Disusun Oleh:
1. Sirojuddin ( 2022201093 )
2. Yolanda ( 2022201084 )
Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang mana berkat limpahan rahmat-Nya kami
selaku penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Landasan Pendidikan Dalam
Keluarga” ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan sahabatnya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga bantuan dari pihak yang telah mendukung kami mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ia lahir dalam keadaan suci bagaikan meja lilin berwarna putih( a sheet of white
paper avoid of all characters ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Tabularasa.
Tabularasa adalah sebuah teori yang di kemukakan oleh John Lock seirang tokoh aliran
Empirisme, yang menyatakan bahwa anak lahir dalam keadaan suci bagai meja lilin
warna putih. Maka lingkunganlah yang akan menentukan keman aanak itu dewasa.
Dengan demikian menunjukan bahwa kehidupan seorang anak pada saat itu benar benar
tergantung kepada orang tua nya.
Oleh karena itu, orang tua wajib memberikan pendidikan pada anaknya dan yang
paling utama dimana hubungan orang tua dengan anaknya bersifat alami dan kodrati.
Beberapa hal yang memegang peranan penting keluarga sebagai fungsi pendidikan
dalam membentuk pandangan hidup seseorang meliputi pendidikan berupa pembinaan
akidah dan akhlak, keilmuandan atau intelektual dan kreativitas yang mereka miliki serta
kehidupan pribadi dan sosial.
1. Pembinaan Intelektual
Pembinaan intelektual dalam keluarga memegang peranan penting dalam
upaya meningkatkan kualitas manusia, baik intelektual, spiritual maupun sosial.
Karena manusia yang berkualitas akan mendapat derajat yang tinggi. Dengan
adanya pendidikan melalui pembinaan intelektual maka kehidupan dalam
keluarga dapat berjalan secara logis dan benar.
2
2. Pembinaan Akidah dan Akhlak
Mengingat keluarga dalam hal ini lebih dominan adalah seorang anak
dengan dasar-dasar keimanan, sejakmulai mengerti dan dapat memahami
sesuatu, maka seorang tokoh terkemuka yaiu al-Ghazali memberikan beberapa
metode pendidikan dalam rangka menanamkan aqidah dan keimanan yaitu
dengan cara memberikan pemahaman lewat hafalan. Sebab proses pemahaman
diawali dengan hafalan terlebih dahulu. Ketika mau menghafalkan dan
kemudian memahaminya, akan tumbuh dalam dirinya sebuah keyakinan dan
pada akhirnya membenarkan apa yang diayakini. Inilah proses yang dialami
anak pada umumnya. Akidah adalah bentuk penyaksian dari sebuah keimanan
atas keesaan Tuhan. Sedangkan Akhlak adalah implementasi dari iman dalam
segala bentuk perilaku, pendidikan dan pembinaan akhlak anak. Dalam
keluarga pendidikan yang berupa pembinaan akidah dan akhlak dilaksanakan
dengan memberi contoh dan teladan dari orang tua.
3. Pembinaan Kepribadian dan Sosial
Pembentukan kepribadian terjadi melalui proses yang panjang.
Proses pembentukan kepribadian ini akan menjadi lebih baik apabila dilakukan
mulai pembentukan produksi serta reproduksi nalar tabiat jiwa dan pengaruh
yang melatar belakanginya. Mengingat hal ini sangat berkaitan dengan
pengetahuan yang bersifat menjaga emosional diri dan jiwa seseorang. Dalam
hal yang baik ini adanya kewajiban orang tua untuk menanamkan pentingnya
memberi support kepribadian yang baik bagi anak didik yang relative masih
muda dan belum mengenal.
pentingnya arti kehidupan berbuat baik, hal ini cocok dilakukan pada anak
sejak dini agar terbiasa berprilaku sopan santun dalam bersosial dengan
sesamanya. Untuk memulainya, orang tua bisa dengan mengajarkan agar dapat
berbakti kepada orang tua agar kelak anak dapat menghormati orang yang lebih
tua darinya. Disamping itu, dalam pembinaan kepribadian dan sosial tersebut
akan menciptakan fungsi pendidikan yang bersifat kultural, sehingga budaya
dan adat yang dipegang dalam kelurga dapat tetap lestari dan terjaga. Peranan
keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,
kelompok dan masyarakat.
3
B. Pola Pendidikan di Lingkungan Keluarga
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
5
DAFTAR PUSTAKA
. https://sugithewae.wordpress.com/2012/05/05/pendidikan-dalam-lingkungan-keluarga/ di
akses tanggal 10 Januari 2019
http://tatuhabibah24.blogspot.com/2016/11/lingkungan-pendidikan-keluarga.html di
akses tanggal 10 Januari 2019
https://www.matrapendidikan.com/2015/10/pendidikan-anak-di-lingkungan-
keluarga.html di akses tanggal 10 Januari 2019
https://sugithewae.wordpress.com/2012/05/05/pendidikan-dalam-lingkungan-
keluarga/ di akses tanggal 10 Januari 2019