperoleh ketuntasan
perekam berupa audio atau video untuk mempermudah peneliti dalam mengambil data berupa
suara maupun aktivitas. Selain itu, peneliti juga menggunakan alat tulis untuk mencatat hal-hal
yang tidak dapat direkam oleh alat perekam selama wawancara berlangsung. Pengolahan hasil
wawancara hampir sama dengan pengolahan hasil observasi. Namun dalam wawancara,
percakapan peneliti dengan informan.
6
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Apa saja yang menjadi tantangan terbesar Dari segi dana karna untuk anak inklusi
dalam mengajari Anak berkebutuhan dengan beberapa jenis yang berbeda
khusus? biasanya dibeberapa itu sekolah itu mereka
ada tempat khusus jadi tantangan lainnya
dari orang tua lingkungan dan kurang
pemaham orang tua dan juga lingkungan
itu yang menjadi tantangan untuk seorang
guru harus mengsosialisasikan dan
mungkin .
3. Hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika Tergantung dari kebutuhan yg perlu
mengajar anak berkebutuhan khusus? diperhatikan pengulangan yang harus
diberikan tidak mau,sementara untuk anak
hiperaktif cepat bosan jadi kembali lagi
butuh ruangan khusus dibutuh dana yang
besar jadi ada memang sekolah mereka
memang menyediakan dan menerima,tetapi
bila kategori berat itu akan diarahkan
kesekolah yang lebih pantas .
7
4. Metode apa saja yang cocok digunakan Kalau misalnya si anak itu seperti slow
pada saat mengajar anak berkebutuhan learner kita akan mengulang kalau
khusus? misalnya dia ngamuk untuk anak yg
hiperaktif dia tidak fokus kalau ketika dia
belajar ketika kita kasih benda apa yang
sukai karna dia sudah bosan berubah
sifatnya jadi kita memberikan pengarahan
sosialisasi untuk teman-teman yang utama
dan tingakat anak SD berbeda dari anak
SMP dan SMA
6. Apa yang menjadi motivasi seorang guru Secara naluria seorang ibuk jangan sampai
mengajari anak berkebutuhan khusus? ada perbedaan sama haknya yang mungkin
dengan cara yang berbeda misalnya untuk
kurikulum dan anak kebutuhan khusus
mereka sendiri ada lengkap nya ketika
membuat sistem pembelajaran untuk
mereka.
8
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak berkebutuhan khusus (dulu di sebut sebagai anak luar biasa)di definisasi sebagai
anak memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk mengembangkan kompetensi
kemanusian mereka secara sempurna.menyebut sebagai anak kebutuhan khusus,di karenakan
memenuhi kebutuhan hidupnya,anak ini membutuhkan bantuan layanan pendidikan,layanan
sosial,layanan bimbingan dan konsling,dan berbagai jenis layanan lainnya yang bersifat khusus.
B. Saran
Setelah mengetahui dan memahami segala sesuatu hal yang berungan dengan anak
Inklusi, sangat di harapkan bagi masyarakat Indonesia terutam bagi para pendidik dalam
menyikapi dan mendidik anak yang menyandang berkebutuhan khusus dengan baik dan sesuai
dengan yang diharapkan . karena pada dasarnya anak seperti itu bukan malah dijauhi akan tetapi
didekati dan diperlukan sama dengan manusian normal lainnya akan tetapi caranya yang
berbeda.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hadis, Abdul. 2006. Pendidikan Anak Kebutuhan Khusus-Autistik. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Geniofam. 2010. Mengasuh dan Mengsuksekan Anak Kebutuhan Khusus Jogjakarta: Gerailmu.
Kewley, Geoff. 2008. 100 Ide Membimbing Anak ADHD. Jakarta: penerbit Erlangga.
10
LAMPIRAN
11
12